C. Tujuan Penulisan
Paper ini ditulis dengan tujuan ingin:
1. Mengetahui latar belakang/alasan masyarakat melakukan aksi demo.
2. Mengetahui sikap pemerintah sendiri terhadap banyaknya aksi demo.
3. Memahami sistem demokrasi yang dicetuskan oleh pelopor kemerdekaan.
4. Mendalami kembali peran Demokrasi Pancasila dalam memerintah masyarakat
Indonesia.
5. Menemukan solusi untuk memperkecil maraknya aksi demo.
PEMBAHASAN
Nilai Perwujudan Demokrasi Pancasila Terhadap Maraknya Aksi Demonstrasi
Demokrasi berasal dari bahasa Yunani yaitu “Demos” yang berarti rakyat dan
“Kratos” yang berarti kekuasaan. Dengan demikian Demokrasi dapat diartikan sebagai
kekuasaan/kedaulatan yang berasal dari rakyat. Menurut Plato, Demokrasi sendiri merupakan
bentuk negara yang kurang ideal karena sistem ini memuja kebebasan. Plato menegaskan
bahwa apabila warga negara memuja kebebasan, tidak ada pendidikan untuk virtue, tidak ada
harmoni, tidak ada kesejahteraan. Kebebasan yang dimaksus Plato ialah tanpa hukum. Bentuk
negara semacam ini dianggap kurang ideal sebab menimbulkan anarkisme rakyat. Dengan
kata lain, demokrasi memang sangat menerima partisipasi maupun usulan rakyat yang
membawa Indonesia pada masyarakat yang mandiri dan kritis. Namun di sisi lain demokrasi
memicu banyak partisipasi rakyat yang mengatas namakan kebebasan secara tidak
bertanggung jawab, seperti anarkeisme, provokasi, dll.
Sekarang mari kita amati begitu maraknya aksi demo di kota-kota besar, satu yang
menjadi pertanyaan saya, salah siapakah? Pertanyaan tersebut mungkin menjadi pertanyaan
juga bagi banyak orang. Banyak persepsi yang muncul, mungkin salah masyarakat sendiri
yang dengan semudahnya melakukan aksi-aksi anarkis tersebut, mungkin juga salah sistem
Demokrasi di Indonesia yang secara tidak langsung tertanam dalam karakter rakyat Indonesia
dimana masyarakat menjadi begitu bebas mengungkapkan aspirasinya, mungkin juga salah
para wakil rakyat yang sudah melupakan tanggung jawab mereka dan merugikan rakyat
umum. Kita tidak akan mencari siapa yang salah dan siapa yang benar, namun kita akan
mencari solusi bagaimana mengubah pola pikir masyarakat Indonesia dalam menghayati
Demokrasi.
Aksi demo terjadi marak di Indonesia tidak lain dikarenakan masyarakat yang merasa
kehilangan hak-hak nya terkait masalah tertentu, memang dalam hal ini para wakil rakyat
dinilai bersalah karena telah merusak kepercayaan masyarakat umum. Sesungguhnya
permasalahan sosial ini bukan semata-mata karena salah sistem demokrasinya. Jika Plato
menganggap bahwa sistem demokrasi dinilai kurang ideal, para pelopor kemerdekaan justru
telah menggodhok sistem pemerintahan tersebut sesuai dengan karakter masyarakat Indonesia
sendiri, yakni berpegang pada Dasar Negara. Demokrasi Pancasila adalah sistem
pemerintahan yang bersumber pada suara rakyat dengan dilandasi pada semangat Pancasila.
Rakyat diminta untuk berpartisipasi dalam kemajuan negara, mereka diperkenankan
memberikan aspirasinya sekreatif mungkin, namun tetap berpegang pada nilai-nilai
Pancasila.
Demokrasi Pancasila merupakan natura bangsa Indonesia sendiri dalam berkedaulat.
Natura tersebut tidak lain ialah gotong royong. Dengan demikian, kebebasan manusia diatur.
Kebebasan tidak serta merta dimanfaatkan untuk melakukan aksi anarkis, namun tetap
berpedoman pada sikap gotong royong yang menjadi karakter masyarakat Indonesia. Begitu
juga dengan sikap para wakil rakyat. Mereka telah dipercaya untuk menjadi perwakilan
rakyat umum dan diharapkan mampu memahami serta memajukan kualitas rakyat umum.
Oleh karena itu mereka tidak akan berani melakukan kecerobohan atas dasar egoisitas jika
mereka mampu menghayati makna demokrasi Pancasila sendiri.
Dapat dibayangkan sekarang jika seluruh lapisan masyarakat mampu menghayati
makna demokrasi yang mana telah dicetuskan secara matang oleh para pahlawan proklamator
sendiri, maka damai dan sentosa lah yang ada dalam perjalanan kemajuan negara. Gotong
royong akan menjadi ciri khas masyarakat Indonesia yang selalu dipelihara.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sistem demokrasi di Indonesia tidak
memiliki kekurangan sebagaimana dinilai oleh Plato, justru demokrasi Pancasila di
Indonesia memiliki keistimewaan dari yang umum. Pancasila memiliki unsur dan nilai
yang begitu kaya, yang mana telah diperas menjadi nilai gotong royong yang hanya
dapat ditemui pada masyarakat Indonesia asli. Sekarang menjadi refleksi bagi rakyat
Indonesia, baik yang berada di kelas bawah maupun kelas atas, apakah sudah memahami
dan menghayati makna sistem demokrasi Pancasila? Inilah yang perlu menjadi perhatian
bagi bangsa ini. Supaya nilai-nilai Pancasila dapat sungguh-sungguh dihidupi demi
perkembangan negara.
B. Saran Penulis
Sistem demokrasi di Indonesia telah dirancang oleh para pahlawan kemerdekaan
dengan begitu matang dan tentu tidak instan, oleh karena itu kita sebagai penikmat dan
penerus kemerdekaan ini senantiasa menjaga keutuhan satu sama lain. Kepandaian dan
kreatifitas memang sangat dibutuhkan demi kemajuan bersama, namun tidak justru
menjadi pemecah belah. Segala permasalahan dapat diselesaikan dengan musyawarah
seperti halnya para proklamator dalam mempersiapkan kemerdekaan. Inilah saatnya kita
berpikir tidak hanya secara kritis, namun juga secara gotong royong. Supaya negara
Indonesia dapat menjaga karakter aslinya yakni gotong royong.
DAFTAR PUSTAKA