Anda di halaman 1dari 2

Ringkasan Materi IPS kelas 7

Persiapan Final Test ganjil TA 2023-2024

1. Interaksi antarruang
Interaksi antarruang adalah interaksi antar suatu tempat /wilayah dengan lainnya. Dalam
interaksi antarruang tentu diperlukan ruang sebagai tempat atau wadah untuk mengalami
perpindahan. Contoh ruang : Kota Pontianak, Kubu Raya, Putussibau, dan Sanggau.
Antarruang ini dapat dihubungkan oleh ruang seperti objek geografi missal sungai, danau,
dan gunung. Sungai Kapuas adalah objek geografi yang menghubungkan ruang seperti
Pontianak, kuburaya, Sanggau, Sekadau, Sintang dan Putussibau. Jika terjadi perubahan
seperti debit air sungai Kapuas di bagian hulu akan berdampak pada pasokan air di wilayah
hilir. Sebaliknya jika terjadi banjir di bagian hulu akan berdampak pula bagi masyarakat di
bagian hilir. Peristiwa ini merupakan contoh interaksi antarruang
2. Spot-spot wisata dan pemanfaatan SDA laut Indonesia
Sumber daya alam (SDA) terdiri dari SDA tambang, hasil laut, dan hutan. SDA hasil laut
meliputi; hasil laut berupa ikan, rumput laut, kepiting, Mutiara dan lainnya. Objek wisata
yang menjadi daya tarik wisatawan juga merupakan potensi kelautan Indonesia. Landscape
yang unik merupakan daya tarik wisatawan. Bebarapa wilayah di Indonesia yang menyajikan
spot-spot wisata alam keindahan bawah laut sepeti terumbu karang diantaranya: Bunaken,
Raja ampat, Wakatobi, dan labuhan Bajo
3. Interaksi sosial
Manusia adalah makhluk sosial sekaligus makhluk ekonomi. Sebagai makhluk sosial manusia
selalu membutuhkan orang lain untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Istilah yang
menjelaskan sifat manusia sebagai makhluk sosial disebut Gregariuosness. Dalam menjalani
hidup sebagai makhluk sosial manusia tidak terlepas dengan interaksi sosial. Interaksi sosial
adalah hubungan antarindividu dengan individu, hubungan antar individu dengan kelompok
serta kelompok dengan kelompok. Adapun syarat terjadinya interaksi sosial minimal ada
kontak dan komunikasi.
Dalam Interaksi di masyarakat terjadi proses saling meniru seperti imitasi dan identifikasi.
Imitasi meniru hanya sebagaian kecil dari tokoh yang ditirunya, misalnya gaya rambut dll.
Selain itu imitasi hanya bersifat sementara. Sebaliknya identifikasi adalah proses meniru yang
mana orang yang meniru tersebut mengidentikan dirinya dengan tokoh yang ditirunya.
Ketika seseorang berinteraksi dengan orang lain akan memungkinkan dari proses interaksi
tersebut menimbulkan hubungan sosial. Hubungan sosial sendiri ada yang mengarah kepada
perpecahan atau disosiatif dan hubungan sosial yang mengarah pada hubungan sosial
integrasi/penyatuan/positif yang disebut asosiatif. Jika hubungan sosial lebih banyak
mengarah pada hubungan disosiatif akan menimbulkan konflik. Konflik adalah interaksi sosial
yang mengarah pada pertentangan yang disertai dengan intimidasi dan kekerasan fisik. Agar
tidak terjadi konflik diperlukan upaya-upaya untuk mencapai kestabilan sosial ini disebut
akomodasi. Ada beberapa bentuk akomodasi diantaranya:
A. Kooptasi : suatu bentuk kerja sama yang dilihat dari proses
pelaksanaannya proses penerimaan unsur-unsur baru dalam kepemimpinan sebuah
organisasi untuk menghindari terjadinya kekacauan.
B. Bargaining : Adalah proses tawar menawar antar pihak-pihak yang mengalami perbedaan
pendapat untuk mencapai suatu kesepakatan Bersama.
C. Koalisi : kerja sama antarkelompok yang berbeda untuk mencapai tujuan Bersama. Cth:
Kerjasama partai-partai mencalonkan kepala daerah
D. Joint venture: Kerja sama berupa patungan modal antarperusahaan untuk mengarap
proyek
E. Mediasi : proses penyelesaian konflik menggunakan pihak ke-3, pihak ke tiga tidak
berhak memutuskan siapa yang salah ataupun yang benar. Pihak ketiga hanya berperan
sebagai fasilitator yang netral/tidak berpihak. Cth: siswa berkelahi di mediasi oleh siswa
lainnya
F. Arbitrasi: Penyelesaian konflik melalui pihak ke 3 dimana pihak ke 3 biasanya satu tingkat
lebih tinggi dari pihak yang diselesaikan masalahnya. Pihak ketiga berperan sebagai
wasit, dia dapat memutuskan siapa yang bersalah dan benar dalam sebuah penyelesaian
konflik. Cth: siswa berkelahi, guru berperan sebagai arbitrase

Gotong royong adalah sauatu bentuk interaksi sosial dimasyarakat yang mengarah pada kerja
sama. Bentuk kegiatan gotong royong misalnya membersihkan kompleks tempat tinggal.
Dengan adanya gotong royong masyarakat saling mengenal, menghargai, dan memahami
satu sama lain sehingga dalam proses yang lama kondisi ini dapat memungkinkan terjadinya
asimilasi budaya. Asimilasi budaya adalah proses percampuran budaya menjadi satu yang
menghasilkan budaya baru. Budaya baru tersebut berbeda dengan budaya aslinya. Sebagai
contoh bakso merupakan kuliner asal tiongkok yang sekarang menjadi makanan khas
Indonesia. Agar semua dapat berjalan dengan baik perlu adanya aturan atau norma yang
berlaku di masyarakat.

4. Lembaga sosial.
Lembaga sosial adalah keseluruhan dari sistem norma yang terbentuk berdasarkan tujuan
dan fungsi tertentu dalam masyarakat. Proses lahirnya lembaga sosial dimulai dengan
interaksi sosial. Interaksi sosial memerlukan norma sebagai panduan dalam berinteraksi.
Dengan adanya norma sosial maka akan terjadi keteraturan sosial. Ada beberapa bentuk
norma yang kita ketahui diantaranya: norma cara, norma kebiasaan, norma tata kelakuan
dan norma adat istiadat.
a. Keluarga merupakan salah satu lembaga sosial yang paling dasar. Salah satu fungsi
lembaga sosial keluarga adalah fungsi sosialisasi. Fungsi sosialisasi merupakan fungsi
lembaga sosial keluarga untuk membentuk anak-anak agar dapat menyesyuaikan diri
dengan keadaan norma di masyarakat. oleh karena itu orang tua berperan dalam
membentuk karakter anak-anaknya sesuai dengan norma yang ada.
b. Lembaga pendidikan
Lembaga pendidikan adalah lembaga yang berperan dalam memajukan pendidikan salah
satunya adalah sekolah. Lembaga sekolah merupakan lembaga formal. Ciri-ciri lembaga
formal diantaranya: 1) memiliki ketentuan yang jelas terkait jadwal masuk dan pulang
kerja. 2) memiliki seragam/artribut pakaian dll
c. Lembaga politik
Lembaga politik bertujuan memelihara ketertiban di dalam negeri dan mengusahakan
kesejahteraan umum. Oleh karena itu lembaga politik selalu mengupayakan untuk
menciptakan keadaan yang kondusif dimasyarakat untuk menjamin ketertiban umum
dengan cara menentukan mekanisme pemilihan pejabat legeslatif maupun eksekutif.

Anda mungkin juga menyukai