PDGK4204/4 SKS
Ajat Manjato, M.Pd/ajatmanjato18@gmail.com
TUGAS 3
Soal.
(SAS)?
Nama : Wahyuningsih
NIM : 856816756
Jawab :
1. Metode SAS merupakan singkatan dari Struktural Analitik Sintetik. Metode ini
merupakan salah satu jenis metode yang khusus digunakan untuk proses
pembelajaran Menulis Membaca Permulaan (MMP) bagi siswa pemula.
Metode SAS mulai diprogramkan pemerintah RI pada tahun 1974 yang
dipimpin oleh DR. A.S. Broto. Metode SAS adalah suatu pendekatan cerita
yang disertai dengan gambar, yang didaamnya terkandung unsur struktural
analitik sintetik. Pembelajaran membaca dengan menggunakan metode SAS
(Struktur Analitik Sintetik) dimulai dengan menampilkan struktur kalimat
secara utuh.
Pengenalan pembelajaran dengan menggunakan metode SAS anak
diperkenalkan dengan beberapa kalimat, setelah mereka dapat membacanya
maka salah satu kalimat diambil untuk diuraikan menjadi kata, lalu diuraikan
kembali menjadi suku kata, dan diuraikan menjadi huruf-huruf. Dengan
demikian, proses penguraian/penganalisisan dalam pembelajaran MMP
dengan metode SAS, meliputi :
- kalimat menjadi kata-kata
- kata menjadi suku kata
- suku kata menjadi huruf-huruf
pada saat membaca gambar dan tulisan, proses structural (S), analitik (A),
dan sintetik (S), yaitu :
Proses structural (S)
Gambar yang memandu kalimat pada kartu kalimat kemudian sedikit demi
sedikit dihilangkan, sehingga yang ada hanyalah kart kalimat yang terlihat
oleh siswa. Siswa belajar mulai dari membaca structural kartu kalimat.
Dari ketiga metode ini sebenarnya dapat meningkatkan daya simak anak-
anak dengan pembelajaran terpadu, dimana pada mata pelajaran tertentu
dapat digunakan metode ini dan harus menyelesaikan dengan kemampuan
berpikir dan karakteristik peserta didik. Untuk meningkatkan daya simak siswa
ada beberapa metode pembelajaran menyimak, sebagai berikut :
- Simak-Tulis
Metode simak tulis dapat digunakan untuk melatih siswa menulis yang
disimak/didengarnya atau sering disebut dikte/imlak. Guru mempersiapkan
bahan-bahan yang akan didektekan kepada siswanya. Siswa menulis apa
yang diucapkan oleh guru.
Misalnya :
Guru : tuliskan kata/kalimat “ini mama”
Siswa : mendengarkan dengan cermat, kemudian menulis, “ini mama”
- Simak-Terka
Metode ini dapat masuk kedalam bahsa dan sastra. Guru mempersiapkan
deskripsi sesuatu benda tanpa menyebut namanya. Deskripsi tersebut
dikomunikasikan kepada siswa dan siswa mendengarkan serta menerka
benda apa yang dimaksud oleh guru.
Misalnya :
Guru : bentuknya bulat, kecil, panjang serta lurus. Bagian depan
dibuat runcing, dapat digunakan untuk menulis.
Siswa : pensil
- Simak-Cerita
Simak cerita anak-anak bisa mendengarkan cerita yang disampaikan oleh
guru kemudian diharapkan anak dapat menceritakan kembali dengan
bahasa mereka sendiri, teknik simak-cerita ini merupakan kegiatan
pembelajaran terpadu bahasa Indonesia yang berkaitan dengan
pemusatan daya ingat, berpikir, dan berbicara yang dipadukan.