Anda di halaman 1dari 1

FIK UNP BLOGGER

Mempermudah kalian para mahasiswa untuk mencari


tugas kuliah

Minggu, 10 September 2017

Makalah sejarah olahraga :


Perkembangan olahraga menjelang
abad modern

TUGAS SEJARAH OLAHRAGA


MAKALAH
JUDUL
PERKEMBANGAN OLAHRAGA MENJELANG ABAD
MODERN
(ABAD17 DAN 18)

unp.jpg

OLEH :

RAVIVO KURNIAWAN
VINENTIUS APRIYOGI ANDI TURNIP
IMA MATUNNISA
SILVI ANDRIANI

PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN


JURUSAN KESEHATAN DAN REKREASI
FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2015

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya penjatkan kehadirat Tuhan YME, karena


dengan rahmat dan karunianya saya masih di beri
kesempatan untuk menyelesaikan makalah ini. Makalah ini
ditulis guna memenuhi tugas sejarah olahraga.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan ini penulis
masih banyak kekurangannya oleh karena itu mohon kritik
dan saran yang membangun. Semoga dengan selesainya
makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan teman-
teman yang membutuhkan.

Padang,
November 2015

Penulis

Bab I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG

Dalam bidang olahraga sangat dibutuhkan


suatu daya tahan tubuh yang kuat, sehingga kita bisa
melakukan sebuah aktivitas olahraga dengan
semangat karena didukung oleh daya tahan tubuh
yang kuat. Dengan itu maka kita menjalani kegiatan
tersebut dengan perasaan senang menjalani aktivitas
tersebut.
Kita sering berolahraga, tetapi apakah kita
tahu perkembangan olahraga di Negara kita ini yaitu
Indonesia. Mungkin kebanyakan orang di sekitar kita
tidak tahu perkembangan olahraga di Indonesia saat
ini, karena mereka hanya menjalankan olahraga dan
tidak ingin tahu bagaimana sejarah dari olahraga
itu sendiri.
Sehubungan dengan itulah maka perlu adanya suatu
pengetahuan mengenai sejarah olahraga supaya kita
semua bisa tahu bagaimana perkembangan olahraga
tidak hanya bisa berolahraga saja.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa saja perkembangan olahraga yang terjadi


sebelum abad modern?
2. Apa saja olahraga yang ada pada masa itu?

C. TUJUAN

Tujuan makalah ini adalah sebagai berikut :

1. Mengetahui perkembangan olahraga sebelum


abad modern.
2. Mengetahui olahraga-olahraga di masa itu.

BAB II
ISI

A. Pengertian Sejarah Olahraga

sejarah olahraga yaitu segala sesuatu yang


bernilai sejarah tentang olahraga. Sejarah olahraga
dapat mengajarkan kepada kita arti mengenai
perubahan masyarakat dan mengenai olahraga itu
sendiri.
Olahraga sepertinya melibatkan kemampuan
dasar manusia yang dikembangkan dan dilatih untuk
kepentingannyasendiri, yang sejalan dengan dilatih
demi kegunaannya. Ini menunjukkan bahwa olahraga
itu mungkin sama tuanyadengan keberadaan manusia
itu sendiri, yang memiliki tujuan, dan adalah cara
yang berguna untuk meningkatkankemampuan
mereka dalam menaklukkan alam dan lingkungan.

B. Perkembangan Olahraga Menjelang Abad


Modern

a. Menjelang abad modern

Abad pertengahan ditandai oleh kelompok


penyiar agama dan kelompok Ritter. Penyiar
agama menganggap hidup duniawi ini sebagai
persiapan ke kehidupan akherat. Semua hal yang
bersifat duniawi diremehkan. Ciata-cita alamiah
harus dikalahkan terhadap cita-cita alam baka.
Jelas bahwa pembinaan badan melalaui kegiatan-
kegiatan fisik ditentang oleh penyiar-penyiar
agama.
Permainan zaman itu yang menonjol adalah
main bola yang diikuti baik oleh Ritter-ritter
maupun petani-petani. Juga semacam bolling dan
tari-tarian. Panahan merupakan keharusan dan
mendapat perlindungan dari atasan. Mahasiswa
semakin gemar main anggar dan bentuk
perkumpulan-perkumpulan. Permainan-
permainan yang dulu hanya diperlukan olrh kaum
bangsawan sudah banyak ditiru oleh masyarakat.
Inti dari pendidikan Ritter adalah kekuatan
fisik, ketangkasan dalam naik kuda dan mahir
dalam menggunakan senjata. Semua itu mutlak
diperlukan untuk kelangsungan hidupnya, maka
Ritter mengalami pendidikan yang sengaja dan
secara sadar ditujukan kepada keperluan
hidupnya.
Anak Ritter sampai usia 7 tahun diasuh oleh
ibunya. Setelah itu ia menjadi “ Page “ ( calon )
dan harus belajar naik kuda, main anggar dan
berburu. Juga belajar lari, lompat, memanjat,
gulat, melempar, main bola, berenang dan
menyelam, dan juga tari-tarian. Pendidikan ritter
menuntut 7 ketangkasan ( 7 Probitates ), yaitu
naik kuda, berenang, panahan, anggar, berburu
main catur dan berbuat sajak-sajak.
Pada usia 14 tahun anak Ritter yang berstatus
“ Page “ dinaikkan menjadi “ Schildknaap “ (
pembantu ) pada Ritter lain ( dan istri ). Ia ikut
berburu dan membantu Ritter dalam hal tombak-
tombak, memelihara kuda, dan sebagainya kerap
kali ia juga menjadi pembawa berita atau bertugas
yang pelik dan berbahaya.
Pada usia 21 tahun ia dinobatkan menjadi
Ritter dalam suatu upacara yang khas. Sebelum
upacara calon Ritter itu menyucikan diri ( lahir
batin ), mandi air panas dan mengakui dosa-
dosanya. Malam hari dalam pakaian baru ia
berdoa digereja.
Tournooi adalah olahraga bangsawan abad
pertengahan yang merupakan tiruan suatu
peperangan. Pada abad ke 14 dan 15 kaum Ritter
semakin lenyap. Lebih – lebih penemuan bahan
peledak telah menjadi penyebab utama
kehancuran Ritter.

b. Abad ke-17

Di Eropa humanisme mulai terasa


pengaruhnya kepada pendidikan. Pengembangan
dan pemeliharaan tubuh mulai diakui dan tidak
dapat diabaikan.
Latihan-latihan fisik terutama untuk anak
kaum bangsawan yang biasanya diasuh oleh “
Gouverneur “ dan juga di dalam Ritterakademie.
Universitas hanya sedikit saja memberi
kesempatan untuk naik kuda, anggar dan tari.
Kaum Jeziut ( gereja ) sudah mengakui
perlunnya permainan sebagai rekreasi yang sehat,
dan murid-murid diajak berkelana dan berkemah.
Para bangsawan mempunyai permainan naik
kuda dengan cepat sambil memasukkan benda (
misalnya tombak ) ke dalam cicin. Ini dilakukan
baik dilintasan lurus maupun melingkar.
Perlombaan-perlombaan kerap diadakan sambil
menunjukkan kemegahan dan gemerlapan
kehidupan bangsawan.
Rakyat biasa bermain bola dalam berbagai
bentuk, meluncur di atas es (skating ) dan
mendayung. Di beberapa daerah panahan juga
populer.

c. Abad ke-18

Ini ditandai oleh kesadaran baru akan ilmuu


pengetahuan alam oleh masyarakat luas setelah
kepeloporan Leonardo Davinci, Copernicus,
Galilei, Keples dan Newton.
Orang mulai menggunakan pikiran secara
tajam dan timbulah “pikiran sehat “ yang mampu
membedakan yang benar dari yang tidak benar.
Kehidupan menjadi lebih dinamis dan
berkembanglah ilmu alam kimia, kedokteran dan
sebagainya.
Pikiran atau ratio diterapkan pula terhadap
ajaran-ajaran gereja, masalah-masalah
kemasyarakatan dan negara, hukum dan undang-
undang, dan sebagainya. Dari kritik-kritik
terhadap keadaan itu muncul pandangan –
pandangan yang mengarah kepada penghapusan
hak-hak istimewa mereka yang sedang berkuasa.
Pendidikan agama tidak ditolak, tetapi ingin
diajarkan berdasar pikiran sehat.
Sejalan dengan pikiran rational itu unsur
kegunaan dalam suatu pembuatan sangat
ditonjolkan. Semua yang menurut pikiran sehat
dan masuk akal itu adalah alamiah. Bahasa
ningrat dan ilmiah (Perancis dan Latin) mulai
didesak oleh bahasa ibu dan mulailah banyak
beredar terbitan-terbitan bacaan dalam bahasa
ibu.
Pendidik – pendidik zaman itu yang terkenal
adalah Rousseau dan Locke. Mereka berpengaruh
pada kaum Philanthropinis. Disebut demikian
karena membayangkan dapat mengabdi kepada
umat manusia malalui mendidik menurut hukum
alam dan logika pikiran. Kaum Philanthropinis
berpijak pada kenyataan dan mengutamakan
kegunaan.

Bab III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

C. Perkembangan Olahraga Menjelang Abad


Modern

a. Menjelang abad modern

Abad pertengahan ditandai oleh


kelompok penyiar agama dan kelompok
Ritter. Penyiar agama menganggap hidup
duniawi ini sebagai persiapan ke kehidupan
akherat. Semua hal yang bersifat duniawi
diremehkan. Ciata-cita alamiah harus
dikalahkan terhadap cita-cita alam baka. Jelas
bahwa pembinaan badan melalaui kegiatan-
kegiatan fisik ditentang oleh penyiar-penyiar
agama.

b. Abad ke-17

Latihan-latihan fisik terutama untuk


anak kaum bangsawan yang biasanya diasuh
oleh “ Gouverneur “ dan juga di dalam
Ritterakademie. Universitas hanya sedikit saja
memberi kesempatan untuk naik kuda, anggar
dan tari.
Kaum Jeziut ( gereja ) sudah
mengakui perlunnya permainan sebagai
rekreasi yang sehat, dan murid-murid diajak
berkelana dan berkemah.

c. Abad ke-18

Ini ditandai oleh kesadaran baru akan


ilmuu pengetahuan alam oleh masyarakat luas
setelah kepeloporan Leonardo Davinci,
Copernicus, Galilei, Keples dan Newton.
Orang mulai menggunakan pikiran
secara tajam dan timbulah “pikiran sehat “
yang mampu membedakan yang benar dari
yang tidak benar. Kehidupan menjadi lebih
dinamis dan berkembanglah ilmu alam kimia,
kedokteran dan sebagainya.

. KRITIK DAN SARAN

Semoga makalah ini bermanfaat bagi para pembaca, dan


dapat membantu proses perkuliahan.

FIK UNP BLOGGER di 19.59

Berbagi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Beranda

Lihat versi web

FIK UNP BLOGGER


Lihat profil lengkapku

Diberdayakan oleh Blogger.

Anda mungkin juga menyukai