Anda di halaman 1dari 7

SILABUS ANTROPOLGI OLAHRAGA

Antropologi terikat dari objektif-objektif berikut ini :

1. Definisi dan gambaran dari olahraga dari pandangan perbedaan cultural.


2. Studi mengenai olahraga pada jaman primitif, kesukuan, non-barat, negara berkembang, begitu
juga dengan masyarakat barat.
3. Menganalisa olahraga sebagai sebuah faktor dari akulturasi dan mengadaptasi perubahan.
4. Tinjauan olahraga sebagai sebuah prespektif pada banyak aspek dari tingkah laku kultural.
5. Analisis tingkah laku olahraga dalam jaman pre-historis.
6. Analisis bahasa olahraga.
7. Memperlakukan peranan olahraga dalam lingkungan pendidikan yang multi-kultural.
8. Perkembangan dan administrasi olahraga untuk populasi khusus.
9. Penerapan metode Antropologi dalam hal memberikan solusi dalam masalah yang bersifat
praktis dalam setiap olahraga, contohnya pendidikan olahraga, rekreasi dan program intramural.
10. Penerapan metode Antropologi dalam perkembangan dan pengaturan program dalam
pendidikan olahraga, rekreasi dan intramural.
11. Perkembangan aktivitas yang santai yang akan memadai olahraga itu sendiri.
12. Penciptaan tingkah laku yang mencerminkan pengertian antar budaya dan suku.

Pembahasan kuliah : 16 kali pertemuan

Definisi dan gambaran olahraga dari pandangan cultural / Kebudayaan tg 28 sept,5okt,12,okt (3x)
Diskusi , presentasi tugas dan presentasi sejarah dari cabang cabang olahraga tg 19 okt (1x)
Studi mengenai olahraga pada jaman primitive, hobby or, Negara berkembang, masyarakat Barat.
Tg 26 okt, tg 2,dan 9 nop (3x)
Memperlakukan peranan olahraga dilingkungan pendidikan,yang multi kultural.nop tg 16,23,30 (3x)
Perkembangan aktivitas santai dalam olahraga ( olahraga Rekreasi ). Desember tg 7,14,21 (3x )’
Kajian khusus :

1. Analisa olahraga sebuah faktor dari akulturasi dan adaptasi perubahan.


2. Tinjauan or sebagai prespektif pada aspek tingkah laku kultural.
3. Analisis perilaku or pada jaman pra historis
4. Analisis bahasa 0lahraga
5. Penciptaan tingkah laku yang mencerminkan pengertian antar budaya dan suku.

Perbedaan suku bangsa dan budaya olahraga

Pada dasarnya tercakup dalam konsep lingkungan sosial – budaya yang berpengaruh kepada
ketrampilan motorik. Di Indonesia membutuhkan bukti bukti yang banyak secara umum sudah ada bukti
misalnya ,perbedaan cabang or yang disukai oleh suku suku tertentu misalnya atlet tinju dari Maluku,
pelari jarak jauh dari propinsi sebelah timur. Fakta hubungan antara etnis dengan kemampuan motorik,
dilakukan di Amerika Serikat, ketrampilan motorik antara kulit putih dan hitam.

1
Dimensi Bio-psiko-Sosio- Kultural Olahraga.

Studi Antropologis, antara lain mengungkapkan kelebihan manusia dari mahluk lainnya dimuka
bumi. Manusia memiliki kemampuan untuk mengekplorasi dan mengekploitasi lingkungan di sekitarnya.
Dengan kelebihannya manusia mampu berkomunikasi, mencatat masalah,hasil observasi ,pengalaman
dan gagasan. Manusia mampu mengembangkan lingkungannya, mampu mengaktifkan dirinya
berdasarkan kesadaran sehingga dapat berbuat dan bertindak dengan penuh pengertian untuk
mencapai tujuannya ditengah tengah kehidupan social . Rusli Lutan ( 1988 )

Gerak manusia berbeda dengan gerak binatang , perbedaannya terutama pada pengembangan
bentuk bentuk dasar gerak . Manusia memiliki daya kreatif, hewan tidak memiliki. Gerak manusia
berkembang sesuai dengan kreasinya. Gerak manusia terwujud dalam pola atau struktur yg lebih luas
Olahraga merupakan salah satu dari puncak kreasi manusia . Dan melalui kegiatan tsb manusia
menyempurnakan pertumbuhan fisik dan psikisnya

Olahraga berkaitan erat dengan aspek sosial - budaya, hasil studi yg dilakukan Robert (1970),
dan Sutton & Smith (1963 ). Studi tsb memaparkan bentuk bentuk permainan yang berbeda beda serta
kaitannya dengan proses sosialisasi dilingkungan masyarakat , termasuk pengungkapan peranan pria
dan wanita pada usia yang berbeda beda dalam olahraga.

Perkembangan olahraga dipengaruhi oleh budaya hingga taraf tertentu. Perkembangan


olahraga memperkaya budaya suatu masyarakat . Olahraga merupakan kancah pembentukan tradisi,
norma norma dan ilai nilai baru. Kontak budaya sangat mudah melalui olahraga . Peran olahragawan
dalam olahraga nasional , merupakan salah satu kekuatan yg berpengaruh untuk membentuk budaya
nasional. Olahraga Modern dan Pendekatan Imiah . Rusli Lutan (1988).

Karakteristik olahraga secara langsung berkaitan dengan cirri cirri perilaku manusia , dengan
berbagai macam kegiatannya dimasyarakat. Kegiatan olahraga tak terpisahkan darin kehidupan nyata.
Pengertian secara spesifik : pelaksanaan olahraga pada tingkat individu, kelompok, komunitas,
dipengaruhi oleh aspek biologis, psikis, lingkungan, social dan budaya. Karakteritik olahraga perlu
diungkapkan berdasarkan sudut pandang yang luas.

Sport Paedagogis. Bouet dari Perancis, Rijsdorp dari Belanda (1971)

Sport Paedagogis , studi dengan memanfaatkan pendekatan ANTROPOLOGIES , bahwa olahraga


mengandung nilai nilai kependidikan

Mereka mengadopsi pola piki r hasil dari studi perbandingan perilaku. ( Buytendijk dan Porttman).

Sport Paedagogis di Indonesia mencakup 2 kajian pokok :

1. Masalah Isi pengajaran ; adalah didaktik berisi tentang , kurikulum, letak geografis, sosial budaya
olahraga, konteks olahraga pendidikan dengan tujuan pendidikan nasional.
2. Masalah metodik ; adalah tentang pengajaran , pengajaran olahraga dilembaga pendidikan dari
mulai sekolah dasar sampai dengan perguruan tinggi. Selanjutnya pengajaran di sekolah luar
biasa dsb.

2
Penguasaan salah satu cabang olahraga dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti ;
Fungsi fisiologis, biomekanika, psikologis, lingkungan fisikal, dan sosial budaya.

Studi Olahraga pada Bangsa Primitif

Bangsa Primitif

Olahraga telah dilaksanakan oleh bangsa primitive, kehidupan mereka erat hubungannya
dengan alam gerakan jasmani adalah untuk keharusan hidupnya. Mereka hidup dari berburu,
menangkap ikan pastinya memerlukan ketangkasan/ketrampilan jasmani, disitu terdapat ;kekuatan,
daya tahan , dan kelentukan, hal tsb dibutuhkan untuk menggunakan ; lembing, laso, boomerang, batu,
dsb.

Mereka masih mempercayai kepada mahluk mahluk halus juga memuja kepada binatang
tertentu sebagai dewa / nenek moyang ( Cultur Toten ).

Untuk pembinaan anak , khususnya anak laki laki tanggung jawab ayah yang selalu dibawa ketika
kegiatan berburu, sedangkan anak perempuan tanggung jawab ibunya dirumah dengan kegiatan
menjahit merajut, membuat alat alat rumah tangga, serta diajarkan tari tarian.

Kesimpulan olahraga pada Bangsa Primitif adalah ;

1. Penjas sudah dilaksanakan walaupun belum disadari nilai dan gunanya.


2. Penjas belum dipelajari secara ilmu pengetahuan
3. Penjas merupakan pendidikan praktis dengan cara meniru.
4. Penjas adalah pendidikan yang menyeluruh /total meskipun bukan arti sebenarnya.

Olahraga pada Bangsa Mesir

Akhli sejarah Yunani HERODOTUS Th 484-425 SM , pada ekspedisi Perancis oleh NAPOLEON
BONAPARTE , mendapatkn catatan bahwa seorang akhli Mesir bernama CHAMPLEON dan MARIETTE

Dapat membaca yang terdapat diperpustakaan Denhag , yaitu peta tentang kegiata olah jasmani,
gerakan tari tarian memegang peranan penting, Putra putra raja dilatih berenang dan latihan lainnya.
Kegiatan tersebut adalah ; Anggar, Memanah, Berkuda, Kereta bendi dan Mendayung.

Kegiatan Olahraga pada Bangsa Tiongkok

Demikian pula halnya dengan Bangsa bangsa lainnya , Bangsa tiongkok melaksanakannya, terdapat
kegiatan khusus yang diutamakan adalah Heilgimnastik senam penyembuhan , pengobatan dengan
tusuk jarum dengan ramuan ramuan ,serta massage sejak th 2500 SM.

3
Kegiatan Olahraga pada Bangsa India

Untuk bangsa India penguasaan tubuh mutlak diperlukan, pernafasan guna pikiran tenang, untuk
mencapai manusia sempurna terkenal dengan berbagai tarian tradisional dan internasional.

Olahraga jaman yunani Bangsa Sparta dan Athena.

Di Yunani terdapat berbagai Bangsa, akan tetapi Bangsa Sparta dan Athena yang menonjol.
Hasil penyelidikan latihan jasmani dimasukan kepada Pendidikan Keseluruhan, Bukti bukti hokum yang
diberikan oleh “ DURKHEIM “ bahwa pendidikan didalam kehidupan manusia dipengaruhi oleh
individu khususnya, dan masyarakat khususnya. Faktor agama, ketatanegaraan, dan politik, di Sparta
dan Athena memberikan pengaruh kepada perkembangan sistim pendidikan. Di Spara tingkat
kebudayaan sangat tinggi, terdapat akhli akhli ilmu pengetahuan mereka adalah ; Pithagoras, Socrates,
Aristotales, Plato, dst Th 461 SM.

Di sana terdapat suatu tempat yang digunakan untuk berlangsungnya pertandingan olahraga
yaitu OLYMPHUS.yang diikuti seluruh bangsa di yunani. Seseorang bernama Barron Pieere de
Coubertien-mendapat inspirasi menyelenggarakan kegiatan olahraga yaitu Olympiade Moderen pada
Th 1896 bertempat di Athena ( ke 1 ).

Perkembangan olahraga menjadi berkembang , mereka mempunyai tujuan untuk menjadikan


warga Negara yang harmonis rohani dan jasmani meliputi ; Estetika, kecerdasan, ksatria,membentuk
laki laki yang kuat.

Kegiatan Olahraga pada Bangsa Romawi

Di Romawi pendidikan bukan tanggung jawab Negara, akan tetapi merupakan tanggung jawab
keluarga. Pendidikan dilakukan oleh ibunya yang selanjutnya diteruskan oleh ayahnya. Yaitu diajarkan
ketrampilan tertentu khusus terhadap anak laki laki, anak perempuan tidak dilatihkan jasmani karena
tidak cocok. Bangsa Romawi beranggapan bahwa manusia jangan dianggap sebagai permainan mereka
harus bekerja giat dan positif walaupun dikalangan mereka terdapat sebagian kecil kontradiksi ada yang
melakukan kegiatan jasmani dan permainan

Bangsa Romawi senang kepada kegiatan seperti menonton :


Adu tinju, Gladiator, Perang pedang, Sircus, dsb.
Seseorang yaitu Nero , mendirikan gymnasium terbuka dipakai untuk pertandingan bela diri.

Olahraga pada jaman Modern

Yang dimaksud dengan jaman modern disini, bukan jaman atom model sekarang, akan tetapi mengenai
adanya perkembangan pendidikan umumnya dan pendidikan jasmani dipandang sebagai suatu alat di
dalam “ Pendidikan moral dan Aestetika”.

4
Pendidikan jasmani pada jaman modern, Pestalozzi Th 1746-1827, beliau ingin membentuk manusia
menurut hukum alam artinya menurut bahan bahan serta menurut kesanggupan pada tiap tiap individu,
khususnya mengenai bersenam ;

1. Senam harus merupakan gerakan wajar, untuk memperbaiki kembali kesatuan antara jasmani
dan rokhani.
2. Senam harus merupakan koordinasi dari gerakan gerakan serta kemungkinan bergerak.
3. Senam harus merupakan latihan persendian.
4. Senam harus tertuju kepada pembentukan sikap dan gerak yang baik.
5. Senam harus memberikan pandangan yang jernih tentang tenaga jasmani dan daya piker
(intelegensia) dengan baik.
6. Senam harus bertujuan untuk penguasaan jasmani.

PESTALOOZI adalah seorang sosialis yang pertama dikalangan Paedagoog. Menurut


pendapatnya bahwa latihan latihan jasmani itu adalah tanggung jawab rakyat sendiri

5
6
7

Anda mungkin juga menyukai