Anda di halaman 1dari 4

Pencabutan Implant

No. Dokumen :
SOP/UKP/RJ/077
No. Revisi :
SO
P Tanggal Terbit : 04/08/2017

Halaman : 1/3

Tri Prabowo
UPTD Puskesmas
NIP.19640616198603102
Kedondong
1
1. Pengertian Tindakan Pelayanan yang diberikan pada ibu atau akseptor KB
untuk melepaskan alat kontrasepsi bawah kulit (Implant )
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk pencabutan
Implant
3. Kebijakan SK Kepala UPTD Puskesmas Kedondong No. 002/ 2017 tentang
Jenis-jenis pelayanan
4. Referensi  Kapita Selekta Kedokteran Edisi Ketiga Jilid 1, FKUI.
 Ilmu Kebidanan, Edisi Ketga, Cetakan Kedelapan, Tahun 2006
 Keluarga Berencana dan Kontrasepsi, Hanafi Hartanto, 2004
 Panduan lengkap pelayanan KB, Dyah Noviawaty, 2009
 Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan KB, dr.I.G.Manuaba,
EGC,Jakarta
5. Prosedur/ a. Persiapan Alat dan Bahan
Langkah-langkah 1) Meja periksa untuk berbaring klien
2) Kain penutup steril
3) Sepasang sarung tangan yang sudah steril
4) Sabun untuk mencuci tangan
5) Larutan anti septik untuk disinfeksi kulit
6) Zat anastesi lokal ( lidokain 1% )
7) Skalpel 11 atau 15
8) Kassa pembalut atau plester
9) Kassa steril dan pembalut
10) Epinefrin (untuk tindakan emergency)
11) Klem lengkung dan lurus
12) Bak instrumen
13) Tiga mangkok steril atau DTT
b. Petugas yang melaksanakan : Bidan
c. Langkah-langkah :
1) Tindakan sebelum pencabutan.
a) Persilahkan klien untuk mencuci seluruh lengan dan
tangan dengan sabun dan air yang mengalir serta
membilasnya, pastikan tidak terdapat sabun
b) Persilahkan klien berbaring dengan lengan yang lebih
jarang digunakan diletakkan pada lengan penyangga atau
bantal. Lengan harus disangga dengan baik dan dapat
digerakkan lurus atau sedikit bengkok sesuai dengan posisi
yang disukai oleh klinisi untuk memudahkan pencabutan
c) Raba kapsul untuk menentukan lokasinya, untuk
menentukan tempat insisi, raba (tanpa sarung tangan)
ujung kapsul dekat lipatan siku
d) Pastikan posisi dari setiap kapsul dengan membuat tanda
pada kedua ujung setiap kapsul dengan menggunakan
spidol
e) Siapkan tempat alat-alat dan buka bak instrumen steril
tanpa menyentuh alat-alat didalamnya

f) Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir, keringkan


dengan air bersih
g) Pakai sarung tangan steril atau DTT (ganti sarung tangan
untuk setiap klien guna menegah kontaminasi silang).
h) Atur alat dan bahan-bahan sehingga mudah dicapai
i) Usap tempat pencabutan dengan kasa berantiseptik,
gunakan klem steril atau DTT untuk memegang kasa
tersebut (bila memegang kasa berantiseptik hanya dengan
tangan, hati-hati jangan sampai mengkontaminasi sarung
tangan dengan menyentuh kulit yang tidak steril). Mulai
mengusap dari tempat yang akan dilakukan insisi ke arah
luar dengan gerakan melingkar sekitar 1-8 cm dan biarkan
kering sebelum memulai tindakan.
j) Bila ada, gunakan kain lubang untuk menutupi lengan.
Lubang tersebut harus cukup lebar untuk memaparkan
lokasi kapsul. Dapat juga menutupi lengan dibawah tempat
kapsul dipasang dengan menggunakan kain steril
k) Sekali lagi raba seluruh kapsul untuk menentukan
lokasinya.
l) Setelah memastikan klien tidak alergi terhadap obat
anastesi isi alat suntik dengan 3 ml obat anastesi
masukkan jarum tepat dibawah kulit pada tempat insisi
akan dibuat, kemudian lakukan aspirasi untuk
memastikan jarum tidak masuk ke pembuluh darah.
suntikkan sedikit obat anastesi untuk membuat gelembung
kecil bawah kulit. Masukkan jarum secara hati-hati
dibawah ujung kapsul pertama sampai lebih kurang
sepertiga panjang kapsul (1 cm) tarik jarum pelan-pelan
sambil menyuntikkan obat anastesi (kira-kira 0,5 ml) untuk
mengangkat ujung kapsul.
2) Tindakan pencabutan kapsul
a) Tentukan lokasi insisi yang mempunyai jarak sama dari
ujung bawah semua kapsul kira-kira 5 cm dari ujung
bawah kapsul
b) Pada lokasi yang sudah dipilih, buat insisi melintang yang
kecil lebih kurang 4 mm dengan mengggunakan skapel.
c) Mulai dengan mencabut kapsul yang mudah diraba dari
luar atau yang terdekat tempat insisi
d) Dorong ujung kapsul ke arah insisi dengan jari tangan
sampai ujung kapsul tampak pada luka insisi.
e) Bersihkan dan buka jaringan ikat yang mengelilingi kapsul
dengan cara menggosok-gosok pakai kasa steril.
f) Jepit kapsul yang sudah terpapar dengan menggunakan
klem kedua, lepaskan klem pertama dan cabut pelan.
g) Pilih kapsul berikutnya yang tampak paling mudah
dicabut, gunakan teknik yang sama untuk mencabut
kapsul berikutnya
3) Menutup luka insisi
1) Bila klien tidak ingin melanjutkan pemakaian implant lagi,
bersihkan tempat insisi dan sekitarnya
2) Dekatkan kedua tepi luka insisi dengan band aid (plester
untuk luka ringan) atau kasa steril dan plester
2/3
3) Luka insisi perlu dijahit, karena mungkin dapat
menimbulkan jaringan parut

6. Bagan Alir BAGAN ALIR PELAYANAN KB


MEMANGGIL KLIEN
SESUAI NOMOR URUT ANAMNESA
MENYAPA PASIEN

MENIMBANG MENGUKUR
BERAT BADAN TEKANAN DARAH

MELEPAS KONTRASEPSI KONSELING KB,


YANG SUDAH TERPASANG MENGISI KARTU K-IV
(IMPLAN) DAN MEMASANG KB DAN
DENGAN KONTRASEPSI MENANDATANGNI
BARU SESUAI KEINGINAN INFORMED CONSENT
KLIEN

MENGISI K-I KB, BUKU


KB DAN KOHORT KB

KASIR

KLIEN PULANG

7. Hal-hal yg perlu 1. Bidan dan klen melakukan kegiatan dalam keadaan tenang dan
diperhatikan rileks
2. Pencabutan Implan harus cepat dan tepat
3. Sebaiknya luka jangan terkena air dulu setidaknaya utuk hari
yang bersangkutan

8. Unit terkait 1. Poli KIA/KB


2. Dokter Puskesmas
3. PMDKB
4. Apotik

9. Dokumen terkait 1. Kartu status Ibu


2. Register Kohort KB
3. Kartu K –I KB
4. Kartu K -IV KB
10.Rekaman historis
perubahan No Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai
diberlakukan

3/3
4/3

Anda mungkin juga menyukai