INFORMASI UMUM
A. Identitas Sekolah
Nama Penyusun : ……………………..
Satuan Pendidikan : SMP ………………..
Tahun Disusun : 2023
Mata Pelajaran : PPKn
Kelas/Semester : VIII (Delapan) / Gasal
Materi Pokok : Kedudukan dan Fungsi Pancasila
Alokasi Waktu : 5 X 3 JP (5 kali pertemuan )
B. Kompetensi Awal
Dalam mempelajari materi Kedudukan dan Fungsi Pancasila, pengetahuan awal yang harus
dimiliki adalah tentang kedudukan dan fungsi Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pancasila
sebagai Pandangan Hidup Bangsa
C. Profil Pelajar Pancasila Profil Pelajar Pancasila yang diharapkan terbentuk adalah :
Beriman, bertaqwa Akhlak kepada Menganalisis peran, hak, dan kewajiban sebagai
kepada Tuhan negara warga negara, memahami perlunya
YME dan mengutamakan kepentingan umum di atas
berakhlak mulia kepentingan pribadi sebagai wujud dari
keimanannya kepada Tuhan YME
KOMPONEN INTI
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah pembelajaran dengan Model Discovery Learning, peserta didik dapat:
1. Menghayati Pancasila sebagai dasar negara sebagai karunia Tuhan Yang Maha Esa yang harus
disyukuri
2. Menjelaskan Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa, sumber dari segala sumber hukum,
dan kepribadian bangsa
3. Mempraktikkan Pancasila sebagai cita-cita dan tujuan bangsa dalam kehidupan sehari-hari
dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara
B. Pemahaman Bermakna
Sebagai warga Negara Indonesia yang baik harus memahami tentang kedudukan dan fungsi
Pancasila sebagai dasar negara, pandangan hidup bangsa, sumber dari segala sumber hukum,
kepribadian bangsa, cita-cita dan tujuan bangsa dalam kehidupan sehari-hari bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara.
C. Pertanyaan Pemantik
Tahukan kamu kedudukan dan fungsi Pancasila? Dapatkah kamu menunjukkan contoh
pelaksanaan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari?
D. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan I
TAHAP KEGIATAN PEMBELAJARAN ALOKASI
PEMBELAJARAN WAKTU
A. Kegiatan Pendahuluan
Pendahuluan 1) Mempersilahkan perserta didik untuk memberi 5 menit
(persiapan/orientasi) salam dan berdoa
2) Mengecek kehadiran, kebersihan dan kesiapan
belajar
3) Mengkondisikan suasana belajar yang
menyenangkan dengan menyanyikan lagu Garuda
Pancasila
4) Membuat kesepakatan kelas
Apersepsi Melakukan tanya jawab materi prasarat yaitu 5 menit
Pancasila sebagai Dasar Negara
Motivasi 1) Menyampaikan kompetensi yang akan dicapai 5 menit
dan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari
berkaitan dengan materi Pancasila sebagai Dasar
Negara
2) Menyampaikan metode pembelajaran dan teknik
penilaian yang akan digunakan saat membahas
materi Pancasila sebagai Dasar Negara.
3) Assesmen awal
4) Pembentukan kelompok berdasarkan hasil
assesmen awal:
- Kelompok A: Peserta didik dengan
pencapaian tinggi pada assesmen awal
- Kelompok B: Peserta didik dengan
pencapaian sedang pada assesmen awal
(reguler)
- Kelompok C: Peserta didik dengan
pencapaian kurang pada assesmen awal
(lesulitan belajar)
(Diferensiasi proses)
A. Kegiatan Inti
Sintak Model Stimulation (stimullasi/pemberian rangsangan) 10 menit
Pembelajaran Discovery Pemberian stimulus, peserta didik dalam kelompok
Learning mengamati kedudukan dan fungsi Pancasila sebagai
Dasar Negara melalui kajian pustaka dari berbagai
sumber dan menuliskan hal-hal penting terkait
materi.
Problem statemen (pertanyaan/identifikasi 20 menit
masalah)
Peserta didik dalam kelompok mengidentifikasi
sebanyak mungkin pertanyaan yang berkaitan
dengan kajian pustaka tentang kedudukan dan
fungsi Pancasila sebagai dasar negara dan akan
dijawab melalui LKPD dalam kegiatan kelompok
sesuai dengan materi kedudukan dan fungsi
Pancasila sebagai Dasar Negara.
Data collection (pengumpulan data) 20 menit
1) Peserta didik mengumpulkan informasi yang
relevan dari berbagai sumber untuk menjawab
pertanyan yang telah diidentifikasi dengan
bimbingan guru
- Kelompok A: melakukan pengumpulan
informasi secara mandiri dari berbagai
sumber
- Kelompok B: melakukan pengumpulan
informasi secara mandiri dari berbagai
sumber setelah melalui pendampingan guru
- Kelompok C: melakukan pengumpulan
informasi secara mandiri dari berbagai
sumber dengan pendampingan guru dan
tutor sebaya dari kelompok A
(diferensiasi proses)
2) Peserta didik menuliskan semua informasi
tentang materi kedudukan dan fungsi Pancasila
sebagai Dasar Negara yang telah diperoleh pada
buku catatan dengan bimbingan guru
Data processing (pengolahan Data) 20 menit
1) Peserta didik dalam kelompok berdiskusi
mengolah data hasil kajian pustaka tentang
materi kedudukan dan fungsi Pancasila sebagai
Dasar Negara dengan bantuan pertanyaan-
pertanyaan pada LKPD dengan bimbingan guru
2) Peserta didik mengerjakan beberapa soal
mengenai materi kedudukan dan fungsi
Pancasila sebagai Dasar Negara di LKPD
dengan bimbingan guru
Verification (pembuktian)
Peserta didik mendiskusikan hasil kajian pustaka
dan memverifikasi hasil kajiannya dengan data-data
atau teori pada berbagai sumber yang memiliki 10 menit
pendapat yang berbeda sampai kepada yang
bertentangan dalam membuktikan tentang materi
kedudukan dan fungsi Pancasila sebagai Dasar
Negara, secara bersama-sama membahas jawaban
soal-soal yang telah dikerjakan oleh peserta didik di
LKPD dengan bimbingan guru
Generalization (menarik kesimpulan)
1) Peserta didik berdiskusi untuk menyimpulkan
materi kedudukan dan fungsi Pancasila sebagai
Dasar Negara dengan bimbingan guru 15 menit
2) Peserta didik menyampaikan hasil diskusi
tentang materi kedudukan dan fungsi Pancasila
sebagai Dasar Negara berupa kesimpulan
berdasarkan hasil analisis dengan bimbingan
guru
3) Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi
kelompok secara klasikal tentang materi
kedudukan dan fungsi Pancasila sebagai Dasar
Negara dengan bimbingan guru
4) Peserta didik mengemukakan pendapat atas
presentasi yang dilakukan tentang materi
kedudukan dan fungsi Pancasila sebagai Dasar
Negara dan ditanggapi oleh kelompok yang
mempresentasikan dengan bimbingan guru
5) Peserta didik bertanya atas presentasi tentang
materi kedudukan dan fungsi Pancasila sebagai
Dasar Negara yang dilakukan dan peserta didik
lain diberi kesempatan untuk menjawabnya
dengan bimbingan guru
C. Penutup
1) Peserta didik menyimpulkan kebermanfaatan 10 menit
pembelajaran tentang kedudukan dan fungsi
Pancasila sebagai Dasar Negara
2) Guru memberikan kuis
3) Guru dan peserta didik melakukan refleksi dari
pembelajaran, misalnya:
- Hari ini saya belajar . . . .
- Saya suka pembelajaran hari ini karena . . . .
- Setelah memahami materi hari ini saya akan
melakukan . . . .
- Yang paling menarik pada pembelajaran hari
ini adalah . . . .
4) Guru menginformasikan kepada peserta didik
untuk mempelajari materi yang akan dibahas di
pertemuan berikutnya yaitu kedudukan dan
fungsi Pancasila sebagai Pandangan Hidup
Bangsa
5) Mempersilahkan siswa untuk berdoa
Pertemuan 2
TAHAP KEGIATAN PEMBELAJARAN ALOKASI
PEMBELAJARAN WAKTU
A. Kegiatan Pendahuluan
Pendahuluan 1) Mempersilahkan perserta didik untuk memberi 5 menit
(persiapan/orientasi) salam dan berdoa
2) Mengecek kehadiran, kebersihan dan kesiapan
belajar
3) Mengkondisikan suasana belajar yang
menyenangkan dengan ice breaking
4) Kesepakatan kelas
Apersepsi Melakukan tanya jawab materi prasarat yaitu 5 menit
Pancasila sebagai Pandangan Hidup Bangsa
Motivasi 5) Menyampaikan kompetensi yang akan dicapai 5 menit
dan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari
berkaitan dengan materi Pancasila sebagai
Pandangan Hidup Bangsa
6) Menyampaikan metode pembelajaran dan teknik
penilaian yang akan digunakan saat membahas
materi Pancasila sebagai Pandangan Hidup
Bangsa.
7) Membagi kelompok diskusi. Peserta didik di
kelas dibagi menjadi 5 kelompok
B. Kegiatan Inti
Sintak Model Stimulation (stimullasi/pemberian rangsangan) 10 menit
Pembelajaran Discovery Pemberian stimulus, peserta didik mengamati dan
Learning kedudukan dan fungsi Pancasila sebagai Pandangan
Hidup Bangsa melalui kajian pustaka dari berbagai
sumber dan berdiskusi dengan materi sesuai tugas
kelompoknya yaitu:
1) Kelompok 1 mengamati kedudukan dan fungsi
Pancasila pada sila pertama sebagai pandangan
hidup bangsa
2) Kelompok 2 mengamati kedudukan dan fungsi
Pancasila pada sila kedua sebagai pandangan
hidup bangsa
3) Kelompok 3 mengamati kedudukan dan fungsi
Pancasila pada sila ketiga sebagai pandangan
hidup bangsa
4) Kelompok 4 mengamati kedudukan dan fungsi
Pancasila pada sila keempat sebagai pandangan
hidup bangsa
5) Kelompok 5 mengamati kedudukan dan fungsi
Pancasila pada sila kelima sebagai pandangan
hidup bangsa
(Diferensiasi konten)
Problem statemen (pertanyaan/identifikasi
masalah) 20 menit
Peserta didik mengidentifikasi sebanyak mungkin
pertanyaan yang berkaitan dengan kajian pustaka
tentang kedudukan dan fungsi Pancasila sebagai
pandangan hidup bangsa dan akan dijawab melalui
LKPD dalam kegiatan kelompok sesuai dengan
materi kedudukan dan fungsi Pancasila sebagai
pandangan hidup bangsa
Data collection (pengumpulan data)
1) Peserta didik mengumpulkan informasi yang 20 menit
relevan dari berbagai sumber untuk menjawab
pertanyan yang telah diidentifikasi dengan
bimbingan guru
2) Peserta didik menuliskan semua informasi
tentang materi kedudukan dan fungsi Pancasila
sebagai pandangan hidup bangsa yang telah
diperoleh pada buku catatan dengan bimbingan
guru
Data processing (pengolahan Data) 20 menit
1) Peserta didik dalam kelompok berdiskusi
mengolah data hasil kajian pustaka tentang
materi Pancasila sebagai Pandangan Hidup
Bangsa dengan bantuan pertanyaan-pertanyaan
pada LKPD dengan bimbingan guru
2) Peserta didik mengerjakan beberapa soal
mengenai materi Pancasila sebagai Pandangan
Hidup Bangsa di LKPD dengan bimbingan guru
Pertemuan 3
TAHAP KEGIATAN PEMBELAJARAN ALOKASI
PEMBELAJARAN WAKTU
A. Kegiatan Pendahuluan
Pendahuluan 1) Mempersilahkan perserta didik untuk memberi 5 menit
(persiapan/orientasi) salam dan berdoa
2) Mengecek kehadiran, kebersihan dan kesiapan
belajar
3) Mengkondisikan suasana belajar yang
menyenangkan dengan ice breaking
4) Kesepakatan kelas
Apersepsi Melakukan tanya jawab materi prasarat yaitu 5 menit
kedudukan dan fungsi Pancasila sebagai Sumber
dari Segala Sumber Hukum
Motivasi 1) Menyampaikan kompetensi yang akan dicapai 5
dan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari
berkaitan dengan materi Pancasila sebagai
Sumber dari Segala Sumber Hukum
2) Menyampaikan metode pembelajaran dan teknik
penilaian yang akan digunakan saat membahas
materi Pancasila sebagai Sumber dari Segala
Sumber Hukum.
3) Pembentukan kelompok berdasarkan hasil
assesmen awal:
- Kelompok A: Peserta didik dengan
pencapaian tinggi pada assesmen awal
- Kelompok B: Peserta didik dengan
pencapaian sedang pada assesmen awal
(reguler)
- Kelompok C: Peserta didik dengan
pencapaian kurang pada assesmen awal
(lesulitan belajar)
(Diferensiasi proses)
B. Kegiatan Inti
Sintak Model Stimulation (stimullasi/pemberian rangsangan) 10 menit
Pembelajaran Discovery Pemberian stimulus, peserta didik mengamati dan
Learning kedudukan dan fungsi Pancasila sebagai Sumber
dari Segala Sumber Hukum melalui kajian pustaka
dari berbagai sumber dan berdiskusi
Problem statemen (pertanyaan/identifikasi 20 menit
masalah)
Peserta didik mengidentifikasi sebanyak mungkin
pertanyaan yang berkaitan dengan kajian pustaka
tentang kedudukan dan fungsi Pancasila sebagai
Sumber dari Segala Sumber Hukum dan akan
dijawab melalui LKPD dalam kegiatan kelompok
sesuai dengan materi kedudukan dan fungsi
Pancasila sebagai Sumber dari Segala Sumber
Hukum
20 menit
Data collection (pengumpulan data)
1) Peserta didik mengumpulkan informasi yang
relevan dari berbagai sumber untuk menjawab
pertanyan yang telah diidentifikasi dengan
bimbingan guru
- Kelompok A: melakukan pengumpulan
informasi secara mandiri dari berbagai
sumber
- Kelompok B: melakukan pengumpulan
informasi secara mandiri dari berbagai
sumber setelah melalui pendampingan guru
- Kelompok C: melakukan pengumpulan
informasi secara mandiri dari berbagai
sumber dengan pendampingan guru dan
tutor sebaya dari kelompok A
(diferensiasi proses)
2) Peserta didik menuliskan semua informasi
tentang materi kedudukan dan fungsi Pancasila
sebagai Sumber dari Segala Sumber Hukum yang
telah diperoleh pada buku catatan dengan
bimbingan guru
20 menit
Data processing (pengolahan Data)
1) Peserta didik dalam kelompok berdiskusi
mengolah data hasil kajian pustaka tentang
materi kedudukan dan fungsi Pancasila sebagai
Sumber dari Segala Sumber Hukum dengan
bantuan pertanyaan-pertanyaan pada LKPD
dengan bimbingan guru
2) Peserta didik mengerjakan beberapa soal
mengenai materi kedudukan dan fungsi
Pancasila sebagai Sumber dari Segala Sumber
Hukum di LKPD dengan bimbingan guru 10 menit
Verification (pembuktian)
Peserta didik mendiskusikan hasil kajian pustaka
dan memverifikasi hasil kajiannya dengan data-data
atau teori pada berbagai sumber yang memiliki
pendapat yang berbeda sampai kepada yang
bertentangan dalam membuktikan tentang materi
kedudukan dan fungsi Pancasila sebagai Sumber
dari Segala Sumber Hukum, secara bersama-sama
membahas jawaban soal-soal yang telah dikerjakan
oleh peserta didik di LKPD dengan bimbingan guru 15 menit
Generalization (menarik kesimpulan)
1) Peserta didik berdiskusi untuk menyimpulkan
materi kedudukan dan fungsi Pancasila sebagai
Sumber dari Segala Sumber Hukum dengan
bimbingan guru
2) Peserta didik menyampaikan hasil diskusi
tentang materi kedudukan dan fungsi Pancasila
sebagai Sumber dari Segala Sumber Hukum
berupa kesimpulan berdasarkan hasil analisis
dalam karya misalnya artikel, infografis, podcas
dan sebagainya dengan bimbingan guru
3) Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi
kelompok secara klasikal tentang materi
kedudukan dan fungsi Pancasila sebagai sumber
dari segala sumber hukum dengan bimbingan
guru
4) Peserta didik mengemukakan pendapat atas
presentasi yang dilakukan tentang materi
kedudukan dan fungsi Pancasila sebagai Sumber
dari Segala Sumber Hukum dan ditanggapi oleh
kelompok yang mempresentasikan dengan
bimbingan guru
5) Peserta didik bertanya atas presentasi tentang
materi kedudukan dan fungsi Pancasila sebagai
Sumber dari Segala Sumber Hukum yang
dilakukan dan peserta didik lain diberi
kesempatan untuk menjawabnya dengan
bimbingan guru
C. Penutup
1) Peserta didik menyimpulkan kebermanfaatan 10 menit
pembelajaran tentang kedudukan dan fungsi
Pancasila sebagai Sumber dari Segala Sumber
Hukum
2) Guru memberikan kuis
3) Guru dan peserta didik melakukan refleksi dari
pembelajaran , misalnya:
- Hari ini saya belajar . . . .
- Saya suka pembelajaran hari ini karena . . . .
- Setelah memahami materi hari ini saya akan
melakukan . . . .
- Yang paling menarik pada pembelajaran
hari ini adalah . . . .
Pertemuan 4
TAHAP KEGIATAN PEMBELAJARAN ALOKASI
PEMBELAJARAN WAKTU
A. Kegiatan Pendahuluan
Pendahuluan 1) Mempersilahkan perserta didik untuk memberi 5 menit
(persiapan/orientasi) salam dan berdoa
2) Mengecek kehadiran, kebersihan dan kesiapan
belajar
3) Mengkondisikan suasana belajar yang
menyenangkan dengan ice breaking
4) Kesepakatan kelas
Apersepsi Melakukan tanya jawab materi prasarat yaitu 5 menit
Kedudukan dan fungsi Pancasila sebagai
Kepribadian Bangsa
Motivasi 1) Menyampaikan kompetensi yang akan dicapai 6
dan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari
berkaitan dengan materi Kedudukan dan fungsi
Pancasila sebagai Kepribadian Bangsa
2) Menyampaikan metode pembelajaran dan
teknik penilaian yang akan digunakan saat
membahas materi Kedudukan dan fungsi
Pancasila sebagai Kepribadian Bangsa
3) Pembentukan kelompok berdasarkan hasil
assesmen awal:
- Kelompok A: Peserta didik dengan
pencapaian tinggi pada assesmen awal
- Kelompok B: Peserta didik dengan
pencapaian sedang pada assesmen awal
(reguler)
- Kelompok C: Peserta didik dengan
pencapaian kurang pada assesmen awal
(lesulitan belajar)
(Diferensiasi proses)
B. Kegiatan Inti
Sintak Model Stimulation (stimullasi/pemberian rangsangan) 10 menit
Pembelajaran Discovery Pemberian stimulus, peserta didik mengamati
Learning perwujudan Kedudukan dan fungsi Pancasila
sebagai Kepribadian Bangsa melalui kajian pustaka
dari berbagai sumber dan berdiskusi
Pertemuan 5
TAHAP KEGIATAN PEMBELAJARAN ALOKASI
PEMBELAJARAN WAKTU
A. Kegiatan Pendahuluan
Pendahuluan 1) Mempersilahkan perserta didik untuk memberi 5 menit
(persiapan/orientasi) salam dan berdoa
2) Mengecek kehadiran, kebersihan dan kesiapan
belajar
3) Mengkondisikan suasana belajar yang
menyenangkan dengan ice breaking
4) Kesepakatan kelas
Apersepsi Melakukan tanya jawab materi prasarat yaitu makna 5 menit
kedudukan dan fungsi Pancasila sebagai cita-cita
dan tujuan Bangsa
Motivasi 1) Menyampaikan kompetensi yang akan dicapai i.
dan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari
berkaitan dengan materi kedudukan dan fungsi
Pancasila sebagai cita-cita dan tujuan Bangsa
2) Menyampaikan metode pembelajaran dan
teknik penilaian yang akan digunakan saat
membahas materi kedudukan dan fungsi
Pancasila sebagai cita-cita dan tujuan Bangsa
3) Pembentukan kelompok berdasarkan hasil
assesmen awal:
- Kelompok A: Peserta didik dengan
pencapaian tinggi pada assesmen awal
- Kelompok B: Peserta didik dengan
pencapaian sedang pada assesmen awal
(reguler)
- Kelompok C: Peserta didik dengan
pencapaian kurang pada assesmen awal
(lesulitan belajar)
(Diferensiasi proses)
B. Kegiatan Inti
Sintak Model Stimulation (stimullasi/pemberian rangsangan) 10 menit
Pembelajaran Discovery Pemberian stimulus, peserta didik mengamati
Learning kedudukan dan fungsi Pancasila sebagai cita-cita
dan tujuan Bangsa melalui kajian pustaka dari
berbagai sumber dan berdiskusi
20 menit
Data processing (pengolahan Data)
1) Peserta didik dalam kelompok berdiskusi
mengolah data hasil kajian pustaka tentang
materi kedudukan dan fungsi Pancasila sebagai
cita-cita dan tujuan Bangsa dengan bantuan
pertanyaan-pertanyaan pada LKPD dengan
bimbingan guru
2) Peserta didik mengerjakan beberapa soal
mengenai materi kedudukan dan fungsi
Pancasila sebagai cita-cita dan tujuan Bangsa di
LKPD dengan bimbingan guru 10 menit
Verification (pembuktian)
Peserta didik mendiskusikan hasil kajian pustaka
dan memverifikasi hasil kajiannya dengan data-data
atau teori pada berbagai sumber yang memiliki
pendapat yang berbeda sampai kepada yang
bertentangan dalam membuktikan tentang materi
kedudukan dan fungsi Pancasila sebagai cita-cita
dan tujuan Bangsa, secara bersama-sama membahas
jawaban soal-soal yang telah dikerjakan oleh peserta
didik di LKPD dengan bimbingan guru 15 menit
Generalization (menarik kesimpulan)
1) Peserta didik berdiskusi untuk menyimpulkan
materi kedudukan dan fungsi Pancasila sebagai
cita-cita dan tujuan Bangsa dengan bimbingan
guru
2) Peserta didik menyampaikan hasil diskusi
tentang materi kedudukan dan fungsi Pancasila
sebagai cita-cita dan tujuan Bangsa berupa
kesimpulan berdasarkan hasil analisis dalam
bentuk artikel, infografis, podcas, dan
sebagainya dengan bimbingan guru
3) Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi
kelompok secara klasikal tentang materi
kedudukan dan fungsi Pancasila sebagai cita-
cita dan tujuan Bangsa dengan bimbingan guru
4) Peserta didik mengemukakan pendapat atas
presentasi yang dilakukan tentang materi
kedudukan dan fungsi Pancasila sebagai cita-
cita dan tujuan Bangsa dan ditanggapi oleh
kelompok yang mempresentasikan dengan
bimbingan guru
5) Peserta didik bertanya atas presentasi tentang
materi kedudukan dan fungsi Pancasila sebagai
cita-cita dan tujuan Bangsa yang dilakukan dan
peserta didik lain diberi kesempatan untuk
menjawabnya dengan bimbingan guru
C. Penutup
1) Peserta didik menyimpulkan kebermanfaatan 10 menit
pembelajaran tentang kedudukan dan fungsi
Pancasila sebagai cita-cita dan tujuan Bangsa
2) Guru memberikan kuis
- Guru dan peserta didik melakukan refleksi
dari pembelajaran Hari ini saya belajar . . . .
- Saya suka pembelajaran hari ini karena . . . .
- Setelah memahami materi hari ini saya akan
melakukan . . . .
- Yang paling menarik pada pembelajaran
hari ini adalah . . . .
3) Guru memberikan Tugas Mandiri
4) Guru menginformasikan kepada peserta didik
untuk mempelajari materi pertemuan berikutnya
yaitu Assesmen sumatif Kedudukan dan fungsi
Pancasila
5) Mempersilahkan siswa untuk berdoa
E. Assesmen
a. Assesmen awal
b. Asessmen Formatif
a. Teknik Penilaian
1) Kompetensi Sikap
Total skor
c) Rubrik Penilaian
Indikator Skor
1) Peserta Didik berkomunikasi aktif 3 Jika memenuhi 3 sub indikator
2) Peserta Didik menerima pendapat 2 Jika memenuhi 2 sub indikator
orang lain 1 Jika memenuhi 1 sub indicator
3) Peserta Didik terlihat nyaman saat 0 Jika tidak memenuhi sub indikator
bekerja kelompok sama sekali
d) Ketentuan Penilaian:
Penskoran Penilaian Sikap
Jumlah skor yang diperoleh
Nilai X 100 = Skor Akhir
Skor maksimal
Konversi Penilaian:
Tabel Kriteria Penilaian
2) Performa
Lembar Pengamatan Diskusi (dapat disertai catatan jurnal)
Rubrik kegiatan Diskusi
Kriteria Nilai
A = 80 – 100 : Baik Sekali
B = 70 – 79 : Baik
C = 60 – 69 : Cukup
D = ‹ 60 : Kurang
3. Asesmen Sumatif
a. Teknik
………………………. ……….……………..
NIP. NIP.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
A. Lembar Kerja Siswa
Lembar Kerja 1
Kelas :8
Materi : Kedudukan dan fungsi Pancasila sebagai Dasar Negara
Petunjuk:
a.
3. Penerapan Pancasila
sebagai dasar negara
Lembar Kerja 2
Kelas :8
Petunjuk:
Lembar Kerja 3
Kelas :8
Materi : Kedudukan dan fungsi Pancasila sebagai Sumber dari Segala Sumber Hukum
Tujuan : Menganalisis Kedudukan dan fungsi Pancasila sebagai Sumber dari Segala
Sumber Hukum
Petunjuk:
1. Fungsi hukum
Lembar Kerja 4
Kelas :8
Petunjuk:
Lembar Kerja 5
Kelas :8
Materi : Kedudukan dan fungsi Pancasila sebagai Cita-Cita dan Tujuan Bangsa
Tujuan : Menganalisis Kedudukan dan fungsi Pancasila sebagai Cita-Cita dan Tujuan
Bangsa
Petunjuk:
1. Indonesia merupakan negara dengan ayat 1 UUD NRI Tahun 1945 ditegaskan
berbagai keberagaman di dalamnya. bahwa negara berdasar atas Ketuhanan
Dengan kondisi demikian, maka diperlukan Yang Maha Esa. Pernyataan ini
pondasi yang kokoh untuk dapat mengandung pengertian . . . .
menopang tegaknya negara Indonesia. A. nilai Ketuhanan harus menjadi ciri khas
Maka diperlukan . . . yang kokoh pula. bangsa Indonesia
A. Dasar Negara B. perilaku warga negara harus sesuai
B. Dasar hukum dengan nilai Ketuhanan
C. Perjanjian luhur C. negara memberi ruang bagi
D. Pandangan hidup berkembangnya sekularisme
D. semua kebijakan negara yang dibuat
2. Salah satu kedudukan dan fungsi Pancasila harus sesuai dengan nilai Ketuhanan
bagi bangsa Indonesia adalah sebagai dasar
Negara. Fungsi dan kedudukan ini memiliki 5. Saat pemerintah mengeluarkan kebijakan,
makna.... maka tidak boleh ada kebijakan yang
A. Pancasila merupakan dasar dalam berpotensi menimbulkan disintegrasi
penyelenggaran ketatanegaraan di bangsa. Pernyataan ini merupakan makna
Indonesia Pancasila sebagai dasar negara sesuai
B. Pancasila merupakan acuan dengan sila . . . .
berperilaku bagi warga negara A. pertama
Indonesia B. kedua
C. Pancasila memberi arah dan tujuan C. ketiga
hendak dibawa ke mana bangsa dan D. keempat
negara Indonesia
6. Nilai Pancasila merupakan kristalisasi
D. Semua peraturan perundang-undangan
nilai-nilai hidup dalam masyarakat
di Indonesia harus sesuai dengan nilai-
Indonesia. Nilai-nilai Pancasila dapat
nilai Pancasila
ditemukan dalam . . . sebagai satu
3. Perhatikan peryantaan di bawah ini! kesatuan organisasi.
1) Pembukaan UUD NRI Tahun 1945 A. kehidupan sosial kelompok
alinea keempat masyarakat Indonesia
2) Ketetapan MPR Nomor B. pola perilaku yang ada diberbagai
XVIII/MPR/1998 masyarakat Indonesia
3) Undang-undang No. 20 Tahun 2003 C. hubungan antar nilai-nilai yang
4) Undang-undang No. 23 Tahun 2014 terkandung dalam Pancasila
5) Instruksi Presiden Indonesia Nomor 12 D. adat istiadat budaya dan religiusitas
Tahun 1968 nilai-nilai Pancasila
17. Bagi bangsa Indonesia Pancasila 20. Pancasila sebagai kepribadian bangsa
merupakan jatidiri bangsa Indonesia. mencakup sikap dan perilaku warga negara
Disebut jatidiri bangsa Indonesia karena . . . Indonesia. Sikap ini mestinya . . . .
. A. dilakukan warga negara apabila
A. Nilai-nilai Pancasila menjadi pedoman diperlukan
dalam penyelenggaraan negara B. tidak perlu dilakukan dalam kehidupan
Indonesia sehari-hari
B. Nilai-nilai Pancasila dijadikan sebagai C. tercermin dalam mental dan perilaku
arah dan tujuan bangsa dan negara keseharian
Indonesia D. ditunjukkan ketika bangsa lain
C. Nilai-nilai Pancasila dijadikan sebagai berkunjung ke Indonesia
pegangan berperilaku sebagian warga
negara Indonesia 21. Setiap orang pasti memiliki cita-cita yang
D. Bangsa Indonesia memiliki watak, ingin diwujudkan. Sebagai sebuah negara,
karakter dan perilaku yang bangsa Indonesia juga memiliki cita-cita
mencerminkan nilai-nilai Pancasila yang ingin diwujudkan. Cita-cita bangsa
Indonesia terkandung dalam Pancasila.
18. Era globalisasi yang membuat dunia seperti Cita-cita tersebut adalah . . . .
tanpa batas, memiliki tantangan tersendiri A. mewujudkan masyarakat Indonesia
bagi bangsa Indonesia. Tidak sedikit yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil
Masyarakat Indonesia, khususnya generasi dan makmur berdasarkan Pancasila
mudanya yang mengalami krisis identitas. B. menjadi negara yang besar, kuat dan
Ketika mengalami hal ini menunjukkan. . . . dapat menguasai seluruh dunia melalui
Pancasila
C. mewujudkan negara yang disegani oleh
A. mereka kehilangan jati dirinya sebagai bangsa lain sesuai dengan harapan
bangsa Indonesia para pendiri bangsa
B. kelemahan yang dimiliki oleh bangsa D. mewujudkan masyarakat Indonesia
Indonesia yang maju dan memiliki kemampuan
C. bangsa Indonesia mudah dipengaruhi bersaing dengan negara lain
oleh kepribadian negara lain
D. watak, karakter dan perilaku bangsa
Indonesia yang sesungguhnya
22. Pancasila selain sebagai cita-cita bangsa Jaminan Kesehatan Masyarakat
Indonesia juga merupakan tujuan bangsa (Jamkesmas) dan sebagainya. Program-
Indonesia. Tujuan ini termuat dalam. . . . program tersebut merupakan langkah
A. Alinea kedua Pembukaan UUD Negara pemerintah dalam mencapai tujuan negara
Republik Indonesia Tahun 1945 yaitu . . . .
B. Alinea keempat Pembukaan UUD A. Memajukan kesejahteraan umum
Negara Republik Indonesia Tahun 1945 B. Mencerdaskan kehidupan bangsa
C. Pasal 32 ayat 1 UUD Negara Republik C. Ikut melaksanakan ketertiban dunia
Indonesia Tahun 1945 D. Melindungi segenap bangsa Indonesia
D. Pasal 37 UUD Negara Republik dan seluruh tumpah darah Indonesia
Indonesia Tahun 1945
25. Karina merupakan pelajar kelas VIII SMP. Ia
23. Salah satu tujuan bangsa Indonesia adalah adalah anak yang senang bergaul dengan
mencerdaskan kehidupan bangsa. Untuk banyak orang termasuk dengan orang yang
mewujudkan tujuan ini pemerintah berbeda suku dan agama. Misalnya dalam
mengeluarkan kebijakan . . . . mengerjakan tugas dari guru ia selalu
A. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2002 terbuka untuk bergabung dengan siapa
B. Undang-undang Nomor 2 Tahun 2003 saja. Berdasarkan cerita tersebut, Karina
C. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 berusaha untuk menerapkan nilai-nilai
D. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2004 luhur Pancasila, yaitu sila ke . . . .
A. Pertama
24. Saat ini Pemerintah mengeluarkan B. Kedua
kebijakan memberikan Bantuan Langsung C. Ketiga
Tunai (BLT), Program Keluarga Harapan D. Keempat
(PKH), program beras miskin (Raskin),
II. Uraian
26. Negara-negara di dunia mendasarkan penyelenggaraan negaranya atas dasar tertentu.
Jelaskan dasar penyelenggaraan negara di Indonesia!
27. Kedudukan dan fungsi Pancasila sebagai pandangan hidup dapat dilakukan oleh kitadi
lingkungan negara. Sebutkan 3 contoh penerapan Pancasila di lingkungan ini!
28. Sebagai sumber dari segala sumber hukum, sila-sila Pancasila dijabarkan dalam pasal-pasal
UUD 1945. Sebutkan 3 contoh penjabaran tersebut!
29. Kepribadian bangsa Indonesia terbentuk dari nilai—nilai Pancasila yang membedakan
Indonesia dengan bangsa lain. Tapi di era globalisasi ini tidak sedikit Masyarakat mengalami
krisis identitas. Bagaimanakah cara mengatasi hal ini?
30. Dalam nilai-nilai Pancasila terkandung tujuan negara Indonesia. Sebutkan tujuan tersebut!
Pedoman penskoran
Uraian skor 3 X 5 = 15
Rumusan Pancasila yang terdapat dalam alinea keempat Pembukaan UUD NRI
Tahun 1945 secara yuridis konstitusional berlaku dan mengikat seluruh lembaga negara,
lembaga masyarakat, dan setiap warga negara. Rumusan lengkap sila-sila dalam Pancasila
dimuat dalam Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 1968 tentang Tata
Urutan dan Rumusan dalam Penulisan/Pembacaan/Pengucapan sila-sila Pancasila,
sebagaimana tercantum dalam Pembukaan Undang-undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945.
Kalian sekarang menjadi paham kedudukan dan fungsi Pancasila sebagai dasar
negara. Nah dalam kehidupan di sekolah, kalian bisa mempraktikannya ketika
pengambilan keputusan-keputusan dalam lingkup Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS).
Lakukanlah musyawarah untuk mencapai mufakat dalam pengambilan keputusan
organisasi. Ketua OSIS tidak boleh otoriter memutuskan sendiri tanpa bermusyawarah
dengan pengurus OSIS lainnya.
2) Konseptual
Pengertian Dasar Negara
Dasar negara adalah ajaran atau teori yang merupakan hasil pemikiran mendalam atau
pemikiran filsafat mengenai dunia dan kehidupan, termasuk kehidupan bernegara di
dalamnya, yang dijadikan pedoman dasar yang mengatur dan memelihara kehidupan bersama
dalam suatu Negara.
Pertemuan 2
Pancasila sebagai Pandangan Hidup Bangsa
1) Materi factual
Kalian pasti memiliki nilai-nilai dalam diri yang menjadi acuan bagi kalian dalam
bergaul, baik dalam kehidupan di sekolah maupun sehari-hari. Nilainilai itu terbentuk dari
serangkaian proses belajar dan pengalaman hidup yang kalian jalani sampai saat ini. Lalu,
nilai-nilai itu membentuk pandangan hidup kalian.
Demikianlah gambaran Pancasila bagi Negara dan Bangsa Indonesia. Pancasila
merupakan kristalisasi dari pengalaman hidup dalam sejarah panjang bangsa Indonesia yang
telah membentuk karakter, perilaku, etika, tata nilai dan norma yang telah membentuk
menjadi pandangan hidup bangsa.
Pandangan hidup sendiri adalah suatu wawasan menyeluruh terhadap kehidupan yang
terdiri dari kesatuan rangkaian dari nilai-nilai luhur. Artinya, Pancasila merupakan nilai-nilai
dasar dan luhur Bangsa Indonesia yang menjadi acuan dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara.
Nilai ketuhanan menjadikan bangsa Indonesia sebuah bangsa yang religius. Nilai-nilai agama
terinternalisasi dalam diri dan terimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Bangsa
Indonesia adalah bangsa yang bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Maka, pandangan
hidup ini mewarnai berbagai aspek kehidupan berbangsa dan bernegara.
Sebagai contoh dalam bidang pendidikan, maka disusunlah tujuan pendidikan
nasional, sebagaimana termaktub dalam Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional, pada pasal 3 tertulis, “Tujuan pendidikan nasional adalah untuk
mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia…”.
Pasal 3 Undang-undang Sisdiknas tersebut menjadi bukti bahwa Pancasila telah
menjadi pandangan hidup bangsa. Sehingga, ketika merumuskan peraturan perundang-
undangan, pandangan hidup ini mewarnainya. Dengan demikian, tujuan pendidikan nasional
menjadi senapas dan seirama dengan sila Ketuhanan Yang Maha Esa.
Nilai kemanusiaan yang adil dan beradab menjadikan Bangsa Indonesia sebuah
bangsa yang menghargai harkat dan martabat kemanusiaan. Tidak boleh ada eksploitasi
manusia atas manusia lainnya. Maka, bangsa ini membuat peraturan perundangan yang
melarang human trafficking (perdagangan manusia).
Bangsa Indonesia juga menolak segala bentuk penjajahan di atas muka bumi. Hal ini
tegas disebutkan dalam Pembukaan Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945 (UUD NRI Tahun 1945) alinea pertama.
“Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka
penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan
perikeadilan.”
Nilai persatuan menjadi kan Bangsa Indonesia sebuah bangsa yang mencintai
persatuan. Ketika detik-detik akhir pengumuman dan pengesahan Piagam Jakarta, ada
keberatan dari Perwakilan Indonesia Timur yang berpotensi memecah persatuan bangsa,
maka para pemimpin bangsa dari kalangan Islam ketika itu dengan lapang dada bersedia
mengubah rumusan sila pertama dari semula, “Ketuhanan, dengan kewajiban menjalankan
syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya”, menjadi “Ketuhanan Yang Maha Esa.”
Ini merupakan bukti bahwa nilai persatuan dalam sila ketiga Pancasila telah menjadi
pandangan hidup Bangsa Indonesia sebelum Pancasila itu lahir. Pandangan hidup ini
mempengaruhi dalam bersikap dan mengambil keputusan mengenai persoalan berbangsa dan
bernegara.
Nilai permusyawaratan menjadikan Bangsa Indonesia sebuah bangsa yang
mengutama kan musyawarah mufakat untuk memecahkan persoalan. Juga memberikan hak
kepada warga negara untuk berpendapat di muka publik. Hal ini ditegaskan dalam UUD NRI
Tahun 1945 pasal 28, “Kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan
lisan dan tulisan dan sebagai nya ditetapkan dengan undang-undang.”
Karena itulah, Bangsa Indonesia menolak tin da kan pemaksaan kepa da seseorang
untuk me ngi kuti pendapatnya atau mendukungnya mela ku kan sesuatu. Bangsa Indo nesia
mengedepankan cara-cara musyawarah untuk peng ambilan keputusan dan mengatasi
persoalan bangsa dan negara.
Nilai keadilan sosial menjadikan Bangsa Indonesia sebuah bangsa yang dermawan
dan gemar berbagi. Mereka hidup guyub dalam tradisi gotong-royong. Membantu warga
masyarakat yang kesusahan sudah menjadi pandangan hidup yang mewarnai kehidupan
bangsa. Distribusi kesejahteraan sosial secara adil telah lama menjadi nilai dan pandangan
hidup Bangsa Indonesia. Karena itulah, negara melaksanakan program BPJS kesehatan
sebagai bentuk layanan kesehatan bagi seluruh rakyat Indonesia.
Kalian bisa mempraktikan kedudukan dan fungsi Pancasila sebagai pandangan hidup
bangsa dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, kalian tidak ikut-ikutan ketika mendapati
beberapa pelajar laki-laki yang mengenakan anting dan tato. Karena, itu tidak sesuai dengan
pandangan hidup Bangsa Indonesia yang dijiwai oleh Pancasila. Kalian merasa bangga
menampilkan perilaku santun dan pakaian sopan sebagai ciri khas Bangsa Indonesia.
2) Materi konseptual
Pengertian Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa
Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa mengandung makna bahwa semua
aktivitas kehidupan bangsa Indonesia sehari-hari harus sesuai dengan Pancasila. Adapun
fungsi Pancasila sebagai pandangan hidup adalah: Pertama, pancasila dijadikan petunjuk
untuk menyelesaikan berbagai permasalahan yang terjadi di masyarakat. Baik itu
permasalahan yang terjadi di Indonesia atau bahkan di masyarakat dunia. Kedua, pancasila
bisa menjadi cara untuk menyelesaikan persoalan budaya, sosial, ekonomi, dan politik agar
negara kita semakin maju..
Ketiga, warga negara Indonesia jadi memiliki acuan untuk membangun dirinya
berdasarkan apa yang menjadi cita-cita bangsa. Keempat, pancasila sebagai pandangan hidup
bisa mempersatukan masyarakat yang memiliki latar belakang yang berbeda-beda. Pancasila
harus dijadikan sebagai pandangan hidup oleh seluruh warga negara Indonesia.
Pertemuan 3
Pancasila sebagai Sumber dari Segala Sumber Hukum
1) Materi factual
Sekolah kalian pasti memiliki aturan dan hukum yang menjadi acuan untuk
mewujudkan ketertiban kehidupan dan lingkungan sekolah. Ketika tiada aturan dan hukum di
sekolah, maka kehidupan di sekolah akan kacau dan berantakan. Bisa kalian bayangkan apa
jadinya bila warga sekolah hidup dalam lingkungan sekolah yang tidak memiliki aturan dan
hukum.
Demikian pula dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Pancasila merupakan
sumber dari segala sumber hukum Negara Indonesia. Pancasila berfungsi sebagai sumber
hukum yang mengatur tata kelola berbangsa dan bernegara serta menjadi acuan dalam
merumuskan aturan dan hukum yang berlaku di Indonesia.
Mengacu kepada teori norma Hans Nawiasky, sebagaimana dikutip oleh Dimas
Hutomo, die Stuferordnung der Rechtnormen (teori hierarki hukum), terdapat jenis dan
tingkatan suatu aturan, yaitu pertama, staatsfundamentalnorm (Norma fundamental
negara/abstrak/sumber hukum, contoh: Pancasila); kedua, staatsgrundgesetz (Aturan
dasar/aturan pokok negara/konstitusi/ UUD); ketiga, formell gesetz (Undang-undang);
keempat, verordnung & utonome satzung (Aturan pelaksana/Peraturan Pemerintah, Peraturan
Daerah).
Merujuk pada teori di atas, maka Pancasila menempati posisi staatsfundamentalnorm
sebagai sumber dari segala sumber hukum negara. Hal ini sebagaimana ditegaskan pula
dalam pasal 2 Undang-undang Nomor 12 Tahun 2011, yaitu Pancasila merupakan sumber
segala sumber hukum negara.
Karena itu, setiap produk hukum yang dihasilkan negara tidak boleh bertentangan
dengan nilai dasar Pancasila. Setiap sila Pancasila merupakan nilai dasar atau prinsip,
sedangkan hukum adalah nilai instrumental atau penjabaran dari nilai dasar. Karenanya,
dalam merumuskan hukum dan peraturan negara mesti bernafaskan pada sila-sila dalam
Pancasila.
Sila Ketuhanan Yang Maha Esa harus menjadi acuan dalam merumuskan hukum dan
peraturan negara yang berhubungan dengan kehidupan beragama. Melalui perangkat hukum,
negara harus mengarahkan warganya agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa. Taat menjalankan ajaran agamanya. Saling menghormati
antara pemeluk agama yang satu dengan yang lainnya.
Sila kemanusiaan yang adil dan beradab mesti menjadi acuan dalam merumuskan
hukum dan peraturan yang melindungi harkat dan martabat kemanusiaan yang adil dan
beradab. Tidak boleh ada tebang pilih dalam pelaksanaan hukum. Setiap warga negara sama
kedudukannya di dalam hukum dan memperoleh perlakuan yang sama.
Sila persatuan Indonesia mesti menjadi arah kebijakan hukum untuk senantiasa
menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Tidak boleh ada kebijakan hukum yang berpotensi
menimbulkan disintegrasi bangsa.
Sila kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan mesti men jadi acuan dalam merumuskan hukum dan peraturan
tentang mekanisme implementasi kedaulatan rakyat. Negara harus mampu mengarahkan
warganya untuk ber partisipasi aktif dalam proses penyelenggaraan bernegara dan kehidupan
berbangsa.
Sila keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia mesti menjadi acuan da lam
merumuskan hukum dan peraturan guna mewujudkan kesejahteraan sosial yang adil bagi
seluruh rakyat Indonesia. Tidak boleh ada perangkat hukum yang menguntungkan sebagian
golongan dan mengorbankan kepentingan rakyat.
2) Materi konseptual
Pengertian Pancasila sebagai Sumber dari Segala Sumber Hukum
Pancasila sebagai sumber segala sumber hukum mengandung arti bahwa Pancasila
berkedudukan sebagai:
a) Ideologi hukum Indonesia
b) Kumpulan nilai-nilai yang harus berada di belakang keseluruhan hukum Indonesia
c) Asas-asas yang harus diikuti sebagai petunjuk dalam mengadakan pilihan hukum di
Indonesia
d) Sebagai suatu pernyataan dari nilai kejiwaan dan keinginan bangsa Indonesia, juga dalam
hukumnya
Pertemuan 4
Pancasila sebagai Kepribadian Bangsa
1) Materi factual
Kalian pasti memiliki kepribadian masing-masing. Cermati kepribadian teman-
temanmu! Mungkin kalian akan mendapati ada temanmu yang cenderung kaku dan disiplin,
ada yang fleksibel dan mudah beradaptasi, ada pula yang cara berpikirnya sederhana dan
tidak mau ambil pusing. Itu semua dipengaruhi oleh latar belakang keluarga, lingkungan yang
membentuk dan membesarkan, dan faktor lainnya.
Demikianlah gambaran Pancasila sebagai kepribadian bangsa. Bangsa Indonesia
memiliki watak, karakter, dan perilaku yang mencerminkan nilainilai Pancasila. Watak dan
karakter ini membentuk kepribadian Bangsa Indonesia yang membedakannya dengan
kepribadian bangsa-bangsa lain.
Era globalisasi yang membuat dunia seperti tanpa batas, memiliki tantangan tersendiri
bagi Bangsa Indonesia. Tidak sedikit masyarakat Indonesia, khususnya generasi mudanya,
yang mengalami krisis identitas. Mereka seperti kehilangan jati dirinya sebagai Bangsa
Indonesia. Mereka meniru kepribadian bangsa-bangsa lain yang dianggap keren dan modern.
Padahal, itu bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila.
Pancasila sebagai kepribadian bangsa mestinya tercermin dalam sikap mental dan
perilaku keseharian. Tidak mudah terpengaruh oleh kepribadian bangsa lain. Setiap bangsa
pasti memiliki kepribadian yang dipengaruhi oleh pandangan hidupnya. Bangsa Indonesia
memiliki kepribadian luhur, bahkan sebelum Pancasila dirumuskan. Kepribadian luhur inilah
yang tercermin dalam perilaku sehari-hari.
Kepribadian Bangsa Indonesia yang terwarnai oleh sila pertama tercermin dari sikap
hidup taat menjalankan ajaran agama. Berusaha senantiasa meningkatkan keimanan dan
ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Mewujudkan kerukunan antar umat beragama.
Mengembangkan sikap saling menghormati dan menghargai antarumat beragama.
Kepribadian Bangsa Indonesia yang diwarnai oleh sila kedua tercermin dari sikap
mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai
makhluk Tuhan Yang Maha Esa. Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia,
sikap saling tenggang rasa, tidak semenamena terhadap orang lain, dan berani membela
kebenaran dan keadilan.
Kepribadian Bangsa Indonesia yang terwarnai oleh sila ketiga tercermin dari sikap
menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara
sebagai kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan. Mengembangkan rasa
cinta kepada tanah air dan bangsa, rela berkorban bagi kepentingan negara dan bangsa.
Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan Indonesia dan bertanah air Indonesia.
Mengembangkan persatuan dan kesatuan bangsa dalam bingkai Bhineka Tunggal Ika.
Kepribadian Bangsa Indonesia yang terwarnai oleh sila keempat tercermin dari sikap
mengutamakan musyawarah mufakat untuk pengambilan keputusan bersama. Menghormati
dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang ambil dengan jalan musyawarah.
Mempertanggungjawabkan keputusan yang diambil secara moral kepada Tuhan Maha Esa.
Kepribadian Bangsa Indonesia yang terwarnai oleh sila kelima tercermin dari sikap
mengembangkan sikap adil terhadap sesama. Menghormati hak orang lain, gemar
memberikan pertolongan. Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban, serta suka
menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat bagi kemajuan bangsa dan kesejahteraan
bersama.
Dengan demikian, Pancasila merupakan kristalisasi dari nilai-nilai luhur dan
kepribadian Bangsa Indonesia. Karena itu, kalian mesti bangga menampilkan kepribadian
Bangsa Indonesia saat berinteraksi dengan para pelajar lain ketika mengikuti kegiatan
internasional, seperti pertukaran pelajar internasional.
2) Materi Konseptual
Pengertian Pancasila sebagai Kepribadian Bangsa
Secara harfiah, kepribadian bangsa terdiri dari dua kata, yaitu kepribadian dan
bangsa. Kepribadian adalah orientasi sifat yang berbeda dalam diri seseorang ketika
menghadapi kondisi tertentu. Sedangkan bangsa adalah kumpulan masyarakat yang memiliki
keterikatan dan saling berhubungan untuk mencapai tujuan bersama. Sehingga dapat
disimpulkan, Pancasila sebagai kepribadian bangsa merupakan perwujudan dari nilai-nilai
budaya bangsa yang diyakini kebenaran dan kebaikannya.
Pertemuan 5
Pancasila sebagai Cita-Cita dan Tujuan Bangsa
1) Materi factual
Kalian masih ingat saat sekolah dasar (SD) dulu? Umumnya saat duduk di bangku
SD, setiap peserta didik pernah menyampaikan cita-citanya di depan kelas. Setiap kalian pasti
punya cita-cita yang ingin dituju. Dengan memiliki cita-cita membuat kalian bersemangat
belajar dan berkarya karena ada pencapaian yang ingin dituju.
Nah coba tuliskan cita-cita kalian saat ini dan jelaskan langkah dan cara yang akan
kalian tempuh untuk menggapainya. Presentasikan di depan kelas secara bergantian agar
kalian merasakan kembali semangat menyala-nyala untuk menggapai cita-cita kalian.
Demikianlah gambaran Pancasila sebagai cita-cita dan tujuan bangsa. Dalam
Pancasila terkandung cita-cita dan tujuan bangsa yang menjadikan Pancasila sebagai alat
pemersatu bangsa. Tujuan akhirnya adalah untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang
merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur, baik material terlebih spiritual yang
berdasarkan Pancasila.
Selain itu, dalam Pembukaan UUD NRI Tahun 1945 disebutkan pula tujuan bangsa
Indonesia, yaitu melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia,
memajukan kesejahteraan umum, dan mencerdaskan kehidupan bangsa, serta ikut
melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan
keadilan sosial.
Bangsa Indonesia adalah bangsa yang memiliki cita-cita dan tujuan yang jelas dan
mulia, sebagaimana disebutkan di atas. Cita-cita dan tujuan bangsa yang didasari nilai-nilai
Pancasila ini mesti diterjemahkan dalam program-program pembangunan di berbagai sektor
kehidupan berbangsa dan bernegara; politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan dan
keamanan.
2) Materi Konseptual
Pengertian Pancasila sebagai Cita-Cita dan Tujuan Bangsa
Pancasila sebagai cita-cita dan tujuan bangsa Indonesia artinya Pancasila dijadikan
sebagai cita-cita dan tujuan yang hendak dicapai bangsa Indonesia, yaitu suatu masyarakat
yang Pancasilais. Dasar negara Pancasila yang terkandung dalam Pembukaan UUD 1945
memuat cita-cita (Pembukaan UUD 1945 alenia II) dan tujuan nasional (Pembukaan UUD
1945 alenia IV) bangsa Indonesia. Cita-cita bangsa Indonesia adalah rakyat Indonesia yang
merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur, sedangkan tujuan bangsa Indonesia, sebagai
berikut.
a) Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia.
b) Memajukan kesejahteraan umum.
c) Mencerdaskan kehidupan bangsa.
d) Ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi,
dan keadilan sosial.
C. Glosarium
Dasar Negara: adalah ajaran atau teori yang merupakan hasil pemikiran mendalam atau
pemikiran filsafat mengenai dunia dan kehidupan, termasuk kehidupan bernegara
di dalamnya, yang dijadikan pedoman dasar yang mengatur dan memelihara
kehidupan bersama dalam suatu Negara
Kepribadian Bangsa: kepribadian bangsa terdiri dari dua kata, yaitu kepribadian dan bangsa.
Kepribadian adalah orientasi sifat yang berbeda dalam diri seseorang ketika
menghadapi kondisi tertentu. Sedangkan bangsa adalah kumpulan masyarakat
yang memiliki keterikatan dan saling berhubungan untuk mencapai tujuan
bersama.
D. Daftar Pustaka
UUD Negara Republik Indonesia
Prayogo, Muhammad Sapei, Trezadigjaya. 2021. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan..
Jakarta: Pusat Perbukuan Badan Standar, Kurikulum, dan Assesmen Pendidikan
Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
Salikun, Lukman Surya Saputra, Ida Rohayani. 2017. Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan. Klaten: PT Intan Perwira
Zulfikar, Fahri. 2021. Pancasila sebagai Sumber dari Segala Sumber Hukum.
https://bpip.go.id/berita/1035/859/pancasila-sebagai-sumber-dari-segala-sumber-hukum-
apa-artinya.html#:~:text=Adapun%20fungsi%20Pancasila%20sebagai
%20sumber,mengadakan%20pilihan%20hukum%20di%20Indonesia. Diakses pada 10
Juni 2022 pukul 16.00.
Pusdatin. 2021. Pancasila Sebagai Pandangan Hidup Bangsa.
https://bpip.go.id/berita/1035/801/pancasila-sebagai-pandangan-hidup-bangsa-begini-
memahaminya.html. Diakses pada 10 Juni 2022 pukul 17.15.