....................................................
....................................................
....................................................
Slide 2
A. Tujuan program
Memberikan pemahaman kepada peserta tentang :
1. Spesifikasi
2. Fungsi instrument panel & alat kontrol
3. Cara pengoperasian dan perawatan yang benar
4. Mengenal secara umum sistem pada unit
5. Mengatasi trouble ringan
B. Daftar isi :
1. Nomor-nomor identifikasi pada traktor
2. Panel instrumen & alat kontrol
3. Pengoperasian
4. Jadwal perawatan
5. Data
6. Sistem pada unit
Slide 3
Slide 4
Machine Serial Number
Slide5
Monoblock Serial Number
Slide 6
Engine Serial Number
MF 440
Slide7
Fuel Injection Pump
Serial Number
Slide8
Front Axle Serial
Number
Slide9
Transmission Serial
Number
Slide10
Slide 11
Fuel level indicator (1)
Menunjukkan jumlah bahan
bakar di dalam tanki. Dari
kiri ke kanan : kosong,
setengah, penuh.
Jika muncul tampilan warning, kurangi speed engine, sehingga speed PTO tetap
berada di bawah speed maksimum yang dianjurkan, untuk mencegah kerusakan
dan terjadinya kecelakaan.
Slide13
Menyetel speed PTO
Untuk traktor yang memiliki putaran
PTO tunggal : 540 rpm ATAU 1000
rpm, jika akan dilakukan
penggantian shaft PTO (dari 540 rpm
ke 1000 rpm, atau sebaliknya),
maka perlu dilakukan penyetelan
pada panel.
Tampilan speed PTO pada traktor
adalah sesuai dengan shaft yang
dipasang di pabrik.
Jadi jika dilakukan penggantian
shaft 540 rpm dengan shaft 1000
rpm, atau sebaliknya, maka tombol
(p) harus ditekan agar display dapat
menampilkan speed yang sesuai.
Lihat Operator’s Manual untuk
penjelasan lebih rinci pada bab
Preparation (persiapan).
Slide14
Warning light (lampu peringatan)
Slide 16
3 - Transmission oil pressure warning light
Jika lampu ini menyala saat engine hidup, itu berarti tekanan oli pada sistem
pelumasan transmisi rendah. Matikan engine, periksa penyebabnya.
4 - Engine oil pressure warning light
Jika lampu ini menyala pada saat engine hidup, itu berarti tekanan oli pada engine
rendah. Jika hal ini terjadi, matikan engine segera, dan periksa penyebabnya.
5 - Air filter blockage warning light
Jika lampu ini menyala saat engine hidup, itu berarti filter udara bagian luar dan dalam
harus diganti.
6 - Brake fluid warning light dan parking brake warning light
Lampu ini menyala jika jumlah fluida rem di bawah minimum, dan juga saat
parking brake ditarik ke atas (diaktivkan).
7 - High speed range selection warning light
Lampu akan menyala sesuai range yang dipilih.
8 - Low speed range selection warning light
Lampu akan menyala sesuai range yang dipilih.
9 - Speed reducer activation warning light (jika ada)
Lampu ini akan menyala jika speed reducer diaktivkan. Dipasangnya speed reducer ini
akan menyebabkan traktor dapat berjalan sangat lambat.
10 - Tidak digunakan
Slide 17
Slide 18
Transmisi 8 X 2
Slide 19
1 2 3
Transmisi 12 X 4
2 3 1
Slide20
Clutch pedal stopper
Tahapan (stage) pada clutch
Posisi I
Posisi II
Slide21
MF 440 Tuas 4WD (1)
1. Untuk memasukkan dan melepaskan 4WD,
1 hentikan traktor.
MF 440 :
- Injak pedal clutch, tekan tuas ke bawah
untuk memasukkan 4WD.
- Injak pedal clutch, tarik tuas ke atas untuk
melepaskan 4WD.
MF 455 1
MF 455 :
- Injak pedal clutch, dorong tuas ke depan
untuk memasukkan 4WD.
- Injak pedal clutch, tarik tuas ke belakang
untuk melepaskan 4WD.
Slide22
Pedal differential lock (diff. lock)
Jika salah satu roda belakang mengalami
slip, maka hal yang dilakukan adalah :
a. Injak pedal clutch.
b. Injak pedal differential lock (dengan kaki
kanan).
c. Gunakan gas tangan untuk mengatur
putaran engine. Perlahan lepaskan pedal
clutch. Kedua roda belakang kini dalam
keadaan terhubung menjadi satu.
d. Setelah traktor bebas, lepaskan injakan
pedal diff. lock. Maka diff. lock akan
kembali pada posisi bebas. Jika diff. lock
tidak mau bebas, injak pedal clucth
kemudian injak lagi pedal diff. lock.
1 MF 440 :
Gerakkan tuas PTO ke depan.
Perlahan lepaskan injakan kaki pada
pedal clutch. Naikkan rpm engine
MF 455 untuk mendapatkan putaran PTO
yang diinginkan.
MF 455 :
Gerakkan tuas PTO ke belakang.
1 Perlahan lepaskan injakan kaki pada
pedal clutch. Naikkan rpm engine
untuk mendapatkan putaran PTO
yang diinginkan.
Slide24
Depth control lever (1)
Tuas (1) digunakan di saat
1 bekerja dengan menggunakan
implement yang masuk ke
dalam tanah.
Slide25
Response/reaction control
Gunakan tuas ini mengatur kecepatan turun
implement.
Jika tuas diposisikan paling bawah, maka
respons/reaksinya adalah cepat (kecepatan
turun menjadi cepat). Jika diposisikan paling
atas, maka reaksinya adalah lambat.
Untuk mendapatkan reaksi sedang, posisikan tuas
di posisi tengah-tengah.
Slide26
B
A
Identifikasi pin :
1. Negative (ground) – 31
2. Tidak digunakan – 58L
3. Lampu belok kiri (LH)
4. Tidak digunakan – 54
5. Lampu belok kanan (RH)
6. Lampu rem – 58R
7. Tidak digunakan – 54G
Slide29
Tractor ballasting
Apakah yang dimaksud ballasting ?
Untuk mendapatkan kinerja maksimum, traktor harus memiliki berat yang tepat
untuk setiap jenis pekerjaan.
Bila berat traktor kurang maka akan menyebabkan :
- Slip berlebihan , yang akan menyebabkan kurangnya traction power (daya tarik).
- Konsumsi bahan-bakar menjadi tinggi.
- Keausan pada ban dan komponen mekanikal meningkat.
Sebaliknya, berat traktor yang berlebih juga tidak baik, karena akan menyebabkan :
- Pemadatan tanah yang berlebih.
- Terjadi hambatan/tahanan yang lebih besar pada laju traktor, akibatnya
konsumsi bahan-bakar dan keausan meningkat.
Ballasting adalah mengatur berat traktor sesuai yang dibutuhkan. Aturan umumnya
adalah memberi sedikit pemberat tambahan (additional weight/ballast) tanpa
menyebabkan terjadinya slip berlebih.
Untuk setiap jenis tanah, terdapat slip ratio :
- Jalan beraspal/beton : 5,0 – 7,0 %
- Tanah keras : 7,0 – 12,0 %
- Tanah kering dan lembut : 10,0 – 15,0 %
- Tanah kendur (bajakan), berpasir atau berlumpur : 13,0 – 18,0 %
Slide30
Cara praktis untuk memeriksa apakah slip ratio tepat adalah dengan cara
menganalisis jejak tapak ban belakang.
Cara-cara melakukan ballasting yaitu : ballasting dengan menambahkan pemberat,
ballasting dengan mengisi roda dengan air, atau gabungan keduanya.
A B C
Keterangan gambar :
A- Jejak pada tanah kurang jelas. Terjadi slip berlebih. Tambahkan jumlah
ballasting pada traktor.
B - Jejak jelas. Slip kurang. Kurangi ballasting.
C- Ballasting dan slip akan tepat jika pada bagian tengah jejak terdapat tanda
pergeseran, dan jejak pada bagian sisi terlihat jelas.
Slide31
Anjuran khusus :
a. Jumlah total pemberat pada front dan rear axle
tidak boleh melebihi nilai maksimum yang
diijinkan. Kelebihan pemberat akan
menyebabkan keausan dini dan kerusakan pada
ban, juga terjadi pemaksaan pada power train
traktor, serta akan memadatkan tanah.
c. Untuk traktor 4WD, ballast harus dipasang tersebar sehingga 40% berat total
traktor disangga oleh front axle, dan 60%nya pada bagian rear axle. Jika tidak,
maka efektivitas daya tarik traktor akan terganggu. Dalam kasus yang ekstrim,
dapat menyebabkan keausan dini pada transmisi.
Slide32
Melakukan ballasting dengan pemberat (counterweight)
Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan piringan logam (metallic disc-1)
yang dipasangkan pada roda depan atau lempengan logam (metallic plate-2)
yang dipasang pada bagian depan traktor.
Slide33
Melakukan ballasting
dengan air
Slide34
Prosedur :
a. Parkir traktor pada permukaan rata, dongkrak/angkat axle yang pada rodanya
akan ditambahi ballast. Beri penyangga agar aman.
b. Putar roda, sehingga valve (pentil) berada pada bagian atas. Lepas pentil dengan
menggunakan tang.
c. Pasang valve khusus (1) pada posisi pentil, dan hubungkan dengan sumber air
bersih.
d. Jika volume air di dalam ban sudah mencapai kira-kira 75% dari volume ban,
maka kelebihan air akan keluar dari tabung pembuangan yang terdapat pada
valve khusus (1).
CATATAN :
Jangan mengisi ban dengan air secara penuh, karena ban akan kehilangan
kelenturan untuk menyerap/meredam kejutan (benturan) dari permukaan tanah
yang tidak rata.
e. Lepas valve khusus (1), pasang kembali pentil dan ukur tekanan ban.
CATATAN :
Beri tekanan udara sebesar 30 psi untuk memastikan lingkaran-dalam pada ban
dapat duduk dengan baik pada rim (velg). Kemudian bebaskan kelebihan udara
melalui pentil hingga Anda mendapatkan tekanan udara sekitar 1-2 psi di atas
tekanan udara yang dianjurkan.
Slide35
Mengeluarkan air dari ban
a. Parkir traktor pada area yang
luas untuk mencegah timbulnya
kerusakan yang mungkin
ditimbulkan akibat semburan air
yang keluar dari pentil.
b.Posisikan roda traktor dengan
pentil berada pada sisi bawah,
lepas pentil secara hati-hati.
c. Biarkan air keluar semua,
kemudian pompa ban dengan
udara hingga mencapai tekanan
yang dianjurkan.
Slide36
Penyetelan jarak tapak ban
Jarak tapak ban adalah jarak antar titik
tengah roda kanan dan kiri). Kecuali pada
kasus-kasus tertentu, jarak ini dapat disetel
sesuai kebutuhan, yaitu :
- Jenis pekerjaan dan jenis implement
- Jenis tanaman
- Jenis tanah
Contoh :
A - Saat penyemprotan, jarak antar titik-
tengah roda disetel sedemikian rupa
sehingga roda dapat melintasi celah
antar tanaman, agar tanaman tidak
terganggu.
B - Saat membajak, jarak antar titik-tengah
roda disetel sedemikian rupa sehingga
lebar pemotongan tanah oleh disc
dapat sama antara disc yang yang satu
dengan lainnya.
Slide37
Penyetelan jarak antar titik-tengah ban pada front axle 4 X 4
(untuk jenis rim & reversible disc type)
Untuk jenis ini pengaturan jarak antar titik-tengah ban dapat dilakukan dalam 8
variasi.
Bergantung pada roda yang dipasang, beberapa susunan (variasi) tidak dapat dilakukan,
atau membutuhkan pengurangan sudut steering. Slide38
Penyetelan jarak antar titik-tengah ban pada rear axle (untuk jenis
rim & reversible disc type)
Untuk jenis ini pengaturan jarak antar titik-tengah ban dapat dilakukan juga dalam 8
variasi.
Slide39
Pengoperasian roda ganda
Penggunaan roda ganda bertujuan agar traktor dapat
bekerja pada jenis tanah yang tidak kokoh, seperti
tanah berpasir, tanah tidak padat atau basah yang
berlebihan atau tanah berawa.
Saat menggunakan roda ganda, perhatikan
rekomendasi berikut ini :
- Jika dilakukan ballasting, tambahkan air hanya
pada roda sisi dalam.
- Tekanan udara pada ban sisi luar harus lebih
rendah 15% dibandingkan ban sisi dalam.
- Kekencangan mur harus lebih sering diperiksa.
Ket :
A - Step B - Head
Pengaturan ketinggian batang penarik
(traction bar) dari atas permukaan
tanah bertujuan agar batang
penghubung implement atau trailer
dapat berada pada posisi sejajar
dengan permukaan tanah saat
ditambatkan pada batang penarik
traktor (traction bar). Slide41
Keterangan :
A - Jika posisi traction bar (pada traktor)
terlalu rendah dibandingkan implement
bar, maka traktor akan kehilangan daya
tekan rear axle terhadap permukaan
tanah.
B - Jika posisi traction bar terlalu tinggi
dibandingkan implement bar, maka
traktor akan kehilangan daya tekan front
axle terhadap permukaan tanah.
C - Bar disetel dengan baik.
Slide 42
Pengoperasian 4WD
Pengoperasian 4WD dapat menghasilkan efisiensi gerak yang lebih besar, yaitu
daya tarik yang dihasilkan akan meningkat dengan tenaga engine yang sama.
4WD harus digunakan pada pekerjaan yang membutuhkan daya tarik, seperti
pekerjaan persiapan lahan dan saat menarik trailer yang berat.
Namun jangan mengoperasikan 4WD saat berjalan bebas di jalanan atau untuk
pekerjaan ringan yang tidak membutuhkan daya tarik yang tinggi.
Pengoperasian 4WD akan mengurangi slip, sehingga daya tarik yang dihasilkan
dapat lebih besar.
Slide 43
Tabel kecepatan
8X2
12 X 4
Slide 44
Beam “C” Beam “C“
Beam “C” berfungsi penting pada
sistem pengontrolan kedalaman.
1
2
3
Gambar II
Posisi berdiri
Slide 46
Slide47
Ada 3 jenis kegiatan yang harus diperhatikan saat bekerja dengan
traktor, yaitu :
1. Sebelum pengoperasian :
a. Melakukan pemeriksaan berkeliling sebelum menghidupkan unit, di antaranya :
- melaksanakan perawatan harian.
- memeriksa kebocoran : oli, bahan-bakar, dan air.
- memeriksa kekencangan baut secara visual.
2. Selama pengoperasian :
a. Memahami fungsi panel instrumen dan alat kontrol.
b. Mengemudikan unit secara baik .
3. Setelah pengoperasian :
a. Mengembalikan tuas-tuas pengoperasian ke posisi netral.
b. Menurunkan putaran engine (jika bekerja dengan tuas gas tangan).
c. Menurunkan implement ke tanah.
d. Mencabut kunci kontak.
e. Memeriksa kondisi unit terhadap kebocoran dan hal-hal lain.
Slide 48
Slide49
Slide 50
Periksa jumlah oli engine
Jumlah oli normal adalah antara
tanda MIN dan MAX.
Jumlah oli tidak boleh di bawah
tanda MIN dan di atas tanda MAX.
Slide51
Periksa jumlah coolant
pada radiator
Bersihkan kotoran
yang menempel
pada sirip radiator
Slide52
Buang tumpukan
debu dari valve
Slide 53
Periksa jumlah
bahan-bakar
Slide 54
Periksa kondisi & kekencangan
fan belt
Gambar di samping adalah satu jenis
tampilan alternator / fan drive belt dan
titik penyetelan. Traktor anda bisa saja
mempunyai tampilan yang sedikit
berbeda.
Untuk melakukan pemeriksaan
kekencangan belt, tekan titik-tengah pada
sisi terpanjang. Dengan tekanan sedang
ibu jari, kelenturan belt menciptakan
jarak : 10 – 15 mm.
Jika tersedia tension gauge, maka
kekencangan belt adalah 355 N (35,5 kg).
Jangan biarkan kekencangan belt di bawah
220 N (22 kg).
Slide 55
Beri grease pada point yang
ditunjukkan anak panah.
Slide 56
Periksa kebersihan
breather pada front
axle
Periksa kebersihan
breather pada rear axle
Slide 57
Periksa jumlah larutan elektrolit
battery.
Ada 2 jenis battery yang digunakan pada traktor
MF, yaitu :
- Battery basah dengan perawatan
(non-maintenance free).
- Battery basah tanpa perawatan
(maintenance free).
Gambar di samping adalah battery jenis basah
dengan perawatan.
Slide 58
Periksa tekanan ban
Slide 59
Slide 60
Periksa ketinggian pedal clutch
(jika dibutuhkan)
Slide 61
1 Membuang udara dari sistem rem
(jika dibutuhkan)
Slide 62
Beri grease pada point yang ditunjukkan anak
1 panah.
Front axle 4X4 (lateral/posisi samping)
2
MF 440
Item 1, sisi kanan & kiri – 2 buah .
Item 2, sisi kanan & kiri – 2 buah (max 3 kali
pompa saja).
Item 3, sisi kanan & kiri - 2 buah .
Item 4, masing-masing spider ada 2 buah,
seluruhnya 4 buah, kanan & kiri.
3 4
Bagian bawah
Slide 63
Front axle 4X4 (central/posisi tengah)
1
MF 455
2 Item 1, sisi kanan & kiri - 2 buah .
Item 2, sisi kanan & kiri – 2 buah (max 3 kali
pompa saja).
Item 3, sisi kanan & kiri - 2 buah .
Item 4, masing-masing spider ada 2 buah,
seluruhnya 4 buah kanan & kiri.
4
3
3
Bagian bawah
Slide 64
Sisi depan
Drive shaft
Sisi belakang
(lateral/posisi samping)
MF 440
Sisi belakang
Drive shaft
Sisi depan (central/posisi tengah)
MF 455
Slide 65
Sisi kanan Sisi kiri
Clutch
Sisi kanan
Slide 67
Slide 68
Ganti oli engine dan filter olinya
Slide 69
Periksa jumlah oli pada rear
final drive (epicyclic)
Slide 70
MF 440
Periksa jumlah oli front axle
MF 455
Slide 71
Ganti filter hidrolik
Periksa kekencangan
ikatan kabel battery,
beri grease pada
kepala battery
Slide 72
Slide 73
MF 440
Ganti oli front axle
MF 455
Slide 74
Posisi pengisian Ganti oli front final drive
Posisi pembuangan
Slide 75
Ganti oli pada rear
final drive (epicyclic)
Slide 76
Slide 77
Ganti filter udara bagian
luar dan dalam
Slide 78
Ganti oli transmisi
(terdapat 3 draining plug)
MF 440
MF 455 Side drive
Central drive
Slide 79
Bersihkan suction strainer
pada linkage pump
Slide 81
Slide 82
Ganti minyak rem
Slide 83
Slide 84
Lakukan pengetesan /
penyetelan injector dan
periksa valve.
Slide 85
Slide 86
CV and cv
In Italian (Cavalli), Spanish (Caballos de vapor), and Portuguese (Cavalo-vapor), CV is the
equivalent to the German, PS. It is also used as the French term for the Pferdestärke, but
in French, this should be written in lowercase letters as cv.
Slide 87
Slide 88
Slide 89
Slide 90
Tabel pelumas/fluida yang digunakan
Slide 91
Slide 92
Kapasitas pelumas/fluida
Rear final drive – each (liter) 2,0 2,0 2,0 3,0 3,0
Slide 93
Tekanan angin dan beban pada ban
Tekanan angin yang tepat adalah faktor penting di dalam mendapatkan kinerja
traktor yang memuaskan . Hal ini dapat ditentukan dengan cara menimbang axle
dalam kondisi memikul beban (contoh : rear axle dengan implement pada posisi
terangkat), kemudian memeriksa tekanan angin dan load chart disesuaikan dengan
ukuran ban yang digunakan. Beban pada ban dihitung dengan memasukkan faktor
implement yang terpasang , pemberat, dan ballasting.
Nilai tekanan udara yang diijinkan bisa dinaikkan jika pada traktor dipasangkan
beban (implement) namun speed traktor diturunkan (traktor dijalankan secara
lambat), contoh : traktor membawa implement pada posisi terangkat, dan traktor
dijalankan pada permukaan jalan yang keras, misal berjalan di jalan raya.
Beban yang dapat disangga oleh ban berubah sesuai dengan speed traktor. Semakin
berat beban yang disangga maka biasanya traktor dijalankan dengan speed yang
lebih rendah. Sebaliknya, apabila beban berkurang maka traktor dapat dijalankan
dengan speed yang lebih tinggi dibanding dengan nilai yang ditunjukkan pada chart
berikut.
Slide 94
Slide 95
Roda ganda (hanya pada ban belakang)
Bila menggunakan roda ganda (double wheels) nilai beban yang ditanggung/dipikul
tiap ban harus dikurangi. Untuk itu kalikan nilai yang tertera pada chart dengan
0,88. Dan 14 PSI adalah tekanan minimum untuk roda ganda. Tekanan roda depan
tidak berubah bila roda ganda hanya digunakan pada bagian belakang saja.
Sistem pemasukan udara terdiri dari saringan udara dan intake maniforld.
Saringan udara menyaring kotoran dari udara, kemudian masuk ke intake manifold
dan akhirnya ke dalam silinder.
Sistem pembuangan udara terdiri dari exhaust manifold, exhaust pipe dan muffler.
Gas buang dari dalam islinder masuk ke dalam exhaust manifold dan kemudian
membuangnya ke atmosfir. Muffler berfungsi untuk mengurangi bunyi yang
dihasilkan dari pembuangan gas buang.
Udara segar yang terdapat di udara bebas terdiri atas banyak debu. Jika debu ini
masuk ke dalam silinder bersama dengan udara yang masuk, maka silinder dan
ring piston akan cepat aus dan mengotori oli pelumas. Akibatnya umur mesin
menjadi singkat.
Saringan udara ada dua jenis : a) jenis basah dan b) jenis kering.
Slide 98
Jenis basah
Jenis kering
Slide 99
B. Sistem Bahan Bakar
Slide 100
C. Sistem Pelumasan
Pada mesin terdapat banyak bagian-bagian dari metal yang bergerak. Saat mesin
mulai hidup, gesekan antara bagian-bagian tersebut akan menyebabkan hilangnya
tenaga, akan timbul keausan, bahkan macet karena panas. Oli pelumas secara
konstan disuplai ke bagian-bagian tersebut untuk mencegah hal-hal yang tidak
diinginkan tersebut. Oli pelumas disuplai oleh sistem pelumasan mesin.
Oil film terbentuk antara shaft dan bearing untuk mencegah kontak langsung.
Shaft berputar secara lembut pada oli, tanpa menyentuh bearing secara langsung.
Tetapi masih tetap terjadi gesekan sedikit di antara benda-benda ini.
Slide 105
GEARBOX
Pada saat mulai bergerak atau saat mendaki, traktor membutuhkan torque yang
besar. Namun, mesin hanya dapat menghasilkan torque dalam rentang terbatas,
sehingga tidak mampu untuk meneruskan sendirian torque yang cukup yang
dibutuhkan pada saat traktor mulai bergerak atau mendaki. Kebalikannya, saat
traktor berjalan pada permukaan tanah yang rata, traktor memiliki banyak gaya
inersia dan tidak membutuhkan banyak torque.
Transmisi mengubah kecepatan putar, sehingga roda traktor menerima tenaga gerak
yang tepat sesuai kondisi saat berjalan.
Adalah tidak mungkin untuk mengubah arah putaran mesin, sehingga diperlukan gigi
tambahan agar kendaraan dapat berjalan mundur. Hal ini merupakan salah satu kerja
dari transmisi. Transmisi terletak setelah kopling.
Pada saat pedal kopling diinjak saat kendaraan berjalan, ini berarti tenaga dari
mesin akan terputus. Namun gigi-gigi transmisi terus berputar karena adanya gaya
inersia.
Slide 106
Gearbox 8 X 2 Speed
Slide 107
Keterangan gearbox 8 X 2 :
Slide 108
Gearbox 12 X 4 Speed
109
Keterangan gearbox 12 X 4 Speed :
110
111
POWER TAKE OFF
General Diagram
112
BRAKE
Traktor yang sedang bergerak tidak dapat
berhenti seketika, walaupun tenaga dari
mesin telah diputuskan. Hal ini disebabkan
oleh adanya gaya inersia (benda yang
bergerak cenderung untuk terus
bergerak). Gaya inersia ini harus dikurangi
agar traktor dapat berhenti.
Fungsi differential :
Slide 114
Slide 115
HYDRAULIC PUMP
Pada traktor MF 400 series, dan semua traktor MF pada umumnya, terdapat linkage
pump (seperti pada gambar). Tersedia 3 spesifikasi : standar, medium, dan high flow.
Desain pompa tidak berubah untuk menghasilkan flow yang berbeda. Untuk
mendapatkan spesifikasi seperti di atas, maka pompa diputar dengan 3 kecepatan
yang berbeda pula.
Perbedaan kecil terhadap jumlah flow terjadi akibat adanya perbedaan rated engine
speed, temperatur oli, dan kondisi filter.
Pompa bekerja pada tekanan relief valve yang sama : 211 + 7 bar. Relief valve dapat
distel tanpa harus melepasnya dari traktor. Tersedia dua jalan : center housing side
cover dan lift cover. Relief valve distel dengan cara memutarnya atau dengan
menambahkan shim.
Slide 116
Slide 117
Pump Control Valve
Fungsi control valve adalah mengatur
aliran oli menuju system hidrolik dan
sebaliknya. Untuk dapat melakukan
fungsi ini, maka control valve memiliki
3 posisi : “Intake”, “Neutral”, dan
“Discharge”.
Control valve memiliki saluran intake
dan discharge pada kedua ujungnya dan
digerakkan oleh vertical lever yang
dikontrol oleh susunan linkage yang
terdapat pada top cover .
Slide 118
Response Control
Response control digunakan untuk
implement yang bekerja masuk ke dalam
tanah dan juga mengatur gaya draft. Ia
melambatkan tingkat penurunan
implement pada saat bekerja. Tanpa
response control, saat implement turun
traktor akan kehilangan banyak
transferred weight (berat yang
dipindahkan) dari implement. Jika link
arm turun terlalu cepat, maka berat
implement akan ditahan oleh tanah, tidak
oleh traktor. Hal ini akan mengakibatkan
hilangnya traksi. Dengan memperlambat
tingkat penurunan lift arm, dengan cara
mengatur kecepatan keluarnya oli dari lift
cylinder, maka traktor dipastikan selalu
memikul berat dari implement.
Response control dapat distel untuk
mendapatkan weight transfer dan
kemampuan terbaik dari implement yang
bekerja di dalam tanah untuk semua
ukuran dan berat.
Slide 119
Automatic Draft Control
Automatic draft control digunakan bila bekerja dengan implement yang masuk ke
dalam tanah. Ini merupakan keistimewaan dari sistem hidrolik yang menggunakan
resistensi dari tanah (draft force) pada implement untuk mengatur secara otomatis
kedalaman kerja implement sesuai keinginan operator. Selama proses ini, hydraulic
linkage memikul berat implement, seterusnya dipindahkan ke traktor untuk
menambah traksi. Karenanya automatic draft control merupakan dasar dari Sistem
Pemindahan Berat Ferguson.
Automatic draft control pada traktor 400 series menggunakan top link sensing
dimana kedalaman kerja implement diatur oleh draft lever. Untuk menurunkan
implement juga digunakan draft lever, dengan cara menggerakkan pump control
valve ke posisi discharge. Gerakan maju traktor mengakibatkan implement masuk
ke dalam tanah dan menimbulkan gaya pada top link, kemudian diteruskan ke
control spring yang terhubung dengan pump control valve. Saat implement semakin
masuk ke dalam tanah akan timbul gaya yang semakin besar terhadap spring
sampai cukup untuk menggerakkan pump control valve ke arah netral. Pada titik ini
sistem hidrolik menahan bertambahnya kedalaman implement, dan implement
tetap disangga oleh oli yang ada di dalam sistem sebab valve dalam posisi netral.
Mulai saat ini kedalaman implement tidak akan berubah sampai ada perubahan
gaya pada top link seperti diakibatkan oleh naiknya turunnya permukaan tanah.
Slide 120
Jika bagian depan traktor terangkat karena permukaan tanah yang bergelombang, maka
kecenderungan implement bekerja lebih dalam akan dicegah karena gaya pada top link yang
bekerja pada spring akan meningkat dan menggerakkan control valve ke posisi intake. Hal ini
membuat implement terangkat sampai gaya asli pada top link terbentuk kembali dan akhirnya
spring secara atomatis mengembalikan valve ke posisi netral untuk mempertahankan kedalaman
yang sebelumnya dipilih.
Jika bagian depan traktor turun, implement akan dicegah agar tidak terangkat karena gaya pada
top link berkurang dan spring akan mengembang untuk menggerakkan valve ke posisi discharge. Hal
ini akan mengakibatkan implement turun untuk mengimbangi gerakan traktor, akan timbul
peningkatan gaya pada top link, yang akan mengembalikan control valve sekali lagi ke posisi netral
untuk menjaga kedalaman yang telah ditentukan sebelumnya.
Seperti telah dijelaskan, kedalaman kerja diatur oleh draft lever. Hal ini disebabkan posisi lever
menentukan seberapa besar gaya yang harus dikenakan pada control spring untuk menggerakkan
control valve dari posisi discharge ke posisi netral. Semakin besar gaya yang dibutuhkan, semakin
dalam implement harus bekerja untuk menghasilkan gaya tersebut, dan sebaliknya.
Slide 121
Position Control
Position control digunakan untuk mengatur ketinggian implement yang
bekerja di atas tanah, seperti spinner broadcaster atau grass mower.
Slide 122
Slide 123