Anda di halaman 1dari 119

MF40

Xtra
Buku Panduan Operator

1
Tr a i n i n g center
Nama peserta : ...................................................

Nama perusahaan : ....................................................

....................................................

....................................................

....................................................

Slide 2
A. Tujuan program
Memberikan pemahaman kepada peserta tentang :
1. Spesifikasi
2. Fungsi instrument panel & alat kontrol
3. Cara pengoperasian dan perawatan yang benar
4. Mengenal secara umum sistem pada unit
5. Mengatasi trouble ringan

B. Daftar isi :
1. Nomor-nomor identifikasi pada traktor
2. Panel instrumen & alat kontrol
3. Pengoperasian
4. Jadwal perawatan
5. Data
6. Sistem pada unit

Slide 3
1.Nomor-nomor
1. Nomor-nomoridentifikasi
identifikasi
padatraktor
pada traktor

Slide 4
 Machine Serial
Number

Slide5
 Monoblock Serial Number

Slide 6
 Engine Serial Number

MF 440

Slide7
 Fuel Injection
Pump Serial Number

Slide8
 Front Axle Serial
Number

Slide9
 Transmission
Serial Number

Slide10
2.Panel
2. Panelinstrumen
instrumen&&alat
alatkontrol
kontrol

Slide 11
 Fuel level indicator
(1)
Menunjukkan jumlah bahan
bakar di dalam tanki. Dari
kiri ke kanan : kosong,
setengah, penuh.

 Engine temperature indicator (2)


Menunjukkan suhu kerja engine. Suhu yang terlampau tinggi atau terlampau
rendah akan menyebabkan kerusakan pada engine.
Bila terjadi overheating, jangan langsung matikan engine. Kurangi rpm engine
hingga idle, hingga temperatur turun, kemudian matikan engine. Periksa
penyebab terjadinya overheating.
Slide12
 Tachometer
Terdiri dari tachometer (1) yang
menunjukkan speed engine dalam
satuan rpm (revolutions per
minute), dan display (2) yang
menunjukkan : jumlah jam kerja
(HM) dan speed PTO.

 Pesan peringatan pada display


Warning : Menunjukkan speed Power Take OFF (PTO) melebihi nilai
maksimum yang dianjurkan.

Jika muncul tampilan warning, kurangi speed engine, sehingga speed PTO tetap
berada di bawah speed maksimum yang dianjurkan, untuk mencegah kerusakan
dan terjadinya kecelakaan.
Slide13
 Menyetel speed PTO
Untuk traktor yang memiliki putaran
PTO tunggal : 540 rpm ATAU 1000
rpm, jika akan dilakukan
penggantian shaft PTO (dari 540
rpm ke 1000 rpm, atau sebaliknya),
maka perlu dilakukan penyetelan
pada panel.
Tampilan speed PTO pada traktor
adalah sesuai dengan shaft yang
dipasang di pabrik.
Jadi jika dilakukan penggantian
shaft 540 rpm dengan shaft 1000
rpm, atau sebaliknya, maka tombol
(p) harus ditekan agar display dapat
menampilkan speed yang sesuai.
Lihat Operator’s Manual untuk
penjelasan lebih rinci pada bab
Preparation (persiapan).
Slide14
 Warning light (lampu
peringatan)

1 - Battery charge warning light


Saat engine hidup, lampu ini harus padam, yang berarti sistem pengisian battery
berjalan normal. Jika lampu menyala saat engine hidup, periksa sistem pengisian
dan battery.
2 - Main warning light
Jika lampu : engine oil pressure, transmission oil pressure, battery charging,
atau air filter restriction ada yang menyala, maka main warning light juga akan
menyala berkedip. Jika rem parkir masih dalam posisi masuk, maka lampu ini
juga akan menyala berkedip.
Slide15
3 - Transmission oil pressure warning light
Jika lampu ini menyala saat engine hidup, itu berarti tekanan oli pada sistem
pelumasan transmisi rendah. Matikan engine, periksa penyebabnya.
4 - Engine oil pressure warning light
Jika lampu ini menyala pada saat engine hidup, itu berarti tekanan oli pada engine
rendah. Jika hal ini terjadi, matikan engine segera, dan periksa penyebabnya.
5 - Air filter blockage warning light
Jika lampu ini menyala saat engine hidup, itu berarti filter udara bagian luar dan dalam
harus diganti.
6 - Brake fluid warning light dan parking brake warning light
Lampu ini menyala jika jumlah fluida rem di bawah minimum, dan juga saat
parking brake ditarik ke atas (diaktivkan).
7 - High speed range selection warning light
Lampu akan menyala sesuai range yang dipilih.
8 - Low speed range selection warning light
Lampu akan menyala sesuai range yang dipilih.
9 - Speed reducer activation warning light (jika ada)
Lampu ini akan menyala jika speed reducer diaktivkan. Dipasangnya speed reducer ini
akan menyebabkan traktor dapat berjalan sangat lambat.
10 - Tidak digunakan

Slide 16
Transmisi 8 X 2

Slide 17
1 2 3
Transmisi 12 X 4

2 3 1

Slide18
 Clutch pedal stopper
 Tahapan (stage) pada clutch
Posisi I

Posisi II

Slide19
MF 440  Tuas 4WD (1)
1. Untuk memasukkan dan melepaskan
1 4WD, hentikan traktor.

MF 440 :
- Injak pedal clutch, tekan tuas ke
bawah untuk memasukkan 4WD.
- Injak pedal clutch, tarik tuas ke atas
untuk melepaskan 4WD.

MF 455 1
MF 455 :
- Injak pedal clutch, dorong tuas
ke depan untuk memasukkan 4WD.
- Injak pedal clutch, tarik tuas ke
belakang untuk melepaskan 4WD.

Slide20
 Pedal differential lock (diff. lock)
Jika salah satu roda belakang mengalami
slip, maka hal yang dilakukan adalah :
a. Injak pedal clutch.
b. Injak pedal differential lock (dengan kaki
kanan).
c. Gunakan gas tangan untuk mengatur
putaran engine. Perlahan lepaskan pedal
clutch. Kedua roda belakang kini dalam
keadaan terhubung menjadi satu.
d. Setelah traktor bebas, lepaskan injakan
pedal diff. lock. Maka diff. lock akan
kembali pada posisi bebas. Jika diff. lock
tidak mau bebas, injak pedal clucth
kemudian injak lagi pedal diff. lock.

Catatan : Saat memasukkan pedal diff.lock,


kedua roda belakang harus
dalam keadaan diam.
Slide 21
MF 440  Tuas PTO (1)
Untuk memasukkan PTO, posisikan
stopper pada posisi II. Kemudian
injak pedal clutch penuh.

1 MF 440 :
Gerakkan tuas PTO ke depan.
Perlahan lepaskan injakan kaki pada
pedal clutch. Naikkan rpm engine
MF 455 untuk mendapatkan putaran PTO
yang diinginkan.

MF 455 :
Gerakkan tuas PTO ke belakang.
1 Perlahan lepaskan injakan kaki pada
pedal clutch. Naikkan rpm engine
untuk mendapatkan putaran PTO
yang diinginkan.

Slide22
 Depth control lever (1)
Tuas (1) digunakan di saat
1 bekerja dengan menggunakan
implement yang masuk ke
dalam tanah.

 Position control lever (2)


Tuas (2) digunakan :
- saat bekerja dengan menggunakan implement yang bekerja di atas tanah.
- mengatur ketinggian lower linkage saat menghubungkannya dengan
implement.
- saat membawa implement (transport).
Slide23
 Response/reaction control
Gunakan tuas ini mengatur kecepatan
turun implement.
Jika tuas diposisikan paling bawah,
maka respons/reaksinya adalah cepat
(kecepatan turun menjadi cepat). Jika
diposisikan paling atas, maka
reaksinya adalah lambat.
Untuk mendapatkan reaksi sedang,
posisikan tuas di posisi tengah-tengah.

 Remote control lever


(tuas penggerak control valve)

Tuas digunakan untuk


menggerakan silinder hidrolik
pada implement.

Slide24
A
B

 Combined flow selector valve

Bila dibutuhkan penambahan aliran oli


untuk implement yang dipasang pada
traktor, kita dapat menggabungkan aliran
hidrolik yang ada pada traktor. Gerakkan
tuas ke arah A untuk menggabungkan
aliran oli hidrolik. Pada posisi ini 3-point
linkage tidak berfungsi.
Slide25
 Soket lampu untuk trailer

Identifikasi pin :
1. Negative (ground) – 31
2. Tidak digunakan – 58L
3. Lampu belok kiri (LH)
4. Tidak digunakan – 54
5. Lampu belok kanan (RH)
6. Lampu rem – 58R
7. Tidak digunakan – 54G

Slide26
Tractor ballasting
 Apakah yang dimaksud ballasting ?
Untuk mendapatkan kinerja maksimum, traktor harus memiliki berat yang tepat
untuk setiap jenis pekerjaan.
Bila berat traktor kurang maka akan menyebabkan :
- Slip berlebihan , yang akan menyebabkan kurangnya traction power (daya tarik).
- Konsumsi bahan-bakar menjadi tinggi.
- Keausan pada ban dan komponen mekanikal meningkat.
Sebaliknya, berat traktor yang berlebih juga tidak baik, karena akan menyebabkan :
- Pemadatan tanah yang berlebih.
- Terjadi hambatan/tahanan yang lebih besar pada laju traktor, akibatnya
konsumsi bahan-bakar dan keausan meningkat.
Ballasting adalah mengatur berat traktor sesuai yang dibutuhkan. Aturan umumnya
adalah memberi sedikit pemberat tambahan (additional weight/ballast) tanpa
menyebabkan terjadinya slip berlebih.
Untuk setiap jenis tanah, terdapat slip ratio :
- Jalan beraspal/beton : 5,0 – 7,0 %
- Tanah keras : 7,0 – 12,0 %
- Tanah kering dan lembut : 10,0 – 15,0 %
- Tanah kendur (bajakan), berpasir atau berlumpur : 13,0 – 18,0 %
Slide27
Cara praktis untuk memeriksa apakah slip ratio tepat adalah dengan cara
menganalisis jejak tapak ban belakang.
Cara-cara melakukan ballasting yaitu : ballasting dengan menambahkan pemberat,
ballasting dengan mengisi roda dengan air, atau gabungan keduanya.

A B C
Keterangan gambar :
A- Jejak pada tanah kurang jelas. Terjadi slip berlebih. Tambahkan jumlah
ballasting pada traktor.
B - Jejak jelas. Slip kurang. Kurangi ballasting.
C - Ballasting dan slip akan tepat jika pada bagian tengah jejak terdapat tanda
pergeseran, dan jejak pada bagian sisi terlihat jelas.
Slide28
 Anjuran khusus :
a. Jumlah total pemberat pada front dan rear axle
tidak boleh melebihi nilai maksimum yang
diijinkan. Kelebihan pemberat akan
menyebabkan keausan dini dan kerusakan pada
ban, juga terjadi pemaksaan pada power train
traktor, serta akan memadatkan tanah.

b. Ballast pada front axle dianjurkan untuk :


 Pengoperasian dengan implement berat yang
dihubungkan dengan hydraulic lifting system .
 Bekerja pada tanah miring yang dapat
menyebabkan traktor terangkat.
 Menarik trailer atau implement berat yang
dikaitkan pada drawbar.

c. Untuk traktor 4WD, ballast harus dipasang tersebar sehingga 40% berat total
traktor disangga oleh front axle, dan 60%nya pada bagian rear axle. Jika tidak,
maka efektivitas daya tarik traktor akan terganggu. Dalam kasus yang ekstrim,
dapat menyebabkan keausan dini pada transmisi.

Slide29
 Melakukan ballasting dengan pemberat (counterweight)
Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan piringan logam (metallic disc-1)
yang dipasangkan pada roda depan atau lempengan logam (metallic plate-2)
yang dipasang pada bagian depan traktor.

Slide30
 Melakukan ballasting
dengan air

Dilakukan dengan cara


memasukkan air ke dalam
roda, dengan menggunakan
suatu valve khusus (1),
dimana piranti ini dapat
meneruskan masuknya air ke
dalam ban dan juga
mengeluarkan udara pada
yang waktu bersamaan.

Slide31
Prosedur :
a. Parkir traktor pada permukaan rata, dongkrak/angkat axle yang pada rodanya
akan ditambahi ballast. Beri penyangga agar aman.
b. Putar roda, sehingga valve (pentil) berada pada bagian atas. Lepas pentil
dengan menggunakan tang.
c. Pasang valve khusus (1) pada posisi pentil, dan hubungkan dengan sumber air
bersih.
d. Jika volume air di dalam ban sudah mencapai kira-kira 75% dari volume ban,
maka kelebihan air akan keluar dari tabung pembuangan yang terdapat pada
valve khusus (1).
CATATAN :
Jangan mengisi ban dengan air secara penuh, karena ban akan kehilangan
kelenturan untuk menyerap/meredam kejutan (benturan) dari permukaan tanah
yang tidak rata.
e. Lepas valve khusus (1), pasang kembali pentil dan ukur tekanan ban.
CATATAN :
Beri tekanan udara sebesar 30 psi untuk memastikan lingkaran-dalam pada ban
dapat duduk dengan baik pada rim (velg). Kemudian bebaskan kelebihan udara
melalui pentil hingga Anda mendapatkan tekanan udara sekitar 1-2 psi di atas
tekanan udara yang dianjurkan.
Slide32
 Mengeluarkan air dari ban
a. Parkir traktor pada area yang
luas untuk mencegah timbulnya
kerusakan yang mungkin
ditimbulkan akibat semburan air
yang keluar dari pentil.
b.Posisikan roda traktor dengan
pentil berada pada sisi bawah,
lepas pentil secara hati-hati.
c. Biarkan air keluar semua,
kemudian pompa ban dengan
udara hingga mencapai tekanan
yang dianjurkan.

Slide33
 Penyetelan jarak tapak ban
Jarak tapak ban adalah jarak antar titik
tengah roda kanan dan kiri). Kecuali pada
kasus-kasus tertentu, jarak ini dapat disetel
sesuai kebutuhan, yaitu :
- Jenis pekerkerjaan dan jenis implement
- Jenis tanaman
- Jenis tanah

Contoh :
A - Saat penyemprotan, jarak antar
titik-tengah roda disetel sedemikian
rupa sehingga roda dapat melintasi
celah antar tanaman, agar tanaman
tidak terganggu.
B - Saat membajak, jarak antar titik-
tengah roda disetel sedemikian rupa
sehingga lebar pemotongan tanah
oleh disc dapat sama antara disc yang
yang satu dengan lainnya.
Slide34
 Penyetelan jarak antar titik-tengah ban pada front axle 4 X 4
(untuk jenis rim & reversible disc type)
Untuk jenis ini pengaturan jarak antar titik-tengah ban dapat dilakukan dalam 8
variasi.

Bergantung pada roda yang dipasang, beberapa susunan (variasi) tidak dapat
dilakukan, atau membutuhkan pengurangan sudut steering. Slide35
 Penyetelan jarak antar titik-tengah ban pada rear axle (untuk jenis
rim & reversible disc type)

Untuk jenis ini pengaturan jarak antar titik-tengah ban dapat dilakukan juga dalam 8
variasi.

Slide36
 Pengoperasian roda ganda
Penggunaan roda ganda bertujuan agar traktor dapat
bekerja pada jenis tanah yang tidak kokoh, seperti
tanah berpasir, tanah tidak padat atau basah yang
berlebihan atau tanah berawa.
Saat menggunakan roda ganda, perhatikan
rekomendasi berikut ini :
- Jika dilakukan ballasting, tambahkan air
hanya pada roda sisi dalam.
- Tekanan udara pada ban sisi luar harus lebih
rendah 15% dibandingkan ban sisi dalam.
- Kekencangan mur harus lebih sering diperiksa.

 Power take off


Shaft PTO memiliki 6 alur, berdiameter 35 mm.
Untuk traktor yang memiliki dua speed PTO (540 dan
1000 rpm), diberikan shaft tambahan untuk bekerja
pada speed 1000 rpm.
Shaft tambahan ini memiliki ciri yang sama dengan
shaft 540 rpm. Perbedaannya hanya pada jumlah alur
yaitu 21 buah.
Apabila dilakukan penggantian shaft dari 540 ke 1000
rpm, maka akan ada penyetelan pada panel, untuk
penyesuaian tampilan. Slide37
 Mengubah ketinggian bar
B Jenis bar : bar with step & head
Pada jenis ini ada 4 posisi ketinggian, yaitu :
1 - Step di bawah dan head di atas.
2 - Step dan head di bawah.
3 - Step di atas dan head di bawah.
4 - Step dan head di atas.

Ket :
A - Step B - Head
Pengaturan ketinggian batang penarik
(traction bar) dari atas permukaan
tanah bertujuan agar batang
penghubung implement atau trailer
dapat berada pada posisi sejajar
dengan permukaan tanah saat
ditambatkan pada batang penarik
traktor (traction bar). Slide38
Keterangan :
A - Jika posisi traction bar (pada traktor)
terlalu rendah dibandingkan
implement bar, maka traktor akan
kehilangan daya tekan rear axle
terhadap permukaan tanah.
B - Jika posisi traction bar terlalu tinggi
dibandingkan implement bar,
maka traktor akan kehilangan daya
tekan front axle terhadap permukaan
tanah.
C - Bar disetel dengan baik.

Slide 39
Tabel kecepatan
8X2

12 X 4

Slide 40
Beam “C” Beam “C“
Beam “C” berfungsi penting pada
sistem pengontrolan kedalaman.
1
2
3

 Lubang 1 pada beam “C” dengan lubang B pada implement .


Keterangan : Untuk tanah ringan dan halus.
 Lubang 3 pada beam “C” dengan lubang A pada implement.
Keterangan : Untuk tanah keras, dan untuk transportasi implement atau beban.
 Lubang 2 pada beam “C” dengan lubang A dan B pada implement .
Keterangan : Untuk tanah dengan kekerasan sedang, dan hal-hal yang bersifat
sedang .
Slide 41
 Posisi lock
Posisi lock seperti tampak pada
gambar I, digunakan untuk
implement yang memiliki lebar
kira-kira sama dengan lebar
traktor.
Gambar I
Posisi mendatar Sedangkan posisi lock seperti
pada gambar II, digunakan untuk
implement yang memiliki lebar
jauh melebihi lebar traktor.

Gambar II
Posisi berdiri

Slide 42
3.Pengoperasian
3. Pengoperasian

Slide43
Ada 3 jenis kegiatan yang harus diperhatikan saat bekerja dengan
traktor, yaitu :

1. Sebelum pengoperasian :
a. Melakukan pemeriksaan berkeliling sebelum menghidupkan unit, meliputi :
- melaksanakan perawatan harian.
- memeriksa kebocoran : oli, bahan-bakar, dan air.
- memeriksa kekencangan baut secara visual.

2. Selama pengoperasian :
a. Memahami fungsi panel instrumen dan alat kontrol.
b. Mengemudikan unit secara baik .

3. Setelah pengoperasian :
a. Mengembalikan tuas-tuas pengoperasian ke posisi netral.
b. Menurunkan putaran engine (jika bekerja dengan tuas gas tangan).
c. Menurunkan implement ke tanah.
d. Mencabut kunci kontak.
e. Memeriksa kondisi unit terhadap kebocoran dan hal-hal lain.

Slide 44
4.Jadwal
4. Jadwalperawatan
perawatan

Slide45
Setiap
Setiap10
10HmHm
atau
atau
Setiap
Setiaphari
hari

Slide 46
 Periksa jumlah oli engine
Jumlah oli normal adalah antara
tanda MIN dan MAX.
Jumlah oli tidak boleh di bawah
tanda MIN dan di atas tanda MAX.

 Keluarkan air dan


kotoran/endapan dari filter
bahan-bakar dan sedimenter

Slide47
 Periksa jumlah coolant
pada radiator

 Bersihkan kotoran
yang menempel
pada sirip radiator

Slide48
 Buang tumpukan
debu dari valve

 Periksa jumlah minyak rem

Slide 49
 Periksa jumlah
bahan-bakar

 Periksa jumlah oli


transmisi
Jumlah oli antara
tanda minimum &
maksimum.

Slide 50
Beri grease pada point yang
ditunjukkan anak panah.

Front axle 4X4


(lateral/posisi samping) - MF 440

 Grease nipple 1 buah.

Beri grease pada point yang


ditunjukkan anak panah.

Front axle 4X4


(central/posisi tengah)- MF 455

 Grease nipple 2 buah.

Slide 51
 Periksa kebersihan
breather pada front
axle

the r
B r e a
 Periksa kebersihan
breather pada rear axle

Slide 52
 Periksa tekanan ban

 Periksa terhadap kebocoran : oli,


air, dan bahan-bakar, serta
kencangkan bila ada baut/mur yang
kendur.

Slide 53
Setiap
Setiap50
50Hm
Hm
atau
atau
Setiap
Setiapminggu
minggu

Slide 54
 Periksa ketinggian pedal clutch
(jika dibutuhkan)

Pedal clutch tidak memiliki free travel, sebab


release bearing dan release lever selalu
berhubungan (constant contact). Bila terjadi
keausan pada komponen clutch maka akan
terjadi perubahan ketinggian.
Dianjurkan ketinggian “X” adalah :
150 – 160 mm
Cara :
1. Lepas pin (1).
2. Kendurkan locknut (2).
3. Putar terminal (3) untuk memperpendek
atau memperpanjang tie (4).
4. Pasang pin (1).
5. Kencangkan locknut (2).

Slide 55
1  Membuang udara dari sistem rem
(jika dibutuhkan)

1. Periksa jumlah minyak rem, tambah bila


perlu.
2. Mintalah seseorang untuk menginjak-injak
pedal rem pada satu sisi (kanan atau kiri)
sebanyak tiga kali kemudian tahan.
3. Kendurkan draining plug (1), sisi kanan
untuk pedal kanan, sisi kiri untuk pedal
kiri. Minyak akan menyembur keluar.
4. Kencangkan kembali.
5. Bebaskan pedal.
6. Ulangi lagi langkah 2-5 sebanyak yang
diperlukan. Biasany proses buang angin
dilakukan sebanyak 2 kali.
7. Lakukan pada pedal sisi yang lain.

Slide 56
 Periksa kondisi & kekencangan
fan belt
Gambar di samping adalah satu jenis
tampilan alternator / fan drive belt dan
titik penyetelan. Traktor anda bisa saja
mempunyai tampilan yang sedikit
berbeda.
Untuk melakukan pemeriksaan
kekencangan belt, tekan titik-tengah pada
sisi terpanjang. Dengan tekanan sedang
ibu jari, kelenturan belt menciptakan
jarak : 10 – 15 mm.
Jika tersedia tension gauge, maka
kekencangan belt adalah 355 N (35,5 kg).
Jangan biarkan kekencangan belt di
bawah 220 N (22 kg).

Slide 57
 Periksa jumlah larutan elektrolit
battery.
Ada 2 jenis battery yang digunakan pada traktor
MF, yaitu :
- Battery basah dengan perawatan
(non-maintenance free).
- Battery basah tanpa perawatan
(maintenance free).
Gambar di samping adalah battery jenis basah
dengan perawatan.

 Periksa kekencangan
pengikat roda.

Slide 58
Beri grease pada point yang ditunjukkan anak
1 panah.
Front axle 4X4 (lateral/posisi samping)
2
MF 440
Item 1, sisi kanan & kiri – 2 buah .
Item 2, sisi kanan & kiri – 2 buah (max 3 kali
pompa saja).
Item 3, sisi kanan & kiri - 2 buah .
 Item 4, masing-masing spider ada 2 buah,
seluruhnya 4 buah, kanan & kiri.

3 4

Bagian bawah
Slide 59
Front axle 4X4 (central/posisi tengah)
1
2 MF 455
 Item 1, sisi kanan & kiri - 2 buah .
 Item 2, sisi kanan & kiri – 2 buah (max 3 kali
pompa saja).
 Item 3, sisi kanan & kiri - 2 buah .
 Item 4, masing-masing spider ada 2 buah,
seluruhnya 4 buah kanan & kiri.

4
3
3

Bagian bawah
Slide 60
Sisi depan
 Drive shaft
Sisi belakang
(lateral/posisi samping)
MF 440

Sisi belakang
 Drive shaft
Sisi depan (central/posisi tengah)
MF 455

Slide 61
Sisi kanan Sisi kiri

 Clutch

Sisi kanan

 Gearbox (gearbox 12X4)


Keterangan :
Beri grease pada posisi kedua tuas  Differential lock
dalam keadaan netral. Slide 62
 Hydraulic lifting system
1 - Levelling arm - 2 buah.
2 - Side stabilizer :
 Jenis rantai : beri grease atau
oli langsung pada drat/ulir
1 pengikat.
 Jenis telescopic - 2 buah.

Slide 63
Setiap 250 Hm
Setiap 250 Hm

Slide 64
 Ganti oli engine dan filter olinya

MF 440 MF 455  Ganti filter


bahan-bakar

Slide 65
 Periksa jumlah oli pada
rear final drive (epicyclic)

 Periksa jumlah oli pada


front final drive (epicyclic)

Slide 66
MF 440
 Periksa jumlah oli front axle

MF 455

Slide 67
 Ganti filter hidrolik

 Periksa kekencangan
ikatan kabel battery,
beri grease pada
kepala battery

Slide 68
Setiap
Setiap500
500Hm
Hm

Slide 69
MF 440 p l u g

l er  Ganti oli front axle


l
Fi
u g
pl
i n
r a
D

MF 455
u g
p l
er
in l l g
ra Fi lu
D p

Slide 70
Posisi pengisian  Ganti oli front final drive

Posisi pembuangan

Slide 71
 Ganti oli pada rear
final drive (epicyclic)

 Bersihkan breather hose


pada engine

e r
t h
e a
Br

Slide 72
Setiap 1000 Hm
Setiap 1000 Hm

Slide 73
 Ganti filter udara bagian
luar dan dalam

Slide 74
 Ganti oli transmisi
(terdapat 3 draining plug)

MF 440
MF 455 Side drive
Central drive

Slide 75
 Bersihkan suction strainer
pada linkage pump

 Bersihkan suction strainer


pada auxiliary pump
Slide 76
 Kuras, bilas, dan isi
kembali sistem pendingin

n p lug
Drai

Slide 77
Setiap 1200 Hm
Setiap 1200 Hm

Slide 78
 Ganti minyak rem

 Kuras, bilas, dan isi


kembali fuel tank

 Periksa kekencangan baut pengikat


antara engine dan gearbox, serta
gearbox dan rear axle

Slide 79
Setiap 3000 Hm
Setiap 3000 Hm

Slide 80
 Lakukan pengetesan /
penyetelan injector dan
periksa valve.

Engine A4-4.1 untuk traktor MF 440

Engine 1104 untuk traktor MF 455

Slide 81
Data
Data

Slide 82
CV and cv
In Italian (Cavalli), Spanish (Caballos de vapor), and Portuguese (Cavalo-vapor), CV is the
equivalent to the German, PS. It is also used as the French term for the Pferdestärke, but
in French, this should be written in lowercase letters as cv.

Slide 83
Slide 84
t ra
D X
-4 W
0
F44
M

Slide 85
t ra
D X
-4 W
0
F 44
M

Slide 86
Tabel pelumas/fluida yang digunakan

Slide 87
Slide 88
Kapasitas pelumas/fluida

Unit 425 435 440 445 455


Engine crankcase (liter) 8 9 9 9 9

Fuel tank (liter) 100

Cooling system (liter) 14,5 14,5 14,5 14,5 14,5

Front axle (4 x 4) AS 3035 AS 3045 Ca 20.14 Ca 20.18

- Differential (liter) 4,7 7,5 5,0 4,5


- Front final drive – each
0,5 0,5 0,7 1,0
(liter)

Hydraulic brake 0,3

Transmission & hydraulic Bervariasi dari 42 – 47 liter bergantung pada model

Rear final drive – each (liter) 2,0 2,0 2,0 3,0 3,0
Slide 89
Tekanan angin dan beban pada ban

Tekanan angin yang tepat adalah faktor penting di dalam mendapatkan kinerja
traktor yang memuaskan . Hal ini dapat ditentukan dengan cara menimbang axle
dalam kondisi memikul beban (contoh : rear axle dengan implement pada posisi
terangkat), kemudian memeriksa tekanan angin dan load chart disesuaikan dengan
ukuran ban yang digunakan. Beban pada ban dihitung dengan memasukkan faktor
implement yang terpasang , pemberat, dan ballasting.
Nilai tekanan udara yang diijinkan bisa dinaikkan jika pada traktor dipasangkan
beban (implement) namun speed traktor diturunkan (traktor dijalankan secara
lambat), contoh : traktor membawa implement pada posisi terangkat, dan traktor
dijalankan pada permukaan jalan yang keras, misal berjalan di jalan raya.
Beban yang dapat disangga oleh ban berubah sesuai dengan speed traktor. Semakin
berat beban yang disangga maka biasanya traktor dijalankan dengan speed yang
lebih rendah. Sebaliknya, apabila beban berkurang maka traktor dapat dijalankan
dengan speed yang lebih tinggi dibanding dengan nilai yang ditunjukkan pada chart
berikut.

Slide 90
Slide 91
Roda ganda (hanya pada ban belakang)
Bila menggunakan roda ganda (double wheels) nilai beban yang ditanggung/dipikul
tiap ban harus dikurangi. Untuk itu kalikan nilai yang tertera pada chart dengan
0,88. Dan 14 PSI adalah tekanan minimum untuk roda ganda. Tekanan roda depan
tidak berubah bila roda ganda hanya digunakan pada bagian belakang saja.

Menentukan berat traktor


Dengan implement terpasang terpasang pada 3-points lifting system, timbang front
axle dan rear axle secara sendiri-sendiri.
Setelah menimbang masing-masing axle, bagilah nilai yang didapat dengan 2 (dua).
Bandingkan nilai yang didapat dengan tabel disesuai kan dengan ban yang digunakan
untuk menentukan tekanan udara.
Slide 92
5. Penjelasan sistem pada unit

Slide 93
SISTEM PADA MESIN

A. Sistem Pemasukan Udara dan Pembuangan Udara

Sistem pemasukan udara terdiri dari saringan udara dan intake maniforld.
Saringan udara menyaring kotoran dari udara, kemudian masuk ke intake manifold
dan akhirnya ke dalam silinder.

Sistem pembuangan udara terdiri dari exhaust manifold, exhaust pipe dan
muffler. Gas buang dari dalam islinder masuk ke dalam exhaust manifold dan
kemudian membuangnya ke atmosfir. Muffler berfungsi untuk mengurangi bunyi
yang dihasilkan dari pembuangan gas buang.

Udara segar yang terdapat di udara bebas terdiri atas banyak debu. Jika debu ini
masuk ke dalam silinder bersama dengan udara yang masuk, maka silinder dan
ring piston akan cepat aus dan mengotori oli pelumas. Akibatnya umur mesin
menjadi singkat.

Saringan udara ada dua jenis : a) jenis basah dan b) jenis kering.

Slide 94
Jenis basah

Jenis kering
Slide 95
B. Sistem Bahan Bakar

Pada sistem bahan bakar


mesin diesel, lift pump
menghisap bahan bakar dari
tanki bahan bakar.
Seterusnya bahan bakar
masuk ke dalam water
separator, yang akan
memisahkan air dan kotoran
dari bahan bakar. Dari water
separator, bahan bakar
masuk ke filter untuk
disaring sebelum masuk ke
dalam Fuel Injection Pump
(FIP). Akhirnya bahan bakar
disemprotkan ke dalam
silinder oleh nozzle.

Slide 96
C. Sistem Pelumasan

Pada mesin terdapat banyak bagian-bagian dari metal yang bergerak. Saat mesin
mulai hidup, gesekan antara bagian-bagian tersebut akan menyebabkan hilangnya
tenaga, akan timbul keausan, bahkan macet karena panas. Oli pelumas secara
konstan disuplai ke bagian-bagian tersebut untuk mencegah hal-hal yang tidak
diinginkan tersebut. Oli pelumas disuplai oleh sistem pelumasan mesin.

Oil film terbentuk antara shaft dan bearing untuk mencegah kontak langsung.
Shaft berputar secara lembut pada oli, tanpa menyentuh bearing secara
langsung. Tetapi masih tetap terjadi gesekan sedikit di antara benda-benda ini.

Fungsi oli pelumas :


1. Oli membentuk oil film pada permukaan metal yang bersinggungan untuk
mencegah kontak langsung antara metal dengan metal. Hal ini akan
memperkecil gesekan serta mencegah keausan dan juga panas.
2. Oli medinginkan bagian-bagian mesin.
3. Menyekat dengan baik antara piston dan silinder.
4. Mengangkut kotoran dari mesin.
5. Melindungi bagian-bagian mesin dari korosi.
Slide 97
Slide 98
D. Sistem Pendinginan
Pada mesin, pembakaran di dalam silinder akan menghasilkan energi panas (thermal energy)
dan kemudian akan diubah menjadi energi gerak (kinetic energy). Namun energi panas yang
dihasilkan tidak seluruhnya diubah menjadi power. Hanya berkisar 25 % saja dari enegi
panas tersebut yang digunakan secara evektiv. Sekitar 45 % hilang bersama gas buang atau
gesekan, dan 30 % diserap oleh mesin itu sendiri.
Panas yang diserap oleh mesin harus dibuang ke atmosfir karena akan menyebabkan mesin
menjadi overheat dan juga macet. Itulah sebabnya sistem pendinginan diperlukan untuk
mendinginkan mesin dan mencegah overheat.
Mesin biasanya berpendingin udara atau air. Sistem pendinginan dengan air lebih rumit
sehingga lebih mahal dibandingkan dengan sistem pendinginan udara, tetapi mempunyai
kelebihan. Di antaranya adalah : mesin yang didinginkan oleh air akan lebih tenang, karena
ruang pembakaran dikelilingi oleh air yang berfungsi sebagai insulator bunyi.

Thermostat terbuka saat engine


Thermostat tertutup saat proses pemanasan telah mencapai suhu kerja. Slide 99
CLUTCH

Kopling (clutch) adalah komponen penting di dalam sistem


penggerak pada kendaraan yang menggunakan mesin
dengan pembakaran internal seperti halnya pada mesin
bensin dan diesel. Akan sulit untuk menghidupkan mesin
dengan pembakaran internal apabila langsung dikenai
beban. Dan juga segera setelah hidup, mesin akan
menghasilkan torque secara tiba-tiba. Karenanya, mesin
harus dihidupkan tanpa beban, setelah itu power akan
diteruskan ke roda secara bertahap agar traktor dapat
bergerak dengan lembut.

Karena untuk memasukkan gigi beban perlu dilepas dari


transmisi, maka clutch diletakkan antara mesin dan
transmisi. Karenanya kopling haruslah memenuhi
persyaratan-persyaratan sebagai berikut :
1. Harus dapat memutuskan power dengan sempurna dan
cepat.
2. Harus dapat meneruskan torque secara bertahap.
3. Pada saat telah terhubung, kopling harus dapat
meneruskan power secara sempurna tanpa slip.

Jenis kopling gesek pada MF :


Dual clutch
Split-torque clutch
Slide 100
Komponen-komponen pada dual-clutch

1. Release bearing carrier – “collar”


2. Release bearing pull back spring
3. Main release levers
4. Main release lever s connecting links
5. Cover plate
6. Spring “Belleville”
7. Secondary pressure plate
8. Secondary friction disc - PTO (organic Ø 254 mm)
9. False flywheel
10.Coil springs
11.Flat washer
12.Thermal washer
13.Main pressure plate
14.Secondary release levers
15.Main friction disc (transmission) made of
cerametallic pads or organic material
16.Locking screw : not partof the clutch

Slide 101
GEARBOX

Pada saat mulai bergerak atau saat mendaki, traktor membutuhkan torque yang
besar. Namun, mesin hanya dapat menghasilkan torque dalam rentang terbatas,
sehingga tidak mampu untuk meneruskan sendirian torque yang cukup yang
dibutuhkan pada saat traktor mulai bergerak atau mendaki. Kebalikannya, saat
traktor berjalan pada permukaan tanah yang rata, traktor memiliki banyak gaya
inersia dan tidak membutuhkan banyak torque.

Transmisi mengubah kecepatan putar, sehingga roda traktor menerima tenaga gerak
yang tepat sesuai kondisi saat berjalan.

Adalah tidak mungkin untuk mengubah arah putaran mesin, sehingga diperlukan gigi
tambahan agar kendaraan dapat berjalan mundur. Hal ini merupakan salah satu
kerja dari transmisi. Transmisi terletak setelah kopling.

Pada saat pedal kopling diinjak saat kendaraan berjalan, ini berarti tenaga dari
mesin akan terputus. Namun gigi-gigi transmisi terus berputar karena adanya gaya
inersia.

Slide 102
Gearbox 8 X 2 Speed

Slide 103
Keterangan gearbox 8 X 2 :

Slide 104
Gearbox 12 X 4 Speed

105
Keterangan gearbox 12 X 4 Speed :

106
107
POWER TAKE OFF
General Diagram

108
BRAKE
Traktor yang sedang bergerak tidak dapat
berhenti seketika, walaupun tenaga dari
mesin telah diputuskan. Hal ini
disebabkan oleh adanya gaya inersia
(benda yang bergerak cenderung untuk
terus bergerak). Gaya inersia ini harus
dikurangi agar traktor dapat berhenti.

Mesin mengubah energi thermal menjadi


energi kinetic (energi gerak) untuk dapat
menggerakkan traktor. Kebalikannya, rem
(brake) mengubah energi kinetic kembali
menjadi energi thermal untuk dapat
menghentikan traktor.

Umumnya, sistem pada rem bekerja


dengan cara menekan objek tetap
terhadap objek berputar. Hasil
pengereman diperoleh akibat adanya
gesekan yang dihasilkan antara dua objek. Slide 109
DIFFERENTIAL

Fungsi differential :

1. Mengurangi kecepatan putar (speed reduction).


Diferensial mengubah speed dan torque dari transmisi.
2. Mengubah arah sumbu gear (change of gear axis direction).
Diferensial membelokkan power dari transmisi dengan sudut 90 o dan
meneruskannya ke shaft gardan belakang.
3. Aksi diferensial (differential action).
Saat traktor berbelok, diferensial akan meneruskan speed yang berbeda untuk
membelokkan kedua roda.

Slide 110
Slide 111
HYDRAULIC PUMP

Pada traktor MF 400 series, dan semua traktor MF pada umumnya, terdapat linkage
pump (seperti pada gambar). Tersedia 3 spesifikasi : standar, medium, dan high
flow. Desain pompa tidak berubah untuk menghasilkan flow yang berbeda. Untuk
mendapatkan spesifikasi seperti di atas, maka pompa diputar dengan 3 kecepatan
yang berbeda pula.
Perbedaan kecil terhadap jumlah flow terjadi akibat adanya perbedaan rated engine
speed, temperatur oli, dan kondisi filter.
Pompa bekerja pada tekanan relief valve yang sama : 211 + 7 bar. Relief valve dapat
distel tanpa harus melepasnya dari traktor. Tersedia dua jalan : center housing side
cover dan lift cover. Relief valve distel dengan cara memutarnya atau dengan
menambahkan shim.

Slide 112
Slide 113
Pump Control Valve
Fungsi control valve adalah mengatur
aliran oli menuju system hidrolik dan
sebaliknya. Untuk dapat melakukan
fungsi ini, maka control valve memiliki
3 posisi : “Intake”, “Neutral”, dan
“Discharge”.
Control valve memiliki saluran intake
dan discharge pada kedua ujungnya dan
digerakkan oleh vertical lever yang
dikontrol oleh susunan linkage yang
terdapat pada top cover .

Slide 114
Response Control
Response control digunakan untuk
implement yang bekerja masuk ke dalam
tanah dan juga mengatur gaya draft. Ia
melambatkan tingkat penurunan
implement pada saat bekerja. Tanpa
response control, saat implement turun
traktor akan kehilangan banyak
transferred weight (berat yang
dipindahkan) dari implement. Jika link
arm turun terlalu cepat, maka berat
implement akan ditahan oleh tanah, tidak
oleh traktor. Hal ini akan mengakibatkan
hilangnya traksi. Dengan memperlambat
tingkat penurunan lift arm, dengan cara
mengatur kecepatan keluarnya oli dari lift
cylinder, maka traktor dipastikan selalu
memikul berat dari implement.
Response control dapat distel untuk
mendapatkan weight transfer dan
kemampuan terbaik dari implement yang
bekerja di dalam tanah untuk semua
ukuran dan berat.
Slide 115
Automatic Draft Control
Automatic draft control digunakan bila bekerja dengan implement yang masuk ke
dalam tanah. Ini merupakan keistimewaan dari sistem hidrolik yang menggunakan
resistensi dari tanah (draft force) pada implement untuk mengatur secara otomatis
kedalaman kerja implement sesuai keinginan operator. Selama proses ini,
hydraulic linkage memikul berat implement, seterusnya dipindahkan ke traktor
untuk menambah traksi. Karenanya automatic draft control merupakan dasar dari
Sistem Pemindahan Berat Ferguson.

Automatic draft control pada traktor 400 series menggunakan top link sensing
dimana kedalaman kerja implement diatur oleh draft lever. Untuk menurunkan
implement juga digunakan draft lever, dengan cara menggerakkan pump control
valve ke posisi discharge. Gerakan maju traktor mengakibatkan implement masuk
ke dalam tanah dan menimbulkan gaya pada top link, kemudian diteruskan ke
control spring yang terhubung dengan pump control valve. Saat implement semakin
masuk ke dalam tanah akan timbul gaya yang semakin besar terhadap spring
sampai cukup untuk menggerakkan pump control valve ke arah netral. Pada titik
ini sistem hidrolik menahan bertambahnya kedalaman implement, dan implement
tetap disangga oleh oli yang ada di dalam sistem sebab valve dalam posisi netral.
Mulai saat ini kedalaman implement tidak akan berubah sampai ada perubahan
gaya pada top link seperti diakibatkan oleh naiknya turunnya permukaan tanah.

Slide 116
Jika bagian depan traktor terangkat karena permukaan tanah yang bergelombang, maka
kecenderungan implement bekerja lebih dalam akan dicegah karena gaya pada top link yang
bekerja pada spring akan meningkat dan menggerakkan control valve ke posisi intake. Hal ini
membuat implement terangkat sampai gaya asli pada top link terbentuk kembali dan akhirnya
spring secara atomatis mengembalikan valve ke posisi netral untuk mempertahankan kedalaman
yang sebelumnya dipilih.

Jika bagian depan traktor turun, implement akan dicegah agar tidak terangkat karena gaya pada
top link berkurang dan spring akan mengembang untuk menggerakkan valve ke posisi discharge. Hal
ini akan mengakibatkan implement turun untuk mengimbangi gerakan traktor, akan timbul
peningkatan gaya pada top link, yang akan mengembalikan control valve sekali lagi ke posisi netral
untuk menjaga kedalaman yang telah ditentukan sebelumnya.

Seperti telah dijelaskan, kedalaman kerja diatur oleh draft lever. Hal ini disebabkan posisi lever
menentukan seberapa besar gaya yang harus dikenakan pada control spring untuk menggerakkan
control valve dari posisi discharge ke posisi netral. Semakin besar gaya yang dibutuhkan, semakin
dalam implement harus bekerja untuk menghasilkan gaya tersebut, dan sebaliknya.

Slide 117
Position Control
Position control digunakan untuk mengatur ketinggian implement yang
bekerja di atas tanah, seperti spinner broadcaster atau grass mower.

Slide 118
Ada pertanyaan ?
Slide 119

Anda mungkin juga menyukai