ANTARA
PUSKESMAS TUO PASIR MAYANG KABUPATEN TEBO
DENGAN
KECAMATAN VII KOTO ILIR
KAB. TEBO
TENTANG
maka PIHAK KESATU dan PIHAK KEDUA sepakat mengadakan kerjasama sesuai tugas,
fungsi dan kapasitas masing-masing, dalam Penyelenggaraan Pemberian Makanan
Tambahan (PMT) Berbahan Pangan Lokal Untuk Balita Dan Ibu Hamil, yang diatur
dengan ketentuan sebagai berikut :
Pihak I Pihak II
MAKSUD DAN TUJUAN
Pasal 1
Pihak I Pihak II
(c) Pemberian MT di Posyandu, Fasyankes, Kelas Ibu Balita atau melalui
kunjungan rumah oleh kader/nakes/mitra
(d) Diberikan setiap hari dengan komposisi sedikitnya 1 kali makanan lengkap
dalam seminggu dan sisanya kudapan. Makanan lengkap diberikan
sebagai sarana edukasi implementasi isi piringku. Pemberian MT disertai
dengan edukasi, dapat berupa demo masak, penyuluhan dan konseling.
(e) Bagi baduta, pemberian makanan tambahan sesuai prinsip pemberian
makanan bayi dan anak (PMBA) dan tetap melanjutkan pemberian ASI
(diberikan secara on-demand sesuai kebutuhan anak)
b. penyelenggaraan PMT berbahan pangan lokal bagi ibu hamil
(2) Sasaran penerima adalah:
d) Ibu Hamil Kurang Energi Kronis (KEK)
e) Ibu Hamil Risiko KEK
(3) Prinsip Pemberian Makanan Tambahan ibu hamil berupa Berupa makanan
lengkap siap santap atau kudapan kaya sumber protein hewani dengan
memperhatikan gizi seimbang; menggunakan bahan makanan segar (tanpa
pengawet buatan) dan membatasi konsumsi Gula, Garam dan Lemak
(GGL).
(4) Berupa tambahan dan bukan pengganti makanan utama.
(5) waktu pemberian
(a) MT Ibu Hamil diberikan selama minimal 120 hari dengan pendekatan
pemberdayaan masyarakat dan penggunaan bahan lokal.
(b) Pemberian MT di Posyandu, Fasyankes, Kelas Ibu Hamil atau melalui
kunjungan rumah oleh kader/nakes/mitra
(6) Diberikan setiap hari dengan komposisi sedikitnya 1 kali makanan lengkap
dalam seminggu dan sisanya kudapan. Makanan lengkap diberikan
sebagai sarana edukasi implementasi isi piringku. Pemberian MT disertai
dengan edukasi, dapat berupa demo masak, penyuluhan dan konseling.
MEKANISME KERJASAMA
Pasal 3
Kerjasama dilakukan dengan prinsip efisiensi, efektivitas, sinergitas, sesuai dengan
tugas dan fungsi kedua belah pihak. Mekanisme kerjasama mencakup:
(1) Pada tahap perencanaan, kedua belah pihak secara bersama sama merumuskan
kegiatan yang dapat dikerjasamakan untuk mendukung kegiatan Penyelenggaraan
Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Berbahan Pangan Lokal Untuk Balita Dan Ibu
Hamil sesuai pasal
Pihak I Pihak II
(2) Pelaksanaan kegiatan yang dirumuskan pada ayat (1) dapat saling mendukung
dalam hal pemanfaatan sumberdaya, sesuai ketentuan yang berlaku.
(3) Pembinaan, pengawasan, monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan
dimaksud, dilakukan oleh masing masing pihak atau bersama-sama secara periodik
untuk memastikan pelaksanaan kegiatan berjalan lancar sesuai dengan tujuan dan
sasaran.
Pihak I Pihak II
c) Mendata jumlah bahan yang akan dibeli;
d) Memastikan bahan yang akan dibeli memenuhi kriteria yang ditetapkan;
e) Mengecek kebersihan dan kelengkapan peralatan masak yang digunakan;
f) Menyiapkan makanan yang akan di bagi pada sasaran sesuai menu yang
disusun oleh PIHAK KESATU;
g) Membagi makanan pada sasaran;
h) Memastikan semua sasaran menerima makanan tambahan lokal;
i) Membuat laporan pelaksanaan.
j) Menyampaikan pertanggungjawaban keuangan sesuai peraturan yang berlaku
BIAYA
Pasal 6
(1) Pembiayaan yang timbul atas pelaksanaan kesepakatan bersama ini menggunakan
anggaran dari DAK 2023 sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya.
(2) Masing-masing pihak diperkenankan untuk mencari dana dari sumber pembiayaan
lain, yang sah dan tidak mengikat.
JANGKA WAKTU
Pasal 7
(1) Kesepakatan bersama int berlaku untuk jangka waktu 7 (tujuh) bulan 1 (satu)
tahun, terhitung sejak tanggal ditandatanganinya dan dapat diperpanjang dengan
persetuyuan PARA PIHAK.
(2) Kesepakan bersama ini dapat berakhir atau batal dengan sendirinya, apabila ada
ketentuan perundang-undangan atau kebijaksanaan pemerintah yang tidak
memungkinkan berlangsungnya kesepakan bersama.
MONITORING DAN EVALUASI
Pasal 8
Dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja Sama ini dilakukan monitoring dan evaluasi
secara berkala oleh PARA PEHAK sekurang-hurangnya 3 (tiga) kali dalam setahun
yang hasilnya dapat digunakan sebagat laporan pertanggungjawaban.
…………………………………….
Martunus, SKM
MENGETAHUI
……….