Anda di halaman 1dari 6

KESEPAKATAN BERSAMA

ANTARA
PUSKESMAS TUO PASIR MAYANG KABUPATEN TEBO
DENGAN
KECAMATAN VII KOTO ILIR
KAB. TEBO

Nomor : 441/ /PKM/2023


Nomor : /KEC/2023

TENTANG

PENYELENGGARAAN PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN (PMT) BERBAHAN


PANGAN LOKAL UNTUK BALITA DAN IBU HAMIL

Pada hari ini …………….. tanggal …………………….bulan……….tahun dua ribu dua


puluh tiga bertempat di ………….., kami yang bertandatangan di bawah ini:

1. Martunus, SKM : Kepala Puskesmas Berbak kab. Tanjung


Jabung Timur, dalam hal ini bertindak
untuk dan atas nama Puskesmas Berbak
kab. Tanjung Jabung Timur, yang
berkedudukan di Jalan ABCD, selanjutnya
disebut PIHAK KESATU

2. Nama Camat Berbak : Camat Berbak, dalam hal ini bertindak


untuk dan atas nama desa dalam wilayah
Kec. Berbak, berkedudukan di Jalan CDEF,
selanjutnya disebut PIHAK KEDUA

maka PIHAK KESATU dan PIHAK KEDUA sepakat mengadakan kerjasama sesuai tugas,
fungsi dan kapasitas masing-masing, dalam Penyelenggaraan Pemberian Makanan
Tambahan (PMT) Berbahan Pangan Lokal Untuk Balita Dan Ibu Hamil, yang diatur
dengan ketentuan sebagai berikut :

Pihak I Pihak II
MAKSUD DAN TUJUAN
Pasal 1

1. Maksud kesepakatan bersama ini adalah sebagai acuan untuk mensinergikan


pelaksanaan program secara terpadu untuk mencapai hasil yang optimal dalam
Penyelenggaraan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Berbahan Pangan Lokal
Untuk Balita Dan Ibu Hamil.
2. Kesepakatan bersama ini bertujuan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi
penyelenggaraan PMT berbahan pangan lokal bagi Ibu hamil, penyelenggaraan
PMT berbahan pangan lokal bagi Balita, monitoring dan evaluasi PMT berbahan
pangan lokal, dan pembiayaan dan administrasi PMT berbahan pangan lokal.

RUANG LINGKUP KEGIATAN


Pasal 2

1) Ruang lingkup kegiatan dalam kesepakatan bersama ini diutamakan dalam


meningkatkan status gizi ibu hamil dan balita melalui pemberian makanan
tambahan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan yang meliputi:
a. penyelenggaraan PMT berbahan pangan lokal bagi Balita
(1) Sasaran penerima adalah:
a) Balita berat badan tidak naik
b) Balita berat badan kurang
c) Balita gizi kurang
(1) Prinsip Pemberian Makanan Tambahan Balita berupa makanan lengkap
siap santap atau kudapan kaya sumber protein hewani dengan
memperhatikan gizi seimbang; lauk hewani diharapkan dapat bersumber
dari 2 macam sumber protein yang berbeda.
(2) Berupa tambahan dan bukan pengganti makanan utama.
(3) waktu pemberian
(a) MT Balita gizi kurang diberikan selama 4-8 minggu,
(b) MT Balita BB kurang dan Balita dengan BB Tidak Naik selama 2-4
minggu dengan pendekatan pemberdayaan masyarakat dan
penggunaan bahan lokal

Pihak I Pihak II
(c) Pemberian MT di Posyandu, Fasyankes, Kelas Ibu Balita atau melalui
kunjungan rumah oleh kader/nakes/mitra
(d) Diberikan setiap hari dengan komposisi sedikitnya 1 kali makanan lengkap
dalam seminggu dan sisanya kudapan. Makanan lengkap diberikan
sebagai sarana edukasi implementasi isi piringku. Pemberian MT disertai
dengan edukasi, dapat berupa demo masak, penyuluhan dan konseling.
(e) Bagi baduta, pemberian makanan tambahan sesuai prinsip pemberian
makanan bayi dan anak (PMBA) dan tetap melanjutkan pemberian ASI
(diberikan secara on-demand sesuai kebutuhan anak)
b. penyelenggaraan PMT berbahan pangan lokal bagi ibu hamil
(2) Sasaran penerima adalah:
d) Ibu Hamil Kurang Energi Kronis (KEK)
e) Ibu Hamil Risiko KEK
(3) Prinsip Pemberian Makanan Tambahan ibu hamil berupa Berupa makanan
lengkap siap santap atau kudapan kaya sumber protein hewani dengan
memperhatikan gizi seimbang; menggunakan bahan makanan segar (tanpa
pengawet buatan) dan membatasi konsumsi Gula, Garam dan Lemak
(GGL).
(4) Berupa tambahan dan bukan pengganti makanan utama.
(5) waktu pemberian
(a) MT Ibu Hamil diberikan selama minimal 120 hari dengan pendekatan
pemberdayaan masyarakat dan penggunaan bahan lokal.
(b) Pemberian MT di Posyandu, Fasyankes, Kelas Ibu Hamil atau melalui
kunjungan rumah oleh kader/nakes/mitra
(6) Diberikan setiap hari dengan komposisi sedikitnya 1 kali makanan lengkap
dalam seminggu dan sisanya kudapan. Makanan lengkap diberikan
sebagai sarana edukasi implementasi isi piringku. Pemberian MT disertai
dengan edukasi, dapat berupa demo masak, penyuluhan dan konseling.

MEKANISME KERJASAMA
Pasal 3
Kerjasama dilakukan dengan prinsip efisiensi, efektivitas, sinergitas, sesuai dengan
tugas dan fungsi kedua belah pihak. Mekanisme kerjasama mencakup:
(1) Pada tahap perencanaan, kedua belah pihak secara bersama sama merumuskan
kegiatan yang dapat dikerjasamakan untuk mendukung kegiatan Penyelenggaraan
Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Berbahan Pangan Lokal Untuk Balita Dan Ibu
Hamil sesuai pasal

Pihak I Pihak II
(2) Pelaksanaan kegiatan yang dirumuskan pada ayat (1) dapat saling mendukung
dalam hal pemanfaatan sumberdaya, sesuai ketentuan yang berlaku.
(3) Pembinaan, pengawasan, monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan
dimaksud, dilakukan oleh masing masing pihak atau bersama-sama secara periodik
untuk memastikan pelaksanaan kegiatan berjalan lancar sesuai dengan tujuan dan
sasaran.

TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB


Pasal 4

1) PIHAK KESATU secara berjenjang dari tingkat Kecamatan sampai dengan


Desa/Kelurahan bertanggung jawab terhadap koordinasi perencanaan dan
pelaksanaan Penyelenggaraan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Berbahan
Pangan Lokal Untuk Balita Dan Ibu Hamil antara lain melalui:
a) Memastikan jumlah sasaran penerima makanan tambahan lokal;
b) Menyusun perencanaan menu, keamanan bahan makanan dan kandungan
zat gizi makanan tambahan lokal dibantu oleh Tenaga Pelaksana Gizi (TPG)
Puskesmas dan Kader Posyandu;
c) Menyusun anggaran belanja;
d) Membentuk kelompok masak;
e) Membuat jadwal memasak;
f) Menyusun jadwal pelaksanaan pemberian makanan tambahan lokal;
g) Menentukan tempat pelaksanaan pemberian makanan tambahan lokal;
h) Pihak pertama membuat format pertanggungjawaban keuangan untuk
digunakan pihak kedua.
i) Membuat laporan pelaksanaan.
j) Melakukan monitoring dan evaluasi kegiatan penyelenggaraan PMT
2) PIHAK KEDUA secara berjenjang dari tingkat Kabupaten/Kota, Kecamatan
sampai dengan Desa/Kelurahan bertanggung jawab terhadap koordinas:
perencanaan dan pelaksanaan kegiatan peningkatan ketahanan pangan dan gizi
keluarga, antara lain melalui :
a) Memastikan jumlah sasaran penerima makanan tambahan lokal;
b) Menerima dana untuk penyelenggaraan PMT berupa
(1) belanja bahan;
(2) upah masak. upah masak akan diberikan oleh PIHAK KESATU apabila
PIHAK KEDUA telah menyelesaikan pertanggungjawaban keuangan.

Pihak I Pihak II
c) Mendata jumlah bahan yang akan dibeli;
d) Memastikan bahan yang akan dibeli memenuhi kriteria yang ditetapkan;
e) Mengecek kebersihan dan kelengkapan peralatan masak yang digunakan;
f) Menyiapkan makanan yang akan di bagi pada sasaran sesuai menu yang
disusun oleh PIHAK KESATU;
g) Membagi makanan pada sasaran;
h) Memastikan semua sasaran menerima makanan tambahan lokal;
i) Membuat laporan pelaksanaan.
j) Menyampaikan pertanggungjawaban keuangan sesuai peraturan yang berlaku

BIAYA
Pasal 6

(1) Pembiayaan yang timbul atas pelaksanaan kesepakatan bersama ini menggunakan
anggaran dari DAK 2023 sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya.
(2) Masing-masing pihak diperkenankan untuk mencari dana dari sumber pembiayaan
lain, yang sah dan tidak mengikat.

JANGKA WAKTU
Pasal 7

(1) Kesepakatan bersama int berlaku untuk jangka waktu 7 (tujuh) bulan  1 (satu)
tahun, terhitung sejak tanggal ditandatanganinya dan dapat diperpanjang dengan
persetuyuan PARA PIHAK.
(2) Kesepakan bersama ini dapat berakhir atau batal dengan sendirinya, apabila ada
ketentuan perundang-undangan atau kebijaksanaan pemerintah yang tidak
memungkinkan berlangsungnya kesepakan bersama.
MONITORING DAN EVALUASI
Pasal 8

Dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja Sama ini dilakukan monitoring dan evaluasi
secara berkala oleh PARA PEHAK sekurang-hurangnya 3 (tiga) kali dalam setahun
yang hasilnya dapat digunakan sebagat laporan pertanggungjawaban.

PIHAK KESATU PIHAK KEDUA


KEPALA PUSKESMAS BERBAK CAMAT BERBAK
KAB.TANJUNG JABUNG TIMUR, KAB.TANJUNG JABUNG TIMUR

…………………………………….

Martunus, SKM

MENGETAHUI
……….

Anda mungkin juga menyukai