Anda di halaman 1dari 14

Analisis SWOT Dalam Menentukan Strategi Pemasaran Produk (Studi Kasus di

BMT Al Falah Berkah Sejahtera CabangSumber)

Armilda Sandraningtyas, Meilinda Purnamasari, Dina Indrawati, Afifah, Ira


lativah, Hasbi Ferdi Alamsyah
Prodi Perbankan Syariah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
IAIN Syekh Nurjati Cirebon

armildaningtyas@gmail.com, meilindapurnamasari3@gmail.com,
dinaaindr@gmail.com, afifahpipol.01@gmail.com, iralativah994@gmail.com,
Hasbiferfi@gmail.com

ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah memformulasikan alternative strategi
pemasaran yang dapat bersaing dan kebijakan perusahaan yang tepat dengan
menggunakan metode analisis SWOT(Strength, Weakness, Opportunity, Threat) di
BMT Al Falah Berkah Sejahtera Cabang Sumber. Analisis SWOT dilakukan dengan
matriks IFAS (Internal Strategis Factors Analysis Summary) yang mendeskripsikan
factor – factor kekuatan dan kelemahan perusahan dan matriks EFAS (Eksternal
Strategis Factors Analysis Summary) yang menguraikan faktor – faktor peluang dan
ancaman perusahaan dan diagram analisis SWOT yang akan menunjukkan posisi
perusahaan saat ini. Dari hasil analisis data didapatkan total skor dari faktor kekuatan,
kelemahan, peluang dan ancaman, masing – masing diperoleh bobot kekuatan tertinggi
0,60, bobot kelemahan tertinggi 0,30, bobot peluang tertinggi 0,45, dan bobot ancaman
tertinggi 0,45. Nilai total skor rata – rata pada matriks IFAS sebesar 3,00 sedangkan
matriks EFAS sebesar 2,60. Hasil tersebut menempatkan BMT Al Falah Berkah
Sejahtera Cabang Sumberpada kuadran I dan strategi pemasaran yang harus diterapkan
adalah strategi pertumbuhan agresif.
Kata Kunci : Strategi Pemasaran, Metode SWOT
ABSTRACT
The purpose of this research is to formulate alternative marketing strategies that can
compete and appropriate company policies using the SWOT (Strength, Weakness,
Opportunity, Threat) analysis method at BMT Al Falah Berkah Sejahtera Sumber
Branch. SWOT analysis is carried out using the IFAS (Internal Strategic Factors
Analysis Summary) matrix which describes the company's strengths and weaknesses
and the EFAS (External Strategic Factors Analysis Summary) matrix which describes
the company's opportunity and threat factors and a SWOT analysis diagram which
shows the company's position. At the moment. From the results of the data analysis, the
total score for the strength, weakness, opportunity and threat factors was obtained,
respectively, the highest strength weight was 0.60, the highest weakness weight was
0.30, the highest opportunity weight was 0.45, and the highest threat weight was 0.45.
The total average score on the IFAS matrix is 3.00 while the EFAS matrix is 2.60. These
results place BMT Al Falah Berkah Sejahtera Sumber Branch in quadrant I and the
marketing strategy that must be implemented is an aggressive growth strategy.
Keywords: Marketing Strategy, SWOT Method
PENDAHULUAN
Lembaga keuangan mempunyai peranan yang sangat strategis dalam
menggerakkan roda perekonomian, karena lembaga keuangan ini memberikan
kemudahan bagi masyarakat untuk mendapatkan modal usaha, meyimpan dana, dan
mengelola usaha. Perkembangan lembaga keuangan syariah dimulai pada tahun 1997
saat Indonesia mengalami krisis ekonomi hingga semua perusahaan berada diujung
kemunduran, kecuali perusahaan atau lembaga keuangan yang menerapkan sistem
syariah. Sejak saat itulah muncul berbagai perusahaan dan lembaga keuangan yang
melabelkan dengan sistem syariah. Salah satu lembaga keuangan syariah yang terus
mengalami kemajuan adalah BMT (Baitul Maal Wattamwil ) (Rokhilawati, 2022).
Namun dengan adanya kemajuan, hal tersebut juga menjadi tantangan yang besar bagi
Baitul Maal Wat Tamwil (BMT) untuk mempertahankan anggota koperasinya. Dengan
keadaan tersebut perusahan memerlukan strategi agar dapat mempertahankan anggota
koperasinya.

Strategi adalah arah dan ruang lingkup sebuah organisasi dalam jangka panjang
yang mencapai keuntungan bagi organisasi melalui konfigurasi sumber daya dalam
lingkungan yang menantang untuk memenuhi kebutuhan pasar dan memenuhi harapan
pemangku kepentingan (Suprapto, 2019). Dengan adanya strategi ini setidaknya BMT
dapat meminimalisir resiko dan berbagai kendala yang hadir. Agar BMT atau sebuah
unit usaha dapat eksis dan berjalan dengan baik, maka tentu membutuhkan langkah-
langkah strategi. Langkah-langkah tersebut adalah dengan memperkuat sektor
perusahaan sehingga pemasaran menjadi hal yang sangat penting bagi berkembangnya
usaha. Pemasaran adalah kegiatan dan proses menciptakan, mengomunikasikan,
menyampaikan, dan mempertukarkan tawaran yang bernilai bagi pelanggan dan
masyarakat umum. Pemasaran mencakup seluruh sistem yang bersangkutan dengan
merencanakan, menilai harga, mempromosikan, dan menyalurkan barang dan jasa yang
dapat memuaskan keperluan pembeli aktual maupun potensial (Latifaturosidah, 2019).
Strategi pemasaran adalah pola pikir yang digunakan untuk mencapai tujuan pemasaran
pada suatu perusahaan, seperti strategi spesifik untuk pasar sasaran, penetapan posisi,
bauran pemasaran (marketing mix), dan besarnya pengeluaran pemasaran. Strategi
pemasaran juga merupakan alat fundamental yang dirancang atau direncanakan untuk
mencapai tujuan suatu perusahaan dengan melakukan pengembangan keunggulan
bersaing yang berkesinambungan (Rusdi, 2019). Perusahaan dapat menyusun strategi
pemasaran mengunakan bauran pemasaran jasa yang terdiri dari produk, harga, tempat,
promosi, orang, proses dan bukti fisik(Latoki dkk., 2022).

Salah satu BMT yang cukup berhasil saat ini di kota Cirebon adalah BMT Al
Falah Berkah Sejahtera Cabang Sumber. BMT yang berdiri sejak 1995 memiliki 2
produk yaitu produk layanan baitul tamwil yang berupa pengumpulan dana dan
pembiayaan, dan baitul maal yang berupa penerimaan ZIS (zakat, infaq dan shadaqah),
santunan, qardul hasan dan askesos. Pada saat ini sedang merasakan persaingan yang
semakin ketat dikarenakan semakin banyaknya berdiri lembaga keuangan non bank di
kota Cirebon, tidak adanya strategi pemasaran yang jelas, belum tersebarnya informasi
tentang BMT Al Falah Berkah Sejahtera Cabang Sumber, kurangnya pelayanan, dan
masih rendahnya keterampilan sumber daya manusia.

Oleh karena itu untuk menyelesaikan permasalahan yang sedang dihadapai maka
dibutuhkan sebuah penyusunan strategi pemasaran untuk memperluas pasar BMT Al
Falah Berkah Sejahtera Cabang Sumber tersebut. N. Chiliya, G. Herbst and Roberts
(2009) strategi marketing adalah sebuah metode yang mana perusahan mencoba atau
berusaha melakukan riset kepada target pasar dimulai dengan riset pasar dengan melihat
sikap dari produk pesaing yang terdiri dari iklan, promosi, distribusi, servis konsumen,
pengemasan, penjual dan distribusi. Sedangkan menurut Tatiana, at all (2011) strategi
marketing adalah sebuah pusat gagasan didalam pembahasan standarisasi dan sudah
secara tradisional didefiniskan dalam sebuah peryataan bagaimana perusahaan akan
mencapai objek pasarnya.

Namun untuk menyelesaikan permasalah BMT Al Falah Berkah Sejahtera Cabang


Sumber tersebut maka pihak manajemen BMT dituntut untuk bekerja lebih keras dalam
mencermati dan mengantisipasi reaksi lingkungan eksternal dan internal yang
mendukung kekuatan dan kelemahan BMT dan peluang dan ancaman dengan
mengkoordinasi secara bersama-sama untuk menciptakan strategi pemasaran yang tepat
sehingga dapat bersaing di industri sejenis (Nur Afrillita T, 2013). Pendekatan dalam
merumuskan strategi pemasaran yang tepat dengan mengunakan analisis kekuatan dan
kelemahan serta peluang dan ancaman adalah dengan melalui analisis SWOT. Nima et
al (2013) mengunakan analisis SWOT (TWOS Matrik) organisasi harus melakukan
evaluasi terhadap kekuatan, kelemahan, peluang dan acaman. Sedangkan menurut
Ahmad Reza Ommani (2011) kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman (SWOT)
digunakan untuk analisis indikator sebuah kerangka kerja untuk menolong peneliti
untuk mengidentifikasi dan memperoitaskan tujuan bisnis.

LITERATUR REVIEW

a. Definisi Manajemen
Manajemen merupakan suatu istilah kontemporer yang dikenal dan
digunakan banyak organisasi, baik organisasi yang berkaitan dengan banyak
orang ataupun individu. (Kamus besar bahasa indonesia) “Manajemen
merupakan proses penggunaan sumber daya secara efektif untuk mencapai
sasaran”. Sebagaimana dikutip oleh George R. Terry manajemen sebagai sebuah
proses yang khas, yang terdiri dari tindakan-tindakan: perencanaan,
pengorganisasian, penggiatan, dan pengawasan yang dilakukan untuk
menentukan serta mencapai sasaran-sasaran yang telah ditetapkan melalui
pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber daya yang lain. Jadi, manajemen
adalah suatu proses yang dilakukan agar suatu usaha dapat berjalan dengan baik
memerlukan perencanaan, pemikiran, pengarahan, dan pengaturan serta
mempergunakan/mengikut sertakan semua potensi yang ada baik personal
maupun material secara efektif dan efisien (II & PUSTAKA, 2019).
b. Definisi Strategi
Menurut Johnson dan schools (2016:29) strategi adalah arah dan ruang
lingkup sebuah organisasi dalam jangka panjang yang mencapai keuntungan
bagi organisasi melalui konfigurasi sumber daya dalam lingkungan yang
menantang untuk memenuhi kebutuhan pasar dan memenuhi harapan pemangku
kepentingan. Menurut Siagian (2016:29) juga menyatakan strategi adalah
seraingkaian keputusan dan tindakan mendasar yang dibuat oleh manajemen
puncak dan diimplementasikan oleh seluruh jajaran organisasi dalam rangka
mencapai tujuan organisasi tersebut (Suprapto, 2019).
c. Definisi Manajemen Strategi
Menurut Pearce II dan Robinson di dalam Yunus (2013:3) menjelaskan
manajemen strategi adalah satu set keputusan dan tindakan dimana dapat
menghasilkan formulasi dan implementasi rencana yang telah dirancang untuk
meraih tujuan dalam suatu perusahaan (Lukluk, 2022).
Menurut Aji dkk (2023) manajemen strategis adalah proses yang
kompleks dan berkelanjutan dalam mengembangkan, mengimplementasikan,
dan mengevaluasi strategi organisasi untuk mencapai tujuan jangka
panjangnya. Tujuan dari manajemen strategis adalah untuk memaksimalkan
keuntungan dan kinerja organisasi, sambil mempertimbangkan faktor-faktor
internal dan eksternal yang memengaruhi kesuksesannya. Salah satu elemen
kunci dalam manajemen strategis adalah pengalokasian sumber daya yang tepat
untuk mencapai tujuan organisasi. Ini mencakup alokasi sumber daya ke
area bisnis tertentu, seperti pemasaran, produksi, dan riset, dengan
mempertimbangkan kekuatan dan kelemahan organisasi, serta peluang dan
ancaman di lingkungan eksternal.
d. Baitul Maal Wattamwil (BMT)
Menurut Heri Sudarsono dalam Ahmad Supriyadi(2008), BMT terdiri
dari dua istilah yaitu baitul māl dan baitul tamwil. Baitul māl lebih mengarah
pada usahausaha pengumpulan dan penyaluran dana yang non profit, seperti
zakat, infaq, dan shodaqoh serta menjalankan sesuai dengan peraturan dan
amanahnya. Sedangkan baitul tamwil sebagai usaha pengumpulan dan
penyaluran dana komersial. Menurut M. Nur Rianto Al Arif(2012), Baitul Mal
wat Tamwil (BMT) atau Balai Usaha Mandiri Terpadu adalah lembaga
keuangan mikro yang dioperasikan dengan prinsip bagi hasil,
menumbuhkembangkan bisnis usaha mikro dalam rangka mengangkat derajat
dan martabat serta membela kepentingan kaum fakir miskin, ditumbuhkan atas
prakarsa dan modal dari tokoh masyarakat setempat dengan berlandaskan sistem
ekonomi yang salam: keselamatan (berintikan keadilan), kedamaian, dan
kesejahteraan(MAFTUKIN, 2016).
e. Analisis SWOT
Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai factor secara sistematis
untuk merumuskan strategi perusahaan, analisis ini didasarkan pada logika yang
dapat memaksimalkan kekuatan (strength) dan peluang (opportunities), namun
secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (weakness) dan ancaman
(threats). (Rangkuti, 2006). Analisis ini didasari pada asumsi bahwa suatu
strategi yang efektif akan memaksimalkan kekuatan dan peluang yang ada serta
meminimalkan kelemahan dan ancamannya. Bila diterapkan secara akurat,
asumsi sederhana ini memiliki dampak yang sangat besar dari rancangan suatu
strategi yang berhasil dan analisis lingkungan bisnis yang memberikan informasi
yang dibutuhkan untuk mengidentifikasi peluang dan ancaman yang berada di
dalam perusahaan (Ratnawati, 2020).

METODE PENELITIAN
Jenis metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kualitatif
dengan menggunakan pendekatan studi kepustakaan dan observasi. Studi kepustakaan
menurut Syaibani (2012) adalah segala usaha yang dilakukan oleh peneliti untuk
menghimpun informasi yang relevan dengan topik atau masalah yang akan atau sedang
diteliti. Informasi itu dapat diperoleh dari buku-buku ilmiah, laporan penelitian,
karangan-karangan ilmiah, tesis dan disertasi, peraturan-peraturan, ketetapan-ketetapan,
buku tahunan, ensiklopedia, dan sumber-sumber tertulis baik tercetak maupun
elektronik lain. Kemudian penulis juga melakukan penelitian obeservasi guna untuk
mendapatkan informasi yang lebih akurat dan relevan menyangkut dengan topik yang
akan diteliti. Menurut (Morissan,2017:143) Observasi atau pengamatan adalah kegiatan
keseharian manusia dengan menggunakan pancaindra sebagai alat bantu utamanya.
Dengan kata lain, observasi adalah kemampuan seseorang untuk menggunakan
pengamatannya melalui hasil kerja pancaindra. Pada pendekatan studi kepustakaan dan
observasi ini digunakan untuk menganalisis lingkungan internal (kekuatan dan
kelemahan) dan eksternal (peluang dan ancaman) perusahaan yang menjadi dasar untuk
melakukan analisis SWOT. Analisis SWOT dilakukan melalui matriks IFAS (Internal
Faktor Analisis) yang akan menguraikan faktor – faktor kekuatan terbesar dan
kelemahan perusahaan dan matriks EFAS (Eksternal Faktor Analisis) yang akan
menguraikan faktor – faktor peluang dan ancaman yang dimiliki perusahaan dengan
melihat diagram analisis SWOT yang menunjukkan dimana posisi perusahaan saat ini.

HASIL DAN PEMBAHASAN


IFAS (Internal Strategis Factors Analysis Summary) dan EFAS (Eksternal
Strategis Factors Analysis Summary) adalah faktor-faktor strategis internal dan
eksternal perusahaan untuk diidentifikasi, suatu tabel IFAS dan EFAS disusun untuk
merumuskan faktor-faktor strategis internal (kekuatan dan kelemahan) dan eksternal
(peluang dan ancaman) dalam perusahaan
MATRIKS IFAS (INTERNAL FAKTOR ANALISIS)
IFAS adalah kesimpulan analisis dari berbagai factor internal yang
mempengaruhi keberlangsungan perusahaan (Arthatama & Fitriani, 2022). Matriks
IFAS digunakan untuk mengetahui seberapa besar peranan dari factor – factor internal
yang terdapat pada perusahaan. Matriks IFE menunjukkan kondisi internal perusahaan
berupa kekuatan dan kelemahan yang dihitung berdasarkan rating dan bobot (Ratnawati,
2020).

TABEL 1. Matriks IFAS (Internal Faktor Analisis)


Faktor internal Bobot Rating Bobot x
Rating
Kekuatan:
1. Sumber daya manusia yang 0,15 4 0,60
profesional dan sepenuhnya
mengerti operasional perbankan
syariah
2. Kantor cabang BMT Al-Falah 0,15 4 0,60
Berkah Sejahtera yang tersebar
didalam dan luar Cirebon
3. Produk dan jasa yangdi 0,05 3 0,15
tawarkan sangatbervariasi
4. Identitas merek BMT Al-Falah 0,05 3 0,15
Berkah Sejahtera Cabang
Sumber sebagai lembaga
pemberdayaan ekonomi umat
yang mandiri dengan landasan
syariah
5. Dukungan modal BMT Al- 0,05 2 0,10
Falah Berkah Sejahtera Cabang
Sumber yangBesar
6. Lokasi BMT Al-Falah Berkah 0,05 3 0,15
Sejahtera Cabang Sumber yang
strategis.
Total 0,5 1,75
Kelemahan:
1. Sulit mendapatkan sumber daya 0,15 2 0,30
manusia yang berkompeten
dalam bidang perbankan
syariah
2. Tenaga pemasaran yang kurang 0,15 2 0,30
professional
3. Promosi produk masih kurang 0,05 3 0,15

4. Belum meratanya penyebaran 0,05 3 0,15


kantor BMT di kota dan desa

5. Belum adanya pelayanan 0,05 4 0,20


produk (ATM) bersama

6. Image di BMT sebagai lembaga 0,05 4 0,20


keuangan yang di peruntukkan
hanya untuk orang Islam

TOTAL 0,5 1,3


Total IFAS 1 3,00

MATRIKS EFAS (EKSTERNAL FAKTOR ANALISIS)


EFAS (External Factor Analysis Summary) adalah suatu matriks yang
menggambarkan susunan daftar-daftar faktor eksternal (Arthatama & Fitriani,
2022). Matriks EFAS digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh dari factor –
factor eksternal perusahaan. Matriks EFAS menggambarkan kondisi peluang dan
ancaman perusahaan yang dihitung berdasarkan rating dan bobot (Ratnawati, 2020).

TABEL 2. Matriks EFAS (Eksternal Faktor Analisis)


Faktor Eksternal Bobot Rating Bobot x
Rating
Peluang:
1. Adanya kepercayaan 0,1 4 0,40
masyarakat pada Bmt Al-Falah
Berkah Sejahtera Cabang
Sumber
2. Kondisi perekonomian 0,1 4 0,40
masyarakat yang stabil dan
berkembang
3. Masyarakat Cirebon yang 0,15 3 0,45
mayoritas beragama Islam
4. Masih sedikit pesaing 0,15 2 0,30
Total 0,5 1,55
Ancaman:
1. Kondisi pesaing yang semakin 0,1 2 0,20
ketat
2. Banyaknya pilihan produk dari 0,15 3 0,45
perbankan lain
3. Kekuatan nasabah untuk 0,15 3 0,45
memilih BMT lain cukup tinggi
4. Strategi bisnis mudah ditiru 0,1 3 0,30
pesaing
Total 0,5 1,4
Total EFAS 1 2,60

Pada tabel 1. dapat diketahui bahwa kekuatan yang di miliki BMT Al Falah
Berkah Sejahtera Cabang Sumber yaitu, sumber daya manusia yang profesional dan
sepenuhnya mengerti operasional perbankan syariah menjadi kekuatan utama ( Bobot:
0,15, Rating: 4). Pada urutan kedua yaitu kantor cabang BMT al-falah berkah sejahtera
yang tersebar didalam dan luar Cirebon (Bobot: 0,15, Rating: 4). Kemudian urutan
ketiga yaitu produk dan jasa yangdi tawarkan sangatbervariasi (Bobot: 0,05, Rating: 3).
Selanjutnya urutan keempat yaitu identitas merek BMT Al-Falah Berkah Sejahtera
Cabang Sumber sebagai lembaga pemberdayaan ekonomi umat yang mandiri dengan
landasan syariah (Bobot: 0,05, Rating: 3). Lalu urutan kelima yaitu dukungan modal
BMT Al-Falah Berkah Sejahtera Cabang Sumber yang besar (Bobot: 0,05, Rating: 2)
dan urutan yang terakhir yaitu lokasi BMT Al-Falah Berkah Sejahtera Cabang Sumber
yang strategis (Bobot: 0,05, Rating: 3) dengan bobot x rating sebesar 1,75.
Sedangkan untuk kelemahannya yaitu pada posisi utama yaitu sulit mendapatkan
sumber daya manusia yang berkompeten dalam bidang perbankan syariah (Bobot: 0,15,
Rating: 2 ). Pada urutan kedua yaitu tenaga pemasaran yang kurang professional
(Bobot: 0,15 , Rating: 2). Kemudian urutan ketiga yaitu promosi produk masih kurang
(Bobot: 0,05, Rating: 3). Selanjutnya urutan keempat yaitu belum meratanya
penyebaran kantor BMT di kota dan desa (Bobot: 0,05, Rating: 3). Lalu urutan kelima
yaitu belum adanya pelayanan produk (ATM) bersama (Bobot: 0,05, Rating: 4) dan
urutan yang terakhir yaitu image di BMT sebagai lembaga keuangan yang di
peruntukkan hanya untuk orang Islam (Bobot: 0,05, Rating: 4 ) dengan bobot x rating
sebesar 1,3.

Berdasarkan table 2. peluang utama yang dapat dimanfaatkan oleh BMT Al


Falah Berkah Sejahtera Cabang Sumber yaitu pertama, adanya kepercayaan masyarakat
pada BMT Al-Falah Berkah Sejahtera Cabang Sumber (Bobot: 0,1, Rating:4 ). Kedua,
kondisi perekonomian masyarakat yang stabil dan berkembang (Bobot: 0,1, Rating: 4).
Ketiga, masyarakat Cirebon yang mayoritas beragama Islam (Bobot: 0,15, Rating: 3).
Dan keempat masih sedikit pesaing (Bobot: 0,15, Rating: 2) dengan bobot x rating
sebesar 1,55.
Kemudian ancamannya yaitu pertama, kondisi pesaing yang semakin ketat
(Bobot: 0,1, Rating: 2). Kedua, banyaknya pilihan produk dari perbankan lain (Bobot:
0,15, Rating: 3). Ketiga, kekuatan nasabah untuk memilih BMT lain cukup tinggi
(Bobot: 0,15, Rating: 3). Keempat, strategi bisnis mudah ditiru pesaing (Bobot: 0,1,
Rating: 3) dengan bobot x rating sebesar 1,4.

Gambar 1. Diagram Kuadran Analisis SWOT


BMT Al-Falah Berkah Sejahtera Cabang Sumber

Hasil analisis menempatkan titik posisi BMT Al-Falah Berkah Sejahtera


Cabang Sumberpada kuadran I dari diagram analisis SWOT. Posisi pada Kuadran I
menjelaskan bahwa BMT Al-Falah Berkah Sejahtera Cabang Sumber memiliki
peluang dan kekuatan besar sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada. Kondisi
ini mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif (growth oriented strategy).
Sehingga tidak menutup kemungkinan BMT Al-Falah Berkah Sejahtera Cabang
Sumber untuk bersaing dengan lembaga keuangan syariah yang sejenis dan memperluas
pangsa pasarnya.

TABEL 3. MATRIKS INTERAKSI SWOT

KEKUATAN (S) KELEMAHAN (W)


INTERNAL 1. Sumber dayamanusia 1. Sulit mendapatkan
yang profesional dan sumber daya
sepenuhnya mengerti manusia yang
operasional berkompeten dalam
perbankan syariah bidang perbankan
2. Kantor cabang BMT syariah
Al-Falah Berkah 2. Tenaga pemasaran
Sejahtera yang yang kurang
tersebar di dalam dan profesional
luar 3. Promosi produk
3. Produk dan jasa yang masih kurang
di tawarkan sangat 4. Belum meratanya
bervariasi penyebaran kantor
4. Identitas merek BMT BMT di kota dan
Al-Falah Berkah desa
Sejahtera Cabang 5. Belum adanya
Sumber sebagai pelayanan produk
lembaga (ATM) bersama
pemberdayaan 6. Image di BMT
ekonomi umat yang sebagai lembaga
mandiri dengan keuangan yang di
landasan syariah peruntukkan hanya
5. Dukungan modal untuk orang Islam
BMT yang besar
6. Lokasi BMT Al-
Falah Berkah
Sejahtera Cabang
Sumber yang
strategis
EKSTERNAL
PELUANG (O) STRATEGI (SO) STRATEGI (WO)
1. Adanya a. Megoptimalkan a. Menjalin kerjasama
kepercayaan kinerja karyawan dengan lembaga
Masyarakat pada BMT Al-Falah syariah lain untuk
BMT Al-Falah Berkah Cabang pengembangan
Berkah Sejahtera Sumber ATM link
Cabang Sumber
b. Mempertahankan dan b. Melakukan
2. Kondisi meningkatkan variasi sosialisasi di
perekonomian produk dengan berbagai media
masyarakat yang penerapan teknologi- tentang prinsip
stabil dan teknologi terbaru perbankan syariah,
berkembang sehingga dapat
menarik nasabah
3. Masyarakat c. Memperkuat image di sebanyak-
Sumber yang masyarakat dengan banyaknya tidak
mayoritas menekankan prinsip hanya dikalangan
beragama Islam ekonomi syariah umat Islam saja

4. Masih sedikit d. Meningkatkan c. Meningkatkan


pesaing kualitas pelayanan kualitas dan
kepada nasabah kuantitas sumber
dengan menyuguhkan daya manusia yang
pelayanan yang berkompeten di
profesional oleh bidang ekonomi
tenaga-tenaga yang perbankan syariah
profesional pula
d. Meningkatkan
fasilitas-fasilitas
yang berbasis
teknologi sehingga
dapat memudahkan
akses bagi nasabah

e. Meningkatkan
kualitas dan
frekuensi pelatihan
BMT (Training
BMT) sehingga
dapat memenuhi
kebutuhan SDM
ANCAMAN (T) STRATEGI ST : STRATEGI WT :
1. Kondisi pesaing a. Megoptimalkan a. Menjalin kerjasama
yang semakin kinerja karyawan dengan lembaga
ketat BMT Al-Falah syariah lain untuk
Berkah Sejahtera pengembangan
2. Banyaknya pilihan Cabang Sumber ATM link
produk dari
perbankan lain b. Memperkuat image di b. Melakukan
masyarakat dengan sosialisasi di
3. Kekuatan nasabah menekankan prinsip berbagai media
untuk memilih ekonomi syariah tentang
BMT lain cukup prinsipperbankan
tinggi c. Meningkatkan syariah, sehingga
kualitas pelayanan dapat menarik
4. Strategi bisnis kepada nasabah nasabah
mudah ditiru dengan menyuguhkan sebanyakbanyakny
pesaing pelayanan yang a tidak hanya
profesional oleh dikalangan umat
tenaga-tenaga yang Islam saja
profesional pula
c. Meningkatkan
kualitas dan
kuantitas sumber
daya manusia yang
berkompeten di
bidang ekonomi
perbankan syariah

d. Meningkatkan
fasilitas-fasilitas
yang berbasis
teknologi sehingga
dapat memudahkan
akses bagi nasabah

e. Meningkatkan
kualitas dan
frekuensi pelatihan
BMT (Training
BMT) sehingga
dapat memenuhi
kebutuhan SDM

Analisis Matriks SWOT untuk Strategi SO

Untuk melihat kekuatan yang digunakan untuk memanfaatkan peluang yang


dimiliki BMT Al-Falah Berkah Sejahtera cabang Sumber yang dapat membentuk
strategi pemasaran di BMT tersebut dengan megoptimalkan kinerja karyawan BMT Al-
Falah Berkah Sejahtera Cabang Sumber, mempertahankan dan meningkatkan variasi
produk dengan penerapan teknologi-teknologi terbaru, memperkuat image di
masyarakat dengan menekankan prinsip ekonomi syariah dan meningkatkan kualitas
pelayanan kepada nasabah dengan menyuguhkan pelayanan yang profesional oleh
tenaga-tenaga yang profesional pula.

Analisis Matriks SWOT untuk strategi WO


Dari kelemahan dan peluang yang dimiliki BMT Pada kelemahan dan ancaman
yang ada di BMT Al-Falah Berkah Sejahtera abang Sumber dapat diminimalkan
kelemahan internal untuk menghindari ancaman dari eksternal yaitu dapat disusun
strategi untuk meminimalkan kelemahan yang ada sehingga perusahaan dapat
memanfaatkan peluang dan menentukan strategi pemasaran dengan menjalin kerjasama
dengan lembaga syariah lain untuk pengembangan ATM link, melakukan sosialisasi di
berbagai media tentang prinsip perbankan syariah, sehingga dapat menarik nasabah
sebanyak-banyaknya tidak hanya dikalangan umat Islam saja, meningkatkan kualitas
dan kuantitas sumber daya manusia yang berkompeten di bidang ekonomi perbankan
syariah, meningkatkan fasilitas-fasilitas yang berbasis teknologi sehingga dapat
memudahkan akses bagi nasabah dan eningkatkan kualitas dan frekuensi pelatihan
BMT (Training BMT) sehingga dapat memenuhi kebutuhan SDM.

Analisis Matrik SWOT untuk Strategi ST


Dilihat dari kekuatan dan ancaman menggunakan kekuatannya untuk mengatasi
ancaman yang dapat datang kapan saja yaitu dengan megoptimalkan kinerja karyawan
BMT Al-Falah Berkah Sejahtera cabang Sumber, mempertahankan dan meningkatkan
variasi produk dengan penerapan teknologi-teknologi terbaru, memperkuat image di
masyarakat dengan menekankan prinsip ekonomi syariah dan meningkatkan kualitas
pelayanan kepada nasabah dengan menyuguhkan pelayanan yang profesional oleh
tenaga-tenaga yang profesional pula.

Analisis Matriks SWOT untuk Strategi WT


Pada kelemahan dan ancaman yang ada di BMT Al-Falah Berkah Sejahtera
cabang Sumber dapat diminimalkan kelemahan internal untuk menghindari ancaman
dari eksternal yaitu menjalin kerjasama dengan lembaga syariah lain untuk
pengembangan ATM link, melakukan sosialisasi di berbagai media tentang prinsip
perbankan syariah, sehingga dapat menarik nasabah sebanyakbanyaknya tidak hanya
dikalangan umat Islam saja, Meningkatkan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia
yang berkompeten di bidang ekonomi perbankan syariah,Meningkatkan fasilitas-
fasilitas yang berbasis teknologi sehingga dapat memudahkan akses bagi nasabah dan
meningkatkan kualitas dan frekuensi pelatihan BMT (Training BMT) sehingga dapat
memenuhi kebutuhan SDM.

KESIMPULAN
Berdasarkan hasil perhitungan menggunakan pendekatan SWOT dapat
disimpulkan bahwa posisi Bmt Al-Falah Berkah Sejahtera cabang Sumber berada di
posisi kudaran I sehingga menyatakan situasi yang sangat menguntungkan bagi
perusahaan tersebut untuk melakukan strategi pertumbuhan. Kemudian hasil factor
internal IFE dan factor eksternal EFE didapatkan nilai strength dan opportunities (SO)
sebesar 3,3, strength dan treats (ST) sebesar 3,15, weakness dan opportunities (WO)
sebesar 2,85 dan weakness dan treat (WT) sebesar 2,7. Strategi yang mempunyai nilai
tertinggi yaitu SO dengan megoptimalkan kinerja karyawan, mempertahankan dan
meningkatkan variasi produk dengan penerapan teknologi-teknologi terbaru,
memperkuat image di masyarakat dengan menekankan prinsip ekonomi syariah dan
meningkatkan kualitas pelayanan kepada nasabah dengan menyuguhkan pelayanan yang
profesional oleh tenaga-tenaga yang profesional pula. Setelah melakukan analisis,
penulis masih merasa banyak kekurangan dalam melakukan penelitian ini sehingga
saran untuk penelitian selanjutnya untuk menguji stategi pemasaran yang telah
dianalisis didalam penelitian ini.

REFERENSI
Aji, G., Septi, M., Triyulindra, Q., & Hayuningtyas, G. (2023). Kerangka Konseptual
Untuk Manajemen Strategis Pada Bank Syariah Indonesia: Tinjauan Pustaka—
Deskriptif. Profit: Jurnal Manajemen, Bisnis dan Akuntansi, 2(2), 250–265.
Arthatama, M. B., & Fitriani, R. (2022). Strategi Pengembangan Usaha pada Industri
Kayu Gergajian Melalui Pendekatan SWOT dan IFAS-EFAS Analysis. Jurnal
Ilmiah Wahana Pendidikan, 8(7), 304–309.
II, B., & PUSTAKA, L. T. D. T. (2019). A. Pengertian Manajemen.
Latifaturosidah, S. (2019). Penerapan Strategi Promosi Pada Museum Monumen Yogya
Kembali.
Latoki, L., Badjamal, F. A., Sakaria, M., Wahab, A., & Pagisi, E. W. I. (2022).
Pengaruh Bauran Pemasaran terhadap Kepuasan Konsumen Menonton di XX1
Palu Grand Mall Kota Palu. Jurnal Ekonomi Trend, 10(1), 27–34.
Lukluk, M. (2022). ANALISIS SWOT STRATEGI PEMASARAN SYARIAH
TABUNGAN MUDHARABAH DAAM MENINGKATKAN JUMLAH
NASABAH DI BMT NU JAWA TIMUR CABANG PURWOHARJO. Ekonomi
Islam.
MAFTUKIN, M. (2016). IMPLEMENTASI JAMINAN PEMBIAYAAN MURABAHAH
YANG MENGGUNAKAN DAN TIDAK MENGGUNAKAN IKATAN FIDUSIA
(STUDI KASUS DI BMT AMANAH KUDUS).
Ratnawati, S. (2020). Analisis SWOT dalam menentukan strategi pemasaran (studi
kasus di kantor pos Kota Magelang 56100). Jurnal Ilmu Manajemen, 17(2), 58–
70.
Rokhilawati, Y. (2022). Analisis Strategi Pemasaran Pada Produk Simpanan
Mudharabah di BMT Nusantara Cabang Glenmore. RIBHUNA: Jurnal
Keuangan dan Perbankan Syariah, 1(2), 075–085.
Rusdi, M. (2019). Strategi Pemasaran untuk Meningkatkan Volume Penjualan pada
Perusahaan Genting UD. Berkah Jaya. Jurnal Studi Manajemen Dan Bisnis,
6(2), 83–88.
Suprapto, H. (2019). Analisis Strategi Pemasaran Dalam Menghadapi Persaingan Antar
Jasa Penginapan Di Kota Lamongan (Studi Pada Hotel Mahkota Lamongan).
JPIM (Jurnal Penelitian Ilmu Manajemen), 4(3), 1049–1060.

Anda mungkin juga menyukai