Anda di halaman 1dari 41

LAPORAN AKHIR

PROGRAM ASISTENSI MENGAJAR DI SATUAN PENDIDIKAN


BKP MANDIRI

Disusun Oleh:
MUH. FARID SYAMSUAR
200209502072

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA DAN KOMPUTER


JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA DAN KOMPUTER
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
SEMESTER GANJIL TAHUN AJARAN 2023/2024
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN AKHIR
MAHASISWA

Nama Kegiatan : Program Asistensi Mengajar di Satuan Pendidikan

Mahasiswa
1. Nama Lengkap : Muh. Farid Syamsuar
2. NIM : 200209502072
3. NPSN Sekolah : 40311889
4. Sekolah Penugasan : SMA Negeri 2 Makassar
5. Nama DPL : Akhyar Muchtar, S.Pd., M.T.

Guru Pamong Dosen Pembimbing Lapangan

Abu Rizal, S.Pd., M.Pd. Akhyar Muchtar, S.Pd., M.T.


NIP. 199108012023121012 NIP. 198510022019031007

Mengetahui,
Ketua Program Studi Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer

Fathahillah, S.Pd., M.Eng


NIP. 198603262015041001
ISI LAPORAN

A. Hasil Analisis Kebutuhan Sekolah


Pada tahap analisis kebutuhan sekolah, kami telah menyelidiki dan menilai berbagai
aspek yang menjadi dasar untuk merancang program atau inisiatif yang sesuai dengan
kebutuhan pendidikan. Melalui wawancara dengan pihak sekolah, observasi langsung,
dan peninjauan dokumen, kami telah mengidentifikasi tantangan dan peluang yang
dihadapi oleh sekolah dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan. Dengan
pemahaman yang mendalam ini, kami dapat merinci program kerja dan strategi yang
dapat mengoptimalkan pengalaman belajar di sekolah, mendukung pertumbuhan
siswa, dan meningkatkan efektivitas pengelolaan sekolah secara keseluruhan.

1. Asistensi Mengajar di Satuan Pendidikan


Deskripsi:
AMSP yang merupakan singkatan dari “Asistensi Mengajar di Satuan
pendidikan” merupakan program kerja yang termasuk dalam Bidang Pendidikan.
AMSP Merupakan kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa di sekolah, yaitu
kegiatan proses belajar mengajar di sekolah agar siswa memiliki wawasan
intelektual (cerdas, berakal, dan berpikir jernih).

Masalah:
Di banyak satuan pendidikan, terutama di daerah dengan sumber daya terbatas,
kurangnya tenaga pengajar yang berkualifikasi mempengaruhi kualitas
pendidikan siswa. Bagaimana kita dapat membantu mengatasi tantangan ini
dengan menyediakan asistensi mengajar oleh sukarelawan atau pihak eksternal di
satuan pendidikan yang membutuhkan?

2. Sistem Perpustakaan
Deskripsi:
Sistem Perpustakaan ini termasuk di Bidang Teknologi. Program kerja ini
bertujuan untuk mengubah sistem pengelolaan perpustakaan di SMAN 2
Makassar dari metode konvensional menjadi digital yang modern. Ini akan
meningkatkan efisiensi, akurasi data, dan aksesibilitas bagi siswa dan staf
perpustakaan. Manfaatnya termasuk efisiensi operasional, layanan yang baik hati,
dan merangsang minat baca di kalangan siswa. Program ini akan membawa
perpustakaan ke dalam era digital yang lebih canggih dan meningkatkan reputasi
SMAN 2 Makassar.

Masalah:
Di SMAN 2 Makassar, sistem pengelolaan perpustakaan masih menggunakan
metode konvensional yang mengandalkan catatan fisik atau pencatatan manual
dalam buku-buku log. Masalah adalah bahwa sistem ini sudah tidak lagi efisien,
rentan terhadap kehilangan data, dan memakan banyak waktu dalam proses
pengecekan ketersediaan buku serta proses peminjaman dan pengembalian.
Sistem ini juga tidak memberikan akses yang mudah bagi siswa dan staf
perpustakaan untuk mengecek informasi terkait buku yang tersedia.

3. Workshop (Pengenalan Teknologi Informasi: Program Belajar Microsoft


Office)
Deskripsi:
Workshop “Pengenalan Teknologi Informasi (Program Belajar Microsoft Office)”
di SMAN 2 Makassar merupakan program kerja dibidang Pendidikan Teknologi
Informasi yang bertujuan untuk meningkatkan keterampilan IT siswa,
mempersiapkan mereka untuk dunia kerja, mendorong penggunaan teknologi
dalam pembelajaran, dan mendukung pembelajaran jarak jauh. Ini akan
memberikan manfaat berupa peningkatan keterampilan IT, persiapan karir yang
lebih baik, peningkatan kualitas pembelajaran, dukungan untuk pembelajaran
jarah jauh, dan peningkatan relevansi kurikulum sekolah.

Masalah:
Dalam dunia yang semakin terdigitalisasi, pemahaman dasar tentang perangkat
lunak produktif seperti Microsoft Office sangat penting untuk kesuksesan siswa
di sekolah dan dalam persiapan mereka untuk dunia kerja. Bagaimana kita dapat
membantu siswa di SMAN 2 Makassar untuk menguasai Microsoft Office
dengan baik dan memanfaatkannya dalam pembelajaran dan karier mereka?

4. Workshop (Adaptasi Generasi Z: Memanfaatkan digital dengan Bijak untuk


Kehidupan yang lebih Terintegrasi)
Deskripsi:
program kerja ini merupakan kegiatan yang termasuk dalam bidang Pendidikan
Teknologi Digital. Kegiatan ini akan membantu siswa di SMAN 2 Makassar
menghadapi era digital dengan bijak. Fokusnya adalah meningkatkan kesadaran
mengajarkan keterampilan digital dan mengembangkan keterampilan hidup yang
relevan.

Masalah:
Dalam era dimana teknologi digital telah menjadi bagian tak terpisahkan dari
kehidupan sehari-hari, siswa di SMAN 2 Makassar memiliki akses yang luas
terhadap gadget dan internet. Namun, penggunaan gadget yang tidak bijak dapat
berdampak negatif pada perkembangan mereka, baik dalam aspek pendidikan,
kesehatan mental, maupun hubungan sosial. Bagaimana kita dapat membantu
siswa di SMAN 2 Makassar untuk mengembangkan keterampilan digital yang
bijak dan memanfaatkannya untuk kehidupan yang lebih terintegrasi?

5. Kunjungan Industri
Deskripsi:
Program Kerja ini merupakan program kerja pad bidang Pendidikan. Kegiatan ini
adalah sebuah perjalanan belajar yang dirancang khusus untuk siswa-siswa
SMAN 2 Makassar. Melalui kunjungan Industri ini, siswa-siswa akan memiliki
kesempatan untuk memperluas wawasan mereka diluar lingkungan sekolah.
Mereka akan mengunjungi tempat-tempat menarik dan institusi-institusi
pendidikan atau industri untuk menggali pengalaman dan pengetahuan baru.

Masalah:
Terbatasnya pemahaman siswa tentang dunia di luar lingkungan sekolah,
minimnya pengalaman langsung dalam konteks pendidikan diluar kelas,
kurangnya wawasan siswa tentang berbagai bidang pekerjaan dan potensi karier
dimasa depan.

6. Pembuatan Poster
Deskripsi:
Program kerja untuk Pembuatan poster adalah program kerja dibidang Informasi
dan merupakan serangkaian langkah dan aktivitas yang dilakukan untuk
memperbaharui atau mengubah poster yang sudah ada agar lebih menarik, efektif,
atau sesuai dengan tujuan tertentu. Pembuatan poster dapat dilakukan untuk
berbagai keperluan seperti promosi acara, kampanye sosial, dan lain sebagainya.

Masalah:
Poster yang sudah lama sudah kusam dan terdapat banyak coretan sehingga
diperlukan Pembuatan ulang atau pembaruan.

7. Gerakan Bersih (Masjid Baitul Rauf: SMAN 2 Makassar)


Deskripsi:
Gerakan Bersih di Masjid Baitul Rauf adalah program kerja dibidang Kebersihan
serta inisiatif yang bertujuan untuk meningkatkan kebersihan dan kenyamanan
lingkungan masjid di SMAN 2 Makassar. Program ini diprakarsai oleh Adji
Putratama, yang memiliki keinginan untuk melibatkan siswa-siswa dalam upaya
bersama untuk merawat dan menjaga kebersihan tempat ibadah. Melalui Gerakan
Bersih, peserta akan terlibat dalam serangkaian kegiatan yang melibatkan
pembersihan, perawatan pada tempat ibadah. Kegiatan ini tidak hanya mencakup
area dalam masjid tetapi juga sekitar halaman masjid untuk menciptakan
lingkungan yang bersih dan nyaman bagi semua.

Masalah:
Kebersihan lingkungan masjid seringkali menjadi masalah di banyak komunitas.
Sampah yang berserakan, debu, dan kurangnya perawatan menyebabkan
lingkungan masjid tidak hanya kurang nyaman tetapi juga tidak mencerminkan
nilai-nilai kebersihan dalam agama dan budaya kita. Gerakan Bersih ini diinisiasi
untuk mengatasi masalah ini dan membawa perubahan positif dengan melibatkan
siswa-siswa dalam upaya bersama untuk menjaga kebersihan masjid.

8. Maintenance Laboratorium Komputer


Deskripsi:
Program Maintenance Laboratorium Komputer merupakan program kerja
dibidang Kebersihan yang dipimpin oleh Suhardi Bin Kimang adalah inisiatif
untuk memastikan kebersihan dan kesehatan laboratorium komputer di
lingkungan tersebut. Laboratorium komputer seringkali menjadi pusat kegiatan
belajar dan pengajaran, oleh karena itu, menjaga kebersihannya sangat penting
untuk kenyamanan dan produktivitas para pengguna.

Masalah:
Masalah yang diatasi oleh Maintenance Laboratorium Komputer adalah
kebersihan dan pemeliharaan yang kurang optimal dari fasilitas komputer.
Laboratorium komputer yang tidak terawat dengan baik dapat mengalami
penurunan kinerja perangkat keras, masalah konektivitas, dan risiko penyebaran
kuman dan alergen. Selain itu, ketidakmampuan untuk menjaga kebersihan dapat
mengakibatkan kondisi yang tidak nyaman bagi pengguna, mempengaruhi
produktivitas, dan merugikan peralatan komputer.

B. Perancangan Program
Program-program yang telah dijelaskan sebelumnya merupakan inisiatif yang
dirancang untuk mengatasi berbagai masalah di lingkungan SMAN 2 Makassar.
Setiap program memiliki tujuan dan penanggung jawab yang jelas untuk mencapai
hasil yang diinginkan. Berikut adalah rancangan program untuk setiap inisiatif :

1. Asistensi Mengajar di Satuan Pendidikan (AMSP)


Penanggung Jawab : Team AMSP
Tujuan Program :
a. Meningkatkan Kualitas Pendidikan: Memberikan dukungan tambahan dalam
bentuk asistensi mengajar yang berkualitas kepada satuan pendidikan untuk
meningkatkan pemahaman dan keterampilan siswa dalam berbagai mata
pelajaran.
a. Mengatasi Kekurangan Tenaga Pengajar: Mengisi kekurangan tenaga
pengajar yang berkualifikasi dengan mendatangkan sukarelawan atau
fasilitator eksternal yang memiliki keahlian dalam mata pelajaran tertentu.
b. Peningkatan Keterampilan Pengajar: Memberikan pelatihan dan dukungan
kepada guru di satuan pendidikan yang dapat membantu mereka menjadi
pengajar yang lebih efektif.
c. Peningkatan Partisipasi Siswa: Meningkatkan minat dan partisipasi siswa
dalam pembelajaran dengan pendekatan pembelajaran yang lebih interaktif
dan mendalam.
Langkah-langkah :
a. Analisis Kebutuhan, Identifikasi kebutuhan spesifik guru atau mata
pelajaran yang memerlukan asistensi. Melakukan observasi dan wawancara
dengan guru pamong serta beberapa pihak terkait tentang proses
pembelajaran yang akan dilaksanakan.
b. Perencanaan dan Persiapan Asistensi, pembagian kelompok jadwal kelas
dan perancangan modul bahan ajar tentang mata pelajaran terkait dan media
pembelajaran yang dibutuhkan dalam proses pembelajaran.
c. Pelaksanaan Pembelajaran, Melakukan penyelenggaraan pembelajaran
sesuai dengan rencana pendampingan pengajaran. Memasuki ruang kelas
yang telah ditetapkan sebelumnya, melaksanakan kegiatan pembelajaran
sesuai dengan modul ajar dan media pembelajaran yang telah disiapkan.
Mengadakan kegiatan ice breaking dalam proses pembelajaran guna
menciptakan suasana belajar yang lebih menarik.
d. Evaluasi Proses Pembelajaran, Menyusun evaluasi setelah menyelesaikan
proses pembelajaran untuk menghimpun informasi dan data yang diperlukan
guna menilai efisiensi dan efektivitas pelaksanaan kegiatan pembelajaran.
Proses evaluasi ini mencakup analisis terhadap berbagai aspek pembelajaran,
dimulai dari perencanaan hingga implementasi di kelas, bertujuan untuk
meningkatkan mutu proses pembelajaran di masa yang akan datang.
e. Pemberian Informasi dan Sharing Pengalaman, Membagikan hasil
asistensi kepada guru dan staf lainnya untuk meningkatkan kolaborasi dan
berbagi pengalaman

2. Sistem Perpustakaan
Penanggung Jawab : Mitra
Tujuan Program :
a. Mengembangkan Sistem Perpustakaan Digital: Membangun sebuah sistem
perpustakaan digital yang dapat menyimpan data buku secara terstruktur dan
mudah diakses.
b. Mempermudah Pencarian Buku: Membuat fitur pencarian yang
memungkinkan siswa dan staf perpustakaan untuk dengan cepat menemukan
buku yang mereka cari berdasarkan judul, pengarang, atau kategori.
c. Proses Peminjaman dan Pengembalian yang Efisien: Menyederhanakan
proses peminjaman dan pengembalian buku dengan sistem yang otomatis
mengelola batas waktu peminjaman dan peringatan pengembalian.
d. Meningkatkan Akurasi Data: Mengurangi risiko kehilangan atau kesalahan
dalam pencatatan data buku, sehingga meningkatkan akurasi dan keandalan
informasi perpustakaan.
e. Aksesibilitas yang Lebih Baik: Memberikan aksesibilitas yang lebih baik
bagi siswa dan staf perpustakaan untuk mengetahui stok buku, status
pinjaman, dan informasi lainnya melalui perangkat komputer atau ponsel
Langkah-langkah:
a. Analisis Kebutuhan, Identifikasi kebutuhan dan tantangan yang dihadapi
oleh perpustakaan sekolah. Melakukan konsultasi dengan guru pamong, staf
perpustakaan dan siswa untuk memahami permasalahan dengan proses
peminjaman pada perpustakaan yang ada.
b. Perancangan Sistem Informasi, Melakukan proses perancangan sistem
yang akan dibuat, menentukan alur yang efisien bagi staf perpustakaan dan
menentukan struktur data yang diperlukan dalam sistem perpustakaan yang
akan dibuat. Menentukan teknologi dan fitur yang digunakan pada sistem
yang akan dibuat.
c. Pengembangan Sistem Informasi, Proses pengembangan sistem yang telah
dirancang sebelumnya. Proses dikerjakan secara bertahap, hal ini melibatkan
penerjemahan rancangan menjadi kode pemrograman yang konkret,
pengujian fungsi-fungsi yang telah diimplementasikan, serta perbaikan dan
penyempurnaan berdasarkan hasil uji coba.
d. Pengujian Sistem, Melakukan pengujian internal untuk memastikan bahwa
sistem berjalan dengan baik dan memenuhi persyaratan yang telah
ditetapkan. Identifikasi dan perbaiki bug atau masalah yang mungkin muncul
selama tahap pengujian.
e. Asistensi Sistem, Melakukan asistensi pada guru pamong dan staf
perpustakaan dari hasil pengerjaan sistem untuk memastikan sistem yang
telah dikerjakan telah sesuai dengan yang diinginkan
f. Pengumpulan data dan input informasi, Melakukan pengumpulan
informasi seperti data siswa dan data buku kemudian melakukan input data
pada sistem.
g. Implementasi Sistem, Terapkan sistem perpustakaan secara penuh, dan
pastikan integrasinya dengan proses perpustakaan yang ada. Sosialisasikan
penggunaan sistem kepada staf perpustakaan, guru, dan siswa.

3. Workshop (Pengenalan Teknologi Informasi: Program Belajar Microsoft


Office)
Penanggung Jawab : Dzakirah Raihana Mokoginta
Tujuan Program:
a. Meningkatkan Keterampilan IT: Mengajarkan siswa dasar-dasar Microsoft
Office, termasuk Word, Excel, dan PowerPoint, sehingga mereka dapat
menggunakannya secara efektif dalam tugas sekolah dan pekerjaan.
b. Mempersiapkan untuk Dunia Kerja: Memberikan siswa pemahaman tentang
bagaimana Microsoft Office digunakan di dunia kerja dan bagaimana
keterampilan ini dapat memberi mereka keunggulan dalam mencari
pekerjaan di masa depan.
c. Mendorong Penggunaan Teknologi dalam Pembelajaran: Mengintegrasikan
penggunaan Microsoft Office dalam pembelajaran untuk membuat siswa
lebih terampil dalam presentasi, penulisan dokumen, dan analisis data.
d. Memfasilitasi Pembelajaran Jarak Jauh: Mengajarkan siswa cara
menggunakan alat-alat Microsoft Office untuk mendukung pembelajaran
jarak jauh, yang semakin relevan dalam situasi pandemi dan dalam
perkembangan teknologi.

Langkah-langkah:
a. Analisis Kebutuhan, Melakukan survei atau observasi atau wawancara
dengan pihak terkait seperti siswa, untuk mengetahui kebutuhan
keterampilan Microsoft Office yang diperlukan. serta mengidentifikasi
tingkat pemahaman siswa tentang Microsoft Office.
b. Perencanaan dan Persiapan, Menyusun rencana workshop yang mencakup
tujuan, materi pelajaran, metode pembelajaran, dan evaluasi. Mempersiapkan
bahan ajar dan media pembelajaran yang sesuai dengan rencana workshop.
c. Pelaksanaan Program, Melaksanakan program kerja sesuai dengan rencana
workshop yang telah disusun sebelumnya dengan persiapan dan waktu yang
telah ditentukan.
d. Evaluasi Proses Program Kerja, Mengumpulkan data dan informasi untuk
menilai efektivitas workshop. Meminta atau Membuat rekomendasi untuk
peningkatan workshop di masa mendatang.
e. Pemberian Informasi dan Sharing Pengalaman, Menyediakan forum bagi
siswa untuk berdiskusi dan berbagi pengalaman terkait penggunaan
Microsoft Office. Melakukan kegiatan-kegiatan lain yang dapat
meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya keterampilan
Microsoft Office.

4. Workshop (Adaptasi Generasi Z: Memanfaatkan digital dengan Bijak untuk


Kehidupan yang lebih Terintegrasi)
Penanggung Jawab : Muh. Farid Syamsuar
Tujuan Program:
a. Meningkatkan Kesadaran: Mengedukasi siswa, orang tua, dan guru tentang
dampak positif dan negatif penggunaan gadget pada kehidupan sehari hari.
b. Mendorong Keterampilan Digital yang Bijak: Mengajarkan siswa tentang
pentingnya menggunakan teknologi dengan bijak, seperti mengelola waktu
layar, mengidentifikasi sumber informasi yang sahih, dan melindungi privasi
online.
c. Mengembangkan Keterampilan Hidup: Membantu siswa mengintegrasikan
teknologi digital ke dalam kehidupan sehari-hari mereka untuk meningkatkan
efisiensi, produktivitas, dan kesejahteraan.

Langkah-langkah:
a. Meningkatkan Kebutuhan, Melakukan survei atau wawancara dengan
siswa, untuk mengetahui pemahaman dan sikap mereka tentang penggunaan
teknologi digital. serta mengidentifikasi kesadaran akan dampak positif dan
negatif teknologi digital, keterampilan digital yang bijak, dan keterampilan
hidup yang terintegrasi dengan teknologi.
b. Perencaan dan Persiapan, Menyusun rencana workshop yang mencakup
tujuan, materi pelajaran, metode pembelajaran, dan evaluasi. Mempersiapkan
bahan ajar dan media pembelajaran yang sesuai dengan rencana workshop.
c. Pelaksanaan Program Kerja, Melaksanakan workshop sesuai dengan
rencana workshop. Memberikan umpan balik yang konstruktif kepada
peserta untuk membantu mereka meningkatkan pemahaman dan
keterampilan.
d. Evaluasi Proses Program Kerja, Mengumpulkan data dan informasi untuk
menilai efektivitas workshop. Meminta atau Membuat rekomendasi untuk
peningkatan workshop di masa mendatang.
e. Pemberian Informasi dan Sharing Pengalaman, Menyediakan forum bagi
siswa untuk berdiskusi dan berbagi pengalaman terkait penggunaan teknologi
digital. Melakukan kegiatan-kegiatan lain yang dapat meningkatkan kesadaran
masyarakat akan pentingnya penggunaan teknologi digital dengan bijak.

5. Kunjungan Industri
Penanggung jawab: Muh. Alfian Hanafi
Tujuan Program:
a. Memberikan pengalaman belajar yang lebih luas dan mendalam kepada
siswa.
b. Meningkatkan pemahaman siswa tentang berbagai bidang pekerjaan dan
pendidikan.
c. Mendorong motivasi dan minat siswa dalam bidang bidang tertentu.
d. Memperkuat hubungan sosial antar siswa dan guru.
e. Menginspirasi siswa untuk meraih prestasi lebih tinggi.
Langkah-langkah:
a. Perencanaan Awal: Identifikasi tujuan dari kunjungan industri, baik itu
untuk memperluas pengetahuan siswa mengenai dunia industri, memahami
proses produksi, atau mengeksplorasi potensi karir. Tentukan sektor industri
atau perusahaan yang akan dikunjungi.
b. Survei dan Persiapan: Lakukan survei kegiatan yang akan dilakukan selama
kunjungan industri. Persiapkan daftar pertanyaan atau tugas yang melibatkan
siswa untuk meningkatkan interaksi mereka selama kunjungan.
c. Pengajuan Permohonan dan Izin: Ajukan permohonan kepada perusahaan
atau industri yang akan dikunjungi untuk mendapatkan izin dan waktu yang
sesuai. Pastikan mendapatkan persetujuan dan menentukan protokol
keamanan yang harus diikuti.
d. Penyusunan Rencana Perjalanan: Susun rencana perjalanan yang
mencakup waktu keberangkatan, rute perjalanan, dan jadwal kegiatan di
lokasi industri. Pastikan bahwa rencana perjalanan memperhitungkan waktu
perjalanan, durasi kunjungan, dan kegiatan yang direncanakan.
e. Pengaturan Transportasi dan Akomodasi: Tentukan moda transportasi
yang akan digunakan, seperti bus sekolah atau transportasi umum. Jika
diperlukan, atur akomodasi untuk kelompok siswa dan pendamping.
f. Sosialisasi kepada Siswa: Sosialisasikan agenda kunjungan industri kepada
siswa. Berikan informasi tentang tujuan kunjungan, tata tertib, dan hal-hal
yang perlu diperhatikan selama kegiatan.
g. Pelaksanaan Kunjungan Industri: Pastikan semua perincian logistik dan
perizinan teratasi. Awasi dan bimbing siswa selama kunjungan untuk
memastikan ketaatan terhadap tata tertib dan keamanan.
h. Evaluasi dan Refleksi: Setelah kunjungan industri selesai, lakukan sesi
evaluasi bersama siswa untuk mengevaluasi tujuan kunjungan dan
pengalaman mereka. Gunakan umpan balik ini untuk meningkatkan program
kunjungan industri di masa mendatang.

6. Pembuatan Poster
Penanggung jawab: Naufal Falaqi
Tujuan Program:
Program kerja pembuatan poster di lingkungan sekolah bertujuan untuk
menciptakan kesadaran dan edukasi lingkungan sekolah. Melalui poster-poster
yang informatif dan kreatif, program ini bertujuan untuk meningkatkan
pemahaman mengenai isu-isu lingkungan yang relevan, seperti pengelolaan
sampah, stop bullying, dan efisiensi pemakaian listrik. Selain itu, tujuan program
ini adalah untuk memberikan wawasan yang mendalam tentang
tindakan-tindakan kecil yang dapat diambil oleh setiap individu dalam komunitas
sekolah untuk mendukung keberlanjutan lingkungan. Dengan menggunakan
visual dan pesan yang mudah dipahami, poster-poster ini diharapkan dapat
memberikan inspirasi dan motivasi kepada seluruh anggota sekolah untuk
berpartisipasi aktif dalam menjaga kelestarian lingkungan, menciptakan budaya
peduli lingkungan, dan merangsang perubahan positif dalam perilaku sehari-hari.
Langkah-langkah:
a. Identifikasi Tujuan Pembuatan Poster: Menentukan tujuan utama dari
program pembuatan poster, misalnya untuk meningkatkan kesadaran
lingkungan, mempromosikan suatu acara, atau memberikan informasi
edukatif.
b. Pemilihan Tema dan Pesan: Memilih tema yang sesuai dengan tujuan dan
lingkungan sekolah. Menentukan pesan utama yang ingin disampaikan
melalui poster.
c. Pengumpulan Informasi: Mengumpulkan informasi yang relevan dengan
tema dan pesan yang akan disampaikan. Gunakan sumber daya yang ada,
termasuk data lingkungan sekolah dan informasi terkait kegiatan atau acara
yang akan dipromosikan.
d. Perancangan dan Pelaksanaan Pembuatan Poster: Melakukan
perancangan dan pembuatan poster dengan mempertimbangkan elemen
desain yang menarik perhatian, seperti warna yang kontras, gambar yang
jelas, dan teks yang mudah dibaca. Pastikan kesesuaian antara tema, pesan,
dan elemen visual.
e. Pemeriksaan dan Koreksi: Memeriksa setiap poster untuk memastikan
kesalahan ketik, ketidaksesuaian warna, atau elemen desain lainnya. Lakukan
koreksi atau perbaikan jika diperlukan.
f. Pemasangan Poster: Menentukan lokasi strategis di sekolah untuk
memajang poster. Pastikan poster dapat dilihat dengan mudah oleh target
audiens.

7. Gerakan Bersih (Masjid Baitul Rauf: SMAN 2 Makassar)


Penanggung jawab: Adji Putratama
Tujuan Program:
Tujuan dari program kerja Gerakan Membersihkan Masjid di lingkungan sekolah
adalah untuk menciptakan lingkungan masjid yang bersih, nyaman, dan
memberikan suasana yang baik bagi ibadah. Selain itu, program ini dapat menjadi
sarana edukasi mengenai pentingnya kebersihan dan tata kelola yang baik dalam
menjaga tempat ibadah. Melalui partisipasi aktif dalam gerakan ini, diharapkan
seluruh komunitas sekolah dapat merasakan manfaat positif dari keberhasilan
bersama dalam menjaga kebersihan dan keindahan masjid di lingkungan sekolah.
Langkah-langkah:
a. Identifikasi Perencanaan Awal: Identifikasi tujuan utama dari program
pembersihan masjid, seperti menjaga kebersihan dan kenyamanan, serta
meningkatkan partisipasi siswa dan staf dalam kegiatan kebersihan.
b. Pembentukan Tim Pembersihan: Membentuk tim atau kelompok yang
akan bertanggung jawab atas kegiatan pembersihan masjid. Menyesuaikan
anggota tim memiliki tugas tugas dan tanggung jawab yang jelas.
c. Penjadwalan Kegiatan: Menentukan jadwal untuk kegiatan pembersihan
masjid. Menyesuaikan jadwal dengan kegiatan masjid lainnya dan kebutuhan
sekolah.
d. Pengumpulan Peralatan dan Bahan: Menyiapkan peralatan dan bahan
pembersihan yang diperlukan, seperti sapu, pel, pembersih lantai, dan tas
sampah. Memastikan semua peralatan dalam kondisi baik.
e. Sosialisasi Kegiatan: Sosialisasikan program pembersihan masjid kepada
siswa dan staf sekolah. Memberikan informasi tentang tujuan program,
jadwal kegiatan, dan cara partisipasi.
f. Pelaksanaan Program: Melakukan kegiatan pembersihan sesuai dengan
jadwal yang telah ditetapkan. Memastikan anggota tim bekerja sama dengan
baik dan memastikan seluruh area masjid dibersihkan.
g. Pemantauan dan Pengawasan: Monitor pelaksanaan program pembersihan
secara reguler. Memastikan bahwa anggota tim mematuhi prosedur
kebersihan dan memantau ketersediaan peralatan pembersihan.
h. Evaluasi Program: Setelah kegiatan pembersihan, melakukan evaluasi
untuk menilai keberhasilan program. Meminta umpan balik dari pengguna
masjid dan tim pembersihan.

8. Maintenance Laboratorium Komputer


Penanggung jawab: Suhardi Bin Kimang
Tujuan Program:
Tujuan dari program kerja Maintenance Lab Komputer di sekolah adalah untuk
memastikan kelancaran dan ketersediaan optimal dari fasilitas laboratorium
komputer. Program ini bertujuan untuk merawat dan memelihara perangkat keras
dan perangkat lunak yang digunakan dalam proses pembelajaran, sehingga
memastikan bahwa siswa dan staf sekolah dapat memanfaatkan teknologi
informasi dengan efisien dan tanpa hambatan. Kemudian tujuan dari maintenance
lab komputer adalah agar menjaga kerapian, kebersihan dan menciptakan
lingkungan yang nyaman dan bersih untuk semua pengguna. tujuan akhirnya
adalah memastikan bahwa lab komputer menjadi sumber daya yang andal dan
mendukung dalam mendukung pengembangan keterampilan teknologi siswa serta
keberhasilan pengajaran oleh para guru.
Langkah-langkah:
a. Evaluasi kondisi laboratorium komputer : sebagai langkah awal sebelum
melakukan maintenance, menentukan hal apa saja yang harus di
maintenance mulai dari perkabelan, hardware, jaringan serta penataan
kabel-kabel agar terlihat rapi dan bersih.
b. Rancang jadwal rutin untuk pemeliharaan dan pembersihan :
menentukan jadwal rutin pemeliharaan dan pembersihan pada laboratorium
komputer bertujuan agar kebersihannya tetap terjaga serta
perangkat-perangkat komputer dapat berfungsi dengan baik sehingga tidak
ada kendala saat proses pembelajaran berlangsung
c. Sosialisasikan kebijakan kebersihan kepada pengguna laboratorium :
tujuan dari sosialisasi ini untuk menjaga kebersihan laboratorium tetap
terjaga di peruntukan untuk semua pengguna terutama bagi siswa dan siswi
yang terkadang tidak memperhatikan kebersihan saat menggunakan
laboratorium komputer.
d. Monitor kondisi laboratorium setelah implementasi program :
monitoring kondisi bertujuan untuk melakukan apakah ada perubahan yang
terjadi pada komponen-komponen yang ada di laboratorium setelah
pengimplementasian program ini. sehingga dapat dilakukan tindakan
preventif sebelum kerusakan terjadi dan memastikan kembali semua dapat
berjalan normal.
C. Implementasi Program
1. Asistensi Mengajar di Satuan Pendidikan (AMSP)
Program Asistensi Mengajar di Satuan Pendidikan (AMSP) dimulai dengan
mengidentifikasi satuan pendidikan yang membutuhkan bantuan. Setelah itu,
dilakukan rekrutmen sukarelawan atau pihak eksternal yang memiliki
kompetensi untuk memberikan asistensi mengajar. Selanjutnya, dilakukan
koordinasi dengan sekolah untuk menyelenggarakan sesi asistensi mengajar,
yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Program ini akan
dievaluasi untuk menilai dampaknya terhadap peningkatan kualitas pendidikan
di satuan pendidikan yang mendapat bantuan.

2. Sistem Perpustakaan
Program Sistem Perpustakaan dimulai dengan evaluasi terhadap sistem
perpustakaan yang sudah ada. Selanjutnya, dilakukan perancangan dan
implementasi sistem pengelolaan perpustakaan digital. Untuk memastikan
kelancaran implementasi, diberikan pelatihan kepada staf perpustakaan dan
siswa. Proses monitoring dan evaluasi juga dilakukan untuk memastikan
keberhasilan implementasi sistem baru yang diharapkan dapat meningkatkan
efisiensi dan aksesibilitas perpustakaan.
3. Workshop (Pengenalan Teknologi Informasi: Program Belajar Microsoft
Office)
Workshop Pengenalan Teknologi Informasi dimulai dengan identifikasi
keterampilan IT yang perlu ditingkatkan. Selanjutnya, dilakukan sosialisasi
workshop kepada siswa, diikuti dengan penyelenggaraan workshop yang
memberikan materi Microsoft Office. Setelah workshop selesai, dilakukan
evaluasi untuk menilai peningkatan keterampilan IT siswa yang diharapkan
dapat mempersiapkan mereka lebih baik untuk dunia kerja.
4. Workshop (Adaptasi Generasi Z: Memanfaatkan digital dengan Bijak
untuk Kehidupan yang lebih Terintegrasi)
Workshop Adaptasi Generasi Z dimulai dengan identifikasi aspek digital yang
perlu diperhatikan. Langkah selanjutnya adalah sosialisasi workshop kepada
siswa, diikuti dengan penyelenggaraan workshop yang fokus pada penggunaan
digital yang bijak. Setelah workshop, perubahan perilaku siswa akan
dimonitor untuk menilai dampak positif dari workshop ini.
5. Pembuatan Poster
Program Redesain Poster dimulai dengan evaluasi terhadap poster yang perlu
diperbaharui. Selanjutnya, dilakukan identifikasi tujuan dan target audience
untuk setiap poster yang akan diredesain. Proses redesain dilakukan dengan
fokus pada aspek estetika dan efektivitas komunikasi. Setelah direvisi, poster
akan didistribusikan untuk meningkatkan daya tarik dan pesan yang ingin
disampaikan.
6. Gerakan Bersih (Masjid Baitul Rauf: SMAN 2 Makassar)
Inisiatif Gerakan Bersih di Masjid Baitul Rauf dimulai dengan identifikasi
area masjid yang perlu dibersihkan. Selanjutnya, melibatkan siswa dalam
organisasi kegiatan pembersihan masjid. Proses monitoring dan pemeliharaan
rutin dilakukan untuk menjaga kebersihan dan kenyamanan lingkungan masjid
di SMAN 2 Makassar.
D. Refleksi dan Evaluasi Implementasi Program
1. Refleksi Implementasi Program Kerja
a. Asistensi Mengajar di Satuan Pendidikan (AMSP)
● Dampak Positif: Adanya asistensi mengajar telah memberikan kontribusi
signifikan terhadap peningkatan kualitas pendidikan di sekolah. siswa
mendapatkan bimbingan ekstra, dan pengetahuan mereka semakin
berkembang.
● Refleksi: Perlu terus memantau dan mengevaluasi efektivitas asistensi
mengajar. diperlukan komunikasi yang baik antara sukarelawan dan
sekolah untuk memastikan tujuan pendidikan tercapai.
b. Sistem Perpustakaan
● Dampak Positif: Perubahan ke sistem perpustakaan digital telah
meningkatkan efisiensi dan aksesibilitas bagi siswa dan staf
perpustakaan.
● Refleksi: penting untuk terus melakukan pemeliharaan sistem dan
memberikan pelatihan berkala kepada staf perpustakaan untuk menjaga
kelancaran operasional.
c. Workshop (Pengenalan Teknologi Informasi)
● Dampak Positif: Peningkatan keterampilan IT siswa terlihat setelah
workshop. mereka llebih siap menghadapi tantangan teknologi di dunia
kerja.
● Refleksi: Workshop sebaiknya menjadi kegiatan rutin dengan pembaruan
materi sesuai perkembangan teknologi.
d. Workshop (Adaptasi Generasi Z)
● Dampak Positif: Kesadaran siswa terhadap penggunaan digital yang
bijak meningkat, terlihat dari perubahan perilaku positif.
● Refleksi: Penting untuk memastikan kelangsungan perubahan perilaku
dengan mengadakan kegiatan follow-up atau kampanye berkelanjutan.
e. Pembuatan Poster
● Dampak Positif: Poster yang direvisi telah meningkatkan daya tarik dan
efektivitas komunikasi.
● Refleksi: Proses redesain poster perlu dijadwalkan secara berkala untuk
menjaga kesegaran visual dan pesan yang disampaikan.
f. Gerakan Bersih (Masjid Baitul Rauf SMAN 2 Makassar)
● Dampak Positif: Kebersihan dan kenyamanan lingkungan masjid
meningkat, menciptakan ruang ibadah yang lebih nyaman.
● Refleksi: Perlu melibatkan lebih banyak siswa dalam gerakan bersih dan
meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga kebersihan.

2. Tantangan dan Solusi untuk Mengatasinya


a. Asistensi Mengajar di Satuan Pendidikan (AMSP)
● Tantangan : Kurangnya koordinasi antara sukarelawan dan guru
disekolah
● Solusi : Membentuk mekanisme komunikasi yang terstruktur antara
sukarelawan dan guru, seperti rapat koordinasi rutin atau platform
komunikasi online untuk berbagai informasi.
b. Sistem Perpustakaan
● Tantangan : Resistensi dari beberapa staf perpustakaan terhadap
penggunaan teknologi.
● Solusi : Memberikan pelatihan yang lebih intensif dan personal kepada
staf perpustakaan yang belum terbiasa dengan teknologi. Sosialisasi
manfaat sistem baru juga diperlukan.
c. Workshop (Pengenalan Teknologi Informasi)
● Tantangan : Keterbatasan waktu siswa untuk mengikuti workshop di luar
jam pelajaran.
● Solusi : Integrasi materi workshop ke dalam kurikulum sehingga siswa
dapat mengikuti kegiatan tersebut tanpa mengorbankan waktu belajar
utama.
d. Workshop (Adaptasi Generasi Z)
● Tantangan : Kesulitan dalam mengukur perubahan perilaku siswa setelah
workshop.
● Solusi : Melibatkan siswa dalam pengembangan indikator perilaku yang
dapat diukur dan memanfaatkan survei atau wawancara untuk
mendapatkan umpan balik lebih lanjut.
e. Pembuatan Poster
● Tantangan : Minimnya keterlibatan siswa dalam proses redesain poster.
● Solusi : Mengadakan kompetisi desain poster di antara siswa untuk
meningkatkan partisipasi dan memberikan penghargaan bagi desain
terbaik.
f. Gerakan Bersih (Masjid Baitul Rauf: SMAN 2 Makassar)
● Tantangan : Kurangnya kesadaran siswa terhadap pentingnya kebersihan
lingkungan masjid.
● Solusi : Mengintegrasikan edukasi kebersihan dalam kurikulum sekolah
dan mengorganisir kampanye kesadaran kebersihan secara rutin.

E. Daftar Program Kerja yang Belum Terealisasi


Program kerja yang sudah direncanakan namun belum terealisasi dapat mencakup
beberapa hal, seperti:

1. Maintenance Lab:
Rencananya adalah untuk melakukan pemeliharaan atau perbaikan terhadap
fasilitas laboratorium komputer. Ini termasuk perawatan peralatan, penggantian
barang-barang yang rusak, atau peningkatan infrastruktur untuk meningkatkan
kualitas dan keselamatan penggunaan lab. Namun, karena berbagai kendala,
seperti izin dari instansi atau sumber daya, sehingga pemeliharaan lab belum bisa
dilaksanakan.

2. Kunjungan Industri:
Ada rencana untuk melakukan kunjungan ke beberapa perusahaan atau industri
terkait untuk memberikan wawasan langsung kepada siswa tentang proses
produksi, manajemen, teknologi, atau praktik terbaik dalam industri tersebut.
Namun, karena beberapa alasan, seperti kendala jadwal, persiapan, atau
pembatasan tertentu, kunjungan industri tersebut belum bisa dilaksanakan.
Dalam menghadapi situasi ini, penting untuk mengevaluasi alasan mengapa
program-program tersebut belum terealisasi dan melakukan langkah-langkah
untuk mengatasi kendala tersebut. Mungkin perlu untuk meninjau kembali
jadwal, anggaran, atau sumber daya yang dibutuhkan. Melibatkan pihak-pihak
terkait dan merencanakan ulang secara strategis dapat membantu dalam
mewujudkan program-program yang tertunda tersebut.

F. Kesimpulan dan Saran


1. Kesimpulan
Implementasi program kerja di SMAN 2 Makassar telah memberikan dampak
positif yang signifikan terhadap berbagai aspek, mulai dari peningkatan kualitas
pendidikan, efisiensi pengelolaan perpustakaan, hingga perubahan perilaku positif
siswa terkait penggunaan teknologi. Adanya kolaborasi antara pihak sekolah,
sukarelawan, dan siswa membuktikan bahwa inisiatif ini berhasil menciptakan
perubahan positif dalam lingkungan pendidikan.

Tantangan yang dihadapi selama implementasi program, seperti kurangnya


koordinasi, resistensi terhadap teknologi, dan kesulitan dalam mengukur
perubahan perilaku, telah diidentifikasi dan diatasi dengan solusi yang tepat.
Komunikasi yang baik, pelatihan intensif, integrasi materi ke dalam kurikulum,
dan partisipasi siswa dalam berbagai kegiatan telah menjadi kunci kesuksesan
dalam mengatasi tantangan tersebut.
2. Saran
a. Penguatan Mekanisme Koordinasi: Memperkuat mekanisme komunikasi
antara sukarelawan dan guru di sekolah untuk memastikan adanya sinergi
dalam melaksanakan asistensi mengajar. Rapat rutin dan penggunaan platform
komunikasi online dapat menjadi solusi efektif.
b. Integrasi Materi Workshop: Lebih lanjut mengintegrasikan materi workshop
ke dalam kurikulum sekolah agar siswa dapat mengikuti kegiatan tersebut
tanpa mengganggu jam pelajaran utama.
c. Pemberdayaan Staf Perpustakaan: Terus memberdayakan staf perpustakaan
dengan pelatihan intensif dan sosialisasi yang berkelanjutan terkait manfaat
sistem perpustakaan digital. Menciptakan pemahaman yang lebih dalam akan
membantu mengatasi resistensi terhadap perubahan teknologi.
d. Pengukuran Perubahan Perilaku: Menyempurnakan metode pengukuran
perubahan perilaku siswa setelah workshop dengan melibatkan siswa dalam
pengembangan indikator yang lebih terukur dan menggunakan alat evaluasi
yang sesuai.
e. Partisipasi Siswa dalam Redesain Poster: Meningkatkan partisipasi siswa
dalam proses redesain poster dengan mengadakan kompetisi desain poster di
antara siswa. Memberikan penghargaan bagi desain terbaik dapat menjadi
insentif yang positif.
f. Edukasi Kebersihan dalam Kurikulum: Mengintegrasikan edukasi kebersihan
dalam kurikulum sekolah untuk meningkatkan kesadaran siswa terhadap
pentingnya menjaga kebersihan lingkungan, termasuk di dalam masjid.
Lampiran

Anda mungkin juga menyukai