Anda di halaman 1dari 2

1.

Acara Wedding Party Negara Pakistan

Pernikahan di Pakistan berkaitan dengan tradisi pernikahan yang didirikan dan dipatuhi oleh pria dan
wanita Pakistan . Terlepas dari variasi lokal dan regional mereka, pernikahan di Pakistan umumnya
mengikuti yurisprudensi perkawinan Islam . Secara budaya, perkawinan tidak hanya dilihat sebagai
penyatuan antara suami dan istri, tetapi juga merupakan antara keluarga masing-masing. Tradisi-tradisi
ini meluas ke negara-negara lain di seluruh dunia di mana komunitas-komunitas Pakistan Rantau ada.

Pernikahan khas Pakistan, atau Shaadi terdiri dari dua acara utama - Nikkah dan Walima. Pernikahan
yang diatur dan semi-diatur di Pakistan sering membutuhkan waktu lama untuk diselesaikan dan hingga
satu tahun atau lebih dapat berlalu dari hari pertunangan hingga upacara pernikahan. Adat dan acara
pernikahan yang berbeda-beda menurut suku dan agama.

Nikah

The Nikah adalah upacara pernikahan resmi di mana kontrak pernikahan, atau Nikahnama
ditandatangani oleh kedua mempelai wanita dan pengantin pria di hadapan anggota keluarga dekat.
Nikah biasanya dilakukan oleh ulama di masjid, sepertiImam , Mufti , Sheikh atau Mullah, yang di
Pakistan akan dilisensikan oleh pemerintah untuk melakukan upacara. Kedua mempelai harus memiliki
dua saksi untuk memastikan bahwa pernikahan itu konsensual.

Walimah

The Walima resepsi resmi yang diselenggarakan oleh suami dan istri dan secara resmi membuat
pernikahan publik. Ini biasanya merupakan acara besar dengan banyak kerabat dan juga tamu undangan
dari keluarga kedua yang hadir. Secara tradisional, Walima diselenggarakan di rumah tetapi saat ini
semakin banyak diadakan di aula pernikahan, restoran atau hotel.

2. Dekorasi Wedding di Pakistan

Upacara perkawinan tradisonal Pakistan ternyata tak hanya semarak dengan sejumlah ritual. Namun
juga oleh pernik-pernik perhiasan yang mahal dan aneka kain tenun khas yang indah. Pesta pernikahan
memang dirancang untuk menggambarkan kekayaan alam negara Islam tersebut. Itulah yang terekam
dalam sebuah upacara perkawinan tradisional di Pakistan, baru-baru ini.

Dengan berbalut kain katun sutra berkombinasi batu mulia, sepasang mempelai Pakistan tampak
anggun dan megah berada di pelaminan. Dalam acara tersebut, terlihat sejumlah batu Zamrud dan
permata yang mewah, serta khaddar --sebutan bagi kain tenun Pakistan terbuat dari sutra. Paduan
tersebut sengaja diperlihatkan untuk mencerminkan kekayaan adat tradisional setempat.

Sebagaimana tradisi perkawinan adat di Indonesia, upacara pernikahan tradisional Pakistan juga
dilangsungkan dengan memperhitungkan banyak hal. Perhitungannya, misalnya waktu pelaksanaan
pesta, siang atau malam, latar belakang keluargaa, sampai hal-hal khusus seperti sifat konservatif kedua
mempelai dan keluarganya.

Acara pesta perkawinan tradisional Pakistan, ternyata cukup rumit karena harus melalui sejumlah
prosesi. Dimulai dari pemberian mas kawin oleh calon mempelai pria kepada calon mempelai wanita.
Dalam acara tersebut, mempelai pria harus mengoleskan sedikit tanah pada kening calon mempelai
wanita. Selanjutnya, kedua orang tua mempelai wanita mengoleskan tanah pada sehelai uang kertas
dan daun. Inilah ritual yang menyimbolkan cinta kasih di antara kedua pasangan yang berbahagia.

Anda mungkin juga menyukai