Anda di halaman 1dari 3

Tugas Terstruktur pertemuan 10

OLEH :

SEBASTIAN SITOHANG
2010601102

K2 KELUARGA & PERKAWINAN


Upacara pernikahan di Indonesia berbeda menurut budaya, agama dan adat daerah.
Namun, berikut ini adalah beberapa unsur umum yang terdapat dalam sebagian besar
upacara perkawinan di Indonesia:
1. Akad nikah resmi diadakan di hadapan KUA (Kantor Urusan Agama) atau pemuka
agama yang dipilih oleh pasangan yang akan dinikahkan. Pasangan itu akan
mengungkapkan sumpah pernikahan dan surat nikah rahasia mereka di sini.
2. Siraman : Upacara pranikah yang dilakukan oleh keluarga mempelai wanita untuk
membersihkan jiwa dan raga. Biasanya dilakukan sehari sebelum upacara
pernikahan.
3. Seserahan : Upacara dimana keluarga mempelai pria menghadiahkan kepada
keluarga mempelai wanita sejumlah barang berharga sebagai lambang kasih sayang
dan rasa hormat.
4. Pemberkatan : Upacara yang dilakukan oleh seorang tokoh agama yang dipilih oleh
pasangan untuk berdoa dan memberkati pernikahan mereka.
5. Resepsi: Resepsi yang biasanya diadakan setelah upacara pernikahan. Pernikahan
akan dirayakan di sini oleh keluarga pasangan dan teman-teman dengan makanan,
musik, dan tarian.
6. Hantaran : Tanda penghormatan yang diberikan oleh keluarga mempelai pria kepada
keluarga mempelai wanita dalam bentuk uang atau barang berharga.
7. Kebaya dan jaket: Pengantin wanita biasanya memakai kebaya, sedangkan pengantin
pria biasanya memakai jaket.
8. Perlu diingat bahwa adat dan budaya pernikahan di Indonesia berbeda-beda di
setiap daerah, sehingga beberapa elemen mungkin tidak ada di setiap upacara
pernikahan.

Upacara Perkawinan adalah sakral yang merayakan pernikahan antara dua orang yang
memutuskan untuk menjalin hubungan suci dalam ikatan pernikahan. Di Indonesia, upacara
perkawinan tergantung pada budaya, agama, dan adat istiadat daerah. Namun secara
umum, upacara perkawinan di Indonesia memiliki beberapa unsur yang sama, seperti akad
nikah, siraman, seserahan, pemberkatan, resepsi, hantaran, dan praktik bisnis tradisional
seperti kebaya dan jas. Upacara Perkawinan di Indonesia juga memiliki makna yang dalam
dan penting bagi pasangan yang akan menikah serta keluarga dan kerabat mereka. Upacara
ini juga merupakan waktu yang penting bagi orang-orang untuk berkumpul dan merayakan
pernikahan.

Penting untuk diingat bahwa upacara pernikahan di Indonesia lebih dari sekedar acara
seremonial; itu juga memiliki banyak makna dan simbol penting dalam kehidupan
masyarakat. Selain itu, upacara pernikahan merupakan kesempatan bagi keluarga dan
kerabat pasangan untuk berkumpul dan lebih mengenal satu sama lain. Alhasil, upacara
pernikahan menjadi bagian penting dari budaya dan adat istiadat Indonesia.
Upacara perkawinan dalam adat Batak Toba memiliki banyak tahapan dan simbolisme
yang sarat makna dalam kehidupan masyarakat Batak Toba. Tahapan pertama adalah na
masar, yaitu upacara penyatuan kedua keluarga dengan pertukaran adat istiadat dan
pemberian cincin emas sebagai tanda persetujuan dari keluarga mempelai pria kepada
keluarga mempelai wanita. Setelah itu, dilanjutkan dengan na bolon, yaitu upacara adat
yang dilakukan oleh kedua belah pihak keluarga sebagai tanda persiapan dan restu dalam
mengadakan pernikahan.
Tahapan berikutnya adalah manat hakodop, yaitu upacara adat yang dilakukan oleh
mempelai pria dan keluarganya sebagai tanda siap dan berani menikah. Sedangkan
mempelai wanita dan keluarganya melakukan upacara mangulosi, yaitu upacara adat untuk
mempersiapkan diri secara spiritual dan mental dalam menghadapi pernikahan.
Tahapan selanjutnya adalah malaman na tiga, yaitu upacara malam pertama yang
dilakukan di rumah pengantin wanita. Pada malam ini, keluarga pengantin pria datang untuk
memberikan hadiah dan ucapan selamat serta memberikan nasihat bagi kedua mempelai.
Tahapan terakhir adalah holong mangalap, yaitu upacara adat setelah pernikahan yang
bertujuan untuk meminta doa restu dari para leluhur dan mengucapkan terima kasih atas
keberhasilan penyelenggaraan pernikahan. Dalam upacara holong mangalap, pasangan baru
dan keluarga mengadakan acara makan bersama dan pemberian uang kepada pasangan
muda sebagai tanda doa dan harapan agar mereka selalu bahagia dalam hidup berumah
tangga. Semua tahapan ini diiringi dengan musik tradisional Batak Toba dan tari-tarian yang
menjadi bagian tak terpisahkan dari adat istiadat pernikahan masyarakat Batak Toba.

Setelah melalui semua tahapan upacara perkawinan sesuai dengan adat istiadat yang
berlaku, pasangan tersebut kemudian akan dianggap sah menjadi suami istri. Namun,
terdapat beberapa hal penting yang perlu dilakukan untuk menjamin keabsahan pernikahan
tersebut, seperti melapor ke kantor catatan sipil untuk mengurus surat nikah resmi, serta
melaksanakan upacara penyambutan mempelai di rumah keluarga pasangan. Dalam agama
Islam, pernikahan dianggap sah setelah dilaksanakan akad nikah oleh seorang penghulu atau
orang yang berwenang yang menyaksikan ijab kabul atau perjanjian pernikahan antara
kedua mempelai.
Setelah itu, pasangan tersebut akan dianggap sah sebagai suami istri dan dapat
melanjutkan ke tahap-tahap selanjutnya dalam kehidupan berumah tangga. Dalam agama
Kristen, pernikahan dianggap sah setelah pasangan tersebut melakukan pemberkatan di
gereja atau tempat ibadah Kristen lainnya dan menyatakan janji suci untuk hidup bersama
sebagai suami istri di hadapan Allah.
Dan setelahnya, pasangan tersebut akan dianggap sah sebagai suami istri dan dapat
melanjutkan ke tahap-tahap selanjutnya dalam kehidupan berumah tangga. Pada akhirnya,
yang menjadi penting bukanlah upacara pernikahan itu sendiri, melainkan kesungguhan dan
kebersamaan pasangan tersebut dalam membangun kehidupan berumah tangga yang
harmonis dan bahagia.

Anda mungkin juga menyukai