Anda di halaman 1dari 64

KERTAS KERJA AUDIT

PT COCA COLA BUTTLING INDONESIA


NOVEMBER 2023

Oleh:

1. Anggi Fitria Rizkiani (7203142010)


2. Febi Anggraini Dalimunthe (7203342015)
3. Maria Pryana Br. Hutajulu (7203342030)
4. Putri Nurul Damayanti (7202442002)
5. Siti Aisyah Nurfaiza (7202442005)

Dosen Pengampuh:
Rini Herliani SE., M.Si., Ak
Choms Gary GT.Sibarani SE.,M.Si.,Ak,Ca

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
TP: 2023/ 2024
KUISIONER AUDIT SISTEM KEPASTIAN KUALITAS

Nama Perusahaan : PT Coca Cola Buttling Indonesia Periode Audit No.KKA


Klausul/Persyaratan : 4 (Sistem Manajemen Kualitas) November 2023

Nomor Kuisioner dan Langkah Kerja Jawaban Komentar


Qs Lk Ya Tidak
4.1 Persyaratan Umum
Apakah untuk mengimplementasikan
Sistem Manajemen Kualitas ISO √ Hal ini mencerminkan
9001:2008,organisasi telah: Perusahaan dengan
a. Mengidentifikasi proses-proses yang pendekatan holistik
dibutuhkan untuk sistem manajemen terhadap manajemen
kualitas dan aplikasinya pada kualitas, menyoroti
keseluruhan organisasi? pentingnya pemahaman
b. Menentukan tahapan dan interaksi terhadap proses,
dari proses-proses tersebut? pengendalian efektif,
c. Menentukan kriteria dan metode sumber daya yang
yamg diperlukan untuk memastikan memadai, pemantauan, dan
efektivitas operasional dan perbaikan berkelanjutan.
pengendalian proses tersebut? Implementasi langkah-
d. Memastikan ketersediaan sumber langkah ini dapat
daya dan informasi yang diperlukan membantu organisasi
untuk mendukung kegiatan mencapai standar ISO
operasional dan pemantauan proses- 9001:2008 dan
proses tersebut? menghasilkan produk atau
e. Memantau,mengukur,dan layanan dengan kualitas
menganalisis proses-proses tersebut? yang konsisten.
f. Mengambil Tindakan yang
diperlukan agar mencapai hasil
sesuai dengan yang telah
direncanakan dan melakukan
peningkatan berkelanjutan terhadap
proses-proses tersebut?
4.2 Persyaratan Dokumentasi Dari persyaratan
1 Umum dokumentasi yang
Apakah dokumentasi dalam penerapan disajikan, terlihat bahwa
sistem manajemen kualitas ISO perusahaan telah
9001:2008 yang dilakukan organisasi √ memperhatikan aspek-
telah mencakup: aspek kunci dalam
a. Pernyataan terdokumentasi dari pengembangan
kebijakan dan tujuan kualitas? dokumentasi sistem
b. Manual (buku pedoman) kualitas? manajemen kualitas sesuai
c. Prosedur terdokumentasi yang dengan ISO 9001:2008. Ini
diwajibkan oleh standar internasional mencakup pernyataan
ini? kebijakan, manual kualitas,
d. Dokumen, termasuk rekaman, yang prosedur sesuai standar,
ditetapkan oleh oganisasi untuk dan dokumen/rekaman
memastikan perencanaan, yang mendukung
pelaksanaan dan pengendalian perencanaan, pelaksanaan,
proses-prosesnya berjalan secara dan pengendalian proses.
efektif. Pendekatan ini dapat
membantu organisasi
mencapai dan memelihara
standar kualitas yang
diinginkan.
2 Manual ( Buku Pedoman ) Kualitas Perusahaan telah membuat
Apakah organisasi telah membuat dan dan memelihara manual
memelihara manual (buku panduan) kualitas yang mencakup
kualitas sesuai dengan persyaratan ISO √ ruang lingkup sistem,
9001:2008 yang harus memuat tentang : prosedur terdokumentasi,
a. Ruang lingkup dari sistem dan deskripsi interaksi
manajemen kualitas termasuk untuk setiap proses, itu
perincian dan pembenaran dari hal- mencerminkan komitmen
hal yang boleh dikecualikan? pada implementasi sistem
b. Prosedur terdokumentasi yang manajemen kualitas yang
ditetapkan untuk sistem manajemen sesuai dengan persyaratan
kualitas atau acuan yang digunakan? ISO 9001:2008. Dengan
c. Deskripsi dari interaksi untuk setiap demikian, langkah-langkah
proses sistem manajemen kualitas? ini dapat membantu dalam
mencapai dan
mempertahankan standar
kualitas yang diinginkan
oleh organisasi.
3 Pengendalian Dokumen Perusahaan telah
Apakah organisasi telah menetapkan menetapkan prosedur
suatu prosedur terdokumentasi untuk terdokumentasi sesuai
mengendalikan seluruh dokumen yang √ dengan persyaratan ISO
dibutuhkan, yang menurut persyaratan 9001:2008 untuk
ISO 9001:2008 mencakup pengendalian: mengendalikan dokumen
a. Persetujuan terhadap kecukupan dengan memperhatikan
dokumen sebelum diterbitkan? semua aspek yang
b. Peminjaman ulang,pembaruan jika disebutkan di atas, ini
diperlukan dan persetujuan terhadap mencerminkan pendekatan
uraian dokumen? yang sistematis dan
c. Memastikan bahwa perubahan dan terstruktur terhadap
status revisi dokumen terkini dapat manajemen dokumen,
terindentifikasi? yang dapat mendukung
d. Memastikan bahwa versi relevan dari keselamatan, keandalan,
dokumen yang berlaku tersedia di dan keberlanjutan
tempat penggunaannya? operasional.
e. Memastikan dokumen selalu dapat
dibaca dan mudah diidentifikasi?
f. Memastikan dokumen asli eksternal
teridentifikasi dan terkendali
distribusinya?
g. Mencegah pemakaian dokumen
kadaluwarsa yang tidak disengaja
dan menerapkan identifikasi sesuai
dengan dokumen tersebut, apabila
disimpan.

Diaudit Oleh Jawaban Catatan Diriview Oleh


Ya Tidak
(kelompok 3) 3
November 2023
Nama Perusahaan : PT.Coca Cola Bottling Indonesia Periode Audit No.KKA
Klausul/Persyaratan : 5 (Tanggung Jawab Manajemen) November 2023

Nomor Kuisioner dan Langkah Kerja Jawaban Komentar


Qs Lk Ya Tidak
5.1 Komitmen Manajemen Manajemen puncak
Apakah komitmen manajemen puncak Perusahaan telah
dalam penerapan, pengembangan, dan melakukan langkah-
peningkatan terus-menerus efektivitas langkah seperti
sistem manajemen kualitas telah mengomunikasikan
ditunjukkan dengan: pentingnya persyaratan
a. Mengomunikasikan pentingnya pelanggan, menetapkan
memahami persyaratan pelanggan dan kebijakan dan tujuan
memenuhi peraturan/hukum yang √ kualitas, memastikan
berlaku,berkaitan dengan produk yang tujuan kualitas yang dibuat,
ditawarkan. melaksanakan tinjauan
b. Menetapkan kebijakan kualitas dan ulang manajemen secara
tujuan kualitas? teratur, dan memastikan
c. Memastikan tujuan kualitas yang tersedianya sumber daya
dibuat? yang cukup, maka ini
d. Melaksanakan tinjauan ulang mencerminkan komitmen
manajemen? yang kuat terhadap
e. Memastikan tersedianya sumber daya implementasi,
yang cukup? pengembangan, dan
peningkatan efektivitas
sistem manajemen kualitas.
5.2 Focus Pada Pelanggan Dari perspektif fokus pada
1 Apakah manajemen puncak telah pelanggan, manajemen
memastikan terpenuhinya persyaratan puncak diharapkan untuk
pelanggan untuk mencapai kepuasan tidak hanya memastikan
pelanggan? pemenuhan persyaratan
2 Apakah tanggung jawab berkaitan dengan √ pelanggan tetapi juga
produk, termasuk persyaratan hukum dan mengidentifikasi tanggung
peraturan telah diidentifikasi dan ukuran- jawab produk, termasuk
ukurannya telah ditetapkan untuk persyaratan hukum dan
memenuhi kepuasan pelanggan? peraturan. Menetapkan
ukuran-ukuran kinerja
yang relevan untuk
memastikan kepuasan
pelanggan adalah langkah
proaktif yang dapat
membantu dalam
meningkatkan kualitas
produk atau layanan serta
memenuhi harapan
pelanggan.
5.3 Kebijakan Kualitas kebijakan manajemen
Apakah kebijakan manajemen kualitas yang kualitas di Perusahaan
ditetapkan : belum memenuhi kriteria-
a. Sesuai dengan tujuan organisasi? kriteria tersebut, karena itu
b. Menyertakan komitmen untuk mencerminkan komitmen
memenuhi persyaratan dan melakukan organisasi terhadap
perbaikan sistem manajemen kulitas kualitas, perbaikan
secara berkelanjutan? √ berkelanjutan, dan
c. Menyediakan kerangka kerja untuk pencapaian tujuan kualitas.
menetapkan dan meninjau tujuan Padahal Hal ini penting
kualitas? agar kebijakan tersebut
d. Disampaikan dan dipahami dalam diintegrasikan dalam
organisasi? budaya organisasi dan
e. Ditinjau agar sesuai secara terus- diterapkan secara efektif
menerus? dalam seluruh proses
bisnis.
5.4 Perencanaan manajemen puncak
1 Tujuan kualitas Perusahaan telah
1 Apakah manajemen puncak sudah memastikan bahwa tujuan
memastikan bahwa tujuan kualitas termasuk √ kualitas telah ditetapkan di
pemenuhan terhadap persyaratan produk berbagai fungsi dan
telah ditetapkan pada berbagai fungsi dan tingkatan yang relevan
tingkatan yang relevan dalam organisasi? dalam organisasi dan
2 Apakah tujuan kualitas konsisten dengan bahwa tujuan tersebut
kebijakan kualitas dan terukur? konsisten dengan kebijakan
kualitas dan dapat diukur,
ini menunjukkan
pendekatan yang
terkoordinasi dan terukur
terhadap pencapaian
kualitas. Pemantauan dan
evaluasi terhadap
pencapaian tujuan kualitas
juga penting untuk
memastikan bahwa
organisasi tetap bergerak
menuju perbaikan
berkelanjutan.
2 Perencanaan Sistem Manajemen Kualitas manajemen puncak
1 Apakah manajemen puncak telah Perusahaan telah
melakukan perencanaan sistem manajemen melakukan perencanaan
kualitas? sistem manajemen kualitas
2 Apakah rencana tersebut : dengan baik, menjalankan
a. Telah dijalankan dengan baik sehingga rencana tersebut secara
mampu memenuhi persyaratan √ efektif, dan memastikan
pelanggan dan tujuan kualitas? keterpaduannya, termasuk
b. Terjaga keterpaduannya, terutama bila dalam menghadapi
ada perubahan pada sistem maanajemen perubahan yang
kualitas yang direncanakan dan direncanakan, ini
diterapkan? mencerminkan kesadaran
dan komitmen terhadap
pemenuhan persyaratan
pelanggan serta pencapaian
tujuan kualitas.
Pemantauan kinerja
rencana dan adaptasi
terhadap perubahan
lingkungan atau kebutuhan
bisnis adalah 9angkah yang
penting dalam memastikan
kesuksesan sistem
manajemen kualitas.
5.5 Tanggung Jawab, Wewenang, Dan Perusahaan telah
1 Komunikasi mengidentifikasi fungsi-
Tanggung Jawab dan Wewenang fungsi yang terlibat,
1 Apakah organisasi telah mengidentifikasi menetapkan struktur
berbagai fungsi yang terlibat dan organisasi yang
keterkaitannya satu sama lain dalam mencerminkan wewenang,
mendukung efektivitas manajemen tanggung jawab, dan
2 kualitas? keterlibatan, serta secara
Apakah struktur organisasi telah efektif
mencerminkan wewenang, tanggung jawab mengkomunikasikan hal
dan keterlibatan setiap fungsi dalam √ ini kepada keseluruhan
3 peningkatan kualitas? organisasi, itu
Apakah wewenang dan tanggung jawab dari mencerminkan pendekatan
berbagai fungsi telah dikomunikasikan terkoordinasi dan
kepada keseluruhan organisasi? kolaboratif terhadap
manajemen kualitas. Hal
ini dapat membantu dalam
mencapai keselarasan
antara berbagai bagian
organisasi untuk mencapai
tujuan kualitas secara
efektif.
2 Wakil Manajemen manajemen puncak
Perusahaan telah
1 Apakah manajemen puncak telah menetapkan wakil
menetapkan wakil manajemen untuk manajemen dengan
mendukung keberhasilan penerapan sistem tanggung jawab dan
manajemen kualitas? wewenang yang jelas,
2 Apakah wakil manajemen tersebut telahh termasuk memastikan
diberikan tanggung jawab dan wewenang √ proses sistem manajemen
untuk : kualitas dan melaporkan
a. Memastikan proses yang dibutuhkan kinerja kepada manajemen
untuk sistem manajemen kualitas puncak, ini mencerminkan
dibuat, diterapkan, dan dipelihara pendekatan yang
dengan baik? terorganisir dan komitmen
b. Melaporkan kepada manajemen puncak terhadap kesuksesan
tentang kinerja sistem manajemen penerapan sistem
kualitas dan kebutuhan manajemen kualitas. Wakil
peningkatannya? manajemen dapat berperan
penting dalam memastikan
keberlanjutan dan
peningkatan berkelanjutan
dari sistem tersebut.
3 Komunikasi Internal manajemen puncak di PT
1 Apakah manajemen puncak menjamin Coca Cola telah
bahwa proses komunikasi yang sesuai menetapkan proses
dengan proses manajemen kualitas telah komunikasi yang sesuai
ditetapkan dalam organisasi? √ dengan proses manajemen
2 Apakah sistem komunikasi tersebut mampu kualitas dan memastikan
mendukung efektifitas penerapan sistem bahwa sistem komunikasi
manajemen kualitas? tersebut dapat mendukung
efektivitas penerapan
sistem manajemen kualitas,
itu mencerminkan
kepedulian terhadap aliran
informasi yang memadai di
seluruh organisasi..
5.6 Tinjauan Manajemen Perusahaan secara berkala
1 1 Umum melakukan tinjauan ulang
Apakah manajemen puncak telah secara terhadap sistem
periodic melakukan tinjauan ulang terhadap manajemen kualitas dan
sistem manajemen kualitas untuk menjamin memastikan bahwa proses
kesesuaian, kecukupan, dan efektivitas yang √ ini mencakup peluang
berkelanjutan? untuk perbaikan dan
2 Apakah tinjauan ulang ini menyertakan perubahan, itu
peluang untuk perbaikan dan perubahan mencerminkan sikap yang
kebutuhan sistem manajemen kualitas terfokus pada peningkatan
termasuk kebijakan dan tujuan kualitas? berkelanjutan.
2 Input dari Peninjauan Ulang Tinjauan ulang manajemen
Apakah tinjaun ulang manajemen Perusahaan mencakup
mencakup : semua elemen yang
a. Hasil audit? disebutkan di atas, itu
b. Umpan balik dari konsumen? menunjukkan pendekatan
c. Kinerja proses dan produk yang sesuai? yang komprehensif dan
d. Status dari Tindakan pencegahan dan terfokus pada peningkatan
perbaikan? √ berkelanjutan. Input dari
e. Tindak lanjut dari tinjauan manajemen berbagai sumber
sebelumnya? membantu manajemen
f. Perubahan yang dapat mempengaruhi untuk membuat keputusan
sistem manajemen kualitas? yang informasional dan
g. Rekomendasi untuk perbaikan? memastikan sistem
manajemen kualitas tetap
efektif.
3 Ouput dari Peninjauan Ulang Output dari peninjauan
Apakah output dari peninjauan ulang ulang manajemen
menajemen sudah meliputi keputusan dan Perusahaan mencakup
Tindakan yang berkaitan dengan : √ keputusan dan tindakan
a. Perbaikan yang efektif dari sistem yang mencerminkan
manajemen kualitas dan prosesnya? perbaikan efektif dari
sistem manajemen kualitas
b. Perbaikan produk yang sesuai dengan dan prosesnya, perbaikan
keinginan pelanggan? produk yang sesuai dengan
c. Sumber daya yang dibutuhkan? keinginan pelanggan, dan
alokasi sumber daya yang
tepat, itu menunjukkan
respons yang proaktif
terhadap evaluasi kinerja
dan peluang untuk
peningkatan berkelanjutan.

Diaudit Oleh Jawaban Catatan Diriview Oleh


Ya Tidak
Kelompok 3 10 1
November 2023
Nama Perusahaan:PT. Coca-Cola Bottling Indonesia,Jawa Timur Periode audit No. KKA

Klausul/Persyaratan: 6 (manajemen Sumber Daya)

Nomor Jawaban
Kuesioner dan Langkah Kerja Komentar
Qs Lk Ya Tidak
6.1 KETERSEDIAAN SUMBER PT. Coca-Cola Bottling
DAYA Indonesia, Jawa Timur yang
Apakah organisasi telah berada di wilayah
menentukan dan menyediakan Pasuruan memasarkan
sumber daya yang dibutuhkan produknya diseluruh wilayah
secara memadai untuk : Jawa Timur. Diharapkan
a.menerapkan,memelihara dan  adanya
meningkatkan efektivitas sistem penilaian atas Sistem
manajemen kualitas? kepastian kualitas berasarkan
b. meningkatkan kepuasan ISO 9001:2008 untuk menilai

pelanggan dengan cara memenuhi aktivitas, praktik dan
persyaratan pelanggan ? kebijakan perusahaan untuk
menentukan standar kualitas
yang
ditelah ditetapkan dalam
operasinya.
6.2 SUMBER DAYA MANUSIA Personel yang ditetapkan
1 Umum ialah Audit Kepastian
Apakah setiap personel yang Kualitas itu sendiri dan yang
bertanggung jawab dalam sistem sudah dinyatakan memiliki
manajemen kualitas telah potensi
ditetapkan dengan cermat dan Pendidikan,pelatihan,Keahlia
memiliki potensi berdasarkan n,dan pengalaman yang
relevansi: bagus.
a. Pendidikan ?
b. Pelatihan?
c. Keahlian? 
d. Pengalaman? 


2 Kompetensi,Kepedulian,dan Organisasi sudah menentukan
Pelatihan kompetensi yang tepat yaitu
Apakah organisasi sudah: Audit Kepastian Kualitas itu
a. Menentukan Kompetensi yang  sendiri,dan sudah ada
tepat,personel pada bagian yang pelatihan dan Tindakan
dapat memengaruhi kualitas lainnya untuk memenuhi
produk? kebutuhan kompetensi ini.
b. Memberikan pelatihan atau Organisasi juga mengevaluasi

Tindakan lainnya untuk efektivitas atas Tindakan
memenuhi kebutuhan kompetensi yang dilakukan untuk
ini? mencapai tujuan kualitas
c. Mengevaluasi efektivitas  Dan juga memelihara
Tindakan yang dilakukan? catatan/rekaman atas kegiatan
d. Memastikan bahwa personel  yang dilakukannya.
tersebut memiliki kepedulian akan
relevan dan pentingnya kontribusi
aktivitas mereka untuk mencapai
tujuan kualitas?
e. Memelihara rekaman/catatan
yang sesuai dengan 
Pendidikan,pelatihan dan
pengalaman?
6.3 INFRASTRUKTUR Organisasi telah menetapkan,
Apakah organisasi telah menyediakan, dan
menetapkan,menyediakan dan  memelihara peraturan yang
memelihara infrastruktur yang dibutuhkan untuk mencapai
dibutuhkan untuk mencapai kesesuaian terhadap
kesesuaian terhadap persyaratan persyaratan produk.
Produk? Perusahaan ini
Apakah infrastruktur tersebut mengutamakan kualitas
secar memadai telah mencakup: produk dan pelayanan serta
a.Gedung,ruang kerja,da peraltan menjaga kepercayaan
penunjang? pelanggan sesuai dengan

b. Perlatan yang dipakai dalam Peraturan Presiden Republik
proses(perangkat keras dan Indonesia Nomor 28 Tahun
perangkat lunak)?  2008 tentang Kebijakan
c. sarana pendukung Industri Nasional dan
(transportasi,komunikasi dan  Sertifikasi Produk BSN 16.
sistem informasi)? dan infrastruktur yang
digunakan sudah memadai.
6.4 LINGKUNGAN KERJA Perusahaan ini memiliki
Apakah organisasi telah komitmen untuk menjalankan
menentukan dan mengelola  bisnis yang ramah lingkungan
lingkungan kerja yang dibutuhkan (green business) dan
untuk memenuhi persyaratan berupaya mewujudkan visi
Produk? "World without Waste" yang
diluncurkan oleh Coca-Cola
secara global. Coca-Cola
Bottling Indonesia juga
memiliki strategi agresif yang
didukung oleh kekuatan
internal untuk memanfaatkan
peluang yang ada.

Diaudit oleh: Jawaban Catatan: Di-review oleh:

Ya Tidak

Kelompok 3 16 -

November 2023
Nama Perusahaan : PT. Coca Cola Bottling Indonesia Periode Audit No.KKA
Klausul/Persyaratan : 7 [Realisasi Produk] November 2023

Nomor Kuesioner dan Langkah Kerja Jawaban Komentar


Qs Lk Ya Tidak
7.1 PERENCANAAN REALISASI Perencanaan dan
PRODUK pengembangan pada
1. Apakah organisasi telah Perusahaan ini sudah tepat
merencanakan dan mengembangkan dan konsisten dalam syarat
secara tepat proses yang dibutuhkan sistem manajemen kulitas
untuk realisasi produk? nya. Perusahaan ini sudah
2. Apakah perencanaan ini konsisten memiliki berbagai produk
dengan persyaratan proses lainnya minuman di bawah lebih dari
dalam sistem manajemen kualitas? 10 merek yang diproduksi
3. Apakah perencanaan realisasi produk dan didistribusikan di
ini telah mencakup: Indonesia. Salah satu produk

a. Sasaran dan persyaratan paling populer dari PT Coca-
kualitas bagi produk? Cola adalah minuman
b. Kebutuhan untuk menetapkan bersoda dengan merek Coca-
proses, dokumentasi dan Cola atau Coke. PT Coca-
penyediaan sumber daya Cola Bottling Indonesia juga
untuk produk? memiliki pusat penjualan dan
c. Mengikuti verifikasi, validasi, jaringan distribusi yang luas
pemantauan,inspeksi dan untuk memastikan produk
kegiatan pengujian yang khas mereka dapat dijangkau oleh
untuk produk dan kriteria lebih dari 400.000 outlet. Dan
untuk penerimaan produk? perencanan realisasi produk
d. dokumen dibutuhkan untuk ini sudah mencakup semua
memberikan bukti bahwa kriteria itu.
proses realisasi menghasilkan
produk yang memenuhi
persyaratan?
7.2 PROSES YANG BERHUBUNGAN Perusahaan ini memastikan
DENGAN PELANGGAN memenuhi persyaratan yang
1. Memenuhi persyaratan yang berhubungan dengan produk
berhubungan dengan produk mereka. Mereka mengakui
Apakah organisasi telah menentukan: pentingnya kepuasan
a. Persyaratan yang ditentukan pelanggan dan berupaya
oleh pelanggan,termasuk untuk memenuhi persyaratan
persyaratan untuk penyerahan yang ditentukan oleh
dan pascapenyerahan? pelanggan.
b. Persyaratan yang tidak PT Coca-Cola Bottling
ditentukan oleh Indonesia Jawa Timur
konsumen,tetapi dibutuhkan menetapkan persyaratan yang
bila diketahui? √ ditentukan oleh pelanggan,
c. Persyaratan dari undang- termasuk persyaratan untuk
undan dan peraturan yang penyerahan dan pasca
berhubungan dengan produk? penyerahan produk. Mereka
d. persyaratan lainnya? berkomitmen untuk
memberikan produk
berkualitas tinggi dan layanan
yang memenuhi harapan
pelanggan. Selain itu, PT
Coca-Cola Bottling Indonesia
Jawa Timur juga memiliki
sistem manajemen mutu yang
sesuai dengan standar
internasional, seperti ISO
9001, untuk memastikan
pemenuhan persyaratan
pelanggan.
2. Tinjauan persayaratan yang Organisasi PT Coca-Cola
berhubungan dengan produk Bottling Indonesia Jawa
1. Apakah organisasi telah melakukan Timur melakukan peninjauan
peninjauan ulang terhadap ulang terhadap persyaratan
persyaratan yang berhubungan yang berhubungan dengan
dengan produk sebelum menyalurkan produk sebelum menyalurkan
produk kepada pelanggan? produk kepada pelanggan.
2. Apakah terhadap persyaratan ini Proses peninjauan ulang ini
organisasi telah memastikan hal hal dilakukan untuk memastikan
berikut ini: bahwa persyaratan produk
a. Persyaratan produk sudah sudah terdefinisi dengan baik
didefenisikan? dan dapat dipenuhi oleh
b. Persayaratan kontrak/pesanan organisasi.
yang berbeda dari pernyataan Perusahaan memiliki
sebelumnya,dinyatakan atau kebijakan dan prosedur yang

diselesaikan? mengatur peninjauan ulang
c. Organisasi memiliki persyaratan produk sebelum
kemampuan untuk memenuhi penyaluran kepada
persyaratan yang sudah pelanggan. Dalam peninjauan
ditentukan? ulang ini, organisasi
memastikan bahwa
persyaratan produk sudah
jelas dan dapat dipenuhi
dengan sumber daya yang
tersedia. Dengan melakukan
peninjauan ulang terhadap
persyaratan produk, PT Coca-
Cola Bottling Indonesia Jawa
Timur berupaya untuk
memastikan bahwa produk
yang disalurkan kepada
pelanggan sesuai dengan
persyaratan yang telah
ditentukan. Hal ini
merupakan bagian dari
komitmen mereka untuk
memberikan produk
berkualitas tinggi dan
memenuhi harapan
pelanggan.
3. Komunikasi dengan pelanggan PT Coca-Cola Bottling
Apakah organisasi telah menetapkan Indonesia Jawa Timur telah
dan menerapkan peraturan menetapkan dan menerapkan
komunikasi dengan pelanggan peraturan komunikasi dengan
berkaitan dengan: pelanggan terkait informasi
a. Informasi produk? √ produk dan penanganan
b. Pertanyaan,penanganan kontrak atau pesanan. Mereka
kontrak/pesanan yang diambil mengakui pentingnya
termasuk perubahannya? komunikasi yang efektif
dengan pelanggan untuk
memenuhi kebutuhan dan
harapan mereka.
Organisasi ini memiliki
kebijakan dan prosedur yang
mengatur komunikasi dengan
pelanggan terkait informasi
produk. Mereka menyediakan
informasi yang jelas dan
akurat mengenai produk
mereka, termasuk perubahan
yang terjadi. Selain itu, PT
Coca-Cola Bottling Indonesia
Jawa Timur juga memiliki
mekanisme untuk menangani
pertanyaan, keluhan, atau
permintaan pelanggan terkait
kontrak atau pesanan.
Dengan menetapkan dan
menerapkan peraturan
komunikasi dengan
pelanggan, PT Coca-Cola
Bottling Indonesia Jawa
Timur berusaha untuk
memastikan bahwa
pelanggan mendapatkan
informasi yang mereka
butuhkan dan mendapatkan
penanganan yang baik terkait
kontrak atau pesanan yang
mereka ambil.
7.3 DESAIN DAN PENGEMBANGAN Ya, PT Coca-Cola Bottling
1. Perencanaan Desain dan Indonesia Jawa Timur telah
Pengembangan merencanakan dan
1. Apakah organisasi telah  mengendalikan proses desain
merencanakan dan mengendalikan dan pengembangan produk
proses desain dan pengembangan mereka. Proses desain dan
produk? pengembangan produk di PT
2. Apakah pada perencanaan desain dan Coca-Cola Bottling Indonesia
pengembangannya organisasi telah Jawa Timur melibatkan
menentukan: tahap-tahap seperti
a. Tahapan desain dan identifikasi kebutuhan
pengembangan?
 pelanggan, perencanaan
b. Tinjauan, verifikasi, dan  konsep, perancangan produk,
validasi yang sesuai untuk tiap pengujian, evaluasi, dan
tahapan desain dan produksi. Selama proses ini,
pengembangan? perusahaan juga
c. Tanggung jawab dan  memperhatikan aspek
wewenang dari desain dan keamanan pangan, kualitas,
pengembangan? dan inovasi. Selain itu, PT
3. Apakah organisasi telah mengelola  Coca-Cola Bottling Indonesia
pertemuan dari berbagai kelompok Jawa Timur juga melakukan
yang melakukan desain dan pengendalian terhadap proses
pengembangan untuk memastikan desain dan pengembangan
efektivitas komunikasi, dan kejelasan produk. Mereka memastikan
tanggung jawab yang diemban? bahwa proses tersebut

Apakah output dari perencanaan dilakukan sesuai dengan
4. desain dan pengembangan telah standar dan prosedur yang
dimutakhirkan pada saat desain dan ditetapkan, serta
pengembangan berjalan? memperhatikan aspek
kepatuhan terhadap peraturan
dan regulasi yang berlaku.
2. Input untuk Desain dan PT Coca-Cola Bottling
Pengembangan Indonesia Jawa Timur telah
1. Apakah organisasi telah menentukan  menentukan input yang
input yang berhubungan dengan berhubungan dengan
persyaratan produk? persyaratan produk dalam
2. Apakah input tersebut telah ditinjau  proses desain dan
ulang agar memenuhi persyaratan pengembangan. Mereka
kelengkapan, jelas dan tidak terjadi memastikan bahwa input
pertentangan pada setiap bagiannya? tersebut telah ditinjau ulang
3. Apakah input tersebut telah untuk memenuhi persyaratan
mencakup:  kelengkapan, kejelasan, dan
a. Persyaratan fungsional dan tidak ada pertentangan pada
kinerja?  setiap bagiannya.
b. Persyaratan dari UU dan
peraturan yang berlaku?

c. Bila berlaku, informasi yang
diperoleh dan desain yang

serupa dengan yang lalu?
d. Persyaratan lainnya yang
mungkin berguna untuk desain

dan pengembangan?
4. Apakah seluruh input ini telah ditinjau
kecukupannya, persyaratan telah
lengkap, jelas dan tidak ada
pertentangan pada setiap bagiannya
3. Output dari Desain dan Ya, output dari perencanaan,
Pengembangan desain, dan pengembangan
1. Apakah organisasi telah  telah dimutakhirkan selama
mendokumentasi sedemikian rupa proses desain dan
output dari desain dan pengembangan pengembangan berlangsung.
ini sehingga bisa diverifikasi terhadap PT Coca-Cola Bottling
inputnya. Indonesia Jawa Timur
Apakah output dari desain dan memastikan bahwa setiap
2. pengembangan ini telah: tahap dalam proses tersebut
a. Memenuhi persyaratan input  menghasilkan output yang
untuk desain dan relevan dan dapat digunakan
pengembangan?  untuk melanjutkan proses
b. Mencantumkan informasi selanjutnya. Dengan
yang tepat untuk pembelian, memutakhirkan output pada
produksi, dan penyediaan setiap tahap, PT Coca-Cola
jasa?  Bottling Indonesia Jawa
c. Berisi referensi dari kriteria Timur dapat memastikan

penerimaan produk? bahwa desain dan
d. Karakteristik yang tersedia pengembangan produk
dari produk yang diperlukan berjalan sesuai dengan
untuk keamanan dan ketepatan rencana dan memenuhi
pemakaian? persyaratan yang ditetapkan.
Hal ini juga memungkinkan
perbaikan atau penyesuaian
yang diperlukan selama
proses berlangsung.
4. Tinjauan Ulang terhadap Desain dan PT Coca-Cola Bottling
Pengembangan Indonesia Jawa Timur telah
1. Apakah organisasi telah melakukan  melakukan peninjauan ulang
peninjauan ulang terhadap proses terhadap proses desain dan
desain dan pengembangan sesuai pengembangan sesuai dengan
ketentuan yang ditetapkan.
dengan ketentuan yang telah Peninjauan ulang dilakukan
ditetapkan untuk:  untuk mengevaluasi
a. Mengevaluasi kemampuan kemampuan hasil desain dan
hasil desain dan pengembangan guna
pengembangan guna memenuhi persyaratan
memenuhi persyaratan produk, mengidentifikasi

produk? berbagai masalah, dan
b. Mengidentifikasi berbagai mengusulkan tindakan yang
masalah dan mengusulkan diperlukan. Dalam
tindakan yang diperlukan? peninjauan ulang, PT Coca-
2. Apakah personalia yang terlibat dalam  Cola Bottling Indonesia Jawa
peninjauan ulang ini telah mewakili Timur memastikan bahwa
berbagai bagian yang berkepentingan personalia yang terlibat
dengan desain dan pengembangan mewakili berbagai bagian
yang sedang ditinjau ulang ini? yang berkepentingan dengan
3. Apakah hasil peninjauan ulang ini desain dan pengembangan

telah didokumentasikan secara yang sedang ditinjau ulang.
memadai? Hal ini termasuk melibatkan
tim desain, tim produksi, tim
keamanan pangan, dan pihak
terkait lainnya yang memiliki
pengetahuan dan kepentingan
terhadap desain dan
pengembangan produk. Hasil
peninjauan ulang ini telah
didokumentasikan secara
memadai. Dokumentasi ini
mencakup evaluasi
kemampuan hasil desain dan
pengembangan, temuan
masalah, rekomendasi
tindakan perbaikan, dan
keputusan yang diambil
sebagai hasil dari peninjauan
ulang. Dokumentasi ini
penting untuk memastikan
transparansi, komunikasi
yang efektif, dan pemantauan
terhadap proses desain dan
pengembangan produk.
5. Verifikasi Desain dan Pengembangan Verifikasi terhadap desain
1. Apakah verifikasi terhadap desain dan dan pengembangan telah

pengembangan telah dilakukan sesuai dilakukan sesuai dengan
dengan rencana untuk memastikan rencana untuk memastikan
bahwa output desain dan bahwa output desain dan
pengembangan telah sesuai dengan pengembangan telah sesuai
inputnya? dengan inputnya PT Coca-
2. Apakah hasil dari verifikasi ini dan Cola Bottling Indonesia Jawa
tindak lanjut yang diperlukan telah
 Timur. Berikut adalah
terdokumentasikan dan dipelihara beberapa poin penting yang
dengan baik? terkait dengan perusahaan
tersebut. Hasil verifikasi dan
tindak lanjut yang diperlukan
telah terdokumentasikan dan
dijaga dengan baik.
6. Validasi Desain dan Pengembangan Validasi dan pengembangan
1. Apakah validasi terhadap hasil desain  adalah dua tahap penting
dan pengembangan telah sesuai dalam proses pembuatan
dengan rencana yang disusun untuk produk, termasuk di PT Coca
memastikan bahwa produk yang Cola Indonesia Jawa Timur.
dihasilkan akan mampu memenuhi Validasi biasanya melibatkan
persyaratan penggunaan dari produk pengecekan terhadap hasil
tersebut? desain dan pengembangan
2. Apakah validasi telah selesai sebelum untuk memastikan bahwa

penyerahan dan implementasi produk produk yang dihasilkan
dilakukan? sesuai dengan rencana yang
3. Jika Tidak: mungkin untuk  telah disusun. Ini bisa
menyelesaikan proses validasi melibatkan berbagai metode,
sebelum penyerahan dan seperti pengujian, inspeksi,
implementasi produk dilakukan, dan review.
apakah organisasi memiliki prosedur Pengembangan, di sisi lain,
untuk melakukan validasi secara adalah proses peningkatan
parsial sesuai dengan kebutuhan? dan penyesuaian produk
4. Apakah hasil validasi dan berbagai berdasarkan hasil validasi. Ini
tindak lanjut yang diperlukan telah
 bisa melibatkan perubahan
terdokumentasikan dengan baik? desain, peningkatan fitur, atau
penyesuaian lainnya untuk
memastikan produk
memenuhi persyaratan
penggunaan.
Jadi, jika proses ini dilakukan
dengan benar, maka produk
yang dihasilkan oleh PT Coca
Cola Indonesia Jawa Timur
harus mampu memenuhi
persyaratan penggunaan dari
produk tersebut.
7. Pengendalian Perubahan Desain dan
Pengembangan Memiliki proses yang baik

1. Apakah organisasi telah menentukan  untuk pengendalian

perubahan terhadap desain dan perubahan desain dan

pengembangan yang akan dilakukan? pengembangan membantu

2. Apakah setiap perubahan telah  mencegah masalah yang

ditinjau ulang, diverifikasi, dan mungkin muncul akibat

divalidasi sebelum disahkan untuk perubahan yang tidak

diterapkan? terencana atau tidak diuji



3. Apakah peninjauan ulang yang dengan baik. Hal ini juga

dilakukan telah mencakup pengaruh meningkatkan keandalan dan


perubahan pada bagian-bagian produk  kualitas produk atau sistem
4. yang telah diserahkan? yang dikembangkan.
Apakah rekaman hasil peninjauan
perubahan dan berbagai tindakan yang
diperlukan telah didokumentasikan
dengan baik?
7.4 PEMBELIAN Perusahaan Memastikan
1. Proses Pembelian kualitas dan kepatuhan
1. Apakah organisasi telah memastikan  pemasok dengan persyaratan
bahwa produk yang dibeli sesuai organisasi sangat penting
dengan persyaratan pembelian? untuk mencegah masalah
2. Apakah jenis dan tingkat  yang mungkin muncul dalam
pengendalian yang diterapkan kepada produk atau layanan akhir.
pemasok dan produk yang dibeli telah Proses yang baik untuk
terikat pada efek produk yang dibeli evaluasi dan pemilihan
dalam realisasi produk berikutnya pemasok juga dapat
atau produk akhir?  meningkatkan efisiensi
3. Apakah organisasi telah operasional dan kepuasan
mengevaluasi, menyeleksi pemasok pelanggan.
dan kemampuannya untuk memasok
produk yang sesuai dengan
persyaratan organisasi? 
4. Apakah kriteria yang digunakan untuk
seleksi, evaluasi/evaluasi ulang, hasil
evaluasi, dan tindak lanjut yang
diperlukan telah terdokumentasikan
dan terpelihara dengan baik?
2. Informasi Pembelian Perusahaan Memastikan
1. Apakah informasi pembelian telah kejelasan dan kecukupan
mencakup hal-hal sebagai berikut: persyaratan pembelian adalah
a. Persyaratan untuk pengesahan  langkah penting dalam
produk, prosedur, proses, dan memastikan kualitas dan
peralatan? kepatuhan produk atau
b. Persyaratan untuk kualifikasi layanan yang dibeli. Proses
personel? ini juga dapat membantu

c. Persyaratan sistem manajemen mencegah kesalahpahaman

kualitas? antara organisasi dan
2. Apakah organisasi telah memastikan  pemasok, yang dapat
kecukupan persyaratan pembelian berdampak negatif pada hasil
yang ditentukan sebelum akhir.
dikomunikasikan ke pemasok?
3. Verifikasi Produk yang Dibeli Organisasi telah melakukan
1. Apakah organisasi telah melakukan  inspeksi, pengujian,
inspeksi dan/atau kegiatan lain yang pencatatan, pelaporan, dan
diperlukan untuk memastikan bahwa tindakan perbaikan atau
produk yang dibeli telah memenuhi pencegahan terhadap produk
persyaratan yang ditentukan? yang dibeli dari pemasok
2. Jika organisasi atau pelanggan  sebelum digunakan dalam
bermaksud melakukan verifikasi di proses produksi. Organisasi
tempat pemasok, apakah organisasi juga telah menetapkan
telah menetapkan ketentuan verifikasi ketentuan verifikasi dan
dan metode pengeluaran produk yang metode pengeluaran produk
diinginkan pada informasi yang diinginkan pada
pembeliannya? informasi pembeliannya jika
ingin melakukan verifikasi di
tempat pemasok. Organisasi
juga telah melakukan seleksi
dan evaluasi terhadap
pemasok bahan baku
berdasarkan kriteria kualitas,
harga, waktu pengiriman, dan
kemampuan teknis.
7.5 PRODUKSI DAN PENYEDIAAN Penting untuk memastikan
1. JASA bahwa produk yang
Pengendalian Produksi dan diserahkan sesuai dengan
Penyediaan Jasa
1. Apakah organisasi telah  standar dan harapan
merencanakan, melaksanakan pelanggan.
produksi dan penyediaan jasa dalam Secara keseluruhan, aspek-
kondisi yang terkendali? aspek ini saling terkait dan
Apakah kondisi tersebut telah perlu dikelola dengan hati-
2. mencakup: hati untuk mencapai produksi
a. ketersediaan informasi yang dan penyediaan jasa yang

menguraikan karakteristik terkendali dan berkualitas.
produk?
b. ketersediaan instruksi kerja,
secukupnya?

c. pemakaian peralatan yang
sesuai? 
d. ketersediaan dan pemakaian
peralatan pemantauan dan 
pengukuran?
e. implementasi pemantauan dan

pengukuran?

f. implementasi kegiatan
pelepasan, penyerahan dan
pascapenyerahan produk?
2. Validasi Proses Produksi dan Organisasi telah memvalidasi
Penyediaan Jasa proses produksi dan
1. Apakah organisasi telah memvalidasi  penyediaan jasa yang
berbagai proses produksi dan outputnya tidak dapat
penyediaan jasa, apabila output yang diverifikasi sebelum produk
dihasilkan tidak dapat diverifikasi dipakai atau jasa diserahkan.
oleh pemantauan atau pengukuran Organisasi telah menetapkan
berurutan, dan sebagai dan meninjau kriteria,
konsekuensinya kekurangannya peralatan, personel, metode,
hanya terlihat setelah produk dipakai prosedur, dan rekaman untuk
atau jasa telah diserahkan? proses tersebut sesuai dengan
2.  standar ISO 9001:2008 dan
Apakah proses validasi telah persyaratan pelanggan.
menunjukkan kemampuan proses Organisasi juga telah
untuk mencapai hasil yang sudah melakukan validasi ulang
direncanakan? secara periodik atau jika
3. Apakah ketentuan validasi telah terjadi perubahan. Organisasi
mencakup hal-hal di bawah ini:  juga telah mencatat,
a. Kriteria yang ditetapkan untuk melaporkan, dan melakukan
tinjauan dan persetujuan tindakan perbaikan atau
proses?  pencegahan jika diperlukan.
b. Persetujuan peralatan dan 
kualifikasi personel? 
c. Penggunaan metode dan
prosedur tertentu?

d. Persyaratan rekaman?
e. Validasi ulang?
3. Identifikasi dan Kemampuan Telusur Kemampuan Perusahaan
1. Apakah organisasi telah  mengenali dan menelusuri ini
mendefinisikan produk secara tepat di memberikan visibilitas yang
seluruh realisasi produknya? diperlukan dalam
2. Apakah organisasi telah  memastikan kualitas produk,
mengidentifikasi status produk memenuhi persyaratan, dan
sehubungan dengan persyaratan memberikan dukungan dalam
pemantauan dan pengukurann di penanganan masalah atau
seluruh realisasi produk? pelacakan pascapenyerahan.
3. Jika kemampuan telusur disyaratkan, 
apakah organisasi telah
mengendalikan dan mencatat
identifikasi khusus dari produk?
4. Properti Pelanggan Organisasi telah memelihara
1. Apakah organisasi telah memelihara  dengan baik milik pelanggan,
dengan baik milik pelanggan, selama seperti bahan baku, bahan
dalam pengendalian organisasi atau tambahan, bahan pengemas,
dipakai oleh organisasi? dan peralatan produksi, yang
2. Apakah organisasi telah  disediakan untuk dipakai
mengidentifikasi, memverifikasi, atau disatukan ke dalam
melindungi dan menjaga milik produk. Organisasi telah
pelanggan yang disediakan untuk mengidentifikasi,
dipakai atau disatukan ke dalam memverifikasi, melindungi,
produk? dan menjaga milik pelanggan
3. Jika milik pelanggan hilang, rusak sesuai dengan persyaratan
atau ditemukan tak layak pakai, pelanggan dan standar yang

apakah organisasi telah melaporkan berlaku. Organisasi juga
hal ini ke pelanggar dan rekamannya telah melaporkan, mencatat,
dipelihara? dan melakukan tindakan jika
terdapat kerusakan,
ketidaksesuaian, atau
pengembalian
milik pelanggan.
5. Pemeliharaan Produk Organisasi telah melakukan
1. Apakah organisasi telah melakukan  pemeliharaan yang memadai
pemeliharaan yang memadai terhadap terhadap produk sejak proses
produk sejak proses internal sampai internal sampai dengan
dengan penyerahan ke tempat tujuan? penyerahan ke tempat tujuan.
2. Apakah prosedur pemeliharaan ini  Organisasi telah
telah mencakup identifikasi mengidentifikasi, menangani,
penanganan, pemaketan, memaketkan, menyimpan,
penyimpanan, dan pengawetan? dan mengawetkan produk
sesuai dengan standar
kesehatan, keselamatan, dan
lingkungan. Organisasi juga
telah melakukan
pemeriksaan, pengujian,
pencatatan, pelaporan, dan
tindakan perbaikan atau
pencegahan terhadap produk
jika terdapat kerusakan atau
ketidaksesuaian.
6. Pengendalian, Pengukuran, dan Organisasi telah
Pemantauan Alat mengidentifikasi dan
1. Apakah organisasi telah  memvalidasi alat ukur yang
mengidentifikasi pengukuran- digunakan untuk menjamin
pengukuran yang dibuat beserta kesesuaian produk terhadap
peralatannya untuk menjamin persyaratan yang telah
kesesuaian produk terhadap ditetapkan. Organisasi juga
persyaratan yang telah ditetapkan? telah melakukan kalibrasi,
2. Apakah organisasi telah membuat  penyetelan, identifikasi,
proses untuk memastikan bahwa pengamanan, perlindungan,
pemantauan dan pengukuran dapat dan pemeliharaan alat ukur
dikerjakan secara konsisten, sesuai secara rutin dan sesuai
dengan persyaratan pemantauan dan dengan standar yang berlaku.
pengukuran yang telah ditentukan? Organisasi juga telah
3. Jika diperlukan apakah alat ukur mendokumentasikan dan
tersebut telah:  melaporkan hasil
a. Dikalibrasi, diverifikasi pada pengukuran, kalibrasi, dan
selang waktu tertentu atau verifikasi alat ukur, serta
sebelum dipakai, terhadap melakukan tindakan
standar pengukuran yang perbaikan atau pencegahan
terlacakkan ke standar jika diperlukan.
internasional atau nasional,
bila standar seperti ini tidak
ada, dasar yang dipakai untuk
kalibrasi atau verifikasi harus
direkam? 
b. Disetel atau disetel ulang 
seperlunya?
c. Teridentifikasi untuk
memungkinkan status 
kalibrasi diterapkan?
d. Dijaga dari penyetelan yang 
akan membuat hasil
pengukuran yang tidak sah?
e. Dilindungi dari kerusakan dan
penurunan kualitas selama
penanganan, pemeliharaan
dan penyimpanan?
4. Apakah organisasi telah menilai dan  Perusahaan Melibatkan
merekam keabsahan hasil pengukuran evaluasi keabsahan hasil
sebelumnya bila peralatan ditemukan pengukuran sebelumnya
tidak memenuhi persyaratan? menggambarkan pendekatan
yang proaktif dalam menjaga
kualitas dan kepatuhan pada
standar. Pencatatan dan
langkah-langkah perbaikan
yang tepat akan memberikan
dasar yang kuat untuk
kualitas manajemen
secara keseluruhan.
5. Apakah organisasi telah melakukan  Organisasi telah melakukan
tindakan yang sesuai pada peralatan tindakan yang sesuai pada
dan produk mana pun yang peralatan dan produk yang
terpengaruh? terpengaruh oleh kecacatan
atau ketidaksesuaian.
Tindakan tersebut meliputi
perbaikan, penggantian,
pengembalian, pemusnahan,
pencegahan, peringatan,
pelatihan, pencatatan,
pelaporan, dan analisis.
Tindakan tersebut dilakukan
sesuai dengan standar
pengukuran dan
spesifikasi pelanggan.
6. Apakah rekaman hasil kalibarası dan  Rekaman hasil kalibrasi dan
verifikası telah dipelihara? verifikasi alat ukur telah
dipelihara oleh PT. Coca-
Cola Bottling Indonesia,
Jawa Timur. Rekaman
tersebut berisi data
pengukuran, tanggal
kalibrasi, status kalibrasi, dan
tindakan perbaikan atau
pencegahan yang dilakukan
jika terdapat ketidaksesuaian.
Rekaman tersebut digunakan
sebagai bukti kepatuhan
terhadap standar ISO
9001:2008 dan sebagai bahan
evaluasi dan perbaikan
kinerja sistem pengukuran.
Rekaman tersebut disimpan
di dalam arsip perusahaan dan
dapat diakses oleh
pihak yang berwenang.
7. Apakah perangkat lunak yang  Organisasi telah
digunakan dalam pengukuran dan menggunakan perangkat
pemantauan terhadap persyaratan lunak SAP QM untuk
yang telah ditentukan, divalidasi melakukan perencanaan,
sebelum digunakan? pemeriksaan, pengendalian,
dan sertifikasi kualitas
produk dan proses. Perangkat
lunak ini divalidasi sebelum
digunakan dengan melakukan
pengujian fungsional,
integrasi, dan performa.
Pengujian ini melibatkan data
uji, pengguna akhir, tim IT,
tim kualitas, dan
pihak eksternal.

Diaudit oleh: Jawaban Catatan: Di-review oleh:

Ya Tidak

Kelompok 3 16 -

November 2023
Nama Perusahaan : PT.Coca Cola Buttling Indonesia
Klausul/Persyaratan : 8 (Pengukuran, Analisis, Peningkatan)
Nomor JAWABAN
Kuisioner dan langkah kerja KOMENTAR
Qs Lk YA TIDAK
UMUM Coca Cola umumnya
Apakah Organisasi telah merencanakan dan memiliki sistem
menerapkan proses pemantauan, pengukuran, manajemen kualitas yang
analisis dan pengembangan yang dibutuhkan ketat untuk memastikan
untuk : kesesuaian produk, sistem,
a. Memperlihatkan kesesuaian produk? dan untuk melakukan
b. Memastikan kesesuaian sistem manajemen perbaikan berkelanjutan.
8.1 berkualitas? ✓ Oleh karena itu, mereka
mungkin memiliki proses
pemantauan, pengukuran,
c. Melakukan peningkatan berkelanjutan analisis, dan
yang efektif terhadap sistem manajemen pengembangan yang sesuai
kualitas? dengan standar manajemen
kualitas internasional
seperti ISO 9001
PEMANTAUAN DAN PENGUKURAN 1. Survei Pelanggan: PT
Coca Cola Indonesia
mungkin melakukan survei
pelanggan secara teratur
untuk mendapatkan umpan
balik tentang kepuasan
pelanggan terhadap produk
dan layanan mereka.
2. Umpan Balik Pelanggan:
Organisasi mungkin
memiliki sistem yang
Keputusan Pelanggan : memungkinkan pelanggan
Apakah organisasi telah menetapkan metode memberikan umpan balik
1. untuk memperoleh informasi tentang kepuasan secara langsung melalui
8.2 atau ketidakpuasan pelanggan? berbagai saluran, seperti

1. situs web, formulir online,
Apakah organisasi telah memantau secara cermat atau saluran media sosial.
2. informasi yang berhubungan dengan pandangan 3. Analisis Keluhan
pelanggan untuk menilai kemampuan organisasi Pelanggan: Perusahaan
dalam memenuhi persyaratan pelanggan? cenderung memantau
keluhan pelanggan dan
mengambil langkah-
langkah untuk
menyelesaikannya. Ini
dapat memberikan
wawasan tentang area di
mana perbaikan mungkin
diperlukan.
4. Analisis Data Penjualan
dan Distribusi: Data
penjualan dan distribusi
dapat memberikan
informasi tentang
preferensi pelanggan dan
performa produk di pasar.
5. Studi Pasar: Analisis
pasar umumnya dapat
memberikan wawasan
tentang tren industri dan
preferensi pelanggan.
2. PEMANTAUAN DAN PENGUKURAN 1. PT Coca-Cola Bottling
Indonesia Jawa Timur telah
Audit Internal : menjadwalkan lingkup
1. Apakah organisasi telah menjadwalkan lingkup perencanaan audit internal
perencanaan audit internal untuk meentukan untuk mengevaluasi apakah
apakah manajemen kualitas sudah : manajemen kualitas telah
a. memenuhi pengaturan yang direncanakan memenuhi pengaturan yang
pada persyaratan ini dan pada persyaratan direncanakan pada
sistem manajemen kualitas yang ditetapkan persyaratan standar dan
oleh organisasi? persyaratan sistem
b. Diterapkan dan dipelihara secara efektif? manajemen kualitas yang
2. ditetapkan oleh organisasi.
Apakah organisasi telah menerapkan prosedur Audit internal dilakukan
tertulis Sebagai panduan audit internal yang untuk memastikan bahwa
mencakup sistem manajemen kualitas
a. tanggung jawab? dijalankan dan dipelihara
b. persyaratan untuk perencanaan dan secara efektif.
pelaksanaan audit? 2. Ya, PT Coca-Cola
c. hasil laporan? Bottling Indonesia Jawa
Timur telah menetapkan
d. pemeliharaan rekaman? ✓
prosedur tertulis sebagai
Apakah program audit yang direncanakan telah panduan untuk audit
3. mempertimbangkan : internal. Prosedur ini
mencakup tanggung jawab
a. status dan kepentingan dari aktivitas serta yang terkait dengan
area yang diaudit? perencanaan dan
b. hasil audit terdahulu? pelaksanaan audit,
pelaporan hasil, dan
Apakah kriteria ruang lingkup frekuensi dan pemeliharaan rekaman.
4. metode audit telah ditentukan Dalam prosedur audit
internal, organisasi
Apakah seleksi auditor dan pelaksanaan audit telah
menetapkan tanggung
memastikan tujuan dan kejujuran dari proses audit?
5. jawab yang jelas untuk tim
Apakah manajemen yang bertanggung jawab audit, termasuk
untuk daerah yang diaudit telah memastikan perencanaan audit,
tindakan korektif yang dilakukan untuk penentuan ruang lingkup,
6. menghilangkan deteksi ketidaksesuaian dan pengumpulan data, analisis,
dan pelaporan hasil.
penyebabnya?
Prosedur ini juga
mencakup langkah-langkah
Apakah tidak lanjut yang dilakukan telah untuk pemeliharaan
7. memasukkan rekaman audit, termasuk
penyimpanan dan
a. verifikasi tindakan yang dilakukan? pengarsipan yang aman.
b. laporan hasil verifikasinya? 3. Dalam audit internal, PT
Coca-Cola Bottling
Indonesia Jawa Timur
mempertimbangkan status
dan kepentingan dari
aktivitas serta area yang
akan diaudit. Program audit
yang direncanakan
dirancang untuk mencakup
berbagai aspek yang
relevan dengan kegiatan
dan area yang akan diaudit.
4. Ya, PT Coca-Cola
Bottling Indonesia Jawa
Timur telah menentukan
kriteria ruang lingkup,
frekuensi, dan metode audit
dalam proses audit internal
mereka. Mereka
memastikan bahwa kriteria
ini sesuai dengan
kebutuhan organisasi dan
mencakup area yang
relevan untuk diaudit.
5. Selain itu, PT Coca-Cola
Bottling Indonesia Jawa
Timur juga memastikan
bahwa seleksi auditor dan
pelaksanaan audit
dilakukan dengan
mempertimbangkan tujuan
dan kejujuran dari proses
audit. Auditor yang dipilih
memiliki kualifikasi,
pengetahuan, dan
pengalaman yang sesuai
dengan area yang akan
diaudit. Mereka juga
diharapkan menjalankan
audit dengan integritas,
objektivitas, dan
profesionalisme.
6. Ya, manajemen yang
bertanggung jawab untuk
daerah yang diaudit di PT
Coca-Cola Bottling
Indonesia Jawa Timur telah
memastikan tindakan
korektif dilakukan untuk
menghilangkan deteksi
ketidaksesuaian dan
penyebabnya. Mereka
memiliki tanggung jawab
untuk mengambil langkah-
langkah yang diperlukan
guna memperbaiki masalah
yang diidentifikasi selama
proses audit.
7. PT Coca-Cola Bottling
Indonesia Jawa Timur juga
memastikan bahwa tindak
lanjut yang dilakukan
mencakup verifikasi
terhadap tindakan yang
telah dilakukan dan laporan
hasil verifikasinya. Setelah
tindakan korektif
diimplementasikan, mereka
melakukan pengecekan dan
evaluasi untuk memastikan
bahwa masalah telah
diatasi dengan efektif.
Dengan memastikan
tindakan korektif yang
dilakukan dan melibatkan
verifikasi serta laporan
hasil verifikasi, PT Coca-
Cola Bottling Indonesia
Jawa Timur dapat
memastikan bahwa
masalah yang diidentifikasi
selama proses audit
ditangani dengan serius dan
efektif. Hal ini membantu
meningkatkan kualitas,
kepatuhan, dan efisiensi
dalam operasional
perusahaan.
3. Pemantauan Dan Pengukuran Proses Ya. PT Coca cola bottling
Indonesia jawa timur sudah
menggunakan metode yang
Apakah organisasi telah menggunakan metode tepat untuk memantau dan
yang tepat untuk memantau dan mengukur proses ✓
mengukur proses
manajemen kualitas? manajemen kualitas dalam
1. mengoreksi hasil yang
tidak sesuai dengan
Apakah metode yang digunakan telah rencana dalam memastikan
2. memperlihatkan kemampuan proses dengan hasil kesesuaian produk
yang telah direncanakan?
Apakah organisasi telah menetapkan tindakan
koreksi terhadap hasil yang tidak sesuai dengan
3. rencana untuk memastikan kesesuaian produk?

Pemantauan dan pengukuran produk

1. Apakah organisasi telah memantau dan mengukur


karakteristik produk untuk memverifikasi
Kemampuan memenuhi persyaratan produk?

2. Apakah hal ini telah dilaksanakan pada tingkatan


yang sesuai dari proses realisasi produk menurut PT Coca cola bottling
pengaturan yang telah direncanakan? Indonesia jawa timur
memantau dan mengukur
Apakah kesesuaian bukti dengan kriteria yang karakterristik produk untuk
4. ✓
diterima telah dipelihara dengan baik? memverifikasi persyaratan
3.
produk dengan kesesuaian
Apakah catatan telah menunjukkan personel yang bukti dengan kriteria yang
memiliki wewenang pelepasan produk? diterima.
4.
Apakah pelepasan produk dan penyaluran jasa
akan dilakukan setelah semua pengaturan rencana
diselesaikan secara memuaskan kecuali jika
5. disetujui oleh pihak berwenang dan bila mungkin
oleh pelanggan?
PENGENDALIAN TERHADAP PRODUK PT Coca Cola di Jawa
YANG TIDAK SESUAI Timur, seperti perusahaan
Coca Cola lainnya,
1. Apakah organisasi telah memastikan memiliki komitmen
bahwa produk yang tidak sesuai dengan terhadap standar kualitas
persyaratan yang ditentukan telah dan keamanan produk yang
dikendalikan untuk mencegah penggunaan tinggi. Mereka mengikuti
penyerahan yang tidak bisa disengaja. standar global yang ketat
8.3 ✓
dalam hal kualitas dan
2. Apakah organisasi telah menetapkan
keamanan makanan. PT
prosedur pengendalian penanggung jawab
Coca Cola di Jawa Timur
dan pihak yang berwenang terhadap produk menerapkan praktik
yang tidak sesuai pengendalian kualitas
3. Apakah organisasi telah menetapkan untuk memastikan bahwa
perlakuan yang tepat terhadap produk yang produk yang tidak sesuai
dengan persyaratan yang
tidak sesuai dengan menggunakan satu atau ditentukan dapat
lebih cara berikut dikendalikan dan
mencegah penggunaan
a. mengambil tindakan untuk menghilangkan penyerahan yang tidak
penyebab ketidaksesuaian yang ditemukan disengaja.
b. memperbolehkan pemakaian pelepasan atau
penerimaan melalui konsensi oleh pihak yang
relevan dan bila mungkin oleh pelanggan?
c. melakukan tindakan pencegahan pemakaian atau
penerapan awal yang dimaksudkan
4. Apakah catatan asli ketidaksesuaian
berbagai Tindakan yang diambil termasuk
kesepakatan yang diperoleh telah dipelihara
dengan baik
5. Apakah organisasi telah melakukan
verifikasi ulang guna memperlihatkan kesesuaian
dengan persyaratan bila produk yang tidak sesuai
diperbaiki.
6. Apakah organisasi telah mengambil tindakan
tepat pada pengaruh potensial ketidaksesuaian ini
bila produk tidak sesuai terdeteksi setelah
penyaluran dan penggunaan?

ANALISIS DATA PT Coca Cola Indonesia


1. telah melakukan
Apakah organisasi telah menentukan pengumpulan dan analisis
mengumpulkan dan menganalisis data yang tepat data yang tepat untuk
untuk memperlihatkan kesesuaian dan efektivitas memperlihatkan
sistem manajemen kualitas serta mengevaluasi kesesuaian dan efektivitas
sejauh mana efektivitas implementasi peningkatan sistem manajemen kualitas
berlanjut di buat? mereka. Beberapa
penelitian dan analisis telah
2. apakah analisis data ini juga memasukkan data dilakukan terkait
umum yang dihasilkan dari Pemantauan dan pengendalian mutu dan
8.4 pengukuran serta sumber lainnya yang relevan ✓ kualitas produk Coca-Cola
di Indonesia.
3. Apakah analisis data telah menyediakan informasi Sebagai contoh, ada
yang berhubungan dengan penelitian yang
a. kepuasan pelanggan mengevaluasi
implementasi dan
b. kepuasan dalam persyaratan produk
pengumpulan sistem
c. karakteristik dan kecenderungan proses
jaminan kualitas
dan produk termasuk kesempatan untuk berdasarkan ISO
tindakan pencegahan. 9001:2008 di PT Coca-
d. Pemasok Cola Bottling Indonesia di
Jawa Timur. Penelitian ini
menggunakan metode
deskriptif kualitatif dengan
mengadopsi studi kasus
dan teknik pengumpulan
data melalui studi pustaka
dan studi lapangan.
Selain itu, ada juga
penelitian yang
menganalisis pengendalian
mutu dan kualitas produk
Coca-Cola dengan
menggunakan metode Six
Sigma di PT Coca-Cola
Bottling Indonesia.

Diaudit oleh Jawaban catatan Di review oleh

Kelompok 3
Laporan Hasil Audit Sistem Kepastian Kualitas

Medan, November 2023


No :-
Lampiran : 3 Eksemplar
Perihal : Laporan Hasil Audit Manajemen

Kepada
Yth. Direktur PT.COCA COLA Bottling Indonesia
Jawa Timur

Saya telah melakukan audit manajemen atas pengendalian produksi pada PT. Coca Cola
Bottling Indonesia untuk periode Bulan Oktober 2015. Audit ini tidak dimaksudkan untuk
memberikan pendapat atas kewajaran laporan keuangan perusahaan dan oleh karenanya saya
tidak memberikan pendapat atas laporan keuangan tersebut. Audit ini hanya mencakup sistem
kepastian kualitas yang terjadi pada PT. Coca Cola Bottling Indonesia. Audit tersebut
dimaksudkan untuk menilai efisiensi dan efektifitas. Audit manajemen atas sistem kepastian
kualitas pada PT. Coca Cola Buttling Indonesia ini dilakukan untuk memberikan saran
perbaikan atas kelemahan yang ditemukan selama audit, sehingga diharapkan dimasa yang
akan datang dapat dicapai perbaikan atas kekurangan tersebut dan perusahaan dapat beroperasi
dengan lebih efisien dan efektif dalam mencapai tujuannya.
Hasil audit ini disajikan dalam bentuk laporan audit yang meliputi:
BAB I : Informasi Latar Belakang
BAB II : Kesimpulan Audit yang didukung dengan temuan audit
BAB III : Rekomendasi
BAB IV : Ruang Lingkup audit.
Dalam melaksanakan audit, saya telah memperoleh banyak bantuan, dukungan dan kerjasama
dari berbagai pihak baik jajaran direksi maupun staf yang berhubungan dengan pelaksanaan
audit ini. Untuk itu saya mengucapkan terima kasih atas kerjasama yang terjalin dengan baik
ini.
Auditor

Kelompok 3
BAB I

INFORMASI LATAR BELAKANG

PT. Coca-Cola Bottling Indonesia, Jawa Timur (selanjutnya disebut “Perusahaan”) merupakan
salah satu dari 12 pabrik Coca-Cola yang ada di Indonesia. Berlokasi di Jl. Raya Surabaya-
Malang Km 43, Pasuruan, Jawa Timur. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1992 sebagai hasil
kerjasama antara The Coca-Cola Company dan PT. Tirtalina Jaya Abadi oleh para pendiri yang
terdiri atas:

1. Bapak Partogius Hutabarat


2. Bapak Mugijanto

Tujuan pendirian perusahaan ini adalah untuk memproduksi dan mendistribusikan


produk minuman ringan bermerk Coca-Cola, Fanta, Sprite, dan lain-lain di wilayah Jawa Timur
dan sekitarnya. Perusahaan ini memberikan pelayanan berupa penyediaan produk minuman
ringan berkualitas tinggi yang sesuai dengan standar Coca-Cola Europacific Partners
Indonesia. Perusahaan ini juga berkomitmen untuk menjaga kepuasan pelanggan, kesehatan
dan keselamatan karyawan, serta lingkungan hidup. Perusahaan ini memiliki fasilitas Coca-
Cola Forest yang mendukung program keberlanjutan Coca-Cola Europacific Partners
Indonesia.

Susunan direksi perusahaan ini adalah sebagai berikut:

Presiden Direktur : Rizal Effendi

Direktur Keuangan : Agus Prasetyo

Direktur Operasional : Budi Santoso

Direktur Pemasaran : Andi Wijaya

Direktur Sumber Daya Manusia : Eko Prasetya

Sedangkan tujuan dilakukannya audit adalah untuk menilai efektivitas dan efisiensi
sistem kepastian kualitas yang diterapkan oleh perusahaan. Audit ini juga bertujuan untuk
mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang terkait dengan sistem
kepastian kualitas. Audit ini diharapkan dapat memberikan rekomendasi perbaikan dan
peningkatan kinerja perusahaan dalam hal kualitas produk dan pelayanan.
BAB II

KESIMPULAN AUDIT

Berdasarkan temuan (bukti) yang penulis peroleh selama pelaksanaan audit, penulis
dapat menyimpulkan sebagai berikut:

1. Sistem Manajemen Kualitas

Kondisi:

1) Terdapat beberapa ketidaksesuaian penulisan dan implementasi SAP & e-SIC di


beberapa area produksi, yang menunjukkan bahwa sistem manajemen kualitas belum
sepenuhnya terdokumentasi dan terlaksana dengan baik. Hal ini dapat berdampak
pada konsistensi dan efektivitas proses produksi. Temuan ini terkait dengan kriteria
4.2.3 dan 4.2.4 dari ISO 9001:2008.
2) Terdapat kebijakan manajemen yang terpasang di area produksi belum update, masih
tanda tangan top management yang lama, yang menunjukkan bahwa komitmen
manajemen terhadap sistem manajemen kualitas belum terkomunikasikan secara
efektif. Hal ini dapat berdampak pada kesadaran dan motivasi karyawan dalam
menerapkan sistem manajemen kualitas. Temuan ini terkait dengan kriteria 5.3 dari
ISO 9001:2008.

Kriteria:

1) Organisasi harus menetapkan, mendokumentasikan, melaksanakan, dan memelihara


sistem manajemen kualitas, serta terus-menerus meningkatkan efektivitasnya sesuai
dengan persyaratan standar ini. Organisasi harus memastikan bahwa dokumen yang
diperlukan oleh sistem manajemen kualitas tersedia dan dikendalikan. Organisasi
harus menetapkan dan memelihara catatan yang dibutuhkan untuk memberikan bukti
bahwa persyaratan yang ditetapkan telah dipenuhi dan proses yang direncanakan telah
dilaksanakan secara efektif.
2) Manajemen puncak harus memastikan bahwa kebijakan kualitas a) sesuai dengan
tujuan organisasi, b) memberikan kerangka kerja untuk menetapkan dan meninjau
sasaran kualitas, c) dikomunikasikan dan dipahami di seluruh organisasi, dan d)
ditinjau secara berkala untuk memastikan kesesuaiannya yang berkelanjutan.

Penyebab:
1) Beberapa kemungkinan penyebab dari kondisi ini adalah kurangnya pemahaman dan
pelatihan karyawan terkait dengan SAP & e-SIC, kurangnya pengawasan dan audit
internal terhadap dokumen dan implementasi SAP & e-SIC, kurangnya ketersediaan
dan aksesibilitas dokumen SAP & e-SIC, dan kurangnya komunikasi dan koordinasi
antara area produksi yang berbeda.
2) Beberapa kemungkinan penyebab dari kondisi ini adalah kurangnya perhatian dan
prioritas manajemen puncak terhadap sistem manajemen kualitas, kurangnya
mekanisme dan media untuk mengkomunikasikan kebijakan kualitas, kurangnya
partisipasi dan keterlibatan karyawan dalam penyusunan dan peninjauan kebijakan
kualitas, dan kurangnya pembaruan dan penyesuaian kebijakan kualitas sesuai dengan
perubahan lingkungan internal dan eksternal.

Akibat

1) Beberapa kemungkinan akibat dari kondisi ini adalah terjadinya kesalahan,


ketidakkonsistenan, dan ketidaksesuaian dalam proses produksi, menurunnya kualitas
dan kepuasan pelanggan, meningkatnya biaya dan risiko operasional, dan
menurunnya kinerja dan reputasi organisasi.
2) Beberapa kemungkinan akibat dari kondisi ini adalah terjadinya ketidakjelasan,
ketidakteraturan, dan ketidaksesuaian dalam tujuan dan sasaran kualitas, menurunnya
kesadaran dan motivasi karyawan dalam menerapkan sistem manajemen kualitas,
meningkatnya ketidakpuasan dan ketidakpercayaan karyawan terhadap manajemen
puncak, dan menurunnya kinerja dan reputasi organisasi.

2. Tanggung Jawab Manajemen

Kondisi:

1) Terdapat analisa mikro yang dilakukan oleh operator yang belum bersertifikat, yang
menunjukkan bahwa tanggung jawab manajemen terhadap kompetensi dan pelatihan
karyawan belum terpenuhi. Hal ini dapat berdampak pada kualitas dan keamanan
produk yang dihasilkan. Temuan ini terkait dengan kriteria 6.2.2 dari ISO 9001:2008.

Kriteria

1) Organisasi harus memastikan bahwa personel yang melakukan pekerjaan yang


mempengaruhi kualitas produk memiliki kompetensi yang sesuai dengan pendidikan,
pelatihan, keterampilan, dan pengalaman. Organisasi harus menetapkan,
melaksanakan, dan memelihara proses untuk mengidentifikasi kebutuhan pelatihan,
menyediakan pelatihan, dan mengevaluasi efektivitas pelatihan. Organisasi harus
memastikan bahwa karyawan sadar akan relevansi dan pentingnya aktivitas mereka
dan bagaimana mereka berkontribusi pada pencapaian sasaran kualitas.

Penyebab

1) Beberapa kemungkinan penyebab dari kondisi ini adalah kurangnya analisis dan
perencanaan kebutuhan kompetensi dan pelatihan karyawan, kurangnya alokasi
sumber daya dan waktu untuk menyelenggarakan pelatihan, kurangnya standar dan
kriteria untuk menentukan kelayakan dan sertifikasi karyawan, dan kurangnya
pemantauan dan penilaian terhadap kompetensi dan pelatihan karyawan.

Akibat

1) Beberapa kemungkinan akibat dari kondisi ini adalah terjadinya kesalahan,


ketidakakuratan, dan ketidaksesuaian dalam analisa mikro, menurunnya kualitas dan
keamanan produk yang dihasilkan, meningkatnya biaya dan risiko operasional, dan
menurunnya kepuasan dan loyalitas pelanggan.

3. Manajemen Sumber Daya

Kondisi

1) Terdapat beberapa masalah terkait dengan kondisi lingkungan kerja, seperti kursi kain
di area filler line 6, selang angin line 5 bocor, temperature ruangan line 6 saat siang
hari mencapai 39 derajat celcius, dan pengendalian debu di gudang eks karoseri masih
belum maksimal. Hal ini menunjukkan bahwa manajemen sumber daya belum
optimal dalam menyediakan dan memelihara lingkungan kerja yang sesuai dengan
persyaratan produk. Hal ini dapat berdampak pada kenyamanan dan kesehatan
karyawan, serta kualitas produk yang dihasilkan. Temuan ini terkait dengan kriteria
6.3 dan 6.4 dari ISO 9001:2008.
2) Terdapat beberapa peralatan laboratorium yang kadaluarsa masa kalibrasinya, seperti
alat untuk cek temperature produk di line 6 dan EBI (electronic bottle inspection).
Hal ini menunjukkan bahwa manajemen sumber daya belum efektif dalam
mengendalikan dan memastikan kesesuaian peralatan pengukuran. Hal ini dapat
berdampak pada akurasi dan validitas hasil pengukuran yang digunakan untuk
memantau dan mengukur proses dan produk. Temuan ini terkait dengan kriteria 7.6
dari ISO 9001:2008.

Kriteria

1) Organisasi harus menentukan dan mengelola lingkungan kerja yang dibutuhkan untuk
mencapai kesesuaian produk. Lingkungan kerja mencakup faktor-faktor seperti
kondisi fisik, sosial, psikologis, dan lingkungan. Organisasi harus menyediakan dan
memelihara infrastruktur yang dibutuhkan untuk mencapai kesesuaian produk.
Infrastruktur mencakup bangunan, ruang kerja, peralatan proses, dan fasilitas
pendukung.
2) Organisasi harus menentukan proses dan menyediakan sumber daya yang dibutuhkan
untuk memastikan bahwa peralatan pengukuran yang digunakan untuk memberikan
bukti kesesuaian produk terhadap persyaratan yang ditetapkan dapat mengukur
dengan akurasi dan presisi yang sesuai. Organisasi harus memastikan bahwa
peralatan pengukuran dikalibrasi atau diverifikasi pada interval yang ditentukan atau
sebelum digunakan, terhadap standar pengukuran yang dapat ditelusuri. Organisasi
harus menyesuaikan, mengidentifikasi, melindungi, dan memelihara peralatan
pengukuran, serta menetapkan proses untuk mengendalikan, mengkalibrasi, dan
menjaga kesesuaian peralatan pengukuran.

Penyebab

1) Beberapa kemungkinan penyebab dari kondisi ini adalah kurangnya analisis dan
perencanaan kebutuhan lingkungan kerja dan infrastruktur, kurangnya alokasi sumber
daya dan anggaran untuk menyediakan dan memelihara lingkungan kerja dan
infrastruktur, kurangnya standar dan kriteria untuk mengevaluasi dan memperbaiki
lingkungan kerja dan infrastruktur, dan kurangnya pemantauan dan penilaian
terhadap lingkungan kerja dan infrastruktur.
2) Beberapa kemungkinan penyebab dari kondisi ini adalah kurangnya analisis dan
perencanaan kebutuhan peralatan pengukuran, kurangnya alokasi sumber daya dan
anggaran untuk menyediakan dan mengkalibrasi peralatan pengukuran, kurangnya
standar dan kriteria untuk menentukan interval dan metode kalibrasi, dan kurangnya
pemantauan dan penilaian terhadap peralatan pengukuran.
Akibat

1) Beberapa kemungkinan akibat dari kondisi ini adalah terjadinya ketidaknyamanan,


ketidakamanan, dan ketidaksehatan karyawan, menurunnya produktivitas dan
kreativitas karyawan, meningkatnya absensi dan turnover karyawan, dan menurunnya
kualitas dan kepuasan pelanggan.
2) Akibat: Beberapa kemungkinan akibat dari kondisi ini adalah terjadinya kesalahan,
ketidakakuratan, dan ketidaksesuaian dalam hasil pengukuran, menurunnya kualitas
dan keamanan produk yang dihasilkan, meningkatnya biaya dan risiko operasional,
dan menurunnya kepuasan dan loyalitas pelanggan.

4. Realisasi Produk

Kondisi

1) Terdapat beberapa masalah terkait dengan realisasi produk, seperti ditemukan semut
di area gula selatan, bak chlorine berlendir/jamur di area syrup, belum ada alarm saat
terjadi perbedaan tekanan di pasteurizer, pemantauan terjadwal ‘Net Content’ belum
dilakukan, dan sertifikasi SNI kadaluarsa pada 2 Aug 2015. Hal ini menunjukkan
bahwa realisasi produk belum memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh
pelanggan, peraturan, dan standar yang berlaku. Hal ini dapat berdampak pada
kepuasan pelanggan, reputasi perusahaan, dan ketaatan terhadap hukum. Temuan ini
terkait dengan kriteria 7.2.1, 7.6, 8.2.3, dan 8.2.4 dari ISO 9001:2008.
2) Terdapat belum ada monitoring yang cukup untuk memastikan syrup yang digunakan
saat produksi untuk memastikan concentrate utilization yang benar. Hal ini
menunjukkan bahwa realisasi produk belum efisien dan efektif dalam mengelola
bahan baku dan sumber daya yang digunakan. Hal ini dapat berdampak pada biaya
produksi, profitabilitas, dan kinerja lingkungan. Temuan ini terkait dengan kriteria
8.2.4 dari ISO 9001:2008.

Kriteria

1) Organisasi harus menentukan persyaratan yang berkaitan dengan produk, termasuk


persyaratan yang ditetapkan oleh pelanggan, peraturan, dan standar yang berlaku.
Organisasi harus memastikan bahwa peralatan pengukuran yang digunakan untuk
memberikan bukti kesesuaian produk terhadap persyaratan yang ditetapkan dapat
mengukur dengan akurasi dan presisi yang sesuai. Organisasi harus memantau dan
mengukur karakteristik produk untuk memverifikasi bahwa persyaratan produk telah
dipenuhi. Organisasi harus memantau informasi yang berkaitan dengan persepsi
pelanggan tentang sejauh mana persyaratan pelanggan telah dipenuhi.
2) Organisasi harus mengumpulkan dan menganalisis data yang sesuai untuk
menunjukkan kesesuaian dan efektivitas sistem manajemen kualitas, dan untuk
mengevaluasi di mana perbaikan sistem manajemen kualitas yang berkelanjutan
dapat dilakukan. Data ini harus mencakup data yang dihasilkan sebagai hasil dari
pemantauan dan pengukuran, dan dari sumber lain yang relevan. Organisasi harus
menerapkan teknik analisis data yang sesuai.

Penyebab

1) Beberapa kemungkinan penyebab dari kondisi ini adalah kurangnya analisis dan
perencanaan kebutuhan produk, kurangnya alokasi sumber daya dan anggaran untuk
menyediakan dan menguji produk, kurangnya standar dan kriteria untuk menjamin
kualitas dan keamanan produk, dan kurangnya pemantauan dan penilaian terhadap
produk dan kepuasan pelanggan.
2) Beberapa kemungkinan penyebab dari kondisi ini adalah kurangnya analisis dan
perencanaan kebutuhan bahan baku dan sumber daya, kurangnya alokasi sumber daya
dan anggaran untuk mengelola bahan baku dan sumber daya, kurangnya standar dan
kriteria untuk menentukan concentrate utilization yang benar, dan kurangnya
pemantauan dan penilaian terhadap bahan baku dan sumber daya.

Akibat

1) Beberapa kemungkinan akibat dari kondisi ini adalah terjadinya ketidaksesuaian,


ketidakamanan, dan ketidakpuasan produk, menurunnya kepuasan dan loyalitas
pelanggan, meningkatnya biaya dan risiko operasional, dan menurunnya reputasi dan
ketaatan terhadap hukum.
2) Beberapa kemungkinan akibat dari kondisi ini adalah terjadinya pemborosan,
inefisiensi, dan ketidakefektifan dalam penggunaan bahan baku dan sumber daya,
menurunnya biaya produksi, profitabilitas, dan kinerja lingkungan.
Daftar Ringkasan Temuan Audit

No Kondisi Kriteria Penyebab Akibat Rekomendasi


Ketidaksesuaian Prosedur Kurangnya Menyebabkan Melakukan
penulisan pencatatan ketelitian dan ketidakakuratan pelatihan dan
pencatatan pemakaian kedisiplinan data dan informasi pengawasan
pemakaian material di area operator dalam mengenai terhadap
material di area paker dan labeller melakukan pemakaian operator untuk
paker dan line 4 harus pencatatan material meningkatkan
labeller line 4 mencakup ketelitian dan
informasi kedisiplinan
1 mengenai jenis, dalam
jumlah, tanggal, melakukan
dan waktu pencatatan
pemakaian
material, serta
nama dan tanda
tangan petugas
yang bertanggung
jawab.
Kursi kain di Kursi kain di area Standar Menyebabkan Melakukan
area filler line 6 filler line 6 tidak keselamatan kerja ketidaknyamanan penggantian dan
sesuai dengan yang berlaku dan resiko pemeliharaan
standar kebersihan untuk area filler kontaminasi terhadap fasilitas
dan keselamatan line 6 harus produk kerja secara
kerja yang mencakup berkala
ditetapkan persyaratan
2
mengenai jenis,
kualitas, dan
kondisi kursi yang
digunakan oleh
pekerja, serta
frekuensi dan cara
pemeriksaan dan
perawatan kursi
tersebut.
Implementasi Prosedur yang Kurangnya Menyebabkan Melakukan
SAP & e-SIC di berlaku untuk Line koordinasi dan ketidakkonsistenan penyesuaian dan
Line 3 belum 3 harus mencakup komunikasi antara dan pembaruan
tertulis pada informasi bagian terkait ketidaksesuaian terhadap
prosedur mengenai dalam melakukan antara proses yang prosedur sesuai
penggunaan, perubahan proses dilakukan dengan dengan
integrasi, dan proses yang tertulis perubahan
pemeliharaan SAP proses yang
3 & e-SIC sebagai dilakukan
sistem informasi
yang mendukung
proses produksi,
pengendalian
mutu, dan
pelaporan
keuangan di Line
3.
Selang angin line Standar Kurangnya Menyebabkan Melakukan
5 bocor keselamatan kerja pemeliharaan dan pemborosan dan pemeliharaan
yang berlaku untuk perbaikan penurunan efisiensi dan perbaikan
line 5 harus terhadap peralatan proses produksi terhadap
mencakup produksi peralatan
persyaratan produksi secara
4 mengenai jenis, rutin
kualitas, dan
kondisi selang
angin yang
digunakan, serta
frekuensi dan cara
pemeriksaan dan
perbaikan selang
angin tersebut.
Ditemukan Standar kebersihan Kurangnya Menyebabkan Melakukan
semut di area dan sanitasi yang kebersihan dan resiko kontaminasi kebersihan dan
gula selatan berlaku untuk area sanitasi dan kerusakan sanitasi
gula selatan harus lingkungan kerja produk lingkungan kerja
mencakup secara teratur
persyaratan dan menyeluruh
mengenai
pencegahan,
5 pengendalian, dan
pemberantasan
hama yang dapat
mengkontaminasi
atau merusak
bahan baku,
produk, atau
peralatan produksi
gula pasir.
Alat kebersihan Standar kebersihan Kurangnya Menyebabkan Melakukan
lingkungan di dan sanitasi yang ketersediaan dan kesulitan dan pengecekan dan
area labeller line berlaku untuk area pengelolaan alat keterlambatan penyediaan alat
5 tidak tersedia labeller line 5 kebersihan dalam melakukan kebersihan
lengkap di harus mencakup lingkungan kebersihan lingkungan
tempat persyaratan lingkungan kerja secara cukup dan
kebersihan mengenai jenis, teratur
6
jumlah, dan
kondisi alat
kebersihan
lingkungan yang
harus disediakan,
digunakan, dan
disimpan di tempat
kebersihan yang
sesuai.
Kebijakan Kebijakan Kurangnya Menyebabkan Melakukan
manajemen yang manajemen yang pembaruan dan ketidaksesuaian pembaruan dan
terpasang di area berlaku untuk area penyebaran dan penyebaran
produksi belum produksi harus kebijakan ketidaksinkronan kebijakan
update, masih mencerminkan manajemen sesuai antara kebijakan manajemen
tanda tangan top komitmen, visi, dengan perubahan manajemen yang sesuai dengan
7 management misi, dan tujuan organisasi terpasang dengan perubahan
yang lama perusahaan, serta kebijakan organisasi
disetujui dan manajemen yang
ditandatangani berlaku
oleh top
management yang
saat ini menjabat.
Temperature Standar Kurangnya Menyebabkan Melakukan
ruangan line 6 keselamatan kerja pengaturan dan ketidaknyamanan pengaturan dan
saat siang hari yang berlaku untuk pengendalian dan penurunan pengendalian
mencapai 39 line 6 harus temperature produktivitas kerja temperature
derajat celcius mencakup ruangan ruangan sesuai
persyaratan dengan standar
mengenai yang ditetapkan
pengaturan,
8 pemantauan, dan
pengendalian
temperature
ruangan yang
sesuai dengan
kondisi
lingkungan, proses
produksi, dan
kesehatan pekerja.
Alat untuk cek Standar Kurangnya Menyebabkan Melakukan
temperature keselamatan dan pengawasan dan ketidakakuratan pengawasan dan
produk di line 6 kualitas produk penjadwalan dan ketidakandalan penjadwalan
lewat masa yang berlaku untuk terhadap kalibrasi hasil pengukuran terhadap
kalibrasinya line 6 harus alat ukur kalibrasi alat
mencakup ukur secara
persyaratan teratur dan tepat
mengenai jenis, waktu
9
spesifikasi, dan
kondisi alat untuk
cek temperature
produk yang harus
digunakan, serta
frekuensi dan cara
kalibrasi alat
tersebut.
Pemantauan Standar kualitas Kurangnya Menyebabkan Melakukan
terjadwal ‘Net produk yang kesadaran dan ketidaksesuaian pelatihan dan
Content’ belum berlaku untuk kedisiplinan dan pengawasan
dilakukan produk yang operator dalam ketidakkonsistenan terhadap
diproduksi harus melakukan kualitas produk operator untuk
mencakup pemantauan meningkatkan
persyaratan kesadaran dan
mengenai kedisiplinan
10 pengukuran, dalam
pencatatan, dan melakukan
pengendalian ‘Net pemantauan
Content’ yang
sesuai dengan
spesifikasi,
toleransi, dan
regulasi yang
berlaku.
Sertifikasi SNI Standar nasional Kurangnya Menyebabkan Melakukan
kadaluarsa pada Indonesia yang koordinasi dan ketidaksesuaian koordinasi dan
2 Aug 2015 berlaku untuk komunikasi antara dan ketidakpatuhan komunikasi
produk atau jasa bagian terkait terhadap antara bagian
yang diproduksi dalam melakukan persyaratan hukum terkait dalam
atau disediakan perpanjangan melakukan
oleh perusahaan sertifikasi perpanjangan
harus mencakup sertifikasi secara
persyaratan tepat waktu
mengenai jenis,
spesifikasi, dan
11
kualitas produk
atau jasa, serta
frekuensi dan cara
sertifikasi SNI
yang harus
dilakukan oleh
lembaga sertifikasi
yang diakreditasi
oleh Komite
Akreditasi
Nasional (KAN).
Belum ada alarm Standar Kurangnya Menyebabkan Melakukan
saat terjadi keselamatan dan perencanaan dan resiko kerusakan perencanaan dan
perbedaan kualitas produk penerapan alat dan kegagalan penerapan alat
tekanan di yang berlaku untuk pendeteksi proses pasteurisasi pendeteksi
pasteurizer proses pasteurisasi perbedaan tekanan perbedaan
12 harus mencakup tekanan yang
persyaratan dilengkapi
mengenai dengan alarm
pengaturan,
pemantauan, dan
pengendalian
tekanan di
pasteurizer, serta
pemasangan,
pengoperasian, dan
perawatan alarm
yang dapat
memberikan
peringatan dini
jika terjadi
perbedaan tekanan
yang signifikan.
Bak chlorine Standar kebersihan Kurangnya Menyebabkan Melakukan
berlendir/ jamur dan sanitasi yang kebersihan dan resiko kontaminasi kebersihan dan
di area syrup berlaku untuk area sanitasi bak dan penurunan sanitasi bak
syrup harus chlorine kualitas syrup chlorine secara
mencakup teratur dan
persyaratan menyeluruh
mengenai jenis,
kualitas, dan
kondisi bak
chlorine yang
13
digunakan untuk
mensterilkan
bahan baku,
produk, atau
peralatan produksi
syrup, serta
frekuensi dan cara
pembersihan dan
perawatan bak
chlorine tersebut.
Pengendalian Standar kebersihan Kurangnya Menyebabkan Mengembangkan
14
debu di gudang dan sanitasi yang peralatan dan resiko kontaminasi dan menerapkan
eks karoseri berlaku untuk metode yang tepat dan kerusakan peralatan dan
masih belum gudang eks untuk produk metode yang
maksimal karoseri harus pengendalian debu tepat untuk
mencakup pengendalian
persyaratan debu
mengenai jenis,
kualitas, dan
kondisi alat dan
bahan pembersih
yang digunakan
untuk
menghilangkan
debu di gudang,
serta frekuensi dan
cara pembersihan
dan perawatan
gudang tersebut.
Analisa mikro Standar Kurangnya Menyebabkan Melakukan
dilakukan oleh kompetensi dan pelatihan dan ketidakakuratan pelatihan dan
operator yang kualifikasi yang sertifikasi dan ketidakandalan sertifikasi
belum berlaku untuk terhadap operator hasil analisa mikro terhadap
bersertifikat operator yang yang melakukan operator yang
melakukan analisa analisa mikro melakukan
mikro harus analisa mikro
mencakup
15
persyaratan
mengenai jenis,
tingkat, dan masa
berlaku sertifikat
yang harus
dimiliki, serta
frekuensi dan cara
pelatihan dan
evaluasi yang
harus diikuti.
Belum ada Standar kualitas Kurangnya Menyebabkan Mengembangkan
monitoring yang dan efisiensi perencanaan dan pemborosan dan dan menerapkan
cukup untuk produk yang penerapan metode penurunan efisiensi metode dan alat
memastikan berlaku untuk dan alat yang tepat proses produksi yang tepat untuk
syrup yang proses produksi untuk monitoring monitoring syrup
digunakan saat yang syrup
produksi untuk menggunakan
memastikan syrup harus
concentrate mencakup
utilization yang persyaratan
benar mengenai jenis,
jumlah, dan
kualitas syrup
16
yang harus
digunakan, serta
frekuensi dan cara
monitoring yang
harus dilakukan
untuk mengukur
dan
mengendalikan
concentrate
utilization yang
sesuai dengan
target yang
ditetapkan.
Ditemukan Standar akreditasi Kurangnya Menyebabkan Melakukan
peralatan dan kualitas hasil pengawasan dan ketidakakuratan pengawasan dan
17 laboratorium pengujian yang penjadwalan dan ketidakandalan penjadwalan
yang kadaluarsa berlaku untuk terhadap kalibrasi hasil pengujian terhadap
peralatan laboratorium kalibrasi
masa laboratorium harus peralatan peralatan
kalibrasinya mencakup laboratorium laboratorium
persyaratan secara teratur
mengenai jenis, dan tepat waktu
spesifikasi, dan
kondisi peralatan
laboratorium yang
harus digunakan,
serta frekuensi dan
cara kalibrasi
peralatan
laboratorium
tersebut.
EBI (electronic Standar kualitas Kurangnya Menyebabkan Perusahaan
bottle inspection) dan keselamatan pemeliharaan dan penurunan akurasi harus
tidak berfungsi, produk yang perbaikan dan efektivitas meningkatkan
hanya dilakukan berlaku untuk terhadap EBI pemeriksa pemeliharaan
pemeriksaan proses pengisian dan perbaikan
secara manual botol harus EBI, menyusun
mencakup dan meninjau
persyaratan kebijakan dan
mengenai jenis, prosedur kontrol
spesifikasi, dan dan pengukuran
18
kondisi EBI yang kualitas produk,
harus digunakan, melakukan
serta frekuensi dan pelatihan bagi
cara pemeriksaan karyawan
dan perawatan EBI pemeriksa
tersebut. produk, dan
melakukan
monitoring dan
evaluasi
terhadap
efektivitas dan
akurasi
pemeriksaan
produk.
BAB III
Rekomendasi

Hasil audit yang dilakukan menemukan beberapa kelemahan yang harus menjadi perhatian
manajemen di masa yang akan datang. Kelemahan ini dikelompokkan menjadi empat, yaitu:

1. kelemahan yang terjadi pada sistem manajemen kualitas dalam hal dokumentasi dan
implementasi serta komunikasi dan komitmen manajemen.
2. kelemahan yang terjadi pada kompetensi dan pelatihan karyawan
3. kelemahan yang terjadi pada manajemen sumber daya yang belum optimal dalam
menyediakan dan memelihara lingkungan kerja yang sesuai dengan persyaratan
produk, serta belum efektifnya manajemen sumber daya dalam mengendalikan dan
memastikan kesesuaian peralatan pengukuran.
4. Kelemahan yang terjadi pada realisasi produk yang belum memenuhi persyaratan
yang ditetapkan oleh pelanggan, peraturan, dan standar yang berlaku serta belum
efisien dan efektif dalam mengelola bahan baku dan sumber daya yang digunakan.

Atas keseluruhan yang terjadi, maka diberikan rekomendasi sebagai koreksi atau
langkah perbaikan yang bisa diambil manajemen untuk memperbaiki kelemahan tersebut.

Rekomendasi:

1. Manajemen perlu melakukan review dan revisi terhadap dokumen-dokumen yang


berkaitan dengan sistem manajemen kualitas, seperti SAP & e-SIC, agar sesuai
dengan standar ISO 9001:2008. Manajemen juga perlu melakukan sosialisasi dan
pelatihan terhadap karyawan yang terlibat dalam proses produksi, agar memahami
dan menerapkan sistem manajemen kualitas dengan benar. Manajemen juga perlu
melakukan audit internal secara berkala, untuk memantau dan mengevaluasi kinerja
sistem manajemen kualitas, serta mengambil tindakan perbaikan jika ditemukan
penyimpangan. Rekomendasi ini bertujuan untuk meningkatkan konsistensi dan
efektivitas proses produksi, serta memenuhi kriteria 4.2.3 dan 4.2.4 dari ISO
9001:2008.
2. Manajemen perlu menunjukkan komitmen yang kuat dan jelas terhadap sistem
manajemen kualitas, dengan mengupdate kebijakan manajemen yang terpasang di
area produksi, dengan mencantumkan tanda tangan top management yang baru.
Manajemen juga perlu mengkomunikasikan kebijakan manajemen tersebut kepada
semua karyawan, baik secara lisan maupun tertulis, serta memberikan dukungan dan
sumber daya yang diperlukan untuk menerapkan sistem manajemen kualitas.
Manajemen juga perlu melakukan survei kepuasan karyawan secara berkala, untuk
mengukur tingkat kesadaran dan motivasi karyawan dalam menerapkan sistem
manajemen kualitas, serta mengambil tindakan perbaikan jika ditemukan masalah.
Rekomendasi ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan motivasi karyawan,
serta memenuhi kriteria 5.3 dari ISO 9001:2008.
3. Manajemen perlu melakukan analisa kebutuhan kompetensi dan pelatihan karyawan
yang bertanggung jawab atas proses dan produk yang berkaitan dengan sistem
manajemen kualitas, serta menyusun rencana pelatihan yang sesuai. Manajemen juga
perlu menyediakan dan mengatur pelatihan yang diperlukan, baik secara internal
maupun eksternal, untuk meningkatkan kompetensi karyawan, serta memberikan
sertifikat atau bukti pelatihan yang relevan. Manajemen juga perlu melakukan
evaluasi terhadap efektivitas pelatihan, dengan menggunakan metode yang sesuai,
seperti tes, observasi, atau wawancara, serta mengambil tindakan perbaikan jika
ditemukan ketidaksesuaian. Rekomendasi ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas
dan keamanan produk, serta memenuhi kriteria 6.2.2 dari ISO 9001:2008.
4. Manajemen perlu melakukan identifikasi dan penilaian terhadap kondisi lingkungan
kerja yang sesuai dengan persyaratan produk, serta menyusun rencana perbaikan yang
diperlukan. Manajemen juga perlu melakukan perbaikan dan pemeliharaan terhadap
kondisi lingkungan kerja, seperti mengganti kursi kain dengan kursi yang mudah
dibersihkan, memperbaiki selang angin yang bocor, mengatur temperature ruangan
agar tetap nyaman, dan meningkatkan pengendalian debu di gudang. Manajemen juga
perlu melakukan pemantauan dan pengukuran terhadap kondisi lingkungan kerja,
dengan menggunakan alat-alat yang sesuai, seperti termometer, hygrometer, atau dust
meter, serta mengambil tindakan perbaikan jika ditemukan ketidaksesuaian.
Rekomendasi ini bertujuan untuk meningkatkan kenyamanan dan kesehatan
karyawan, serta kualitas produk yang dihasilkan, serta memenuhi kriteria 6.3 dan 6.4
dari ISO 9001:2008.
5. Manajemen perlu melakukan inventarisasi dan penilaian terhadap semua peralatan
pengukuran yang digunakan untuk memantau dan mengukur proses dan produk, serta
menyusun rencana kalibrasi yang sesuai. Manajemen juga perlu melakukan kalibrasi
secara berkala dan sesuai dengan standar yang berlaku, dengan menggunakan
lembaga atau alat yang terakreditasi, serta mencatat hasil kalibrasi dan menandai
status peralatan pengukuran. Manajemen juga perlu mengendalikan peralatan
pengukuran yang tidak sesuai, dengan melakukan isolasi, penandaan, atau
penghapusan, serta mengambil tindakan perbaikan jika ditemukan ketidaksesuaian.
Rekomendasi ini bertujuan untuk meningkatkan akurasi dan validitas hasil
pengukuran, serta memenuhi kriteria 7.6 dari ISO 9001:2008.
6. Manajemen perlu melakukan pencegahan dan pengendalian terhadap potensi
penyimpangan yang dapat mempengaruhi realisasi produk, dengan menetapkan
prosedur, instruksi, atau spesifikasi yang sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan
oleh pelanggan, peraturan, dan standar yang berlaku. Manajemen juga perlu
melakukan pemantauan dan pengukuran terhadap realisasi produk, dengan
menggunakan peralatan pengukuran yang sesuai, serta mencatat hasil pemantauan
dan pengukuran. Manajemen juga perlu melakukan tindakan perbaikan jika
ditemukan ketidaksesuaian, dengan melakukan identifikasi, isolasi, penandaan, atau
penghapusan produk yang tidak sesuai, serta melakukan analisa penyebab dan
pencegahan terjadinya kembali. Rekomendasi ini bertujuan untuk meningkatkan
kepuasan pelanggan, reputasi perusahaan, dan ketaatan terhadap hukum, serta
memenuhi kriteria 7.2.1, 7.6, 8.2.3, dan 8.2.4 dari ISO 9001:2008.
7. Manajemen perlu melakukan monitoring yang cukup untuk memastikan syrup yang
digunakan saat produksi sesuai dengan concentrate utilization yang ditetapkan,
dengan menggunakan alat-alat yang sesuai, seperti flow meter, atau refractometer,
serta mencatat hasil monitoring. Manajemen juga perlu melakukan analisa terhadap
penggunaan bahan baku dan sumber daya lainnya, dengan menggunakan metode
yang sesuai, seperti material balance, atau energy balance, serta mencatat hasil
analisa. Manajemen juga perlu mengambil tindakan perbaikan untuk mengurangi
pemborosan dan meningkatkan produktivitas, dengan melakukan perbaikan proses,
peralatan, atau teknologi yang digunakan. Rekomendasi ini bertujuan untuk
meningkatkan biaya produksi, profitabilitas, dan kinerja lingkungan, serta memenuhi
kriteria 8.2.4 dari ISO 9001:2008.

Keputusan untuk melakukan perbaikan atas kelemahan ini sepenuhnya ada pada manajemen,
tetapi jika kelemahan ini tidak segera diperbaiki kami mengkhawatirkan terjadi akibat yang
lebih buruk pada Sistem Kepastian Kualitas Perusahaan di masa yang akan datang.
BAB IV
Ruang Lingkup Audit

Sesuai dengan penugasan yang kami terima, audit yang kami lakukan hanya meliputi masalah
Sistem Kepastian Kualitas PT. Coca-Cola Bottling Indonesia, Jawa Timur untuk periode tahun
2014/ 2015. Audit kami mencakup penilaian atas kecukupan sistem manajemen kualitas,
tanggung jawab manajemen, manajemen sumber daya, dan realisasi produk.

Anda mungkin juga menyukai