Skripsi
Oleh :
Rahmawati Fadlil Choeria
NIM : 11150170000039
Hasil penilaian bahan ajar menurut ahli menunjukan bahwa bahan ajar yang
dikembangkan memiliki kriteria layak dengan skor rata-rata 4,09 dan memiliki
keunggulan pada aspek evaluasi. Adapun skor rata-rata respon siswa memiliki
kriteria sangat baik dengan skor rata-rata 4,40 pada keseluruhan aspek memiliki
kriteria sangat baik. Berdasarkan hal tersebut, bahan ajar yang dikembangkan
termasuk dalam kriteria layak dan dapat digunakan dalam pembelajaran
matematika kelas XII SMA/MA.
i
ABSTRACT
RAHMAWATI FADLIL CHOERIA (11150170000039). "Development of
Schema-Based Instruction (SBI) Approach Teaching Materials with FOPS
Strategy on Enumeration Rules Materials". Thesis, Department of Mathematics
Education, Faculty of Tarbiyah and Teacher Training, Syarif Hidayatullah State
Islamic University Jakarta, 2022.
ii
KATA PENGANTAR
iii
memberikan kepercayaan kepada penulis. Saudara terbaik, Nurhayati
Choeria yang memberikan doa, semangat dan pengingat realita selama
penulisan skripsi ini. Serta keponakan tercinta, Salsabila Hanifa
Nurhidayati dan Syahanna Azahra Nurhidayati yang selalu memberikan
kebahagiaan dan menjadi penyemangat kepada penulis.
6. Sahabat terkasih, Rafi Ahmad As Sidiq, Virna Miawati, Ataya Samara,
Novalia Putri, Tri Apriliani, Deti Darmayanti dan Nabilah Rahmah, atas
semua doa dan dukungan kepada penulis. Terimakasih untuk tidak pernah
merasa lelah menjadi tempat kembali dan bercerita.
7. Adinda Salsabila, sahabat cuan yang mengenalkan Nessy judge, skincare,
nct, dan temen seperjuangan penulis dari awal niat sampai akhirnya
mengerjakan skripsi, terimakasih selalu menampung penulis.
8. Sahabat terkasih dari forum receh, Septi Nur Fuziya, S.Pd., Resminati
Dinda Salisa, S.Pd., Suciana Dewi, S.Pd., Fadhillah Dwi Gustika, S.Pd.,
Adinda Salsabila, Kalis Widya Arista, dan Aghnia Eri Hafillah, yang
menemani dari awal hingga akhir perkuliahan dengan banyak sekali canda
tawa serta memberikan dukungan dan semangat kepada penulis.
9. Keluarga besar pengurus dan pengawas KOPMA UIN Jakarta periode
2017, 2018, dan 2019, serta keluarga besar bidang keuangan, terimakasih
atas kesempatannya dan kepercayaannya untuk menambah pengalaman
dan senantiasa mendukung penulis.
Ucapan terima kasih juga ditujukan kepada semua pihak yang namanya
tidak bisa penulis tuliskan satu persatu. Penulis menyadari bahwa dalam
penulisan skripsi ini masih jauh dari kata sempurna, maka dari itu penulis
meminta kritik dan saran yang bersifat membangun Akhir kata, semoga
skripsi ini dapat berguna bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada
umumnya.
Jakarta, Juni 2022
Penulis
Rahmawati Fadlil Choeria
iv
DAFTAR ISI
ABSTRAK ................................................................................................................................. i
ABSTRACT ................................................................................................................................ ii
E. Tujuan Penelitian............................................................................................................7
G. Manfaat Penelitian..........................................................................................................8
3. Kaidah pencacahan.............................................................................................................. 19
v
A. Model Pengembangan ..................................................................................................28
vi
A. Simpulan ...........................................................................................................................66
B. Saran .................................................................................................................................67
LAMPIRAN-LAMPIRAN
vii
DAFTAR TABEL
viii
DAFTAR GAMBAR
ix
DAFTAR LAMPIRAN
x
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang wajib diikuti dari
tingkat sekolah dasar sampai tingkat menengah atas. Matematika memiliki
peranan penting dalam kehidupan sehari-hari, oleh karena itu matematika
salah satu ilmu dasar yang harus dikuasai oleh setiap manusia. Bahan kajian
matematika antara lain, berhitung, ilmu ukur, dan aljabar dimaksudkan untuk
mengembangkan logika dan kemampuan peserta didik1.
Programme for International Students Assessment (PISA) mengadakan
penilaian ataupun survei tiga tahunan kepada anak berusia 15 tahun untuk
menilai pengetahuan inti serta keterampilan yang dibutuhkan untuk dapat
berpartisipasi penuh dalam masyarakat. Matematika menjadi salah satu tes
yang dilakukan oleh PISA. Pada penilaian Matematika difokuskan untuk
mengukur kapasitas siswa untuk merumuskan, menggunakan dan
menafsirkan matematika dalam berbagai konteks. Untuk mencapai
keberhasilan siswa dalam tes PISA, maka siswa harus memiliki kemampuan
bernalar secara sistematis dan menggunakan konsep matematika, prosedur,
fakta, dan alat untuk menggambarkan, menjelaskan, dan memprediksi
fenomena2. Hasil Program of International Student Assessment (PISA) pada
tahun 2018 menyatakan Indonesia berada di peringkat 72 dari 78 negara
dengan skor rata-rata matematika sebesar 379 sedangkan skor rata-rata
Organization for Economic Co-Operation and Development (OECD) sebesar
489, nilai ini cenderung stagnan selama 10 tahun terakhir3.
1
Republik Indonesia, Penjelasan atas Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang
Sistem Pendidikan Nasional, hal 33.
2
OECD, Programme for International Student Assessment (PISA) 2018 Result, OECD,
2019. p. 104
3
Ibid, p. 18
1
2
4
Puspendik, Pendidikan di Indonesia Belajar dari Hasil PISA 2018, hal.42
5
Ibid, hal.50
6
Ibid, hal 49
3
7
Puspendik, Ringkasan Eksekutif Hasil Ujian Nasional SMA/MA IPA 2018, masukan untuk
pembelajaran di sekolah, hal.17
8
Puspendik 2018, Loc.cit
9
Puspendik, Ringkasan Eksekutif Hasil Ujian Nasional SMA/MA IPA 2019, masukan untuk
pembelajaran di sekolah, h.20
4
10
Ibid.
11
Puspendik 2018, Loc.cit.
5
12
Ibid, hal.13
13
Heni Rahmadani, Yenita Roza, Atma Murni, Analisis Kebutuhan Bahan Ajar
Matematika Berbasis Teknologi Informatika (TI) di SMA IT Al Bayyinah Pekanbaru. Juring
Journal for Research in Mathematics Learning,, Vol.1 2018. p. 92
14
Ibid
6
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang maka dapat diidentifikasi masalah yang
terjadi, yaitu:
1. Kesulitan menyelesaikan soal yang membutuhkan penafsiran syarat
dan tidak tersedia rumus langsung.
2. Bahan ajar yang tersedia kurang bervariasi
3. Bahan ajar yang tersedia kurang mendorong kemampuan matematika
siswa pada materi kaidah pencacahan
15
Scarlet Hughes, Joshua Cuevas, The Effects of Schema-Based Instruction on Solving
Mathematics Word Problems, Georgia Educational Researcher, Vol.17.2020. p.23
7
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan dari penelitian adalah sebagai
berikut:
1. Menghasilkan produk bahan ajar Schema-Based Instruction dengan
strategi FOPS pada materi kaidah pencacahan (aturan penjumlahan,
aturan perkalian, permutasi dan kombinasi)
8
9
10
3
Risa Nur Sa’adah, Metode penelitian R&D. (Malang : Literasi Nusantara, 2020), hal. 13
4
Sugiyono, Metode Penelitian & Pengembangan Research and Development, (Bandung:
Alfabeta, Cet. 3, 2019) hal. 28-29.
5
S. Thiagarajan, dkk., Instructional Development for Training Teachers of Exceptional
Children: A Sourcebook, (Minneapolis: Leadership Training Institute/Special Education, 1974),
hal. 5.
6
S. Thiagarajan, Loc.cit
11
7
Rudi Susilana, Cepi Riyana, Media Pembelajaran, (Bandung: CV Wacana Prima, 2018),
hal.1
8
Sumiati, Asra, Metode Pembelajaran, (Bandung : CV Wacana Prima, 2019), hal. 3
9
Ibid., hal. 149
12
10
Amir Hamzah, Op.cit, hal.19
11
Abdul Majid, Perencanaan pembelajaran, (Bandung : PT Remaja Rosdakarya, cetakan
ke-11 2011), h.173
12
Yuberti, Teori Pembelajaran dan Pengembangan Bahan Ajar dalam Pendidikan, (Bandar
Lampung: Anugrah Utama Raharja (AURA), 2014), h. 185.
13
Amir Hamzah, op.cit., hal 20
13
14
Ibid, hal.20
14
18
H. B. Uno, Perencanaan Pembelajaran, (Jakarta: Bumi Aksara, Cet. 11, 2019), hal. 32.
19
Amir Hamzah, Op.cit, hal.20
16
20
Asha K.Jitendra, dkk, Improving Seventh Grade Student’s Learning of Ratio and
Proportion: the role of Schema-Based Instruction, Contemporary Educational Psychology, 2009,
p.252
21
Brittany L.Hott, Using Schema-Based Instruction to Improve the Mathematical Problem
Solving Skills of a Rural Student with EBD, Learning Disabilities: A Contemporary Journal, 2021,
p.128
17
22
Asha K. Jitendra,dkk, A Randomized Trial of the Effects of Schema-Based Instruction on
Proportional Problem-Solving for Students With Mathematics Problem-Solving Difficulties,
(Journal of Learning Disabilities, 2016),p.4
23
Brittany L.Hott, p.129
24
Jon R. Star, dkk, Using Schema-Based Instruction to Improve Seventh Grade Student’s
Learning Ratio and Proportion, (New york, Paper presented at the annual meeting of the
American Educational Research Association, 2008), p.5
25
Nani Restati Siregar, Validasi Modul “FOPS” untuk Meningkatkan Kemampuan
Pemecahan Soal Cerita Matematika,(Kendari: Jurnal Nasional Pendidikan Matematika, 2022), hal.
161
26
Ibid, hal.160
18
30
Ibid, hal. 134
21
nPn
( )
Contoh Soal
Tentukan banyaknya susunan atau permutasi 3 huruf yang
diambil dari 3 huruf a,b,c yang tersedia.
Penyelesaian
Banyaknya huruf yang tersedia ada 3, yaitu a, b, dan c. Diambil
3 huruf, maka banyaknya susunan atau permutasi :
3P3
( )
31
Ibid, hal. 135
32
Sukino Suparmin, Maestro Matematika SMA/MA Kelas XII, (Sidoarjo: PT.Masmedia
Buana Pustaka, 2019) h.242
22
B C
A
C B
A C
B
C B
A B
C
B C
nPr
( )
Contoh soal
Kamar rawat inap di klinik bersalin “Selalu Sehat” hanya bisa
menampung 4 pasien yang akan melahirkan. Jika pada hari itu
kedatangan 6 pasien yang akan melahirkan, dalam beberapa cara
dapat disusun kemungkinan 6 pasien dapat dirawat inap di
klinik tersebut?
Penyelesaian
Cara 1 (menggunakan perkalian)
Kamar 1 Kamar 2 Kamar 3 Kamar 4
6 6–1=5 6–2=4 6–3=3
Maka banyaknya susunan = cara
6P4 cara
( )
3) Permutasi Pemulihan
Permutasi pemulihan dikenal juga sebagai permutasi
pengulangan. Jika suatu permutasi sebanyak objek dari
objek ( ) dengan pengulangan berarti objek dapat
digunakan beberapa kali, dapat dirumuskan sebagai berikut.
23
n Pr
Contoh soal
Akan dilakukan pengecatan 5 rumah dengan 3 macam cat
(kuning, biru, dan cokelat) dengan kondisi warna cat dapat
dipakai berulang. Hitung banyaknya cara pengecatan 5 rumah
tersebut dengan 3 macam cat.
Penyelesaian
Permasalah tersebut dapat digambarkan dengan bagan sebagai
berikut;
Kuning Biru Coklat
5 rumah 5 rumah 5 rumah
Atau menggunakan permutasi pemulihan
5P3 = 125 cara
4) Permutasi Siklik
Banyaknya permutasi untuk objek berbeda yang diatur dalam
sebuah lingkaran atau bulatan disebut permutasi siklik.
Permutasi siklik dari unsur ( ) ditentukan oleh formula
berikut:
( ) ( )
Contoh soal
Terdapat tiga orang pemain mobile legend A, B, dan C yang
disusun melingkar. Hitung banyaknya susunan pemain dalam
kedudukan berbeda
Penyelesaian
Karena n= 3 , maka ( ) ( )
e. Kombinasi
Kombinasi merupakan pengembangan dari aturan perkalian dan
permutasi. Dalam permasalahan kontekstual permasalahan dalam
menemukan banyaknya cara pengambilan r objek dan n objek tanpa
memperhatikan urutan dikenal dengan prinsip kombinasi.
24
( )
( )
Contoh soal
Kantor wilayah departemen pendidikan akan menempatkan 4
sarjana matematika baru dari 10 sarjana matematika baru yang
menunggu penempatan sebagai guru matematika. Berapa banyak
cara menempatkan guru matematika tersebut?
Penyelesaian
Diketahui, dan
Maka ( ) cara.
( )
33
Gelar Dwirahayu, Mia Halpiani , Dedek Kustiawat, Peningkatan kemampuan berpikir
aljabar melalui pembelajaran Schema-Based Instruction dengan strategi FOPS, (Jurnal
Pendidikan Matematika dan Matematika, 2019), h.114
25
34
Ivo Syifa Luthfia, Pengembangan perangkat pembelajaran berbasis problem solving
polya untuk meningkatkan kemampuan penalaran matematis siswa materi peluang kelas XI SMA,
(Skripsi UIN Syarif Hidayatullah, 2018), h. 66
35
Lela Nur Safrida, Abdur Rahman Asari, Pengembangan Perangkat Pembelajaran
Berbasis Problem Solving Polya untuk meningkatkan kemampuan penalaran matematis siswa
materi peluang kelas XI SMA, (Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian dan pengembangan, 2016),
Vol.1, No.4,h. 590.
26
Pembelajaran di Sekolah
1. Kurangnya minat siswa untuk mencoba mencari tahu serta menggali informasi
mengenai materi yang akan dipelajari, khususnya materi kaidah pencacahan.
2. Hasil belajar siswa yang rendah pada materi kaidah pencacahan
Upaya yang dilakukan
Hasil
Bahan ajar siswa (LKS) dengan Schema-Based Instruction dengan strategi FOPS
yang telah di uji, diharapkan mampu meningkat kemampuan berpikir matematis
siswa dalam memecahkan masalah pada kaidah pencacahan
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Model Pengembangan
Metode penelitian yang digunakan adalah metode Research and
Development (R&D) atau penelitian dan pengembangan. Metode penelitian
dan pengembangan digunakan dalam suatu kajian sistematik untuk
mengembangkan dan memvalidasi produk, dalam penelitia ini produk yang
dihasilkan adalah bahan ajar.1 Model pengembangan yang digunakan
pengembangan yang digunakan pada penelitian ini adalah model
pengembangan Thiagarajan yaitu 4-D (Define, Design, Develop and
Disseminate)2. Pada tahapan dissemination atau penyebaran tidak dilakukan
pada penelitian ini dikarenakan untuk menghemat waktu dalam penelitian.
Produk yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah bahan ajar
matematika melalui pendekatan Schema-Based Instruction dengan strategi
FOPS pada materi kaidah pencacahan kelas XII SMA/MA.
B. Prosedur Pengembangan
Model pengembangan yang digunakan pada penelitian ini mengacu pada
model yang dikembangkan oleh 4-D Thiagarajan yaitu: (1) define
(Pendefinisian); (2) design (perancangan); dan (3) development
(pengembangan).
1. Define (pendefinisian)
Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah menetapkan dan
mendefiniskan persyaratan instruksional. Hal ini dilakukan untuk
pengembangan produk yang sesuai dengan kebutuhan pengguna.
Thiagarajan menganalisis 5 kegiatan yang dilakukan pada tahap
pendefinisian, yaitu3;
a. Front-end Analysis (Analisis awal akhir)
1
Risa Nur Sa’adah, Metode penelitian R&D kajian teoritis dan aplikatif, Literasi
Nusantara, (Malang: 2020), h.14
2
S. Thiagarajan, Loc.cit. hal. 5
3
Ibid, p.6
28
29
Pada tahap ini, untuk meningkatkan mutu serta kinerja guru maka
dilakukan analisis masalah mendasar yang dihadapi oleh guru atau
pendidik selama proses kegiatan belajar mengajar. Analisis ini
dilakukan untuk menghasilkan solusi alternatif yang lebih efisien.
Pada tahap ini, peneliti menganalisis bahan ajar dan strategi
pembelajaran yang biasa digunakan oleh guru.
b. Learner Analysis (Analisis peserta didik)
Analisis peserta didik dilakukan untuk mengetahui karakter
peserta didik yang relevan dengan desain pengembangan yang
dilakukan. Pada tahap ini, peneliti melakukan wawancara terhadap
beberapa peserta didik untuk mengetahui tanggapan siswa terhadap
pelajaran matematika dan permasalahan yang dialami siswa dalam
mempelajari materi yang dianggap sulit.
c. Task Analysis (Analisis tugas)
Analisis tugas secara garis besar merupakan sebuah kegiatan
dalam menentukan materi ajar. Analisis ini memastikan cakupan
tugas yang komprehensif dalam materi pembelajaran.
d. Concept Analysis (Analisis konsep)
Analisis konsep mengidentifikasi konsep utama yang akan
diajarkan. Pada tahap ini menguraikan konsep-konsep yang
kemungkinan akan ditemukan siswa dalam mempelajari kaidah
pencacahan.
e. Specifying Instructional Objectivies (Perumusan tujuan
pembelajaran)
Berdasarkan hasil analisis tugas dan analisis konsep kemudian
disatukan menjadi serangkaian tujuan yang memberikan dasar
konstruksi uji dan desain instruksional. Pada tahap ini peneliti
merumuskan indikator pencapaian kompetensi yang mengacu pada
kompetensi dasar. Tujuan pembelajaran menjadi acuan dalam
merancang bahan ajar jenis LKS berbasis Schema Based Instruction
dengan strategi FOPS pada materi kaidah pencacahan.
30
2. Design (perencanaan)
Pada tahap ini bertujuan untuk merancang perangkat pembelajaran.
Tahap ini dapat dimulai setelah menetapkan serangkaian tujuan
pembelajaran untuk bahan ajar. Pada tahap perencanaan, terdapat 4
langkah, yaitu:4
a. Penetapan rancangan awal sesuai dengan struktur LKS sebagai
gambaran produk bahan ajar yang akan dihasilkan
b. Penggunaan strategi pembelajaran, yakni menggunakan
pendekatan Schema-Based Instruction dengan strategi FOPS.
Adapun tahapan pembelajarannya terdiri dari pembelajaran skema
masalah dan pembelajaran solusi masalah. Kedua tahapan
tersebut menggunakan empat langkah strategi FOPS yaitu; (1)
Find the problem type; (2) Organize the information in the
problem; (3) Plan to solve the problem; dan (4) Solve the
problem. Semua tahapan tersebut terdapat di dalam rangkaian
kegiatan pembelajaran pada setiap aktivitas LKS.
c. Penyajian bahan ajar LKS atau draft 1
d. Penyusunan alat evaluasi bahan ajar, berupa angket validasi ahli
dan angket respon siswa untuk menentukan kelayakan dari bahan
ajar LKS yang dibuat oleh peneliti.
3. Development (pengembangan)
Tujuan pada tahap ini adalah memodifikasi bahan ajar. Dalam tahap
pengembangan umpan balik diterima melalui evaluasi formatif dan
materi direvisi dengan tepat.5
a. Pembuatan bahan ajar
Rancangan bahan ajar yang telah dilakukan pada tahap
sebelumnya kemudian direalisasikan dengan pembuatan bahan ajar
yang dilakukan oleh peneliti.
b. Validasi bahan ajar
4
Ibid, p.7
5
Ibid, p.8
31
6
Hengki Wijaya, Analisis Data Kuantitatif Ilmu Pendidikan Teologi, Makassar: Sekolah
Tinggi Theologia Jaffaray, 2018, h.17.
33
Tabel 3. 1
Kisi-Kisi Instrumen Penilaian Ahli
No. Item
No Aspek Indikator Jumlah
Pertanyaan
Kesesuaian materi
1, 2, 3
dengan KI dan KD
1 Kelayakan Isi Keakuratan materi 4, 5, 6, 7 10
Pendukung materi
8, 9, 10
pembelajaran
Lugas 11, 12, 13
Komunikatif 14, 15
Kesesuaian dengan
Aspek tingkat 16
2 8
Kebahasaan perkembangan siswa
Penggunaan istilah
dan simbol 17, 18
matematika
Penyajian
19, 20
Aspek Penyajian Pembelajaran
3 5
Materi Pendukung
21, 22, 23
Penyajian
Desain sampul
Aspek Desain 24, 25, 26, 27
4 (cover) 8
Tampilan
Desain isi bahan ajar 28, 29, 30, 31
Aspek
Pendekatan Tahapan Schema
5 32, 33, 34, 35 4
Schema Based Based Instruction
Instruction
Ilustrasi Masalah 36
6 Evaluasi 3
Soal Latihan 37, 38
34
Keterangan :
̅ : Skor rata-rata seluruh aspek bahan ajar
∑ : Jumlah skor seluruh aspek
: Banyak butir pertanyaan
Data pertama yang diperoleh adalah nilai data kuantitatif, maka harus
diubah skor rata-rata seluruh aspek menjadi nilai kualitatif sesuai dengan
kriteria penilaian yang dijabarkan dalam tabel berikut:8
7
Sugiono, op.cit, h.165-66
8
Eko P. Widoyoko, Evaluasi Program Pembelajaran, (Yogyakarta: Pustaka belajar, 2009)
h. 238
36
Tabel 3. 4
Kriteria Penilaian Bahan Ajar LKS oleh Ahli
Rumus Interval Skor Kriteria
(̅ ) Sangat Layak
(̅ ) (̅ ) Layak
(̅ ) (̅ ) Cukup Layak
(̅ ) (̅ ) Kurang Layak
(̅ ) Tidak Layak
Keterangan :
: Skor Empiris
̅ : Rata-rata ideal
̅ ( )( )
̅ ( )( )
kemudian diubah menjadi nilai data kualitatif dengan kriteria yang dapat
dilihat pada tabel 3.4.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
38
39
c. Analisis Tugas
Analisis tugas dilakukan dengan mengidentifikasi serta
memetakan materi-materi yang akan dipelajari oleh siswa. Materi
yang digunakan dalam penelitian ini adalah Kaidah Pencacahan
untuk siswa kelas XII SMA/MA. Materi yang disajikan pada bahan
ajar terbagi menjadi empat LKS dengan latihan pada bagian akhir
setiap LKS sebagai tugas untuk siswa. Tugas yang diberikan berupa
soal esai yang bertujuan untuk menguji pemahaman konsep yang
telah diberikan.
d. Analisis Konsep
Analisis ini dilakukan dengan mengkaji Kompetensi Inti (KI) dan
Kompetensi Dasar (KD) pada Permendikbud Nomor 37 Tahun 2018,
sesuai dengan KD 3.3 yaitu; Menganalisis aturan pencacahan (aturan
penjumlahan, aturan perkalian, permutasi, dan kombinasi) melalui
masalah kontekstual, dan KD 4.3 yaitu; menyelesaikan masalah
kontekstual yang berkaitan dengan kaidah pencacahan (aturan
penjumlahan, aturan perkalian, permutasi dan kombinasi).
Berdasarkan hasil kajian tersebut, maka diperoleh analisis konsep
sebagai berikut:
1) Menganalisis aturan pencacahan menggunakan aturan
penjumlahan melalui masalah kontekstual
2) Menganalisis aturan pencacahan menggunakan aturan
perkalian melalui masalah kontekstual
3) Menganalisis masalah kontekstual yang berkaitan dengan
permutasi atas seluruh objek
4) Menganalisis masalah kontekstual yang berkaitan dengan
permutasi atas sebagian dari seluruh objek
5) Menganalisis masalah kontekstual yang berkaitan dengan
permutasi siklik
41
1
Depdiknas, Panduan Pengembangan Bahan Ajar, (Jakarta: Depdiknas, 2008), h. 24
43
2
Depdiknas, Loc.cit.
45
(a) (b)
Gambar 4. 1
Halaman Sampul Depan dan Halaman Francis
2) Penulisan KI, KD, dan Indikator pembelajaran. Bagian ini
dibuat sesuai dengan Permendikbud Nomer 37 tahun 2018,
dengan KD pada materi kaidah pencacahan.
Gambar 4. 2
Pengetikan KI, KD, dan Indikator
3) Penulis petunjuk penggunaan dan pembuatan peta konsep.
Pada halaman “Petunjuk penggunaan”, memuat petunjuk-
petunjuk dalam menggunakan bahan ajar LKS, sedangkan
46
Gambar 4. 3
Pengetikan Petunjuk Penggunaan dan Peta Konsep
4) Penulisan tujuan pembelajaran, masalah kontekstual dan
tahapan Schema-Based-Instruction dengan strategi FOPS.
Tujuan pembelajaran dituliskan berdasarkan indikator yang
merupakan turunan dari KD 3.3 dan 4.3. masalah kontekstual
dibuat berdasarkan kaitannya dengan LKS tersebut. Penulisan
tahapan Schema-Based-Instruction dengan strategi FOPS
berisikan langkah kerja siswa dalam mempelajari LKS dengan
tahapan find, organize, plan, dan solve.
47
Gambar 4. 4
Penulisan Tujuan Pembelajaran dan Masalah Kontekstual
Gambar 4. 5
Tahapan Find
48
Gambar 4. 6
Tahapan Organize
Gambar 4. 7
Tahapan Plan dan Solve
49
Gambar 4. 8
Pengetikan Latihan Soal
6) Pembuatan kunci jawaban. Bagian ini merupakan kumpulan
kunci jawaban dari soal latihan yang diberikan pada bagian
akhir setiap LKS.
50
Gambar 4. 9
Pengetikan Kunci Jawaban
7) Pembuatan daftar pustaka. Halaman “Daftar Pustaka” memuat
sumber yang digunakan penyusun dalam menyusun bahan ajar
LKS.
Gambar 4. 10
Pengetikan Daftar Pustaka
51
b. Validasi Ahli
Validasi bahan ajar oleh para ahli dilaksanakan setelah bahan ajar
LKS (draft 1) selesai dibuat, tahap penilaian ahli ini dilakukan oleh
tiga orang dosen dan tiga guru matematika. Teknis penilaian
dilakukan dengan memberikan angket kepada setiap validator ahli
untuk memberikan nilai, kritik, dan/atau saran untuk perbaikan pada
bahan ajar LKS agar sesuai dengan kondisi siswa dan kegiatan
belajar mengajar di sekolah.
c. Revisi Bahan Ajar
Bahan ajar LKS yang sudah divalidasi oleh Ahli, kemudian
dilakukan perbaikam berdasarkan saran dan arahan yang telah
diberikan oleh validator ahli sehingga bahan ajar LKS layak diuji
coba. Berikut adalah beberapa perbaikan pada bahan ajar LKS.
Perbaikan bahan ajar yang lebih rinci dapat dilihat pada Lampiran 13
1) Perbaikan sampul depan bahan ajar LKS pada Gambar 4.11 (a)
adalah penyesuaian judul dan penempatan teks judul yang
kurang tepat, serta tidak menunjukan identitas model
pembelajaran, sehingga hasil perbaikan komponen dapat
dilihat pada Gambar 4.11 (b)
(a) (b)
Gambar 4. 11
Sampul Depan sebelum dan Sesudah Revisi
52
(a) (b)
Gambar 4. 12
Soal Latihan LK.1 Sebelum dan Sesudah
3) Perbaikan pada setiap Lembar Kerja untuk menambahkan
perintah membaca informasi sebelum mengerjakan latihan.
Salah satunya pada LK.1, dapat dilihat pada Gambar 4.13 (a)
tidak ada perintah untuk mmebaca informasi teks bacaan.
Perbaikan dapat dilihat pada Gambar 4.13 (b).
53
(a) (b)
Gambar 4. 13
Perintah membaca informasi Sebelum dan Sesudah
4) Perbaikan pada tahapan Find pada seluruh Lembar Kerja.
Dapat dilihat seperti pada Gambar 4.14 (a) pada tahapan Find
kurang menunjukan Self-Questioning. Perubahan dapat dilihat
pada Gambar 4.14 (b)
(a)
Gambar 4. 14
Perbaikan Tahapan Find
54
(a) (b)
Gambar 4. 15
Tahapan Solve LK.3 Sebelum dan Sesudah
6) Perbaikan pada kunci jawaban LK.3 Permutasi nomer 1.
Terdapat kesalahan hitung. Gambar 4.16 (a) sebelum
diperbaiki, terlihat kemungkinan bulan ada 12. Pada Gambar
4.16 (b) setelah diperbaikim kemungkinan bulan yang tepat
adalah 1.
55
(a)
(b)
Gambar 4. 16
Kunci Jawaban LK.3 Sebelum dan Sesudah diperbaiki
d. Uji Coba Terbatas
Bahan ajar LKS yang telah dinilai dan direvisi sesuai dengan
saran dari validator ahli, serta telah dinyatakan layak, maka peneliti
selanjutnya melakukan uji coba terbatas untuk mengetahui respon
siswa terhadap bahan ajar LKS yang telah disusun. Uji coba terbatas
dilakukan dengan memberikan angket respon siswa kepada 11 siswa
kelas XII SMA Perguruan Rakyat 1 Jakarta.
B. Deskripsi dan Analisis Data Hasil Uji Coba
Berdasarkan pemaparan deskripsi hasil pengembangan, berikut adalah
pemaparan mengenai deskripsi dan analisa data hasil uji coba yang telah
peneliti lakukan, sebagai berikut:
1. Penilaian Ahli
Tahap penilaian ahli dilakukan dengan analisis dari hasil data
berdasarkan nilai validasi yang telah diberikan oleh para Ahli atau
validator. Penilaian ahli dilakukan untuk mengukur kelayakan bahan ajar
56
jenis LKS yang telah disusun. Instrumen penilaian ahli meliputi enam
aspek, yaitu kelayakan isi, kebahasaan, penyajian materi, desain
tampilan, pendekatan Schema Based Instruction dengan strategi FOPS
yang diterapkan pada bahan ajar LKS, dan evaluasi. Enam aspek tersebut
dinilai melalui lembar validasi yang dibuat dengan skala penilaian 1
sampai 5.
Penilaian bahan ajar LKS dilakukan oleh ahli tiga orang dosen Jurusan
Pendidikan Matematika UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan tiga orang
praktisi matematika, yaitu guru matematika. Dosen yang terlibat sebagai
validator adalah Bapak Dr.Otong Suhyanto, M.Si., Bapak Ramdani
Miftah, M.Pd., dan Bapak M. Hafiz, M.Pd. serta, tiga orang guru yang
menjadi validator ahli adalah guru matematika tingkat SMA/MA, yaitu
Bapak Tommy Adithya, M.Pd., dari SMAN 11 Kota Tangerang Selatan,
Bapak Suhanda, M.Pd dari SMAN 1 Cibinong, dan Ibu Fadillah
Nurhidayat, S.Pd dari SMA Perguruan Rakyat 1 Jakarta. Hasil
perhitungan data validasi bahan ajar secara lebih rinci dapat dilihat pada
Lampiran 8 dan 9.
Tabel 4.1 Hasil Validasi Bahan Ajar oleh Ahli
Rata-Rata
No Aspek Kriteria
Skor
1 Kelayakan Isi 4,16 Layak
2 Kebahasaan 3,93 Layak
3 Penyajian Materi 4,06 Layak
4 Desain Tampilan 4,16 Layak
Pendekatan SBI dengan
5 3,95 Layak
Strategi FOPS
6 Evaluasi 4,27 Sangat Layak
Penilaian Keseluruhan 4,09 Layak
Penilaian bahan ajar LKS dilakukan secara bersamaan oleh para ahli.
Berdasarkan tabel 4.1, rata-rata skor penilaian ahli terhadap bahan ajar
adalah 4,09. Nilai rata-rata skor tersebut kemudian dikonversi sesuai
tabel 3.4, dan berdasarkan hasil konversi tersebut, bahan ajar LKS
57
menurut para ahli termasuk dalam kriteria layak. Penilaian setiap aspek
berdasarkan indikator yang digunakan pada Tabel 3.1 dapat diuraikan
secara lebih rinci sebagai berikut.
a. Aspek Kelayakan Isi
Aspek kelayakan isi memiliki tiga indikator penilaian, berikut
adalah rincian indikator beserta rata-rata skor setiap indikatornya.
Tabel 4.2 Hasil Validasi Bahan Ajar pada Aspek Kelayakan Isi
Rata-Rata
No Indikator Kriteria
Skor
1 Kesesuaian materi dengan KI dan KD 4,27 Sangat Layak
2 Keakuratan materi 4,00 Layak
3 Pendukung materi pembelajaran 4,22 Sangat Layak
Penilaian Keseluruhan 4,16 Layak
Pada tabel 4.2 terlihat bahwa penilaian pada aspek kelayakan isi
memiliki kriteria layak, yang berarti isi serta materi yang disajikan
dalam bahan ajar LKS sudah tepat dengan KI dan KD yang
digunakan.
b. Aspek Kebahasaan
Aspek kebahasaan memiliki empat indikator penilaian yang
digunakan untuk menilai aspek kebahasaan, berikut adalah rincian
tiap indikator dan rata-rata skornya.
Tabel 4.3 Hasil Validasi Bahan Ajar pada Aspek Kebahasaan
Rata-Rata
No Indikator Kriteria
Skor
1 Lugas 3,72 Layak
2 Komunikatif 3,91 Layak
Kesesuaian dengan tingkat
3 4,33 Sangat Layak
perkembangan siswa
Penggunaan istilah dan simbol
4 4,08 Layak
matematika
Penilaian Keseluruhan 4,01 Layak
58
Salah satu dari tiga siswa yang mengerjakan LK.4 dan menjawab soal
nomer dua seperti gambar di atas. Siswa menyelesaikan soal latihan
tanpa menuliskan tahapan find secara terurut, namun terlihat siswa
tersebut menggaris bawahi beberapa informasi penting pada soal. Hal ini
bisa dikatakan siswa sudah dapat menafsirkan informsi kedalam bahasa
sendiri, kemudian siswa tersebut langsung mengerjakan dengan tahapan
organize, yaitu mengorganisasikan informasi dengan mendata
kemungkinan penempatan kamar. Setelah itu siswa lanjut pada tahap
plan, yaitu menulis perencanaan untuk menyelesaikan masalah, terlihat
siswa dapat menentukan n unsur dan r unsur pada permasalahan. Pada
tahapan solve, siswa menyelesaikan permasalahan menggunakan
informasi sebelumnya. Siswa menyelesaikan soal dengan menggunakan
tahapan perencanaan yang diubah kedalam model matematika. Siswa
63
guru mata pelajaran matematika. Hasil penilaian dan saran serta kritik dari
validator ahli digunakan sebagai dasar perbaikan bahan ajar LKS, setelah
perbaikan selesai dilakukan, pengembangan bahan ajar ini diakhiri dengan uji
coba kelompok kecil.
Berdasarkan hasil penilaian para ahli, bahan ajar berbasis Schema based
instruction dengan strategi FOPS pada materi kaidah pencacahan yang telah
dikembangkan oleh peneliti dinyatakan layak dengan skor rata-rata
keseluruhan 4,09. Hasil penilaian siswa terhadap bahan ajar LKS mendapat
skor rata-rata keseluruhan 4,40 dengan kriteria sangat baik. Hasil ini
menunjukan bahwa, bahan ajar berbasis schema based instruction dengan
strategi FOPS dapat diimplementasikan dan digunakan sebagai bahan ajar
dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah.
Penggunaan SBI dengan strategi FOPS pada bahan ajar diharapkan dapat
memudahkan siswa dalam menentukan penyelesaian secara tepat pada
permasalahan kaidah pencacahan. Selain itu, penelitian yang dilakukan oleh
Ivo Syifa Lutfia, yaitu; “Pengaruh schema-based instruction dengan startegi
FOPS terhadap kemampuan representasi matematis siswa”, menunjukan
bahwa kemampuan representasi matematis siswa pada materi sistem
persamaan linear dua variabel yang diberikan perlakuan dengan pendekatan
schema based instruction dengan strategi FOPS tergolong lebih baik jika
dibandingkan dengan siswa yang diberi perlakuan dengan pendekatan
konvensional3. Hal ini menunjukan pendekatan Schema based instruction
dengan strategi FOPS dapat diaplikasikan pada materi matematika lainnya.
D. Keterbatasan Penelitian
Pengembangan bahan ajar dalam penelitian ini memiliki beberapa
keterbatasan, yaitu:
1. Standar kelayakan bahan ajar LKS yang dihasilkan terbatas pada
jumlah validator ahli yang hanya berjumlah enam orang, sehingga
3
Ivo Syifa Luthfia, Pengembangan perangkat pembelajaran berbasis problem solving polya
untuk meningkatkan kemampuan penalaran matematis siswa materi peluang kelas XI SMA,
(Skripsi UIN Syarif Hidayatullah, 2018), h. 66
65
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pengembangan bahan ajar dengan
pendekatan Schema Based Instruction dengan strategi FOPS pada materi
kaidah pencacahan untuk siswa SMA/MA, diperoleh simpulan sebagai
berikut:
1. Bahan ajar berbasis Schema Based Instruction dengan strategi FOPS
pada materi kaidah pencacahan yang dikembangkan menggunakan
model 4-D yang dimodifikasi, dengan tidak dilaksanakannya tahap
disseminate, sehingga tahapan yang digunakan adalah define, design,
dan develop.
a. Tahap define, hasil pada tahap ini adalah pembelajaran masih
berpusat kepada guru, kurangnya inovasi bahan ajar yang
digunakan pada saat pembelajaran yang tidak menarik minat siswa
untuk mempelajari konsep kaidah pencacahan, selanjutnya adalah
menentukan materi serta menguraikan konsep-konsep dan tujuan
pembelajaran yang akan diterapkan dalam bahan ajar LKS.
b. Tahap design, yaitu penetapan rancangan awal sesuai dengan
panduan pengembangan bahan ajar yang disusun DEPDIKNAS,
selain itu membuat rancangan bahan ajar kreatif dan inovatif,
dengan aspek sebagai berikut; (a) gagasan baru, (b) gagasan asli,
(c) gagasan yang merupakan kombinasi ide, (d) berbeda dengan
yang pernah ada, (e) unik, dan (f) dapat diterapkan untuk
memecahkan masalah, memperlancar/memudahkan pekerjaan atau
dapat mendatangkan hasil lebih baik1. Bahan ajar yang
dikembangkan menggunakan pendekatan Schema Based
1
Putri Nur Rahmawati, Kreativitas dan Inovasi Guru Dalam Pembuatan Materi
Guru Pada Masa Pandemi, Jurnal Administrasi Pendidikan, 2021, p.117
66
67
69
Rahmadani, Heni, dkk. Analisis Kebutuhan Bahan Ajar Matematika Berbasis
Teknologi Informatika (TI) di SMA IT Al Bayyinah Pekanbaru. Juring
Journal for Research in Mathematics Learning,Vol.1 2018
Republik Indonesia. Penjelasan atas Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003
Tentang Sistem Pendidikan Nasional
Sa’adah, Risa Nur. Metode penelitian R&D kajian teoritis dan aplikatif. Malang:
Literasi Nusantara, 2020
Safrida, Lela Nur dan Abdur Rahman Asari. Pengembangan Perangkat
Pembelajaran Berbasis Problem Solving Polya untuk meningkatkan
kemampuan penalaran matematis siswa materi peluang kelas XI SMA.
Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian dan pengembangan, 2016
Setyosari, P. Metode Penelitian Pendidikan & Pengembangan. Jakarta:
Prenadamedia Group, Edisi Keempat.2015
Simangungsong, Wilson. Matematika wajib kelas XII SMA/MA. Jakarta:
Gematama 2016
Siregar, Nani Restati. Validasi Modul “FOPS” untuk Meningkatkan Kemampuan
Pemecahan Soal Cerita Matematika. Kendari: Jurnal Nasional Pendidikan
Matematika, 2022
Star, Jon R. dkk, Using Schema-Based Instruction to Improve Seventh Grade
Student’s Learning Ratio and Proportion. New york: Paper presented at the
annual meeting of the American Educational Research Association, 2008
Sugiyono. Metode Penelitian & Pengembangan Research and Development.
Bandung: Alfabeta, Cet. 3, 2019
Sukoriyanto, dkk. “Students’ Errors in Solving the Permutation and Combination
Problems Based on Problem Solving Steps of Polya”. Journal International
Education Studies, Vol. 9, 2016.
Sumiati, Asra, Metode Pembelajaran. Bandung : CV Wacana Prima, 2019
Suparmin, Sukino. Maestro Matematika SMA/MA Kelas XII. Sidoarjo:
PT.Masmedia Buana Pustaka, 2019
Susilana, Rudi,. dan Cepi Riyana. Media Pembelajaran. Bandung: CV Wacana
Prima, 2018
70
Thiagarajan,S., dkk. Instructional Development for Training Teachers of
Exceptional Children: A Sourcebook. Minneapolis: Leadership Training
Institute/Special Education, 1974
Uno, H.B. Perencanaan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara, Cet. 11, 2019
Yuberti, Teori Pembelajaran dan Pengembangan Bahan Ajar dalam Pendidikan,
Bandar Lampung: Anugrah Utama Raharja (AURA), 2014
Widoyoko, Eko P. Evaluasi Program Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka
belajar, 2009
Wijaya, Hengki. Analisis Data Kuantitatif Ilmu Pendidikan Teologi. Makassar:
Sekolah Tinggi Theologia Jaffaray, 2018
71
Lampiran 1
Lembar Pertanyaan Wawancara Guru Matematika
Narasumber :
Instansi :
1. Pertanyaan : Bagaimana minat dan antusiasme siswa dalam kegiatan
pembelajaran Matematika di Sekolah?
Jawaban :
4. Pertanyaan : Menurut Bapak/Ibu, materi apa yang dirasa sulit oleh siswa
kelas XII? dimana letak kesulitannya?
Jawaban :
7. Pertanyaan : Menurut Bapak/Ibu, bahan ajar seperti apa yang baik atau
layak digunakan pada saat kegiatan belajar mengajar
matematika?
72
Jawaban :
8. Pertanyaan : Apakah bahan ajar yang tersedia untuk siswa sudah sesuai
dan dapat dikatakan baik atau layak untuk digunakan pada
saat kegiatan belajar mengajar?
Jawaban :
73
Lampiran 2
Transkip Hasil Wawancara Guru Matematika
74
semakin terbatas.
Menurut Bapak/Ibu, materi apa yang dirasa sulit oleh siswa kelas XII?
dimana letak kesulitannya?
4 Dimensi tiga, letak kesulitannya
Dimensi tiga, siswa sulit membayangkan
ketika mengukur sudut bangun
soal cerita yang diberikan
ruang.
Bahan ajar apa saja yang Bapak/Ibu gunakan sebagai sumber atau media
pembelajaran?
5
PPT, buku paket, youtube, dan
LKS, Quiziz
google.
75
Lampiran 3
Lembar Pertanyaan Wawancara Siswa
Nama Siswa :
Asal Sekolah :
1. Pertanyaan : Bagaimana tanggapan kamu tentang pelajaran
matematika dan cara mengajar Bapak/Ibu guru di
sekolah?
Jawaban :
5. Pertanyaan : Apa saja bahan ajar yang tersedia dan digunakan untuk
pembelajaran matematika? apa bahan ajar tersebut
memudahkan kamu untuk memahami materi kaidah
pencacahan?
Jawaban :
76
Lampiran 4
Transkip Hasil Wawancara Siswa
77
mapel yang berkaitan
Kesulitan atau kendala apa yang kamu temukan pada materi tersebut?
Cukup sulit
78
Lampiran 5
Instrumen Uji Validitas Ahli
Angket penilaian Bahan Ajar LKS (Lembar Kerja Siswa) berbasis Schema
Based Instruction dengan strategi FOPS pada materi Kaidah Pencacahan
Judul : Pengembangan Bahan Ajar Model Schema-Based Instruction
Penelitian (SBI) Dengan Strategi Fops Pada Materi Kaidah Pencacahan
Peneliti : Rahmawati Fadlil Choeria
Dosen : 1. Dr. Otong Suhyanto, M.Si
Pembimbing 2. Ramdani Miftah, M.Pd
Nama Ahli : ……………………………
Instansi : ……………………………
A. Petunjuk Pengisian
1. Beri tanda centang () pada kolom skor sesuai dengan penilaian Bapak/Ibu
terhadap kualitas bahan ajar secara objektif
2. Ketentuan penilaian sebagai berikut
Skor Kriteria
1 Sangat Kurang
2 Kurang
3 Cukup
4 Baik
5 Sangat Baik
B. Penilaian
Indikator Skor
No Butir Penilaian
Penilaian 1 2 3 4 5
Aspek Kelayakan Isi
Kesesuaian materi 1 Materi yang diajarkan sesuai dengan
dengan KI dan KI dan KD
KD 2 Konsep materi pada bahan ajar sudah
jelas dan tepat
3 Materi dalam bahan ajar sudah
79
Indikator Skor
No Butir Penilaian
Penilaian 1 2 3 4 5
lengkap
Keakuratan 4 Keakuratan konsep matematika
materi 5 Keakuratan prinsip dan fakta
6 Keakuratan ilustrasi masalah dan
gambar
7 Keakuratan soal latihan
Pendukung materi 8 Materi yang menarik
pembelajaran 9 Penerapan konsep matematika
10 Mendorong siswa untuk mencari
informasi lebih jauh
Aspek Kebahasaan
Lugas 11 Struktur kalimat pada bahan ajar
singkat, padat, dan jelas
12 Ketepatan struktur kalimat
13 Keefektifan kalimat
Komunikatif 14 Kalimat yang digunakan sesuai
dengan PUEBI
15 Kalimat yang digunakan mudah
dipahami
Kesesuaian 16 Kesesuaian dengan tahap
dengan tingkat perkembangan siswa
perkembangan
siswa
Penggunaan 17 Konsistensi penggunaan istilah
istilah dan simbol matematika
matematika 18 Konsistensi penggunaan simbol
matematika
Aspek penyajian materi
80
Indikator Skor
No Butir Penilaian
Penilaian 1 2 3 4 5
Penyajian 19 Dapat diaplikasikan dalam kehidupan
Pembelajaran sehari-hari
20 Materi tersusun secara sistematis
sehingga mudah dipahami
Pendukung 21 Ilustrasi masalah dalam setiap
Penyajian aktivitas LKS
22 Soal latihan pada setiap akhir aktivitas
23 Daftar pustaka
Aspek Desain Tampilan
Desain sampul 24 Cover bahan ajar menarik perhatian
(cover) siswa
25 Tampilan tata letak pada sampul muka
dan belakang sudah seirama dan
konsisten
26 Warna harmonis dan seirama
27 Ukuran font judul bahan anjar LKS
sudah proporsional dibandingkan
dengan font lain
Desain isi bahan 28 Konsistensi tata letak
ajar 29 Tata letak tidak mengganggu isi
kegiatan pembelajaran
30 Penempatan hiasan dan watermark
tidak mengganggu isi kegiatan
pembelajaran
31 Penyajian keseluruhan
Aspek Model Schema Based Instruction
81
Indikator Skor
No Butir Penilaian
Penilaian 1 2 3 4 5
Tahapan Schema 32 Tahap “Find” pada LKS efektif untuk
Based Instruction mengidentifikasi tipe masalah dengan
membaca dan menceritakan kembali
dengan bahasa siswa itu sendiri.
33 Tahap “Organize” pada LKS efektif
dalam membaca masalah untuk
mengidentifikasikan informasi dan
mempresentasikan menggunakan
diagram skema
34 Tahap “Plan” pada LKS efektif untuk
mendorong siswa menerjemahkan
informasi dalam diagram kedalam
persamaan matematika kemudian
memerencanakan strategi pemecahan
masalah
35 Tahap “Solve” pada LKS efektif untuk
membuat siswa menyelesaikan
masalah menggunakan strategi solusi
yang direncanakan sebelumnya dan
membenarkan solusi yang telah dipilih
Evaluasi
Ilustrasi Masalah 36 Situasi masalah atau ilustrasi masalah
yang disajikan sesuai dengan materi
pembelajaran
Soal latihan 37 Tingkat kesulitan pada soal latihan
beragam
38 Evaluasi soal sesuai dengan materi
C. Kritik dan Saran
82
……………………………………………………………………………………
………
……………………………………………………………………………………
………
……………………………………………………………………………………
………
……………………………………………………………………………………
………
D. Kesimpulan
Bahan Ajar LKS (Lembar Kerja Siswa) berbasis Model Ajar Model Schema-
Based Instruction (SBI) Dengan Strategi Fops Pada Materi Kaidah Pencacahan ini
dinyatakan:
Secara keseluruhan telah sesuai dengan Secara keseluruhan bahan ajar belum
indikator dan model pembelajaran yang sesuai dengan indikator dan model
digunakan. pembelajaran yang digunakan.
(________________________)
83
Lampiran 6
Angket Respon Siswa
Angket penilaian Bahan Ajar LKS (Lembar Kerja Siswa) berbasis model
Schema Based Instruction dengan strategi FOPS pada materi Kaidah
Pencacahan
Judul : Pengembangan Bahan Ajar Model Schema-Based Instruction
Penelitian (SBI) Dengan Strategi Fops Pada Materi Kaidah Pencacahan
Peneliti : Rahmawati Fadlil Choeria
Dosen : 1. Dr. Otong Suhyanto, M.Si
Pembimbing 2. Ramdani Miftah, M.Pd
Nama Siswa : ……………………………
A. Petunjuk Pengisian
1. Beri tanda centang () pada kolom skor sesuai dengan penilaian Saudara/i
terhadap kualitas bahan ajar secara objektif.
2. Ketentuan penilaian sebagai berikut:
Skor Kriteria
1 Sangat Kurang
2 Kurang
3 Cukup
4 Baik
5 Sangat Baik
B. Penilaian
Skor
Aspek No Indikator
1 2 3 4 5
Tampilan 1 Penampilan bahan ajar menarik
2 Gambar dan ilustrasi dalam bahan ajar
sudah jelas
Kebahasaan 3 Informasi penggunaan bahan ajar sudah
jelas
4 Bahasa yang digunakan dalam bahan ajar
84
mudah dipahami
Penyajian 5 Materi yang disajikan dalam bahan ajar
Materi sudah jelas
6 Materi yang disajikan dalam bahan ajar
berkaitan dengan penerapan kehidupan
sehari-hari
7 Setiap tahapan pembelajaran mudah untuk
diikuti
Manfaat 8 Saya dapat termotivasi untuk mempelajari
Kaidah Pencacahan melalui bahan ajar
tersebut
9 Saya dapat lebih mudah memahami materi
Kaidah Pencacahan melalui bahan ajar
tersebut
Evaluasi 10 Tingkat kesulitan soal pada bahan ajar
beragam, sehingga saya dapat melihat serta
mengukur sejauh mana pemahaman saya
terhadap materi Kaidah Pencacahan
Saran
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
(________________________)
85
Lampiran 7
Surat Permohonan Validator Bahan Ajar
86
87
Lampiran 8
Perhitungan Data Validasi Bahan Ajar oleh Ahli
Dosen 1 : Dr. Otong Suhyanto, M.Si Guru 1 : Tommy Adithya, M.Pd
Dosen 2 : Ramdani Miftah, M.Pd Guru 2 : Suhanda, M.Pd
Dosen 3 : M. Hafiz, M.Pd Guru 3 : Fadillah N, S.Pd
88
Ketepatan struktur
12 4 4 3 4 4 4 3,833
kalimat
13 Keefektifan kalimat 3 4 3 4 4 4 3,667
Kalimat yang
14 digunakan sesuai 4 4 2 4 5 4 3,833
dengan PUEBI
Kalimat yang
15 digunakan mudah 4 4 3 5 5 3 4,000
dipahami
Kesesuaian dengan
16 tahap perkembangan 4 4 3 5 5 5 4,333
siswa
Konsistensi
17 penggunaan istilah 4 5 3 5 4 4 4,167
matematika
Konsistensi
18 penggunaan simbol 4 4 3 5 4 4 4,000
matematika
Dapat diaplikasikan
19 dalam kehidupan 5 4 3 4 5 5 4,333
sehari-hari
Materi tersusun secara
20 sistematis sehingga 4 4 3 4 5 3 3,833
mudah dipahami
Ilustrasi masalah dalam
21 5 4 4 4 4 4 4,167
setiap aktivitas LKS
Soal latihan pada setiap
22 4 5 3 4 4 5 4,167
akhir aktivitas
23 Daftar pustaka 3 4 2 5 4 5 3,833
Cover bahan ajar
24 menarik perhatian 5 5 3 5 5 3 4,333
siswa
89
Tampilan tata letak
pada sampul muka dan
25 4 5 3 5 5 4 4,333
belakang sudah seirama
dan konsisten
Warna harmonis dan
26 4 5 3 5 5 5 4,500
seirama
Ukuran font judul
bahan anjar LKS sudah
27 proporsional 4 5 3 4 5 4 4,167
dibandingkan dengan
font lain
28 Konsistensi tata letak 3 4 3 4 5 4 3,833
Tata letak tidak
29 mengganggu isi 4 4 3 4 5 4 4,000
kegiatan pembelajaran
Penempatan hiasan dan
watermark tidak
30 4 4 3 4 5 5 4,167
mengganggu isi
kegiatan pembelajaran
31 Penyajian keseluruhan 3 4 3 5 4 5 4,000
Tahap “Find” pada
LKS efektif untuk
mengidentifikasi tipe
masalah dengan
32 5 4 2 4 5 2 3,667
membaca dan
menceritakan kembali
dengan bahasa siswa
itu sendiri.
Tahap “Organize” pada
LKS efektif dalam
33 membaca masalah 4 4 3 4 5 4 4,000
untuk
mengidentifikasikan
90
informasi dan
mempresentasikan
menggunakan diagram
skema
Tahap “Plan” pada
LKS efektif untuk
mendorong siswa
menerjemahkan
informasi dalam
34 diagram kedalam 4 4 3 4 5 5 4,167
persamaan matematika
kemudian
memerencanakan
strategi pemecahan
masalah
Tahap “Solve” pada
LKS efektif untuk
membuat siswa
menyelesaikan masalah
menggunakan strategi
35 4 4 3 4 5 4 4,000
solusi yang
direncanakan
sebelumnya dan
membenarkan solusi
yang telah dipilih
Situasi masalah atau
ilustrasi masalah yang
36 3 4 4 5 5 4 4,167
disajikan sesuai dengan
materi pembelajaran
Tingkat kesulitan pada
37 4 4 4 5 4 5 4,333
soal latihan beragam
Evaluasi soal sesuai
38 4 5 3 4 5 5 4,333
dengan materi
91
Rata-Rata Keseluruhan 3,947 4,289 3,053 4,500 4,579 4,158 4,088
92
Lampiran 9
Sampel Hasil Validasi Instrumen Uji Validitas Ahli
93
94
95
96
97
98
Lampiran 10
Perhitungan Data Angket Respon Siswa
Responden Rata-
Butir Penilaian
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Rata
Penampilan bahan ajar menarik 3 5 3 5 5 4 5 5 5 4 4 4,364
Gambar dan ilustrasi dalam
3 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4,545
bahan ajar sudah jelas
Informasi penggunaan bahan
4 5 3 5 5 4 5 5 5 4 4 4,455
ajar sudah jelas
Bahasa yang digunakan dalam
4 5 4 5 4 3 5 5 5 4 4 4,364
bahan ajar mudah dipahami
Materi yang disajikan dalam
3 4 4 5 5 4 5 5 5 5 3 4,364
bahan ajar sudah jelas
Materi yang disajikan dalam
bahan ajar berkaitan dengan 4 5 3 5 5 5 4 5 5 4 3 4,364
penerapan kehidupan sehari-hari
Setiap tahapan pembelajaran
3 5 3 4 5 4 5 5 5 4 5 4,364
mudah untuk diikuti
Saya dapat termotivasi untuk
mempelajari Kaidah Pencacahan 3 4 5 5 4 4 5 5 5 4 4 4,364
melalui bahan ajar tersebut
Saya dapat lebih mudah
memahami materi Kaidah
4 4 5 5 4 5 5 5 5 4 4 4,545
Pencacahan melalui bahan ajar
tersebut
Tingkat kesulitan soal pada
bahan ajar beragam, sehingga
4 5 4 5 4 4 5 5 5 3 4 4,364
saya dapat melihat serta
mengukur sejauh mana
99
pemahaman saya terhadap
materi Kaidah Pencacahan
100
Lampiran 11
Sampel Hasil Angket Respon Siswa
101
102
103
104
105
106
Lampiran 12
107
108
109
Lampiran 13
110
KAIDAH PENCACAHAN
startegi FOPS
Penyusun :
Pembimbing :
2022
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis ucapkan kehadiran Allah SWT, karena atas izin Nya
penulis dapat menyelesaikan bahan ajar LKS matematika model Schema Based
Instruction (SBI) dengan strategi FOPS. Shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan
kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, sebagai contoh dan teladan umat muslim.
Bahan ajar ini merupakan produk tugas akhir mahasiswa Sarjana S-1 Pendidikan
Matematika Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Penyusun bahan ajar sebagai produk tugas yang dibimbing oleh Bapak Dr. Otong
Suhyanto, M.Si dan Bapak Ramdani Miftah, M.Pd.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada; Bapak Dr. Otong Suhyanto, M.Si dan
Bapak Ramdani Miftah, M.Pd yang telah memberikan bimbingan dan arahan selama
proses pengembangan bahan ajar matematika menggunakan model Schema Based
Instruction (SBI) dengan strategi FOPS pada materi kaidah pencacahan, serta Bapak
M.Hafiz, M.Pd. sebagai dosen validator yang telah bersedia meluangkan waktu dan
pikirannya untuk berdiskusi mengenai isi dan tampilan pada bahan ajar ini.
Semoga bahan ajar ini dapat menjadi pedoman pembelajaran dalam rangka
menunjang dan meningkatkan kualitas pendidikan Indonesia. Penulis menyadari bahan
ajar ini masih belum sempurna, oleh karena itu kritik, saran dan masukan penulis
harapkan dari pembaca sebagai bahan evaluasi dan perbaikan bahan ajar ini.
Penulis
i
STANDAR KOMPETENSI INTI DAN
KOMPETENSI DASAR
Bahan ajar LKS Matematika Menggunakan Model Schema Based Instruction (SBI) dengan
strategi Find, Organize, Plan dan Solve (FOPS).
Kompetensi Inti :
Kompetensi Dasar :
Indikator Pembelajaran :
ii
3.3.5 Menganalisis masalah kontekstual yang berkaitan dengan permutasi atas
seluruh objek
3.3.6 Menganalisis masalah kontekstual yang berkaitan dengan permutasi atas
sebagian dari seluruh objek
3.3.7 Menganalisis masalah kontekstual yang berkaitan dengan permutasi siklik
3.3.8 Mengidentifikasi fakta pada masalah kontekstual yang berkaitan dengan
kaidah pencacahan menggunakan Kombinasi
4.3.1 Menyelesaikan permasalah kontekstual yang berkaitan dengan kaidah
pencacahan menggunakan aturan penjumlahan
4.3.2 Menyelesaikan permasalah kontekstual yang berkaitan dengan kaidah
pencacahan menggunakan aturan perkalian
4.3.3 Menyelesaikan permasalahan kontekstual yang berkaitan dengan kaidah
pencacahan menggunakan Permutasi
4.3.4 Menyelesaikan permasalahan kontekstual yang berkaitan dengan kaidah
pencacahan menggunakan aturan kombinasi
iii
PETUNJUK PENGGUNAAN
Agar Berikut cara menggunakan dan mempelajari bahan ajar ini, yaitu:
Bacalah doa terlebih dahulu agar diberi kemudahan dan mempelajari materi
Kaidah Pencacahan
Baca dan pahamilah tujuan dari pembelajaran ini
Bacalah dengan teliti dan pahamilah setiap masalah dalam bahan ajar ini
Ikuti berbagai kegiatan yang terdapat dalam bahan ajar ini
Mintalah bimbingan dan arahan dari guru kalian ketika kalian mengalami
kesulitan dalam memahami bahan ajar
Setelah kamu menyelesaikan dan memahami tiap masalah yang terdapat dalam
setiap unit bahan ajar, cobalah kamu kerjakan latihan-latihan soal yang terdapat
pada setiap akhir unit agar kamu semakin paham pada materi tersebut.
iv
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................................................... i
STANDAR KOMPETENSI ............................................................................................................................. ii
PETUNJUK PENGGUNAAN ......................................................................................................................... iv
DAFTAR ISI ........................................................................................................................................................v
PETA KONSEP................................................................................................................................................. vi
LKS 1 ATURAN PENJUMLAHAN ............................................................................................................... 7
LATIHAN LK. 1 .............................................................................................................................................. 10
LKS 2 ATURAN PERKALIAN..................................................................................................................... 11
LATIHAN LK. 2 .............................................................................................................................................. 15
LKS 3 PERMUTASI ...................................................................................................................................... 17
LATIHAN LK. 3 .............................................................................................................................................. 28
LKS 4 KOMBINASI ........................................................................................................................................ 30
LATIHAN LK. 4 .............................................................................................................................................. 34
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................................... 45
v
PETA KONSEP
Bahan ajar LKS Matematika Menggunakan Model Schema Based Instruction (SBI) dengan
strategi Find, Organize, Plan dan Solve (FOPS).
Kaidah
Pencacahan
Aturan
Aturan Perkalian Permutasi Kombinasi
Penjumlahan
Permutasi dengan
Permutasi semua
beberapa unsur Permutasi siklik
unsur berbeda
yang sama
vi
LKS 1
ATURAN PENJUMLAHAN
Tujuan Pembelajaran LK 1:
1. Mengidentifikasi aturan pencacahan dengan aturan penjumlahan melalui masalah
kontekstual
2. Menganalisis kaidah pencacahan aturan penjumlahan melalui masalah
kontekstual
3. Menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan dengan kaidah pencacahan
aturan perkalian
Bacalah text informasi berikut!
GIZI SEIMBANG
Gizi seimbang adalah susunan makanan sehari-hari yang mengandung zat gizi dalam
jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh yaitu jenis kelamin, umur dan
status kesehatan. Pola makan yang tidak bergizi seimbang beresiko menyebabkan
kekurangan gizi seperti anemia dan berat badan kurang, dapat pula terjadi gizi berlebih
(obesitas) yang dapat beresiko terjadinya penyakit degeneratif seperti hipertensi,
penyakit jantung koroner dan diabetes melitus. Dalam ilmu gizi ada macam-macam zat
gizi, seperti;
7
o Vitamin diperlukan untuk mengatur fungsi tubuh dan mencegah dari beberapa
penyakit.
o Mineral Mineral berfungsi untuk menjaga kestabilan asam basa pada tubuh,
membantu dalam proses pembangunan sel, membantu reaksi kimia tubuh,
mengangkut oksigen ke seluruh tubuh, dan membentuk serta memelihara tulang
Sumber : emc.id
FIND
Adam adalah seorang ahli gizi pada rumah sakit suatu daerah. Untuk makan malam hari ini,
di dapur telah disediakan beras, kentang, ubi, brokoli, wortel, bayam, ayam, telur, daging, ikan,
pisang, jeruk, dan melon. Untuk memenuhi gizi seimbang, Adam harus membuat menu yang
mengandung zat karbohidrat, protein, dan vitamin. Adam memikirkan banyak cara yang dapat
dilakukan untuk memilih masing-masing satu dari zat tersebut.
ORGANIZE
Tulislah nama jenis makanan pada kolom tersebut, sesuai dengan jenis-jenisnya !
Vitamin
Karbohidrat Protein
Sayur Buah
8
PLAN
Buatlah beberapa skema menu berdasarkan tabel yang telah kamu isi pada tabel
“Organize”
SOLVE
Setelah kalian membuat skema diagram tersebut, ada berapa banyak cara Adam dalam
memilih masing-masing satu zat tersebut?
9
LATIHAN LK. 1
10
LKS 2
ATURAN PERKALIAN
Tujuan Pembelajaran LK 2:
1. Mengidentifikasi aturan pencacahan dengan aturan perkalian melalui masalah
kontekstual
2. Menganalisis kaidah pencacahan aturan perkalian melalui masalah kontekstual
3. Menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan dengan kaidah pencacahan
aturan perkalian
Bacalah text Informasi berikut!
ISI PIRINGKU
11
FIND
Info grafis diatas membantu kita untuk mengontrol asupan kalori dengan memberikan
beragam pilihan menu. Berapa kemungkinan menu yang dapat disajikan sesuai dengan
saran yang diberikan jika makanan pokoknya tetap nasi?
ORGANIZE
Berdasarkan informasi yang ada, tulislah nama jenis makanan pada kolom tersebut,
sesuai dengan jenis-jenisnya !
Lauk Pauk
Makanan Pokok Sayur Buah
Lauk Hewani Lauk Nabati
12
PLAN
Buatlah beberapa skema menu berdasarkan tabel yang telah kamu isi pada tabel
“Organize”
13
SOLVE
Setelah kalian membuat skema diagram tersebut, ada berapa jenis menu yang dapat
dibuat dengan nasi sebagai makanan pokok, tuliskan dengan notasi matematika!
14
LATIHAN LK. 2
DIET SEHAT
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Diet sehat adalah bagian dari cara
membantu mencegah malnutrisi dan mencegah penyakit tidak menular. Saat ini
makanan di sekitar kita cenderung tinggi kalori, lemak, gula, dan garam/natrium.
Hal ini diperparah dengan kebiasaan kurang makan sayur dan buah, serta sumber
serat lain, seperti biji-bijian. Komposisi menu diet sehat dan seimbang sangatlah
beragam, tergantung pada karakteristik individu. Misalnya, usia, jenis kelamin,
gaya hidup (termasuk tingkat aktivitas fisik), kebiasaan pola makan, konteks
budaya, hingga makanan yang tersedia. Mengutip buku Menu Katering Sehat yang
dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan RI, kalori atau energi rata-rata yang
diperlukan orang dewasa per hari berdasarkan Angka Kecukupan Gizi (AKG)
tahun 2013 adalah 2.150 kkal. Namun, jumlah kalori dapat bervariasi karena
berbagai faktor. Berikut contoh menu diet dalam seminggu.
(Sumber : www.msn.com)
15
1. Keluarga Pak Burhan berencana untuk mengubah pola makan menjadi lebih sehat
dengan mengikuti menu diet sehat setiap harinya dengan memesan menu diet
sehat pada salah satu restoran. Berapa banyak kemungkinan menu yang dipilih
oleh Pak Burhan jika tidak masalah memilih menu yang sama selama satu minggu
full?
2. Pada minggu ke-dua, Pak Burhan kembali memilih menu diet sehat untuk
dikonsumsi bersama keluarga. Istri Pak Burhan berpesan untuk memilih menu
yang berbeda setiap harinya. Berapa banyak kemungkinan menu diet sehat yang
dapat dipilih oleh Pak Burhan?
3. Pada minggu ke-tiga, Dito anak pertama Pak Burhan pulang kerumah karena
sedang libur kuliah. Pak Burhan tetap melanjutkan untuk mengkonsmsi menu diet
sehat. Ketika hendak memilih menu, Pak Burhan ingat bahwa Dito alergi dengan
ikan sehingga tidak memilih menu ikan. Berapa banyaknya kemungkinan menu
yang dipilih oleh pak Burhan jika tidak masalah memilih menu yang sama setiap
harinya?
4. Pada minggu ke-4, Dito hanya ada dirumah selama tiga hari, yaitu pada hari Senin,
Selasa dan Rabu. Istri Pak Burhan kembali berpesan bahwa ia tidak ingin ada
menu yang sama selama satu minggu penuh. Berapa banyak kemungkinan menu
yang dapat dipilih oleh Pak Burhan?
5. Pada minggu ke-5, Diana anak bungsu Pak Burhan berpesan kepada Pak Burhan
bahwa dia menginginkan menu empal daging, sedangkan dito ada dirumah pada
hari Senin sampai Rabu. Berapa banyak cara Pak Burhan memilih menu diet
untuk minggu ke-5 dengan mempertimbangkan pesan istri dan anak-anaknya?
16
LKS 3
PERMUTASI
Tujuan Pembelajaran LK 3:
1. Menganalisis masalah kontekstual yang berkaitan dengan permutasi atas seluruh
objek
2. Menganalisis masalah kontekstual yang berkaitan dengan permutasi atas
sebagian dari seluruh objek
3. Menganalisis masalah kontekstual yang berkaitan dengan permutasi siklik
4. Menyelesaikan permasalahan kontekstual yang berkaitan dengan kaidah
pencacahan menggunakan Permutasi
17
FIND
18
ORGANIZE
PLAN
Buatlah beberapa skema berdasarkan tabel yang telah kamu isi pada tabel “Organize”
19
SOLVE
Berapa banyak susunan duduk Rizky dan teman-temannya yang mungkin terjadi dalam
menyaksikan Formula E?
20
Bacalah text informasi berikut!
FIND
21
A. Apa saja informasi yang diketahui dari masalah diatas?
ORGANIZE
PLAN
Buatlah beberapa skema berdasarkan tabel yang telah kamu isi pada tabel “Organize”
22
SOLVE
Berapa banyak kemungkinan yang terjadi untuk menentukan juara I, II dan III pada
pertandingan Formula E saat itu?
23
Bacalah text informasi berikut!
24
FIND
25
ORGANIZE
Perhatikan ilustrasi cara mereka duduk sebagai berikut
Buatlah beberapa Ilustrasi berbeda yang menggambarkan susunan duduk Rizky, Ahmad,
Fauzan dan Andri.
26
Plan
Buatlah beberapa skema berdasarkan tabel yang telah kamu isi pada tabel “Organize”
SOLVE
Berapa banyak kemungkinan susunan duduk melingkar yang dapat terjadi pada Rizky
dan temanya?
27
LATIHAN LK. 3
(Sumber : isdukcapil.tanahbumbukab.go.id)
1. Pada tahun bulan Juli 2022, Rizka merayakan ulang tahunnya yang ke-17. Rizka
hendak membuat KTP di daerah tempat tinggalnya di kecamatan Jagakarsa,
Jakarta Selatan. berapa banyak kemungkinan susunan NIK yang dimiliki oleh rizka
nantinya?
28
3. Rizka membuat KTP di kelurahan ditemani oleh Santi kakanya, pada saat
membuat KTP Rizka bersama 5 orang wanita dan 7 orang pria. Semuanya
menunggu di kursi panjang kelurahan, kemudian Rizka memikirkan berapa
banyak susunan cara mereka duduk bersama jika Rizka dan Santi kakanya selalu
bersebelahan?
4. Setelah membuat KTP, Rizka dan Sinta pergi ke kedai kopi. Mereka berencana
bertemu dengan tujuh orang sepupu mereka, diantaranya 2 wanita dan lima pria.
Beberapa banyak cara mereka duduk melingkar jika Rizka dan Santi saling
berdekatan?
5. Setelah membuat KTP, Rizka dan Sinta pergi ke kedai kopi. Mereka berencana
bertemu dengan tujuh orang sepupu mereka. Mereka bersembilan diantaranya
lima pria dan empat wanita. Beberapa banyak cara mereka duduk melingkar
wanita saling duduk berdekatan?
29
LKS 4
KOMBINASI
Tujuan Pembelajaran LK 3:
BOLA VOLI
Sumber : sport.okezone.com
30
FIND
Bagas mengikuti ekstrakurikuler voli di sekolahnya. Hari minggu nanti, Bagas dan Tim
voli mewakili sekolah mengikuti turnamen voli di Bandung. Hari sabtu tim voli yang
berjumlah 10 orang beserta satu pelatihnya berangkat ke Bandung. Panitia pelaksana
turnamen menyiapkan dua kamar berkapasitas 4 orang dan satu kamar berkapasitas 3
orang. Berapa banyak kemunungkinan untuk menempatkan kamar tersebut.
ORGANIZE
31
Plan
Buatlah beberapa skema berdasarkan tabel yang telah kamu isi pada tabel “Organize”
32
solve
33
LATIHAN LK. 4
Magelang memang terkenal dengan wilayah seribu Candi. Disetiap sisi wilayahnya
terdapat sebuah candi, entah itu besar atau kecil. Banyak Candi yang masih utuh
bentuknya, ada juga yang sudah rusak sejak ditemukannya. Namun, saat ini sudah di
kelola oleh Balai Konservasi untuk cagar budaya. Bagi wisatawan yang datang ke
Magelang, daftar candi berikut bisa dijadikan rekomendasi untuk dikunjungi. Ada yang
sudah bertiket, namun ada juga yang tidak dikenakan tiket masuk. Berikut adalah wisata
candi yang berada di Kabupaten Magelang, diantaranya:
1. Candi Borobudur, Candi ini berbentuk seperti Stupa yang didirikan oleh penganut
agama Budha Mahayana pada sekitar jaman abad ke 8 Masehi pada masa
pemerintahan Dinasti Syailendra yang berlokasi di Borobudur, Kabupaten
Magelang, Proivinsi Jawa Tengah Indonesia.
2. Candi Pawon, Candi Pawon merupakan tempat penimpanan abu jenazah Raja
Indra ( 782 – 812 M ), ayah Raja Samarrattungga dari Dinasti Syailendra. Candi ini
terletak di Dusun Brojonalan Desa Wanurejo, Kecamatan Borobudur, Kabupaten
Magelang, Provinsi Jawa Tengah.
3. Candi Pendem, Candi Pendem merupakan bukti peninggalan agama Hindu. Sesuai
dengan namanya, yaitu Pendem berarti candi yang terpendam didalam tanah
yang berlokasi di Sengi Magelang, Jawa Tengah.
4. Candi Asu, Candi ini merupakan candi peninggalan jaman kerajaan Mataram Kuno
dari trah Wangsa Sanjaya (Mataram Hindu). Candi ini berada di lereng Gunung
34
Merapi sebelah barat di tepian Sungai Tlingsing Pabelan. Candi ini berokasi di
Dusun Candi Pos, desa Sengi, Magelang.
5. Candi Umbul, Candi Umbul merupakan situs purbakala berupa pemandian air
panas yang dibangun sejak zaman Wangsa Syailendra. Candi ini berada di desa
Kartoharjo, Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah
6. Candi Mendut, Candi Mendut merupakan candi bercorak yang dibangun pada
masa kerajaan dinasti Syailendra tahun 824M. Candi ini berlokasi di Jalan Mayor
usen kota Mungkid, Kabupaten Magelang, Proinsi Jawa Tengah.
7. Candi Ngawen, Candi Ngawen ini berlatar belakang agama Budha. Hal ini
dibuktikan dengan temuan arca Dhyani budha Ratnasambhawa di candi II dan
arca Dhyani Buddha amithaba di Candi IV
8. Candi Gunung Sari, candi ini merupakan candi Hindu Siwa yang terletak di Dusun
Gunungsari, Desa Gulon, Kecamatan Salam, Kabupaten Magelang, Provinsi Jawa
Tengah
9. Candi Gunung Wukir, Candi Gunung Wukir, Candi Canggal, atau Shiwalingga
adalah candi Hindu yang berada di Dusun Canggal, Desa Kadiluwih, Kecamatan
Salam, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah
10. Candi Lumbung, Candi Lumbung terletak di Dusun Tlatar, Desa Krogowanan,
Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang.
11. Candiretno, Candiretno adalah desa di Kecamatan Secang, Magelang, Jawa Tengah,
Indonesia. Desa Candiretno merupakan gabungan dari dua desa yaitu Desa Setan
dan Desa Candirejo.
12. Candi Selogriyo, Candi Selogriyo adalah sebuah peninggalan purbakala candi ini
diperkirakan dibangun pada masa Kerajaan Mataram Hindu. Candi ini terletak di
di Dusun Campurrejo , Desa Kembangkuning Kecamatan Windusari , Kabupaten
Magelang
Sumber: borobudurnews.com
1. Pak Amir berencana mengajak keluarganya wisata candi di Magelang untuk
mengenalkan sejarah Indonesia kepada anak dan keponakannya. Namun karena
keterbatasan waktu, Pak Amir hanya memungkinkan untuk mengunjungi ke-tiga
candi. Berdasarkan informasi bacaan diatas, berapa banyak pilihan objek wisata
yang dapat dipilih oleh Pak Amir?
35
2. Pak Amir berdiskusi dengan anak dan keponakannya untuk menentukan candi
yang akan dikunjungi selama mereka wisata. Anak dan keponakannya sepakat
untuk memilih candi Borobudur sebagai salah satu tujuan wisata, berapa banyak
Pak Amir memilih dua tujuan wisata lainnya?
3. Pak Amir pergi wisata bersama Istri, 4 anak perempuannya beserta 3 orang
keponakannya. Pak Amir memesan dua kamar berkapasitas 2 orang dan satu
kamar berkapasitas 3 orang untuk anak dan keponaknnya. Berapa banyak cara
menempatkan anak dan keponaknnya dalam kamar?
4. Pak Amir membentuk tim yang berisi 4 orang untuk mengurus konsumsi selama
wisata. Tim tersebut adalah Istrinya, dua anaknya dan satu keponaknnya. Berapa
banyak cara dalam membentuk tim konsumsi?
5. Pak Amir dan Istrinya pergi untuk membeli beberapa oleh-oleh. Sesampainya di
pasar, mereka berencana membeli 3 tas dan 4 kain dari seorang pedagang yang
memiliki 7 macam tas dan 6 macam kain. Banyaknya cara memilih oleh-oleh
adalah?
36
KUNCI JAWABAN DAN PEMBAHASAN
LK 1 : Aturan Penjumlahan
No Soal Jawaban
1 Sekolah Merdeka sedang melangsungkan Cara memilih ketua Osis adalah
pemilihan ketua Osis. Jabatan ketua OSIS 75 siswa + 135 siswa = 210 cara
dapat diduduki oleh kelas XI atau XII. Jika
siswa kelas XI terdiri dari 75 siswa dan siswa
kelas XII terdiri dari 135 siswa. Berapa
banyak cara memilih ketua osis?
2 Setiap hari senin, sekolah Merdeka Cara memilih :
mengadakan lomba kebersihan kelas. Sekolah Kelas X + Kelas XI + kelas XII
Merdeka memiliki tiga ruang kelas X, tiga Banyaknya ruang kelas XII
ruang kelas XI dan sisanya adalah ruang kelas 10 – (3+3) = 4
XII. Jika banyaknya cara memilih kelas yang
paling bersih adalah 10 cara. Maka banyaknya
ruang kelas XII adalah?
3 Kantin sekolah merdeka menyediakan enam Jumlah menu makanan : 6
menu makanan, diantaranya ada ayam Menu mengandung ikan = 2
goreng, ayam bakar, ikan goreng, ikan bakar, Sehingga menu makanan yang
daging empal dan daging rendang. Serta lima dapat dipilih Zahra : 6-2=4
menu minuman, yaitu air mineral, teh panas, Menu minuman yang dapat
es teh, jeruk panas, dan es jeruk. Berapa dipilih Zahra = 5.
banyak menu yang dapat dipilih oleh Zahra Total menu yang dapat dipilih
jika Zahra alergi terhadap ikan? Zahra adalah
4 + 5 = 9 menu
4 Diketahui ada tiga kantong yang berisi bola Bola di kotak B :
merah, bola biru, dan bola kuning. (3 bola merah,+5 bola biru+2
Kotak A berisi 4 bola merah, 6 bola biru, dan 3 bola kuning) + 1 bola merah + 1
bola kuning. bola biru
Kotak B berisi 3 bola merah, 5 bola biru, dan 2 =12 bola
bola kuning.
37
Kotak C berisi 6 bola merah, 4 bola biru, dan 3
bola kuning.
Dari masing-masing kotak diambil 1 bola
secara bersamaan, terambilnya bola merah
pada kotak A dimasukan ke kotak B,
terambilnya bola biru dimasukan ke kotak B
dari kotak C dan terambilnya bola kuning dari
kotak B dimasukan kembali ke kotak B.
Berapa banyak bola yang ada di kotak B?
5 Arbi berangkat ke Sekolah Merdeka Dari rumah ke Sekolah tanpa
menggunakan angkutan umum. Gambar di melalui titik B = 3 cara
bawah ini adalah peta rute perjalanan Arbu Dari Dari rumah ke Sekolah
menuju sekolah. Jika rumah Arbi adalah titik dengan melalui titik B = 3 x 2 =
A dan sekolah merupakan titik C. Tentukan 6
banyaknya rute yang bisa Arbi pilih untuk
berangkat ke Sekolah?
38
LK 2 : Aturan Perkalian
No Soal Jawaban
1 Keluarga Pak Burhan berencana untuk Jumlah menu (n) : 7
mengubah pola makan menjadi lebih sehat Maka :
dengan mengikuti menu diet sehat setiap 7×7×7×7×7×7×7=77=823.543
harinya dengan memesan menu diet sehat pilihan menu
pada salah satu restoran. Berapa banyak
kemungkinan menu yang dipilih oleh Pak
Burhan jika tidak masalah memilih menu
yang sama selama satu minggu full?
2 Pada minggu ke-dua, Pak Burhan kembali Jumlah menu (n) : 7
memilih menu diet sehat untuk dikonsumsi Maka :
bersama keluarga. Istri Pak Burhan berpesan 7×6×5×4×3×2×1=7!=5.040
untuk memilih menu yang berbeda setiap menu
harinya. Berapa banyak kemungkinan menu
diet sehat yang dapat dipilih oleh Pak Burhan?
3 Pada minggu ke-tiga, Dito anak pertama Pak Jumlah menu (n)=7
Burhan pulang kerumah karena sedang libur Menu ikan = 2
kuliah. Pak Burhan tetap melanjutkan untuk Maka menu tanpa ikan : 7-2=5
mengkonsmsi menu diet sehat. Ketika hendak Banyaknya pilihan menu:
memilih menu, Pak Burhan ingat bahwa Dito 5×5×5×5×5×5×5=57=78.125
alergi dengan ikan sehingga tidak memilih pilihan menu
meu ikan. Berapa banyaknya kemungkinan
menu yang dipilih oleh pak Burhan jika tidak
masalah memilih menu yang sama setiap
harinya?
4 Pada minggu ke-tiga, Dito anak pertama Pak Dito dirumah pada hari senin-
Burhan pulang kerumah karena sedang libur rabu. Sehingga tidak ada ikan
kuliah. Pak Burhan tetap melanjutkan untuk pada hari tersebut. Sedangkan
mengkonsmsi menu diet sehat. Ketika hendak hari kamis sampai minggu ada
memilih menu, Pak Burhan ingat bahwa Dito menu ikan.
39
alergi dengan ikan sehingga tidak memilih
meu ikan. Berapa banyaknya kemungkinan S S R K J S M
menu yang dipilih oleh pak Burhan jika tidak 5 4 3 4 3 2 1
masalah memilih menu yang sama setiap
harinya? =1.440 menu
5 Pada minggu ke-5, Diana anak bungsu Pak Menu pada hari senin: Empal,
Burhan berpesan kepada Pak Burhan bahwa maka hanya ada 1 pilihan menu.
dia menginginkan menu empal daging untuk Hari selasa dan rabu tidak ada
hari senin, sedangkan Dito ada dirumah pada menu ikan, maka 5 menu tanpa
hari Senin sampai Rabu. Berapa banyak cara ikan dikurangi hari senin = 4
Pak Burhan memilih menu diet untuk minggu pilihan menu, sehingga
ke-5 dengan mempertimbangkan pesan istri S S R K J S M
dan anak-anaknya? 1 4 3 4 3 2 1
1x4x3x4x3x2x1=288 menu
40
LK 3 : Permutasi
No Soal Jawaban
1 Pada tahun bulan Juli 2022, Rizka merayakan 1. 6 digit = kode wilayah
ulang tahunnya yang ke-17. Rizka hendak Jakagakarsa Jakarta selatan, yaitu
membuat KTP di daerah tempat tinggalnya di 317409= 1 kemungkinan
kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan. berapa 2. 2 digit = tanggal lahir
banyak kemungkinan susunan NIK yang ditambah 40, maka 41-71 (bulan
dimiliki oleh rizka nantinya? July 31 hari)= 31 kemungkinan
3. 2 digit = bulan lahir = 1
kemungkinan
4. 2 digit = tahun lahir = 1
kemungkinan
5. 4 digit = no urut SIAK (angka
dengan pengulangan, tapi tidak
ada nomer urut 0000)=10.000-
1=9999 kemungkinan
Cara 1 :
1 × 𝑃131 × 1 × 1 ×
9999 =309.969 kemungkinan
2 Rizka berangkat ke kelurahan untuk
membuat KTP pergi mengendarai sepeda
motor. Ketika sampai di parkiran, terdapat
lima motor sudah terparkir. Kemudian Rizka
memarkirkan motornya. Sambil
memarkirkan motornya, Rizka memikirkan
berapa banyak cara yang mungkin untuk
menyusun motor di parkiran?
3 Rizka membuat KTP di kelurahan ditemani Rizka dan kakanya selalu
oleh Santi kakanya, pada saat membuat KTP bersebelahan, maka menjadi 1.
Rizka bersama 5 orang wanita dan 7 orang Sehingga 5 wanita + 7 pria +
pria. Semuanya menunggu di kursi panjang (Rizka dan kakanya) =(5+7+1)
kelurahan, kemudian Rizka memikirkan =𝑃13
13 13! 13!
= (13−13)! = 0! = 13!
41
berapa banyak susunan cara mereka duduk
bersama jika Rizka dan Santi kakanya selalu Rizka (sebelah kanan), Santi
bersebelahan? (sebelah kiri) atau Rizka
(sebelah kiri), Santi (sebelah
kanan), = 2 kemungkinan.
Sehingga : 13!×2
4 Setelah membuat KTP, Rizka dan Sinta pergi Rumus permutasi siklis =(𝑛−1)!
ke kedai kopi. Mereka berencana bertemu Rizka dan kakanya saling
dengan tujuh orang sepupu mereka, berdekatan,
diantaranya 2 wanita dan lima pria. Beberapa maka=(8−1)!=7!=5.040
banyak cara mereka duduk melingkar jika kemungkinan
Rizka dan Santi saling berdekatan?
Rizka (sebelah kanan), Santi
(sebelah kiri) atau Rizka
(sebelah kiri), Santi (sebelah
kanan), = 2 kemungkinan.
Sehingga : 7!×2=10.080
kemungkinan
5 Setelah membuat KTP, Rizka dan Sinta pergi 9 orang = 4 wanita dan 5 pria,
ke kedai kopi. Mereka berencana bertemu jika wanita duduk saling
dengan tujuh orang sepupu mereka. Mereka berdekatan, maka
bersembilan diantaranya lima pria dan empat =(6−1)!=5!=120
wanita. Beberapa banyak cara mereka duduk Kemungkinan urutan wanita
melingkar wanita saling duduk berdekatan? =𝑃44 =4!=24
Sehingga : 5!×4!=120×24=2.880
kemungkinan
42
LK 4 : Kombinasi
No Soal Jawaban
1 Pak Amir berencana mengajak Diketahui:
keluarganya wisata candi di Jumlah candi di Magelang = 12
Magelang untuk mengenalkan Jumlah yang ingin dikunjungi = 3
sejarah Indonesia kepada anak Jawab.
dan keponakannya. Namun Maka :
karena keterbatasan waktu, Pak n=12, r=3
Amir hanya memungkinkan untuk 12!
𝐶312 =
(12 − 3)! 3!
mengunjungi ke-tiga candi.
12! 12 × 11 × 10 × 9!
Berdasarkan informasi bacaan 𝐶312 = =
9! 3! 9! 3!
diatas, berapa banyak pilihan
𝐶312 = 220
objek wisata yang dapat dipilih
oleh Pak Amir?
2. Pak Amir berdiskusi dengan anak Diketahui:
dan keponakannya untuk Jumlah candi yang belum dipilih : 12-1=11
menentukan candi yang akan Jumlah candi yang akan dikunjungi : 3-1=2
dikunjungi selama mereka wisata. Maka :
Anak dan keponakannya sepakat n=11, r=2
untuk memilih candi Borobudur 11!
𝐶211 =
(11 − 2)! 2!
sebagai salah satu tujuan wisata,
11! 11 × 10 × 9!
berapa banyak Pak Amir memilih 𝐶211 = =
9! 2! 9! 2!
dua tujuan wisata lainnya?
𝐶211 = 55
3. Pak Amir pergi wisata bersama
Istri, 4 anak perempuannya
beserta 3 orang keponakan nya.
Pak Amir memesan dua kamar
berkapasitas 2 orang dan satu
kamar berkapasitas 3 orang untuk
anak dan keponaknnya. Berapa
banyak cara menempatkan anak
dan keponaknnya dalam kamar?
43
4. Pak Amir membentuk tim yang
berisi 4 orang untuk mengurus
konsumsi selama wisata. Tim
tersebut adalah Istrinya, dua
anaknya dan satu keponaknnya.
Berapa banyak cara dalam
membentuk tim konsumsi?
5. Pak Amir dan Istrinya pergi untuk
membeli beberapa oleh-oleh.
Sesampainya di pasar, mereka
berencana membeli 3 tas dan 4
kain dari seorang pedagang yang =525 cara
memiliki 7 macam tas dan 6
macam kain. Banyaknya cara
memilih oleh-oleh adalah?
44
DAFTAR PUSTAKA
Bagja, Komaruddin, 2022. Berapa jumlah pemain bola voli?. Diakses pada 8 Juni 2022, dari
https://sports.okezone.com/read/2022/02/11/43/2545968/berapa-jumlah-pemain-bola-
voli#:~:text=Jadi%2C%20total%20maksimal%20jumlah%20pemain,akan%20dianggap%20
kalah%20oleh%20wasit.
Firmansyah, Fery. 2018. Isi Piringku. Diakses pada 5 Juni 2022, dari
https://kesmas.kemkes.go.id/konten/133/0/062511-isi-piringku
Handoko, Sentot. 2020. Gizi Seimbang Untuk Gaya Hidup Yang Sehat. Diakses pada 4 Juni 2022, dari
https://www.emc.id/id/care-plus/gizi-seimbang-untuk-gaya-hidup-yang-sehat
Kumparannews. 2022. Sirkuit Formula E Jakarta Lebih Kompetitif, Pebalap Leluasa Saling Salip.
jakarta-lebih-kompetitif-pebalap-leluasa-saling-salip
Story, Ayana. 2019. Wisata Budaya di Pulau Jawa, Yuk Kunjungi 10 Candi bersejarah. Ini. Diakses
bersejarah-di-pulau-jawa-exp-c1c2/1
Tim Progresif. 2019. Erlangga X-press UN SMA/MA Matematika IPA. Jakarta: Penerbit Erlagga.
45