Anda di halaman 1dari 11

Babul Ilmi_Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan

https://jurnal.stikes-aisyiyah-palembang.ac.id/index.php/Kep/article/view/126
Vol. 15, No. 1, Juni 2023, Hal. 267-276
e-ISSN 2622-6200 | p-ISSN 2087-8362
PENGGUNAAN TEORI KEPERAWATAN ADAPTASI ROY
TERHADAP PASIEN PENYAKIT JANTUNG

Prasetyo Elvin Suwondo1


Program Studi S1 Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Mitra Adiguna1
Email: prasetyoelvin9@gmail.com

ABSTRAK
Latar Belakang: Jantung sebagai organ penting nyatanya tidak terhindarkan dari penyakit yang
menyerangnya. Penyakit yang paling mematikan di dunia salah satunya serangan jantung. Tujuan:
Respon perilaku pasien penyakit jantung yang menimbulkan respon adaptif individu untuk
mempertahankan adaptasi individu pada pasien penyakit jantung. Metode: Penelitian ini
menggunakan metode pendekatan deksriptif kualitatif. Teknik pengambilan sampel adalah purposive
sampling, pengumpulan data adalah wawancara indepth interview dan observasi lembar Calista Roy.
Analisa data dengan metode content analysis. Informan dalam penelitian ini dengan penyakit jantung
di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Siloam Palembang berjumlah 4 orang (2 laki-laki, 2 perempuan)
dan 1 Key Informan. Hasil: Penelitian ini memunculkan 7 tema yaitu kurangnya pengetahuan tentang
penyakit jantung, tanda dan gejala yang dirasakan oleh pasien, upaya pasien jantung dalam mengobati
penyakitnya, kepatuhan dalam rejimen pengobatan, diet dan pola hidup sehat, hambatan dalam
menjaga kesehatannya, dan fasilitas dan tindakan RS untuk pasien penyakit jantung. Adanya respon
adaptif pasien penyakit jantung yang meningkatkan integritas pasien dan mampu melaksanakan
kelangsungan hidup, ditemukannya kurangnya pengetahuan partisipan terkait penyakitnya sehingga
masih ada ketidakpatuhan terhadap rejimen pengobatan. Saran: Diharapkan kepada rumah sakit untuk
meningkatkan edukasi kepada pasien dan keluarga khususnya terkait dengan rejimen pengobatan.

Kata Kunci: Teori Keperawatan Adaptasi Roy, Penyakit Jantung

ABSTRACT
Background: The heart as an important organ is in fact unavoidable from diseases that can attack it.
One of the deadliest diseases in the world is a heart attack. Objective: This study aims to determine
the behavioral responses of heart disease patients that lead to individual adaptive responses to maintain
individual adaptation in heart disease patients. Methods: Study uses a qualitative method with a
qualitative descriptive approach. The sampling technique is purposive sampling. Data collection
methods are in-depth interviews and observation of Calista Roy sheets. Data analysis with content
analysis method. There were 4 informants in this study with heart disease in the Inpatient Room of
Siloam Hospital Palembang (2 men, 2 women) and 1 Key informant. Resulth The results of this study
raised 7 themes, namely lack of knowledge about heart disease, signs and symptoms felt by patients,
efforts of heart patients in treating their disease, adherence to treatment regimens, diet and healthy
lifestyle, obstacles in maintaining their health, and hospital facilities and measures to heart disease
patients. The results of the study indicate that there is an adaptive response from heart disease patients
that can improve the patient's integrity and be able to carry out a plan with a view to survival.
However, participants still found a lack of knowledge regarding their disease so that there was still
non-compliance with the treatment regimen. Suggestion: Recommendations from this study, it is
hoped that hospitals will improve education for patients and families, especially related to treatment
regimens.
Keywords: Roy's Adaptation Nursing Theory, Heart Disease

267
Babul Ilmi_Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan
https://jurnal.stikes-aisyiyah-palembang.ac.id/index.php/Kep/article/view/126
Vol. 15, No. 1, Juni 2023, Hal. 267-276
e-ISSN 2622-6200 | p-ISSN 2087-8362
PENDAHULUAN 2015 ada sebanyak 3.102 kasus penyakit
Penyebab kematian nomor satu jantung di Sumatera Selatan. Pada tahun
terbesar di dunia ialah penyakit 2016 kasus penyakit jantung juga
kardiovasukular yang dimana 4 juta orang meningkat, ada 3.981 kasus penyakit
meninggal di Eropa pada tiap tahunnya jantung. Ditahun 2017 kasus penyakit
akibat penyakit dari kardiovaskuler ini. jantung di Sumatera Selatan mengalami
Serangan jantung ialah salah satu dari kenaikan yang signifikan dari tahun-tahun
golongan PJK (Penyakit Jantung sebelumnya, ada sebanyak 5.553 kasus
Koroner). Di Indonesia PJK ini menjadi penyakit jantung di Sumatera Selatan.
salah satu penyebab kematian nomor satu. Dan di tahun 2021 kasus penyakit jantung
Dimana pada kasus PJK tahun 2002, di Sumatera Selatan mengalami kenaikan
infark miokard akut memiliki tingkatan drastis sebanyak 18.490 kasus.
13.49% penyebab kematian. Prevalensi Hal ini berkaitan dengan Teori
kejadian juga meningkat di tiap tahunnya Calista Roy atau biasa dikenal dengan
(Baransyah, 2014). metode Adaptasi Roy, merupakan teori
keperawatan yang menguraikan bagaimana
Indonesia memiliki prevalensi
individu atau manusia mampu
lebih tinggi dari pada populasi Eropa dan
meningkatkan kesehatannya dengan cara
Amerika yang mencapai 5% dari total
mempertahankan perilaku secara adaptif
populasi penduduk (Reyes, 2016).
serta mampu merubah perilaku yang
Kejadian penyakit kardivaskular lebih dari
inefektif. Dalam Teori Calista Roy
80% disebabkan oleh Ischemic Heart
mengemukakan bahwa manusia sebagai
Disease (IHD) dan stroke yang berdampak
makhluk holistik yang berinteraksi secara
pada meningkatnya angka morbiditas dan
konstan dengan perubahan lingkungan
mortalitas (Sharma, 2020). IHD adalah
sebagai sistem adaptif sebagai satu
faktor utama yang mendasari gagal
kesatuan yang mempunyai input, kontrol,
jantung, meningkatkan risiko gagal
output, dan proses umpan balik (Hartanti,
jantung 8 kali lipat dengan risiko 65%
2014).
pada pria dan 48% pada wanita (Vedin,
2017). Di Sumatera Selatan, kasus METODE PENELITIAN
penyakit jantung juga kian meningkat.
Metode penelitian yang digunakan
Berdasarkan data dari Badan Pusat
dalam penelitian ini adalah metode
Statistik Sumatera Selatan, pada tahun
268
Babul Ilmi_Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan
https://jurnal.stikes-aisyiyah-palembang.ac.id/index.php/Kep/article/view/126
Vol. 15, No. 1, Juni 2023, Hal. 267-276
e-ISSN 2622-6200 | p-ISSN 2087-8362
penelitian kualitatif dengan metode
deskriptif kualitatif. Peneliti akan mengkaji HASIL PENELITIAN
atau wawancara terstruktur dengan Penelitian ini dilakukan dengan
mengunakan tahapan dari Adaptasi Roy metode konten analisis. Tahap pertama,
yang terdiri atas model adaptasi konsep hasil wawancara indepth interview dan
diri, yang berkaitan dengan sistem adaptasi hasil observasi lembar pengkajian Calista
pasien terhadap perubahan kebutuhan Roy Dari keempat informan, baik informan
fisiologis, konsep diri, fungsi peran, dan 1, informan 2, informan 3 dan Penelitian
hubungan interdependensi selama ini akan dilakukan selama 1 bulan, yaitu
menderita penyakit jantung. Penelitian ini pada tanggal 21 Januari – 21 Februari
akan dilakukan di Ruang Rawat Inap RS 2023.
Siloam Sriwijaya.
Tabel 1.
Karakteristik partisipan Indepth Interview

Identitas Karakteristik F Persentasi (%)


Partisipan Partisipan
Usia <60 tahun 4 80%
>60 tahun 1 20%
Jenis Laki – laki 3 20%
Kelamin Perempuan 2 80%
Pendidikan SMA 1 60%
S1 4 40%
Pekerjaan Bekerja 5 100%
Tidak Bekerja 0 0%
penyakit jantung di Rumah Sakit Siloam
Semua partisipan merupakan pasien Sriwijaya Palembang.
yang dirawat inap Rumah Sakit Siloam
Sriwijaya Palembang dan Perawat senior di
Catlab Rumah Sakit Siloam Sriwijaya
Palembang. Peneliti memilih partisipan
disesuaikan dengan karakteristik inklusi
penelitian yang berkaitan dengan pasien

269
Babul Ilmi_Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan
https://jurnal.stikes-aisyiyah-palembang.ac.id/index.php/Kep/article/view/126
Vol. 15, No. 1, Juni 2023, Hal. 267-276
e-ISSN 2622-6200 | p-ISSN 2087-8362
Tabel 2.
Hasil Pengkajian Calista Roy Pada Pasien Penyakit Jantung
No. Informan Sistem Pelayanan
Keperawatan Menurut Roy
Adaptif Maladaptif
1. Pasien 1 √ -
2. Pasien 2 √ -
3. Pasien 3 √ -
4. Pasien 4 √ -
Berdasarkan hasil pengkajian saat mengalami gangguan seperti badan
dengan menggunakan lembar observasi lemas dan tangan tidak bisa diangkat serta
Roy didapatkan bahwa, informan P1 kaki tidak bisa digerakkan, pasien tanggap
mengetahui penyakitnya setelah pasien dan segera mengecek kondisinya ke RS
sudah menerima penyakitnya (jantung) atau klinik terdekat dan sekarang
dibuktikan dengan pasien melakukan cek meluangkan waktu untuk beristirahat dan
ke Puskemas dan meminum rutin obat berolahraga.
jantung yang diberikan. Informan P2 Jumlah sampel partisipan/ informan
minim pengetahuan tentang penyakitnya dalam penelitian ini adalah 5 orang pasien
namun informan P2 mampu untuk jantung yaitu terdiri dari 2 laki-laki, 2
memahami penyakit dengan cara perempuan dan 1 informan yang dianggap
berkomunikasi dengan istrinya untuk sudah ahli dalam menangani pasien
mencari solusi pereda penyakitnya dengan penyakit jantung, dengan kriteria inklusi
cara pergi ke RS untuk dilakukan tindakan dan eksklusi. Teknik sampling yang
bantuan terhadap penyakitnya. Informan digunakan dalam penelitian ini adalah
P3 terbaring lemah dan baru mengetahui teknik Purposive sampling yaitu memilih
penyakitnya dengan adanya gejala sesak sampel diantara populasi yang sesuai
didada, batuk. lemas, dan pasien segera ke dengan yang dikehendaki peneliti sehingga
RS untuk melakukan cek di Catlab. sampel dapat mewakili karakteristik
Setelah itu segera dilakukan populasi yang telah dikenal sebelumnya
tindakan penarikan cairan didekat dada berupa kriteria inklusi dan ekslusi. Diubah
sebelah kiri, dan pasien pasrah menerima menjadi transkrip wawancara atau
pengobatan. Informan P4 tidak merasa ada verbatim. Selanjutnya, membuat meaning
keluhan dalam dirinya sebelumnya namun unit dari hasil transkrip. Setelah mendapat
270
Babul Ilmi_Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan
https://jurnal.stikes-aisyiyah-palembang.ac.id/index.php/Kep/article/view/126
Vol. 15, No. 1, Juni 2023, Hal. 267-276
e-ISSN 2622-6200 | p-ISSN 2087-8362
meaning unit kemudian diubah menjadi dapat dilakukan untuk menekan prevalensi
koding-koding. Setelah mendapatkan tersebut melalui pencegahan primer dan
koding diubah menjadi kategorik, dan hasil sekunder dengan meningkatkan kesadaran
kategorik dibuat menjadi 7 tema penelitian. pasien mengidentifikasi faktor resiko dan
Dari keempat informan, baik melakukan manajemen preventif. Perawat
informan 1, informan 2, informan 3 dan memiliki peran sebagai edukator untuk
Informan 4 semuanya dapat dikategorikan meningkatkan pemahaman klien tentang
sebagai informan yang menimbulkan penyakit jantung koroner dan bagaimana
output adaptif, karena semua informan melakukan modifikasi faktor resiko agar
menunjukkan bahwa saat mereka tercipta pola hidup dan kualitas hidup yang
merasakan gejala penyakit jantung, mereka sehat. Oleh karena itu sangat penting bagi
mau melakukan tindakan untuk membuat pasien untuk memiliki pengetahuan, sikap
keadaan mereka semakin membaik dengan yang positif mengenai penyakit jantung
berobat ke Puskesmas ataupun langsung koroner dan bagaimana upaya
checkup ke RS, dan rutin meminum obat pencegahannya (Dalusung,2010). Adanya
mereka sesuai dengan apa yang dianjurkan persepsi diri yang positif, motivasi untuk
dokter. mau melakukan perubahan gaya hidup,
memiliki sumber dana yang cukup untuk
PEMBAHASAN
menunjang proses perubahan, dukungan
Berdasarkan analisis temuan tema
keluarga dalam setiap keputusan yang
didapatkan 7 tema yang berkaitan dengan
diambil dari penderita PJK, juga
pada pasien penyakit jantung.Adapun hasil
menunjang keberhasilan kemampuan
tema-tema penelitian tentang pasien
pasien dalam melakukan pencegahan
Penyakit jantung dapat di jabarkan sebagai
sekunder faktor risiko PJK. Seringkali
berikut :
akses yang sulit di jangkau dan jarak yang
jauh menuju rumah sakit atau klinik yang
menyebabkan pasien PJK enggan
Pengetahuan Tentang penyakit jantung
memeriksakan kondisi kesehatan
Pengetahuan tentang penyakit
jantungnya secara rutin, sehingga pada saat
jantung yaitu bagaimana partisipan
muncul gejala seperti nyeri dada, pasien
tersebut mengerti tentang penyakit jantung,
PJK hanya beristirahat, menganggap
rajin melakukan check up, dan tahu tentang
bahwa nyeri akan segera berkurang.
rehabilitasi jantung. Salah satu upaya yang
271
Babul Ilmi_Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan
https://jurnal.stikes-aisyiyah-palembang.ac.id/index.php/Kep/article/view/126
Vol. 15, No. 1, Juni 2023, Hal. 267-276
e-ISSN 2622-6200 | p-ISSN 2087-8362
Padahal kenyataanya, nyeri dada tersebut d’effort), sesak bertambah jika dalam
ada yang tidak dapat hilang hanya dengan posisi tidur (orthopnea), batuk di malam
beristirahat saja (Willy, 2018) hari, sesak bertambah berat ketika malam
hari (Paroxysmal Nocturnal Dyspnea) dan
Tanda dan Gejala yang dirasakan
didapatkan ronki (Dzikrifishofa M,2018).
pasien
Gejala gagal jantung berupa sesak
Dalam (Saelan, 2021) gagal
nafas, bengkak, dan kelelahanyang
jantung menjadi masalah utama dalam
berlangsung lama mempengaruhi status
bidang kardiologi karena bertambahnya
fungsional dan kehidupan yang dijalani
jumlah penderita dan kejadian rawat ulang
pasien setiap hari. Status fungsional yang
serta kematian dan kecacatan, Penyebab
rendah akan menyebabkan menurunnya
meningkatnya masalah gagal jantung
kemampuan self care pasien (Laksmi,
adalah Masih seringnya ditemukan faktor
2020).
faktor risiko penyakit jantung koroner
seperti banyaknya perokok, diabetes, Upaya pasien jantung dalam Mengobati
hiperkolesterolemia, hipertensi dan penyakitnya
obesitas.
Upaya pasien jantung dalam
Pada ekstremitas didapatkan
mengobati penyakitnya yang diungkapan
oedema tungkai bawah, terdapat
partisipan sesuai dengan jangkauan tempat
deformitas di kedua lengan dan kaki kiri.
tinggal mereka meliputi bagaimana riwayat
Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan
pengobatan pasien penyakit jantung yang
penurunan protein 5,96 g/dL dan albumin
kemudian partisipan akan memutuskan
3.00 g/dL. Pada pemeriksaan elektro
untuk pergi ke klinik dokter ataupun ke
kardiografi (EKG) didapatkan atrial
rumah sakit.
fibrilation dan left ventrikel hypertrofi
(LVH). Pada pemeriksaan USG didapatkan Perawatan diri yang dapat

ascites dan hepatomegali serta pada dilakukan pada pasien gagal jantung antara

pemeriksaan foto thoraks didapatkan lain teratur minum obat, olahraga secara

pembesaran jantung dan edem pulmo. rutin, dan menurunkan konsumsi garam

Keluhan sesak nafas dapat dibedakan dalam diet. Terdapat peningkatan kualitas

menjadi kardiak ataupun nonkardiak, hidup pada pasien penyakit jantung yang

dimana pada kasus didapatkan keluhan melakukan perawatan diri secara mandiri

sesak ketika beraktivitas (dyspneu (Hemi Nursita, 2020).

272
Babul Ilmi_Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan
https://jurnal.stikes-aisyiyah-palembang.ac.id/index.php/Kep/article/view/126
Vol. 15, No. 1, Juni 2023, Hal. 267-276
e-ISSN 2622-6200 | p-ISSN 2087-8362
Kepatuhan dalam Rejimen hidup, mulai dari makan, olahraga yang
pengobatannya rutin, dan meninggalkan kebiasaan
merokok.
Pada Kepatuhan dalam rejimen
pengobatan yang diungkapan partisipan Kepatuhan diet merupakan tingkat
meminum obat yang diberikan puskemas kesadaran penderita jantung koroner
dan obat diminum bila ada keluhan terhadap kebiasaan makanan sehari-hari.
Perilaku tidak patuh dalam kehidupan Perilaku tidak patuh akan meningkatkan
sehari-hari sudah biasa. Namun, perilaku resiko yang terkait dengan masalah
tidak patuh dalam lingkup kesehatan kesehatan dan semakin memperburuk
sangat berbahaya. Apalagi tidak patuh penyakit yang sedang diderita (Kadam,
dalam mengikuti petunjuk dokter dalam 2020). Setelah menjalani perawatan di
mengikuti terapi, dapat menyebabkan rumah sakit dan PJK dapat terkontrol,
sejumlah akibat yang tidak diinginkan maka pasien akan berusaha secara bertahap
seperti: sakit bertambah lama atau kondisi untuk kembali ke gaya hidup yang lebih
medis memburuk, pasien perlu perawatan baik serta aktivitas sehari-hari seperti
dirumah sakit atau rawatan rumah atau pengaturan pola makan, kepatuhan dalam
akibat ekstrem yaitu kematian. Kepatuhan program terapi direncanakan untuk
adalah salah satu komponen penting dalam meminimalkan timbulnya kekambuhan
pengobatan (Hu, Juarez, Yeboah, yang diakibatkan oleh kelelahan, dan
&Castillo, 2014), terlebih lagi pada terapi setiap aktivitas berat yang dapat
jangka panjang pada penyakit kronis, menimbulkan dampak buruk bagi pasien
kepatuhan menggunakan obat berperan harus dihindari (Adnyani & Juniartha,
sangat penting terhadap keberhasilan terapi 2020).
(Lachaine, Yen, Beauchemin, & Hodgkins,
Hambatan dalam menjaga
2013).
kesehatannya
Diit dan Pola hidup sehat
Hambatan dalam menjaga
Diit dan pola hidup sehat pada kesehatannya pada partisipan meliputi,
partispan meliputi, diet dalam pola hidup, susah untuk minum obat, pekerjaan kantor
jika dirumah sakit ada pertimbangan terbengkalai, kalau mual susah minum obat
gizinya. Jika sudah keluar dari RS maka dan kendalanya pada pasien tidak rutin
dijaga pola makannnya.menjaga pola

273
Babul Ilmi_Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan
https://jurnal.stikes-aisyiyah-palembang.ac.id/index.php/Kep/article/view/126
Vol. 15, No. 1, Juni 2023, Hal. 267-276
e-ISSN 2622-6200 | p-ISSN 2087-8362
minum obat serta tidak menjalankan hidup RS, ada standart prosedur untuk ruangan
sehat. Catlab khusus di penyakit jantung dan
edukasi kepada pasien jantung oleh
Pasien harus sadar akan hambatan
perawat Catlab.
yang dirasakan oleh pasien gagal jantung
Kurangnya pengenalan terhadap
sehingga mampu menyesuaikan jadwal
tanda dan gejala, akan berdampak lebih
dengan membuat janji agar hambatan
buruk terhadap pengambilan keputusan
seperti anak sibuk, tinggal sendiri, jika
pasien dalam mencari dan merencanakan
mau kontrol janjian sama anak bisa diatasi
perawatan bagi dirinya (Fitriyan et al,
dan tingkatkan edukasi keluarga dan
2021).
motivasi pasien untuk mempertahankan
kesehatannya serta adaptasi terhadap Pasien wajib memantau gejala,
penyakit gagal jantung menjadi baik karna mematuhi pengobatan, diet dan rejimen
ada partisipan yang masih tidak menerima olah raga dan mengelola gejala dengan
bahwa ia mengalami penyakit gagal mengenali perubahan dan merespons
jantung. dengan menyesuaikan perilaku atau
dengan mencari bantuan yang sesuai.
Faktor-faktor yang mempengaruhi
Manajemen mandiri pasien dikaitkan
kepatuhan perawatan mandiri seperti
dengan penurunan risiko kematian dan
kepatuhan minum obat pada pasien gagal
lebih sedikit masuk rumah sakit. namun,
jantung yaitu jarak rumah ke tempat
ada sedikit kepastian terkait dengan
pengobatan, pengetahuan, dan dukungan
manfaat dari beberapa aspek perawatan
keluarga. Edukasi diberikan untuk
diri, seperti pilihan gaya hidup dan
meningkatkan pengetahuan dan support
pembatasan cairan (Saelan, 2021).
pada pasien gagal jantung. Kurangnya
pengetahuan dan ketidakaktifan penderita
gagal jantung dalam mengenal penyakit KESIMPULAN DAN SARAN
dan self management (Kristinawati dan KESIMPULAN
Hasanah, 2019). Dari semua informan memiliki respon
adaptif yang dapat meningkatkan integritas
Fasilitas RS dan Tindakan pada pasien
pasien dan mampu melaksanakan tujuan
jantung
yang berkenaan dengan kelangsungan
Fasilitas RS dan Tindakan pada pasien hidup dan perkembangan reproduksi.
jantung pada partispan meliputi SOP dari
274
Babul Ilmi_Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan
https://jurnal.stikes-aisyiyah-palembang.ac.id/index.php/Kep/article/view/126
Vol. 15, No. 1, Juni 2023, Hal. 267-276
e-ISSN 2622-6200 | p-ISSN 2087-8362
Berdasarkan hasil wawancara, analisis data Setelah dilakukan pengecekan terhadap
dan pembahasan data, penulis memperoleh gejala yang ditimbulkan didalam diri
kesimpulan yaitu 7 tema hasil penelitian pasien dan sudah dilakukan pengobatan,
mengenai Teori Keperawatan Adaptasi pasien wajib untuk terus rutin
Roy terhadap pasien penyakit jantung menjalankan pengobatan seperti tetap
sebagai berikut: rutin meminum obat dan kontrol
kesehatan jantung secara berkala sesuai
1. Pengetahuan tentang penyakit jatung.
anjuran dokter.
Ketidaktahuan pasien terhadap gejala
penyakit jantung yang muncul dalam
diri pasien, menganggap gejala yang 5. Diit dan pola hidup sehat.
ditimbulkan tidak perlu dicheckup. Diit dan pola hidup sehat harus tetap
2. Tanda dan Gejala yang dirasakan dijalankan, pertimbangan gizi dalam
pasien, makanan yang dikomsumsi serta
Nyeri dada yang menyebar keseluruh berolahraga ringan yang rutin seperti
tubuh dan sesak yang dirasakan oleh joging, bersepeda, ataupun senam
pasien menyebabkan badan pasien jantung harus ritin dilakukan demi
lemas, hilang nafsu makan, dan susah menjaga kesehatan tubuh dan jantung.
untuk tidur, gejala ini muncul tiba-tiba
6. Hambatan dalam menjaga kesehatan.
dan sebaiknya segera dibawa ke RS
Kesibukan dalam kegiatan sehari-hari
untuk dilakukan tindakan lebih lanjut
seperti bekerja sering menyebabkan
melalui bantuan EKG.
lupa untuk meminum obat dengan
3. Upaya pasien jantung dalam
rutin dan juga menyebabkan
mengobati penyakitnya.
kurangnya beristirahat.
Pasien yang mengalami gejala-gejala
7. Fasilitas RS dan Tindakan untuk
penyakit jantung biasanya pergi
pasien jantung.
berobat ke Puskesmas terdekat atau
Jika ada kasus pada unit emergency
langsung pergi ke RS. Dan setelah itu
dengan ciri penyakit jantung maka RS
rutin kontrol dan meminum obat yang
akan segera mengecek di catlab dan
diberikan oleh RS. Pasien pun harus
ketika hasilnya positif maka harus ada
rajin berolahraga dan banyak
tindak lanjutan melalui bantuan EKG.
beristirahat.
RS pun wajib untuk mengedukasi
4. Kepatuhan dalam regimen pengobatan.
275
Babul Ilmi_Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan
https://jurnal.stikes-aisyiyah-palembang.ac.id/index.php/Kep/article/view/126
Vol. 15, No. 1, Juni 2023, Hal. 267-276
e-ISSN 2622-6200 | p-ISSN 2087-8362
setiap pasien penyakit jantung untuk penelitian lebih lanjut berdasarkan
menjalankan pola hidup sehat dan informasi yang lebih lengkap dan
berhenti untuk merokok bagi pasien lebih luas.
penyakit jantung yang merokok. 2. Bagi tenaga kesehatan seperti perawat
dapat menjadi acuan untuk mengkaji
SARAN lebih dalam pada pasien penyakit
jantung terkait Teori Keperawatan
1. Bagi peneliti selanjutnya
adaptasi Roy.
diharapkan dimasa yang akan
3. Bagi pasien dapat menjadi informasi
datang dapat digunakan sebagai
terkait bagaimana pasien bisa untuk
salah satu sumber data dan rujukan
beradaptasi dengan penyakit jantung.
untuk penelitian dan dilakukan

DAFTAR PUSTAKA

Data Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Selatan, Jumlah kasus penyakit menurut jenis
penyakit. https://sumsel.bps.go.id/indicator/30/368/1/jumlah-kasus-penyakit-menurut-
jenis-penyakit.htmlDiakses tanggal 28 November 2022.

Mishra, S., & Sharma, R. (2020). Proposed method for evaluation and categorization of
functional capacity of children, adolescents, and adults with cardiac diseases to bring
them in existing social justice system by creating the cardiac disability criteria. Indian
Journal of Thoracic and Cardiovascular Surgery, 36(3), 207–225.
https://doi.org/10.1007/s12055-019-00895-y

Reyes, E. B., Ha, J. W., Firdaus, I., Ghazi, A. M., Phrommintikul, A., Sim, D., Vu, Q. N., Siu,
C. W., Yin, W. H., & Cowie, M. R. (2016). Heart failure across Asia: Same healthcare
burden but differences in organization of care. International Journal of Cardiology, 223,
163–167. https://doi.org/10.1016/j.ijcard.2016.07.256

Vedin, O., Lam, C. S. P., Koh, A. S., Benson, L., Teng, T. H. K., Tay, W. T., Braun, O. O.,
Savarese, G., Dahlström, U., & Lund, L. H. (2017). Significance of Ischemic Heart
Disease in Patients with Heart Failure and Preserved, Midrange, and Reduced Ejection
Fraction: A Nationwide Cohort Study. Circulation: Heart Failure, 10(6), 1–9.
https://doi.org/10.1161/CIRCHEAR TFAILURE.117.003875
276
Babul Ilmi_Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan
https://jurnal.stikes-aisyiyah-palembang.ac.id/index.php/Kep/article/view/126
Vol. 15, No. 1, Juni 2023, Hal. 267-276
e-ISSN 2622-6200 | p-ISSN 2087-8362
Waluyo A, Mustikasari, Hartanti, Agus S. (2014). Peningkatan Pengetahuan daan Penurunan
Tingkat Depresi Pasien Penyakit Ginjal Kroni yang Menjalani Terapi Hemodialisa
dengan Terapi Psikoedukasi: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia.

WHO. 2016. Cardiovascular disease. Retrieved Desember 14, 2022 from:


http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs317/en

276

Anda mungkin juga menyukai