Anda di halaman 1dari 21

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran,
kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat
kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya dapat terwujud. Untuk mencapai
tujuan tersebut perlu diusahakan upaya kesehatan yang bersifat menyeluruh,
terpadu, merata, dapat diterima serta terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat.
Upaya-upaya kesehatan tersebut sesuai dengan bab IV pasal 47 undang-undang
nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan meliputi pencegahan penyakit (preventif),
peningkatan kesehatan (promotif), penyembuhan penyakit (kuratif) dan pemulihan
kesehatan (rehabilitatif) (Kemenkes RI, 2010: 1).
Blum mengemukakan bahwa derajat kesehatan masyarakat dipengaruhi
oleh 4 faktor yakni : lingkungan, perilaku, pelayanan kesehatan dan keturunan.
Upaya untuk meningkatkan status kesehatan masyarakat bukan sekedar
meningkatkan sarana kesehatan lingkungan dan penyediaan fasilitas kesehatan saja,
tetapi diikuti dengan upaya intervensi dalam pemberdayaan masyarakat baik
perilaku masyarakat maupun perilaku petugas kesehatan (Notoatmodjo, 2011: 169)
Survei Mawas diri ( SMD ) sangatlah penting untuk dilaksanakan agar
masyarakat menjadi sadar akan adanya masalah kesehatan yang sedang di hadapi,
mampu mengenal, mengumpulkan data dan mengkaji masalah yang ada di dalam
lingkungannya itu sendiri, timbulnya minat dan kesadaran untuk mengetahui
masalah kesehatan dan pentingnya masalah tersebut segera teratasi, serta mampu
untuk mengenal sumber daya yang di miliki.
Berdasarkan hal di atas, maka puskesmas Tajur Biru melaksanakan
kegiatan SMD di Desa Temiang Kecamatan Temiang Pesisir Kabupaten Lingga
untuk menemukan permasalahan kesehatan masyarakat yang ada dan bersama-
sama dengan masyarakat mencari penyebabnya yang selanjutnya melakukan
pemecahan atas masalah yang ditemukan.

1
Semoga dengan SMD ini akan meningkatkan kualitas pelayanan menjadi
lebih baik, dengan pengingkatkan kualitas perilaku hidup sehat serta lingkungan
masyarakat yang diperbaiki dengan budaya hidup sehat.
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Menggambarkan kondisi dan mengidentifikasi masalah kesehatan yang ada
di masyarakat, menganalisis faktor-faktor penyebab dari masalah yang ditemukan
serta merencanakan dan melaksanakan kegiatan intervensi kesehatan masyarakat
sesuai dengan permasalahan yang ditentukan.
1.2.2 Tujuan Khusus
a. Mengumpulkan data, masalah kesehatan, lingkungan dan perilaku di Desa
Temiang Tahun 2021
b. Menganalisis situasi masalah kesehatan masyarakat dari aspek lingkungan,
perilak di Desa Temiang Tahun 2021.
c. Mengidentifikasi masalah kesehatan yang ditemukan di Desa Temiang
Tahun 2021.
1.3 Manfaat
1.3.1 Bagi Masyarakat
Meningkatkan pengetahuan tentang dampak perilaku tidak sehat yang dapat
meningkatkan penyakit yang berbasis Kesehatan lingkungan, perilaku, Juga
meningkatkan kesadaran dan peran serta masyarakat untuk meningkatkan
kesehatan lingkungan
1.3.2 Bagi Dinas Kesehatan dan Puskesmas
Sebagai sumbangan pemikiran dalam meningkatkan keberhasilan program
kesehatan lingkungan, KIA, Gizi dll.
1.3.3 Bagi Penanggung Jawab Program
Menambah pengalaman dan pengetahuan dalam menganalisa situasi,
mengidentifikasi masalah, menentukan prioritas, perumusan masalah, menentukan
penyebab masalah, identifikasi pemecahan masaah, prioritas pemecahan masalah,
menentukan strategi intervensi khususnya dalam penanggulangan Masalah
kesehatan dan meningkatkan komunikasi untuk menggerakkan peran serta
masyarakat di bidang kesehatan.

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pemberdayaan Masyarakat


2.1.1 Pengertian Pemberdayaan Masyarakat
Pemberdayaan masyarakat dikategorikan sebagai salah satu yang
diamanatkan oleh Undang-Undang No. 22 Tahun 1999, karena dalam hal ini
terdapat hubungan timbal balik antara pemberdayaan masyarakat dengan kapasitas
pemerintah daerah, dimana apabila masyarakatnya mampu dan mandiri akan sangat
mendukung peningkatan kapasitas pemerintah daerah dan sebaliknya peningkatan
kapasitas pemerintah daerah akan memperkuat upaya-upaya pemerintah dalam
pemberdayaan masyarakat (Widodo, 2004: 24)
Pemberdayaan masyarakat disamping menciptakan peningkatan
kesejahteraan dan kemandirian dengan mementingkan aspek-aspek humanisme,
juga harus mampu meningkatkan motivasi dan partisipasi aktif guna mewujudkan
daya cipta dan karya dalam pembangunan. Pemberdayaan masyarakat untuk
meningkatkan pembangunan diharapkan mempunyai dampak positif, secara umum
dapat dikategorikan sebagai berikut :
a. Partisipasi aktif masyarakat dalam proses pemerintahan, baik dalam proses
penentuan kebijakan dan pelaksanaan maupun dalam proses evaluasi
pengawasan akan semakin meningkat.
b. Perkembangan proses demokrasi dalam kehidupan masyarakat akan
meningkat.
c. Munculnya kreativitas dan inovasi mengembangkan pembangunan di
daerahnya.
d. Meningkatkan pengawasan atas jalannya pemerintahan, sehingga
keinginan untuk mewujudkan good govermance yang didambakan oleh
masyarakat semakin nyata (Widodo, 2004: 24).
Dimensi level individu adalah pengembangan potensi dan keterampilan,
indikatornya adalah kepemilikan aset/modal, kekuatan fisik, tidak terisolasi,
penguasaan keterampilan, keberfungsian lembaga usaha. Dimensi level
kelompokatau organisasi adalah partisipasi dalam pembangunan, indikatornya

3
adalah perencanaan dan pengambilan keputusan, pelaksanaan dan pengawasan
keputusan bersama, pemanfaatan hasil-hasil pembangunan. Dimensi level sistem
adalah kemandirian masyarakat, indikatornya adalah pengurangan ketergantungan
kepada bantuan luar (Widodo, 2004: 25)
2.1.2 Pemberdayaan Masyarakat Dalam Bidang Kesehatan
Untuk menjunjung upaya peningkatan kegiatan pelayanan kesehatan perlu
diciptakan calon-calon pemimpin masyarakat di Desa dengan jalan menambah
pengetahuan para Tokoh Masyarakat (TOMA), misalnya unsur lembaga
pemberdayaan masyarakat (LPM), Pemuka agama, Ketua Tim Penggerak PKK,
guru, koordinator Kader Posyandu, Kepala Suku dan lain segalanya dengan
keadaan setempat (Kemenkes RI, 2008:17).
a. Tujuan Pemberdayaan Masyarakat
Tujuan pemberdayaan masyarakat dalam bidang kesehatan antara lain
adalah:
1) Setiap pemimpin kelompok masyarakat baik formal maupun informal
mempunyai wawasan Kesuma (Kesehatan Untuk Semua).
2) Setiap kelompok masyarakat baik ditingkat kewilayahan maupun
organisasi, mempunyai bentuk Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat
(UKBM) yang merupakan wujud partisipasi mereka dalam
menanggulangi masalah kesehatan yang ada di masyarakat dengan baik
(Kemenkes RI, 2008:19).
b. Manfaat Pemberdayaan
Manfaat pemberdayaan pemimpin masyarakat yang berwawasan kesehatan
antara lain :
1) Sangat membantu dalam penyebaran informasi.
2) Sangat membantu dalam menyadarkan warga.
3) Sangat bermanfaat dalam upaya mengumpulkan warga untuk kegiatan
yang sudah ditentukan.
4) Sangat bermanfaat dalam menetapkan jenis kegiatan yang lebih sesuai
dengan keinginan warga (Kemenkes RI, 2008:23).
c. Faktor-faktor yang mempengaruhi pemberdayaan masyarakat

4
Pada dasarnya faktor-faktor yang mempengaruhi pemberdayaan masyarakat
dalam suatu kegiatan, adalah :
1) Faktor masyarakat pada umumnya
a) Manfaat kegiatan yang dilakukan :
Jika kegiatan yang diselenggarakan memberikan manfaat yang nyata
dan jelas bagi masyarakat, maka kesediaan masyarakat untuk
berperan serta menjdi lebih besar.
b) Adanya kesempatan untuk berperan serta
Kesediaan berperanserta juga dipengaruhi oleh adanya kesmpatan
atau ajakan untuk berperanserta dan masyarakat melihat bahwa
memang ada hal-hal yang berguna dalam kegiatan itu.
c) Memiliki keterampilan tertentu yang bisa disumbangkan
Jika kegiatan yang dilaksanakan membuktikan orang-orang dengan
memiliki keterampilan tertentu, maka hal ini akan menarik bagi
orang-orang yang memiliki keterampilan tersebut, untuk ikut
berperan serta.
d) Rasa memiliki
Rasa memiliki suatu kegiatan akan tumbuh jika sejak awal kegiatan
masyarakat sudah diikut sertakan. Jika masyarakat memiliki ini bisa
ditumbuhkan dengan baik, maka peran serta masyarakat dalam
kegiatan kemasyarakatan akan dapat dilestarikan.
2) Faktor tokoh masyarakat dan pimpinan kader
Jika dalam kegitan yang diselenggarakan masyarakat melihat bahwa
tokoh-tokoh masyarakat atau pimpinan kader yang disegani diikut
sertakan maka mereka akan tertarik juga untuk ikut serta. Dalam
kehidupan sehari-hari mereka merupakan tokoh yang dapat dijadikan
panutan, akrab dengan anggota masyarakat, dan menyadari pentingnya
peran serta masyarakat dalam kegiatan dimasyarakat.
3) Faktor petugas
Petugas yang memiliki sikap yang baik seperti akrab dengan
masyarakat, menunjukkan perhatian pada kegiatan masyarakat dan
mampu mendekati para tokoh masyarakat berperan serta. Jika sifat-sifat

5
tadi belum dimiliki oleh petugas maka ia akan mengalami lebih banyak
kesukaran dalam mengajak masyarakat untuk berperan serta.
4) Faktor cara kerja yang digunakan
Jika cara kerja yang digunakan dalam kegiatan bersifat terpusat
(Sentralisasi) dimana semua hal diputuskan oleh atasan, maka peluang
masyarakat untuk berperan serta juga menjadi lebih sulit. Demikian
juga halnya dengan cara kerja yang menggunakan sistem target dan
mengakibatkan suatu kegiatan menjadi dipaksakan, sehingga
mengurangi kesediaan masyarakat untuk ikut berperan serta (Kemenkes
RI, 1998:24).
2.1.3 Komunikasi Dalam Menggerakkan Peran Masyarakat
a. Pengertian Komunikasi
Komunikasi merupakan aktifitas dasar manusia, dimana dalam seluruh
proses kegiatan manusia tidak terlepas dari proses komunikasi. Komunikasi adalah
suatu proses dimana individu berintegrasi baik dalam kelompok, dalam organisasi
dan dalam masyarakat untuk menciptakan, mengirimkan serta menggunakan
informasi kepada lingkungannya. (Andi, 2007:3)
b. Model Komunikasi
Salah satu model komunikasi yang digunakan saat ini adalah model
komunikasi yang dikemukakan oleh Laswell yang dapat dilihat pada gambar 2.1 di
bawah ini.

Siapa Apa Saluran Siapa Efek


(Pembicara) (Pesan) (Medium) (Audien) (Feed back)

Bagan 2.1
Model Komunikasi Laswell dalam Andi Muhammad (2007:113)

c. Komponen Dasar Komunikasi


Dari model komunikasi yang ditentukan oleh Laswell tersebut, maka dapat
dilihat beberapa element dari proses komunikasi yaitu :

6
1) Sumber
Pengirim pesan (sumber) adlah individu atau orang tempat asalnya
pesan. Pesan yang dikirim berasal dari otak sipengirim pesan. Sebelum
mengirim pesan sipengirim pesan harus menciptakan dulu pesan yang
akan dikirim, dengan menentukan arti apa yang akan disampaikan
kemudian menjadikannya kedalam pesan yang dikirim melalui saluran.
2) Pesan
Pesan adala rangsangan (Stimulus) yang disampaikan oleh sumber
kepada sasaran baik berupa verbal (seperti buku, majalah, koran, dll)
maupun non verbal (berupa isyarat, gerkan bedan, ekspresi muka dan
nada suara).
3) Saluran/ Media
Saluran adalah sarana yang dipilih oleh sumber untuk menyampaikan
pesan kepada sasaran/ audien.
4) Sasarn (penerima pesan)
Sasaran adalah orang yang menganalisis dan menginterprestasikan isi
pesan yang diterima.
5) Umpan balik (feedback)
Adalah respon terhadap pesan yang diterima yang dikirim terhadap
penerima pesan. Dengan diberikan reakssi ini kepada pengirim maka
pengirim dapat mengetahui apakah pesan yang disampaikan
diinterprestasikan sama dengan yang dimaksudnya (Andi, 20007:223)
6) Akibat
Adalah hasil dari suatu komunikasi yang menjadikan perubahan pada
diri sasaran (Azwar, 2006:296-297).
d. Peran Serta Masyarakat
Pada waktu melaksanakan program kesehatan seharusnya dengan mengikut
sertakan masyarakat. Pengikut sertaan potensi masyarakat sangat peenting, karena
berhasil atau tidaknya suatu program sangat ditentukan antara lain oleh peran serta
masyarakat. Dengan adanya peran serta masyarakat diharapkan dapat
menumbuhkan rasa memiliki (sense of belonging) dari masyarakat, serta adnya
kesinambungan pelaksanaan program (Azwar 2006:271)

7
Ada beberapa teknik perencanaan yang dipergunakan dikenal dengan
pendekatan edukatif yang terdiri dari 5 langkah sebagai berikut :
1) Melakukan pendekatan internal
Sasaran pendekatan internal adalah perangkat organisasi yang akan
melaksanakan program kemasyarakatan tujuannya untuk
mempersiapkan palaksana yang akan melaksanakan program tersebut
sehingga program yang akan dilaksanakan berhasil sesuai dengan
tujuan.
2) Melakukan pendekatan eksternal
Sasaran pendekatan eksternal adalah pemuka masyarakat baik formal
maupun informal yang ada di wilayah tempat pelaksanaan program
kemasyarakatan tersebut. Tujuannya adalah untuk mendapatkan
dukungan baik moril maupun materil.
3) Malaksanakan Musyawarah Masyarakat Desa
Perumusan prioritas masalah dan mencari jalan keluarnya harus
dilaksanakan oleh masyarakat sendiri. Lazimnya melalui pertemuan
kemasyarakatan yang ada di Indonesia dikenal dengan Musyawarah
Masyarakat Desa (MMD).
4) Melaksanakan jalan keluar yang ditetapkan
Kegiatan terakhir yang dilakukan adalah melaksanakan jalan keluar
yang telah disepakat
2.2 Tahapan Pemecahan Masalah
Problem Solving Cycle adalah Pendekatan integral dan
komprehensif dalam penyusunan rencana dan program yang membantu
memberikan pemahaman situasi dan masalah yang dihadapi. Terdiri atas
berbagai teknik dan metode kerja serta Road-map pengembangan program.
Problem solving cycle dapat dilihat pada bagan 2.2 dibawah ini:

8
Analisis Identifikasi Masalah

Monitoring dan Evaluasi Penentuan Prioritas


Masalah

Intervensi
Perumusan Masalah

Rencana Kegiatan
Intervensi Penentuan Penyebab Masalah
(Fisbone)

Prioritas Pemecahan Masalah Konfirmasi Penyebab Masalah

Identifikasi Pemecahan Masalah

Bagan 2.2
Konsep Teori Problem Solving Cycle
Dalam Bustami, 2012:54

2.2.1 Analisis Situasi


Analisis situasi dengan menggunakan data primer data sekunder. Data
primer diperoleh melalui wawancara atau menggunakan angket langsung yang
ditanyakan kepada masyarakat. Data sekunder diperoleh dari instasi-instasi yang
bersangkutan.
2.2.2 Identifikasi Masalah
Masalah adalah kesenjangan antara apa yang diharapkan dengan apa yang
terjadi. Kegiatan identifikasi masalah dilaksanakan dengan membuat daftar
masalah berdasarkan analisis situasi yang dikelompokkan berdasarkan program,
mencakup masalah mutu dan ketersediaan sumber daya (OECF IP, 2000: 436).
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada tahap identifikasi masalah adalah :
a) Mengetahui kebijakan yang telah ditetapkan baik pemerintah pusat
maupun daerah.
b) Mengumpulkan data yang mencakup :
1. Data umum
2. Data Wilayah

9
3. Data penduduk
4. Sumber daya
5. Data status kesehatan (Effendy, 2005:34)
BAB IV
HASIL KEGIATAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Analisis Situasi


4.1.1 Gambaran Umum
Desa Temiang merupakan salah satu desa Dalam Kabupaten Lingga Tahun
2021 yang mana Desa Temiang ini memliki 150 KK dan mayoritas pekerjaan di
daerah tersebut adalah sebagai Nelayan.

4.1.2 Kondisi Geografis


Desa Temiang Mempunya luas wilayah 2668,77 Km hektar, Secara
administrasi, Desa Temiang memiliki daerah batasan yakni :
Sebelah Utara : Desa Pulau Medang
Sebelah Selatan : Desa Tajur Biru
Sebelah Timur : Desa Pulau Duyung
Sebelah Barat : Desa Pulau Batang
4.1.3 Kodisi Demografis
Data kependudukan Desa Temiang sebagai berikut :
a. Jumlah Penduduk : 564 jiwa
b. Jumlah Laki-laki : 279 jiwa
c. Jumlah Perempuan : 285 jiwa
4.1.4 Sosial Ekonomi
a. Distribusi ekonomi
Dari hasil survei yang dilakukan di Desa Temiang berdasarkan
tingkat pendidikan responden :
Tabel 4.1
Distribusi Responden sosial ekonomi di Desa Temiang
Tahun 2021
Jumlah %
data keluarga

10
jumlah penghasilan :
a. kurang dari 750.000 37 55%
b. 750.000 - 1.500.000 11 16%
c. lebih dari 1.500.00 18 27%

Dari tabel 4.1 dapat diketahui bahwa jumlah penghasilan masyarakat kurang
750.000 sebanyak 37 (55 %) di Desa Temiang Pada tahun 2021.

b. Sarana dan Prasarana


Sarana dan prasarana yang ada di Desa Temiang dapat dilihat
sebagai berikut :
1) Sarana Kesehatan
Sarana kesehatan di Desa Temiang terdapat satu dua polindes.
2) Sarana Pendidikan
Sarana pendidikan yang ada di Korong Bayur dapat dilihat pada
tabel 4.3 dibawah ini:

Tabel 4.2
Sarana Pendidikan di Desa Temiang
Tahun 2021

NO DESA PAUD SD SLTP SLTA


1 TEMIANG 2 2 0 0
JUMLAH 2 2 0 0

Sumber : Data Sekunder


Dari tabel 4.2 diatas dapat kita lihat bahwa sarana pendidikan yang ada di
Desa Temiang hanya 2 Paud dan 2 SD.

4.2 Kegiatan SMD


4.2.1 Gambaran Kesehatan Masyarakat
a. Distribusi Angka akses Pelayanan kesehatan
Dari hasil survei yang dilakukan di Desa Temiang, berdasarkan angka
Akses Pelayanan tahun 2021 yaitu :
Tabel 4.3
Distribusi Angka Akses Pelayanan Kesehtan
di Desa Temiang 2021

11
akses pelayanan dan pembiayaan kesehatan 0 0%
1. bila anda atau anggota keluarga lainnya sakit,
0 0%
dimana berobatnya?
a. tenaga kesehatan 0 0%
b. tradisional 64 96%
c. diobati sendiri 3 4%
d. lain-lain, sebutkan 1 1%
2. berapa jarak dari rumah anda sampai ke faslitas
kesehatan (puskesmas, pustu, polindes, praktek 0 0%
swasta) yang ada?
a. kurang dari 1 km 0 0%
b. 1-5 km 48 72%
c. 6-10 km 5 7%
d. > 10 km 4 6%
3. apa sarana transportasi yang ada gunakan? 10 15%
a. jalan kaki 0 0%
b. kendaraan pribadi 55 82%
c. angkutan umum 10 15%

Sumber: Data Primer

Dari tabel 4.4 dapat diketahui ada dua kematian yang ada di Desa Temiang
pada tahun 2021. Tingginya angka Masyarakat Berobat ke Tenaga Kesehatan
yaitu,63 (94%), banyaknya angka jarak rumah responden yang kurang 1km ke
fasilitas kesehatan sebanya 47 (70%), dan banyaknya angka transportasi yang
digunakan masyarakat ke fasilitas kesehatan sebanya 54 (81 %) adalah berjalan
kaki, membuat akses pelayanan kesehatan dan pembiayaan di Desa Tajur Biru
dapat dikatakan baik.
b. Distribusi Angka Kesakitan/surveilan
Dari hasil survei yang dilakukan di Desa Temiang, berdasarkan angka
kesakitan atau surveilan di Temiang tahun 2021 yaitu :
Tabel 4.4
Distribusi Frekuensi Angka Surveilan
Dalam Tahun 2021

SURVEILENS jumlah %
Dalam 3 bulan terakhir, apakah ada anggota keluarga
0 0%
yang sakit berikut
a.batuk pilek 9 13%
b.malaria 0 0%
c.demam berdarah 0 0%

12
d. TBC 0 0%
e.Tifus 0 0%
F. gatal –gatal 1 1%
g.Sesak Nafas 1 1%
h.Diare 0 0%
i.Campak 0 0%
j.cacar air 0 0%
k.hepatitis 0 0%
l.Covid-19 0 0%

Sumber: Data primer

Dari table 4.4 diatas dapat diketahui bahwa Dalam 3 bulan terakhir anggota
keluarga responden yang sakit tertinggi menurut jenisnya Batuk Pilek 9 orang
yaitu 13 % di Desa Temiang pada tahun 2021.
c. Kondisi Rumah Dan Lingkungan
Dari hasil survei yang dilakukan di Desa Temiang terkait kondisi rumah dan
lingkungan di Desa Temiang diperoleh data sebagai berikut:
Tabel 4.5
Distribusi Frekuensi Kondisi Rumah Dan Lingkungan
di Desa Temiang
Tahun 2021
Jumla
%
RUMAH DAN LINGKUNGAN h
1. Jarak pembuangan kotoran atau sumur esapan dengan
0 0%
sumber air bersih
a.<10 m 24 36%
b. >10 m 42 63%
2.Kualitas Air Bersih yang dpakai sehari-hari : (jawaban bisa
0 0%
lebih dari satu)
a. bebas dari pencemaran 26 39%
b. tidak berasa, tidak berbau, tidak berwarna 49 73%
c.tidak bersa,bau dan keruh 5 7%
d. lainnya,sebutkan.. 0 0%
3.kamar mandi yang dipakai keluarga 0 0%
a.ada didalamrumah 15 22%
b.ada diluar rumah 42 63%
c tidak ada 9 13%
4.lantai kamar mandi 0 0%
a. tanah 2 3%
b.semen 11 16%
c.ubin/kramik 5 7%
d.lainnya,sebutkan papan 43 64%

13
b. setiap ruang tidur terpasang pintu 0 0%
5.pembuangan limbah kamar mandi 0 0%
a. tergenang diperkarangan 13 19%
b.ke sawah atau kebun 1 1%
c.keselokan/sungai 9 13%
d.dibuatkan sarana pembuangan khusus/SPAL 14 21%
e.lainnya, sebutkan laut 26 39%
6.Pembuangan Sampah 0 0%

a.Tersedia tempat pembuangan sampah yang tertutup 5 7%

b.tersedia tempat pembuangan sampah yang tidak tertutup 39 58%


c.tidak tersedia 22 33%
7.pembuangan air limbah 0 0%
a. tersedia sarana yang tertutupdan mengalir sehingga tdk ada
7 10%
genangan air /SPAL
b. tidak tersedia sarana atau dibuang secara terbuka 59 88%
8.Jendela 0 0%
a.ada diseluruh jenis ruangan/kamar dan cukup 46 69%

b.ada,hanya sebagian ruangan /kamar 17 25%


c.tidak ada jendela,tidak ada lubang angina 3 4%
9.ventilasi rumah 0 0%
a.ada jendela ,ada lubang angi /ventilasi 38 57%
b.ada jendela,tidak ada lubanga angin/ventilasi 21 31%
c.tidak ada jendela ,tidak ada lubang angin/ventilasi 7 10%
10.ventilasi dapur 0 0%
a.ada jendela ,ada lubang angi /ventilasi 37 55%
b.ada jendela,tidak ada lubanga angin/ventilasi 20 30%
c.tidak ada jendela ,tidak ada lubang angin/ventilasi 7 10%
11.lantai rumah 0 0%
a.tanah pada seluruh ruangan/kamar 4 6%
c.pelester/semen seluruh ruangan 3 4%
d.ubin/karamik pada bagian ruangan 1 1%
e.ubin/keramik pada sebagian ruang/kamar 3 4%
f. lainnya, sebutkan:papan 57 85%
12.Ruangan tidur 0 0%
a.teranga dan tidak lembab 50 75%
b.ada ,tdk terang dan lembab 16 24%
c.tidak ada ruang tidur 0 0%
13. Atap rumah 0 0%
a.seng/ genting 65 97%
b.anyaman ijuk/kelapa 1 1%
14.Langit langit rumah (mayoritas ruangan) 0 0%
a. asbes 5 7%

14
b.triplek 8 12%
c.anyam bamboo 0 0%
d.tanpa langit langit 53 79%
15.apakah cahaya matahari dapat masuk ke dalam ruangan 0 0%
a.ya, minimal 21 31%
b.ya.cukup 45 67%
16.Kepadatan hunian 0 0%
a.padat(<8m2 perorang) 31 46%
b.cukup(=9m2 perorang) 26 39%
c.tidak padat(≥10 m2 per orang) 9 13%
Sumber: Data Primer

Dari tabel 4.5 dapat dilihat bahwa kondisi rumah dan lingkungan dimana
banyaknya masyarakat yang membuang air limbah dibuang secara terbuka
sebanyak 59 (88%) di Desa Temiang, apabila kondisi ini dibiarkan secara terus
meneru maka sangat berdapak pencemaran lingkungan dan kesehatan masyarakat
itu sendiri
d. Perilaku Anggota Keluarga
Dari hasil survei yang dilakukan di Desa Temiang berdasarkan prilaku
anggota keluarga adalah :
Tabel 4.6
Distribusi Frekuensi Prilaku Anggota Keluarga
di Desa Temiang
Tahun 2021
jumla
%
PERILAKU ANGGOTA KELUARGA h
1.apakah anggota keluarga anda terbiasa mencuci
tangan pakai sabun dengan air mengalir?
Ya 62 93%
Tidak 5 7%
2.apakah anggota keluarga anda terbiasa menggosok
0 0%
gigi minimal 2 kali sehari?
Ya 65 97%
tidak 2 3%
3.apakah ada anggota keluarga anda yang minom
0 0%
miras/narkoba?
Ya 4 6%
tidak 63 94%
4. apakah dilingkungan anda melakukan
0 0%
pemberantasan sarang nyamuk (PSN) seminggu sekali?
Ya 43 64%
Tidak 24 36%
5.apakah keluarga anda terbiasa mandi 2 kali sehari 0 0%

15
Ya 66 99%
Tida 1 1%
6.apakah keluarga anda mempunyai tanaman obat
0 0%
keluarga
Ya 28 42%
Tida 39 58%
7.apakah keluarga anda biasa minom dengan air yang
0 0%
dimasak lebih dahulu?
Ya 66 99%
Tidak 1 1%
8.apakah keluarga anda biasa BAB di jambang sehat? 0 0%
Ya 25 37%
Tidak 42 63%
9. apakah keluarga anda biasa cuci tangan pakai sabun
0 0%
setelah BAB?
Ya 67 100%
Tidak 0 0%
10.Apakah keluarga anda terbiasa menggosok gigi
minimal 2 kali sehari?
0 0%
Ya 66 99%
Tidak 1 1%
11.Apakah keluarga anda sehari-hari membuang
0 0%
sampah pada tempatnya?
Ya 30 45%
Tidak 37 55%
12.apakah keluarga anda biasa makan buah dan sayur
hari?
Ya 21 31%
Tidak 45 67%
13.Apakah bahan makanan sebelum dimasak dicuci
0 0%
dahulu?
Ya 66 99%
Tidak 0 0%
14.Apakah keluarga anda biasa melakukan aktifitas
fisik/olah
raga min 30 menit tiap hari?
Ya 54 81%
Tidak 12 18%
15.apakah keluarga anada rutin
0 0%
membersihkan/menyapu setiap hari?
Ya 57 85%
Tidak 10 15%
16.apakah keluaraga anda biasa membuka jendela saat
0 0%
pagi hari atau minimal 1 jam perhari?
Ya 52 78%
Tidak 15 22%

Sumber: Data Primer

16
Dari tabel 4.6 dapat diketahui bahwa perilaku anggota keluarga responden
yang tidak BAB di jambang sehat terdapat sebanya 42 (63%) dan banyaknya buang
sampah tidak pada tempatnya yaitu 37 (55%) ini sangat mempengaruhi
pencemaran lingkungan, dan akan bisa menimbulkan berbagai macam masalah di
masyarakat Desa Temiang.
e. Distribusi kesehatan ibu dan anak, kb, gizi, dan imunisasi
Dari hasil survei yang dilakukan di Desa Temiang berdasarkan kesehatan
ibu dan anak, kb, gizi, dan imunisasi adalah
Tabel 4.7
Distribusi Frekuensi kesehatan ibu dan anak, kb, gizi, dan imunisasi
di Desa Temiang
Tahun 2021
kesehatan ibu dan anak, kb, gizi, dan imnusasi
1. apakah di keluraga anda mempunyai balita atau ibu Hamil 0 0%
a.ya, lanjut ke no.2 14 21%
b.Tidak, lanjut ke no 12 51 76%
2. Bila memepunya ibu hamil dimana rencana tempat
0 0%
melahirkan
a. rumah sakit 1 1%
b. Bidan 5 7%
c. dukun 1 1%
d. Rumah sendiri 1 1%
3. Siapakah rencana penolong persalinannya 0 0%
a. doketer 1 1%
b. bidan 4 6%
c. dukun 2 3%
c.sendi/keluarga 0 0%
4.Pada kehamilan anak terakhir, berapa kali ibu melakukan
pemeriksaan kehamilan?
0 0%
a. tidak pernah 0 0%
b. 1-3, alasan:……. 4 6%
c. 4 atau lbih 8 12%
d. sendiri/ keluarga 1 1%
5. Pada kehailan anak terakhir, apakah ibu pernah
0 0%
mengalami gangguan kehamilan?
a. ya, sebutkan 3 4%
b. tidak 9 13%
6. siapakah yang menolong persalinan anak terakhir anda? 0 0%
a. Dokter 1 1%
b. Bidan 8 12%
c. Dukun 2 3%
c. Sendiri/Keluarga 0 0%

17
7a. di keluarga anda apakah pernah terjadi kematian bayi (0-
12 bulan dalam setahun terakhir) (ditujukan untuk semua 0 0%
KK)
a. ya, penyebabnya….. 0 0%
b. tidak 10 15%
7b. di keluarga anda, apakah pernah terjadi kematian balita
0 0%
(usia 1-5 tahun dalam setahun terakhir)
a. ya, penyebabnya….. 0 0%
b. tidak 10 15%
7c. di keluarga anda dalam 1 tahun terakhir, apakah pernah
0 0%
terjadi kematian ibu hamil (untuk semua KK)
a. ya, penyebabnya….. 0 0%
b. tidak 10 15%
7d. di keluarga anda dalam 1 tahun terakhir, apakah pernah
0 0%
terjadi kematian ibu melahirkan (untuk semua KK)
a. ya, penyebabnya….. 0 0%
b. tidak 10 15%
8. dikeluarga anda, apakah pernah terlahir bayi BBLR (berat
0 0%
badan lahir rendah < 2500 gr) cukup umur ( hamil 9 bulan)?
a. ya 1 1%
b. tidak 9 13%
9. Imunisasi apa yang diperoleh anak terakhir anda (lihat
0 0%
dalam KMS)?
a. BCG 2 3%
b. Hepatitis B…. Kali 4 6%
c. DPT… kali 4 6%
d. Polio…. Kali 4 6%
e. Campak 6 9%
f. lainnya, sebutkan:……. 0 0%
g. Tidak Lengkap sesuai usia 3 4%
d. Polio…. Kali 0 0%
e. Campak 0 0%
f. lainnya, sebutkan:……. 0 0%
g. Tidak Lengkap sesuai usia 0 0%
10. Berapa kali dalam setahun balita Anda ditimbang
0 0%
(posyandu/puskesmas)?
a. 1-7 kali, alasan………. 1 1%
b. 8 kali atau lebih 9 13%
11. apakah dalam keluarga anda ada balita dengan status gizi
0 0%
kurang/ BGM/ buruk (lihat dalam KMS)?
a. ya, apa tindakan yang anda lakukan 1 1%
b. tidak 9 13%
12. apakah bayi anda diberikan ASI? (bagi keluarga yang
0 0%
memiliki bayi 0-6 bulan)
a. ya 19 28%

18
b. tidak, alasan:……. 7 10%
13.kapan usia anak anda diberi MPASI 0 0%
a. ya 21 31%
b. tidak, 3 4%
14.Alat kontrasepsi apa yang digunakan anda dan pasangan
0 0%
and ?
a. hormonal, sebutkan…… 31 46%
b. Non hormonal, Sebutkan……. 2 3%
c.Alamiah, sebutkan 0 0%
d.tidak menggunakan apapun 18 27%
15. apakah keluarga anda terbiasa untuk sarapan pagi? 0 0%
a. ya 55 82%
b. tidak, alasan:……. 12 18%
16. apakah keluarga anda selalu mengkonsumsi aneka ragam
0 0%
makanan/ menu seimbang?
a. ya 26 39%
b. tidak, alasan:……. 41 61%
17. apakah keluarga anda selalu menggunakan garam
0 0%
beryodium?
a. ya, sebutkan merk garam….. 67 100%
b. tidak, alasan:……. 0 0%

Dari tabel 4.7 diatas dapat diketahui bahwa keluarga yang tidak
mengkonsumsi makana menu seimbang terdapat sebanyak 41 (61%) di Desa
Temiang Tahun 2021.
4.2.3 Identifikasi Masalah Kesehatan Masyarakat
Identifikasi masalah yang dilakukan di lapangan terdapat beberapa masalah
kesehatan dasar yang ada di masyarakat Desa Temiang. Ada 5 masalah kesehatan
yang menjadi masalah utama yaitu :
a. tidak mengkonsumsi makana menu seimbang terdapat sebanyak 41
(61%)
b. tidak BAB di jambang sehat terdapat sebanya 42 (63%)
c. banyaknya masyarakat yang membuang air limbah dibuang secara
terbuka sebanyak 59 (88%)
d. Batuk Pilek 18 orang yaitu 13 %
e. Banyaknya buang sampah tidak pada tempatnya yaitu 37 (55%)

19
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
a. Gambaran kesehatan masyarakat di Desa Temiang adalah batuk pilek 9 (13% )
b. Dari identifikasi masalah diperoleh 5 masalah kesehatan, yaitu:
1. Tidak mengkonsumsi makana menu seimbang terdapat sebanyak 41 (61%)
2. banyaknya masyarakat yang tidak BAB di jambang sehat terdapat sebanya 42
(63%)
3. banyaknya masyarakat yang membuang air limbah dibuang secara terbuka
sebanyak 59 (88%)
4. Batuk Pilek 18 orang yaitu 13 %
5. Banyaknya buang sampah tidak pada tempatnya yaitu 37 (55%)
5.1 Saran
a. Diharapkan kepada kepala Desa Temiang agar masyarakatnya selalu menjaga
kesehatan lingkungan,KIA,GIZI dan Prilakunya dll.
b. Diharapkan kepada seluruh masyarakat agar selalu berpartisipasi aktif dalam menjaga
kesehatan lingkungan,KIA,GIZI dan Prilakunya dll.

21

Anda mungkin juga menyukai