Motivasi
Persyaratan utama masyarakat berpartisipasi adalah motivasi. Tanpa motivasi masyarakat sulit
berpartisipasi disegala program. Timbulnya motivasi harus dari masyarakat itu sendiri dan pihak
luarnya hanya meragsang saja. Untuk itu pendidikan kesehatan sangat diperlukan dalam rangka
merangsang tumbuhnya motivasi.
b. Komunikasi
Suatu komunikasi yang baik adalah yang dapat menyampaikan pesan, ide dan informasi
kepada masyarakat. Media masa, seperti TV, radio, poster, film dan sebagainya. Semua itu sangat
efektif untuk manyampaikan pesan yang akirnya dapat menimbulkan partisipasi.
c. Kooperasi
Kerja sama dengan instansi-instansi di luar kesehatan masyarakat dan instansi kesehatan
sendiri adalah mutlak diperlukan. Adanya team work antara mereka ini akan membantu
menumbuhkan partisipasi.
d. Mobilisasi
Hal ini berarti bahwa peran serta itu bukan hanya terbatas pada tahap pelaksanaan program.
Partipasi masyarakat dapat dimulai seawal mungkin sampai ke akhir mungkin, dari identifikasi
masalah, menentukan prioritas masalah, perencanaan program, pelaksanaan sampai dengan
monitoring dan evaluasi program.
e.
f.
Strategi peran serta menurut Notoatmojo (2007) yang dapat dipakai adalah sebagai berikut:
Pendekatan masyarakat, diperlukan untuk memperoleh simpati masyarakat. Pendekatan ini
terutama ditunjukan kepada pimpinan masyarakat, baik yang formal maupun informal.
Pengorganisasian masyarakat dan pembentukan tim
Dikoordinasikan oleh lurah atau kepala desa.
Tim kerja yang dibentuk tiap RT, anggota tim adalah pemuka masyrakat RT yang bersangkutan
dan pimpinan oleh ketua RT.
Survei diri
Tiap tim kerja di RT melakukan survei di masyrakatnya masing-masing dan diolah serta
dipresentasikan kepada warganya.
Perencanaan program
Perencanaan dilakukan oleh masyarakat sendiri setelah mendengarkan presentasi survei diri
dari tim kerja, serta telah menentukan bersama tentang prioritas masalah akan dipecahkan.
Merencanakan program ini perlu diarahkan terbentuknya dana sehat dan kader kesehatan. kedua
hal ini merupakan sangat penting dalam rangka pengembangan peran serta masyarakat. Dana
sehat tersebut selain dari bentuk peran serta masyarakat, juga merupakan motor penggerak
program.
Training (Pelatihan)
Training para kader harus dipimpin oleh dokter puskesmas meliputi medis dan manajemen
kecil-kecilan dalam mengolah program-program kesehatan tingkat desa serta pencatatan,
pelaporan, dan rujukan.
Rencana evaluasi
Menyusun rencana evaluasi perlu ditetapkan kriteria keberhasilan suatu program, secara
sederhana dan mudah dilakukan oleh masyrakat atau kader itu sendiri (Notoatmojo, 2007).
A. Pengertian
Peranserta masyarakat memiliki makna yang amat luas. Semua ahli mengatakan bahwa
partisipasi atau peranserta masyarakat pada hakekatnya bertitik tolak dari sikap dan perilaku
namun batasannya tidak jelas, akan tetapi mudah dirasakan, dihayati dan diamalkan namun sulit
untuk dirumuskan.
B. Tujuan Peranserta Masyarakat
Tujuan program peranserta masyarakat adalah meningkatkan peran dan kemandirian, dan
kerjasama dengan lembaga-lembaga non pemerintah yang memiliki visi sesuai; meningkatkan
kuantitas dan kualitas jejaring kelembagaan dan organisasi non pemerintah dan masyarakat;
memperkuat peran aktif masyarakat dalam setiap tahap dan proses pembangunan melalui
peningkatan jaringan kemitraan dengan masyarakat.
C. Faktor Yang Mempengaruhi Peranserta Masyarakat
1) Manfaat kegiatan yang dilakukan.
Jika kegiatan yang dilakukan memberikan manfaat yang nyata dan jelas bagi masyarakat
maka kesediaan masyarakat untuk berperanserta menjadi lebih besar.
2) Adanya kesempatan.
Kesediaan juga dipengaruhi oleh adanya kesempatan atau ajakan untuk berperanserta dan
masyarakat melihat memang ada hal-hal yang berguna dalam kegiatan yang akan dilakukan.
3) Memiliki ketrampilan.
Jika kegiatan yang dilaksanakan membutuhkan ketrampilan tertentu dan orang yang
mempunyai ketrampilan sesuai dengan ketrampilan tersebut maka orang tertarik untuk
berperanserta.
4) Rasa Memiliki.
Rasa memiliki suatu akan tumbuh jika sejak awal kegiatan masyarakat sudah diikut sertakan,
jika rasa memiliki ini bisa ditumbuh kembangkan dengan baik maka peranserta akan dapat
dilestarikan.
5) Faktor tokoh masyarakat.
Jika dalam kegiatan yang diselenggarakan masyarakat melihat bahwa tokoh - tokoh
masyarakat atau pemimpin kader yang disegani ikut serta maka mereka akan tertarik pula
berperanserta.
D. Tingkatan Peranserta
1) Peranserta karena perintah / karena terpaksa.
2) Peranserta karena imbalan. Adanya peranserta karena imbalan tertentu yang diberikan baik
dalam bentuk imbalan materi atau imbalan kedudukan.
3) Peranserta karena identifikasi atau rasa ingin memiliki
4) Peranserta karena kesadaran. Peranserta atas dasar kesadaran tanpa adanya paksaan atau harapan
dapat imbalan
5) Peranserta karena tuntutan akan hak dan tanggung jawab
E. Wujud Peranserta