Anda di halaman 1dari 8

Mata Kulian: manajemen organisasi dan kepemimpinan

Dosen Pembimbing: St.athifah Abadi.,S.ST.,M.keb

NASKAH DRAMA
SKENARIO SIMULASI BENCANA BANJIR

DISUSUN OLEH
CITRA DEWI :042020002
JUMSI ALFRIANA :042020003
KERMILA :042020004
MERNI MENSI :042020005
NATASIA MAHARANI :042020006
NELVIANTI TEWONTO :042020007
NUR ANNISA :042020008

PROGRAM STUDI S1 KEBIDAN FAKULTAS KESEHATAN


INSTITUT KESEHATAN DAN BISNIS KURNIA
JAYA PERSADA PALOPO
TAHUN 2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan yang maha esa yang

telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kita bisa

menyelesaikan Naskah Drama yang berjudul “SKENARIO SIMULASI

BENCANA BANJIR“ ini dengan lancar tanpa suatu halangan apapun.

Dalam penyusunan Naskah Drama ini, tentunya kami sangat jauh

dari kata sempurna.Untuk itu saya mohon kritik dan saran yang

membangun dan bisa membantu untuk kemajuan kedepanya.Semoga

naskah drama ini ini bermanfaat bagi pembaca dan penulis.

Terimakasih

Palopo, 14 November 2023


SKENARIO SIMULASI BENCANA BANJIR

Pada tanggal 24 Mei 2019 sekitar jam 08.00 WIB selama tiga hari
berturut-turut terjadi hujan lebat. TSBD yang ada di desa Sidomukti
terus melakukan pengontrolan lokasi-lokasi yang dianggap rawan.
Tampak dari jalan raya, sungai dan saluran irigasi maupun parit sudah
terlihat penuh dan membawa materi kayu-kayu kecil serta sampah.
Namun dari arah kejauhan terdengar suara gemuruh dan awan di langit
nampak hitam pekat. Sekitar satu jam kemudian suara gemuruh
tersebut kedengarannya semakin dekat dan menuju ke arah
perkampungan. Pada saat itu warga sedang melakukan aktivitas
kegiatan sehari-hari di rumah masing-masing. Aliran air semakin tinggi
dan deras bahkan sudah meluap ke permukaan jalan serta sejumlah
binatang turun ke perkampungan. Menyadari tanda-tanda tersebut
sejumlah warga segera bersiap-siap untuk melakukan pengungsian ke
tempat yang lebih aman. Dengan sigap ketua tim siaga bencana desa
(TSBD) dan beberapa warga menginformasikan fenomena tersebut
kepada kepala desa bahwa air sungai sudah naik serta meluap ke
permukaan jalan raya dan membawa material sampah, kayu dan batu.
Berdasarkan laporan tersebut Kepala Desa, Kepala Dusun, Ketua
RT dan RW turun langsung melakukan pengecekan terhadap laporan
warga tersebut. Berdasarkan hasil analisa cepat kepala desa, Kepala
Dusun, Ketua RT dan RW segera menghimbau kepada mayarakat untuk
segera mengungsi, warga tidak usah panik, dan membawa barang-
barang yang penting. Curah hujan yang tinggi mengakibatkan debit
sungai naik. Setengah jam kemudian (setelah melapor ke camat),
nampak dari kejauhan seorang anggota TSBD bersama beberapa
masyarakat terlihat berlari dan berteriak Banjir... Banjir... Banjir...
Dengan sigap warga yang mengetahui ancaman tersebut segera
membunyikan kentongan dan sirine untuk memberikan isyarat sebagai
tanda evakuasi. Seketika suasana desa menjadi ricuh, panik, kacau,
warga, anak dan guru sekolah yang mengetahui tanda bahaya tersebut
segera melakukan penyelamatan dan mengungsi ke tempat-tempat
yang dianggap aman. Dan tidak lama kemudian air sungai yang
disertai dengan batu dan kayu-kayu besar datang menerjang jambatan,
jalan, lahan pertanian warga, dan rumah warga. Suasana desa berubah,
air keruh menggenangi hutan, sawah, perkampungan, batu besar dan
kayu-kayu besar berserakan bahkan tidak sedikit kayu-kayu tersebut
telah merobohkan rumah warga. Masyarakat segera menuju titik kumpul
di masjid, lapangan maupun tempat-tempat yang lebih tinggi.
Kepala Desa segera melaporkan kondisi desa sidomukti akan
terjadi nya bencana banjir pada pihak BPBD. BPBD menurunkan TRC
(Team Reaksi Cepat) ke lokasi bencana dan TRC segera
menginformasikan kondisi lapangan sesungguhnya (laporan sementara)
BPBD dan Forum PRB membuat analisa cepat terkait dengan kondisi
lokasi harus segera dilakukan evakuasi dan pertolongan cepat.
Setelah menerima informasi bencana yang terjadi, tim-tim
emergency mulai berdatangan, seperti tim sar, tim medis, anggota
kepolisian dan koranmil, dan tim lainnya. Instansi emergency mulai
menuju posko infomasi. Di posko informasi melakukan rapat koordinasi
yang berisi penjelasan mengenai keadaan terkini dari lokasi bencana
oleh BPBD. Kemudian pelaporan dari masing-masing instansi yang
datang ke tempat mengenai jumlah sumber daya dan kesiapan alat yang
dibawa oleh masing-masing instansi emergency. Setelah melakukan
rapat koordinasi, setiap tim bergegas melakukan tugas dan perannya
masing-masing sesuai dengan hasil dari rapat koordinasi. Tim evakuasi
seperti tim SAR bergegas mempersiapkan alat-alat, seperti tandu, dan
alat evakuasi lainnya yang akan digunakan untuk mengevakuasi korban
di lokasi bencana. Sedangkan TAGANA mempersiapkan alat-alat yang
digunakan untuk membangun tenda pengungsian, begitu pula PMI
bertugas untuk membangun dapur umum yang dibantu oleh warga
sekitar. Tim medis dan tim lainnya membangun posko medis/ RS
lapangan. Selain tim-tim emergency, anggota kepolisian membantu
proses pembangunan tenda dan proses pengamanan daerah sekitar.
Tim-tim evakuasi berangkat mencari korban dan mengevakuasi
korban-korban banjir di daerah bencana. tim evakuasi yang berada di
darat, bergerak mencari dan mengevakuasi warga dan korban yang
terdampar di daerah sekitar rumah-rumah warga yang dibantu oleh
kepolisian yang berada di tempat. Tim-tim tersebut mengevakuasi
korban dan warga sekitar dari daerah banjir menuju tenda pengungsian.
Dan adapun korban luka-luka dari warga dievakuasi akan ditangani oleh
tim-tim medis
Setelah pemberi bantuan, semua tim emergency telah melakukan
penanganan maupun evakuasi kembali berumpul di posko informasi
untuk melakukan rapat koordinasi beberapa hari kemudian. Rapat
koordinasi berisi bahwa penanganan bencana di daerah bencana telah
teratasi.
Pasca bencana yang harus dilakukan yaitu cek kembali lokasi-
lokasi yang menjadi obyek bencana, analisa kerugian material dan
korban jiwa, tentukan pola pelayanan dan penindakan ancaman yang
sama dan setelah hasil analisa tepat dan benar akan memperoleh solusi
atau pola tindak yang maksimal sesuai dengan harapan. Koordinasi
antar instansi-instansi emergency berjalan sesuai peran dan fungsinya
masing-masing akan terkoordinir dan terlaksana dengan baik.
Pada pagi hari ( warga sedang melakukan kegiatan sehari-hari
dirumah seperti membesihkan halaman rumah, pergi ke ladang,
bercocok tanam, dll)
Warga 1 : sudah tiga hari ini ya hujan sangat deras ?
Warga 2 : iya, aku sampai tidak berani untuk keluar rumah.
(di lokasi lain tim TSBD melakukan pengontrolan daerah rawan bencana
)
Warga 3 : sepertinya mau hujan ini sob ?
Warga 4 : iya sob, awan mulai mendung dan gelap, mungkin hari ini
akan turun hujan lagi seperti hari- hari kemarin.
( tiba-tiba terdengar suara gemuruh dan awan di langit nampak hitam
pekat)
Tim TSBD 1 : Hujan sudah datang, dan aliran air sudah mulai tinggi
dan air sungai yang ada di kampung sebelah sudah mulai
memasuki permukaan perkampungan. Ayoo segera kita
memberitahukan kepada kepala desa jika air sungai sudah
naik
Tim TSBD 2 : ayo sob (dengan wajah ketakutan dan panik )
(tim TSBD dengan sigap berlari dan melaporkan fenomena tersebut
kepada kepala desa)
Tim TSBD 2 : lapor pak kades bahwa air sungai sudah naik serta
meluap ke permukaan jalan raya dan membawa material
sampah, kayu dan batu.
Kepala desa : segera kita menginformasikan kejadian ini kepada warga
sekitar.
(Kepala desa, Kepala Dusun, Ketua RT dan RW segera menghimbau
kepada mayarakat untuk segera mengungsi, warga tidak usah panik,
dan membawa barang-barang yang penting. Curah hujan yang tinggi
mengakibatkan debit sungai naik)
Kepala Dusun: bapak-bapak, ibu-ibu warga desa sidomukti segera
keluar dari rumah, ambil barang-barang yg berharga, curah
hujan semakin deras dan tinggi,
(Setelah 2 jam kemudian terjadi bencana banjir dengan ketinggian 1-2
meter)
Warga 5 : banjiirrrr.... banjirrr..... banjirrrr. Banjiirr datang (sambil
menyembunyikan kentongan atau sirine untuk memberikan
isyarat sebagai tanda evakuasi)
(Seketika suasana desa menjadi ricuh, panik, kacau, warga, anak dan
guru sekolah yang mengetahui tanda bahaya tersebut segera
melakukan penyelamatan dan mengungsi ke tempat-tempat yang
dianggap aman dan kepala desa melaporkan terjadi banjir pada pihak
BPBD)
Pihak BPBD : hallo, ada yang bisa kami bantu. Ada kejadian apa yang
bisa kami lakukan?
Kepala desa : hallo pak, ada kejadian banjir di desa sidomukti rt 01 rw
04 Tuban Jawa Timur
Pihak BPBD : sebelumnya saya berbicara dengan siapa? Berapa nomer
telefon anda ?
Kepala desa : saya bapak X. Nomer telfon saya 0812 xxxxxx. Mohon
cepat air sudah meninggi (dengan wajah panik )
Pihak BPBD : Baik pak, kami akan segera datang di lokasi kejadian
desa Sidomukti rt 01 rw 04 Tuban jawa Timur. Mohon agar
bapak mengimbau warga agar tetap mencari lokasi yang tinggi
atau mengungsi ke tempat yg lebih aman. Kami akan segera
mengirimkan bantuan segera.
(pihak BPBD melaporkan kejadian bencana banjir ke tim emergency)
Tim-tim emergency mulai berdatangan, seperti tim sar, tim medis,
anggota kepolisian dan koranmil, dan tim lainnya. Instansi emergency
mulai menuju posko infomasi. Di posko informasi melakukan rapat
koordinasi yang berisi penjelasan mengenai keadaan terkini dari lokasi
bencana oleh BPBD.
Pihak BPBD : baik. Dari hasil informasi bapak kepala desa, terjadi
bencana banjir di desa sidomukti. Kita harus segera
mengevakuasi warga dan korban. Segera melakukan tugas
dan perannya masing-masing.
Tim sar : baik pak. Kami sudah mempersiapkan alat untuk
mengevakuasi korban, seperti tandu, dan alat evakuasi
lain .
Pihak BBD : baik, untuk Tim tagana segera siapkan alat-alat untuk
membangun tenda pengungsian dan dari tm medis segera
membantu warga sekitr jika ada warga yang luka-luka dan
memerlukan obat dan anggota kepolisian dan koranmil
untuk mengamankan warga sekitar dan membantu proses
pembangunan tenda
Tim Tagana & tim medis & kepolisian& koramil : Siap laksanakan pak
Tim-tim evakuasi berangkat mencari korban dan mengevakuasi
korban-korban banjir di daerah bencana. tim evakuasi yang berada di
darat, bergerak mencari dan mengevakuasi warga dan korban yang
terdampar di daerah sekitar rumah-rumah warga yang dibantu oleh
kepolisian yang berada di tempat. Tim-tim tersebut mengevakuasi
korban dan warga sekitar dari daerah banjir menuju tenda pengungsian.
Dan adapun korban luka-luka dari warga dievakuasi akan ditangani oleh
tim-tim medis

Anda mungkin juga menyukai