Anda di halaman 1dari 1

Keuletan Hantarkan Kesuksesan

Kecerdasan dan keuletan adalah kemampuan seseorang dalam menghadapi kesulitan yang

menghadangnya, kecerdasan dan keuletan memandang kehidupan sebagai pendidikan. Ibarat

sebuah gunung di mana saat mendaki gunung tersebut penuh dengan perjuangan yang tidak

kenal lelah untuk terus mendaki, meskipun kadang kala langkah demi langkah yang ditapakkan

terasa sulit lamban dan menyakitkan.

Berdasarkan kecerdasan, keuletan, atau ketangguhannya menghadapi kesulitan hidup, manusia

dibedakan menjadi tiga kelompok seperti berikut (Paul G. Stoltz, 1997) :

1. Pendaki adalah orang-orang yang seumur hidupnya membaktikan dirinya pada

pendakian, mereka adalah orang-orang yang ulet, gigih, dan tabah di setiap kesulitan

yang menghadang, justru mereka pandang sebagai tantangan.

2. Penikmat adalah orang-orang yang memiliki kecenderungan berhenti pada ketinggian

tertentu dalam pendakian gunung, kehidupan dan menikmati apa yang sudah

dicapainya. Para penikmat ini ingin aman dan tidak ingin meneruskan pendakian

gunung atau melanjutkan kompetisi dalam kehidupan lagi.

3. Pecundang adalah orang-orang yang memiliki sifat dominan tidak ingin ikut keluar dan

menyerah dalam kompetisi untuk maju dalam mendaki gunung kehidupan.

Pengembangan sifat ulet dan tangguh bisa berjalan secara alamiah maupun direkayasa.

Perkembangan secara alamiah banyak berlaku pada lingkungan keluarga yang kehidupannya

sulit, sedangkan perkembangan secara rekayasa banyak berlangsung pada lingkungan

keluarga yang mapan yang mampu mendidik putra-putrinya secara cerdas.

Ada banyak musuh dalam pengembangan keuletan dan gairah untuk maju. Menurut istilah

mccleland seperti kemakmuran yang tidak disyukuri, sifat konsumtif, boros, budaya instan,

dan mimpi-mimpi berlebihan yang ditawarkan media massa.

Anda mungkin juga menyukai