Anda di halaman 1dari 3

KESEPAKATAN PERDAMAIAN

SENGKETA LAHAN PEMBANGUNAN LAPANGAN TERBANG DI KABUPATEN BARU

Pada hari Jumat, tanggal tujuh belas bulan Desember tahun dua ribu dua puluh satu (17-12-
2021), dihadapan Mediator bersertifikat Tn. Kurniawan, SH, MH., beralamat di Jalan RE
Martadinata No.36 RT.11, Kecamatan Bontang Selatan, Kota Bontang telah dibuat
Kesepakatan Perdamaian oleh dan antara:

1. Nama : Tn. Akhmad Fauzi


Wakil Sah dari : Masyarakat Kabupaten Baru
Selanjutnya disebut sebagai Pihak Pertama.

2. Nama : Ny Rina Evianti


Wakil Sah dari : Pemerintah Kabupaten Baru
Selanjutnya disebut sebagai Pihak Kedua.

Selanjutnya Pihak Pertama dan Pihak Kedua secara bersama-sama disebut sebagai Para Pihak.

Terlebih dahulu Para Pihak menjelaskan hal-hal sebagai berikut:


Bahwa diantara Para Pihak telah terjadi sengketa dan/atau permasalahaan hukum tentang
rencana pembangunan lapangan terbang yang dikelola oleh Pemerintah Kabupaten Baru,
dimana lokasi pembangunan terdapat masyarakat yang sudah bermukin selama tiga generasi
yang saat ini dihuni oleh 75 KK dalam 64 rumah dengan luas lahan permukiman dan pertanian
seluas 32,9 hektare. Pihak Pertama keberatan atas pembangunan lapangan terbang yang akan
menggusur permukiman dan lahan pertanian atas tindakan Pihak Kedua.

Bahwa Para Pihak sepakat untuk melakukan perdamaian dan mengakhiri sengketa serta
permasalahan hukum yang timbul di antara Para Pihak dengan tuntas dan sempurna yang
dituangkan ke dalam Kesepakatan Perdamaian ini, dengan tetap tunduk kepada ketentuan
hukum yang berlaku serta berdasarkan hak-hak maupun kewenangan yang dimiliki oleh Para
Pihak, dalam pasal-pasal sebagai berikut:

Pasal 1
Tujuan
Kesepakatan Perdamaian ini bertujuan untuk mengakhiri sengketa dan/atau permasalahan
hukum antara Para Pihak dan mengatur hak serta kewajiban yang telah disepakati Para Pihak.

Pasal 2
Bentuk Kesepakatan
1. Para Pihak menyadari bahwa perdamaian adalah jalan yang terbaik dalam menyelesaikan
sengketa dan/atau permasalahan hukum yang timbul agar jangan sampai permasalahan
tersebut berlarut-larut. Para Pihak sepakat bahwa perdamaian merupakan win-win
solution sehingga tidak ada di antara Para Pihak yang merasa benar ataupun salah, menang
ataupun kalah.
2. Pihak Pertama sepakat untuk direlokasi ketempat lain oleh Pihak Kedua dengan syarat-
syarat yang diajukan oleh Pihak Pertama berupa :
a. Penyediaan rumah layak huni semi permanen sebanyak 64 rumah
b. Penyediaan lahan pertanian kepada 75 KK seluas 37,5 hektar, dimana tiap KK
mendapatkan ½ hektar lahan pertanian
c. Pemberdayaan tenaga kerja lokal pada saat proses pembangunan bandara berupa
memperkerjakan sesuai spesifikasi dan Pendidikan yang sesuai
d. Bukti surat kepemilikan rumah dan lahan pertanian dalam bentuk Sertifikat Hak
Milik (SHM)
e. Membangun infrastruktur pendukung bagi permukiman masyarakat (listrik, air dan
irigasi)
f. Kompensasi selama relokasi terhitung sejak menempati rumah yang disiapkan
sebesar Rp. 3.000.000,- (Tiga Juta Rupiah) per KK selama 6 bulan.
3. Pihak Kedua menerima permintaan Pihak Pertama untuk menyanggupi syarat-syarat Pihak
Pertama pada ayat 2 (dua) dan akan merealisasikan dalam jangka 1 (satu) tahun sejak
penandatanganan kesepakatan perdamaian ini.
4. Hal-hal berkaitan dengan biaya-biaya yang timbul dari pelaksanaan Kesepakatan
Perdamaian ini, disepakati untuk tanggung oleh Pihak Kedua.

Pasal 3
Pernyataan dan Jaminan
1. Para Pihak dengan ini menyatakan, bahwa dengan telah dilaksanakannya seluruh
ketentuan yang telah disepakati dalam Kesepakatan Perdamaian ini, maka setiap dan
seluruh sengketa, dan/atau permasalahan hukum yang terjadi di antara Para Pihak
dinyatakan selesai.
2. Para Pihak juga menjamin, terhadap sengketa dan proses penyelesaiannya tersebut di atas
tidak akan saling melakukan tuntutan hukum, baik melalui tuntutan pidana maupun
gugatan perdata di kemudian hari.
3. Para Pihak mempersilakan satu sama lain untuk mengajukan Gugatan/ Permohonan
kepada Pengadilan Negeri terkait untuk menguatkan Kesepakatan Perdamaian ini kedalam
Putusan Pengadilan.

Demikian KESEPAKATAN PERDAMAIAN ini dibuat rangkap 2 (dua), bermaterai cukup, masing-
masing berlaku sebagai aslinya serta mempunyai kekuatan hukum yang sama dan
ditandatangani oleh Para Pihak di Kota Jakarta Pusat pada hari dan tanggal sebagaimana
disebutkan pada bagian awal KESEPAKATAN PERDAMAIAN ini.

Pihak Pertama Pihak Kedua

(Tn. Ahmad Fauzi.) (Ny. Rina Evianti.)

Mediator
(Tn. Kurniawan, SH, MH)

Anda mungkin juga menyukai