Anda di halaman 1dari 5

Sejarah hubungan internasional

1. Hubungan internasional

A.awal mulanya hubungan internasional ( kapan dimulainya? ): Hubungan internasional memiliki akar
sejarah yang panjang dan kompleks. Awalnya, hubungan internasional dimulai dengan interaksi antar
suku, kerajaan, dan bangsa dalam bentuk perdagangan, migrasi, pernikahan kerajaan, dan konflik.
Contoh awalnya termasuk Jalur Sutra yang menghubungkan Tiongkok dengan Eropa, serta perjalanan
penjelajah seperti Marco Polo yang memfasilitasi pertukaran budaya dan perdagangan antar
peradaban. Selain itu, perjanjian damai seperti Perjanjian Westphalia pada tahun 1648 juga
memainkan peran penting dalam mengatur hubungan antar negara. Seiring berjalannya waktu,
perkembangan teknologi, diplomasi, dan organisasi internasional seperti PBB telah memengaruhi
dinamika hubungan internasional modern.

B. Proeses prosedural dalam hubungan diplomatik skala internasional :

Proses prosedural dalam hubungan diplomatik skala internasional melibatkan serangkaian langkah
dan protokol yang harus diikuti oleh negara-negara dalam menjalankan hubungan diplomatik. Ini
mencakup:

1. Pendirian Hubungan Diplomatik: Negara-negara yang ingin menjalin hubungan diplomatik harus
saling mengakui dan menyetujui untuk membuka misi diplomatik di masing-masing ibu kota.

2. Pertukaran Kedutaan Besar: Biasanya, negara-negara akan mengirim duta besar atau perwakilan
diplomatik tingkat tinggi untuk memulai hubungan diplomatik. Mereka akan mengajukan surat
kepercayaan kepada kepala negara tuan rumah.

3. Penyampaian Surat Kepercayaan: Duta besar atau perwakilan diplomatik akan menyampaikan
surat kepercayaan mereka kepada kepala negara tuan rumah sebagai tanda resmi bahwa mereka
adalah wakil negara pengirim.

4. Pembuatan Perjanjian Diplomatik: Negara-negara dapat menjalin hubungan diplomatik dengan


menandatangani perjanjian diplomatis, yang dapat mencakup perjanjian perdamaian, perjanjian
perdagangan, atau perjanjian lainnya yang mengatur hubungan bilateral.

5. Komunikasi Diplomatik: Diplomasi melibatkan pertukaran komunikasi antara negara-negara untuk


mempromosikan dialog, mengatasi perbedaan, dan mencapai tujuan bersama.

6. Konsuler dan Perlindungan Warga: Kedutaan besar biasanya memiliki fungsi konsuler untuk
memberikan perlindungan kepada warga negara mereka yang tinggal atau bepergian ke negara tuan
rumah.
7. Pelaksanaan Protokol Diplomatik: Proses ini melibatkan pengaturan kunjungan kenegaraan,
upacara penyambutan, dan pengaturan acara resmi lainnya sesuai dengan protokol diplomatik.

8. Penyelesaian Sengketa Diplomatik: Jika terjadi sengketa antara negara-negara, biasanya mereka
akan mencoba menyelesaikannya melalui negosiasi diplomatik atau melalui lembaga internasional
seperti PBB.

Proses prosedural ini sangat penting dalam menjaga stabilitas dan perdamaian internasional serta
memfasilitasi kerja sama antara negara-negara di tingkat global.

2. Hubungan bilateral

A. Fungsi kedudukan dari duta besar : Duta Besar memiliki beberapa fungsi kunci dalam
hubungan diplomatik antara negara-negara, termasuk:1. Perwakilan Negara Pengirim: Duta Besar
adalah perwakilan resmi negara pengirim di negara tuan rumah. Mereka mewakili kepentingan
negara pengirim dan bertindak atas nama pemerintah mereka dalam negosiasi dan komunikasi
dengan negara tuan rumah.

B. Proeses prosedural dalam hubungan diplomatik skala internasional ? Proses prosedural


dalam hubungan diplomatik skala internasional melibatkan serangkaian langkah dan protokol yang
harus diikuti oleh negara-negara dalam menjalankan hubungan diplomatik. Ini mencakup:

1. Pendirian Hubungan Diplomatik: Negara-negara yang ingin menjalin hubungan diplomatik harus
saling mengakui dan menyetujui untuk membuka misi diplomatik di masing-masing ibu kota.

2. Pertukaran Kedutaan Besar: Biasanya, negara-negara akan mengirim duta besar atau perwakilan
diplomatik tingkat tinggi untuk memulai hubungan diplomatik. Mereka akan mengajukan surat
kepercayaan kepada kepala negara tuan rumah.

3. Penyampaian Surat Kepercayaan: Duta besar atau perwakilan diplomatik akan menyampaikan
surat kepercayaan mereka kepada kepala negara tuan rumah sebagai tanda resmi bahwa mereka
adalah wakil negara pengirim.

4. Pembuatan Perjanjian Diplomatik: Negara-negara dapat menjalin hubungan diplomatik dengan


menandatangani perjanjian diplomatis, yang dapat mencakup perjanjian perdamaian, perjanjian
perdagangan, atau perjanjian lainnya yang mengatur hubungan bilateral.

5. Komunikasi Diplomatik: Diplomasi melibatkan pertukaran komunikasi antara negara-negara untuk


mempromosikan dialog, mengatasi perbedaan, dan mencapai tujuan bersama.
6. Konsuler dan Perlindungan Warga: Kedutaan besar biasanya memiliki fungsi konsuler untuk
memberikan perlindungan kepada warga negara mereka yang tinggal atau bepergian ke negara tuan
rumah.

7. Pelaksanaan Protokol Diplomatik: Proses ini melibatkan pengaturan kunjungan kenegaraan,


upacara penyambutan, dan pengaturan acara resmi lainnya sesuai dengan protokol diplomatik.

8. Penyelesaian Sengketa Diplomatik: Jika terjadi sengketa antara negara-negara, biasanya mereka
akan mencoba menyelesaikannya melalui negosiasi diplomatik atau melalui lembaga internasional
seperti PBB.

Proses prosedural ini sangat penting dalam menjaga stabilitas dan perdamaian internasional serta
memfasilitasi kerja sama antara negara-negara di tingkat global.

3. A. Kedudukan jerman & Posisi jerman pada perang dingin 1 : Kedudukan Jerman sebagai
negara terbagi ini mencerminkan polarisasi geopolitik antara Blok Barat dan Blok Timur. Jerman Barat
menjadi anggota NATO dan tumbuh menjadi negara demokratis dan ekonomi kuat, sementara
Jerman Timur merupakan bagian dari Blok Timur yang diperintah oleh rezim komunis. Pembagian ini
berlangsung hingga reunifikasi Jerman pada tahun 1990, ketika tembok Berlin runtuh. Reunifikasi
Jerman menandai akhir dari Perang Dingin I dan perubahan besar dalam politik Eropa Timur.

B. Negara² yang terlibat pada perang dingin I : Perang Dunia I melibatkan dua kubu aliansi, yaitu
Triple Alliance yang dimotori oleh Jerman, Austro-Hongaria, Turki Usmani, dan Bulgaria, melawan
Triple Entente yang dimotori oleh Britania Raya, Kekaisaran Rusia, Prancis, Italia, dan beberapa
negara lainnya.

4. A. Penyebab Perang Dunia II yang utama adalah adalah tumbuhnya fasisme Italia pada tahun
1920-an, militerisme Jepang serta serangannya terhadap Tiongkok pada tahun 1937, dan secara
khusus, perebutan kekuasaan politik di Jerman pada tahun 1933 oleh Adolf Hitler dengan partainya,
NSDAP, serta kebijakan politik luar.

B. Peran jerman di perang dingin II sebagai biang kerok apa saja : Jerman memiliki peran yang
kompleks dalam Perang Dingin II. Beberapa peran utamanya meliputi:

1. Biang Kerok Utama: Jerman secara historis merupakan biang kerok dari Perang Dunia II karena
agresi Nazi Jerman di bawah Adolf Hitler, yang memicu perang tersebut.

2. Pembagian Jerman: Setelah Perang Dunia II, Jerman dibagi menjadi Jerman Barat yang dipegang
oleh negara-negara Barat dan Jerman Timur yang dikuasai oleh Uni Soviet. Hal ini menciptakan
ketegangan di antara blok Barat dan Blok Timur.
3. Reunifikasi: Pada tahun 1990, Jerman Barat dan Jerman Timur bersatu kembali, mengakhiri
pembagian Jerman. Peristiwa ini memainkan peran penting dalam akhir Perang Dingin.

4. Peran Diplomasi: Jerman Barat menjadi anggota NATO dan bermain peran penting dalam
diplomasi Barat selama Perang Dingin, termasuk sebagai tempat ditempatkannya pasukan NATO dan
persenjataan nuklir.

5. Peran dalam Integrasi Eropa: Jerman juga berperan dalam integrasi Eropa, terutama dengan
mendukung pembentukan Uni Eropa dan Eurozone, yang bertujuan untuk mencegah konflik di
Eropa.

Jadi, Jerman memiliki peran yang signifikan dalam Perang Dingin II, baik sebagai penyebab awal
konflik maupun dalam upaya rekonsiliasi dan integrasi pasca-perang.

5.a. 15 negara yang lahir setelah perang dingin : 1. Bosnia dan Herzegovina

2. Kroasia

3. Slovenia

4. Montenegro

5. Slovakia

6. Republik Ceko

7. Latvia

8. Estonia

9. Lituania

10. Belarus

11. Ukraina

12. Moldova

13. Armenia

14. Georgia

15. Kazakhstan

Ini adalah beberapa contoh negara yang merdeka atau muncul sebagai entitas independen setelah
Perang Dingin berakhir. Banyak perubahan wilayah dan pemisahan negara yang terjadi selama
periode tersebut.
B . Profil joseph stalin dan mikhail gorbachev : Mikhail Sergeyevich Gorbachev (2 Maret 1931 – 30
Agustus 2022) adalah seorang politikus Rusia dan Uni Soviet yang menjadi pemimpin Uni Soviet
kedelapan dan terakhir. Ia menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Partai Komunis Uni Soviet sejak
tahun 1985 hingga 1991. Dan Joseph Stalin adalah seorang pemimpin Uni Soviet yang berkuasa dari
tahun 1924 hingga kematiannya pada tahun 1953. Profilnya mencakup beberapa poin penting:

1. Nama Lengkap: Joseph Vissarionovich Stalin

2. Tanggal Lahir: 18 Desember 1878

3. Tempat Lahir: Gori, Kekaisaran Rusia (sekarang Georgia)

4. Tanggal Wafat: 5 Maret 1953

5. Jabatan: Sekretaris Jenderal Partai Komunis Uni Soviet (1922-1952), Ketua Dewan Komisar Rakyat
Uni Soviet (1941-1953), dan sebagainya.

6. Stalin dikenal karena kepemimpinannya yang otoriter, yang dipenuhi dengan penganiayaan politik,
represi massal, dan pembunuhan massal. Salah satu episode terkenal adalah "Terror Besar" pada
tahun 1930-an.

7. Ia memainkan peran penting dalam Perang Dunia II, memimpin Uni Soviet dalam perlawanan
terhadap Nazi Jerman.

8. Politik ekonomi Stalin ditandai dengan rencana ekonomi lima tahun, kolektivisasi pertanian, dan
industrialisasi massal.

9. Kebijakan luar negeri Stalin termasuk pembentukan Pakta Molotov-Ribbentrop dengan Jerman
Nazi sebelum perang.

10. Stalin meninggal pada tahun 1953, dan Uni Soviet kemudian mengalami perubahan signifikan di
bawah kepemimpinan penerusnya, Nikita Khrushchev.

Ini hanya gambaran singkat tentang profil Joseph Stalin. Terdapat banyak aspek dan kontroversi yang
terkait dengannya dalam sejarah Uni Soviet.

Anda mungkin juga menyukai