Anda di halaman 1dari 30

HUKUM DIPLOMATIK

PENGERTIAN DAN
SEJARAH
 HUBUNGAN INTERNASIONAL
 DIPLOMASI
 HUBUNGAN
DIPLOMATIK
 1. Random House Dictionary :
“The conduct by goverment officials of negotiations
and other relations between nationas; the art of
science of conducting such negotiations; skill in
managing negotiations, handling of people so that
there is little or no ill-will tact”.
2.Sir Ernest Satow :
“Diplomacy is the application of intelligence and
tact to the conduct of official relations between the
Goverments of Independent States, extending
sometimes also to their relations with vassal states; or
more briefly still, the conduct of business between
States by peaceful means”.

PENGERTIAN DIPLOMASI
3.Quency Wright ( dalam “The Study
of International Relations”)
memberikan batasan dalam 2 cara :
a. The employment of tact,
shrewdness, and skill in any
negotiation or transaction.
b. The art of negotiation in order to
achieve the maximum of cost, within
a system of politics in which war is a
possibility.
Brownlie :
“...diplomacy comprises any
means by which states
establish or maintain mutual
relations, communicate with
each other, or carry out
political or legal transactions,
in each case through their
authorized agents”.
 POLITIK LUAR NEGERI
 HUKUM DIPLOMATIK
SEJARAH
I. Era Klasik/Kuno
 lembaga perwakilan adalah
setua usia sejarah itu sendiri
 ini bisa dibenarkan, apabila
lembaga perwakilan dilihat mulai
dengan fungsi perwakilan, yaitu
yang bersifat ad-hoc (misi yang
tidak tetap, tugas yang berbeda2
dan juga
kekebalan/kelonggarannya.
 semula didasarkan pada ajaran
(hukum) agama.
Zaman Yunani (abad 5 SM)
pada masa ini, telah terjadi
pertukaran misi khusus diantara
negara-negara kota Yunani.
Hubungan diplomatik telah
dilakukan secara teratur, para
duta diterima dalam upacara
kehormatan
 Zaman Romawi
 hubungan dengan negara2
tetangga telah mengikutsertakan
para perwakilannya.
 Untukperwakilan tsb (termasuk
pendeta) telah ada aturan umum,
bahwa terhadap mereka dilarang
untuk diserang/diganggu, baik
terhadap orang maupun hartanya.
Bangsa Yahudi
memelihara hubungan
diplomatik hanya dengan
negara2 sahabat dan
melaksanakan apa yang telah
disepakati dalam perjanjian
antar mereka.
Negara-negara Asia
terutama India, telah
memberikan sumbangan pada
perkembangan hubungan
diplomatik.
II. Era Modern
Misi perwakilan mulai bersifat
tetap.
Dimulai pada abad ke-15,
berkembang pesat pada abad
17 dan 18, terutama dengan
adanya perjanjian Westphalia
pada 1648.
Mempunyai arti penting dalam
perkembangan perwakilan
diplomatik modern, karena selain
menandai lahirnya negara modern
sebagai negara bangsa (nation
states), juga muncul konsep ‘balance
of power’ dalam hubungan antara
negara-negara Eropa.

PERJANJIAN WESTPHALIA
Dalam perjanjian Westphalia,
ditekankan diantara negara2
Eropa:
- pengakuan negara-negara
nasional
- pemisahan kekuasaan gereja
dengan politik
- masing2 negara wajib menjaga
hubungan satu sama lain atas
integritas nasional negara-negara
lain.
 Perwakilan diplomatik yang bersifat tetap menjadi umum
dipraktekkan, terutama di negara2 Eropa;

PASCA PERJANJIAN
 Meskipun belum berhasil mewujudkan pengakuan mengenai
persamaan kedudukan diantara negara2.
WESTPHALIA
 : perwakilan tetap dipercepat adanya
Pengakuan pentingnya
revolusi Perancis.
(KHUSUSNYA UNTUK
PERKEMBANGAN
HUBUNGAN DIPLOMATIK)
Revolusi Perancis diikuti
perkembangan pesat industrialisasi
sekaligus mengakhiri sistem isolasi
diantara negara-negara.
Dengan adanya perwakilan tetap,
mulai banyak diadakan perjanjian-
perjanjian ttg perwakilan diplomatik,
termasuk hak serta kelonggaran.
 Adanya kemajuan di bidang
perdagangan negara2 Eropa pada
abad 17 dan 18, sangat
mempengaruhi perkembangan
tugas dan fungsi perwakilannya ke
luar benua Eropa (Asia dan Afrika)
 Akibat dari ini, mulailah sistem
penjajahan (negara yang dapat
dikuasai), oleh negara2, diantaranya
Inggris, Perancis, Spanyol, Belanda
dan Portugis.
Terhadap negara yang tidak
bisa dikuasai, diadakan
perjanjian2 yang terbatas dan
dibuka perwakilan2 timbal balik
(Turki, China dan Persia).
 Mengadakan perundingan dg
pemerintah/ negara dimana mereka
ditempatkan.
 Karena urusan makin meluas (abad 18),
berkembanglah keahlian dalam
melakukan perundingan.  lahir seni
berdiplomasi  istilah ini dipakai dimana2
 pelakunya disebut diplomat.

TUGAS UTAMA PERWAKILAN


TETAP:
Karena tugas2 perwakilan
semakin kompleks, perlu
pembagian tugas diantara para
wakil, sehingga mulai diadakan
klasifikasi tinggi rendahnya
kedudukan dan fungsi
perwakilan yang ada.
Kongres Wina 1815 merupakan
tonggak sejarah perkembangan
hukum dan praktek perwakilan
diplomatik.
 Penting, karena untuk pertama kali
kodifikasi hukum serta kebiasaan
hubungan diplomatik.  Regulation of
Vienna.
 Kongres Wina 1815 diikuti usaha2 lain:
 Konvensi
Aix-la-Chapelle 1818 diantara
negara2 Eropa.
 Konvensi
Havana 1928 diantara
negara2 Amerika.
 Negara-negara Asia-Afrika, setelah
membentuk Asian-African Legal
Consultative Committee (AALCC)
1956, membuat draft Konvensi untuk
mengatur hal yang sama.
 Melalui
Resolusi no. 1450, 7 Desember
1959, melalui ILC mengadakan
konferensi diantara negara2
anggota, sehingga lahir Konvensi
Wina 1961 tentang Hubungan
Diplomatik.

Anda mungkin juga menyukai