Anda di halaman 1dari 7

 Sosiolog perancis ernama emile Durkheim menggunakan pedekatan psikologi, perhatiannya

yang utama adalah bagaimana masyarakat dapat mempertahankan integritas dan koherensinya
pada masa modern, ketika hal-hal seperti latar belakang keagamaan dan etnik bersama tidak ada
lagi.
 Durkheim bersama Herbert Spencer Durkheim adalah salah satu orang pertama yang
menjelaskan keberadaan dan sifat berbagai bagian dari masyarakat dengan mengacu
kepada fungsi yang mereka lakukan dalam mempertahankan kesehatan dan
keseimbangan masyarakat – suatu posisi yang kelak dikenal sebagai fungsionalisme.
 Berbeda dengan max weber yang memusatkan perhatian thdp apa yang memotivasi tindakan-
tindakan dari setiap pribadi / individualism metodologis, Durkheim lebih mempeprhatikan
fakta2 sosial untuk menggambarkan fenomena yang ada dengan sendirinya dan tidak terikat
pada tindakan individu. Dia berpendapat bahwa fakta sosial mempunyai keberadaan yang
independen yang lebih besar dan lebih objektif daripada tindakan-tindakan individu yang
membentuk masyarakat dan hanya dapat dijelaskan melalui fakta-fakta sosial lainnya daripada,
misalnya, melalui adaptasi masyarakat terhadap iklim atau situasi ekologis tertentu.

 Bambang adalah seorang laki-laki penyuka penyanyi Korea. Bambang mengeluarkan banyak
uang membeli barang-barang seperti bantal, poster, gantungan kunci atau pernak-pernik
apapun yang berhubungan dengan idolanya. Tindakan Bambang untuk melakukan hal
tersebut didorong oleh factor FANATISME

 Nilai Material

1) Pengertian Nilai Material

Nilai material adalah nilai yang ada atau yang muncul karena materi tersebut. Contoh : Emas.
Emas ini mempunyai nilai tertentu yang muncul karena benda yang berupa emas ini
mempunyai warna kuning gelap dan tidak luntur yang selanjutnya akan banyak kegunaannya
untuk membuat berbagai macam perhiasan. Nilai terkandung dalam suatu benda dinamakan
nilai sentral.

2) Fungsi Nilai Material

Nilai material berfungsi sebagai ukuran memberikan nilai atau penghargaan terhadap
semua benda yang ada di muka bumi ini baik dilihat dari jumlahnya maupun dilihat dari
manfaat benda tersebut. Biasanya nilai material merupakan bahan dasar untuk pembuatan
sesuatu barang yang memberikan manfaat bagi manusia.

 TINGKATAN NORMA SOSIAL


1) CARA / USAGE bentuk perbuatan tertentu yang dilakukan individu dalam suatu masyarakat
tetapi tidak secara terus-menerus. Ex; cara makan tidak boleh kecapan
2) KEBIASAAN/FOLKWAYS bentuk perbuatan berulang-ulang dengan bentuk yang sama yang
dilakukan secara sadar dan mempunyai tujuan-tujuan jelas dan dianggap baik dan benar.
Ex; hadiah untuk orang yang berprestasi, pake baju bagus untuk pesta, pake baju ziarah
warna hitam saat layat
3) TATA KELAKUAN/ MORES sekumpulan perbuatan yang mencerminkan sifat-sifat hidup dari
sekelompok manusia yang dilakukan secara sadar guna melaksanakan pengawasan oleh
sekelompok masyarakat terhadap anggota-anggotanya. Dalam tata kelakuan terdapat unsur
memaksa atau melarang suatu perbuatan. Ex; larangan pemunuhan, menikahi saudara
kandung, perkosaan
4) ADAT ISTIADAT/CUSTOM kumpulan tata kelakuan yang paling tinggi kedudukannya karena
bersifat kekal dan terintegrasi sangat kuat terhadap masyarakat yang memilikinya
 Sosialiasi antisipatoris adalah sosialisasi sekunder untuk mempersiapkan seseorang untuk
peran baru – Robert k. merton dalam contoh militernya
 Menurut Lemert (dalam Sunarto, 2004) Teori Labeling adalah penyimpangan yang disebabkan
oleh pemberian cap/ label dari masyarakat kepada seseorang yang kemudian cenderung akan
melanjutkan penyimpangan tersebut.

 di luar sistem kasta tersebut, ada pula istilah:

Kaum Paria, golongan orang rendahan yang tugasnya melayani para Brahmana dan Ksatria.
Kaum Candala, golongan orang yang berasal dari Perkawinan Antar Warna, bangsa asing.

 Interseksi adalah titik perpotongan atau pertemuan atau persilangan antara dua garis
atau dua arah. Menurut Soerjono Soekanto, dalam kamus sosiologi, section atau seksi adalah
suatu golongan etnis dalam suatu masyarakat yang majemuk, misalnya etnis Sunda, Jawa, Bugis,
Minang dan lain-lain. 

 Konsolidasi Merupakan perbuatan yang memperteguh atau memperkuat suatu hubungan,


melalui tumpang tindih keanggotaan. Konsolidasi merupakan suatu proses yang berlangsung
pada masyarakat majemuk.
Tumpang tindih terjadi misalnya antara suku bangsa dengan agama, suku dengan pekerjaan,
duku dengan kelas sosial dan lain-lain. Ex; suku Melayu identik dengan agama Islam, suku Bali
identik dengan agama Hindu, suku Minang dan Cina identik dengan pekerjaan dagang atau
usaha jasa

 Jenis konflik menurut George Simmel dibagi menjadi 2 yaitu :


Konflik intim yaitu konflik yang terjadi dengan orang yang akrab, sudah lama mengenal
Konflik dangkal yaitu konflik yang terjadi dengan orang yang tidak cukup akrab(jauh) 

 Integrasi Normatif
integrasi sosial dalam bentuk normatif yaitu integrasi yang biasanya terbentuk karena adanya
kesepakatan nilai, norma, cita-cita bersama, dan rasa solidaritas antaranggota masyarakat.
Integrasi normatif biasanya terjadi pada masyarakat yang memiliki solidaritas mekanik
(masyarakat sederhana). Integrasi ini sangat berkaitan dengan unsur-unsur budaya sehingga
sering disebut integrasi budaya. Contoh integrasi normatif atau budaya ini misalnya saja dalam
masyarakat di Indonesia, khususnya di Kalimantan Barat (Kalbar) yang bisa hidup sederhana
antara masyarakat Jawa, Madura, dan Dayak. Proses terbentuknya integrasi sosial normatif atau
budaya di Kalbar ini bisa dibilang dilatarbelakangi dengan adanya konflik sosial, dalam
sejarahnya pernah terjadi permasalahan antara Suku Dayak dan Suku Madura. Karena
kesadaran akan dampak negatif perpecahan pada akhirnya masyarakat melakukan integrasi
sosial.
 Integrasi Fungsional
Integrasi sosial dalam bentuk integrasi fungsional yaitu integrasi yang biasanya dibentuk
berdasarkan kerangka perspektif fungsional, yaitu melihat masyarakat sebagai suatu sistem
yang terintegrasi. Integrasi fungsional biasanya berkembang dalam masyarakat yang memiliki
tingkat spesialisasi kerja tinggi. Jadi secara sederhananya, dalam integrasi fungsional
memperlihatkan bentuk integrasi yang dipersatukan oleh kebutuhan tertentu (ketergantungan
fungsional). Contoh dalam integrasi fungsional ini dapat dilihat dalam masyarakat Jakarta yang
Suku Asli hidup di DKI Jakarta adalah Suku Betawi dan Suku yang ada di Jawa Barat (Sunda).
Dalam prosesnya integrasi sosial, khususnya fungsional terjadi dalam wilayah ini. Hal ini
lantaran semua pasokan makanan disuplai dari Jawa Barat, sedangkan semua industri yang
berkembang di Jawa Barat akibat adanya sokongan dari kemajuan di DKI Jakarta.
 Integrasi Koersif
Integrasi sosial dalam bentuk integrasi koersif yaitu integrasi yang terjadi tidak berasa dan hasil
kesepakatan normatif ataupun ketergantungan fungsional. Integrasi koersif merupakan hasil
kekuatan yang mengikat masyarakat secara paksa.

 Dasar pembentukan kelompok sosial


Pembentukan kelompok sosial yang ada didalam masyarakat mempunyai dasar-dasar
tersendiri. Dasar pembentukan kelompok sosial tersebut diantaranya adalah sebagai berikut:
 ∙∙ Common Ancestry – Kesatuan genealogis atau faktor keturunan
Kesatuan genealogis merupakan kelompok-kelompok sosial yang terbentuk atas dasar
persamaan darah dan keturunan. Diawali dari terbentuknya keluarga batih kemudian
berkembang menjadi keluarga besar hingga pada akhirnya berkembang menjadi kerabat.
Melalui proses yang sangat panjang kerabat-kerabat ini akan membentuk kelompok-kelompok
suku bangsa dalam kuantitas yang kecil, menengah hingga kelompok suku bangsa yang besar.
 ∙∙ Kesatuan religious
Kesatuan religius merupakan kelompok sosial yang terbentuk atas dasar persamaan agama atau
kepercayaan tertentu. Melalui kesamaan agama atau kepercayaan inilah terbangun komunikasi
dan kerjasama yang erat antara anggota yang tersebar di dalam lingkungan negara, benua,
bahkan seluruh penjuru dunia.
 ∙∙ Daerah asal yang sama – Kesatuan territorial ( community)
Kesatuan teritorial adalah kelompok-kelompok sosial yang ada di dalam masyarakat yang
terbentuk atas dasar persamaan wilayah tempat tinggal, misalnya RT, RW, kelurahan, desa,
kabupaten atau provinsi. Contohnya adalah Persatuan Mahasiswa Purbalingga (MAHANGGA)
UNNES
 ∙∙ Common Interest – Kesatuan kepentingan ( asosiasi)
Asosiasi atau kesatuan kepentingan merupakan kelompok-kelompok sosial yang ada di dalam
masyarakat yang terbentuk atas dasar persamaan-persamaan kepentingan. Perwujudan
konkritnya misalnya PSSI, kelompok-kelompok kesenian, kelompok-kelompok dagang
seperti firma, koperasi dan lain sebagainya.

 Teori siklus hidup manusia pada dasarnya terperangkap dalam lingkaran sejarah yang tidak
menentu. Ex; mode pakaian terbaru kadang-kadang merupakan tiruan atau mengulang model
pakaian zaman dulu, Kehadiran kembali vespa tahun ini menjadi primadona setelah beberapa
tahun ditinggalkan. Inovasi yang dilakukan membuat harga vespa terbaru menjadi lebih mahal
dari sebelumnya. Hal tersebut dikarenakan biaya produksi menggunakan bahan berkualitas
dan limited edition. 
 Setiap hari Ananda selalu mengingatkan untuk shalat tepat waktu. Sehingga dimanapun Amanda
berada ia selalu teringat pesan ibunya. Bentuk pengendalian sosial yang dilakukan ibu Amanda
adalah pervasi

 Jenis Pengendalian :

∙∙ Kompulsi : Dorongan/Paksaan.
∙∙ Persuasi : Ajakan kepada seseorang dengan cara memberikan alasan dan prospek baik yg
meyakinkannya/Bujukan halus.
∙∙ Koersif : Bentuk pengendalian sosial yang bersifat kekerasan.
∙∙ Pervasi : Suatu cara penanaman atau pengenalan norma secara berulang-ulang sehingga
orang akan mengubah sikapnya sesuai dengan yang diinginkan.

 ilmuwan seperti Light, Killer, dan Calhoun (1989), memusatkan perhatian pada unsur-unsur
dasar suatu agama, yaitu sebagai berikut.
1. Kepercayaam
2. Symbol
3. Praktek
4. Pemeluk
5. Pengalaman kegunaan

 Purposive sampling adalah salah satu teknik sampling non random sampling dimana peneliti
menentukan pengambilan sampel dengan cara menetapkan ciri-ciri khusus yang sesuai dengan
tujuan penelitian sehingga diharapkan dapat menjawab permasalahan penelitian.

 Menurut Robert King Merton kelompok sosial terbagi ke dalam


1. Membership kelompok sosial yang setiap anggotanya secara jelas menjadi bagian dalam
kelompok tersebut. Contoh : seorang anggota TNI akan berperilaku sesuai dengan ketentuan
dari kelompok di mana dia menjadi bagian di dalamnya. TNI adalah membership group dari
orang tersebut.
2. Reference group adalah kelompok sosial yang menjadi acuan bagi seseorang yang bukan
anggota kelompok untuk membentuk pribadi dan perilakunya sesuai dengan kelompok
acuan. Contoh: seorang anggota suatu parpol yang kebetulan menjadi anggota DPR, maka
DPR adalah membership group baginya, tetapi jiwa dan pikirannya terikat pada partainya
yang menjadi reference group baginya
 Urbanisasi  merupakan  salah  satu  dampak  sampingan  akibat  pesatnya  pembangunan kota.
Hal ini tampak dalam hal banyaknya perumahan kumuh
 Perspektif sosiologi adalah asumsi atau cara pandang dalam memahami gejala-gejala dari sifat-
sifat objek kajian sosiologi. Salah satu perspektif sosiologi diantaranya memandang masyarakat
sebagai objek kajian sosiologi sebagai suatu jaringankelompok yang bekerjasama secara
terorganisir dan memiliki seperangkat aturan dan nilai yang dianut oleh sebagian besar
anggotanya. Perspektif yang dimaksud adalah fungsionalisme
 Salah satu unsur dalam interaksi sosial adalah tindakan sosial yang dipahami sebagai
perbuatan , perilaku atau aksi yang dilakukan oleh manusia untuk mencapai tujuan tertentu.
Teori tindakan sosial dalam sosiologi diungkapkan oleh maxweber

 Proses asosiatif : interaksi yang mempererat hubungan

kerja sama :
- kerukunan
- bargaining : tukar-menukar barang dan jasa
- kooptasi : penerimaan unsur baru dalam kepemimpinan
- koalisi : kerja sama antara dua organisasi atau lebih yang mempunyai tujuan yang sama
- joint venture : kerja sama perusahaan dalam proyek tertentu

 Spectator Casual Crowds. Merupakan kerumunan orang yang ingin menyaksikan suatu peristiwa
tertentu tanpa ada rencana sebelumnya. Contohnya adalah : kerumunan orang yang melihat
kecelakaan di jalan raya.
 Ciri-ciri nilai sosial yaitu sebagai berikut :

1) Diterapkan melalui suatu proses interaksi antar manusia secara intensif dan bukan tidak dibawa
sejak lahir.
2) Ditranformasikan melalui suatu proses belajar yang terdiri dari sosialisasi, enkulturasi, dan
difusi. 
3) Berukuran atau peraturan sosial yang turut memenuhi suatu kebutuhan-kebutuhan nasional.
4) Berbeda-beda pada tiap kelompok manusia. 
5) Mempunyai suatu dampak yang berbeda-beda terhadap tindakan manusia. 
6) Bisa memengaruhi kepribadian individu sebagai anggota masyarakat.

 Pasir akan memiliki nilai dan memiliki daya guna karena digunakan untuk membuat kontruksi
bangunan, namun pasir tidak akan memiliki nilai apabila berada di gurun pasir.

Berdasarkan ilustrasi tersebut, jenis nilai yang terkandung adalah nilai vital

 Menurut Edwin H. Sutherland perilaku menyimpang adalah konsekuensi dari terjadinya


konflik normatif. Artinya, perbedaan aturan sosial di berbagai kelompok sosial seperti sekolah,
lingkungan tetangga, kelompok teman sebaya atau keluarga bisa membingungkan individu yang
masuk ke dalam komunitas tersebut. Situasi tersebut menyebabkan ketegangan dan menimbulkan
konflik normatif. Berdasarkan pemapaparan tersebut, teori yang dimaksud dalam penyebab
perilaku menyimpang adalah sosialisasi

 Seorang guru memberikan tugas agar para siswanya mengumpulkan tepat waktu,  maka guru
menentukan batas waktu tertentu jika terlambat,  maka hasil tugasnya tidak akan diterima dan tidak
akan diberikan nilai. Jenis pengendalian dalam ilustrasi tersebut adalah kompulsi
 Jenis-jenis pengendalian sosial dengan kekerasan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu kompulsif dan
pervasi.
 1.Kompulsif (compulsion), adalah situasi yang diciptakan sedemikian rupa sehingga seseorang
terpaksa taat atau patuh pada norma-norma. Misalnya seseorang yang melakukan tindak kriminal
akan mendapatkan hukuman penjara.
 2.Pervasi (pervasion), adalah penanaman norma-norma yang ada secara rutin dengan harapan
bahwa hal itu dapat membudaya. Dengan demikian, orang tersebut akan meng ubah sikapnya.
Misalnya, bimbingan yang dilakukan secara rutin akan menghasilkan perubahan sikap sesuai
dengan norma yang berlaku.

 Berdasarkan nilai, lembaga sosial ini dibagi pula menjadi dua tipe. Yaitu,;
o Basic Institutions, merupakan suatu lembaga sosial yang dianggap amat sangat penting
untuk menjaga/memelihara, serta mempertahankan ketertiban di dalam masyarakat
setempat atau masyarakat luar. Misalkan, yang dianggap penting seperti keluarga, sekolah
atau pendidikan, dan adat istiadat.
o Subsidiary Institutions, merupakan lembaga sosial yang dianggap kurang penting oleh
masyarakat. Serta, terdapat hubungan dengan kegiatan yang dianggap kurang penting pula.
Misalkan, seperti kegiatan rekreasi, olahraga, belanja.

 Lembaga keluarga memiliki banyak fungsi. Salah satu fungsinya adalah memenuhi kebutuhan
akan kasih sayang atau rasa dicintai. Fungsi yang dimaksud adalah afeksi

 Semenjak akan dilaksanakanya pagelaran budaya di sekolah, OSIS sering melakukan rapat besar
yang bertujuan untuk mengompakkan anggota agar pelaksanaanya dapat berjalan dengan lancar.
Namun dalam proses rapat tak jarang ditemui perbedaan pendapat dalam menentukan langkah
yang tepat agar acara yang direncanakan berjalan baik. Meski demikian adanya perbedaan pendapat
tersebut mengakibatkan makin terbukanya wawasan terkait dengan pengolahan dan menyusun
acara sebaik mungkin. Berdasarkan sifatnya, konflik yang terjadi dalam ilustrasi tersebut adalah
konstruktif
 Berdasarkan fungsinya, Robbins membagi konflik menjadi dua macam, yaitu:
1.   Konflik Fungsional/Konstruktif (Functional Conflict)
Konflik fungsional adalah konflik yang mendukung pencapaian tujuan kelompok, dan
memperbaiki kinerja kelompok.
2.   Konflik Disfungsional/Destruktif  (Dysfunctional Conflict)
Konflik disfungsional adalah konflik yang merintangi pencapaian tujuan kelompok.

 Ascribed status ; otomatis dapat


 Assigned status ; diberikan tp bukan saat lahir
 Achieved status; didapat karena usaha

 Masuknya budaya asing melalui jalur damai tanpa paksaan. Salah satu diantaranya adalah fenomena
masuknya budaya K-Pop yang kini menjadi budaya yang digemari oleh masyarakat khususnya oleh
remaja. Fenomena tersebut dalam perubahan sosial dinamakan Penetration pasifique

Bentuk difusi terdiri dari 3 macam, yaitu


a. Symbiotic (pertemuan antara individu-individu dari satu masyarakat dengan individu-individu
dari masyarakat lainnya mengubah kebudayaan masing-masing).
b. Penetration pasifique (rnasuknya kebudayaan asing dengan cara damai dan tidak disengaja serta
tanpa paksaan), dan
c. Penetration violente (masuknya kebudayaan asing dengan cara paksaan)

 Seorang peneliti melakukan sebuah penelitian untuk menyelesaikan tugas akhirnya. Penelitianya
lebih memusatkan perhatian kepada eksperimen, yaitu meneliti mengenai penggunaan shampo
merk X terhadap menurunya jumlah kerontokan rambut. Karena membahas penelitian tersebut,
peneliti melakukan teknik sampling dengan mencari pengguna sampo merek X. purposing sampling
 Sebelum menjadi mahasiswa, Ani mengikuti serangkaian kegiatan OSPEK yaitu kegiatan pengenalan
program kampus dan juga program pengenalan jurusan. Dalam kegiatan OSPEK ia dilatih untuk bisa
menjadi mahasiswa yang berpretasi, mampu bekerja sama dan mampu bertanggung jawab.
Berdasarkan ilustrasi tersebut, sosialisasi yang dilaksanakan oleh Ani adalah antisipatoris
(menYIAPKAN PERAN BARU )

 Kemiskinan Kultural
Kemiskinan kultural adalah kondisi kemikiskinan yang di dasari pada subtural kebudayaan,
terkekeangnya kebudayaan menolah perubahan sosial yang ada. Padahal perubahan sosial ini akan
senantiasanya di alami oleh masyarakat. Contoh yang nyata dalam jenis kemiskinan ini ada Suku
Badui di Provinsi Banten, Suku Badui secara kekeh menolak ajaran-ajaran dalam sistem modern,
seperti pemenfaatnya teknologi, dan lain sebaginya. Keadaan ini didasarkan pada aliran
kepercayaan mereka terhadap adat yang kuat.
 Kemiskinan Struktural
Kemiskinan struktural adalah kondisi kemikiskinan yang terjadi pada masyarakat untuk
menghubungkan antara sumber daya dengan sektir struktural masyarakat. Pengertian struktur
sosial ini adalah sistem sosial yang memberikan banyak peluang bagi masyarakat untuk
mendapatkan taraf hidup yang lebih baik.

Anda mungkin juga menyukai