Anda di halaman 1dari 6

Pada 78 tahun yang lalu, dengan penuh keberanian para pendahulu kita mengumandangkan

proklamasi, mengibarkan bendera Sang Saka Merah Putih, menyatakan kemerdekaan dan
kedaulatan bangsa, lalu terlahirlah Indonesia Merdeka

Perjuangan mencapai kemerdekaan telah tercatat dalam sejarah. Kita tidak boleh berhenti bergerak
dan melangkah. Khususnya pada tahun ini, kita memperingati Hari Ulang Tahun ke-78 Kemerdekaan
Republik Indonesia Tahun 2023 dengan semangat "Terus Maju Untuk Indonesia Maju".

Kita telah memberikan contoh kepada dunia bagaimana proses pembelajaran di Indonesia saat ini
semakin berpihak kepada murid dan memerdekakan guni untuk berkreasi dalam mengajar melalui
Kurikulum Merdeka dan platform Merdeka Mengajar

Hal-hal yang saya sebutkan tadi haruslah sebagian kecil dari terobosan Merdeka Belajar yang
sekarang sudah mencapai 21 episode. Masih banyak lagi episode Merdeka Belajar yang akan kami
luncurkan, sampai semua anak di seluruh Indonesia merasakan kemerdekaan yang sebenarnya,
yaitu belajar dengan bahagia, berkarya tanpa hambatan, berlari menuju masa depan dengan penuh
keberanian sebagai Pelajar Pancasila. Selamat memperingati Hari Ulang Tahun ke-78 Kemerdekaan
Republik Indonesia.

Tahun 2023 untuk seluruh lapisan masyarakat Indonesia. Khususnya bagi para pendidik, tenaga
kependidikan, dan peserta didik seluruh tanah air mari lanjutkan gotong royong kita untuk
memulihkan dan membangkitkan Indonesia merdeka, wujudkan Merdeka Belajar

Terima kasih

Baca artikel detikedu, "5 Contoh Pidato 17 Agustus Singkat dan Khidmat untuk HUT RI Ke-78 Tahun
2023" selengkapnya https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6852497/5-contoh-pidato-17-agustus-
singkat-dan-khidmat-untuk-hut-ri-ke-78-tahun-2023.

Download Apps Detikcom Sekarang https://apps.detik.com/detik/

lhamdulillah sampai hari ini bangsa Indonesia telah menikmati alam kemerdekaan selama 63 tahun.
Dalam memperingati HUT RI yang ke 78 ini telah banyak pendapat dan komentar telah diluncurkan di
berbagai media massa tentang makna kemerdekaan.

Umumnya, mereka menyatakan, bahwa secara fisik, Indonesia memang telah merdeka, namun
ditinjau dari nilai hakikat kemerdekaan, maka tujuan kemerdekaan itu sendiri masih jauh dari harapan.
Dalam Pembukaan UUD 1945. terdapat tujuan negara yaitu untuk membentuk pemerintahan yang
melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan
kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia.

Tujuan negara yang sangat luhur tersebut, telah dipikirkan, digagas serta dituangkan dalam sebuah
dokumen Negara, sehingga Negara dan kita sebagai warga Negara yang baik berkewajiban untuk
melaksanakan dan mencapai tujuan tersebut.

Tetapi apakah tujuan sebagai Negara yang merdeka tersebut sudah tercapai di usia yang 78 ini?
Sebagai warga yang baik kita harus melihat, mendengar, membaca, dan mengintrospeksi diri kita
apakah selama 78 tahun kemerdekaan Negara ini, kita telah berbuat banyak untuk Negara kita, atau
bahkan kita hidup dalam penjajahan dalam bentuk lain?

Kita perlu bangga ketika Negara berhasil membangun di segala bidang bahkan Negara kita pernah
dijuluki sebagai macannya Asia, gemah ripah loh jinawi, Paris van Java, Jamrud di Khatulistiwa dan
lain-lain.

Tetapi kebanggaan tersebut jangan menyebabkan kita menjadi lengah kemudian terbuai oleh kata-
kata indah yang menyebabkan kita kembali terjajah. Peserta Upacara yang berbahagia 78 tahun kita
telah merdeka, 78 tahun kita terlepas dari belenggu penjajah, maka patutlah kita bersyukur.

Kemerdekaan itu harus kita syukuri dengan berbagai macam upaya agar segala jenis penjajahan
dapat kita lalui dengan penuh kemenangan. Sebab kita memang telah merdeka dari bentuk
penjajahan kuno, tetapi kita jangan terjebak dengan bentuk penjajahan baru.

Bentuk penjajahan baru tersebut dapat berupa tidak siapnya kita untuk menjadi bangsa besar yang
dapat berdiri sendiri, bangsa yang bodoh, dan miskin, sehingga kita hanya menjadi bangsa yang
pandai memakai tanpa pandai membuat, sikap hidup serba instan yang menyebabkan kita malas
untuk belajar, berjuang dan memperoleh kemenangan.

Peserta upacara yang berbahagia, agar kemerdekaan yang telah diperjuangkan oleh para pahlawan
dapat kita lestarikan maka kita harus memiliki:

1. Karakter kompetitif
Karakter yang memiliki esensi sebuah mentalitas dan watak yang mendorong adanya semangat
belajar yang tinggi. Pembudayaan karakter ini akan mendorong minat untuk terus melakukan
pembelajaran dalam memahami sekaligus mengatasi persoalan yang dihadapi.

Karakter kompetitif ini akan mendorong adanya upaya perbaikan secara terus menerus dan bertahap
ketika menghadapi persaingan yang semakin berat. Dalam kenyataannya, hanya dengan karakter
kompetitif lah suatu bangsa dapat mempertahankan keunggulan daya saingnya.

Bahkan di era knowledge based economy, dengan karakter ini suatu bangsa mempertahankan
eksistensinya sebagai bangsa yang merdeka.

2.Karakter inovatif
Karakter inovatif adalah watak dan mentalitas yang selalu mendorong kita dalam melakukan inovasi-
inovasi baru pada berbagai hal. Pada hakekatnya inovasi hanya dapat diciptakan setelah melalui
serangkaian proses belajar secara kolektif, atau lazim dikenal dengan learning curve.

Bangsa yang maju dan modern memiliki sejumlah learning curve yang dapat menjadi dasar bagi
tumbuh dan berkembangnya proses inovasi. Mentalitas inovasi tidak lepas dari proses belajar,
termasuk belajar dari kesalahan dan kegagalan di masa lalu.

Peserta Upacara yang berbahagia,


Kemerdekaan adalah proses pembebasan politik dari penjajahan asing. Setelah kemerdekaan adalah
masa berlanjutnya proses pembebasan sosial masyarakat dari kemiskinan, ketidakpedulian,
kebodohan, ketergantungan, dan berbagai bentuk kendala yang membatasi kita dalam berinovasi,
mengembangkan pilihan-pilihan sah, dan sukses dalam menghadapi masa depan.

Semoga dengan upacara hari ulang tahun kemerdekaan ke-78 ini kita semua benar benar merdeka
dan hidup sesuai dengan tujuan kemerdekaan tersebut. Merdeka.....merdeka...merdeka.

Billahitaufiq walhidayah, wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Baca artikel detikedu, "5 Contoh Pidato 17 Agustus Singkat dan Khidmat untuk HUT RI Ke-78 Tahun
2023" selengkapnya https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6852497/5-contoh-pidato-17-agustus-
singkat-dan-khidmat-untuk-hut-ri-ke-78-tahun-2023.

Download Apps Detikcom Sekarang https://apps.detik.com/detik/

Tepat 78 tahun yang lalu, lagu kebangsaan menggetarkan pengibaran bendera pusaka di langit biru
Ibu Pertiwi, sebagai penanda lahirnya Negara Republik Indonesia. Negara kepulauan dengan jumlah
penduduk terbesar ke-4 di dunia, yang terbentang di sepanjang khatulistiwa dengan keragaman etnis
budaya, bahasa, flora dan fauna yang tersebar di 17 ribu pulau, yang dipersatukan oleh kesadaran
mewujudkan cita-cita bersama.

Satu dari empat cita-cita mulia yang ingin diwujudkan Indonesia adalah mencerdaskan kehidupan
bangsa. Oleh karena itu, itulah Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945
mengamanatkan, setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan.

Para peserta upacara yang saya hormati, upaya mencerdaskan kehidupan bangsa telah kita lakukan
secara gotong royong tanpa mengenal lelah dan tidak akan pernah berhenti.

Pada saat memproklamasikan kemerdekaan 95% penduduknya buta huruf, saat ini bangsa Indonesia
telah berhasil membalik keadaan menjadi 96% melek huruf. Tidak banyak negara yang bisa
mengatasi buta huruf secepat Indonesia. Saat ini tugas mendesak dunia pendidikan memastikan
setiap anak Indonesia memiliki keterampilan yang dibutuhkan untuk menang di abad 21.

Sda tiga hal yang mendesak yang harus dilakukan sesuai amanat Nawacita. Pertama, membekali
anak-anak Indonesia dengan pendidikan karakter agar bisa beradaptasi pada lingkungan global yang
dinamis dan beragam.

Pendidikan karakter bukan hanya tugas sekolah, namun juga masyarakat dan keluarga. Mari kita
jadikan sekolah sebagai rumah kedua dan sebagai taman belajar yang menyenangkan. Mari kita
tumbuhkan kebiasaan baik pada setiap anak Indonesia.

Mari kita tumbuhkan lingkungan dan budaya belajar yang serasi antara sekolah, masyarakat dan
keluarga. Pendidikan berawal dari keluarga dan orangtua adalah guru sekaligus sebagai panutan
bagi anak karena sebagian besar waktu anak dihabiskan bersama keluarga.

Di lingkungan keluarga nilai-nilai kasih sayang harus ditumbuhsuburkan, sementara di sekolah perlu
dibangun dan dikembangkan karakter sosial anak. Karena itu sinergi yang harmonis antara orang tua
dengan sekolah adalah kunci suksesnya pendidikan anak.

Kedua, memastikan bahwa setiap anak Indonesia, tanpa ada diskriminasi, mendapatkan layanan
pendidikan yang bermutu secara merata di seluruh wilayah Indonesia. Kesenjangan layanan
pendidikan harus diperkecil.

Negara juga sedang memperluas ketersediaan layanan pendidikan di daerah-daerah tertinggal,


terluar, dan terdepan dengan membangun sekolah garis depan. Saat ini negara melakukan
rehabilitasi sekolah yang rusak berat, serta memenuhi sarana/prasarana untuk meningkatkan mutu
pendidikan.

Ketiga, memastikan bahwa lulusan sekolah memiliki keterampilan yang diperlukan untuk memasuki
dunia kerja serta bisa memenangkan persaingan regional dan global.

Para siswa yang saya cintai, Tahun 2045 kita akan memperingati 100 tahun kemerdekaan. Kami
percaya bahwa di pundak kalian lah bisa kami titipkan tugas membawa Indonesia ke puncak
kejayaannya. Teruslah belajar, teruslah mengejar cita-cita. Kalianlah Generasi Emas 2045 itu.

Dirgahayu Republik Indonesia Jayalah dunia pendidikan dan kebudayaan Jayalah negeriku, jayalah
Indonesia.

Baca artikel detikedu, "5 Contoh Pidato 17 Agustus Singkat dan Khidmat untuk HUT RI Ke-78 Tahun
2023" selengkapnya https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6852497/5-contoh-pidato-17-agustus-
singkat-dan-khidmat-untuk-hut-ri-ke-78-tahun-2023.

Download Apps Detikcom Sekarang https://apps.detik.com/detik/


Rasa syukur ini tentu akan lebih bermakna apabila kita juga mengetuk relung hati kembali untuk
mengenang jasa-jasa Pahlawan Kemerdekaan seraya berdoa agar Tuhan menempatkannya di
tempat terbaik dan kita yang ditinggalkan dapat melanjutkan cita-cita kemerdekaan, melindungi
segenap bangsa Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa ikut
melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.

Insan Pendidikan dan Kebudayaan yang berbahagia,


Dalam rangka memenuhi janji kemerdekaan, khususnya untuk memberi titik tekan pada diksi
mencerdaskan kehidupan bangsa, kita mempercayai bahwa pendidikan adalah salah satu jalan
perubahan menuju perbaikan, yakni menuju Indonesia yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian.

Oleh karena itu, kita tak henti-hentinya melakukan upaya pembenahan bidang pendidikan ini agar
jalan perubahan tetap pada rel yang benar sehingga tidak hanya sesuai dengan arah cita-cita
bangsa, tetapi juga dapat lari dengan cepat mengejar perkembangan zaman.

Berbagai tatanan baru, termasuk dalam kewenangan bidang pendidikan yang terdesentralisasi sudah
terjadi. Namun perlu disadari reformasi ternyata baru menyentuh perombakan institusional, dan
belum banyak menghasilkan perubahan paradigma, pola pikir dan budaya kerja.

Saatnya kita menyudahi transisi yang berkepanjangan ini dan memasuki era Indonesia yang
demokratis, sejahtera, berkeadilan dan bermartabat.

Paradigma pemerataan kualitas pendidikan yang sering menjadi wacana sudah saatnya terejawantah
dalam bentuk regulasi yang matang dan berani agar reformasi di bidang pendidikan benar-benar
terwujud.

Dengan niat baik dan kerja keras kita semua, para orang tua, anak-anak, para guru, tenaga
kependidikan, dan masyarakat luas serta pemangku pendidikan, Insya Allah ikhtiar kita ini akan
membuahkan hasil.

Hadirin yang saya muliakan,


Presiden telah memberikan arahan agar menggencarkan pembangunan infrastruktur segera diikuti
dengan penguatan Sumber Daya Manusia (SDM).

Hal ini juga tertuang dalam empat pilar Visi Indonesia 2045, yaitu: 1) pembangunan SDM dan
penguasaan iptek, 2) perkembangan ekonomi berkelanjutan, 3) pemerataan pembangunan, dan 4)
ketahanan nasional dan tata kelola pemerintahan.

Untuk itu, pembangunan SDM dalam bidang pendidikan, diarahkan untuk mengantisipasi dua hal.
Pertama, menyiapkan SDM agar dapat beradaptasi dan hidup selaras dengan perkembangan zaman.
Kedua, meminimalisasi dampak sosial dari pembangunan infrastruktur yang sedang gencar
dilaksanakan.

Penempatan SDM sebagai pilar pertama mempertegas bahwa SDM menjadi faktor yang sangat
penting dalam menopang pembangunan suatu negara. Dengan SDM yang memiliki kompetensi serta
produktivitas tinggi, maka negara dapat mencapai pertumbuhan optimal dan juga memiliki nilai daya
saing yang lebih tinggi.

Upaya untuk meningkatkan kualitas SDM harus dilihat dari dua perspektif: manusia sebagai insan
yang berkarakter unggul dan manusia sebagai sumber daya pembangunan yang sehat,
berpendidikan, dan produktif.

Untuk itu, terdapat lima karakteristik SDM yang perlu dihasilkan melalui pendidikan dan kebudayaan,
yaitu: 1) Memiliki karakter kuat; 2) Memiliki multi-kecakapan Abad 21 dan Bersertifikat; 3) Elastis dan
Pembelajar Sepanjang Hayat; 4) Inovatif dan Kewirausahaan; 5) Kewargaan Global.
Peringatan HUT RI ke-78 ini kita jadikan momentum untuk menunjukkan kinerja dan prestasi yang
menjadi kebanggaan bagi kita semua dan kekaguman bangsa lain.
"Terus Maju Untuk Indonesia Maju."

Semoga Tuhan yang Maha Esa meridhoi niat tulus kita dalam berkontribusi untuk menguatkan
pendidikan dan memajukan kebudayaan Indones

Baca artikel detikedu, "5 Contoh Pidato 17 Agustus Singkat dan Khidmat untuk HUT RI Ke-78 Tahun
2023" selengkapnya https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6852497/5-contoh-pidato-17-agustus-
singkat-dan-khidmat-untuk-hut-ri-ke-78-tahun-2023.

Download Apps Detikcom Sekarang https://apps.detik.com/detik/

Rasa syukur ini tentu akan lebih bermakna apabila kita juga mengetuk relung hati kembali untuk
mengenang jasa-jasa Pahlawan Kemerdekaan seraya berdoa agar Tuhan menempatkannya di
tempat terbaik dan kita yang ditinggalkan dapat melanjutkan cita-cita kemerdekaan, melindungi
segenap bangsa Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa ikut
melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.

Insan Pendidikan dan Kebudayaan yang berbahagia,


Dalam rangka memenuhi janji kemerdekaan, khususnya untuk memberi titik tekan pada diksi
mencerdaskan kehidupan bangsa, kita mempercayai bahwa pendidikan adalah salah satu jalan
perubahan menuju perbaikan, yakni menuju Indonesia yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian.

Oleh karena itu, kita tak henti-hentinya melakukan upaya pembenahan bidang pendidikan ini agar
jalan perubahan tetap pada rel yang benar sehingga tidak hanya sesuai dengan arah cita-cita
bangsa, tetapi juga dapat lari dengan cepat mengejar perkembangan zaman.

Berbagai tatanan baru, termasuk dalam kewenangan bidang pendidikan yang terdesentralisasi sudah
terjadi. Namun perlu disadari reformasi ternyata baru menyentuh perombakan institusional, dan
belum banyak menghasilkan perubahan paradigma, pola pikir dan budaya kerja.

Saatnya kita menyudahi transisi yang berkepanjangan ini dan memasuki era Indonesia yang
demokratis, sejahtera, berkeadilan dan bermartabat.

Paradigma pemerataan kualitas pendidikan yang sering menjadi wacana sudah saatnya terejawantah
dalam bentuk regulasi yang matang dan berani agar reformasi di bidang pendidikan benar-benar
terwujud.

Dengan niat baik dan kerja keras kita semua, para orang tua, anak-anak, para guru, tenaga
kependidikan, dan masyarakat luas serta pemangku pendidikan, Insya Allah ikhtiar kita ini akan
membuahkan hasil.

Hadirin yang saya muliakan,


Presiden telah memberikan arahan agar menggencarkan pembangunan infrastruktur segera diikuti
dengan penguatan Sumber Daya Manusia (SDM).

Hal ini juga tertuang dalam empat pilar Visi Indonesia 2045, yaitu: 1) pembangunan SDM dan
penguasaan iptek, 2) perkembangan ekonomi berkelanjutan, 3) pemerataan pembangunan, dan 4)
ketahanan nasional dan tata kelola pemerintahan.

Untuk itu, pembangunan SDM dalam bidang pendidikan, diarahkan untuk mengantisipasi dua hal.
Pertama, menyiapkan SDM agar dapat beradaptasi dan hidup selaras dengan perkembangan zaman.
Kedua, meminimalisasi dampak sosial dari pembangunan infrastruktur yang sedang gencar
dilaksanakan.
Penempatan SDM sebagai pilar pertama mempertegas bahwa SDM menjadi faktor yang sangat
penting dalam menopang pembangunan suatu negara. Dengan SDM yang memiliki kompetensi serta
produktivitas tinggi, maka negara dapat mencapai pertumbuhan optimal dan juga memiliki nilai daya
saing yang lebih tinggi.

Upaya untuk meningkatkan kualitas SDM harus dilihat dari dua perspektif: manusia sebagai insan
yang berkarakter unggul dan manusia sebagai sumber daya pembangunan yang sehat,
berpendidikan, dan produktif.

Untuk itu, terdapat lima karakteristik SDM yang perlu dihasilkan melalui pendidikan dan kebudayaan,
yaitu: 1) Memiliki karakter kuat; 2) Memiliki multi-kecakapan Abad 21 dan Bersertifikat; 3) Elastis dan
Pembelajar Sepanjang Hayat; 4) Inovatif dan Kewirausahaan; 5) Kewargaan Global.

Peringatan HUT RI ke-78 ini kita jadikan momentum untuk menunjukkan kinerja dan prestasi yang
menjadi kebanggaan bagi kita semua dan kekaguman bangsa lain.
"Terus Maju Untuk Indonesia Maju."

Semoga Tuhan yang Maha Esa meridhoi niat tulus kita dalam berkontribusi untuk menguatkan
pendidikan dan memajukan kebudayaan Indones

Baca artikel detikedu, "5 Contoh Pidato 17 Agustus Singkat dan Khidmat untuk HUT RI Ke-78 Tahun
2023" selengkapnya https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6852497/5-contoh-pidato-17-agustus-
singkat-dan-khidmat-untuk-hut-ri-ke-78-tahun-2023.

Download Apps Detikcom Sekarang https://apps.detik.com/detik/

Anda mungkin juga menyukai