Uts Rival Junivan P. 220890
Uts Rival Junivan P. 220890
Kelas : RA2
NIM : 220890
Prodi : Ilmu Hukum
1. Dari informasi diatas, saya mendapati beberapa jenis pencemaran yang dilakukan oleh
PT.Raja Goedang Mas (RGM) dalam kasus ini:
Pencemaran Udara:
Aktivitas pembakaran oli bekas dapat menyebabkan emisi gas dan partikel berbahaya ke
udara, mencemari kualitas udara di sekitarnya. Hal ini dikhawatirkan dapat mengganggu
kesehatan masyarakat yang tinggal di sekitar gudang. (Berdasarkan Pasal 1 angka 49 PP
22/2021, pencemaran udara adalah masuk atau dimasukkannya zat, energi, dan/atau
komponen lainnya ke dalam udara ambien oleh kegiatan manusia sehingga melampaui
Baku Mutu Udara Ambien yang telah ditetapkan.)
Pencemaran Tanah:
Bak penampung yang membahayakan dan dapat mencemari lingkungan saat terisi air dan
meluap ke tanah warga menunjukkan adanya potensi pencemaran tanah. Limbah oli yang
bocor atau terbuang dengan tidak benar dapat merusak kualitas tanah. (Setiap orang yang
melakukan pencemaran tanah harus melakukan penanggulangan pencemaran tanah
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 33 ayat (1) huruf b.)
Pencemaran Air:
Bak penampung yang dapat meluap ke tanah warga juga mengindikasikan potensi
pencemaran air. Limbah oli yang mencemari air dapat memiliki dampak serius pada
kesehatan dan ekosistem perairan di sekitarnya.
Pelanggaran Izin Lingkungan:
Pengolahan limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) tanpa izin atau pelanggaran izin
lingkungan menunjukkan adanya pelanggaran administratif yang menciptakan potensi
pencemaran, karena B3 memiliki potensi merugikan lingkungan jika tidak diolah dengan
benar.
Gangguan Terhadap Lingkungan:
Aktivitas pembakaran oli dan keberadaan fasilitas gudang yang tidak memenuhi standar
dapat dianggap sebagai gangguan terhadap lingkungan sekitar.
Semua ini menggambarkan dampak negatif dari aktivitas PT Raja Goedang Mas
terhadap udara, tanah, air, dan izin lingkungan. Oleh karena itu, langkah-langkah
penutupan sementara dan sanksi administrasi diambil untuk mengatasi dan mencegah
pencemaran lebih lanjut serta memastikan bahwa perusahaan mematuhi peraturan
lingkungan yang berlaku.
2. Menurut saya pasal perdata yang dapat dilakukan dari studi kasus tersebut yaitu :
Pasal 1365 KUHPerdata perbuatan yang dilakukan dengan sengaja ataupun
dilakukan karena kurang hati-hati atau kealpaan memiliki akibat hukum yang sama, yaitu
pelaku tetap bertanggung jawab mengganti seluruh kerugian yang diakibatkan dari
Perbuatan Melawan Hukum yang dilakukannya.
Pemerintah daerah melalui Dinas Lingkungan Hidup seharusnya melakukan pengawasan
yang efektif terhadap perusahaan yang telah beroperasi selama 30 tahun. Berikut adalah
beberapa langkah yang seharusnya diambil untuk memastikan kepatuhan dan menjaga
lingkungan:
4) Pemerintah:
Penguatan Pengawasan: Pemerintah dapat memetik pelajaran tentang pentingnya
penguatan sistem pengawasan dan penegakan hukum terhadap perusahaan yang
berpotensi mencemari lingkungan.
Keselarasan Izin Lingkungan: Peristiwa bahwa perusahaan diduga melanggar izin
lingkungan menunjukkan pentingnya keselarasan antara izin yang diberikan dan
kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan.
Respons Cepat terhadap Laporan: Kasus ini menekankan perlunya respons cepat dari
pemerintah terhadap laporan masyarakat tentang kegiatan yang berpotensi mencemari
lingkungan.
Pentingnya kerja sama antara mahasiswa, warga, perusahaan, dan pemerintah
untuk menjaga lingkungan dan keberlanjutan sumber daya alam menjadi poin utama
yang bisa diambil dari kasus ini.