Anda di halaman 1dari 8

ISSN 2337-6686

ISSN-L 2338-3321

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN TEAM WORK


TERHADAP KINERJA KARYAWAN
DI KOPERASI SEKJEN KEMDIKBUD SENAYAN JAKARTA

Marudut Marpaung
STIE Dharma Bumiputra Jakarta
E-mail: marudut_marpaung@yahoo.com

Abstrak: Keberhasilan suatu unit usaha tergantung dari faktor kepemimpinan, teamwork dan kinerja para karyawan. Koperasi merupakan
salah satu unit usaha yang sangat penting di Indonesia. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui: (1) Pengaruh kepemimpinan terhadap kinerja
karyawan koperasi Kemdikbud. (2) Pengaruh teamwork terhadap kinerja karyawan. (3) Pengaruh kepemimpinan dan kerja kelompok (teamwork)
terhadap kinerja karyawan. Penelitian ini merupakan studi kasus pada koperasi di Sekjen kemdikbud senayan Jakarta, dengan data kepegawaian
yang ada di kemdikbud. Metode yang digunakan adalah penelitian kuantitatif deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) terdapat
pengaruh kepemimpinan yang kuat dan signifikan terhadap kinerja pegawai koperasi. (2) Jumlah populasi 30 orang dan 20 sampling terdapat
Pengaruh kerja kelompok (teamwork) yang signifikan terhadap kinerja pegawai koperasi. (3) terdapat pengaruh kepemimpinan dan teamwork
secara bersama – sama terhadap kinerja karyawan koperasi di Sekjen kemdikbud Senayan Jakarta. Diharapkan penelitian ini dapat memberikan
manfaat bagi teamwork koperasi di Sekjen Kemdikbud Senayan Jakarta.

Kata kunci: kepemimpinan, kerja kelompok, kinerja

Abstract: Cooporation is borrow-store activity and it to represent any economy sector very importing in Indonesia, sucessfully or no
cooperation is ledearship, teamwork and staff performannce with in particular in Sekjen Kemdikbud Senayan Jakarta. This problem, what is
positif or negatif effect of ledearship, teamwork for staff performannce of cooperation in Sekjen Kemdikbud Senayan Jakarta. research of
aim is to know ledearship and teamwork effect significant for staff performannce of cooporation in Sekjen Kemdikbud Senayan Jakarta, it
will have been hope from research to give function of staff teamwork in Sekjen Kemdikbud Senayan Jakarta. Therefore research of method
with needed is descriptif cuantitatif research. Research data is reabilility, 0,829 > 0,378. Research result of partial variable is significant
because ledearship to staff performance th (2,380) > t t (1,725) and teamwork to staff performance is th (3,170) > t t (1,725) therefore Ho
leaved and Ha gived. And then F test for ledearship variable and teamwork variable simultant to performance variable F h (8,577) > F t
(3,592), therefore Ho leaved and Ha gived. And determinat value is r2 = 0,709 = 50,2%. Finally, to point out is ledearship and teamwork
simultant to give contribution is good enough (50,2%) to staff performance in Sekjen Kemdikbud Senayan Jakarta.

Key words: leadearship, team work, performance

PENDAHULUAN dalam kelompok kerja (teamwork) terutama pada


Latar belakang penilitian ini adalah bahwa banyak pimpinannya. Kelompok kerja terdiri dari sekelompok
variable yang dapat dianggap mempengaruhi kinerja orang dengan kemampuan, talenta, pengalaman dan latar
(Performance) kelompok selain kepemimpinan. Faktor belakang yang berbeda yang berkumpul bersama-sama
kepemimpinan sangat diperlukan untuk mengkolaborasi untuk mencapai satu tujuan. Meskipun ada perbedaan
suatu kelompok kerja (teamwork) guna mencapai suatu diantara mereka, namun tujuan bersama merupakan
tujuan organisasi. Faktor yang sangat berperan adalah penghubung yang menyatukan sebagai suatu kelompok
kepemimpinan dalam membentuk team yang baik. kerja (team).
Seorang pemimpin diharapkan dapat berperan sebagai Koperasi merupakan suatu bentuk usaha yang banyak
figur yang menggerakkan bawahannya dan rasional, dilakukan di berbagai Negara termasuk Indonesia. Bahkan
penuh inisiatif serta kecerdasan dalam pengambilan tahun 2012 dikenal sebagai Tahun Koperasi Internasional
keputusan, kapabilitas dalam memecahkan masalah yang (International of Coorperative Year). Jumlah keseluruhan
pada akhirnya dapat meningkatkan kinerja. mencapai omzet 300 koperasi besar dunia Koperasi besar
Namun Keberhasilan pencapaian tujuan tersebut dunia ini paling besar bergerak dibidang keuangan,
juga tergantung kepada individu-individu yang ada di mencapai US$ 1,6 trilliun. Misalnya Koperasi terbesar

Jurnal Ilmiah WIDYA 33 Volume 2 Nomor 1 Maret-April 2014


Pengaruh Kepemimpinan dan Team Work terhadap
Marudut Marpaung, 33 - 40 Kinerja Karyawan di Koperasi Sekjen Kemdikbud Senayan Jakarta

pertama di dunia yaitu kredit agricole group dari perancis PEMBAHASAN


yang bergerak di sektor simpan pinjam dengan total Kepemimpinan
omzet US$ 193,58 miliar atau sekitar 1000 rupiah triliun. Menurut Wahjosumidjo (1999: 79) bahwa seorang
Urutan selanjutnya koperasi dari jepang (Adi Sasono, pemimpin memiliki kecerdasan, pertanggung jawaban,
2012:18). Namun dari 300 koperasi besar dunia tersebut, sehat dan memiliki sifat sifat antara lain Dewasa,
belum ada koperasi yang berasal dari Indonesia. Untuk keleluasaan hubungan sosial, motivasi diri dan dorongan
itu ukuran besarnya koperasi memang menggunakan prestasi serta sikap hubungan kerja kemanusiaan.
jumlah pendapatan bruto, bukan neto dan besarnya Sebaliknya dalam realitas sosial modern, juga dikenal
anggota. pemimpin karismatik, terutama dalam lingkungan sosial
Bila melihat sejarah koperasi di banyak negara, dan politik. Kemudian menurut Edwin B (2000: 101)
maka perlu untuk mendorong kebijakan publik agar bahwa pemimpin kharismatik mempunyai kesetiaan dan
mendukung koperasi, mendorong perhatian, apresiasi tanggung jawab dan dukungan dari pengikutnya. Fungsi
pemimpin lebih banyak memberikan konsultasi,
terhadap koperasi. Hal yang paling penting dari fungsi
bimbingan, motivasi dan memberikan nasehat dalam
kebijakan publik adalah kunci pedoman akan keberhasilan
rangka mencapai tujuan. Menurut Siswanto
koperasi, kebijakan publik sebagai dasar melangkah
Sastrohadiwiryo (2003: 120) banyak faktor yang dapat
kinerja pimpinan dan anggota atau kerja kelompok (team
mempengaruhi kinerja pegawai antara lain pendidikan
work) yang terlibat didalamnya.
dan pelatihan, disiplin kerja, kompensasi, iklim organisasi,
Team work merupakan kegiatan kelompok kerjasama
sistem jenjang karier, motivasi, kepemimpinan. Dalam
yang baik dalam kegiatan koperasi simpan pinjam untuk
penelitian ini mengambil salah satu faktor yang dapat
mencapai hasil yang dinginkan. Team work ini yang terdiri
meningkatkan team work. Hal ini disebabkan bahwa
dari pimpinan. Koperasi Pegawai Kemdikbud berdiri
manusia merupakan mahluk yang keinginannya tidak
tahun 1972 dengan nama koperasi Departemen Pendidikan
terbatas, sehingga mendorong untuk melakukan
dan Kebudayaan. Koperasi ini tidak berjalan dengan baik
aktivitasnya guna memenuhi kebutuhan dan kepuasan
atau pecah menjadi koperasi unit. Sekarang Koperasi yang diinginkannya.
Pegawai Sekjen Kemdikbud menjadi koperasi fungsional, Konsep esensi kepemimpinan antara lain;
menjadi koperasi yang berprestasi nasional, hal ini adalah 1. Menurut Salusu (1988,80) bahwa Kepemimpinan
karena peran seorang pimpinan yang membuat team work ditafsirkan sebagai kekuatan yang menyeleksi mimpi-
yang memuaskan untuk segala pihak. mimpi seseorang dan kemudiannya menetapkan tujuan
Penelitian ini merupakan studi kasus pada koperasi hidup seseorang. Kepemimpinan dalam pandangannya
di Sekjen Kemdikbud Senayan Jakarta, dengan data berarti sesuatu daya yang mampu menggerakkan seseorang
kepegawaian yang ada di Kemdikbud. Tujuan penelitian dari dalam dirinya dan mengarahkan seseorang kepada
ini untuk mengetahui (1) Pengaruh kepemimpinan terhadap sukses pencapaian misi (organisasi).
kinerja pegawai. (2) Pengaruh teamwork terhadap kinerja 2. Menurut Geneen (1984: 80), bahwa kepemimpinan
pegawai. (3) Pengaruh simultan kepemimpinan dan sebagai seperangkat kemampuan individual yang sangat
teamwork terhadap kinerja pegawai koperasi di Sekjen subyektif dan sulit diukur secara kualitatif dengan angka.
Kemdikbud Senayan Jakarta. Metode penelitian yang Kemampuan seseorang mempengaruhi orang lain adalah
digunakan metode penelitian kuantitatif deskriptif. bersumber dari hati nurani yang sangat subyektif tersebut.
Penelitian ini dibatasi pada variable terikat yaitu kinerja Oleh karena tidak punya ukuran obyektif, kepemimpinan
pegawai koperasi, sedangkan variable bebas yaitu tidak dapat diajarkan, apalagi ditiru oleh seseorang sejak
kepemimpinan dan teamwork. dilahirkan. Mantan Presiden Amerika, mengatakan bahwa

Jurnal Ilmiah WIDYA 34 Volume 2 Nomor 1 Maret-April 2014


Pengaruh Kepemimpinan dan Team Work terhadap
Marudut Marpaung, 33 - 40 Kinerja Karyawan di Koperasi Sekjen Kemdikbud Senayan Jakarta

kepemimpinan adalah sebuah seni yang sangat special melahirkan seorang pemimpin. Tampilnya seorang
dimiliki seseorang. Untuk melaksanakannya diperlukan pemimpin sebenarnya tergantung pada kemampuan dan
visi yang besar dari seseorang yang menjadi pemimpin. keterampilannya menyelesaikan masalah sosial dan politik
Potensi kepemimpinan visioner seorang pemimpin dapat yang memang sangat dibutuhkan disaat timbul ketegangan,
bersumber dari potensi mengembangkan seni dan perubahan-perubahan dan adaptasi. Dalam konteks
kepemimpinan. Kepemimpinan tidak dapat terlepas dari situasional, pemimpin juga dapat menunjukkan dan
konsep pemimpin yang komprehensif. menampilkan dirinya. Dalam pendekatan teoris ini,
3. Triyantoro Safaria (2003: 25) mendefenisikan pemimpin kepemimpinan perlu untuk menganalisa karakteristik
sebagai seseorang yang menempati peranan sentral atau pribadi seperti sifat-sifat intelektual dari pemimpin tersebut
posisi dominan dan pengaruh dalam satu kelompok. Dalam sekaligus dikaitkan dengan situasi dimana dia akan tampil.
konsep kepemimpinan, maka unsur yang terpenting adalah Jadi kepemimpinan dihasilkan dari sifat-sifat pribadi,
adanya peranan, kunci, dominasi serta pengaruh. warna dan karakteristik kelompoknya serta peristiwa,
Kepemimpinan akan berarti jika ada keseimbangan, jika perubahan atau masalah yang dihadapi oleh kelompok
dia berada dalam kelompok dapat diterima dan tersebut.
diinternalisasikan atau dengan kata lain, kepemimpinan
seseorang akan tampak jika ada kelompok orang yang Pendekatan Kepemimpinan
digerakkannya, diarahkan untuk satu tujuan bersama Beberapa pendekatan dalam teori kepemimpinan,
dengan menerima legitimasi kehadiran pemimpin. Secara sebagai berikut:
obyektif kepemimpinan seseorang akan tampak jika ada 1. Teori Psikoanalisis, yaitu seorang pemimpin harusnya
kemampuan intelijen, motivasi, percaya diri, dapat dapat tampil sebagai seorang ayah sebagai sumber kasih
memberikan penilaian yang baik, dominasi, agresif, sayang dan ketakutan, sebagai simbol dari super ego,
kelancaran berbicara dan cepat mengambil keputusan. sebagai tempat pelampiasan kekecewaan, frustasi dan
Selain itu faktor bawaan, hati nurani dan karakteristik agresivitas para pengikut, tetapi juga sebagai seorang
juga akan sangat mempengaruhi kepemimpinn sesorang yang memberi kasih sayang kepada pengikutnya. Oleh
yang semakin menambah bobot kualitas, potensi dan sebab itu aspek kognitif, efektif, konotatif, perilaku,
kapabilitas pemimpin. perasaan, watak, integritas, pribadi dan potensi unggulan
4. A Theory of Leadership” mendefenisikan : Leadership lamanya menjadi tuntutan kapabilitas kepemimpinan.
is an ability to persuade or direct men without use of 2. Teori antisipasi - interaksi (interaction – expectation
prestige or power of formal office or external theory) ada beberapa pendekatan yang paling menentukan
circumstance” yang artinya Kepemimpinan adalah satu karakteristik kepemimpinan.
kemampuan untuk mengajak dan atau mengarahkan orang- 3. Leader role theory” dan teori “two stage model”.
orang tanpa memakai kekuatan formal jabatan atau situasi Dalam teori “leader role theory”, dijelaskan variabel
eksternal. Leadership is the ability to create group action utama dari seorang pemimpin adalah action, interaction
toward an organizational objective with maximum dan sentiments. Apabila frekuensi interaksi dan peran
effectivenessand cooperation from each individual serta dalam aktivitas bersama itu meningkat, maka
kemampuan menciptakan kegiatan kelompok untuk perasaan saling memiliki akan timbul dan norma-norma
mencapai tujuan organisasi, dengn efektivitas maksimum kelompok akan makin jelas. Semakin tinggi jabatan
dan kerjasama dari tiap-tiap individu. Kepemimpinan seseorang, maka akan semakin tinggi pula daya adaptasi
seseorang akan dibentuk oleh hasil perpaduan antara seorang pemimpin pada ciri dan karakteristik kelompok
waktu, tempat, situasi dan keadaan (environmental). Tiap dan semakin lebar pula kadar interaksinya dan semakin
masa mempunyai keunikan tersendiri yang dapat melibatkan banyak orang. Sedangkan dalam teori “two

Jurnal Ilmiah WIDYA 35 Volume 2 Nomor 1 Maret-April 2014


Pengaruh Kepemimpinan dan Team Work terhadap
Marudut Marpaung, 33 - 40 Kinerja Karyawan di Koperasi Sekjen Kemdikbud Senayan Jakarta

stage model”, disebutkan bila seorang pemimpin mampu dan produktif untuk menuju tercapainya hasil yang
meningkatkan keterampilan pegawainya, maka secara diinginkan. Dengan sangat menekankan pentingnya
bersamaan sebenarnya sang pemimpin sedang memberikan kohesivitas. Duin, Jorn, DeBower dan Jonhson (1994)
motivasi kepada pegawainya. mendefinisikan bahwa “Collaboratotion” sebagai suatu
4. Teori humanistic (humanistic theory), menekankan proses dimana dua orang atau lebih mengimplementasikan
pada hubungan yang kohesif dan efektif dalam dinamika dan mengevaluasi kegiatan bersama.
kelompok. Manusia dalam pandangan teori ini adalah Teamwork juga bagaikan sebuah orkestra yang saling
sesuatu organism yang bisa diberikan motivasi setinggi bekerja sama menimbulkan suatu musik yang indah. Bila
mungkin. Sedangkan organisasi sebagai kelengkapan salah seorang pemain salah memainkan alat musiknya
yang bisa dimanipulasi dan dikendalikan. maka akan menimbulkan disharmonis. Team work akan
Menurut Marpaung (2012:31) bahwa dengan berhasil hanya jika mereka dapat melenyapkan kompetisi
kepemimpinan dan teamwork pada koperasi pegawai dan berkonsentrasi pada perbedaan pandangan dan
yang dilakukan dengan baik di Sekjen Kemdikbud yang keahlian untuk mengatasi masalah atau tantangan dengan
berdiri sejak 1972, akhirnya terealisasi yang sebelumnya cepat.
koperasi Kemdikbud mempunyai sejarah berpecah-pecah. Dapat di sintesiskan, bahwa teamwork adalah
Jika mengacu pada demensi humaniora, koperasi itu tidak sekelompok orang dengan kemampuan, talenta,
harus pecah menjadi unit-unit tersendiri sehingga bisa pengalaman dan latar belakang yang berbeda yang
membantu anggota memberikan pelayanan yang prima. berkumpul bersama-sama untuk mencapai satu tujuan
Dimana sebelumnya sudah wacana untuk mempersatukan dalam satu atau lebih kegiatan. Indikatornya terlihat pada
unit-unit koperasi yang ada dilingkungan Kemdikbud. kerjasama, satu arah tujuan, dialogis, delegasi dan
Kepemiminan adalah sebagai pola tingkah laku yang organisasi.
dirancang untuk mengintegrasikan tujuan individu untuk
mencapai tujuan tertentu, proses untuk mempengaruhi Kinerja Pegawai
orang lain untuk memahami dan setuju dengan apa yang Kinerja atau performa sumber daya manusia (SDM)
perlu dilakukan dan bagaimana tugas itu dilakukan secara sebagai tenaga kerja, pada dasarnya merupakan kualitas
efektif, serta proses untuk menfasilitasi upaya individu pengetahuan, keterampilan dan sikap mental seorang
dan kolektif untuk mencapai tujuan bersama. Berhasil pekerja. menurut Schriber (1989:10) performance berakar
tidaknya seseorang pemimpin di suatu perkantoran pada kata to perform, yang berarti melakukan,
pemerintahan, yang dapat dilihat indikatornya pada menjalankan, melaksanakan dan memenuhi atau
memberikan inspirasi kepada bawahan, melaksanakan menjalankan kewajiban.
dan mengembankan, memberikan petunjuk pelaksanaan, Seseorang harus mempunyai hasil kerja yang dapat
menerima tanggung jawab dan menyelesaikan persoalan. dicapai di dalam organisasi sesuai dengan tugas dan
tanggung jawab masing-masing dalam rangka mencapai
Kerja Tim (Team Work) tujuan organisasi, tidak melanggar hukum serta sesuai
Menurut Dishon and O’Leary (1994: 11) bahwa dengan moral dan etika. Kinerja hanya berlaku dalam
team work adalah group of two five students who are sebuah organisasi, dimana ada aturan, skala, alat ukuran
tied totgether by a common purpose to complete a task (tools), dan ada orang yang melaksanakannya (actors)
and to include every group members. Dalam konteks ini serta ada sekumpulan orang serta ada tujuan organisasi
Bene and Seats (1991) menegaskan bahwa premis mayor tersebut. Dalam pelaksanaannya atau pengukuran kinerja
dalam suatu tim adalah bahwa setiap orang dalam tim kemudian terdapat hubungan yang sangat erat antara
kerja harus berfungsi sebagai pemain yang kooperatif kinerja kerja perorangan (individual performance) dengan

Jurnal Ilmiah WIDYA 36 Volume 2 Nomor 1 Maret-April 2014


Pengaruh Kepemimpinan dan Team Work terhadap
Marudut Marpaung, 33 - 40 Kinerja Karyawan di Koperasi Sekjen Kemdikbud Senayan Jakarta

kinerja keseluruhan lembaga (institutional performance). Penilaian kinerja umumnya dilakukan dengan cara
Implikasi dari seluruh pengertian kinerja membandingkan kinerja aktual yang diperoleh dari hasil
(Performance) adalah bahwa tujuan yang ingin dicapai penelitian terhadap karyawan dengan standar kerjanya.
sebuah perusahaan sangat ditentukan oleh kinerja kerja Istilah “kinerja jabatan” yang berkaitan dengan analisis
individu yang terlibat di dalamnya. Kinerja seorang jabatan dimaksudkan untuk menyaring dan
pegawai dikatakan baik, jika dia memenuhi persyaratan menilai/meramal kinerja sesungguhnya dalam rangka
yang ditetapkan organisasi, misalnya keterampilan (skill) penenempatan pada suatu jabatan tertentu.
tinggi, mau bekerja karena diberi upah, serta memberikan
harapan (expectation) masa depan yang lebih baik. Oleh Metode Penilaian Kinerja
karena itu terdapat hubungan yang erat antara pelaksanaan Metode penilaian kinerja dibagi menjadi 2 macam
tugas (performance) motivasi, harapan, dan produktivitas. yaitu:
1. Penilaian kerja yang berorientasi ke masa lalu; hasil
Penilaian Kinerja penilaian kinerja masa lalu bermanfaat sebagai umpan
Kinerja merupakan seperangkat hasil yang dicapai balik bagi karyawan untuk mengetahui kelebihan dan
dan merujuk pada tindakan pencapaian serta pelaksanaan kekurangannya selama proses bekerja sehingga dapat
sesuatu pekerjaan yang diminta (Stolovitch and Keeps, dicari dan ditemukan cara-cara meningkatkan dan
1992) Untuk mengukur kinerja tersebut, perusahaan pada memperbaiki kinerja masa depannya. Teknik yang dipakai
umumnya mengadakan sistem penilaian kinerja dalam penilaian kinerja masa lalu berupa skala peringkat,
(performance appraisal) yang dapat dinilai secara checklist, metode insiden kritikal, catatan penyelesaian
kuantitatif yaitu dengan angka dan dilakukan secara pekerjaan, skala peringkat berdasarkan perilaku, observasi
obyektif, sebagai berikut: (1) Deskripsi secara sistematik lapangan, demostrasi kemampuan melaksanakan tugas,
tentang relevansi antara tugas-tugas yang diberikan dengan dan metode perbandingan.
pelaksanaannya oleh seorang pekerja, (2) Usaha 2. Penilaian Kinerja dengan berorientasi ke masa depan
mengidentifikasikan, mengukur, dan mengelola pekerjaan berguna sebagai instrumen untuk meramalkan kemampuan
yang dilaksanakan oleh para pekerja di lingkungan seseorang di masa depan, yang kemudian akan berguna
perusahaan. (3) Kegiatan mengidentifikasi pelaksanaan untuk pengambilan keputusan tentang penempatan,
pekerjaan dengan menilai aspeknya yang difokuskan pada promosi, alih tugas dan alih wilayah. Teknik utama
pekerjaan. (4) Kegiatan pengukuran sebagai usaha penilaian kinerja masa depan adalah “assessment centres”
menetapkan keputusan tentang sukses atau gagal dalam yaitu dengan menggunakan pusat-pusat penilaian.
melaksanakan pekerjaan oleh seorang pekerja.
Penilaian kinerja perusahaan menggunakan formulir- Performa Koperasi
formulir penilaian untuk kinerja karyawan apakah ada Menurut Hasanuddin (2012: 33) bahwa kemajuan
kemajuan atau tidak. Melalui pendekatan aspek manusiawi suatu koperasi dapat terlihat apabila koperasi tersebut
untuk memotivasi para karyawan dan pelatihan diharapkan mempunyai visi, sehingga koperasi dapat berkembang
kinerja para karyawan dapat ditingkatkan. Dengan kata menjadi koperasi mandiri berkualitas dan benar-benar
lain program pelatihan juga dapat memberikan nilai (Value) menjadi tumpuan anggota untuk menjadikan pelayanan.
bagi seorang individu selaku karyawan, baik dalam hal Terdapat tiga kriteria untuk menilai kinerja koperasi yaitu
peningkatan kerja dalam bidang pengetahuan, (1) sehat organisasi sehingga dapat melaksanakan RAT
keterampilan, sikap maupun kelakuan sosial. (Anggaran Rumah Tangga) tepat waktu. Rapat pengurus
Untuk pekerja akan mengukur tingkat kinerjanya, salah rapat gabungan dengan pengawas dilaksanakan secara
satu cara dengan menggunakan formulir penilaian. rutin termasuk koordinasi dengan pejabat di lingkungan.

Jurnal Ilmiah WIDYA 37 Volume 2 Nomor 1 Maret-April 2014


Pengaruh Kepemimpinan dan Team Work terhadap
Marudut Marpaung, 33 - 40 Kinerja Karyawan di Koperasi Sekjen Kemdikbud Senayan Jakarta

(2) sehat pemodalan, dilihat dari grafik kinerja permodalan negatif terhadap kinerja. Koefisien regresi variabel
koperasi Sekjen Kemdikbud cukup bagus, (3) Sehat usaha; teamwork sebesar 0,803, menyatakan teamwork dengan
keberhasilan kinerja secara reguler yang dikaitkan dengan asumsi variabel kepemimpinan konstan, berpengaruh
proses pencapaian tujuan kinerja setiap personel pada positif terhadap kinerja.
koperasi simpan pinjam. Selanjutnya pengujian hipotesis penelitian kekuatan
pengaruh yang terjadi antara kedua variabel bebas
terhadap variabel terikat, baik secara sendiri maupun
Desain Penelitian secara bersama-sama uji t dan uji F.
Keterkaitan beberapa variabel digambarkan sebagai
berikut: Analisis Koefisien Determinasi Berganda
Untuk mengetahui pengaruh variabel Kepemimpinan
Kepemimpinan (X1)
dan Teamwork terhadap Performans Pegawai , dapat
Kinerja Pegawai
Koperasi (Y) digunakan analisis Koefisien Determinasi (KD) yaitu
sebagai berikut: KD = 50,2%, Dengan demikian KD (r)2
Teamwork (X2)
adalah 0,502 yang berarti kinerja pegawai sebesar 51,2
Gambar: Diagram Keterkaitan antar Variabel % ditentukan oleh kepemimpinan dan Teamwork,
sedangkan sisanya sebesar 48,8 % dipengaruh oleh
Variabel bebas (independent) Kepemimpinan dan faktor lain, antara lain motivasi kerja, disiplin kerja,
Teamwork sedangkan variabel terikat adalah Kinerja promosi, kompetensi, profesionalisme dan kesejahteraan
Pegawai Koperasi. Tempat Penelitian Koperasi di Sekjen pegawai.
Kemdidbud Senayan Jakarta, waktu penelitian dilakukan
selama 4 bulan, dimulai sejak bulan agustus s/d Pengujian Hipotesis Statistik Partial dengan Uji t
untuk Pengaruh Kepemimpinan terhadap Kinerja
november 2012. Populasi dalam penelitian ini adalah Pegawai Koperasi di Sekjen Kemdidbud Senayan
seluruh Kepegawaian Sekjen Kemdikbud Senayan Jakarta. Jakarta
Sampel diambil sebesar 20 orang pegawai sebagai Pengujian hipotesis statistik menunjukkan
responden. Metode pengumpulan data dalam penelitian signifikansi 0,599 > 0,05 maka secara parsial
ini mencakup tiga variabel penelitian, yaitu: (1) kepemimpinan berpengaruh tidak signifikan terhadap
Kepemimpinan, (2) Teamwork (3) Kinerja pegawai Performans Pegawai Koperasi di Sekjen Kemdidbud
koperasi, pelaksanaan pengumpulan data untuk semua Senayan Jakarta.
variabel tersebut dilakukan oleh peneliti sendiri kemudian
dilanjutkan dengan analisis data dengan, analisis regresi Tabel 1. Dengan SPSS-17.0 Hasil Pengujian Hipotesis
dan korelasi berganda dan pengujian hipotesis. Uji-t Variabel Kepemimpinan dan Teamwork terhadap
Performans Pegawai Koperasi
Analisis Hasil Penelitian untuk Kepemimpinan, Coefficientsa
Teamwork dan Kinerja Pegawai di Sekjen Kemdidbud Model Unstandardized Standardized
Senayan Jakarta Coefficients Coefficients
B Std. Error Beta t Sig.
Hasil analisis data dengan bantuan pengolahan
1 (Constant) 41,935 11,532 3,636 ,002
computer berdasarkan perhitungan diperoleh persamaaan P1 -,130 ,242 -,136 -,536 ,599
TW.1 ,530 ,167 ,803 3,170 ,006
regresi berganda sebagai berganda adalah Y = - 0,136
a. Dependent Variable: PP.1
X1 + 0,803 X2. Koefisien regresi standardized variabel
kepemimpinan sebesar -0,136, menyatakan kepemimpinan Pemimpin menunjukkan segala hal agar sesuatu
dengan asumsi variabel teamwork konstan berpengaruh nampak menjadi jelas, yang penting dan mana yang

Jurnal Ilmiah WIDYA 38 Volume 2 Nomor 1 Maret-April 2014


Pengaruh Kepemimpinan dan Team Work terhadap
Marudut Marpaung, 33 - 40 Kinerja Karyawan di Koperasi Sekjen Kemdikbud Senayan Jakarta

kurang penting, mana yang utama dan mana yang tidak lebih strategis lagi menjadi pedoman untuk menjawab
mana yang perlu prioritas dan mana yang boleh di bagaimana organisasi akan mencapai sukses dalam
belakangkan. Pimpinan harus dapat memberikan tauladan usahanya, hal ini yang terkandung dalam performans
kepada anggota/pegawainya, karena pimpinan menjadi pegawai koperasi adalah pola komunikasi yang dilakukan
panutan para bawahan nya, dapat memberikan contoh secara terbuka. Baik dari pihak pemimpin maupun dari
yang baik, jujur, adil berdisiplin, mematuhi segala pegawai, komunikasi yang dilakukan secara akan
ketentuan dan peraturan yang telah ditetapkan. Tidak menjamin kelancaran arus informasi dalam organisasi.
semua anggota kelompok persepsinya sama, tidak semua Penilaian kinerja pegawai merupakan proses yang
anggota ketaatan, kepatuhan atau kegairahnya sama. Di berkelanjutan untuk menilai kualitas kerja personel dan
antara anggota kelompok tentu ada yang mengalami usaha untuk memperbaiki unjuk kerja personel dalam
deviasi negatif, individu sering mengekspresikan perilaku pekerjaan, terlihat dari teamwork yang dimiliki pegawai
yang berupa penyimpangan-penyimpangan sebagai tersebut. Dengan hasil diatas 70,9 % (pedoman korelasi),
pemimpin tugas nya mengendalikan. menunjukkan kuat pengaruh teamwork kuat terhadap
Dengan demikian kepemimpinan didukung faktor- performans pegawai koperasi pegawai ada di Sekjen
faktor yang dimiliki yaitu karakteristik pribadi pimpinan Kemdikbud Senayan Jakarta. Dan terdapat pribadi
terhadap performans, teamwork, salary, keluarga, personel atau kelompok pada masa tertentu dapat menilai
organisasi, pengembangan karir dan kepedulian. hasil karya yang ditampilkan terhadap pencapaian sasaran
Implementasi kerja pemimpin dapat dilakukan dengan sistem manajemen khususnya koperasi Sekjen Kemdikbud
performans pegawai koperasi di Sekjen Kemdikbud Senayan Jakarta.
Senayan Jakarta lebih baik.
Pengujian Hipotesis Pengaruh Kepemimpinan dan
Pengujian Hipotesis Kedua Uji t untuk Pengaruh Teamwork Secara Simultan terhadap Kinerja Pegawai
Teamwork terhadap Kinerja Pegawai Koperasi di Koperasi di Sekjen Kemdidbud Senayan Jakarta
Sekjen Kemdidbud Senayan Jakarta Keputusan yang diambil adalah pengaruh
Pengujian hipotesis statistik dilakukan dengan uji kepemimpinan dan teamwork secara simultan terhadap
t dan diperoleh signifikansi sebesar 0,006 < 0,05, maka performans pegawai koperasi pegawai di Sekjen
secara parsial teamwork berpengaruh signifikan terhadap Kemdidbud Senayan Jakarta adalah signifikan dengan
performans Pegawai Koperasi di Sekjen Kemdidbud signifikansi 0,003 < 0,05. Lihat pada tabel 2 berikut:
Senayan Jakarta.
Teamwork tidak lepas kerjasama dari pegawai yang Tabel 2. Hasil Pengujian Hipotesis Keseluruhan
ada untuk bekerja dan teamwork pegawai merupakan Variabel
Model Summary b
suatu falsafah yang didasari oleh pandangan hidup sebagai Model R R Adjusted Std. Change Statistics
Square R Square Error of R F df1 df2 Sig. F Durbin-
nilai- nilai yang menjadi sifat manusia. Kebiasaan bekerja the Estimate Square Change Change Watson
Change
membudaya dalan kehidupan pribadi, masyarakat atau 1 ,709a ,502 ,444 1,967 ,502 8,577 2 17 ,003 1,566

organisasi akan tercermin dari sikap menjadi perilaku a. Predictors: (Constant), TW.1, P1
b. Dependent Variable: PP.1

kita, kepercayaan, cita–cita, pendapat dan tindakan yang


terwujud sebagai “Kerja” atau “Bekerja” dalam team. Penilaian Performans pegawai dari hasil koefisien
Berdasarkan diatas, maka yang dapat diambil adalah pola korelasi, menunjukkan bahwa hubungan kepemimpinan
perilaku, nilai-nilai atau norma–norma yang berlaku dalam lebih kuat dibandingangkan performans poersonil, menilai
organisasi atau dimana pegawai tersebut bekerja. performans pegawai dan memberikan umpan balik harus
Sebenarnya berfungsi mengarahkan atau membimbing didukung faktor performans pegawai dan kepemimpinan.
pegawai dalam menyelesaikan pekerjaannya. Team works Untuk meningkatkan performans pegawai koperasi

Jurnal Ilmiah WIDYA 39 Volume 2 Nomor 1 Maret-April 2014


Pengaruh Kepemimpinan dan Team Work terhadap
Marudut Marpaung, 33 - 40 Kinerja Karyawan di Koperasi Sekjen Kemdikbud Senayan Jakarta

merupakan pekerjaan yang tidak mudah, akan tetapi DAFTAR PUSTAKA


Agus Sunyoto, Manajemen Sumber Daya Manusia, Rajawali Grafindo
sebaliknya sangat sulit dan kompleks karena terkait dan Perkasa, Jakarta, 1998
saling berhubungan dengan faktor lain yang lain. Dengan Dishon D & O’Leary. W.P.” Aguidebook for Coorperative Learning”
Atchnique for Creating More Effective School, Holmes Beach
demikian performans pegawai hanya dapat ditingkatkan Fl, Learning Publication,2rd Edition, 1994.
jika sudah memenuhi beberapa persyaratan dan Edwin B. Flippo, Manajemen Personalia, Jakarta, Erlangga
Freeman, G.L. and Taylor, The Applied of Multiple Regressio, New
berpengaruh dengan faktor yang terkait. York: Prentice Hall Inc, 1996.
Geneen, Organization and Behavior, Engle Wood Cliff, Prentice Hill,
1994.
PENUTUP Gisela Hageman, Motivasi Dalam Organisasi, Jakarta IPPM dan
Pustaka Binaman Presindo, 1993
Kesimpulan Heidjrachman Ranupandojo & Suad Husnan. Manajemen Personalia,
1. Terdapat pengaruh negatif tidak signifikan kinerja BPFE, Yogyakarta 1996
H. Hadari Nawawi, Manajemen Sumber Daya Manusia, Untuk Bisnis
pegawai koperasi di Sekjen Kemdikbud Senayan Jakarta yang Kompetitif , Gajah Mada University Press, 2001
James H. Donelly, James L. Gibson dan John M. Ivancevich,
2. Terdapat pengaruh positip signifikan teamwork terhadap Fundamental of Management, Business Publication, Texas 1984
kinerja pegawai koperasi di Sekjen Kemdikbud Senayan Michael Amstrong, Manajemen Sumber Daya Manusia , Elex Media
Komputindo, Jakarta, 1991
Jakarta. Miftah Toha, Manajemen Kepemimpinan, Bumi Aksara, Jakarta, 1995
3. Kepemimpinan dan teamwork secara bersama–sama Majalah Bulanan,Usaha Kecil Menengah, Edisi 67 dam 74 Tahun ke
VII, Januari dan Agustus , Jakarta, 2012
memberikan kontribusi terhadap performans pegawai Paul Hersey dan Kenneth Blanchard, Manajement of Organizational
Behavior, Utilizing Human Resources, Prentice Hall, New
koperasi Jersey, 1988
Ridwan dan Engkos, Cara Menggunakan dan Memaknai Analisis
Jalur (Alfabeta Jakarta, 2006)
Saran–saran Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
1. Seorang pemimpin memiliki sikap kepemimpinan Rineka Cipta, Jakarta, 2010.
Sugiyono ,Metode Peneitian Bisnis. Alfabeta Jakarta Sugiyono, 2006
yang dinamis, kreatif, inovatif dalam perusahaan/instansi Siswanto Sastrohadiwiryo, Manajemen Tenaga Kerja Indonesia, Edisi
Dua, Jakarta, Bumi Aksara, 2003
yang dipimpinnya agar dapat meningkatkan kinerja Suradinata, Emaya,Pemimpin dan Kepemimpinan Pemerintahan :
pegawaianya Pendekatan Budaya , Moral, dan Etika, Gramedia Pustaka
Utama, Jakarta 1997.
2. Seorang pemimpin harus lebih memperhatikan Triantoro Safaria, Kepemimpinan, Graha Ilmu, Yokyakarta, 2003
kepemimpinan mempertahankan teamwork yang solid Wahjosumidjo, Kepemimpinan dan Motivasi, Ghalia Indonesia, 1999
Wayne F. Cascio, Managing Human Resources: Productivity, Quality
dan baik menyelesaikan tugasnya sehingga dapat of Work Life, Profits, USA:Mc. Graw-Hill, Inc., 1991
Wether and Keith Davis, Human Resources and Personnel Management,
meningkatkan Kinerja Pegawai Koperasi Mc Graw Hill, 2002 .
3. Untuk meningkatan Kinerja Pegawai Koperasi di
Sekjen Kemdidbud Senayan Jakarta sebaiknya pemimpin
perlu lebih memperhatikan kebutuhan pegawai seperti
memotivasi pegawai dan memberikan kesejahteraan.

Jurnal Ilmiah WIDYA 40 Volume 2 Nomor 1 Maret-April 2014

Anda mungkin juga menyukai