Ainun Nuzullah
Universitas Negeri Malang
ainunnuzullah98@gmail.com
Bahasa Arab merupakan salah satu mata pelajaran yang masuk ke dalam
kurikulum pendidikan. Pada umumnya mata pelajaran ini diajarkan di sekolah
berbasis Islam atau madrasah. Beberapa peserta didik menganggap bahwa bahasa
Arab merupakan mata pelajaran yang cukup sulit karena pada dasarnya penggunaan
bahasa ini jarang digunakan dalam interaksi sehari-hari. Padahal banyak sekali
manfaat yang bisa kita ambil dalam mempelajari bahasa Arab, salah satunya adalah
bisa memaknai al Qur’an atau buku-buku berbahasa Arab yang berlandaskan agama
lainnya. Sulastri (2016) mengungkapkan tujuan utama pembelajaran bahasa Arab
adalah pengembangan kemampuan peserta didik dalam menggunakan bahasa baik
itu lisan maupun tulis.
Oleh karena itu bahasa Arab cukup penting untuk diajarakan disekolah
berbasis Islam atau madrasah secara efektif. Pembelajaran bahasa Arab juga masuk
kedalam ujian berstandar nasional bagi peserta didik madrasah, baik madrasah
ibtidaiyah, madrasah tsanawiyah, madrasah aliyah atau bahkan sekolah bebasis
islam seperti SDI (sekolah Dasar Islam), SMPI (Sekolah Menengah Pertama Islam),
maupun SMAI (sekolah Menengah Atas Islam).
PEMBAHASAN
Kosakata
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia kosakata merupakan
pembedaharaan kata. Sedangkan Al-khowali (dalam Siro, 2018) juga berpendapat
bahwa kosakata adalah satuan linguistik bebas yang paling kecil, yang terdiri dari
morfem tunggal ataupun terdiri dari gabungan beberapa morfem. Dalam kata lain
kosakata juga bisa disebut sebagai kombinasi dari beberapa morfem. Selain itu Kafi
(2017:18) dalam skripsinya juga berpendapat bahwa kosakata adalah kumpulan
huruf yang mencakup dua karakter atau lebih, dan terdiri dari kalimat bahasa yang
digunakan untuk menyampaikan maksud dari pikiran. Berdasarkan dari beberapa
pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa kosakata adalah kumpulan dari
beberapa kata yang terdiri dari dua karakter ataupun bisa lebih, yang digunakan
dalam menyusun kalimat.
dalam ungkapan saat berhadapan dengan benda atau objek kata, lemah daya
lekatnya dalam ingatan mahapeserta didik, dan juga tidak semua kosa kata
bahasa asing ada padanannya yang tepat dalam bahasa ibu. Oleh karena itu,
cara penerjemahan ini direkomendasikan sebagai senjata terakhir dalam
pembelajaran kosa kata, digunakan untuk kata-kata abstrak atau kata-kata
yang sulit diperagakan untuk mengetahui maknanya.
Dalam kegiatan pembelajaran kosakata, hendaknya dimulai dari kosakata dasar
yang tidak mudah berubah dan mudah untuk dipelajari. Banyak sekali motede,
model ataupun teknik yang digunakan untuk mengajarkan kosakata dalam kegiatan
pembelajaran. Ahmad Fuad Effendy (dalam jurnal Jubir, 2017) menjabarkan
beberapa tahapan dan teknik pembelajaran kosakata dalam mengenal dan
memperoleh kosakata, antara lain:
pada akhir tahap operasional konkrit memasuki tahap operasional formal dengan
karakteristik sebagai berikut:
1. Tahap operasional konkrit, yang terjadi pada usia 7-11 tahun. Ciri pokok
perkembangan pada tahap ini, yaitu 1) anak sudah mulai menggunakan
aturan aturan yang jelas dan logis, dan ditandai adanya reversible dan
kekekalan, 2) anak tidak perlu coba-coba dan membuat kesalahan karena
anak sudah berfikir dengan “kemungkinan”, dan 3) anak telah melakukan
pengklasifikasian dan pengaturan masalah.
2. Tahap operasional formal, yakni perkembangan intelektual yang terjadi
pada usia 11-15 tahun. Pada tahap ini kondisi berfikir anak, yaitu: 1) bekerja
secara efektif dan inovatif, 2) menganalisi secara kombinasi, 3) berfikir
secara proporsional, dan 4) menarik generalisasi secara mendasar pada satu
macam isi.
Biggs dan Collins (1982) menemukan teori Structure of the Observed Learning
Outcome (SOLO) yaitu struktur hasil belajar yang teramati. Taksonomi SOLO
digunakan untuk mengukur kemampuan siswa dalam merespon masalah yang
diklasifikasikan menjadi lima level berbeda dan bersifat hirarkis yaitu:
prestructural, unistructural, multistructural, relational, dan extended-abstract.
Siswa pada level prestruktural tidak dapat melakukan tugas yang diberikan atau
melaksanakan tugas dengan data yang tidak relevan. Siswa pada level unistruktural
dapat menggunakan satu penggal informasi dalam merespons suatu tugas
(membentuk suatu data tunggal). Siswa pada level multistruktural dapat
menggunakan beberapa penggal informasi tetapi tidak dapat menghubungkannya
secara bersamasama (mempelajari data pararel). Siswa pada level relational dapat
memadukan penggalan-penggalan informasi yang terpisah untuk menghasilkan
penyelesaian dari suatu tugas. Siswa pada level extended abstrak dapat menemukan
prinsip umum dari data terpadu yang dapat diterapkan untuk situasi baru
(mempelajari konsep tingkat tinggi).
Kosakata Bergambar merupakan salah satu cara yang dapat digunakan dalam
kegiatan pembelajaran yang bertujuan untuk penguasaan kosakata, khususnya
kosakata bahasa Arab. Selain itu, Kosakata Bergambar juga bisa mempermudah
guru dalam mengajarkan kosakata bahasa Arab kepada peserta didik karena dalam
penerapannya, Kosakata Bergambar membebaskan peserta didik dalam
membayangkan makna kosakata yang baru saja diketahuinya, hal ini memudahkan
mereka dalam menghafal kosakata tersebut
membuat peserta didik menjadi lebih ingat dengan kosakata apa saja yang baru saja
mereka dapatkan. Berbeda halnya dengan hanya sekedar menulis, menggambar dan
mewarnai kosakata yang baru didapat, bisa membuat peserta didik menjadi lebih
mudah ingat dan faham akan makna dari kosakata tersebut.
Misalnya untuk kata ‘meja’ atau dalam bahasa arab disebut maktabun dan
gambar meja. Gambar ‘meja’ tidak mengandung informasi abstrak seperti yang
berhubungan dengan kata-kata meja, seperti apa bentuknya, tekstur ataupun
warnaya. Akan tetapi gambar meja tersebut mengandung sejumlah informasi
konkrit dari sebuah meja secara spesifik. Pada intinya, gambar lebih mudah
menangkap informasi konkret sebagaimana bentuk asli dari gambar tersebut.
terutama dalam hal membuat kalimat sederhana dari gambar yang telah
mereka buat.
Beberapa langkah-langkah diatas merupakan cara dari bagaimana
menerapkan Kosakata Bergambar pada pembelajaran bahasa Arab, khususnya
dalam penguasaan kosakata. Pada intinya Kosakata Bergambar merupakan
salah satu yang bisa digunakan untuk menguasai kosakata baru, terutama dalam
hal mengingat makna dari kosakata tersebut. Kegiatan menggambar dan
mewarnai kosakata yang baru saja dipelajari dapat membuat peserta didik lebih
mudah menghafal dan memahami kosakata tersebut.
KESIMPULAN
Selain itu, Ahmad Fuad Effendy (dalam jurnal Jubir, 2017) menjabarkan
beberapa tahapan dan teknik pembelajaran kosakata dalam mengenal dan
memperoleh kosakata, antara lain: (a) mendengarkan kata, (b) mengucapkan kata,
(c) mendapatkan makna kata, (d) membaca kata. (e) menulis kata, dan (f) membuat
kalimat dari kata-kata yang baru dipelajari. Beberapa tahapan tersebut merupakan
dasar bagi seseorang apabila ia sedang belajar bahasa baru.
Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk bisa menambah kosakata, baik dalam
proses pembelajaran maupun pengembangan kemampuan di bidang bahasa
tersebut. Salah satunya yaitu dengan menerapkan Kosakata Bergambar dalam
kegiatan pembelajaran. Kosakata Bergambar yang dimaksud dalam makalah ini
yaitu peserta didik menggambar dan mewarnai sendiri kosakta yang baru dia dapat
atau pelajari. Kosakata Bergambar membebaskan peserta didik dalam
membayangkan makna kosakata yang baru saja diketahuinya, hal ini memudahkan
mereka dalam menghafal kosakata tersebut. Hal ini sesuai dengan pendapat yang
dikemukakan oleh Strenberg (2008) (dalam Skripsi Wahyu, 2010), yang
mengatakan bahwa gambar lebih menunjukkaan keadaan-keadaan yang ada di
dunia nyata dengan jelas dan konkret, sesuai dengan bentuk aslinya. Keadaan-
keadaan ini mirip dengan ciri-ciri dan sifat-sifat objek dunia nyata. Disamping itu,
kata merupakan simbol-simbol yang bersifat arbitrer sehingga penggunaannya
memerlukan pengaplikasian aturan-aturan. Selain itu, sifat dari kata yang abstrak
membuatnya butuh sesuatu untuk menjelaskan agar bisa difahami maksud dan
maknanya. Intinya, seseorang akan lebih mudah menghafal kosakata yang baru ia
dapatkan dengan cara menggambar, daripada hanya sekedar menulisnya saja di
sebuah kertas.
Saran
. البحث العلمي. فعالية تعليم املفردات باتباع اسرتاتيجية دوائر املفهوم.٧١٠٢ . كايف,املنفلوطي
جامعة شريف هداية اهلل اإلسالمية احلكومية جاكرتا
تعليم مفردات اللغة العربية يف روضة األطفال "تأديب اآلمني" بنجرماسني.٧١٠2 . مرأة,رب رضيا
ّ
جامعة موالنا مالك. رسالة املاجسرت. اكتساب اللغة الثانية:يف ضوء علم اللغة النفسي
إبراهم اإلسالمية احلكومية ماالنج
استخدام وسيلة الكتاب املصور يف تعليم املفردات العربية لدى تالميذ.5،78 . سريا,مسواري
جامعة. البحث العلمي. ميدان، ديناي52 الصف اخلامس باملدرسة االبتدائية احملمدية
سومطرة الشمالية اإلسالمية احلكومية
Jabir, Muh. 2017. Kosa Kata Bahasa Arab Dan Hubungannya Dengan
Keterampilan Berbicara Bahasa Arab. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
IAIN Palu. (Online).
(https://jurnal.iainpalu.ac.id/index.php/ist/article/view/271) diakses pada 10
Maret 2020