تطبيق طريقة اإلمالء في تحسين مهارات الكتابة العربية لدى طالب الصف السابع
MISRAWATI
1956041027
2022
DAFTAR ISI
i
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam kegiatan pembelajaran bahasa merupakan salah satu sarana
paling penting, tidak hanya itu, bahasa juga merupakan alat yang digunakan
untuk berinteraksi dengan siapapun di dunia ini, bahasa yang digunakan
dalam kehidupan sehari-hari ialah untuk mempermudah dalam
berkomunikasi dengan satu dan lainnya. Bahasa juga merupakan alat
komunikasi yang utama, kreatif dan cepat bagi manusia untuk
menyampaikan ide, pikiran dan perasaan. Bahasa juga tidak mungkin
terpisah dari kehidupan manusia, karena manusialah yang menggunakan
bahasa itu sendiri untuk berinteraksi.5 Diantara bahasa-bahasa dunia bahasa
Arab menjadi bahasa tertua dan paling lama digunakan di dunia (Hidayat,
2012:82).
Bahasa arab terdiri dari beberapa cabang ilmu antara lain: Nahwu,
sharaf, balaghah, muthala‟ah, mufradat, dan lain-lain. Suatu sistem
pembelajaran bahasa arab yang ideal di samping mampu mengantarkan
siswa menguasai cabang- cabang ilmu tersebut diatas, juga mampu
mengantarkan siswa mempunyai ketrampilan-ketrampilan bahasa
(Maharotul Lughah), salah satunya adalah keterampilan menulis (Maharatul
Kitabah).
1
kesalahan dalam menulis dan mengantarkan pembelajarnya kepada
pengetahuan yang lebih baik dalam menulis, sebab tulisan merupakan
pengganti mutakallim (pembicara).
Problematika menulis bahasa arab pada siswa adalah tulisan arab yang
berbeda sama sekali dengan tulisan latin, juga menjadi kendala tersendiri
bagi pelajar bahasa arab non arab, khususnya di Indonesia. Tulisan latin
dimulai dari kanan ke kiri, sedangkan tulisan arab dimulai dari kiri ke
kanan. Huruf latin hanya memiliki dua bentuk, yaitu huruf capital dan huruf
kecil, maka huruf arab mempunyai berbagai bentuk, yaitu berdiri sendiri,
awal, tengah, dan akhir. Misalnya huruf „ain, bentuk berdirinya dengan
awalnya berbeda, juga dengan bentuk akhirnya. Itulah perbedaan tulisan
bahasa Indonesia dengan Bahasa Arab.
2
Tujuan pembelajaran bahasa arab dengan menggunakan metode imla‟
ini untuk melatih siswa melatih pendengaran siswa, mengukur daya ingat
siswa, dan melatih menulis. Dalam metode ini secara tidak langsung siswa
juga bisa melatih berbicara bahasa arab dengan mengulang kalimat yang
telah dibacakan oleh guru. Pembelajaran menulis merupakan pembelajaran
yang memerlukan perhatian khusus, perhatian tersebut dapat di berikan oleh
guru yang mengajar ataupun dari pihak-pihak yang terlibat dalam
pembelajarannya tersebut (Hasani, (2013:58). Keterampilan menulis jika
tidak di selingi dengan praktik akan menjadi salah satu faktor kurangnya
siswa dalam penulisan tersebut.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah dalam judul, maka penulis dapat
mengambil Rumumas Masalah yaitu: “Bagaimana penerapan Metode imla’
3
dalam pembelajaran menulis bahasa arab siswa kelas VII MTs Al-Aqsha
Massaile Kabupaten Sinjai?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan, maka dapat ditarik
tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana penerapan
metode Imla’ dalam pembelajaran bahasa arab siswa kelas VII MTs Al-
Aqsha Massaile Kabupaten Sinjai.
D. Manfaat Penelitian
Dalam penelitian inidiharapkan mampu membawa manfaat secara
langsung maupun tidak langsung dalam dunia pendidikan. Adapun manfaat
dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
4
c. Bagi peneliti lain, dapat dijadikan sebuah referensi penelitian yang
berhubungan dengan penerapan Metode Imla’ dalam meningkatkan
keterampilan menulis bahasa arab siswa.
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Pembelajaran Bahasa Arab
6
Tujuan pembelajaran bahasa arab jika dilihat dari sisi pendidikan
adalah agar dapat menjadikan bahasa arab mudah dikuasai oleh para pelajar,
sementara bagi pelajar tujuannya adalah agar dapat menguasai bahasa arab.
Pada umumnya, moivasi dan dorongan pembelajaran bahasa arab di
Indonesia adalah untuk tujuan agama, yaitu untuk menguji dan
memperdalam ajaran islam dan sumber-sumber yang berbahasa arab
(Iswanto, 2017:1).
Tujuan menulis bahasa arab yaitu agar siswa mampu menuangkan ide
atau gagasan, pengalaman, serta mengungkapkan perasaan melalui teks
bahasa arab. Selain itu, keterampilan menulis bahasa arab juga bertujuan
untuk mengespresikan diri sekaligus untuk memperoleh masukan dari
pembaca. Secara umum, tujuan dari keterampilan menulis bahasa arab antara
lain sebagai berikut (Taufiq, 2011:63):
7
a. Mampu menulis huruf hijaiyyah dengan harakat dan mampu
membunyikannya.
b. Mampu menulis huruf hijaiyyah secara terpisah maupun bersambung
dan mampu mampu mengetahu letak huruf-huruf itu sendiri.
c. Mampu memahami dengan benar mengenai teori penulisan bahasa
arab.
d. Mengetahui bentuk-bentuk tulisan.
e. Mampu menulis dari arah kanan ke kiri.
f. Mengetahui tanda baca dan fungsinya.
g. Mampu mengaktualisasikan ide atau gagasan dalam tulisan dengan
susunan kalimat yang baik.
3. Metode Imla’
Metode Imla’ disebut juga dengan metode dikte atau metode menulis
dimana guru mengucapkan materi pelajaran dan siswa menuliskan apa yang
telah diucapkan oleh guru. Imla’ dilakukan untuk mengukur kemampuan
peserta didik dalam menuliskan apa yang didengarkan. Imla’ mempunyai
banyak manfaat dan mempunyai kaitan dengan keterampilan lainnya, yaitu
sebagai sarana latihan menulis dengan ejaan yang benar dan melatih peserta
didik membedakan bunyi-bunyi yang mirip seperti bunyi huruf ز- ذ, ث-س.
Pada dasarnya, metode Imla’ dapat dibagi menjadi 4 jenis yang bisa
diterapkan sesuai tahapan kemampuan kognitif, yaitu sebagai berikut:
a. Imla’ Manqul
Siswa menyalin teks bacaan atau kalimat yang ada di dalam kitab atau
tulisan guru di papan ke dalam buku tulis. Imla‟ jenis ini untuk tingkat
pemula, dimana mereka lebih di tekankan untuk cermat dan teliti saat
membaca tulisan dan menyalinnya.
b. Imla’ Mandhur
Siswa melihat dan mempelajari teks bacaan atau kalimat yang ada di
kitab atau yang ada di papan tulis, lalu menutup kitab atau membelakangi
8
papan tulis. Selanjutnya, guru mendiktekan teks bacaan atau kalimat yang
sama. Imla’ mandhur tidak hanya menuntut siswa cermat dan teliti saat
membaca, tetapi juga harus mengingat bentuk tulisannya dan
berkonsentrasi dengan bacaan guru. Mata, telinga dan kekuatan daya
ingat harus saling mendukung.
Metode pengajara imla‟ mandhur sama dengan mengajarnya dengan
Imla’ Manqul. Perbedaannya adalah setelah selesai membaca bahan atau
materi yang di imla‟kan dan Tanya jawab seputar kata-kata sulit,
kemudian mengerjakannya lalu ditutup materi imla‟ seluruhnya.
Sehingga setelah materi tersebut di tutup kemudian guru membacakan
materi imla‟ tersebut kepada siswa, kata demi kata seperti yang telah
disebut di atas.
c. Imla’ Masmu’
Siswa menulis teks bacaan atau kalimat yang dibacakan oleh guru
tanpa melihatnya terlebih dahulu. Metode ini untuk tahapan lebih tinggi,
dimana siswa telah menguasai teori-teori imla yang sudah di ajarkan dan
kemudian menuliskan dengan cepat dan benar.
d. Imla’ Ikhtibary
Metode ikhtibary ini merupakan imla’ yang diberikan kepada siswa
yang telah menguasai semua teori-teori imla’. Dalam metode ini lebih di
tekankan kepada praktik-praktik dari pada hanya menjelaskan teori-teori
saja. Pada pembelajaran ini bertujuan untuk menguji siswa dan mengukur
sampai dimana kemajuan dalam pembelajaran yang telah diberikan
kepada siswa.
Penerapan imla’ ini digunakan untuk mengukur tiga kemampuan yaitu
kemampuan mendengar, kemampuan menghafal apa yang didengar dan
mampu menuliskan apa yang didengar sekaligus dalam waktu yang sama.
9
B. Kerangka Pikir
Menulis merupakan kegiatan menuangkan ide, gagasan, pikiran, ataupun
perasaan dala bentuk tulisan. Selain makna yang terkandung dalam dalam
tulisan, aspek lain yang harus diperhatikan adalah keindahan tulisan. Keindahan
tulisan dalam menulis sangat berpengaruh, baik itu, kepada pembaca tulisan
mauotun penulis itu senditi, termasuk dalam penulisan huruf-huruf Arab.
Untuk meningkatkan keterampilan menulis huruf Arab, maka dibutukan
latihan yang tekun yang dapat dilakukan oleh siswa mulai dari latihan menulis
huruf hjaiyyah, latihan menulis kalimah, hingga latihan menulis jumlah. Dalam
pembelajaran bahasa Arab, siswa tidak hanya disuguhkan teori-toei bahasa
Arab akan tetapi juga terdapat pembelajaran dalam bentuk praktik, seperti
qiroah, istimaa’, dan al-kitabah. Dengan melatih keterampilan menulis huruf
Arab, maka itu akan sangat bermanfaat karena dapat meningkatkan kualitas
tulisa, sehingga pembaca maupun penulisa dapat lebih mudah membaca dan
memahami makna dari lafadz Arab tersebut.
C. Hipotesis
Berdasarkan kajian teori dan kerangka pikir, maka hipotesis yang
dapat penulisa ajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. H1 = Penerapan metode Imla’ dapat meningkatkan kemampuan menulis
siswa kelas VII MTs Al-Aqsha Massaile Kabupaten Sinjai
2. H2 = Penerapan metode Imla’ dapat meningkatkan hasil belajar pada mata
pelajaran bahasa arab siswa kelas VII MTs Al-Aqsha Massaile Kabupaten
Sinjai.
10
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindak Kelas (PTK) dengan
menggunakan pendekat an Kualitatif Deskriptif. Penelitan kualitatif adalah
penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang
dialami oleh subjek penelitimisalnya perilaku, motivasi, tindakan dan lain-lain.
Pendekatan penelitian digunakan untuk mengumpulkan dan menganalisis data
dengan tujuan untuk mencapai apa yang diinginkan dari peneliti. Pada
penelitian ini menghasilkan data yang di dalamnya berupa kata-kata, untuk itu
jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis deskriptif,
yang mana akan disajikan data berupa kata-kata yang sistematis, akurat dan
faktual yang mendeskripsikan kemampuan menulis.
C. Desain Penelitian
Desain penelitian ini menggunakan desain penelitian tindakan kelas
(PTK)dengan model penelitian tindakan kelas yang dikembangkan oleh Kurt
Lewin. Model penelitian yang dikembangkan oleh Kurt Lewin adalah
pelaksanaan penelitian tindakan yang prosesnya terjadi dalam suatu lingkaran
yang terus-menerus. Konsep pokok penelitian tindakan model Kurt Lewin
terdiri dari empat pokok, yaitu (a) perencanaan, (b) tindakan, (c) pengamatan,
(d) refleksi.Penelitian kali ini akan menggunakan dua siklus, setiap siklus
dilakukan dengan tiga kali pertemuan. Dua kali pertmuan untuk membahas
materi pelajaran dan satu kali pertemuan untuk evaluasi.
11
D. Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah Siswa MTs Al-aqsha Massaile
Kabupaten Sinjai dan yang menjadi sampel pada penelitian ini adalah siswa
kelas VII MTs Al-Aqsha Massaile Kabupaten Sinjai.
Terdapat dua variabel penelitian dalam penelitin ini, yaitu variabel bebas dan
variabel terikat. Dalam peneltian ini yang dimaksud dalam variabel-variabel
tersebut, adalah:
a. Variabel Bebas
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah penerapan metode Imla’
b. Variabel Terikat
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah keterampilan menulis bahasa
arab.
2. Definisi Operasional Variabel
Berdasarkan variabel yang telah ditentukan diatas, maka dapat pula ditentukan
definisi operasional variabel dalam penelitian ini adalah metode Imla’ dan
peningkatan kemampuan menulis bahasa arab. Metode Imla’ yang ditetapkan
untuk membantu meningkatkan kemampuan menulis bahasa arab siswa
sehingga dapat meningkatkan hasil belajara bahasa arab siswa kelas VII MTs
Al-Aqsha Massaile Kabupaten Sinjai.
F. Prosedur Penelitian
Pada tahap ini, peneliti menentukan titik fokus permasalahan yang
akan diamati. Dalam penelitian ini fokus permasalahan yang akan diteliti adalah
penerapan metode Imla’ dalam meningkatkan kemampuan benulis arab dan
bagaimana hasil belajar bahasa Arab siswa setelah metode Imla’ diterapkan.
Kemudian dilakukan perencanaan pembelajaran dengan menyesuaikan metode
12
yang akan diterapkan. Adapun kegiatan yang akan dilakukan akan dibagi ke
dalam dua siklus.
1. Siklus 1
a. Perencanaan
Langkah-langkah pada tahap ini adalah sebagai berilut:
1) Berdiskusi dengan guru mengenai proses pembelajaran yang akan
2) diterapkan
3) Menentukan pokok bahasan
4) Penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) berdasarkan
5) hasil pengamatan
6) Memberikan pre-test dipertemuan pertama pembelajaran
7) Menyusun lembar kerja post-test
8) Menyusun lembar observasi yang akan diisi oleh guru dan peneliti
9) Melakukan simulasi bersama guru untuk pelaksanaan tindakan
b. Tindakan
Pelaksanaan pembelajaran siklus 1 sesuai dengan rencana yang telah
dibuat dan RPP yang telah disusun.
c. Pengamatan
Pada tahap ini peneliti melakukan pengamatan terhadap respon siswa
selama proses belajar untuk mengetahui kekurangan pada saat penerapan
siklus 1 yang dapat dijadikan sebagai masukan dan perbaikan untuk siklus
selanjutnya. Saat melakukan pengamatan diperlukan ketelitian dalam
mengamati dan mencatat.
d. Refleksi
Kegitatan refleksi dalam penelitian ini sangat diperlukan untuk
memetakan kembali kegiatan yang telah dilaksanakan. Pada tahap ini,
peneliti bersama guru mendiskusikan hasil dari pelaksanaan perencanaan
kegiatan dengan mengacu pada data-data yang telah dikumpulkan sehingga
diketahui ada tidaknya peningkatan kemampuan kosakata siswa dan hasil
13
belajar. Ada tidaknya peningkatan dalam kemampuan kosakata dan hasil
belajar akan menjadi pertimbangan dalam menentukan pelaksanaan siklus
berikutnya. Pada tahap ini, peneliti dan guru juga dapat mengidentifikasi
hambatan selama pelaksanaan tindakan.
2. Siklus 2
a. Perencanaan
Langkah-langkah pada tahap ini adalah sebagai berikut:
1) Berdiskusi dengan guru mengenai proses pembelajaran yang akan
2) diterapkan
3) Menentukan pokok bahasan
4) Penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)
5) berdasarkan hasil siklus 1
6) Menyusun lembar kerja post-test
7) Menyusun lembar observasi yang akan diisi oleh guru dan peneliti
8) Melakukan simulasi bersama guru untuk pelaksanaan tindakan
b. Tindakan
Pelaksanaan pembelajaran siklus 2 sesuai dengan rencana yang telah
dibuat dan RPP yang telah disusun.
c. Pengamatan
Pada tahap ini peneliti melakukan pengamatan terhadap responsiswa
selama proses belajar pada saat penerapan siklus 2. Saat melakukan
pengamatan diperlukan ketelitian dalam mengamati dan mencatat.
d. Refleksi
Kegitatan refleksi dalam penelitian ini sangat diperlukan
untukmemetakan kembali kegiatan yang telah dilaksanakan. Pada tahap
ini, peneliti bersama guru mendiskusikan hasil dari pelaksanaan
perencanaan kegiatan pada siklus 2 dengan mengacu pada data-data yang
telah dikumpulkan sehingga diketahui ada tidaknya peningkatan
kemampuan kosakata siswa dan hasil belajar. Ada tidaknya peningkatan
14
dalam kemampuan kosakata dan hasil belajar akan menjadi pertimbangan
dalam menentukan pelaksanaan siklus berikutnya. Pada tahap ini, peneliti
dan guru juga dapat mengidentifikasi hambatan selama pelaksanaan
tindakan.
Apabila hasil tindakan dari dua siklus tidak mencapai target, maka
peneliti harus menambah siklus sampai target yang ditentukan tercapai
meskipun pada perencanaan awal hanya merencanakan dua siklus.
G. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Non Tes
a. Observasi
Observasi bisa diartikan dengan pengamatan dan pencatatan dengan
sistematik fenomena-fenomena yang diselidiki Fenomena-fenomena yang
dimaksud disini adalah hal-hal yang berhubungan dengan kompetensi
aspek kepribadian dan sosial guru dalam proses belajar mengajar terhadap
perilaku siswa.
Dalam penelitian ini, peneliti melakukan observasi non partisipatif
yaitu pengamat tidak ikut seta dalam kegiatan dan hanya berperan
megamati kegiatan atau tidak ikut dalam kegiatan. Teknik observasi
dilakukan sela ma proses pembelajaran dengan dibantu oleh guru
matapelajaran bahasa arab. Observasi dilakukan peneliti dengan kegiatan
peserta didik dalam mengikuti pelajaran dan kegiatan guru dalam proses
pembelajaran bahasa arab.
b. Wawancara
Wawancara adalah cara mengumpulkan data melalui kontak atau
hubungan pribadi antara pengumpul data dengan sumber data yang
direncanakan sebelumnya.Menurut Hadi wawancara adalah metode
15
pengumpulan data dengan jalan Tanya jawab sepihak yang dikerjakan
dengan sistematik dan berlandaskan kepada tujuan penyelidikan.
Peneliti menggunakan pedoman wawancara yang memuat sejumlah
pertanyaan untuk memperoleh sebuah data mengenai penerapan metode
Imla’ dalam meningkatkan keterampilan menulis bahasa arab siswa kelas
VII MTs Al-Aqsha Massaile Kabupaten Sinjai. Wawancara ini diajukan
kepada guru mata pelajaran bahasa arab dan 2 siswa kela VII MTs Al-
Aqsha Massaile Kabupaten Sinjai.
2. Tes
Tes dilaksanakan untuk mengukur kemampuan siswa dalam menulis
bahasa arab. Tes ini berupa pre-test dan post-test. Pre-test diberikan di awal
pertemuan dengan tujuan untuk mengetahui kemampuan awal siswa.
Kemudain post-test akan dibaerikan setiap akhir siklus untuk mengukur hasil
yang diperoleh siswa setelah pemberian tindakan. Tes yang diberikan adalah
berupa tes yang dlisankan langsung oleh guru ataupun diberikan melalui
audio.
H. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Instrumen Non-tes
Instrumen non tes yang digunakan adalah observasi dan dokumentasi.
Pada aspek observasi, ada beberapa hal yang menjadi perhatian adalah
kesiapan, semangat, perhatian, partisipasi, kemampuan, serta motivasi siswa
dalam meningkatkan keterampilan menulis bahasa arab dengan penerapan
metode Imla’. Melalui pengamatan ini akan diketahui perilaku atau sikap
siswa selama mengikuti proses pembelajaran, baik sikap positif maupun
negatif. Sedangkan pada aspek dokumentasi, Dokumentasi digunakan untuk
mendapatkan informasi tertentu dari responden dan untuk mengabadikan
proses pembelajaranyang terjadi pada saat proses pembelajaran.
16
2. Instrumen Tes
Instrumen tes digunakan untuk mengetahui tingkat kemampuan
menulis bahasa arab siswa kelas VII MTs Al-Aqsha Massaile Kabupaten
Sinjai.
3. RPP (Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran)
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah bahan acuan yang
diperlukan oleh guru untuk mengajar pada setiap kali pertemuan. Fungsi dari
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah sebagai acuan untuk
melaksanakan proses belajar mengajar dalam menyajikan materi dalam satu
kali mengajar agar berjalan lebih efektif, efisien, dan terarah.
I. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data dalam penelitian kualitatif, dilakukan pada
saatpengumpulan data berlangsung, dan setelah selesai mengumpulkan data
dalam periode tertentu. Analisis data merupakan proses mengorganisasikan dan
mengurutkan data kedalam pola, kategori dan satuan uraian dasar sehingga dapat
ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja yang seperti disarankan
oleh data. Dalam penelitian ini peneliti berpijak pada teknik analisis data Miles
and Hubermen ada dalam tiga tahap yaitu sebagai berikut:
Data yang diperoleh dari lapangan banyak, untuk itu perlu dicatat secara rinci
dan teliti. Semakin lama peneliti terjun kelapangan maka data yang akan di
dapatkan semakin banyak, maka dari itu ada hal-hal yang perlu dilakukan
analisis data melalui reduksi data ini. Mereduksi data berarti merangkum,
memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, serta
dicari tema dalam pokok penelitian. Reduksi data ini diambil dari hasil
penelitian yang meliputi hasil observasi, hasil wawancara dan dokumentasi.
17
Peneliti memilih data yang diperlukan dalam penelitian tentang penerapan
metode imla‟ dalam meningkatkan ketrampilan menulis bahasa arab siswa
kelas VII MTs Al-Aqsha Massaile Kabupaten Sinjai.
2. Data Display (Penyajian Data)
Data yang sudah melewati proses reduksi, maka langkah selanjutnya
adalah mendisplay data. Dalam penelitian kualitatif, penyajian data bisa
dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, dan hubungan antar kategori
dan lain sebagainya. Dengan adanya display data, maka akan lebih
mempermudahkan apa yang terjadi. Dalam penyajian data digunakan untuk
menuliskan hasil penelitian yang berkaitan tentang penerapan metode imla’
dalam meningkatkan ketrampilan menulis bahasa arab siswa kelas VII MTs
Al-Aqsha Massaile Kabupaten Sinjai. Berikut ini merupakan keterangan kode
hasil wawancara dalam penerapan metode imla‟ dalam pembelajaran menulis
bahasa arab siswa kelas VII MTs Al-Aqsha Massaile: diketahui jawaban
dengan kode J, subjek wawancara dengan kode g/s, sumber subjek dengan
kode 1,2,3 dll, pelaksanaan wawancara dengan kode w1,w2,w3, dll, 01,02,03
merupakan kode pertanyaan keberapa yang ditanyakan.
3. Conclusion Drawing (Penarikan Kesimpulan)
Pengecekan keabsahan temuan pada penelitian merupakan kegiatan
penting untuk menjamin dan meyakinkan pihak lain, bahwa temuan penelitian
ini benar-benar absahnya. Sebagai upaya pengecekan keabsahan data dari
penelitian ini, peneliti menggunakan teknik triangulasi.
Wiliam Wiersma mengatakan bahwa triangulation is qualitative cross
validation, it assesses the sufficiency of the data according o the convergence
of multiple data source or multiple data collection procedures. Triangulasi
dalam penyajian kredibilitas ini diartikan sebagai pengecekan data dari
berbagai sumber dengan berbagai cara, dan berbagai waktu (Suhiono,
2015:366-370). Triangulasi adalah teknik pengumpulan data yang bersifat
menggabungkan pengumpulan data dan sumber yang telah ada.
18
Triangulasi sumber data adalah uji kredibilitas data dengan cara
mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber. Pada penelitian
ini, menguji kredibilitas data tentang penerapan metode imla’ dalam
meningkatkan keterampilan menulis dapat dilakukan dengan wawancara
kepala sekolah, waka kurikulum, guru mata pelajaran bahasa arab kelas VII
dan siswa kelas VII.
19
DAFTAR PUSTAKA
20
21