SD NEGERI SETIAMEKAR 03
TAHUN PELAJARAN 2023/2024
Puji syukur senantiasa kita panjatkan ke hadirat Allah SWT karena atas rahmat serta
hidayah-Nya kepada kita semua. Sholawat dan salam senantiasa kita curahkan keharibaan
junjungan alam nabi besar Muhammad SAW yang telah membimbing ummat manuisa kejalan
kebenaran
Program Koperasi Siswa atau yang disingkat dengan (KOPSIS) di susun sebagai bentuk
penanaman dan pemngembangan konsep kewirausahaan di lingkungan sekolah. Dalam
kesempatan ini kami keluarga besar Sekolah Dasar Negeri Setiamekar 03 mencoba untuk
melakukan kegiatan pembelajaran kepada warga sekolah khususnya bidang layanan koperasi
siswa yang modalnya bersumber dari guru. Hal ini ditujukan untuk mempermudah akses layanan
kebutuhan alat atau media pembelajaran kepada siswa sehingga kebutuhan siswa cepat terpenuhi
tanpa harus keluar dari lingkungan sekolah. Koperasi siswa ini diharapkan dapat memberikan
manfaat dan mengurangi resiko berbelanja diluar lingkungan sekolah.
Demikian gambaran umum rancangan program koperasi siswa (KOPSIS) pada Sekolah
Dasar Negeri Setiamekar 03, semoga bermanfaat. Terima kasih.
Berdasarkan hasil analisis dan evaluasi kegiatan kewirausahaan di lingkungan sekolah maka
berdasarkan keputusan bersama ditetapkan :
Menyetujui Mengesahkan
Ketua Komite Sekolah Kepala SDN Setiamekar 03
Sejalan dengan potensi dan minat siswa dalam memilih kebutuhan belanja
terutama kebutuhan peralatan belajar siswa maka dipandang perlu untuk membuat sebuah
koprasi siswa sederhana yang dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan siswa sehingga
mereka tidak jauh keluar dari lingkungan sekolah untuk membeli perlengkapan belajar.
Pasalnya dari beberapa pengalaman yang telah lalu sudah banyak kejadian kecelakaan
lalu lintas.
Berdasarkan pemikiran tersebut maka pihak sekolah berupaya untuk
meminimalisir kejadian yang serupa sehingga berdasarkan mufakat bersama warga
sekolah membuat sebuah koprasi siswa (KOPSIS).
Koperasi didirikan berdasarkan surat keputusan bersama antara Departemen
Transmigrasi dan Koperasi dengan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan tanggal 16
Juli 1972 Nomor 275/skpts/Mentranskop dan Nomor 0102/U/1983. Kemudian
diterangkan lebih lanjut ddalam surat keputusan Menteri Tenaga Kerja, Transmigrasi dan
Koperasi Nomor 633/SKPTS/Men/1974.
Menurut surat keputusan tersebut yang dimaksud dengan koperasi siswa/sekolah
adalah koperasi yang didirikan di sekolah-sekolah SD, SMP, SMA, Madrasah dan
Pondok Pesantren.
B. Landasan Pokok
Landasan pokok dalam perkoperasian Indonesia bersumber pada UUD 45 pasal
33 ayat (1). Pasal ini mengandung cita-cita untuk mengembangkan perekonomian yang
berasas kekeluargaan. Peraturan yang lebih terinci tertuang dalam Undang-undang
Nomor 25 tahun 1992. Undang-undang ini berisi tentang pedoman bagi pemerintah dan
masyarakat mengenai cara-cara menjalankan koperasi, termasuk koperasi sekolah.
Koperasi sekolah tidak berbadan hukum, pengurus dan pengelola koperasi sekolah
dilakuka para siswa di bawah bimbingan kepala sekolah dan guru-guru terutama guru
yang ada di tingkat SD pada Sekolah Dasar Negeri Setiamekar 03. Tanggung jawab ke
luar sekolah tidak dilakukan oleh pengurus sekolah.
Koperasi sekolah tidak berbadan Hukum seperti koperasi-koperasi lainnya.
Karena siswa atau pelajar pada umumnya belum mampu melakukan tindakan hukum.
Status koperasi sekolah yang dibentuk di sekolah merupakan koperasi terdaftar tetapi
tetap mendapatkan pengakuan sebagai perkumpulan koperasi. Koperasi sekolah
diharapkan menjadi saran bagi pelajar untuk belajar melakukan usaha-usaha kecil-
kecilan, mengembangkan kemampuan berorganisasi, mendorong kebiasaan untuk
berinovasi, belajar menyelesaikan masalah. Untuk itu dalam mendirikan koperasi sekolah
diperlukan pertimbangan-pertimbangan agar selaras dengan apa yang diharapkan.
Koperasi siswa yang dilaksanakan di sekolah bersifat pembelajaran kejujuran dimana
siswa dapat berbelanja di sekolah dan mengambil barang kebutuhan sesuai kebutuhan.
Hal ini ditujukan untuk menghindari resiko berbelanja di luar lingkungan sekolah guna
menghindari kecelakaan berlalu lalang di jalan raya. Salah satu tujuan utamanya
adalam membentuk karakter siswa yang jujur dalam berbelanja, sehingga menjadikan
ia sebagai pribadi yang jujur dan bertanggungjawab.
1. Penggaris 3000
9. Pensil 1.000