Pengertian Compounding
Compounding melibatkan pembuatan (preparation), pencampuran (mixing),
pemasangan (asembling), pembungkusan (packaging), dan pemberian label (labelling)
dari obat atau alat sesuai dengan resep dokter yang berlisensi atas inisiatif yang
didasarkan atas hubungan dokter/pasien/ farmasis/compounder dalam praktek profesional
(USP, 2004).
2. Syarat Penyimpanan dan pelabelan
Table 1.1 Panduan untuk label tambahan dan tanggal pembuangan untuk sediaan
ekstemporan.
Tanggal
Pembuangan
Preparation Wadah Label Tambahan Penting
Yang
Disarankan
Kapsul Botol tablet Lihat BNF, untuk saran 3 bulan
berwarna kuning label sesuai dengan bahan
dengan CRC aktif yang digunakan
Krim atau Toples kaca atau Hanya untuk pemakaian 4 minggu
gel tabung logam yang luar
dapat dilipat
Bedak bubuk Toples plastik Hanya untuk pemakaian 3 bulan
sebaiknya dengan luar, tidak untuk
tutup yang diaplikasikan pada luka
berlubang dan dapat terbuka.
ditutup kembali Simpan di tempat kering
Tetes telinga Botol kaca bergalur Hanya untuk pemakaian 4 minggu
heksagonal luar
berwarna kuning
dengan dot karet dan
penutup pipet
Elixir Botol obat kuning 4 minggu
polos dengan CRC
Emulsi Botol obat kuning Kocok botol 4 minggu
polos dengan CRC
Enema Botol bergalur Hanya untuk penggunaan 4 minggu
kuning dengan CRC rektal*.
Hangatkan ke suhu tubuh
sebelum digunakan.
Gargles and Botol bergalur Tidak untuk dikonsumsi* 4 minggu
mouthwashe kuning dengan CRC Jangan di telan dalam
s jumlah besar
Obat gosok Botol bergalur Hanya untuk pemakaian 4 minggu
dan losion kuning dengan CRC luar.
Kocok botol
Hindari kulit yang rusak
Salep Amber glass jar Hanya untuk pemakaian 3 bulan
luar
a. Definisi
Suspense oral adalah sediaan cair dengan partikel padat yang terdispersi dalam
pembawanya. Sedangkan suspense topical adalah sediaan cair yang mengandung
padatan yang terdispersi dalam cairan pembawanya yang digunakan untuk penggunaan
luar pada kulit.
c. Pembuatan
b. Pembuatan emulsi
1) Komponen yang tidak bercampur dengan air seperti minyak dan lilin dicairkan
bersama-sama di waterbath pada suhu 70-75°c, sementara itu semua larutan berair
yang tahan panas, komponen yang larut dalam air dipanaskan pada suhu yang sama
dengan komponen lemak.
2) Kemudia larutan berair secara perlahan-lahan ditambahkan ke dalam campuran lemak
yang cair dan diaduk secara konstan, temperature dipertahankan selama 5-10 menit
untuk mencegah kristalisasi dari lilin/lemak
3) Selanjutnya campuran perlahan-lahan didinginkan dengan pengadukan yang terus
menerus sampai campuran mengental
4) Bila larutan berair tidak sama temperaturnya dengan leburan lemak, maka beberapa
lilin akan menjadi padat, sehingga terjadi pemisahan antara fase lemak dengan fase
cair.
7. Compounding sediaan salep dan pasta
a. Definisi
1) Salep adalah sediaan semisolid yang ditujukan untuk diaplikasikan secara eksternal
pada kulit atau membran mukosa. Salep (basis berminyak) digunakan pada kulit lesi
kering bersisik untuk melembutkan dan menghidrasi kulit. Diformulasikan dalam
bentuk sediaan topikal, rektal, dan mata.
2) Pasta adalah salep kental dan kaku yang biasanyatidak dapat mengalir pada suhu tubuh
sehingga menutupi dan menjaga area tempat sediaan digunakan (mengandung 20%
padatan). Pasta diaplikasikan pada area yang membutuhkan perlindungan.
b. Pembuatan secara umum
1) Selalu buat sedian secara berlebihan karena kerugian pemindahan akan selalu terjadi.
2) Tentukan titik leleh dari basis lemak dan kemudian lelehkan bersama-sama. Dimulai
dengan basis dengan titik leleh tertinggi, setiap basis harus dilelehkan pada suhu serendah
mungkin saat campuran semakin dingin.
3) Tambahkan bahan-bahan ke dalam wadah penguapan di atas penangas air untuk
menghindari panas berlebih - gunakan termometer untuk memeriksa suhu secara teratur.
4) Saat bahan dasar pertama mendingin, tambahkan bahan-bahan dengan titik leleh yang
menurun pada suhu masing-masing, aduk terus menerus untuk memastikan campuran
homogen sebelum dibiarkan mengeras. Penting untuk mengaduk dengan lembut untuk
menghindari masuknya udara berlebih, yang dapat mengakibatkan pendinginan lokal dan
produk yang menggumpal.
Penentuan BUD penting dilakukan untuk sediaan peracikan topikal, terutama pada
sediaan yang mengandung air dan tidak mengandung pengawet, BUD yaitu 30 hari.
a. Definisi
Menurut FI IV, serbuk adalah campuran kering bahan obat atau zat kimia yang
dihaluskan, ditujukan untuk pemakaian oral maupun topical. Secara kimia-fisika serbuk
mempunyai ukuran 10.000-0.1 mikrometer.
c. Pembagian serbuk;
1) Pulvis (serbuk tak terbagi), adalah serbuk yang tidak dapat terbagi untuk pemakaiannya,
contohnya serbuk tabor, serbuk gigi dan serbuk effervescent.
2) Pulveres (serbuk terbagi), adalah serbuk yang dapat dibagi dalam bobot yang sama,
dibungkus menggunakan kemasan untuk sekali minum, serbuk terbagi boleh dibagi secara
visual/penglihatan, maksimal 10 serbuk secara bersamaan. Umumnya serbuk berbobot 0,5
gram, pengisinya laktosa.
d. Pembuatan serbuk
Pembuatan Serbuk dapat dilakukan dengan pengecilan ukuran partikel, yaitu;
- Langkah pertama memastikan bahwa semua bahan memiliki rentang ukuran partikel
sama. Langkah ini dilakukan melalui pengecilan ukuran partikel atau kominusi
(pembentukan serbuk).
- Kominusi dapat dilakukan secara manual (triturasi, levigasi pulverasi dengan intervensi)
dan metode mekanis (penggiling bola gerinda, penggiling kopi), metode pengecilan
ukuran partikel dipilih berdasarkan karakteristik obat, seperti bahan sejenis gom akan
lebih baik dikominusi menggunakan teknik pulverasi dengan intervensi; bahan yang tidak
larut air untuk sediaan salep dan suspensi dengan tara levigasi; bahan yang keras dan
berserat, dengan menggunakan penggiling kopi atau penggiling dengan mata pisau dan
serbuk yang KCl 1% dengan cara triturasi.
- Bahan-bahan poten dan pewarna sebaiknya dikominusi dalam mortar yang tidak berpori,
seperti gelas sehingga tidak ada obat yang tertinggal dalam pori-pori mortar yang dapat
mengıurangi dosis pasicn atan mcngontamin formulasi yang akan dibuat berikutnya.
- Jenis serbuk yang menjadi titik awal dan jenis serbuk sediaan akhir yang diinginkan akan
menentukan teknik mana yang akan digunakan. Sebagai contoh jika peracik ingin
membuat serbuk yang ringan dan halus, tetapi berasal dari serbuk yang padat, dapat
digunakan tekhnik triturasi ringan dengan fluffing secara periodik menggunakan spatula.
- Jika akan membuat serbuk topikal, serbuk biasanya dilewatkan melalui ayakan setelah
proses kominusi. Secara umum, serbuk untuk suspensi cairan tidak perlu diayak.
e. Membagi sediaan pulveres
Masing-masing zat dihaluskan, setelah serbuk yang netral dihaluskan dalam mortar
dengan maksud menutupi pori-pori mortar. Baru dilakukan penggerusan zat-zat lainnya
sampai homogen. Kemudian setelah homogeny seluruh serbuk ditimbang dan dibagi menjadi
2 bagian. Tiap bagian dibagi lagi menjadi setengah dari jumlah bungkusan yang diminta, lalu
dilakukan pembungkusan dengan melipat perkeman tersebut, kemudian dimasukkan kedalam
dus atau kantong plastik dan ditempel etiket.
9. Compounding sediaan kapsul
a. Definisi
Kapsul adalah bentuk sediaan obat terbungkus cangkang kapsul keras atau lunak. Cangkang
kapsul dibuat dari Gelatin dengan atau tanpa zat bahan lain. Cangkang dapat pula dibuat dari
Metilselulosa atau bahan lain yang cocok.
b. Macam-macam kapsul
1) Dengan tangan
Merupakan cara yang paling sederhana yakni dengan tangan, tanpa bantuan alat lain.
Cara ini sering dikerjakan di apotek untuk melayani resep dokter. Pada pengisian dengan cara
ini sebaiknya digunakan sarung tangan untuk mencegah alergi yang mungkin timbul karena
petugas tidak tahan terhadap obat tersebut. Untuk memasukkan obat dapat dilakukan dengan
cara serbuk dibagi sesuaidengan jumlah kapsul yang diminta lalu tiap bagian serbuk
dimasukkan kedalam badan kapsul dan ditutup.
2) Dengan alat bukan mesin
Alat yang dimaksud disini adalah alat yang menggunakan tangan manusia. Dengan
menggunakan alat ini akan didapatkan kapsul yang lebih seragam dan pengerjaannya dapat
lebih cepat sebab sekali cetak dapat dihasilkan berpuluh-puluh kapsul. Alat ini terdiri dari
dua bagian yaitu bagian yang tetap dan bagian yang bergerak.
Caranya:
- Kapsul dibuka dan badan kapsul dimasukkan kedalam lubang dari bagian alat yang tidak
bergerak.
- Serbuk yang akan dimasukkan kedalam kapsul dimasukkan atau ditaburkan pada
permukaan kemudian diratakan dengan kertas film.
- Kapsul ditutup dengan cara merapatkan atau menggerakan bagian yang bergerak. Dengan
cara demikian semua kapsul akan tertutup
e. Pembuatan Kapsul
- Sumber peralatan dan bahan
Beberapa peralatan standar pada apotek dapat digunakan untuk membuat kapsul serta
untuk melakukan prosedur-prosedur mutu terkait. Sumber-sumber obat untuk kapsul
meliputi serbuk murni, tablet, kapsul, dan bahkan bahan cairan.
- Pembuatan serbuk
Untuk membuat serbuk, tiap bahan harus di timbang dan diukur. Setiap bahan
sebaiknya disiapkan dalam jumlah yang memadai untuk memproduksi sejumlah kapsul
yang diinginkan ditambah satu kapsul atau dengan tambahan 5-10% dari formulasi untuk
menggantikan hilangnya serbuk selama pembuatan.
- Pemilihan ukuran kapsul
- Pemilihan ukuran kapsul disesuaikan, untuk konsumsi manusia, terdapat delapan ukuran
kapsul gelatin yang umum digunakan, berkisar dari ukuran terkecil (5) hingga terbesar
(000). Pemberian nomor dilakukan secara acak dan tidak mengindikasikan kapasitas
kapsul. Kapasitas kapsul bergantung pada densitas dan karakteristik serbuk yang
dikandungnya
f. Pengemasan dan penyimpanan kapsul
Kapsul gelatin kosong harus disimpan dalam suhu ruangan dan kelembapan yang
konstan. Kapsul paling baik disimpan dalam wadah gelas yang dapat melindungi kapsul dari
kelembapan ekstrem dan debu. Sebagai contoh, kapsul gelatin keras yang berisi semisolid
harus disimpan jauh dari panas berlebih yang dapat menyebabkan isinya melunak atau
meleleh.
Langley, C., & Belcher, D. (2008). Pharmaceutical Compounding and Dispensing. Chicago:
Pharmaceutical Press.