Anda di halaman 1dari 41

MATERI HITUNGAN 1

Perhitungan Kimia Dasar


Sekilas tentang BUD dan ED
Perhitungan Sampel POPP
Perhitungan Steril
Perhitungan Kapabilitas Proses
1. Sebanyak 1000 mg sampel dilarutkan dalam
1000 ml akuades. Kemudian diambil 1 ml
diencerkan dalam 100 ml akuades. Larutan
tersebut kemudian dibaca absorbansinya
pada panjang gelombang 350 nm
menghasilkan absorbansi 0.323. berapakah
konsentrasi sampel tersebut jika diketahui
persamaan kurva bakunya y=0.023x + 0.1

C = 969,56 mg/ml
2. Untuk menghitung kadar Pb2+ secara
kuantitatif digunakan spektrofotometer uv-vis
menghasilkan serapan standar 0.474
terhadap blanko dengan konsentrasi 1.75
ppb. Berapa konsentrasi Pb2+ dalam darah jika
absorbansinya 0.361?
• Cara singkat : pakai perkalian silang
3. Untuk mengukur obat A digunakan
spektrofotometer uv-vis. Setelah dibuat kurva
baku, didapatkan persamaan sebagai berikut:
• Y= 0.296x + 0.003
• Berapa konsentrasi obat A dalam darah jika
absorbansinya 0.457?

C = 1.53 mg/L
Kesetaraan Mol
• Pada suatu proses pembuatan 60 ml sirup
kering kloramfenikol diperlukan X mg
kloramfenikol palmitat (BM 389) yang setara
dengan 6500 mg kloramfenikol (BM 357).
Hitunglah berapa jumlah kloramfenikol
palmitat yang dibutuhkan?

m. Kloramfenikol palmitat = 7082,6 mg


Molaritas
• 250 ml larutan urea (CO(NH2)2) dibuat dengan
melarutkan 3000 mg urea dalam air. Massa
molekul relatif urea adalah 60. berapakah
molaritasnya?

Jumlah mol urea, n = gram/Mr = 3/60 = 0,05 mol


Molaritas larutan, M = n/V = 0,05/0,25 = 0,2 molar
Normalitas
• 0,5 liter larutan H2SO4 dibuat dengan
melarutkan 5 gram H2SO4 (Mr = 98) dalam air.
Berapa molaritas dan normalitasnya?

Mol NaOH, n = gram/Mr = 5/98 = 0,05 mol


Jumlah ion H+, a = 2
Molaritas , M = 0,05/0,5 = 0,1 M
Normalitas, N = m x a= 0,1 x 2 = 0,2 N
Pengenceran
• Konsentrasi obat A adalah 25 mg/5 mL. Berapa
mL air yang diperlukan untuk ditambahkan agar
konsentrasi mendapakan konsentasi obat 10
mg/25 mL?

V air yang ditambahkan = 23 mL


Pengenceran 2
• Hitunglah volume H2SO4 98 % dengan massa
jenis 1,8 kg/L yang diperlukan untuk
membuat 200 mL larutan H2SO4 4M! (Mr
H2SO4 = 98)
% 𝑥 𝜌 𝑥 10
• M=
𝑀𝑟
• 44,44 ml
Definisi Beyond Use Date (BUD) &
Expired Date (ED)

• Beyond use date (BUD) adalah


batas waktu penggunaan produk
obat setelah diracik/disiapkan atau
setelah kemasan primernya
BUD dibuka/dirusak. Kemasan primer
disini berarti kemasan yang
langsung bersentuhan dengan
bahan obat, seperti: botol, ampul,
vial, blister, dst (Rasional, 2012).

• Expired date (ED) atau tanggal


kadaluwarsa menggambarkan batas
ED waktu penggunaan produk obat setelah
diproduksi oleh pabrik farmasi, sebelum
kemasannya dibuka.
Perbedaan BUD dan ED

BUD ED
Waktu atau tanggal dimana setelah sediaan Waktu dimana sediaan/produk obat
racikan atau campuran tidak dapat diharapkan masih memenuhi persyaratan
digunakan lagi dan ditentukan dari tanggal farmakope bila produk tersebut disimpan
produk ini diracik/dicampur atau setelah pada kondisi penyimpanan yang sesuai
kemasan primer dibuka. dengan yang dikehendaki farmakope

Produk racikan Produk komersial


Biasanya dinyatakan dalam “jam, Biasanya dinyatakan dalam “bulan dan atau
tanggal/hari atau bulan” tahun”
Ditentukan setelah peracikan Ditentukan setelah studi ekstensif dari
stabilitas produk → produsen
Tidak selalu tercantum pada kemasan obat Selalu tercantum pada kemasan obat
Faktor-faktor yang menentukan BUD yaitu
Satabilitas, Sterilisitas, dan level resiko

Waktu yang digunakan dalam BUD


adalah waktu yang paling pendek.

Risk Level Room Refrigeration Freezer


temperature (2-80C/36- (<-200C/<-
(<250C/<770F) 460F) 40F)
Immediate use 1 jam N/A N/A

Low Risk with 12h 12 jam 12 Jam N/A


BUD

Low 48 jam 14 hari 45 hari


Medium 30 jam 9 hari 45 hari
High 24 jam 3 hari 45 hari
Penentuan BUD untuk sediaan steril berdasarkan
rekomendasi USP dilihat dari tingkatan kontaminasi
mikroba yang dapat menyebabkan penularan penyakit
infeksi.
• Immediately
pemberian injeksi 1 jam setelah pencampuran injeksi.
• Low Risk
pencampuran dilakukan di LAF
• Low risk dengan BUD 12 jam atau kurang
penyiapan di Ruang ISO dengan waktu BUD 12 jam
• Medium risk
Penyiapan di Ruang ISO, tahap pencampuran banyak/lebih
dari 1 pasien atau 1 produk steril untuk 1 pasien dengan
beberapa kali penggunaan.
• High Risk
Penyiapan sediaan injeksi dengan bahan obat tidak steril,
atau obat steri tidak dilakukan di Ruang ISO 5. waktu sterilisasi
dilakukan >6 jam.
Tabel Klasifikasi ISO Partikel di dalam Ruang
udara (USP, 2009)

Semakin tinggi resiko maka semakin pendek waktu yang dapat digunakan untuk
meracik dan menyimpan.
Menjaga kulaitas dan integritas dari produk steril sangat penting.
Pengemasan yang sesuai diperlukan khusunya untuk produk yang harus di simpan
di suhu dingin dan kemoterapi.
Produk steril tidak boleh di kocok atau terpapar panas atau cahaya selama
pengantaran dan penyimpanan.
Pasien atau caregiver harus terlatih untuk menyimpan produk steril di rumah.
Farmasis harus selalu menjaga kualitas dari produk
Krn suhu penyimpanan sgt penting maka apoteker harus selalu memperhatikan dg
membaca dan mencatat suhu refrigertor dan freezer setiap hari.
Contoh Aplikasi beyond use date
pada obat sterile:
• Clofarabine dapat diberikan melalui sediaan infuse,
dimana produk obat dilarutkan dalam dekstrosa 5%
atau dengan sodium klorida 0,9% sebelum pemberian.
Stabilitas dari infuse clofarabine setelah dicampur
dalam IV bag bisa disimpan hingga 24 jam (pada suhu
ruangan) (Sarker,2004).

• Nelarabine berupa sediaan infuse, dimana dilakukan pengujian stabilitas


larutan nelarabine setelah memindahkan 50 ml larutan infuse nelarabine pada
EVA Infusion bag kosong (volume 100-300mL). Disimpan pada suhu 2oC-8oC
atau pada suhu ruang 20oC-25oC terlindung dari cahaya selama periode 28
hari.Dari hasil penelitian tidak menunjukkan adanya perubahan warna dan
tidak menunjukkan adanya pengendapan selama periode penyimpanan,
sehingga sediaan stabil selama masa penyimpana 4 minggu.
• Waktu kedaluwarsa (expiration date) serbuk injeksi
seftriakson 1g dalam vial yang belum dibuka adalah
3 (tiga) tahun. Sedangkan setelah direkonstitusi
(beyond use date) sifat fisika dan kimiatabil selama
24 jam pada suhu 25°C dan selama 4 hari pada
suhu 2-8°C. Single use vial seftriakson yang telah
direkonstitusi harus segera digunakan.

• Expiration date larutan deksametason fosfat


dalam single use vial yang belum dibuka adalah 2
(dua) tahun; sedangkan setelah diencerkan,
beyond use date pada suhu 2-8°C adalah 24 jam.
Sediaan obat secara umum dan obat yang digunakan yang
disertai dengan expiration date dan beyond use date

Sediaan padat • jika sumber bahan/obat, produk obat


produksi (beasala dari industry atau
dan cair yang produsen) BUD tidak lebih dari 25% dari sisa
bebas air waktu expire date-nya, atau 6 bulan .

Zat USP atau


serbuk obat • BUD-nya tidak lebih dari 6 bulan.
murni
Sediaan yang • bila dibuat dari bahan-bahan bentuk padat
mengandung BUD-nya harus tidak lebih dari 14 hari bila
disimpan pada suhu dingin.
air
(Patricia, 2010)
Preparations Container Important auxiliary labels Suggested
discard
date
Application Amber fluted bottle with For exrternal use only 4 weeks
CRC
Dan Tanggal BUD Pada Sediaan

Capsules Amber tablet bottle with See BNF for advisory labels 3 months
CRC recommended for active
Panduan Label Tambahan

ingredient
Creams and Amber glass jar or For external use only 4 weeks
gels collapsible metal tube
Dusting Plastic jar, preferably with a For external use only 3 months
powders perforated, recloseable lid Not to be applied to open
wounds or raw weeping
surfaces
Store in a dry place
Ear drops Hexagonal amber fluted For external use only 4 weeks
glass bottle with a rubber
teat and dropper closure
Elixirs Plain amber medicine 4 weeks
bottle with CRC
Emulsions Plain amber medicine Shake the bottle 4 weeks
bottle with CRC
Enemas Amber fluted bottle with For rectal use only 4 weeks
CRC Warm to body temperature
before use
Gargles and Amber fluted bottle with Not to be taken 4 weeks
mounthwashe CRC Do not swallow in targe
s amounts
Inhalations Amber fluted bottle with Not to be taken 4 weeks
CRC Shake the bottle
Panduan label tambahan dan tanggal BUD pada sediaan
(2)
Linctuses Plain amber medicine bottle 4 weeks
with CRC
Liniments and Amber fluted bottle with CRC For external use only 4 weeks
lotions Shake the bottle
Avoid broken skin
Mixtures and Plain amber medicine bottle Shake the bottle 4 weeks
suspensions with CRC
Nasal drops Hexagonal amber fluted glass Not to be taken 4 weeks
bottle with a rubber teat and
dropper closure
Oinments Amber glass jar For external use only 3 months
Preparations Container Important auxiliary labels Suggested
discard date
Pastes Amber glass jar For external use only 3 months
Pessaries Wrapped in foil and packed For vaginal use only 3 months
in an amber glass jar
Powders Wrapped in powder papers Store in a dry place 3 months
(individual) and packed in a carboard Dissolves or mix with water
carton before taking
See BNF for advisory labels
recommended for active
ingredient
Suppositories Wrapped in foil and packed For rectal use only 3 months
in an amber glass jar See BNF for advisory labels
recommended for active
ingredient (Patricia, 2010)
KONDISI STERILISASI

METODE STERILISASI KONDISI

AUTOCLAV 1210C,15 MIN; 1340C,3 MIN

PANAS KERING 1600C,120 MIN; 1700C,60 MIN;


1800C,30 MIN
ETILEN OKSIDA 800-1200 mg/L, 45-630C, RH 30-70%,
1-4 JAM
RADIASI SINAR , ELEKTRON 25 kGy (2,5 Mrad)
DIPERCEPAT
FILTRASI  0,22 m, MEMBRAN FILTER STERIL
ASEPTIC:
 Prep. Of prod sol. :
Grade A with grade B background,
Grade C if sterile during filtered prod.
 Prep of ointment, suspensions, creams, emulsions and filling
aseptically : grade A with grade B background

TERMINAL STERILIZATION:
 Prep. of sol. For filtration/sterilization :
Grade C for product with support microbial growth;
Grade D if sol subsequently filtered
 Filling small/large vol parenterals:
Grade C
Grade A with grade C background for wide-necked
containers.
SUMBER PIROGEN
• AIR
• PERALATAN
• WADAH DAN TUTUPNYA
• BAHAN KIMIA YANG DIGUNAKAN
• SENTUHAN (PERSONIL)
STERILISASI MENGHILANGKAN PIROGEN?

 Pirogen tahan panas! Pirogen tidak rusak pada


sterilisasi panas kering dan panas lembab
 Pirogen ukurannya lebih kecil dari pori-pori membran
0,22 m! Jadi pirogen lolos filtrasi membran.
DEPIROGENASI ZA/SEDIAAN
 KARBON AKTIF 0,1% : adsorpsi/interaksi hidrofobik,
mengadsorpsi larutan
 Ekstraksi selektive, dilanjutkan pemanasan dg
asam/basa encer/oxidizing lemah= hrs compatible
dg produk
 Proses manufac bulk ZA: menggunakan air bebas
pirogen selama precipitasi, crystalisasi, washing.
 Produk bioteknologi sll mengandung kontaminan
pirogen, harus di kontrol
 SERAT ATAU PERMUKAAN POLIPROPILEN ATAU
POLITEF
 Pemanasan dengan alkali/asam kuat
 PENUTUP KARET: pencucian berulang-dibilas dengan
WFI, penyimpanan yg menjamin kontrol pirogen
Indikator untuk Sterilisasi panas
• Reference organism for moist heat is Bacillus
stearothermopilus (The most durable bacterial
spore)
• Bakteri lain Bacillus substilis  Spora
tahan panas kering
UJI PIROGEN
• UJI KELINCI: 3 KELINCI
1 DARI 3 KELINCI KENAIKAN SUHU > 0,6OC
KENAIKAN SUHU TOTAL > 1,4OC

 LIMULUS AMEBOCYTE LYSATE (LAL)

EKSTRAK AMEBOCYTE dicampur dengan bahan uji maka


ekstrak membentuk gel dan endapan, perubahan
kekeruhan
10-20 ng/ml
Tonicity calculation:

Calculation methods :
1. Freezing point depression (Tf)
2. Sodium chloride equivalent
3. Liso
1. Penurunan Titik Beku

• Tiap mL mengandung :
• Phenylephrini hydrochloridum 10 mg (PTB= 0.18)
• Dinatrium edetas 1 mg (PTB= 0.13)
• Aqua pro injection ad 1 mL
• PTB NaCl = 0.576
• PTB Dextrose = 0.1
• PTB NaCl

• Jadi NaCl yang ditambahkan untuk


mengisotoniskan larutan tersebut adalah :
• PTB Dextrose

• Jadi Dextrose yang ditambahkan untuk


mengisotoniskan larutan tersebut adalah :
2. Kesetaraan NaCl
• Soal: Ampicillin 0.1 (E=0.16)
Isoniazid 0.05 (E= 0.25)
m.f injeksi isot 5 ml
• Jwb: NaCl 0,9% = 0,9/100
• jumlah nilai NaCl agar isotonis pada sediaan 5 mL = (0,9/100) x 5 mL = 0,045 gram

• Sedangkan jumlah nilai NaCl dalam sediaan (berdasarkan resep) yaitu


• Rumus E x W
• Ampisilin Na = 0,1 gr x 0,16 = 0,016
• Isoniazid = 0,05 gr x 0,25 = 0,0125
• jadi total nilai kesetaraan NaCl dalam sediaan = 0,016 + 0,0125 = 0,0285 gram

• Sehingga agar Isotonis :


• 0,045 gr - 0,0285 = 0,0165 gram NaCl yang harus ditambahkan agar sediaan menjadi
isotonis.
• Tapi apabila ingin mengganti zat
pengisotonis NaCl 0,0165 menjadi glukosa
(dekstrosa) maka perhitungannya :

• 1 g dekstrosa setara dengan 0,18 gr NaCl, maka


0,0165 gr NaCl setara dengan = (0,0165/0,18) x 1
= 0,0917 gram dekstrosa yang harus
ditambahkan untuk menggantikan NaCl 0,0165 gr
Liso method

 Liso value can be used to predict the freezing depression of drug solution
Tf = Liso . C

 Liso value can be used to predict the NaCl equivalentof drug solution

E = 17 Liso / MW
Average
Ion type Liso Example
vallue
Non-electrolyte 1,9 Sucrose, dextrose, gliserin

Weak electrolyte 2,0 Boric acid, citric acid

Divalent-divalent electrolyte 2,0 MgSO4, ZnSO4

Univalent-univalent electrolyte 3,4 NaCl, AgNO3

Univalent-divalent electrolyte 4,3 Atropin sulfate, Na2CO3

Divalent-univalent electrolyte 4,8 CaCl2, Ca-gluconate

Univalent-trivalent electrolyte 5,2 Na-citrate, K-citrate

Trivalent-univalent electrolyte 6,0 AlCl3, FeCl3

Tetraborate 7,6 Na-borate, K-borate


Perhitungan Indeks Kapabilitas Proses
Seorang pengawas mutu di industri farmasi
melakukan pengawasan mutu produk tablet
kaptopril yang telah diproduksi pada tahun 2016
dengan menghitung inspeksi kapabilitas proses
(CpK), rata-rata kadar 99,75% dan rata-rata SD ±
3,50.
Ditetapkan spesifikasinya adalah 90 – 110%.
Berapa hasil CpK nya?
𝑈𝑆𝐿−𝜇 𝜇−𝐿𝑆𝐿
CpK = min { , }
3𝑥𝜎 3𝑥𝜎
110−99,75 99,75−90
CpK = min { , }
3𝑥3,5 3𝑥3,5
CpK = min {0,976 , 0,928}
CpK = 0,928
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai