Anda di halaman 1dari 6

COVER

BAB I PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG

Sistem Informasi Bisnis adalah penggunaan teknologi atau perangkat lunak yang digunakan oleh
perusahaan untuk mengelola dan menyediakan informasi bisnis. Dalam konteks bisnis, sistem informasi
bisnis berperan penting dalam mengelola informasi yang berkaitan dengan operasi bisnis, pengambilan
keputusan, strategi perusahaan dan evaluasi kinerja.

Aktivitas utama sistem informasi adalah koleksi dan pemasukan data (data gathering and data
entry), pengolahan, produksi informasi, penyimpanan dan kontrol. Perubahan data menjadi informasi
dilakukan oleh pengolah informasi. Pengolah informasi dapat meliputi elemen komputer, elemen non-
komputer atau kombinasinya.

Konsep sistem akan makin berguna dengan memasukkan dua komponen tambahan umpan balik
dan pengendali. Umpan balik merupakan data mengenai kinerja sistem dan pegendali melibatkan
pengawasan dan pengevaluasian umpan balik untuk menetapkan apakah sistem bergerak menuju
pencapaian tujuan atau tidak.

Dalam membangun teknologi dan sistem informasi, perusahaan memerlukan perusahaan yang
terus menerus dan berkelanjutan. Sistem informasi bisnis mencakup segala hal yang berkaitan dengan
pengumpulan, pengolahan, dan pemrosesan informasi dalam konteks bisnis. Melalui penggunaan
teknologi dan perangkat lunak yang tepat, sistem informasi bisnis mampu membantu perusahaan dalam
mengelola data dan informasi yang besar dengan efisien.

Salah satu latar belakang pentingnya dari sistem informasi bisnis yaitu meningkatnya kebutuhan
akses informasi secara real time. Selain itu, sistem informasi bisnis juga memainkan peran penting dalam
proses pengambilan keputusan. Dengan adanya sistem informasi bisnis yang handal, manajer dapat
mengumpulkan, menganalisis dan mengevaluasi data dengan baik. Hal ini akan memberikan dasar yang
kuat dalam pengambilankeputusan yang lebih tepat dan efektif.

TUJUAN PENULISAN

Tujuan penulisan makalah ini adalah agar penulis dapat menginformasika, menganalisis sistem
informasi manajemen yang digunakan oleh perusahaan Adidas.

METODE YANG DIGUNAKAN

BAB II ANALISIS KONDISI ORGANISASI

AKTIVITAS

Bekerjasama dengan beberapa desainer terkenal mengeluarkan produk baru dengan segmen yang
berbeda seperti contohnya bekerja sama dengan perancang Stella Mcartney untuk menghasilkan busana
casual serta beberapa diferensisasi berupa parfum dan aksesoris casual lainnya.

PROSES BISNIS
PRODUK/ JASA

Produk yang dihasilkan atara lain sepatu, kostum, jaket, serta aksesoris olahraga dari berbagai
bidang seperti atletik, seluncur es, tennis, sepak bola, renang, bola basket, golf, bela diri, dan masih
banyak yang lainnya.

STRATEGI PERUSAHAAN

Perusahaan berskala besar seperti Adidas menyadari bahwa meneraapkan ERP memerlukan strategi
implementasi yang tepat. Tidak hanya itu, ini karena dengan menerapkan strategi yang sesuai,
perusahaan dapat memaksimalkan penggunaan sistem ERP dengan lebih optimal. Selain itu, dapat
mendorong efisiensi dalam berjalannya operasional perusahaan.

Berikut strategi penerapan ERP dalam perusahaan Adidas :

1. Tahap perencanaan dan analisis kebutuhan.

Pada tahap ini, Adidas melakukan evaluasi menyeluruh terhadap proses bisnis mereka, mengidentifikasi
kebutuhan khusus, dan merumuskan tujuan yang ingin dicapai melalui implementasi ERP.

2. Pemilihan vendor yang sesuai dalam penerapan ERP pada perusahaan Adidas.

Pemilihan vendor ERP yang sesuai merupakan salah satu aspek penting dalam strategi implementasi ERP
pada perusahaan manufaktur. Tidak hanya itu, dalam meghadapi tantangan dan kompleksitas
implementasi, Adidas berupaya untuk memilih vendor ERP yang dapat memenuhi kebutuhan bisnis
mereka dengan baik.

Selain itu, Adidas jua mempertimbangkan kemampuan vendor dalam menyediakan dukungan dan
layanan pelanggan yang berkualitas. Selain itu, perusahaan bekerja dengan vendor yang dapat
memberikan pendampingan yang baik selama seluruh siklus implementasi dan mendukung mereka
dalam mengatasi hambatan atau masalah yang mungkin timbul. Salah satu perusahaan yang
menyediakan ERP dengan kualitas yang baik adalah HashMicro.

3. Desain dan konfigurasi sistem dalam penerapan ERP pada perusahaan Adidas.

Adidas bekerja sama dengan tim internal dan vendor ERP untuk merancang struktur dan fitur yang perlu
ada dalam sistem ERP. Selain itu, mereka menentukan bagaimana proses bisnis akan terintegrasikan ke
dalam sistem, megidentifikasi aliran data yang optimal, dan menyesuaikan konfigurasi sesuai dengan
kebutuhan unik perusahaan.

Selain itu, Adidas juga memperhatikan pengaturan dan kebijakan yang harus diterapkan dalam sistem
ERP. Tidak hanya itu, mereka mengatur hak akses pengguna, menetapkan otorisasi, dan mengatur aturan
keamanan untuk memastikan bahwa informasi sensitif dan melindungi data penting yang perusahaan
miliki dengan baik.

4. Uji coba dan pelatihan pengguna dalam penerapan ERP pada perusahaan Adidas.

Pada tahap uji coba, Adidas melakukan serangkaian pengujian dan evaluasi terhadap sistem ERP. Mereka
menguji fungsi utama, mengidentifikasi kemungkinan masalah dan memastikan bahwa integrasi dengan
sistem lain berjalan dengan lancar. Uji coba ini membantu Adidas untuk menemukan dan memperbaiki
kesalahan atau kekurangan sebelum sistem memperkenalkan secara penuh kepada pengguna.
Selanjutnya, Adidas memberikan pelatihan kepada pengguna yang terlibat dalam penggunaansistem
ERP. Mereka mengembangkan program pelatihan yang komprehensif dan sesuai dengan kebutuhan
pengguna dari berbagai departemen. Selain itu, hal inimeliputi pemahaman tentang fitur sistem, cara
menggunakan fungsi yang relevan dan penanganan masalah yang mungkin muncul selama penggunaan
sistem.

KINERJA

PERMASALAHAN YANG DIHADAPI SEHINGGA MEMERLUKAN ADANYA SISTEM DAN TEKNOLOGI


INFORMASI TERTENTU

Industri peralatan olahraga berkembang cukup pesat sehingga menghasilkan peluang maupun
ancaman berupa persaingan yang cukup tinggi. Tantangan terbesar dalam pengembangan usaha ini
adalah kreativitas baru dan munculnya competitor.

Salah satu tantangan yang perusahaan hadapi adalah mengintegrasikan berbagai sistem yang
telah ada sebelumnya ke dalam sistem ERP yang beru. Perusahaan seperti adidas biasanya memiliki
sistem dan proses yang sudah mapan dan terpisah untuk departemen tertentu seperti keuangan,
persediaan, produksi dan lainnya.

Selain itu, tantangan lain adalah adopsi dan pelatihan karyawan terkait penggunaan sistem ERP
yang baru. Implementasi ERP membutuhkan perubahan dalam cara kerja dan rutinitas operasional
perusahaan. Karyawan perlu dilibatkan secara aktif dalam pelatihan untuk memahami fungsionalitas
sistem ERP, serta mengubah kebiasaan dan proses lama mereka.

BAB III ANALISIS SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI

SISTEM YANG DIPERLUKAN ORGANISASI

BAGAIMANA PERANCANGAN

IMPLEMENTASI

OPERASIONAL

PERMASALAHAN DALAM IMPLEMENTASI SISTEM

BAB IV MANFAAT SISTEM TEKNOLOGI INFORMASI

MANFAAT YANG DIDAPAT PENERAPAN SISTEM TEKNOLOGI INFORMASI UNTUK MENCAPAI KEUNGGULAN
ORGANISASI

Sistem ERP memberikan berbagai keuntungan dalam pengelolaan operasional dan keunangan
perusahaan, serta memungkinkan Adidas untuk tetap kompetitif dalam industri yang terus berkembang.
Berikut beberapa manfaat dalam penerapan ERP pada perusahaan manufaktur :

1. Integrasi data dan informasi yang lebih baik.

Perusahaan manufaktur dapat mengintegrasikan berbagai sistem dan departemen dalam satu
platform terpadu dengan menerapkan ERP dalam operasionalnya. Hal ini memungkinkan aliran data dan
informasi yang lancar antar departemen, menghilangkan hambatan komunikasi, dan mengurangi
redudansi data(duplikasi atau penyimpanan data yang sama secara berulang dalam beberapa file).

Dengan integrasi data yang lebih baik, Adidas dapat mengakses informasi yang akurat dan konsisten
secara real-time. Informasi mengenai persediaan, produksi, keuangan dan pelanggan dapat dengan
mudah terakses dan membagikannya kepada skateholder terkait, baik itu manajemen, tim penjualan,
maupun mitra bisnis.

2. Efisiensi operasional bisnis yang meningkat.

ERP dapat mempercepat proses bisnis dengan mengotomatisasi tugas rutin perusahaan. Contohnya,
dengan sustem ERP, Adidas dapat mempercepat proses persetujuan, pengelolaan pesanan, dan
pelacakan pengiriman. Pekerjaan yang biasanya memakan waktu banyak dapat diselesaikan dengan
cepat dan efisien, memungkinkan perusahaan dapat merespons pelanggan dengan lebih baik.

Penerapan ERP jua memberikan visibilitas yang lebih baik terhadap seluruh rantai pasokan Adidas.
Informasi tentang persediaan, pemesanan dan pengiriman dapat terakses dengan mudah dan real-time.
Hal ini memungkinkan adidas untuk mengoptimalkan persediaan, menghindari kekurangan atau
kelebihan stok dan meningkatkan efisiensi produksi.

3. Maksimalkan setiap interaksi.

Adanya penerapan ERP, Adidas dapat meningkatkan interaksi dengan pelanggan. Data pelanggan dapat
terpusat dan terakses dengan mudah, memungkinkan perusahaan untuk memahami kebutuhan dan
preferensi pelanggan dengan lebih baik. Maka dari itu, informasi yang lengkap dan terintegrasi, Adidas
dapat memberikan pengalaman pelanggan yang lebih personal, memenuhi permintaan secara efisien,
dan meningkatkan loyalitas pelanggan.

Selanjutnya, ERP memungkinkan Adidas untuk meningkatkan interaksi internal antar departemen. Selain
itu, informasi yang terintegrasi dan dapat terakses oleh semua pihak yang terlibat dalam proses bisnis,
seperti tim penjualan, pemasaran, produksi dan keuangan, memungkinkan kolaborasi yang lebih baik.

4. Membangun channel relationship

Salah satu manfaat utama adalah peningkatan keterhubungan dan transparansi antara Adidas dan mitra
bisnis mereka. Dengan akses yang mudah ke data yang terintegrasi, informasi mengenai pesanan,
persediaan dan pengiriman dapat dengan cepat berbagi dengan mitra bisnis. Selain itu, memungkinkan
Adidas dan mitra bisnis untuk saling berkolaborasi, mengoptimalkan rantai pasokan dan memastikan
ketersediaan produk yang tepat pada waktu yang tepat.

Selai itu, ERP juga membantu dalam meningkatkan kecepatan dan efisiensi proses bisnis dengan mitra
bisnis. Melalui integrasi yang komprehensif, pesanan dapat diterima secara lagsung dari mitra bisnis ke
sistem ERP, mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk memproses pesanan secara manual. Oleh karena
itu, hal ini tidak hanya mengurangi potensi kesalahan, tetapi juga mempercepat waktu pengiriman dan
memperkuat kepuasan mitra bisnis.

BAB V PENUTUP
KESIMPULAN

SARAN

Anda mungkin juga menyukai