Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN

KEGIATAN UMKM PELATIHAN PEMBUATAN


LILIN AROMATERAPI
Optimalisasi Pemberdayaan Masyrakat Untuk Meningkatkan Kreatifitas, Pendidikan
dan Nilai-nilai Agama

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN


KEPADA MASYARAKAT
INSTITUT BISNIS MUHAMMADIYAH BEKASI
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Istilah “aromaterapi” ini sendiri diciptakan oleh ahli parfum dan ahli kimia
Perancis René-Maurice Gattefossé. Hasil penelitiannya ini dituangkan dalam
sebuah buku yang terbit pada tahun 1937. Dimana beliau menemukan lavender
mampu mengobati luka bakar, serta membahas minyak esensial untuk
meningkatkan kondisi medis. Aromaterapi adalah istilah modern untuk praktik
yang sudah dilakukan ribuan tahun lalu, seperti yang dilakukan orang Mesir
kuno. Sejarah aromaterapisudah setua sejarah peradaban. Aromaterapi sudah
dikenal dan digunakan oleh penduduk dari Yunani, Romawi, dan Mesir kuno
sejak 6000 tahun yang lalu. Para tabib Imhotep di Mesir menggunakan minyak
esensial (minyak atsiri) untuk mandi, pijat, serta pembalseman mayat.
Sudah sejak lama dipercaya menjadi perawatan dan penyembuhan holistik.
Menggunakan ekstrak tumbuhan alami yang aman untuk kesehatan pikiran,
tubuh dan jiwa. Dengan cara penyembuhan ini nantinya akan membuat fisik dan
emosional menjadi lebih baik. Lilin aroma terapi merupakan sebuah lilin yang
bermanfaat menjadi pewangi ruangan, menenangkan fikiran, dapat pula untuk
mengusir serangga. Lilin aromaterapi dapat dibuat melalui bahan-bahan yang
sering kita temui dan gunakan.
Jika ingin membahas dari kesehatan lebih lanjut, maka dilansir dari
Klikdokter, dikatakan kehadiran perlengkapan ini memang dapat mengeluarkan
aroma yang dapat memberikan rasa ketenangan, sehingga akhirnya meredakan
dan menghilangkan stres.
Cara bekerjanya sendiri dengan menghasilkan uap dari sumbu lilin yang
dibakar, dan kemudian mengisi udara secara keseluruhan.

1.2 Tujuan Program KKN

KKN salah satu program pengabdian masyarakat seorang mahasiswa yang


bertujuan untuk:
1. Mendapatkan pengalaman untuk bekal setelah lulus, sekaligus melibatkan diri
secara langsung belajar interaksi sosial, merumuskan masalah, menjadi
problem solving terhadap lokasi tempat KKN berada dan sebagainya.
2. Berbagi ilmu berdasarkan kemampuan jurusan yang selama ini sudah
dipelajari, tentu saja ini bentuk dari kaderisasi pembangunan dari kaula muda
untuk Indonesia.
3. Sebagai sarana untuk mentransfer ilmu di perguruan tinggi ke masyarakat di
tempat mereka tinggali dan membantu masyarakat sekitar untuk memecahkan
masalah secara komprehensif, lintas sektoral, pragmatis dan sebagainya.

1.3 Manfaat Program KKN


a. Mencetak sarjana yang berkualitas, yaitu dengan menghayati kondisi gerak
ataupun permasalahan yang komplek yang dihadapi oleh masyarakat.
b. Meningkatkan kedekatan atau keakraban terhadap pemerintah daerah,
masyarakat dan instansi teknis dalam menyelesaikan penelitian.

1.4 Analisis Potensi


UMKM memiliki peranan yang sangat penting karena paling banyak
menyerap lapangan kerja dan relatif tahan terhadap krisis keuangan.
Pengembangan produk merupakan hal yang sangat diutamakan agar dapat
menciptakan produk-produk yang baru salah satunya yaitu pembuatan lilin
aromaterapi. Selain mudah utuk dibuat, lilin aromaterapi ini memiliki manfat
untuk kesehatan dalam mengurangi stres. Saat ini pasar lilin aromaterapi sedang
berkembang pesat, terutama di kalangan milenials. Lilin aromaterapi ini
diharapkan mampu menjadi potensi baru yang dapat dikembangkan. Lilin
aromaterapi ini dibuat dengan media lilin dengan menggunakan ekstrak essential
oil yang mudah didapat.

1.5 Rumusan Masalah


Dari analisis potensi yang dipaparkan di atas, pengabdian ini menjawab
rumusan masalah utama sebagai berikut: Bagaimana lilin aromaterapi menjadi
potensi yang dapat dikembangkan di kalangan milenials ?
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Kondisi Umum Tempat KKN Desa/Sekolah/Kelurahan/dll

Rencana pengabdian kepada masyarakat yang akan Tim kami laksanakan


berlokasi di Kecamatan Pondok Melati. Kecamatan tersebut, terdiri dari 5
kelurahan meliputi Kelurahan Jatirahayu, Kelurahan Jatimurni, Kelurahan
Jatimelati, Kelurahan Jatiwarna, Kelurahan Jatirasa, Pondok Melati adalah
sebuah kecamatan di kota Bekasi, Jawa Barat yang merupakan pemekaran dari
kecamatan Pondok Gede.

2.2 Permasalahan Desa/Sekolah/Kelurahan/dll

A. Permasalahan

1. Beberapa pelaku usaha belum mengetahui cara pembuatan lilin


aromaterapi
2. Belum adanya pemahaman mengenai lilin aromaterapi.
3. Belum adanya pemahaman manajemen usaha khususnya mengenai
strategi pemasaran sehingga pelaku usaha belum dapat mengembangkan
usahanya secara optimal.

B. Solusi

1. Sosialisasi pengenalan cara pembuatan lilin aromaterapi


2. Sosialisasi manfaat lilin aromaterapi
3. Sosialisasi strategi pemasaran lilin aromaterapi

2.3 Metode Pelaksanaan

Kegiatan pengabdian masyarakat oleh kelompok 9 PKM Institut Bisnis


Muhammadiyah Bekasi guna pemecahan permasalahan memberikan tata cara dan
pelatihan pembuatan lilin aromaterapi di Kelurahan Jatirahayu, Kecamatan
Pondok Melati, Kota Bekasi untuk meningkatkan potensi dan pengembangan
pelaku usaha. Pada dasarnya, pengabdian masyarakat oleh kelompok 9 ini dibagi
dalam tiga tahap. Pada tahap pertama, kelompok 9 melakukan sosialisasi untuk
membahas mengenai lilin aromaterapi dan cara pembuatannya. Kedua,
melakukan aktivitas pembuatan lilin aromaterapi untuk para UMKM yang ingin
mengembangkan potensinya di bidang lain di Kelurahan Jatirahayu.

1. Survey atau Observasi Legalitas Usaha yang dimiliki Pelaku UMKM

Sebelum melakukan sosialisasi pentingnya dan tata cara mengurus legalitas


usaha serta sebelum melakukan pendampingan dan pembuatan legalitas UMKM
berupa , kelompok 9 PKM Institut Bisnis Muhammadiyah melakukan survey kepada
UMKM yang ada di Kelurahan Jatirahayu. Tujuan dari survey yang dilakukan
kelompok 9 yaitu untuk mengetahui apakah dari pihak UMKM sudah memiliki nama
brand, mengetahui potensi dan daya dukung serta kesiapan dari para UMKM
mengenai legalitas usahanya. Dari 5 UMKM yang kelompok 9 survey, terdapat 3
UMKM yang belum memiliki nama branding ataupun logo, daftar UMKM seperti
dengan tabel yang terlampir di bawah ini:

2.4 Kerangka Pemecahan Masalah

Gambar 2. Kerangka Pemecahan Masalah

2.5 Alur pelaksanaan Program

a. Lokasi Program KKN

Kegiatan program KKN ini dilaksanakan di Posyandu Sedap Malam,


Jatirahayu
b. Struktur Kepanitiaan

KETUA
KELOMPOK
KKN
Enda Purnamasari

KETUA PROKER
Handimaisyah Salsabilah

SEKRETARIS BENDAHARA
Wanda Nurseha Alinda Sukmawati Dewi

ACARA
Fahrizal Amri
Ramadhan
DOKUMENTASI KONSUMSI
1. Ila Hayatun 1. Dahlia Damayanti
Nufus
2. Dyah Ayu Aprilia P.
2. Zulfikri Alfarizi

2.6 Jadwal Kegiatan

Kegiatan ini dilaksanakan pada 03 November 2023 dari mulai Pukul 15.30 s/d
selesai.
2.7 Kompetensi Anggota Kelompok PKM

KOMPETENS
NO NAMA I
KEILMUAN KETERAMPILAN
1 Enda Purnamasari Management Strategi 1. Melakukan koordinasi
terhadap anggota
kelompok.
2. Melakukan survey
lapangan
3. Menentukan jadwal diskusi
2 Handimaisyah Merancang Program 1. Membuat modul
Salsabilah PKM pelatihan
2. Merancang hal-hal yang
Dibutuhkan untuk Kegiatan
3 Dhimas Ihza Nur Wahid Tim Pelaksana PKM 1. Memastikan kegiatan KKN
berjalan dengan lancar.
2. Memastikan kondisi mitra
KKN
4 Sarah Apriani Kesekretariatan 1. Membuat laporan Dan
proposal terkait kegiatan
KKN
5 Fahrizal Amri Tim Pelaksana Program 1. Memberikan pengenalan
Ramadhan KKN terhadap mitra KKN
mengenai lilin aromaterapi
dan cara pembuatannya.
6 Zulfikri Alfarizi Conten Creator 1. Mendesign sosial media
terkait kegiatan KKN
2. Melakukan dokumentasi
kegiatan.
3. Melakukan pengeditan video
atau foto
7 Wanda Nurseha Merancang Pembuatan 1. Membuat jurnal kegiatan
Jurnal PKM PKM
8 Alinda Sukmawati Merancang Pembuatan 1. Membuat jurnal ilmiah
Dewi Jurnal Ilmiah terkait kegiatan KKN
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dalam melaksanakan pengabdian masyarakat untuk melakukan sosialisasi


lilin aromaterapi dan cara pembuatannya, kelompok 9 melakukan sosialisasi
terkait lilin aromaterapi dan cara pembuatannya dengan pemateri. Dan yang
terakhir yaitu melakukan pelaksanaan pendampingan lilin aromaterapi kepada
pihak UMKM.

3.2 Saran

1. Bagi Pedagang UMKM

Sebaiknya UMKM harus memanfaatkan sosial media dalam kegiatan


UMKM.

2. Bagi Masyarakat

Sebaiknya komunikasi dan koordinasi lebih ditingkatkan agar antara


mahasiswa PKM dan masyarakat dapat berkerjasama dengan baik dalam
menjalankan setiap PKM maupun kehidupan bermasyarakat.

3. Bagi Mahasiswa

a. Program kerja yang diangkat harus disesuaikan dengan kebutuhan dan


kondisi masyarakat, sehingga masyarakat akan memberi dukungan yang
maksimal dalam pelaksanaan program-program tersebut.
b. Bagi mahasiswa yang akan melaksanakan PKM selanjutnya, dapat
memanfaatkan dan mengoptimalkan masa observasi ke lapangan,
sehingga dapat melaksanakan kegiatan yang tepat dengan kebutuhan
masyarakat.
Lampiran 1

PENGELUARAN
1. Kegiatan Sosialisasi UMKM

Keterangan Jumlah Harga Satuan Total Harga


Sumbu Lilin 3 Bks Rp. 10.000,- Rp 10.000,-

Essential Oil Rose dan Anggur 1 pcs Rp. 10.000,- Rp. 20.000,-

Palm Wax 1 kg Rp. 40.000,- Rp. 60/000,-

Snack 4 bks Rp. 43.000,- Rp. 103.000,-

TOTAL - - Rp. 103.000,-


Lampiran 2

BUKTI TRANSAKSI PENGGUNAAN ANGGARAN


KEGIATAN SOSIALISASI UMKM
Dokumentasi

Anda mungkin juga menyukai