Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN

PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK)

“Peningkatan Hasil Belajar Materi Gerak Manipulatif dalam Permainan


BolaBasket Melalui Media Video di SD Negeri 1 Lepak”

JULKARNAIN,S.Pd
NIP. 19711231 202221 1 004

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR


DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SD NEGERI 1 LEPAK
2023
i
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS

Peningkatan Hasil Belajar Materi Gerak Manipulatif dalam Permainan Bola Basket
Melalui Media Video di SD Negeri 1 Lepak

Disusun Oleh:

Julkarnain,S.Pd
NIP.19711231 202221 1 004

Disahkan di : Lepak
Pada Tanggal : 15 April 2023
Kepala SD Negeri 3 Lepak
Guru Mata Pelajaran PJOK

JULKARNAIN,S.Pd AHMAD AS’ARI,S.Pd


NIP.19711231 202221 1 004 NIP.19691231 199401 1 021
Mengatahui,
Kepala UPT. Dinas Dikbud
Kec. Sakra Timur

MUKMIN RAMLI,S.H
NI.19671231 199110 1 005

ii
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan syukur kehadirat Allah SWT. karenahanya dengan limpahan


rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan tugas penyusunan

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan judul: “Peningkatan Hasil Belajar Materi
Gerak Manipulatif dalam Permainan BolaBasket Melalui Media Video di SD Negeri 1 Lepak”
Tahun Pelajaran 2022/2023 Pada Mata Pelajaran PJOK

Dalam penyusunan ini penulis banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu
terima kasih ucapkan dengan tulus dan sedalam-dalamnya kepada:

1. Mukmin Ramli,S.H selaku Kepala UPT Dinas Dikbud Kec. Sakra Timur
2. Ahmad As’ari,S.Pd selaku Kepala SD Negeri 1 Lepak dan
3. Semua pihak yang telah banyak membantu sehingga penulisan ini selesai.

Penulis menyadari bahwa penulisan Penelitian Tindakan Kelas ini jauh dari sempurna
untuk itu segala kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak selalu penulis
harapkan. Demikian yang dapat disampaikan, akhir kata diucapkan banyak terima kasih.

Penulis

Julkarnain,S.Pd
NIP.19711231 202221 1 004

iii
ABSTRAK

JULKARNAIN,S.Pd
julkarnain12@guru.sd.belajar.id

Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar
peserta didik kelas VI SD Negeri 1 Lepak melalui media video Tahun Pelajaran 2022/2023
Semeter Genap
Penelitian ini merupakan classroom action research (penelitian Tindakan kelas).
Subjek penelitian adalah siswa kelas VI SD Negeri 1 Lepak berjumlah 25 peserta didik.
Penelitian dilakukan dalam 3 (tiga) siklus dan setiap siklus terdiri dari 1 (satu) pertemuan.
Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, tes tulis dan tes praktik. Metode analisis
data yaitu dengan menggunakan analisis kuantitatif deskriptif.
Hasil penelitian Tindakan kelas ini yaitu: (1) Pelaksanaan pembelajaran dengan
memandaaftkan media digital sudah berjalan lancar. Hal ini ditandai dengan peningkatan
keaktifan peserta didik yang sebelumnya cenderung pasif setelah diterapkan model
pembelajaran ini mulai mengalami peningkatan dalam keaktifannya di dalam kelas saat
pembelajaran sedang berlangsung. Keaktifan peserta didik tersebut dilihat dari aktifitas diskusi
dan timbal balik baik antara guru dan siswa atau siswa dngan siswa., (2) Pelaksanaan
pembelajaran dengan memandaaftkan media digital lebih menonjolkan partisipasi peserta
didik. Hal tersebut berdasarkan pada diskusi yang antar kelompok siswa, (3) Hasil belajar pada
pelaksanaan pembelajaran dengan memandaaftkan media digital sudah mengalami peningkatan
motivasi belajar siswa. Hal ini dapat diketahui dari hasil belajar peserta didik yang mengalami
peningkatan setelah diadakan tindakan siklus I, II dan siklus III.

Kata Kunci: digital, hasil belajar

iv
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN...............................................................................................ii
KATA PENGANTAR.......................................................................................................iii
ABSTRAK ........................................................................................................................iv
DAFTAR ISI .....................................................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................1
1. Latar Belakang.......................................................................................................1
2. Indentifikasi Masalah ............................................................................................2
3. Batasan Masalah ....................................................................................................3
4. Tujuan ....................................................................................................................3
5. Manfaat ..................................................................................................................3
BAB II KAJIAN PUSTAKA ............................................................................................4
1. Penelitian Tindakan Kelas .....................................................................................4
2. Digital Learning.....................................................................................................5

BAB III METODE PENELITIAN ....................................................................................7


1. Subjek Penelitian ...................................................................................................7
2. Tempat Penelitian ..................................................................................................7
3. Waktu Pelaksanaan ...............................................................................................7
4. Data dan Sumber ...................................................................................................7
5. Instrumen Penelitian ..............................................................................................7
6. Teknik Pengumpulan Data ....................................................................................8
7. Analisis Data .........................................................................................................8
8. Evaluasi dan Refleksi ............................................................................................9
9. Deskripsi Siklus.....................................................................................................9
10. Indi Kator Keberhasilan ........................................................................................10
BAB IV HASIL PENELITIAN ........................................................................................12
1. Hasil Penelitian .....................................................................................................12
2. Tabel Data .............................................................................................................13
BAB V PENUTUP ............................................................................................................17
1. Kesimpulan............................................................................................................17
2. Saran ......................................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................18

v
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Pendidikan harus memiliki suatu landasan yang tepat, jelas dan kokoh. Landasan
pendidikan memberikan dasar pondasi yang kuat bagi pendidik untuk menjalankan perannya
sehingga dapat menentukan tujuan yang jelas dan terarah. Penerapan isi kurikulum dan
berimprovisasi di dalamnya sesuai dengan prinsip Merdeka Mengajar adalah upaya menjadikan
peserta didik sebagai pelajar Pancasila dan mencapai hakikat tujuan pendidikan nasional.
UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 1 menjelaskan
pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (Departemen Pendidikan
Nasional, 2014)
Kompetensi guru dalam mendidik di Indonesia telah diatur dalam undang-undang
pendidikan tidak dapat terlepas dari pembahasan tentang manusia yang memiliki kedudukan
sebagai subjek dalam pendidikan. Sebagai subjek pendidikan, manusia memiliki banyak
definisi salah satunya dijelaskan oleh Notonagoro yang mendefinisikan manusia sebagai
makhluk monopluralis sekaligus monodualis (Dwi Siswoyo, 2007: 46-47).
Sebagai makhluk monopluralis berarti manusia itu mempunyai banyak unsur kodrat
(plural) yaitu jiwa dan raga, namun merupakan satu kesatuan (mono). Di sisi lain, manusia juga
sebagai makhluk monodualis yaitu makhluk yang terdiri dari dua sifat yaitu sebagai makhluk
pribadi dan sosial (dualis), tetapi juga merupakan kesatuan yang utuh (mono). Memasuki zaman
sekarang dengan adanya kemajuan teknologi yang mengglobal telah mempengaruhi di berbagai
aspek kehidupan baik di bidang politik, ekonomi, kebudayaan, seni dan bahkan di bidang
pendidikan.
Kemajuan teknologi pada perkembangan zaman ini merupakan sesuatu yang tidak dapat
kita hindari dalam kehidupan, karena kemajuan teknologi berjalan sesuai dengan kemajuan
ilmu pengetahuan. Dalam bidang Pendidikan teknologi mempunyai pengaruh penting dalam
ilmu pengetahuan dimana dalam ilmu pengetahuan para peserta didik di ajarkan tentang gejala
dan fakta alam dengan lebih tapat.
Pendidikan adalah suatu pembelajaran atau mempelajari pengetahuan, keterampilan
yang di lakukan atau di kerjakan oleh manusia untuk mengetahui hal-hal yang akan di kerjakan
di dalam dunia pekerjaan. Pendidikan di mulai sejak dini yaitu TPA ( taman pendidikan anak)

1
sampai jenjang kuliah atau universitas untuk jenjang paling tinggi. Di Indonesia pendidikan
terbagi menjadi beberapa bagian, ada Negeri, swasta dan muhammadiyah.
Untuk negeri semua siswa atau mahasiwa bisa belajar di sekolah tersebut, semua agama
boleh bersekolah di sekolah negeri sedangkan untuk swasta kebanyakan Sekolah nya berbasis
Islam dan dan pembelajaran nya tentang agama dan sekolah muhammadiyah mengfokuskan
untuk dari keluarga muhammadiyah namun juga menerima siswa yang luar muhammadiyah.
Sebenarnya tidak ada yang beda dari sekolah-sekolah tersebut, karena pada hakikatnya
sekolah untuk menuntut ilmu dan menanamkan pendidikan yang ada menurut sekolah tersebut.
Pendidikan juga bekal untuk mencari pekerjaan yang akan di ambil oleh peserta didik maupun
mahasiswa, karena pada setiap pendidikan memiliki jurusan masing-masing tergantung sekolah
ataupun universitas. Pendidikan juga bisa sebagai olak ukur kcerdasan seseorang, karena
mereka yang memiliki pendidikan akan di pandang menjadi seorang yang berilmu dan bisa
menjadi kepercayaan suatu organisasi maupun kelompok.
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, dengan mempertimbangkan
solusi, peneliti menganggap bahwa penerapan media digital seperti video dalam pembelajaran
sangatlah penting, sehingga perlu dilakukan penerapan model tersebut ke dalam pembelajaran
melalui penelitian yang berjudul “Peningkatan Hasil Belajar Materi Gerak Manipulatif dalam
Permainan Bola Basket Melalui Media Video di SD Negeri 1 Lepak”

2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, terdapat beberapa masalah:
1) Kegiatan belajar mengajar masih didominasi pembelajaran yang satu arah.
2) Peserta didik kurang fokus dalam kegiatan belajar mengajar.
3) Dalam kegiatan belajar-mengajar, hanya sedikit peserta didik yang
berpartisipasi aktif seperti bertanya ataupun mengajukan pendapat di kolom
komentar.
4) Pada kegiatan belajar-mengajar, peserta didik umumnya belajar secara individu
sehingga kurang melakukan interaksi baik dengan guru maupun peserta didik
lainnya.
5) Peserta didik memperoleh hasil kurang maksimal selama mengikuti
pembelajaran daring model asinkron.
Berdasarkan dari uraian latar belakang diatas, masalah yang dapat diidentifikasi antara
lain sebagai berikut:

2
3. Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah di atas maka perlu ada pembatasan
masalah. Batasan masalah ini tentang partisipasi belajar, hasil belajar, dan metode
pembelajaran yang digunakan. Fokus utama dari penelitian ini adalah untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran peserta didik melalui media pembelajaran digital
(video) pada siswa kelas 6 SD Negeri 1 Lepak Tahun Pe;ajaran 2022/2023 pada mata
pelajaran PJOK materi Gerak Manipulatif dalam Permainan Bola Basket..
4. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah “Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik kelas 6 SD
Negeri 1 Lepak Tahun Pe;ajaran 2022/2023 pada mata pelajaran PJOKmateri Gerak
Manipulatif dalam Permainan Bola Basket.
5. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang dapat diambil dari hasil penelitian ini adalah:
a) Bagi Peserta Didik:
1. Meningkatkan keaktifan peserta didik dalam mengikuti pembelajaran teori di
kelas
2. Meningkatkan antusias peserta didik dalam mengikuti pembelajaran teori di
kelas
3. Meningkatkan hasil belajar peserta didik setelah mengikuti pembelajaran teori
di kelas
b) Bagi Guru:
1. Dapat meningkatkan kemampuan dalam meningkatkan keaktifan dan antusias
peserta didik
2. Dapat mengembangkan kemampuan dalam menentukan bahan ajar
3. Dapat meningkatkan kemampuan dalam melakukan penelitian tindakan kelas.
4. Dapat membiasakan untuk guru mata pelajaran lain dalam melakukan penelitian
tindakan kelas.

3
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

1. Penelitian Tindakan Kelas


Penelitian tindakan kelas merupakan terjemahan dari Classroom Action
Research, yaitu satu action research yang dilakukan di kelas. Action Research, sesuai
dengan arti katanya, diterjemahkan menjadi penelitian tindakan oleh Carr dan Kemmis
dalam Hamalik (2005) didefinisikan sebagai berikut.

Action research is a form of self-reflective enquiry undertaken by participans (teachers,


students or pricipals, for example) in social (including educational) situations in order
to improve the rationality and justice of (1) their own social or educational practices,
(2) their understanding of these practices, and (3) the situations (and institutions) in
which the practices are carried out.

Ide pokok dari pengertian tersebut di atas menurut Wardhani, dkk. (2007) sebagai
berikut:
1. Penelitian tindakan adalah satu bentuk inkuiri atau penyelidikan yang dilakukan
melalui refleksi diri.
2. Penelitian tindakan dilakukan oleh peserta yang terlibat dalam situasi yang
diteliti, seperti guru, peserta didik, atau kepala sekolah.
3. Penelitian tindakan dilakukan dalam situasi sosial, termasuk situasi pendidikan.
4. Tujuan penelitian tindakan adalah memperbaiki: dasar pemikiran dan
kepantasan dari praktik-praktik, pemahaman terhadap praktik tersebut, serta
situasi atau lembaga tempat praktik tersebut dilaksanakan.
Dari keempat ide pokok tersebut dapat disimpulkan bahwa penelitian tindakan
merupakan penelitian dalam bidang sosial, yang menggunakan refleksi diri sebagai
metode utama, dilakukan oleh orang yang terlibat di dalamnya, serta bertujuan untuk
melakukan perbaikan dalam berbagai aspek. Tidak berbeda dengan penelitian tersebut,
Mills (dalam Wardhani, dkk., 2007) mendefinisikan penelitian tindakan sebagai
“systematic
inquiry” yang dilakukan oleh guru, kepala sekolah, atau konselor sekolah untuk
mengumpulkan informasi tentang berbagai praktik yang dilakukannya. Informasi ini

4
digunakan untuk meningkatkan persepsi serta mengembangkan “reflective practice”
yang memperbaiki hasil belajar peserta didik.

Adapun karakteristik yang menunjukkan ciri dari penelitian tindakan kelas adalah
sebagai berikut:
1) Inkuiri reflektif.
2) Kolaboratif.
3. Reflektif.
Metodologi yang digunakan harus cukup reliable sehingga memungkinkan guru
mengidentifikasi serta merumuskan hipotesis secara cukup meyakinkan,
mengembangkan strategi yang dapat diterapkan pada situasi kelasnya dan memperoleh
data yang dapat digunakan untuk menjawab hipotesis yang di kemukakannya.
Masalah penelitian yang diusahakan oleh guru seharusnya merupakan masalah yang
merisaukannya. Bertolak dari tanggung jawab profesionalnya, guru sendiri memilik
komitmen
yang diperlukan sebagai motivator intrinsik bagi guru untuk bertahan dalam
pelaksanaan kegiatan yang jelas-jelas menuntut lebih dari yang sebelumnya diperlukan
dalam rangka pelaksanaan tugas-tugas pengajarnya.
Dalam menyelenggarakan penelitian tindakan kelas, guru harus selalu bersikap
konsisten menaruh kepedulian tinggi terhadap prosedur etika yang berkaitan dengan
pekerjaannya. Hal ini penting ditekankan karena selain melibatkan anak-anak,
penelitian tindakan kelas juga hadir dalam suatu konteks organisasional sehingga
penyelenggaraannya harus mengindahkan tata krama kehidupan berorganisasi. Kelas
merupakan cakupan tanggung jawab seorang guru, namun dalam pelaksanaan penelitian
tindakan kelas sejauh mungkin digunakan classroom excedding perspektive, artinya
permasalahan tidak dilihat terbatas dalam konteks dalam kelas atau mata pelajaran
tertentu, melainkan dalam perspektif yang lebih luas ini akan berlebih-lebih lagi terasa
urgensinya apabila dalam suatu penelitian tindakan kelas terlibat dari seorang pelaku.

2. Digital Learning
Di era digital yang terus tumbuh ini, semakin banyak peserta didik yang perlahan
tapi pasti bergerak menuju digital online course di hampir setiap bidang. Selain
pembelajaran digital melibatkan media teknologi yang sangat maju, pembelajaran
digital juga mampu memberikan peserta didik banyak fleksibilitas, memungkinkan
mereka untuk belajar kapan saja, dari mana saja dengan kecepatan mereka sendiri tanpa
5
khawatir tentang jadwal atau scheduling. Para peserta didik juga memiliki kebebasan
untuk memilih apa yang mereka pelajari dan apa yang tidak ingin mereka pelajari sesuai
dengan kebutuhan pencapaian kompetensi yang ingin mereka capai atau pun kuasai.
Pembelajaran digital pada hakekatnya adalah pembelajaran yang melibatkan
penggunaan alat dan teknologi digital secara inovatif selama proses belajar mengajar,
dan sering juga disebut sebagai Technology Enhanced Learning (TEL) atau e-Learning
(Kustandi, 2011). Menjelajahi penggunaan teknologi digital memberi para pendidik
kesempatan untuk merancang kesempatan belajar yang lebih menarik dalam
pembelajaran yang mereka ajarkan, dimana rancangan pembelajarannya dapat
dikombinasikan dengan tatap muka atau bisa juga sepenuhnya secara online.
Berikut ini adalah pengertian pembelajaran digital yang dikemukakan oleh para
ahli. Menurut Williams (1999), pembelajaran digital dapat dirumuskan sebagai ‘a large
collection of computers in networks that are tied together so that many users can share
their vast resources’. Pengertian pembelajaran digital yang dimaksud oleh William
tersebut adalah meliputi aspek perangkat keras (infrastruktur) berupa seperangkat
komputer yang saling berhubungan satu sama lain dan memiliki kemampuan untuk
mengirimkan data, baik berupa teks, pesan, grafis, video maupun audio.
Dengan kemampuan ini maka pembelajaran digital dapat diartikan sebagai suatu
jaringan komputer yang saling terkoneksi dengan jaringan komputer lainnya ke seluruh
penjuru dunia (Kitao, 1998). Namun demikian, pengertian pembelajaran digital bukan
hanya berkaitan dengan perangkat keras saja, melainkan juga mencakup perangkat
lunak berupa data yang dikirim dan disimpan yang sewaktu-waktu dapat diakses.
Beberapa komputer yang saling berhubungan satu sama lain dapat menciptakan fungsi
sharing yang secara sederhana hal ini dapat disebut sebagai jaringan (networking).
Keuntungan pembelajaran digital adalah media yang menyenangkan, sehingga
menimbulkan ketertarikan pembelajar pada program-program digital. Pembelajar yang
belajar dengan baik akan cepat memahami komputer atau dapat mengembangkan
dengan cepat keterampilan komputer yang diperlukan, dengan mengakses web. Oleh
karena itu, peserta didik dapat belajar di mana pun pada setiap waktu. Selain itu,
pembelajaran digital menggunakanteknologi untuk memperkuat pengalaman belajar
peserta didik dengan menggunakan kombinasi tools dan praktek, termasuk, antara lain,
penilaian online dan formatif; peningkatan fokus dan kualitas sumber daya dan waktu
mengajar; konten online; dan aplikasi teknologi.

6
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

1. Subjek Penelitian
Subjek dari penelitian ini adalah peserta didik Kelas VI SD Negeri 1 Lepak sebanyak
25 orang semester genap 2022/2023
2. Tempat Pelaksanaan
Penelitian tindakan kelas dilaksanakan di SD Negeri 1 Lepak Kabupaten Lombok
Timur
3. Waktu Pelaksanaan
Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan bulan April 2023.
4. Data dan Sumber
Data dalam penelitian ini menggunakan sumber data primer, dimana data diperoleh
secara
langsung dari subyek penelitian yaitu peserta didik Kelas VI SD Negeri 3 Lepak

Adapun penjabaran data dan sumber data pada penelitian ini yaitu:

No Yang di Amati Objek Intrumen Keterangan


Penelitian

1 Pembelajaran Materi di Siswa -RPP Pembelajaran


Kelas dengan media -PPT di kelas
Digital -Video
-LKPD
- Lem. Refleksi
- Lem.
Observasi

2 Hasil Belajar Siswa Siswa Rubrik Pembelajaran


Penilaian di kelas dan
Lapangan

5. Instrumen Penilaian
Instrumen penilaian yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari Rencana
Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) ,LKPD (tes kognitif), catatan lapangan, dan dokumentasi.

7
a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) disusun untuk pedoman kegiatan
pembelajaran di kelas. Rencana pembelajaran dibuat setiap kompetensi dasar.

b. LKPD aspek Kognitif


Tes yang diberikan disini berupa LKPD yang digunakan untuk mengetahui nilai
dan hasil belajar peserta didik dan untuk mengukur sejauh mana keberhasilan
belajar peserta didik dalam aspek kognitif.
c. Lembar Penilaian Produk
Lembar penilaian kinerja ini diambil dari portofolio peserta didik

6. Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan beberapa cara sebagai
berikut:
a. Observasi
Observasi yang dilaksanakan untuk mengamati kegiatan pembelajaran secara
daring asinkron menggunakan media www.smansada.com dan
www.geografi.sumartikaiwayan.com. Kegiatan observasi juga dilaksanakan
pada saat pelaksanaan mengecek daftar hadir untuk menilai partisipasi peserta
didik dalam pembelajaran daring asinkronus.
b. Tes Aspek Kognitif
Tes yang dilaksanakan pada penelitian ini adalah tes tulis dalam bentuk post-tes
yang dilaksanakan pada akhir setiap siklus. Post-tes dilaksanakan untuk
mengukur pemahaman peserta didik terhadap materi dengan melihat hasil
belajar peserta didik setelah menggunakan model daring asinkronus.
c. Lembar Penilaian Keterampilan
Lembar penilaian kerja ini, diambil dari hasil portofolio yang sudah dikerjakan
peserta didik secara asinkron

7. Analisis Data
Analisis data kuantitatif pada penelitian in didapat dari hasil observasi atau pengamatan
observer selama kegiatan pembelajaran berlangsung dan hasil belajar Peserta Didik
setelah mengerjakan post-tes di setiap akhir siklus. Hasil belajar Peserta Didik yang
diperoleh dari bidang kognitif ditentukan dari perolehan skor nilai post-tes. Untuk
8
perhitungan hasil belajar pada bidang kognitif antara siklus I dan siklus II menggunakan
rata-rata skor kelas dari post-tes yang diberikan dan persentase peserta didik yang
melampui KKM (>=65). Nilai KKM yang ditetapkan untuk Mata adalah tujuh puluh
lima. Hasil belajar bidang kognitif pada penelitian ini akan dihitung rata-rata dan
ketuntasan belajar klasikal setiap siklusnya. Menurut Gantini dan Suhendar (2017: 28),
rumus menghitung nilai rata-rata kelas adalah: Ketuntasan belajar klasikal menurut
Daryanto (2011:191) merupakan ketuntasan belajar dalam kelas. Kelas dikatakan tuntas
apabila dalam suatu pembelajaran apabila hasil belajar seluruh Peserta Didik yang
melampui KKM dalam kelas tersebut mencapai 75%. Berikut rumus menghitung
ketuntasan klasikal:

8. Evaluasi dan Refleksi


Evaluasi merupakan suatu tindakan yang dirancang untuk mengetahui keefektifitasan
tindakan pembelajaran yang telah dilakukan di dalam kelas. Refleksi adalah kegiatan
untuk mengkaji tindakan perbaikan yang telah dilakukan, tentang apa yang telah
dihasilkan atau yang belum dituntaskan atas tindakan perbaikan tersebut. Hasil dari
kegiatan evaluasi dan refleksi adalah menentukan tindakan atau langkah lebih lanjut
untuk upaya mencapai tujuan dari penelitian.

9. Deskripsi Per Siklus


Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini pada waktu berlangsungnya kegiatan belajar
mengajar, menggunakan jenis perlakuan tindakan kelas (Clasroom Action Research)
dengan menggunakan dua siklus. Apabila kedua siklus yang direncanakan masih
terdapat masalah
yang harus dipecahkan maka dapat dilanjukan dengan siklus berikutnya
(a) Siklus I
Kegiatan peserta didik pada siklus I ini terdiri atas:
Kegiatan pendahuluan
● Guru membuka kegiatan dengan megucap salam dan berdoa
● Guru dan peserta didik bersama-sama berdoa dengan arahan Guru
● Guru melakukan presensi menggunakan media ajar PPT dan Video
Kegiatan inti
● Peserta didik membaca teks yang diberikan guru sebelum memulai
pembelajaran terkait materi yang akan di sampaikan
● Guru menyampaiakan materi dengan metode diskusi dengan siswa
9
● Peserta didik mengerjakan LKPD
● Peserta didik berdiskusi terkait tugas
Kegiatan penutup
● Peserta didik mengerjakan Post-tes dan Lembar Refleksi
● Guru memberikan evaluasi dan menarik kesimpulan dari pekerjaan
peserta didik

Refleksi
Setelah proses pembelajaran pada siklus I selesai dilaksanakan, peneliti
dan guru pengamat mendiskusikan hasil pengamatan untuk menentukan
tingkat keberhasilan penelitian. Diskusi hasil pengamatan dilakukan
untuk menemukan kelebihan dan kekurangan yang terdapat pada siklus
I. Refleksi dilakukan dengan melihat keseluruhan proses kegiatan
praktik peserta didik.

(b) Siklus II
Kegiatan peserta didik pada siklus II ini terdiri atas:
Kegiatan pendahuluan
● Guru membuka kegiatan dengan megucap salam dan berdoa
● Guru dan peserta didik bersama-sama berdoa dengan arahan Guru
● Guru melakukan presensi menggunakan media ajar PPT dan Video
Kegiatan inti
● Peserta didik membaca teks yang diberikan guru sebelum memulai
pembelajaran terkait materi yang akan di sampaikan
● Guru menyampaiakan materi dengan metode diskusi dengan siswa
● Peserta didik mengerjakan LKPD
● Peserta didik berdiskusi terkait tugas
Kegiatan penutup
● Peserta didik mengerjakan Post-tes dan Lembar Refleksi
● Guru memberikan evaluasi dan menarik kesimpulan dari pekerjaan peserta didik
Refleksi
Setelah proses pembelajaran pada siklus II selesai dilaksanakan, peneliti dan
guru pengamat mendiskusikan hasil pengamatan untuk menentukan tingkat
keberhasilan penelitian. Diskusi hasil pengamatan dilakukan untuk menemukan
10
kelebihan dan kekurangan yang terdapat pada siklus II. Refleksi dilakukan
dengan melihat keseluruhan proses kegiatan praktik peserta didik.
10. Indikator Keberhasilan
Suatu tindakan dikatakan berhasil apabila mampu mencapai kriteria yang telah
ditentukan. Mulyasa (2006: 101) mengatakan bahwa pembelajaran dikatakan berhasil
dan berkualitas apabila sebagian besar (75%) peserta didik terlibat aktif dalam proses
pembelajaran. Indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah peningkatan prestasi
belajar peserta didik yang ditunjukkan dengan pencapaian KKM yang telah ditetapkan
oleh sekolah yaitu besarnya 65 oleh 80% peserta didik Kelas 6 SDN 1 LEPAK

11
BAB IV
HASIL PENELITIAN

1. Penelitian Data Siklus I


Kegiatan penelitian pada siklus I meliputi empat tahap yaitu tahap perencanaan,
pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Berikut uraian mengenai keempat tahap
kegiatan tersebut.
a. Perencanaan Tindakan Siklus I
Pada tahap perencanaan ini peneliti melakukan beberapa kegiatan sebagai
berikut:
1) Menyusun RPP siklus I
2) Menyiapkan lembar observasi aktivitas guru
3) Menyiapkan soal post-tes dan Refleksi Siswa siklus I
4) Menyiapkan PPT, Video dan LKPD
5) Menyiapkan laptop dan LCD dalam proses pembeajaran

b. Pelaksanaan Tindakan Siklus I


Pembelajaran Siklus I dilakukan selama 2 kali pertemuan pada hari jum’at, 10
dan 17 Maret 2023 dengan rincia sebagai berikut:
Kegiatan Pendahuluan
Orientasi, Aperpepsi, Motivasi, Pemberian Acuan
1. Melakukan pembukaan dengan salam pembuka, memanjatkan syukur
kepada Tuhan YME dan berdoa untuk memulai pembelajaran
2. Peserta didik dan Guru menyanyikan salah satu lagu wajib nasional
bersama samaGuru menyampaikan kompetensi yang akan dicapai, garis
besar cakupan materi, kegiatan yang akan dilakukan, dan teknik
penilaian yang akan digunakan
Kegiatan Inti
1. Guru membagikan lembar literasi terkait materi yang akan disampaikan
2. guru menampilkan PPT dan Video pembelajran
3. Guru mejelaskan secara singkat dan melakukan diskusi dengan Peserta
Didik
4. Peserta didik menanyankan perihal materi yang di sampaikan
5. Peserta Didik Mengerjakan LKPD
6. Peserta Didik menyampaikan hasil LKPD
12
7. Guru memberikan tanggapan terkait Hasil persentasi LKPD
8. Melakukan percobaan hasil teori di lapangan oleh siswa secara mandiri
9. Guru memerikan Post-tes dan Lembar Refleksi

Kegiatan Penutup
1. Membuat rangkuman/simpulan pelajaran
3. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran
4. Memberikan tugas untuk materi yang akan datang
5. Menutup pembelajaran dengan salam penutup
Refleksi
Setelah proses pembelajaran pada siklus I dan II selesai dilaksanakan, peneliti dan guru
pengamat mendiskusikan hasil pengamatan untuk menentukan tingkat keberhasilan
penelitian. Diskusi hasil pengamatan dilakukan untuk menemukan kelebihan dan
kekurangan yang terdapat pada siklus II. Refleksi dilakukan dengan melihat
keseluruhan proses kegiatan praktik peserta didik.
Hasil Pengamatan siklus 1

13
Tabel 1.1 Hasil Praktik Siklus 1
Pengamatan Siklus I dilakukan pada saat proses pembelajaran sedang berlangsung.
Pengamatan yang dilakukan berdasarkan kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh
peneliti selama proses pembelajaran sesuai dengan RPP (Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran). Tingkat pemahaman peserta didik dilihat melalui hasil percobaan
dilapangan secara mandiri setelah di jelaskan di kelas tanpa dicontohkan oleh guru
terlebih dahulu. dari tabel 1.1 dapat diamati bahwa semua siswa memiliki nilai akhir
diatas KKM yaitu 75. NIlai terrendah pada percobaan ini yaitu 78 dan tertinggi 86.

Hasil LKPD Siklus I

Tabel 1.2 Hasil LKPD Siklus 1

Selain percobaan di lapangan tingkat pemahaman siswa juga dapat dilihat dari hasil
LKPD secara berkelompok dimana diapatkan hasil nilai paling sedikit yaitu 75 dan
paling tinggi 100 dimana hasil tersebut menunjukan tingkat pemahaman siswa
mencapai 100% dengan nilai KKM untuk mapel PJOK yaitu 75.

14
15
c. Refleksi Siklus I
Setelah proses pembelajaran pada siklus I selesai dilaksanakan, peneliti dan guru
pengamat mendiskusikan hasil pengamatan untuk menentukan tingkat keberhasilan
penelitian. Diskusi hasil pengamatan dilakukan untuk menemukan kelebihan dan
kekurangan yang terdapat pada siklus I. Refleksi dilakukan dengan melihat keseluruhan
proses kegiatan praktik peserta didik. Dari hasil proses pembelajaran dan hasil belajar
peserta didik siklus I, hal -hal yang sudah dicapai pada siklus I adalah:
● Peserta didik dapat berinteraksi dan berperan aktif dalam pembelajaran
● Peserta didik lebih terarah dalam menyelesaikan penugasan mandiri.
● Peserta didik tidak bergantung kepada guru
● Peserta didik mampu menganalisi masalah yang diberikan dengan bekerja
sama
Dari hasil evaluasi yang dilakukan pada siklus I ini guru merasa tidak perlu melakukan
pengamatan pada siklus berikutnya karena hasil dari metode siklus I sudah sesuai
harapan yaitu dengan meningkatnya hasil belajar siswa secara meneluruh.

16
BAB V
PENUTUP

1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil temuan dan pembahasan yang telah dikemukakan, dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut:
a. Pelaksanaan pembelajaran melalui media digital pada mata pelajaran PJOK
kelas 6 sudah berjalan lancar. Hal ini ditandai dengan peningkatan keaktifan
peserta didik yang sebelumnya cenderung pasif setelah diterapkan model
pembelajaran ini mulai mengalami peningkatan dalam keaktifannya di dalam
kelas saat pembelajaran sedang berlangsung. Keaktifan peserta didik tersebut
dilihat dari proses diskusi saat pembelajaran berlangsung.
b. Hasil belajar pada pelaksanaan pembelajaran melalui media didital pada mata
pelajaran PJOK kelas 6 sudah mengalami peningkatan dan mencapai target di
atas 80% ketuntasan. Hal ini dapat diketahui dari hasil belajar peserta didik
yang mengalami peningkatan setelah diadakan tindakan siklus I
2. Saran
Berdasarkan simpulan yang diperoleh, beberapa saran yang dapat diberikan adalah
sebagai
berikut:

a. Bagi Guru
Bagi guru sangat penting mengembangkan kemampuan dalam memberikan
pembelajaran yang menarik dan sesuai dengan karakter peserta didik agar
motivasi belajar meningkat.
b. Bagi Peserta Didik
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, pada saat model pembelajaran
melalui media digital perlu meningkatkan keaktifan dalam bertanya maupun
berpendapat agar lebih memahami materi dan bisa menjadi inovasi
pembelajaran peserta didik untuk meningkatkan hasil belajar.

17
DAFTAR PUSTAKA

Arsyad, Azhar. 2005. Media Pembelajaran. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada


Daryanto. 2011. Penelitian Tindakan Kelas dan Penelitian Tindakan Sekolah.Yogyakarta:
Gava Media
Hamalik, Oemar. 2004. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara
Kustandi, C dan Bambang S. 2011. Media Pembelajaran Manual dan Digital.
Bogor:
Penerbit Ghalia Indonesia.
Purwanto, M Ngalim. 1997. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya
Sudjana, Nana. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT
Remaja
Rosdakarya
Slamento. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta
Wardhani, IGAK., dkk. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Universitas
Terbuka.

18

Anda mungkin juga menyukai