Anda di halaman 1dari 33

1

LAPORAN PENELITIAN KARYA INOVASI PEMBELAJARAN


KATEGORI PEMBUATAN MEDIA PEMBELAJARAN SEDERHANA
UNTUK MEMPERMUDAH PEMBELAJARAN ERA 4.0

JUDUL
PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN
PAKBUDIMAN (PAKET BUKU DIGITAL MANDIRI)
SEBAGAI OPTIMALISASI PEMBELAJARAN TEKS ANEKDOT
PADA SISWA KELAS X IPS 5 MAN SIDOARJO

NASKAH LOMBA INOVASI GURU MADRASAH


KEMENTERIAN AGAMA TINGKAT NASIONAL
TAHUN 2019

OLEH:
AHSANUL ARIFIN, S. Pd.
NIP. 198805052019031013
GURU BAHASA INDONESIA MAN SIDOARJO

MADRASAH ALIYAH NEGERI SIDOARJO


JALAN STADION 2 SIWALAN PANJI KEC. BUDURAN KAB. SIDOARJO
PROVINSI JAWA TIMUR
TAHUN 2019
2

HALAMAN PENGESAHAN

KARYA INOVASI
PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN
PAKBUDIMAN (PAKET BUKU DIGITAL MANDIRI)
SEBAGAI OPTIMALISASI PEMBELAJARAN TEKS ANEKDOT
PADA SISWA KELAS X IPS 5 MAN SIDOARJO

Nama Peserta : Ahsanul Arifin, S. Pd.


NIP : 198805052019031013
Pangkat/Golongan : III/a
Instansi : MAN SIDOARJO

Sidoarjo, 30 Oktober 2019


Mengesahkan,
Kepala MAN Sidoarjo

Drs. Abd. Jalil, M. Pd.


NIP. 196604072000031001
3

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya Inovasi


PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN PAKBUDIMAN (PAKET BUKU
DIGITAL MANDIRI) SEBAGAI OPTIMALISASI PEMBELAJARAN TEKS
ANEKDOT PADA SISWA KELAS X IPS 5 MAN SIDOARJO adalah hasil karya saya
pribadi.

Adapun bagian-bagian tertentu yang saya kutip dari sumber lain, telah saya kutip
sesuai norma, kaidah dan etika penulisan yang berlaku.

Apabila dikemudian hari ditemukan seluruh atau sebagian karya tulis ini bukan karya
saya pribadi, atau adanya plagiat dalam bagian-bagian tertentu, saya bersedia
menerima sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Demikian pernyataan ini saya buat, untuk dapat dipergunakan sebagaimana


mestinya.

Sidoarjo, 31 Oktober 2019

Mengetahui, Yang membuat


Kepala MAN SIDOARJO

Drs. Abd. Jalil, M. Pd. Ahsanul Arifin, S. Pd.


NIP. 196604072000031001 NIP. 198805052019031013
4

KATA PENGANTAR

Puja dan Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena berkat limpahan
Rahmat, Hidayah, serta InayahNyalah penulis dan sahabat-sahabat sekalian
dalam keadaan sehat wal afiyat, serta mampu melaksanakan aktivitas dengan
lancar dan barokah.

Sholawat serta salam semoga tetap terhaturkan kepada junjungan kita


Nabi Agung Muhammad shollalohu ‘alaihi wasallam, nabi yang senantiasa
kita harap-harapkan syafa’atnya, khususnya syafa’atul “udzma fi yaumil
qiyamah.

Selanjutnya, Penulis ingin mengucapkan terima kasih dengan penuh


ketulusan kepada pihak-pihak yang telah membantu penulis untuk
menyelesaikan naskah lomba inovasi guru ini, terimakasih teruntuk:

1. Kepala Madrasah Aliyah Negeri Sidoarjo, Bapak Drs. Abd. Jalil, M. Pd.I, beserta
seluruh staff,

2. Bapak Drs. Sartono beserta Guru Bahasa Indonesia yang lain, yang memberi
masukan, pengarahan serta optimisme untuk menyelesaikan naskah ini,

3. Keluarga Besar Kementerian Agama Jawa Timur,

4. Keluarga Besar MAN Sidoarjo, yang selalu menjadi motivasi bagi penulis

9. Keluarga di Bojonegoro, kalian adalah motivasi paling berharga bagi saya, dari
mereka penulis belajar betapa cinta bisa merubah segalanya.

Pembuatan naskah ini tidak terlepas dari kekurangan dan kesalahan,


sehingga tidak lupa penulis mohon kritik, saran, dan masukan atas kekurangan
yang terdapat di naskah ini.

Sidoarjo, 31 Oktober 2019

Ahsanul Arifin, S. Pd.


NIP. 198805052019031013
5

DAFTAR ISI

Halaman Judul …………………………………………….. 1


Halaman Pengesahan …………………………………………….. 2
Lembar Pernyataan …………………………………………….. 3
Kata Pengantar …………………………………………….. 4
Daftar Isi …………………………………………….. 5
Daftar Lampiran …………………………………………….. 6
Daftar Gambar …………………………………………….. 7
Abstrak …………………………………………….. 8
BAB I PENDAHULUAN …………………………………………….. 9
A. Latar Belakang …………………………………………….. 9
B. Rumusan Masalah …………………………………………….. 10
C. Tujuan …………………………………………….. 10
D. Manfaat …………………………………………….. 10
BAB II TINJAUAN PUSTAKA …………………………………………….. 11
A. Optimalisasi Media …………………………………………….. 11
Pembelajaran
B. Inovasi Media Pembelajaran …………………………………………….. 11
buku Digital
C. Teks Anekdot …………………………………………….. 14
BAB III INOVASI PEMBELAJARAN …………………………………………….. 20
A. Pendekatan Inovasi …………………………………………….. 20
Pembelajaran
B. Design …………………………………………….. 20
C. Inovasi …………………………………………….. 25
D. Hasil Inovasi …………………………………………….. 27
BAB IV SIMPULAN DAN SARAN …………………………………………….. 29
A. Simpulan …………………………………………….. 29
B. Saran …………………………………………….. 29
Daftar Pustaka …………………………………………….. 30
Lampiran …………………………………………….. 31
Biodata ……………………………………………..
6

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Survey Evaluasi Pembelajaran

Hasil Survey Evaluasi Pembelajaran

Survey aplikasi media pembelajaran “PakBudiman”

Hasil Survey aplikasi media pembelajaran “PakBudiman”


7

DAFTAR GAMBAR

Gambar Keterangan gambar halaman


Gambar 3.1 App Inventor ………………………………………………….. 20
Gambar 3.2 MIT Inventor ………………………………………………….. 21
Gambar 3.3 Akun google ………………………………………………….. 21
Gambar 3.4 New project Name …………………………………………… 21
Gambar 3.5 Halaman Awal Screen1 ……………………………………... 21
Gambar 3.6 Setting bar kiri ………………………………………………… 22
Gambar 3.7 Pemberian Label 1…………………………………………… 22
Gambar 3.8 Pembuatan Label dan Button………………………………. 22
Gambar 3.9 Finishing screen ……………………………………………… 23
Gambar 3.10 Screen2 ……………………………………………………….. 23
Gambar 3.11 Laman google sites…………………………………………… 23
Gambar 3.12 Laman menu utama………………………………………….. 24
Gambar 3.13 Duplikasi halaman dan teks box……………………………. 24
Gambar 3.14 Form latihan…………………………………………………… 25
Gambar 3.15 Laman pengayaan……………………………………………. 25
Gambar 3.16 Tampilan aplikasi pada android…………………………….. 26
Gambar 3.17 Instalasi dan pemakaian aplikasi pada siswa……………... 27
8

ABSTRAK

PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN PAKBUDIMAN (PAKET BUKU


DIGITAL MANDIRI) SEBAGAI OPTIMALISASI PEMBELAJARAN TEKS
ANEKDOT PADA SISWA KELAS X IPS 5 MAN SIDOARJO

Oleh

AHSANUL ARIFIN, S. Pd.

Teks Anekdot adalah salah satu Materi pembelajaran pada kelas X Madrasah Aliyah,
dengan materi yang kompleks dan berisi cerita. Dalam proses pembelajaran tentu
saja peserta didik diharapkan aktif dan mampu mendalami cerita dan makna yang
terkandung dalam setiap cerita anekdot beserta unsur-unsur pendukungnya. Agar
lebih memudahkan peserta didik dalam mempelajari materi tersebut, sesuai dengan
tujuan pembelajaran abad 21 dengan salah satu cirinya yaitu komunikasi digital,
informasi bersifat dinamis, informasi tersedia di mana saja, informasi tidak selalu
valid. Peran guru dalam pembelajaran bukan satu-satunya sumber belajar. Peran
guru dapat sebagai fasilitator dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bermartabat. Maka saya menyusun media pembelajaran PakBudiman (Paket Buku
Digital Mandiri) sesuai dengan ciri tersebut agar pembelajaran dan penerimaan
materi lebih maksimal.

Kata kunci : Pembelajaran abad 21, Buku Digital Mandiri, Teks Anekdot
9

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Teks anekdot merupakan suatu bahasan pada materi Bahasa Indonesia yang
populer, teks ini biasanya dapat kita temukan di berbagai media. Pada zaman
dahulu lebih banyak kita temui melalui media koran, namun seiring berjalannya
waktu dan berkembangnya teknologi, teks tersebut juga dapat banyak kita jumpai
di media sosial.

Zaman sekarang kita dapat melihat sendiri betapa ramainya media sosial
yang sengaja membuat keritikan dalam bentuk teks tersebut agar terihat lebih
santai dan lucu, sekaligus berbobot.

Dalam proses mempelajari sebuah teks anekdot membutuhkan waktu dan


konsentrasi dalam berpikir untuk mendapatkan makna secara jelas dari tulisan
yang dibuat menjadi sebuah teks anekdot. Banyaknya teks dan cerita yang
kompleks, unsur teks anekdot, dan memahami makna yang tersirat maupun
makna tersurat tentu membutuhkan waktu yang lebih banyak dan lebih banyak
referensi sumber belajar.

Sehingga dalam rangka mengoptimalisasikan pembelajaran tersebut, maka


penulis melakukan sebuah inovasi pembelajaran dengan menggunakan media
yang lebih praktis dan efisien. Yang diharapkan dengan menggunakan inovasi
Paket Buku Digital Mandiri ini, siswa dapat belajara dimanapun dan kapanpun,
dapat melakukan proses pembelajaran secara mandiri dan melakuakan latihan
ulangan dengan mandiri. Agar tujuan pembelajaran bias lebih tercapai dengan
optimal, yakni peserta didik lebih memahami dan mengerti secara gambling
tentang materi teks anekdot beserta seluk beluknya.
10

B. Rumusan Masalah
Rumusan Masalah dari penelitian ini adalah: “Apakah penggunaan
Media Paket Buku Digital Mandiri ini mampu mengoptimalkan pembelajaran
Teks Anekdot pada Siswa Kelas X IPS 5 MAN SIDOARJO?”

C. Tujuan
Berdasarkan Rumusan Masalah yang telah dibuat, maka tujuan dari
penggunaan media pembelajaran Paket Buku Digital Mandiri ini adalah untuk
mengoptimalkan pembelajaran materi Teks Anekdot pada kelas X IPS 5 MAN
SIDOARJO.

D. Manfaat
1. Bagi Siswa
Meningkatkan pemahaman materi teks anekdot melalui media
pembelajaran buku digital mandiri.
2. Bagi Guru
Mengetahui Efektifitas penggunaan media pembelajaran digital mandiri,
khususnya pada materi teks anekdot.
3. Bagi Sekolah
Sebagai sumbangsih memberikan ragam pilihan inovasi media
pembelajaran yang lebih dinamis, inovatif, dan sesuai tuntutan zaman.
11

BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Optimalisasi Media Pembelajaran


Optimalisasi pada Media Pembelajaran diartikan sebagai
pengoptimalan atau peningkatan segala sesuatu yang dapat dipergunakan
untuk menyalurkan pesan dan dapat merangsang pikiran, dapat membakitkan
semangat, perhatian dan kemauan siswa sehingga dappat mendorong
terjadinya proses pembelajaran pada diri siswa. Ciri-cirinya dapat dilihat dari
kemampuan membangkitkan rangsangan pada siswa, menciptakan
komunikasi, sebagai alat bantu dan teknik yang erat pertalian dengann
metode mengajar. Jenis-jenis Media Pembelajaran dapat dibedakan mejadi
media grafis, media tiga dimensi, media proyeksi dan lingkungan. Kriteria
pemilihan menyangkut tujuan, ketepatgunaan, keadaan siswa, ketersedian
dan biaya. Selanjutnya akan mengkaji mengenai kelebihan dan kekurangan
yang ada pada media tersebut.
Selanjutnya pada Media Gambar dirancang sesuai dengan kebutuhan.
Fungsi dan manfaat media gambar dalam pembelajaran. Fungsi media
gambar dalam pembelajaran adalah untuk membangkitkan motivasi belajar
siswa sebagai alat komunikasi dalam menyampaikan pesan (materi
pembelajaran) yang lebih kongkrit pada siswa sehingga lebih mudah
dipahami. Penggunaan Media Gambar dalam Pembelajaran mempunyai
tujuan yang jelas, pasti dan terperinci. Kelebihan Media Gambar sifatnya
kongkrit, gambar dapat mengatasi batasan ruang dan waktu, media gambar
dapat mengatasi keterbatasan pengamatan, media gambar dapat
memperjelas suatu masalah dalam bidang apa saja untuk tingkat usia serta
murah harganya. Kelemahannya hanya menekankan persepsi indra mata,
gambar benda terlalu komplek kurang efektif dan ukuran terbatas. Dengan
demikian perlu diperhatikan beberapa hal dalam Media Gambar.
Dalam bab motivasi belajar diungkapkan mengenai fungsi motivasi
belajar untuk mendorong manusia untuk berbuat sehingga motivasi sebagai
pengerak atau motor yang melepaskan energi, menentukan arah perbuatan
dengan tujuan yang akan dicapai, menyeleksi perbuatan. Faktor yang
mempengaruhi motivasi belajar yakni intelegensi, kebutuhan belajar, minat
12

dan sifat pribadi. Motivasi Model ARCS membahas tentang attention,


relevance, confidence, satisfaction. Motivasi dalam Proses Pembelajaran
memberikan fungsi motivasi dalam proses pembelajaran yaitu a) mendorong
manusia untuk berbuat atau melakukan sesuatu, menentukan arah perbuatan,
memiliki strategi untuk mencapai sukses, membuat siswa berani
berpartisipasi, membangkitkan hasrat ingin tahu pada siswa dan
menyempurnakan perhatian siswa.
Hasil Belajar dikaji melalui tujuan belajar. Belajar yang efektif dilakukan
dalam suasana menyenangkan (fun and enjoy). Faktor yang mempengaruhi
hasi belajar siswa antara lain a) faktor bakat belajar, b) waktu yang tersedia
untuk belajar, c) faktor kemampuan individu, d) faktor kualitas pengajaran dan
e) faktor lingkungan. Bentuk dan tipe belajar yang dapat diklasifikasikan sudut
pandang yakni : memandang belajar sebagai proses, belajar sebagai hasil
dan fungsi. Dalam hal hasil belajar dikemukakan pendapat oleh Howard
Kingley, Gagne dan Bloom. Dalam hal ini banyak dikaji mengenai hasil belajar
oleh Gagne yang menyangkut : informasi verbal, ketrampilan intelektual,
strategi kognitif, sikap dan ketrampilan motorik.
Kepribadian sebagai hasil belajar sebagai bab terakhir di buku ini.
Kepribadian akan tampak dalam interaksi dengan lingkungan antara lain a)
keajegan tindakan dalam mematuhi suatu aturan etika prilaku, keteguhan
dalam memegang pendirian atau pendapat, konsistensi tindakan dalam
menghadapi situasi lingkungan yang serupa atau berbeda, 2) cepat atau
lambatnya reaksi terhadap rangsangan yang datang dari lingkungan, 3)
tanggapannya terhadap objek, 4) stabilitas emosional, 5) tanggung jawab, 6)
sosialibilitas. Bab ini juga mengkaji faktor yang mempengaruhi kepribadian
yang dibawa dari lahir serta faktor pengalaman. Selanjutnya aspek
kepribadian dapat dibagi menjadi 4 yaitu vitalitas, temperamen, watak dan
kecerdasan. Klages membagi dalam aspek materi kepribadian, struktur
kepribadian dan kualitas kepribadian. Pada pembahasan terakhir dari bab ini
yaitu mengenai gambaran kepribadian yang terintergrasi. Gambaran yang
terintegrasi memiliki ciri-ciri : a) memiliki kadar konflik diri yang rendah, b)
memiliki kemampuan dalam menata batin sampai mencapai tahapan
kebebasan batin, c) semakin cinta personal atau kedekatan hidup dengan
13

Tuhan, d) tidak mudah bingung tentang nama yang benar atau salah, e)
memiliki kemampuan melihat hidup secara jernih.
Esensi pembelajaran mengacu pada standar kompetensi dan
kompetensi dasar, perhatian utama guru, dosen adalah bagaimana
perkembangan kompetensi siswa atau mahasiswa meliputi aspek pengusaan
konsep, ketrampilan, penerapan, dinamika sikap motivasi belajar.
Media belajar menciptakan suasana gembira, keasyikan belajar, merangsang
ketrampilan berfikir, imaginasi, mengasah rasa ingin tahu, suka kinerja ilmiah
dan pada gilirannya tumbuh motivasi belajar tiada habis, jiwa mandiri dan
integritas pribadi siswa, budi pekerti (Montessori).
Optimalisasi Media Pembelajaran akan mendorong guru, dosen pada
praktik gaya baru dalam menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP), agar RPP tidak berhenti pada bentuk arsip administrasi sekolah,
namun sampai pada bagaimana merancang secara cerdas dan jeli, mencari,
menemukan, menghadirkan, menyeleksi, memilih, menentukan dan
memikirkan cara dan langkah efektif suatu rangkaian media belajar.
Optimalisasi Media Pembelajaran adalah suatu elemen utama belajar siswa
aktif. Optimalisasi Media Pembelajaran semoga menjadi suatu langkah
strategis meningkatkan standar pendidikan nasional, khususnya standar
proses, sarana dan prasarana.
Mengoptimalkan Media akan menjadikan peningkatan hasil
pembelajaran yang dilakukan. Faktor mempengaruhi hasil belajar dirancang
sehingga akan menjadi media yang optimal dengan berbagai model, prosedur
dan alat yang adadi buku ini. Oleh karena itu, buku layak untuk dibaca
sebagai bahan pertimbangan dalam pembuatan media atau pemanfaatan/
pengelolaan dalam pembelajaran yang ada. Media dapat digunakan di dalam
pendidikan formal, informal atau non formal, di indor atau out dor.
Berdasarkan uraian di atas, maka Optimalisasi media pembelajaran di
MAN SIDOARJO harus selalu melakukan pembaharuan dan mengikuti
zamannya, sehingga mampu mengoptimalkan kegiatan pembelajaran dengan
baik. Akhirnya output yang dihasilkanpun akan maksimal.
14

B. Inovasi Media Pembelajaran Buku Digital

Guilford (1976) dalam Panduan Implementasi Kecakapan Abad 21 K13


di SMA (2017:7) mengemukakan kreatifitas adalah cara-cara berpikir yang
divergen, berpikir yang produktif, berdaya cipta berpikir heuristik dan berpikir
lateral.
Beberapa kecakapan terkait kreativitas yang dapat dikembangkan
dalam pembelajaran antara lain sebagai berikut.
a. Memiliki kemampuan dalam mengembangkan, melaksanakan, dan
menyampaikan gagasan-gagasan baru secara lisan atau tulisan.
b. Bersikap terbuka dan responsif terhadap perspektif baru dan berbeda.
c. Mampu mengemukakan ide-ide kreatif secara konseptual dan praktikal.
d. Menggunakan konsep-konsep atau pengetahuannya dalam situasi baru
dan berbeda, baik dalam mata pelajaran terkait, antar mata pelajaran, maupun
dalam persoalan kontekstual.
e. Menggunakan kegagalan sebagai wahana pembelajaran.
f. Memiliki kemampuan dalam menciptakan kebaharuan berdasarkan
pengetahuan awal yang dimiliki.
Mampu beradaptasi dalam situasi baru dan memberikan kontribusi
positif terhadap lingkungan.

Penggunaan Media Buku Digital mandiri juga sebagai langkah


menggalakkan budaya Literasi bagi Siswa. Dalam buku Pedoman
Pelaksanaan Gerakan Nasional Literasi Bangsa (2016), secara umum, literasi
dapat diartikan sebagai keberaksaraan, yaitu kemampuan seseorang
membaca dan menulis. Seseorang dikatakan literate apabila ia memiliki
pengetahuan dalam setiap aktivitas yang menuntut fungsi literasi secara
efektif dalam masyarakat. Pengetahuan yang diperoleh melalui membaca dan
menulis dapat dimanfaatkan bagi diri sendiri dan kemajuan bangsa. Budaya
literasi merupakan kebiasaan berfikir yang diikuti oleh sebuah proses
membaca-menulis yang pada akhirnya akan mengarah kepada cara berfikir
kritis, cara pemecahan masalah, pengembangan ilmu pengetahuan dan
penciptaan suatu karya.
15

Mengapa literasi digalakkan? Survei tentang literasi yang dilakukan


Central Connecticut State University pada tahun 2016 di New Britain, Conn,
Amerika Serikat, misalnya, menempatkan Indonesia dalam posisi cukup
memprihatinkan, yaitu urutan ke-60 dari 61 negara. Hasil survei Progamme for
International Student Assessment (PISA) 2015 yang diumumkan pada awal
Desember 2016 menunjukkan hasil bahwa Indonesia berada di urutan ke-64
dari 72 negara. Selama kurun waktu 2012--2015, skor PISA untuk membaca
hanya naik 1 poin dari 396 menjadi 397, sedangkan untuk sains naik dari 382
menjadi 403, dan skor matematika naik dari 375 menjadi 386. Hasil tes
tersebut menunjukkan bahwa kemampuan memahami dan keterampilan
menggunakan bahan-bahan bacaan, khususnya teks dokumen, pada anak-
anak Indonesia usia 9-14 tahun berada di peringkat sepuluh terbawah. Hasil
skor Asesmen Kompetensi Siswa Indonesia (AKSI)/Indonesia National
Assessment Programme (INAP) yang mengukur kemampuan membaca,
matematika, dan sains bagi anak sekolah dasar juga menunjukkan hasil yang
memprihatinkan.

Hasil survei tersebut mengisyaratkan bahwa minat baca dan literasi


bangsa Indonesia merupakan persoalan yang harus ditangani dengan serius.
Perlu gerakan literasi ditingkat keluarga, sekolah dan masyarakat.

Guru sering mengalami kesulitan memahami literasi yang harus


diterapkan dalam pembalajaran di sekolah. Hal ini yang perlu dibiasakan.
Pada tingkat sekolah dasar/madrasah ibtidaiyah literasi dapat berupa
kemampuan membaca, menulis dan berhitung. Siswa dibimbing membaca
termasuk sudah melakukan literasi. Menulis dalam tingkatan menulis nama,
alamat, untuk kelas 1-3. Untuk tingkatan kelas 4-6, membuat karangan
sederhana dan catatan kecil mengenai kegiatan praktikum.

Tingkatan SMP/MTs bentuk literasi membaca dan menulis, dengan


materi lebih dalam. Siswa membaca buku lebih banyak lagi, menulis lebih luas
misalnya cerpen atau laporan kegiatan praktikum dengan tata cara penulisan
laporan.

Tingkat SMA/SMK/MA bentuk literasi membaca dan menulis, dengan


materi lebih dalam dan luas. Siswa membaca lebih banyak lagi dengan
16

pembiasaan pada jam rutin. Menulis dengan tingkatan lebih komplek, bisa
dalam bentuk cerpen atau novel serta laporan penelitian yang lebih ilmiah.

Tingkat perguruan tinggi literasi lebih komplek. Literasi digital dan


literasi finansial dapat dilakukan untuk mendukung kecakapan dalam
hidupnya.

Kriteria bahan bacaan juga berjenjang. Bahan literasi dapat berupa


buku cerita berdasar jenjang SD, SMP, dan SMA. Perbedaan terletak pada
muatan isi dan jumlah halaman. Muatan isi dalam hal ini disesuaikan dengan
perkembangan jiwa siswa atau anak seusia SD/MI, SMP/MTs dan
SMA/SMK/MA. Adapun jumlah halaman buku cerita rakyat untuk SD adalah
30 halaman, untuk SMP/MTs adalah 45 halaman dan untuk SMA/SMK/MA
adalah 60 halaman, (Pedoman Pelaksanaan Gerakan Nasional Literasi
Bangsa, 2016:29).

Pembelajaran literasi mengandung materi membaca naratif, meringkas


teks, konversi teks, dan bermain peran. Membaca naratif dapat menggunakan
teknik membaca lantang, membaca senyap, membaca mandiri.

Meringkas teks dan konversi teks merupakan kegiatan menulis, guru


membantu siswa menemukan hal penting ditulis secara jelas, sistematis dan
menarik berdasar buku bacaan yang sudah dibaca. Bermain peran dapat
berupa siswa memerankan tokoh yang ada dalam bacaan.
(https://wulandhary.blogspot.com/2012/05/).

Gerakan literasi di sekolah tidak lagi menjadi bagian terpisah/berdiri


sendiri dalam pelaksanaannya. Pada tahun ini literasi sekolah menjadi bagian
yang tidak terpisah dari proses pembelajaran. Aktivitas peserta didik di kelas
bersama guru melakukan aktivitas ini guna memperkaya dan memperdalam
wawasan serta penguasaan materi, sehingga siswa terlibat langsung tidak lagi
hanya bergantung pada guru.
17

C. Teks Anekdot

Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, teks anekdot adalah


cerita singkat yang menarik karena lucu dan mengesankan, biasanya
mengenai orang penting atau terkenal dan berdasarkan kejadian yang
sebenarnya.

Dengan kata lain, teks anekdot berisikan cerita fiksi yang disajikan
berdasarkan kisah dari kehidupan nyata dan biasanya melibatkan orang
terkenal. Teks ini dulu cukup populer pada saat media massa cetak masih
berjaya. Sebab, teks anekdot menjadi salah satu bagian rubrik hiburan para
pembaca.

Dulu, dalam rubrik anekdot, cerita lucu biasanya berisikan kritik-kritik


sosial mengenai kehidupan sehari-hari. Kini, teks anekdot tak hanya
berseliweran di media massa cetak, melainkan juga media sosial. Biasanya,
teks anekdot zaman now itu berseliweran dalam bentuk meme, cuplikan
dialog lucu dalam sebuah postingan Instagram, dan lain sebagainya.

Fungsi dan Tujuan Teks Anekdot

Teks anekdot tentunya memiliki fungsi dan tujuan. Fungsi dari teks
anekdot ada dua, yakni fungsi primer dan sekunder. Fungsi primer dari teks
anekdot adalah sebagai sarana atau wahana ekspresi yang berhubungan
dengan ketidakpuasan, kejengkelan, kemarahan, dan sebagainya. Lalu,
fungsi sekundernya ialah bahan hiburan, analogi, atau contoh dalam
menjelaskan sesuatu, penarik perhatian, dan sebagainya.

Fungsi tersebut secara tak langsung berkaitan dengan tujuan adanya


teks anekdot. Tujuan teks anekdot terbagi menjadi tiga. Pertama,
menyampaikan kritikan secara tak langsung dengan cara sindiran pada
layanan publik di bidang hukum, politik, lingkungan, dan sosial.

Kedua, membangkitkan atau menggairahkan tawa untuk menghibur


pembaca. Dan, ketiga, mengungkapkan suatu kebenaran yang lebih umum
dari kisah singkat itu sendiri atau untuk melukiskan suatu sifat dengan ringan.
18

Ciri-Ciri Teks Anekdot

Untuk lebih mengetahui mengenai teks anekdot, kamu harus tahu


seperti apa ciri-cirinya. Adapun, ciri-ciri dari teks anekdot cukup mudah
dipahami. Pertama, teks anekdot itu pada dasarnya ialah cerita fiksi atau
percakapan singkat dengan gambaran realistis.

Kedua, anekdot itu bersifat menggelitik, lucu, jengkel, dan konyol.


Ketiga, isinya menyindir secara tidak langsung. Dan, keempat, di dalamnya
terkandung tokoh, latar, rangkaian peristiwa, pelajaran, dan nasihat.

Keempat ciri ini merupakan ciri utama dari teks anekdot. Adapun, ciri
khusus yang kiranya harus kamu ketahui, yakni biasanya tokohnya
merupakan figur yang dekat dengan kehidupan sehari-hari, misalnya figur
selebriti, politikus, dan sosok lainnya yang sudah diketahui publik secara luas.
Bahkan, sekarang ada saja tokoh dalam teks anekdot yang menggunakan
pencitraan suatu pekerjaan tertentu, seperti polisi, tentara, dan lain
sebagainya.

Persamaan dan Perbedaan dengan Teks Humor

Seringkali, banyak orang sulit membedakan antara teks anekdot


dengan teks humor. Tak jarang, banyak yang menyamakan kedua teks
tersebut. Memang keduanya memiliki persamaan. Namun, keduanya juga
memiliki perbedaan.

Untuk mengetahui persamaan dan perbedaan antara anekdot dengan


humor, kamu harus tahu dulu pengertian dari teks humor. Secara sederhana,
teks humor adalah teks yang berisi rangsangan yang cenderung secara
spontan memancing tawa atau senyum para pembaca atau pendengar.

Nah, setelah kita tahu pengertiannya, sekarang masuk ke dalam


persamaan dan perbedaannya. Mulai dari persamaannya, pada dasarnya,
persamaan teks anekdot dan teks humor ialah dibuat untuk membuat orang
tertawa karena isinya lucu.
19

Sedangkan, perbedaannya cukup banyak. Anekdot bertujuan untuk


menyindir seseorang yang biasanya merupakan orang penting. Sedangkan,
humor bertujuan menghibur dan tidak berisi sindiran kepada orang penting.

Perbedaan kedua, dalam anekdot terdapat kritik, sedangkan pada


humor tak ada kritik. Ketiga, teks anekdot isinya terstruktur, sedangkan humor
isinya tak terstruktur. Dan, perbedaan keempat ialah pada teks anekdot
menggunakan bahasa yang sopan dan penulisan baku, sedangkan pada teks
humor terkadang mengandung bahasa yang kurang sopan sebagai humor.

Struktur Teks Anekdot

Dalam teks anekdot terdapat struktur utama pembangunnya. Struktur


tersebut terbagi menjadi lima bagian, yakni abstraksi, orientasi, krisis, reaksi,
dan koda. Berikut pengertiannya:

 Abstraksi ialah bagian awal dari teks yang berfungsi memberikan


gambaran secara jelas mengenai isi. Biasanya, bagian ini menunjukkan
hal unik yang terdapat di dalam teks. Abstraksi dalam anekdot pada
dasarnya bersifat opsional, boleh ada dan tidak.
 Orientasi ialah bagian yang menunjukkan latar belakang bagaimana
peristiwa terjadi atau bagian yang menunjukkan awal kejadian.
 Krisis ialah bagian bertujuan menghibur dan tidak berisi orang penting.
 Reaksi ialah bagian yang berisi cara penulis menyelesaikan masalah
yang timbul di bagian krisis. Jadi, pada bagian ini kamu akan
menangkap bagaimana cara penulis menyelesaikan masalah yang
sudah dihadapi dalam cerita dengan caranya sendiri.
 Koda ialah bagian akhir dari cerita unik. Pada bagian ini bisa juga berisikan
simpulan tentang kejadian yang dialami penulis atau orang yang ditulis.
Bagian ini bersifat opsional. (https://www.quipper.com)
20

BAB III

INOVASI PEMBELAJARAN

A. Pendekatan Inovasi Pembelajaran


Media Pembelajaran ini berupa media buku digital yang dibuat oleh
Guru melalui proses perancangan dengan aplikasi online. Dengan
menggabungkan beberapa bagian perangkat online website dan aplikasi
online lainnya sehingga menjadi kesatuan aplikasi yang bersambung menjadi
sebuah media pembelajaran yang kompleks.
Inovasi Media Pembelajaran ini menghasilkan produk dengan
gabungan dari website dan jejaring social yang sedang ngetrend saat ini,
sehingga menjadi kesatuan yang lengkap.
Sebelum menjadi satu aplikasi media, terlebih dahulu kita melakukan
akses melalui laman google site untuk kemudian kita memasukkan akses
materi, youtube, link latihan melalui akses google formulir, dan melakukan
akses lain dengan google drive. Kesatuan tersebut kemudian kita masukkan
kedalam sebuah aplikasi yang kita rakit dari MIT App Inventor. Sehingga
lahirlah produk aplikasi media yang baru, media pembelajaran online yang kita
beri nama PakBudiman (Paket Buku Digital Mandiri) guna lebih
memaksimalkan proses pembelajaran, siswa bias mengakses kapanpun dan
dimanapaun. Terdapat latihan dan pengayaan. Siswa mampu melakukan
evaluasi melalui latihan uji coba, sehingga pada saat ulangan harian, mereka
mampu memperoleh hasil maksimal.

B. Design
1. Membuat Aplikasi PakBudiman

- Melalui App Inventor

Gambar 3.1 app inventor


21

- MIT Inventor, click Create Apps

Gambar 3.2 MIT inventor

- Masuk menggunakan akun google

Gambar 3.3 akun google

- New Project name

Gambar 3.4 New Project name

- Halaman awal screen1

Gambar 3.5 halaman awal screen1


22

- Setting pada bar kiri

Gambar 3.6 setting bar kiri

- Memberikan label 1, dengan menarik dari bar kanan

Gambar 3.7

Pemberian Label 1

- Selanjutnya pembuatan label dan button

Bar properties untuk


mengatur teks, panjang,
lebar, warna, jenis huruf

Gambar 3.8 pembuatan label dan button


23

- Finishing Screen1

Gambar 3.9 Finishing screen


- Screen2 (user interface, webviewer) sebagai sambungan ke web
materi.

Gambar 3.10 Screen2

2. Membuat web materi


- Membuka google sites (create)

Gambar 3.11 laman google sites


24

- Membuat halaman Menu Utama.


1. Membuat teks Menu Utama
2. Judul Materi Keterangan halaman
3. Aplikasi

Gambar 3.12 laman menu utama


- Membuat halaman selanjutnya, dengan duplikasi halaman dan
memasukkan materi pada kotak teks
1. Duplikasi halaman
2. Teks box (isi materi)
1.

Gambar 3.13 duplikasi halaman dan teks box


25

- Memasukkan Latihan dari form dengan memasukkan link soal

Gambar 3.14 form latihan

- Memasukkan pengayaan dari youtube dan google drive

Gambar 3.15 laman pengayaan


C. Inovasi
Media Buku Digital Mandiri ini adalah blanded media, yang merupakan
gabungan dari web google sites, google drive, google formulir, ppt, youtube,
yang kita rangkai menggunakan aplikasi online creator aplikasi.
Pembuatan Media pertama menggunakan web google sites yang menjadikan
produk berupa halaman aplikasi (screen1) dalam aplikasi PakBudiman.
Media kedua adalah youtube, yang kami masukkan dalam bagian pengayaan
pembelajaran akhir.
Media ketiga yaitu PPT yang kita ambil dari google drive, yang juga kami
tampilkan pada bagian pengayaan pembelajaran.
26

Media keempat yang kami masukkan adalah google formulir, yang kami
masukkan dalam latihan ulangan harian, sehingga bias langsung
menyambungkan apilkasi pada link google formulir. Sehingga pelaksanaan
evaluasi pembelajaran dapat dilaksanakan dengan baik tanpa harus beralih
aplikasi lagi.
Semua media tersebut kita rangkai menggunakan aplikasi dengan App
inventor, yang membuat kita mempu memaksimalkan dengan design yang
sesuai dengan versi kita.
Hal tersebut tentu saja akan berjalan ketika akses internet berjalan dengan
lancar. Sesuai dengan era sekarang yang semuanya bermodal internet akses.

D. Hasil Inovasi
1. Hasil instalasi Aplikasi di android

PakBudiman
27

Gambar 3.16 Tampilan aplikasi pada android


2. Instalasi dan Pemakaian aplikasi pada siswa
28

Gambar 3.17 Instalasi dan pemakaian aplikasi pada siswa


Siswa mampu melaksanakan pembelajaran dengan baik, android yang
menjadi fasilitas mereka mampu menjadi alat yang maksimal untuk
memakai aplikasi digital dengan sangat baik. Selain sebagai sarana
pembelajaran, merelkapun akan lebih focus untuk mempelajari materi,
karena dapat dipelajari dimanapun dan kapanpun. Semoga mampu
memperoleh hasil yang maksimal.
29

BAB IV

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan
Berdasarkan pembahasan penggunaan Media pembelajaran Buku Digital
Mandiri dapat disimpulkan sebagai berikut:
a. Media Pembelajaran Buku Digital mandiri digunakan pada
pembelajaran materi Teks Anekdot. Siswa mampu mengaplikasikannya
dengan baik. Penggunaan aplikasi tersebut mampu memaksimalkan
proses pembelajaran, siswa bisa mengakses media tersebut
dimanapun dan kapanpun.
b. Inovasi Media pembelajaran melalui Media Paket Buku Digital Mandiri
ini mampu siswa aplikasikan dalam mempelajari materi, pendalaman,
kegiatan, dan latihan untuk menghadapi Ulangan harian. Mereka bisa
melakukan Uji Coba sebelum Ulangan yang sebenarnya, sehingga
diharapkan mereka memperoleh hasil yang maksimal.

B. Saran
a. Perlu adanya pengembangan lebih lanjut, sehingga tersedia aplikasi
dalam bentuk offline
b. Perlu diperluas, tidak hanya satu materi akan tetapi bisa mencakup
semua maple
30

DAFTAR PUSTAKA

Depdikbud .1996. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka


https://www.eduspensa.id/teks-anekdot/
https://rista-pendidikan.blogspot.com/2009/11/optimalisasi-dalam-pembelajaran.html
https://www.quipper.com/
https://wulandhary.blogspot.com/2012/05/
https://rista-pendidikan.blogspot.com/2009/11/
31

Lampiran Survey dan hasil Survey

Media pembelajaran Online PakBudiman

5
32

BIODATA PESERTA
LOMBA INOVASI GURU MADRASAH
KEMENTERIAN AGAMA TINGKAT NASIONAL

TAHUN 2019

No.
1. Nama Ahsanul Arifin, S. Pd.
2. NIP 198805052019031013
3. NUPTK 1837766668200012
4. Jabatan Guru Bahasa Indonesia
5. Pangkat/Golongan Penata Muda/IIIa
6. Tempat, tanggal lahir Bojonegoro, 5 Mei 1988
7. Jenis Kelamin Laki-laki
8. Agama Islam
9. Mata pelajaran yang diampu Bahasa Indonesia
10. Pendidikan Terakhir S-1
11. Fakultas/Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni/Pend. Bahasa
Indonesia
12. Status Perkawinan Kawin
13. Sekolah
a. Nama Sekolah MAN SIDOARJO
b. Jalan Stadion 2
c. Kelurahan/Desa Siwalan Panji
d. Kecamatan Buduran
e. Kabupaten Sidoarjo
f. Provinsi Jawa Timur
g. Telp/Website/email (031) 8963805/ www.mansidoarjo.sch.id /
mansidoarjo@gmail.com
14. Alamat Rumah
a. Jalan Dukuh Kluwih RT 003 RW 001
b. Desa Sendangrejo
c. Kecamatan Dander
d. Kabupaten Bojonegoro
e. Provinsi Jawa Timur
f. HP 085645476147

Mengetahui, Peserta
Kepala MAN SIDOARJO Ahsanul Arifin, S. Pd.
NIP. 198805052019031013

Drs. Abd. Jalil, M. Pd.


33

NIP. 196604072000031001

Anda mungkin juga menyukai