Dosen Pengampu:
Dr. Ali Graha Satria S.Pd., M.Kes.
Disusun Oleh:
Adhriansyah Francoies
22603141003
BAB II
PEMBAHASAN
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Suplemen makanan adalah zat atau zat gizi esensial berupa vitamin, mineral, atau asam
amino yang diambil dari bahan pangan yang berasal dari hewan, tumbuhan maupu sudah
dalam bentuk kemasan yang diolah dengan teknologi. Hal yang perlu di ingat bahwa
suplemen tidak menggantikan makanan, melainkan hanya suplemen atau makanan
tambahan untuk pemenuhan vitamin yang menopang enzim bekerja.
Suplemen kesehatan adalah produk kesehatan yang mengandung satu atau lebih zat
gizi atau zat obat. Nutrisi dalam suplemen kesehatan biasanya terdiri dari vitamin,
mineral, dan asam amino, yang merupakan bagian dari bahan penyusun protein.
Suplemen makanan diklasifikasikan sebagai nutrisi, sedangkan obat-obatan
diklasifikasikan sebagai obat.
Berbeda dengan obat yang efektivitas klinisnya harus diuji setelah beberapa kali
prosedur, tambahnya. Suplemen sendiri memiliki dosis dan juga manfaat yang berbeda-
beda sesuai dengan jenis, penting memahami kebutuhan tubuh akan suplemen sebelum
dikonsumsi, karena konsumsi suplemen yang berlebih dapat menghambat penyerapan
dari metabolisme tubuh kita. Selain itu konsumsi suplemen tidak sesuai anjuran dapat
menyebabkan timbulnya permasalahan kesehatan.
Kegunaan utama dari suplemen diharpkan dapat memenuhi kebutuhan tubuh kita akan
asam amino non esensial dimana suplemen merupakan elemen yang tidak dapat,
dihasilkan oleh tubuh kita sendiri sehingga membutuhkan nutrisi dari luar.
3.2 Saran
Pemahaman dan edukasi terkait konsumsi suplemen perlu ditingkatkan, saat ini masih
banyak masyarakat yang salah prespektif terkait suplemen. Edukasi terkait kapan tubuh
membutuhkan suplemen dan juga suplemen apa saja yang perlu di konsumsi pada waktu
tertentu perlu dipahami. Karena saat ini marak beredar suplemen kemasan yang
memasang iklan cukup baik namun tidak memperhatikan keselamatan konsumen.
DAFTAR PUSTAKA
Burke DG, Chiliibeck P, et al. 2001. The effect of whey protein supplementation eith and witout
creatine monohydrate combined white resintance training on lean tissue mass and muscle
strength Int J Sport Nutr Exerc Metabolism 11, 349-364
Dr. Kevin Adrian. (2023). Cara Mengonsumsi Suplemen Vitamin dengan Benar. (alodokter,
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia).
Firna, E. (2009). HUBUNGAN FAKTOR ANAK DAN FAKTOR IBU DENGAN KONSUMSI
SUPLEMEN DI SD ISLAM AL AZHAR 17 BINTARO TANGERANG TAHUN 2009. (Skripsi
Sarjana, Universitas Indonesia). https://lib.ui.ac.id/detail?id=125813&lokasi=lokal
Khusmalinda, T. H., & Zulaekah, S. (2018). Konsumsi Suplemen, Asupan Energi Dan
Kebugaran Jasmani Atlet Di Perstuan Bulutangkis Kabupaten Kudus. Nutri-Sains: Jurnal Gizi,
Pangan Dan Aplikasinya, 1(2), 28. https://doi.org/10.21580/ns.2017.1.2.2472
Magfirah F, Wijanarka A, dan Arovah NI. 2013. Hubungan Tingkat Pengetahuan Pengetahuan
Gizi Olahraga, Frekuensi Konsumsi Suplemen, dan Status Gizi dengan Kebugaran Jasmani Atlet
di Klub Sepakbola PSIM Yogyakarta. Vol. 8, No. 1. Edisi ketiga. ISSN: 1907-3887
Purba, D. H dkk. (2021). Kesehatan dan Gizi untuk Anak. Yayasan Kita Menulis.
Syahrul, D. (2016). Suplemen Makanan Kesehatan (Health Food) Bernutrisi Tinggi Dari
Chlorella Dan Minyak Ikan Patin. Suplemen Makanan Kesehatan (Health Food) Bernutrisi
Tinggi Dari Chlorella Dan Minyak Ikan Patin, 19(3), 251–255.
https://doi.org/10.17844/jphpi.2016.19.3.251
Setiowati, A. (2022). Pengaruh Suplementasi Protein terhadap Komposisi Tubuh pada Atlet.
Media Ilmu Keolahragaan Indonesia, 3(2), 3–7.
Sulistyaningrum Werdi dan Hendry Cahyo, Pengaruh Tingkat Pendidikan dan Kesehatan
Terhadap PDRB Per Kapita di Kota Surabaya, Jurnal Ilmiah, vol. 2, no. 3, hlm. 3