5 Junandri+Caesar+Putra
5 Junandri+Caesar+Putra
1300
Tindak Pidana Pencurian Yang Dilakukan Secara Bersekutu Studi
Putusan Nomor 203/Pid.B/2021/Pn.Llg
Putra, Tawang
Jurnal Reformasi Hukum Trisakti Vol. 5 No. 4 November 2023
Doi : 10.25105/refor.v5i4.18581
I. LATAR BELAKANG
1
Fachmi, Kepastian Hukum Mengenai Putusan Batal Demi Hukum Dalam Sistem Peradilan Pidana
Indonesia, Cet 1 (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2011).
1301
Tindak Pidana Pencurian Yang Dilakukan Secara Bersekutu Studi
Putusan Nomor 203/Pid.B/2021/Pn.Llg
Putra, Tawang
Jurnal Reformasi Hukum Trisakti Vol. 5 No. 4 November 2023
Doi : 10.25105/refor.v5i4.18581
Undang Hukum Pidana (KUHP). KUHP adalah sumber utama dari sistem hukum
pidana positif yang berlaku di Indonesia, yang berguna untuk mengatur aspek
umum hukum pidana (Buku I), serta berbagai peraturan mengenai perbuatan-
perbuatan pidana dan pelanggaran (Buku II dan III). Buku II dan III dari KUHP
berisi berbagai ketentuan mengenai perbuatan-perbuatan yang dilarang, baik
perbuatan aktif maupun pasif. Di dalamnya juga diatur berbagai sanksi pidana yang
menjadi hukuman atas terjadinya perbuatan-perbuatan tersebut.2
Tindakan kriminal terjadi dalam konteks ruang dan waktu tertentu, sehingga
dampak dari perbuatan tersebut menjadi bagian dari fenomena kemanusiaan.
Upaya untuk mencegah dan/atau mengurangi tindak kejahatan dalam masyarakat
melibatkan serangkaian langkah konkret yang didasarkan pada analisis yang
rasional dan sesuai dengan norma-norma.3
Salah satu tindakan kriminal yang dilarang oleh Kitab Undang-Undang Hukum
Pidana (KUHP) adalah perbuatan mencuri barang milik orang lain. Pelarangan ini
dapat ditemukan dalam Pasal 362 KUHP yang menyatakan “Barangsiapa mengambil
barang sesuatu, yang seluruhnya atau sebagian kepunyaan orang lain, dengan
maksud untuk dimiliki secara melawan hukum, diancam karena pencurian, dengan
pidana penjara paling lama lima tahun atau pidana denda paling banyak sembilan ratus
rupiah.” 4
Kejahatan pencurian, sebagai bentuk tindakan kriminal yang umum dan sering
terjadi dalam masyarakat, tercermin dalam berita media dengan frekuensi yang
tinggi. Tindakan pencurian pada dasarnya dipicu oleh motif yang berhubungan
dengan kondisi kehidupan sehari-hari pelaku. Hal ini dapat disebabkan oleh tekanan
ekonomi, pendapatan rendah, dan tingkat pendidikan yang terbatas, yang
semuanya berkontribusi pada kesulitan dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Tindakan pencurian dapat dijalankan dengan berbagai metode, termasuk yang
tradisional dan yang lebih modern dengan memanfaatkan peralatan canggih. Dalam
hukum pidana, tindakan pencurian memiliki beberapa ketentuan yang mengatur
1302
Tindak Pidana Pencurian Yang Dilakukan Secara Bersekutu Studi
Putusan Nomor 203/Pid.B/2021/Pn.Llg
Putra, Tawang
Jurnal Reformasi Hukum Trisakti Vol. 5 No. 4 November 2023
Doi : 10.25105/refor.v5i4.18581
berbagai jenis tindakan ini. Misalnya, Pasal 362 KUHP mengacu pada pencurian
biasa, Pasal 363 KUHP mengacu pada pencurian yang melibatkan pemberatan, dan
Pasal 365 KUHP mengacu pada pencurian dengan kekerasan.5
Tindakan pencurian cenderung terjadi dalam konteks kejadian yang sesuai
dengan ketentuan hukum, tetapi dalam beberapa situasi khusus, pencurian terjadi
dalam situasi dan kondisi di mana peluang untuk melakukannya terbuka, baik dalam
hal waktu maupun ruang. Kejahatan pencurian melibatkan perilaku yang dapat
dilakukan oleh siapa pun, tanpa memandang strata sosial, usia, latar belakang
pendidikan, jenis kelamin, dan sebagainya. Korban pencurian dapat mencakup
berbagai kelompok, baik yang merupakan anggota masyarakat umum maupun
mereka yang berada di tempat kejahatan terjadi. Meningkatnya tingkat kejahatan
pencurian dapat berdampak negatif pada kemajuan ekonomi dan sosial suatu
negara. Jumlah tindakan pencurian yang besar sering terjadi ketika kondisi ekonomi
buruk, harga kebutuhan pokok naik, dan tingkat inflasi tinggi, yang dapat
mempengaruhi ketidaksetaraan pendapatan masyarakat, serta meningkatkan tingkat
pengangguran yang signifikan. Faktor lain yang memicu tindakan pencurian melibatkan
pengaruh dari lingkungan sosial tertentu, kurangnya kesadaran hukum, dan peluang
yang terbuka untuk melakukan kejahatan.
Sejumlah faktor mempengaruhi terjadinya tindakan kriminal pencurian dan
dapat dibagi menjadi beberapa aspek berikut: pertama, aspek internal yang
melibatkan keberadaan niat di dalam diri pelaku, yang terkait dengan nilai-nilai
moral dan tingkat pendidikan yang dimiliki; kedua, aspek eksternal yang terkait
dengan latar belakang lingkungan di mana seseorang tinggal, faktor sosial, dan
kondisi ekonomi; ketiga, faktor yang terkait dengan perkembangan situasi global
yang dapat berdampak pada kehidupan individu secara personal.6
Salah satu kasus pencurian menarik terjadi pada tanggal 25 Desember 2020
pukul 21.30 WIB. Terdakwa bersama dengan seseorang bernama Danung Furbaya
sedang berkendara dengan sepeda motor Yamaha Jupiter MX King di Jalan Yos
Sudarso, Simpang jalan Rambutan, Kelurahan Tabah Jemekeh, Kecamatan Lubuk
Linggau Timur I, Kota Lubuk Linggau. Mereka kemudian melintas di dekat Melita
5 Andi Hamzah, Delik-Delik Tertentu (Speciale Delicten) Di Dalam KUHP, ed. by Maya and Tarmizi, Kedua Ceta
(Jakarta: Sinar Grafika, 2016).
6 Rian Prayudi Saputra, ‘PERKEMBANGAN TINDAK PIDANA PENCURIAN DI INDONESIA’, Jurnal Pahlawan, 1.1 (2019),
45–52.
1303
Tindak Pidana Pencurian Yang Dilakukan Secara Bersekutu Studi
Putusan Nomor 203/Pid.B/2021/Pn.Llg
Putra, Tawang
Jurnal Reformasi Hukum Trisakti Vol. 5 No. 4 November 2023
Doi : 10.25105/refor.v5i4.18581
Indah Sari yang dibonceng oleh M. Reynaldo Alfarizki. Saksi-saksi ini sedang
menggunakan sepeda motor dan Melita sedang memegang handphone. Terdakwa
dan Danung Furbaya kemudian memutuskan untuk mencuri handphone tersebut.
Mereka mengejar Melita dan Reynaldo, lalu ketika Melita dan Reynaldo berhenti di
simpang Jalan Rambutan, terdakwa dan Danung Furbaya memepet motor yang
mereka kendarai dari belakang. Terdakwa kemudian secara paksa mengambil
handphone Merk Vivo tipe V20 berwarna pink dari tangan Melita. Dalam persidangan,
hakim memutuskan bahwa terdakwa bersalah berdasarkan Pasal 365 ayat (1) dan ayat
(2) ke-1 dan ke-2 KUHP yang mengatur pencurian yang melibatkan ancaman
kekerasan untuk memfasilitasi pencurian dan dilakukan di jalan umum oleh dua
orang atau lebih. Padahal seharusnya, terdakwa harus dihukum berdasarkan Pasal
363 ayat (1) ke-4 KUHP, yang mengatur pencurian yang dilakukan oleh dua orang
atau lebih yang mengakibatkan barang pindah tempat karena tindakan pencurian
mereka.
Dalam rangka mengeksplorasi masalah ini, penulis akan mengembangkannya
dalam bentuk penulisan hukum berupa skripsi dengan judul "Tindak Pidana
Pencurian yang Dilakukan secara Bersekutu (Putusan Nomor
203/Pid.B/2021/PN.LLG)".
7 Soerjono Soekanto and Sri Mamudji, Penelitian Hukum Normatif Suatu Tinjauan Singkat, Cetakan ke (Jakarta:
Rajawali Pers., 2015) h-13/14.
8 Soekanto and Mamudji h-14.
1304
Tindak Pidana Pencurian Yang Dilakukan Secara Bersekutu Studi
Putusan Nomor 203/Pid.B/2021/Pn.Llg
Putra, Tawang
Jurnal Reformasi Hukum Trisakti Vol. 5 No. 4 November 2023
Doi : 10.25105/refor.v5i4.18581
9 Ibid.,
10
Ibid.,
11 Ibid.,
12 Ibid.,
13
Soekanto and Mamudji h-64.
1305
Tindak Pidana Pencurian Yang Dilakukan Secara Bersekutu Studi
Putusan Nomor 203/Pid.B/2021/Pn.Llg
Putra, Tawang
Jurnal Reformasi Hukum Trisakti Vol. 5 No. 4 November 2023
Doi : 10.25105/refor.v5i4.18581
berwenang, telah ditetapkan bahwa Pasal 365 Ayat (1) dan Ayat (2) ke-1 dan Ke-2
KUHP sebagai pasal yang dijatuhkan kepada pelaku Rio Pratama Bin Sarnubi.
Namun, penulis merasa bahwa Pasal yang dijatuhkan tersebut mungkin tidak
sepenuhnya sesuai dengan perbuatan yang dilakukan oleh pelaku. Oleh karena itu,
penulis akan melakukan bukti apakah Pasal yang dikenakan kepada pelaku sudah
tepat sesuai dengan perbuatannya. Majelis Hakim Pengadilan Negeri Linggau,
melalui putusan nomor 203/Pid.B/2021/PN.LLG, telah memutuskan untuk
menggunakan Pasal 365 Ayat (1) dan Ayat (2) ke-1 dan Ke-2 KUHP terhadap
pelaku Rio Pratama Bin Sarnubi. Dalam analisis penulis, penulis akan
mempertimbangkan kasus ini berdasarkan fakta-fakta hukum yang terungkap.
Fakta-fakta hukum menunjukkan bahwa pada tanggal 25 Desember 2020,
sekitar pukul 21.30 WIB, pelaku dan korban melintas di Jalan Yos Sudarso,
simpang jalan Rambutan, Kelurahan Tabah Jemekeh, Kecamatan Lubuk Linggau
Timut I, Kota Lubuk Linggau. Pelaku mengendarai sepeda motor Yamaha Jupiter
MX King bersama dengan Danung Furbaya, dan mereka berpapasan dengan Melita
Indah Sari Binti Rahmat dan M. Reynaldo Alfarizki Bin Irwan Heriyanto, yang juga
sedang mengendarai sepeda motor. Ketika pelaku dan Danung melihat Melita sedang
memegang handphone, mereka memiliki niat untuk mengambilnya dengan cara
berbelok dan mengejar Melita dan Reynaldo. Saat Melita dan Reynaldo berhenti di
simpang Jalan Rambutan untuk berbelok, pelaku dan Danung memepet motor
mereka dari belakang dan pelaku mengambil handphone merk Vivo type V20 warna
pink dari tangan Melita. Kemudian, pelaku melarikan diri, namun berhasil
ditangkap oleh warga setelah sepeda motornya mati di depan kantor Camat Ilir Timur
I.
Berdasarkan uraian kasus di atas, penulis menganalisis bahwa pelaku
telah melakukan tindak pidana pencurian yang dilakukan secara bersekutu. Hal ini
sesuai dengan pendapat Andi Hamzah, yang menyatakan bahwa tindak pidana
adalah perbuatan yang diatur oleh undang-undang dan melibatkan kesalahan.
Perbuatan pelaku dalam kasus ini adalah tindakan sadar yang dikehendaki oleh
pelaku, dan dilakukan karena pelaku melihat Melita sedang memegang handphone.
Selain itu, perbuatan pelaku juga harus memenuhi unsur objektif tindak pidana, yang
mencakup sifat melawan hukum. Dalam hal ini, perbuatan pelaku merupakan
perbuatan yang bertentangan dengan hukum dan tidak sesuai dengan larangan
1306
Tindak Pidana Pencurian Yang Dilakukan Secara Bersekutu Studi
Putusan Nomor 203/Pid.B/2021/Pn.Llg
Putra, Tawang
Jurnal Reformasi Hukum Trisakti Vol. 5 No. 4 November 2023
Doi : 10.25105/refor.v5i4.18581
1307
Tindak Pidana Pencurian Yang Dilakukan Secara Bersekutu Studi
Putusan Nomor 203/Pid.B/2021/Pn.Llg
Putra, Tawang
Jurnal Reformasi Hukum Trisakti Vol. 5 No. 4 November 2023
Doi : 10.25105/refor.v5i4.18581
Terdakwa dan Sdr. Danung dibawa oleh warga ke Polsek Lubuk Linggau Timur untuk
proses lebih lanjut.
Akibat perbuatan Terdakwa dan Sdr. Dannung, Saksi Melita Indah Sari Binti
Rahmat mengalami kerugian sebesar Rp. 4.300.000,- atau lebih dari Rp.
2.500.000,-. Tindakan Terdakwa sebagaimana diatur dalam Pasal 365 Ayat (1) dan
Ayat (2) Ke-1 dan Ke-2 KUHP. Dalam pertimbangan Hakim terhadap unsur-unsur
delik tersebut, pengertian "mengambil" adalah memindahkan barang dari
penguasaan orang lain menjadi penguasaan sendiri. Terdakwa dan Sdr. Dannung
melakukan perbuatan ini tanpa izin dari Saksi Melita. Selain itu, perbuatan tersebut
tidak melibatkan kekerasan atau ancaman kekerasan.
Berdasarkan fakta persidangan, Terdakwa dan Sdr. Dannung melakukan
perbuatan ini di Jalan Rambutan, dan tidak terdapat unsur kekerasan atau ancaman
kekerasan. Oleh karena itu, penulis berpendapat bahwa Pasal 363 Ayat (1) Ke-4
KUHP lebih sesuai dalam kasus ini, yang mengenai tindakan pencurian yang dilakukan
secara bersekutu.
IV. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan oleh penulis di atas,
dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut. Pertama, perbuatan yang
dilakukan oleh terdakwa dapat dikategorikan sebagai tindak pidana pencurian
yang dilakukan secara bersekutu, sebagaimana diatur dalam Pasal 363 Ayat (1)
Ke-4 KUHP. Kedua, Putusan Pengadilan Negeri Linggau Nomor
203/Pid.B/2021/PN.LLG dalam menghukum suatu tindak pidana tidak sesuai
dengan peraturan yang berlaku. Kesimpulan ini didasarkan pada analisis fakta-
fakta yang telah dijelaskan sebelumnya. Oleh karena itu, perlu dilakukan
peninjauan ulang terhadap putusan tersebut agar sesuai dengan ketentuan
hukum yang berlaku.
DAFTAR PUSTAKA
fachmi, Kepastian Hukum Mengenai Putusan Batal Demi Hukum Dalam Sistem
Peradilan Pidana Indonesia, Cet 1 (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2011)
1308
Tindak Pidana Pencurian Yang Dilakukan Secara Bersekutu Studi
Putusan Nomor 203/Pid.B/2021/Pn.Llg
Putra, Tawang
Jurnal Reformasi Hukum Trisakti Vol. 5 No. 4 November 2023
Doi : 10.25105/refor.v5i4.18581
1309