SISTEM MUSKULOSKELETAL
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Keperawatan Klinik II
Dosen Pengampu; R. Acep Hasan I., S.Kep. Ns. M.Kep
Disusun Oleh :
Dhino Restu Adji
2250307017
Selanjutnya melakukan pemeriksaan atropi otot, namun ada hal yang harus
diperhatikan yaitu pada saat pengkajian tangan kita dilipat dan ditekan agar bisa
mengetahui gerakan otot di tangan.
Selanjutnya adalah pemeriksaan sistem muskuloskeletal berdasarkan
regional, pertama kali adalah bagian kepala pasien dengan melakukan palpasi dan
inspeksi secara umum. Inspeksi pada bagian kepala dan leher dengan cara melihat
pasien pada saat dia datang dan berjalan, kemudian lihat bahu kanan atau bahu
kiri simetris atau tidak. Selanjutnya melakukan palpasi pada bagian kepala dan
leher dengan cara posisikan pasien duduk senyaman mungkin, kemudian perawat
berdiri di belakang pasien tersebut untuk mengetahui ada tidaknya benjolan pada
bagian leher pasien. Jika tidak ada benjolan selanjutnya dilakukan pemeriksaan di
bagian bahu dengan cara meraba dan menekan, setelah itu masuk ke bagian
pergelangan tangan untuk mengetahui apakah ada permasalahan atau tidak,
kemudian minta pasien mengangkat tangannya ke samping, bawah, dan atas.
Setelah melakukan pemeriksaan palpasi, selanjutnya adalah meminta
pasien untuk melakukan pergerakan leher, dengan cara abduksi, adduksi, dan
rotasi. Selanjutnya adalah melakukan pemeriksaan pada bagian siku dan tangan
pasien. Pada bagian siku lakukan inspeksi terlebih dahulu apakah ada benjolan
atau tidak, setelah itu minta pasien menggerakan tangannya. Setelah dilakukan
pemeriksaan pada bagian siku selanjutnya adalah pemeriksaan pada bagian
tangan, lihat apakah ada benjolan atau tidak, jika sudah dilakukan inspeksi
selanjutnya minta pasien untuk menggerakan tangannya.
Setelah itu lakukan pemeriksaan pada bagian punggung untuk mengetahui
bagaimana kondisi tulang punggung pasien dengan cara menginspeksi dan
melakukan palpasi diraba mulai dari bagian punggung atas sampai bagian bawah
(lumbal), selanjutnya pindah ke bagian depan dengan cara yang sama dari bagian
atas hingga bagian (abdomen), ketika meraba pada bagian abdomen minta pasien
untuk menahan otot perutnya agar dapat mengetahui sejauh mana kekuatan otot
perut pasien.
Selanjutnya lakukan pemeriksaan pada bagian ekstermitas bawah untuk
mengukur apakah ada kesenjangan antara kaki kanan dengan kaki kiri, dengan
mengukur panjang pada kedua kaki menggunakan metline dengan
membandingkan kaki kanan dengan kaki kiri. Yang harus diukur adalah jarak
antara maleolus dengan SIAS dan juga antara pusat dengan maleolus.