Anda di halaman 1dari 4

Judul : Penerapan Pemantapan Mutu Internal terhadap Kualitas Sediaan Pewarnaan

Ziehl Nielsen untuk Deteksi Mycobacterium TB (Internal Quality Assurance


System with Zielhl Nielsen Staining Preparation Quality's for Mycobacterium
TB Detection)
Penulis : Achmadi, Maya Marhaeni Mardiah, Syafrima Wahyu
Jurnal : Jurnal Ilmiah Kesehatan (JIKA), Vol. 3, No. 3, Desember 2021

1. METODE
- Jenis penelitian : penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain cross sectional
yaitu melakukan observasi dan pengukuran variabel independen dan dependen dalam
satu waktu
- Tempat penelitian : RS Bhayangkara TK I R.Said Sukanto
- Waktu penelitian : Juni-Juli 2021
- Populasi : 45 sediaan Mikrokopis Bakteri Tahan Asam (BTA)
- Sampel : Pengambilan sampel dilakukan menggunakan teknik non probability.
Penentuan jumlah sampel dengan menggunakan teknik total sampling ( 45 sampel BTA).
- Pengumpulan dan pengolahan data : Pengumpulan data primer dengan teknik
penentuan skor menggunakan Skala guttman digunakan untuk daftar pertanyaan atau
pernyataan. Data yang diperoleh diolah menggunakan microsoft excel dan Software
Statistik Statistical Package For The Social Sciences 22 (SPSS type 22) kemudian
dianalisis secara univariat dan bivariat.

2. HASIL DAN PEMBAHASAN (Atas)


- Uji Validitas
Berdasarkan data didapatkan dari 20 total pertanyaan ditnyatakan valid.
- Uji Reabilitas

Berdasarkan tabel diperoleh nilai Alpha sebesar 0,647, maka variabel PMI dinyatakan
konsisten.

- Pemantapan Mutu Internal (PMI)

Berdasarkan data dari tabel tersebut, dari total 45 sampel penelitian didapatkan
penerapan PMI terhadap 41 sediaan mikroskopis BTA (91,1%) dengan kriteria baik dan
4 sampel (8,9%) dengan kriteria cukup
- Kualitas Sediaan
Berdasarkan tabel menunjukkan bahwa dari 45 sampel sediaan BTA yang berkualitas
baik berjumlah 44 (97,8%) dan berkualitas jelek berjumlah 1 (2,2%).
- Uji Sediaan Mikroskopis BTA

 Sampel dahak : sebanyak 40 sediaan dengan spesimen dahak kategori baik dan 5
sediaan dengan spesimen dahak kategori jelek. Kualitas dahak merupakan
komponen yang sangat penting, kualitas dahak dipengaruhi oleh volume, serta
cara pengumpulan dahak.
 Pewarnaan sediaan : didapatkan 39 sediaan dengan kategori pewarnaan baik dan
6 sediaan dengan kategori pewarnaan jelek. Pewarnaan jelek dapat disebabkan
karena pengecatan yang terlalu tipis atau terlalu tebal sehingga dapat
menyebabkan bakteri Mycobacterium tuberculosis tertutp oleh zat warna carbol
fuchsin sehingga sulit diamati
 Kebersihan sediaan : didapatkan 42 sediaan dengan kebersihan baik dan 3
sediaan dengan kebersihan jelek. Sediaan yang baik akan terlihat bersih, tidak
tampak sisa zat warna serta endapan kristal.
 Ketebalan sediaan : didapatkan 41 sediaan dengan ketebalan baik dan 4 sediaan
dengan ketebalan jelek. Penilaian ketebalan dilakukan secara makroskopis
sebelum dilakukannya pewarnaan.
 Ukuran sediaan : didapatkan 41 sediaan dengan ukuran baik dan 5 sediaan
dengan ukuran jelek. Ukuran sediaan baik apabila sediaan berbentuk oval
dengan ukuran 2x3cm.
 Kerataan sediaan : didapatkan 38 sediaan dengan kerataan baik dan 7 sediaan
dengan ketebalan jelek.

Anda mungkin juga menyukai