Anda di halaman 1dari 11

BAHASA INDONESIA

MODUL 1
PERBEDAAN JENIS FIKSI DAN NONFIKSI

KELAS : X (FASE E)
ALOKASI WAKTU : 90 MENIT
sNAMA : Leonita Penpada S.Pd

SMK NEGERI POLLO


2023
KOMPETENSI AWAL
Untuk mempelajari materi di modul ini maka terlebih dahulu harus memahami materi Membaca
terlebih dahulu.

PROFIL PELAJAR PANCASILA

Melalui kegiatan menyimak dalam mempelajari modul ini, Peserta didik akan mengembangkan
karakter bernalar kritis, mandiri, dan kreatif.
SARAN DAN PRASARANA
1. Proyektor
2. Jaringan internet
3. Smartphone
TARGET PESERTA DIDIK
1. Peserta didik reguler/tipikal
2. Peserta didik dengan kesulitan belajar
3. Peserta didik dengan pencapaian tinggi
MODEL PEMBELAJARAN
Pendekatan scientifik
ELEMEN
Menyimak
PETA KEDUDUKAN MODUL

Fiksi dan Nonfiksi Perbedaan Fiksi dan Fiksi


Nonfiksi

Drama Nonfiksi Negosiasi

CAPAIAN PEMBELAJARAN

Peserta didik mampu mengevaluasi dan mengkreasi informasi berupa gagasan, pikiran,
perasaan, pandangan, arahan atau pesan yang akurat dari menyimak berbagai jenis teks (nonfiksi
dan fiksi) dalam bentuk monolog, dialog, dan gelar wicara
TUJUAN PEMBELAJARAN
CAPAIAN
PEMBELAJARAN
ALUR TUJUAN KONTEN MATERI
PEMBELAJARAN
Peserta didik mampu Memahami teks non fiksi dan teks fiksi Menyimak teks nonfiksi dan
mengevaluasi dan teks fiksi
mengkreasi informasi
berupa gagasan, pikiran,
perasaan, pandangan, Perbedaan fiksi dan non fiksi
arahan atau pesan yang Mengevaluasi gagasan pokok dan gagasan
akurat dari menyimak penjelas dalam teks
berbagai jenis teks nonfiksi (negosiasi, debat) dan teks anekdot
(nonfiksi dan fiksi)
dalam bentuk monolog,
Menginterpretasi informasi untuk mengungkapkan Pengertian negosiasi
dialog, dan gelar wicara. gagasan dan perasaan simpati, peduli dan empti Struktur Negosiasi
dari teks visual yang dipirsa Faktor keberhasilan negosiasi.

Menyusun pendapaat dalam teks non fiksi Pengertian debat


(negosiasi, debat) dan teks anekdot

PEMAHAMAN BERMAKNA
Pendengar yang baik akan mendatangkan banyak manfaat dalam kehidupan salah satunya akan
menjadikan seseorang mengerti lebih jauh.
PERTANYAAN PEMANTIK
Kalian paham tidak, apa maksud dari mendengarkan isi hati?

KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan awal ( 10 menit)

1. Peserta didik dan Guru memulai pembelajaran dengan berdoa bersama.


2. Peserta didik merespon sapaan dan melakukan pemeriksaan kehadiran
bersama dengan guru.
3. Peserta didik bersama dengan guru membahas tentang kesepakatan yang akan
diterapkan dalam pembelajaran
4. Peserta didik dan guru berdiskusi melalui pertanyaan
pemantik: Kalian paham tidak, apa maksud dari
mendengarkan isi hati?

Asesmen Awal

LAMPIRAN PERTEMUAN PERTAMA


1. Apa itu buku fiksi?
2. Apa itu buku nonfiksi?

Jawaban:
Apa itu buku fiksi? Buku fiksi berisi cerita rekaan atau khayalan yang berasal dari imajinasi
penulis, seperti novel, cerpen, dongeng, dan mitos. Umumnya, buku ini menggunakan bahasa
kiasan atau konotatif supaya dapat mengajak pembaca seolah-olah masuk ke dalam cerita. Ciri
khas utama dari buku fiksi ialah kejadian yang dituturkan bukan kisah nyata, melainkan hanya
karangan fiktif. Sang penulis harus mampu menciptakan alur cerita berdasarkan kejadian tak
lazim yang mustahil terjadi di kehidupan nyata. Inilah sebabnya seorang penulis cerita fiksi
memerlukan pengetahuan luas dan daya imajinasi yang bebas. Dengan begitu, pembaca bisa
merasa tertarik dan seolah terbawa alur cerita ketika membaca tulisan fiktif. Apa itu buku
nonfiksi? Berbanding terbalik dengan fiksi, buku nonfiksi berisi kejadian nyata atau fakta yang
bersifat informatif. Buku ini membutuhkan pengamatan dan data sebagai bahan penulisan,
sehingga isinya dapat dipertanggungjawabkan. Contoh dari buku ini antara lain biografi, esai,
karangan ilmiah, dan jurnal. Karena bertujuan memberi informasi, buku nonfiksi harus ditulis
dengan bahasa denotatif atau bermakna sebenarnya. Dengan begitu, pembaca dapat langsung
memahami maksud dari isi buku.

Hasil asesmen awal sebagai bahan untuk menentukan strategi pembelajaran yaitu siswa apakah akan
bekerja secara mandiri ataukah berkelompok

Kegiatan Inti (65 Menit)


Pertemuan Pertama
1. Peserta didik menyimak tayangan PPT materi tentang nonfiksi dan fiksi yang disajikan oleh guru.
2. Peserta didik mengidentifikasi gagasan, pikiran, perasaan, pandangan, arahan atau pesan dalam
tentang nonfiksi dan fiksi
3. Peserta didik secara mandiri melakukan studi pustaka melalui modul maupun
pencarian di internet.
4. Peserta didik mengolah data mengenai gagasan, pikiran, perasaan, pandangan, arahan atau pesan
nonfiksi dan fiksi
5. Peserta didik mempresentasikan hasil kerjanya dan ditanggaipi oleh peserta didik yang lain.
7. Peserta didik secara mandiri mengamati penampilan dari temannya.
8. Peserta didik melakukan posttest
Pertemuan Kedua
1. Peserta didik menyimak tayangan PPT materi tentang nonfiksi dalam bentuk negosiasi yang
disajikan oleh guru dan contoh negosiasi.
2. Peserta didik mengidentifikasi gagasan, pikiran, perasaan, pandangan, arahan atau pesan dalam
tentang nonfiksi dalam bentuk negosiasi yang disajikan oleh guru dan contoh negosiasi.
3. Peserta didik secara mandiri melakukan studi pustaka melalui modul maupun
pencarian di internet.
4. Peserta didik mengolah data mengenai gagasan, pikiran, perasaan, pandangan, arahan atau pesan
tentang nonfiksi dalam bentuk negosiasi yang disajikan oleh guru dan contoh negosiasi.
5. Peserta didik mempresentasikan hasil kerjanya dan ditanggaipi oleh peserta didik yang lain.
7. Peserta didik secara mandiri mengamati penampilan dari temannya.
8. Peserta didik melakukan posttest

Kegiatan Penutup (15 Menit)


1. Peserta didik dapat menanyakan hal yang tidak dipahami pada guru.
2. Peserta didik mengomunikasikan kendala yang dihadapi selama mengerjakan.
3. Peserta didik menerima apresiasi dan motivasi dari guru.

ASESMEN
1. Observasi
2. Presentasi
3. Asesmen Formatif berupa lembar observasi
PENGAYAAN DAN REMEDIAL

Kegiatan pengayaan diberikan kepada peserta didik yang telah mencapai hasil 75%. Sedangkan
peserta didik yang belum mencapai hasil tersebut diberikan kegiatan remedial.
1. Pengayaan
Peserta didik membandingkan perbedaan nonfiksi dan fiksi.
2. Remidial
Peserta didik menyimpulkan gagasan
REFLEKSI PEMBELAJARAN

Kegiatan refleksi pembelajaran dilakukan untuk mengukur sejauh tingkat keberhasilan suatu proses
pembelajaran menurut persepsi subjek pembelajar. Refleksi dapat dilakukan oleh guru maupun
peserta didik secara bersama-sama dengan menggunakan instrumen berikut:
NO Pertanyaan Jawaban
1 Apakah pemilihan media pembelajaran telah
mencermika tujuan pembelajaran yang
akan
dicapai?
2 Apakah gaya peyampaian materi mampu ditangkap
oleh pemahaman siswa?
3 Apakah keseluruhan pembelajaran dapat
memberikan makna pembelajaran yang hendak
dicapai?
4 Apakah pelaksanaan pembelajaran tidak keluar dari
norma-norma?
5 Apakah pelaksanaan pembelajaran dapat
memberikan semangat kepada siswa agar lebih
antusias dalam pembelajaran sealanjutnya?
LAMPIRAN

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK


TES TULIS
Kerjakan soal di bawah ini dengan teliti!
1. Apa yang dimaksud dengan fiksi?
2. Apa yang dimaksud dengan nonfiksi?

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

Nama :
Kelas :
Jawaban

BAHAN BACAAN GURU DAN PESERTA DIDIK/BAHAN AJAR

PERTEMUAN PERTAMA
Perbedaan Fiksi dan Nonfiksi
Fiksi dan nonfiksi merupakan jenis karya tulis yang saling bertolak belakang. Perbedaan fiksi dan
nonfiksi bisa diamati dari sajian buku-bukunya. Bila fiksi identik dengan cerita khayalan, rekaan, dan
menguras emosi, nonfiksi lebih realistis. Perbedaan fiksi dan nonfiksi tentu saja ada pada isinya.
Kemudian perbedaan fiksi dan nonfiksi bisa dikenali dari sifat, penyajian sudut pandang, nilai, hingga
proses pembuatannya. Bila fiksi lebih ditujukan untuk menghibur pembaca, nonfiksi ditujukan untuk
mengedukasi atau memberikan informasi yang penting.
Buku fiksi berisi cerita rekaan atau khayalan yang berasal dari imajinasi penulis, seperti novel,
cerpen, dongeng, dan mitos. Umumnya, buku ini menggunakan bahasa kiasan atau konotatif supaya
dapat mengajak pembaca seolah-olah masuk ke dalam cerita. Ciri khas utama dari buku fiksi ialah
kejadian yang dituturkan bukan kisah nyata, melainkan hanya karangan fiktif. Sang penulis harus
mampu menciptakan alur cerita berdasarkan kejadian tak lazim yang mustahil terjadi di kehidupan nyata.
Inilah sebabnya seorang penulis cerita fiksi memerlukan pengetahuan luas dan daya imajinasi yang
bebas. Dengan begitu, pembaca bisa merasa tertarik dan seolah terbawa alur cerita ketika membaca
tulisan fiktif. Berbanding terbalik dengan fiksi, buku nonfiksi berisi kejadian nyata atau fakta yang
bersifat informatif. Buku ini membutuhkan pengamatan dan data sebagai bahan penulisan, sehingga
isinya dapat dipertanggungjawabkan. Contoh dari buku ini antara lain biografi, esai, karangan ilmiah,
dan jurnal. Karena bertujuan memberi informasi, buku nonfiksi harus ditulis dengan bahasa denotatif
atau bermakna
sebenarnya. Dengan begitu, pembaca dapat langsung memahami maksud dari isi buku. Berdasarkan
definisi di atas, dapat dirumuskan empat ciri khas buku fiksi, yaitu: 1. Imajinatif, di mana bersumber dari
rekaan penulis 2. Kebenaran yang relatif, artinya unsur benar atau salah dari buku fiksi tergantung
penilaian pembaca 3. Bahasa konotatif, yaitu bahasa yang tidak bermakna sebenarnya untuk menambah
imajinasi pembaca dan membuat tulisan terkesan hidup 4. Tidak memiliki sistem baku, di mana diksi
dan gaya penulisan relatif bebas tanpa ada aturan yang mengikat Apa saja ciri-ciri buku nonfiksi?
Berdasarkan definisi tersebut, dapat dirumuskan empat ciri khas buku nonfiksi, yaitu: 1. Menggunakan
bahasa formal
2. Ditulis berdasarkan fakta 3. Menggunakan bahasa denotatif, yaitu memiliki makna sebenarnya 4.
Memberikan ide baru, atau pengembangan dan penyempurnaan ide sebelumnya. Jika disandingkan, buku
fiksi dan nonfiksi setidaknya memiliki tiga perbedaan utama, yaitu sumber ide, sifat tulisan, dan bahasa
yang digunakan. 1. Dari segi ide, buku fiksi bersumber pada khayalan penulis. Sedangkan, buku fiksi
merujuk pada data dan fakta. 2. Dari segi tujuan tulisan, buku fiksi bersifat imajinatif. Sementara itu,
buku nonfiksi bersifat informatif. 3. Dari segi bahasa, buku fiksi menggunakan bahasa konotatif,
sedangkan buku nonfiksi mengimplementasikan bahasa denotatif.

PERTEMUAN KEDUA
Teks non fiksi dalam bentuk Teks Negosiasi
Teks negosiasi adalah teks yang memuat bentuk interaksi sosial yang bertujuan untuk mencapai
kesepakatan antara dua belah pihak yang memiliki kepentingan berbeda.
Ciri-Ciri Teks Negosiasi
Teks negosiasi memiliki beberapa ciri umum yang perlu kamu ketahui agar kamu bisa membedakan
antara teks negosiasi dengan teks lain yang bukan tergolong teks negosiasi. Ciri-ciri teks negosiasi
antara lain:
1. Menghasilkan kesepakatan
2. Menghasilkan keputusan yang saling menguntungkan
3. Memprioritaskan kepentingan bersama
4. Sarana untuk mencari penyelesaian
5. Mengarah pada tujuan praktis
Struktur Teks Negosiasi
Seperti teks lainnya, teks negosiasi juga memiliki struktur yang perlu kamu perhatikan, terutama
ketika nanti kamu ingin membuat suatu teks negosiasi. Struktur teks negosiasi adalah sebagai berikut:
1. Orientasi
2. Pengajuan
3. Penawaran
4. Persetujuan
5. Penutup

Contoh Teks Negosiasi


Pembeli : Berapa sekilo mangga ini,
Bang?”
Penjual : “Tiga puluh ribu,
Bu. Murah.”
Pembeli : “Boleh kurang
kan, bang?”
Penjual : “Belum boleh, Bu.
Barangnya bagus
lho, Bu. Ini bukan
karbitan. Matang
pohon.”
Pembeli : “Iya, Bang, tapi harganya boleh kurang kan? Kan lagi musim,
Bang. Dua puluh ribu saja ya?”
Penjual : “Belum boleh, Bu. Dua puluh delapan ribu, ya, Bu. Biar saya
dapat untung, Bu.”
Pembeli : “Baiklah, tapi saya boleh milih sendiri, kan Bang?”
Penjual : “Asal jangan pilih yang besar-besar, Bu. Nanti saya bisa
rugi.” Pembeli : “Iya, Bang. Yang penting saya dapat mangga yang
bagus dan tidak busuk.”
Penjual : “Saya jamin, Bu. Kalau ada yang busuk boleh ditukarkan.”
Pembeli : “Baiklah, saya ambil 3 kilo ya Pak.”
Akhirnya, penjual mempersilakan pembeli untuk memilih dan
menimbang sendiri mangga yang dibelinya.
Unsur pembangun teks negosiasi
1. Partisipan
2. Perbedaan kepentingan dari kedua belah pihak
3. Ada pengajuan dan ada penawaran, dan
4. Persetujuan atau kesepakatan. Cara melakukan pengajuan dan penawaran adalah menyampaikan pengajuan
maupun penawaran dengan bersikap sopan, tidak menekan pihak lain, saling menguntungkn, dn disertai
dengan alasan.
A. Studen Activity …..
ASESMEN AWAL PERTEMUAN KEDUA
Sebelum kalian melanjutkan ke bagian berikutnya, coba kalian isi titik-titik berikut dengan
jawaban yang benar!
1. Fiksi identik dengan......
2. Nonfiksi ditujukan untuk.......
3. Teks negosiasi adalah teks yang memuat bentuk…...

Setelah kalian menjawab pertanyaan-pertanyaan di atas, coba cek kebenaran jawaban kalian dengan
membaca ulang materi pada bagian ini, kemudia berilah tanda ceklist (v) apabila jawaban kalian sudah
benar, dan tanda silang (x) apabila jawaban kalian belum tepat pada kolom ketepatan jawaban dalam
tabel di bawah ini.

No Kegiatan Ketepan
jawaban
1 Fiksi identik dengan
2 Nonfiksi ditujukan untuk
3 Teks negosiasi adalah teks yang memuat bentuk

ASESMEN FORMATIF (PROSES)

Lembar Observasi :
Nama Siswa :
No TP KKTP Capaian
sudah belum
Memahami teks non  Memahami teks nonfiksi
fiksi dan teks fiksi dan fiksi
 Memahami teks nonfiksi
dalam bentuk
dalam bentuk negosiasi
negosiasi  Mampu berdialog dalam
bernrgosiasi

ASESMEN SUMATIF
Soal:
1. Tuliskan pengertian buku fiksi dan nonfiksi!
2. Tuliskan ciri-ciri buku fiksi dan nonfiksi!
3. Jelaskan perbedaan buku fiksi dan nonfiksi!
4. Tuliskan masing-masing lima contoh buku fiksi dan buku nonfiksi!
5. Menurut pendapatmu, apakah persamaan buku fiksi dan nonfiksi?

GLOSARIUM

Fiksi atau cerita rekaan (disingkat cerkan) cerita atau latar yang berasal dari imajinasi—dengan
kata lain, tidak secara ketat berdasarkan sejarah atau fakta
Nonfiksi klasifikasi untuk setiap karya informatif (sering kali berupa cerita) yang pengarangnya
dengan itikad baik bertanggung jawab atas kebenaran atau akurasi dari peristiwa, orang,
dan/atau informasi yang disajikan.

DAFTAR PUSTAKA

https://www.zenius.net/prologmateri/bahasa-indonesia/a/150/drama
https://files1.simpkb.id/guruberbagi/rpp/56041-1672997615.pdf

Pollo, 05 Desember 2023

Mengetahui Guru Mata Pelajaran


Kepala Sekolah

Mary Airin Tunliu S.Sos Leonita Penpada, S.Pd


NIP. 19750708 2009032005

Anda mungkin juga menyukai