Anda di halaman 1dari 10

SCHOOL WELL BEING ASESMEN SLB

Disusun sebagai tugas UAS

Disusun Oleh:
1. Putri Surani (214110101219)
2. Elisa Rosiani Nur Rahma (214110101223)
3. Naila Nariswari Halisya Putri (214110101224)
Dosen Pengampu:
Lutfi Faishol,
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGRI

PURWOKERTO

2023

0
Pendahuluan

School well being merujuk kepada model konseptual well-being yang dikemukakan oleh Allardt, (Konu & Rimpelä, 2002).
Allardt mengemukakan bahwa dalam tradisi sosiologis, well-being juga merupakan konsep welfare yang mencakup level of living
and quality of life, (Konu & Rimpelä, 2002). Selanjutnya, Allardt mendefinisikan well-being sebagai keadaan yang memungkinkan
individu memuaskan kebutuhan-kebutuhan dasarnya yang mencakup kebutuhan material maupun non-material (Allardt dalam Konu
& Rimpelä, 2002). Kebutuhan tersebut oleh Allardt dibagi menjadi kategori having, loving, dan being. Kemudian, dalam
perkembangannya, ia menambahkan aspek health ke dalam kategory having (Allardt dalam Konu & Rimpelä, 2002).
School well being (kesejahteraan anak di sekolah) merupakan masalah yang jarang diperhatikan pendidik, karena banyak
pendidik yang memaknai kesejahteraan hanya dari terpenuhinya kebutuhan sandang dan pangan pada anak. Konsep school well
being (kesejahteraan di sekolah) merupakan konsep psikologis yang memiliki dimensi makna beragam antara lain dimensi klinis dan
dimensi psikologi umum.

1
ASPEK-ASPEK SCHOOL WELL BEING PADA SLB YAKUT PURWOKERTO

A. HAVING

No Komponen Ideal Real Masalah Intervensi


1 Lingkungan Fisik a. Bangunan sekolah kokoh a. Bangunan sekolah kokoh Tidak adanya Mengajukan proposal
dan baik dan tidak modern anggaran sekolah bantuan dana ke
b. Gedung bangunan yang b. Fasilitas sekolah perlu kelas untuk melakukan pemerintah dan
modern yang baik dan bersih renovasi dan donatur sekolah
c. Fasilitas lengkap dan bersih c. Lingkungan sekolah yang pengembangan
d. Lingkungan asri dan banyak terlihat kurang akan sarana prasarana
pepohonan pepohonan dan lingkungan menuju lebih modern
e. Suasana sekolah yang aman hijau
dan nyaman d. Suasana sekolah yang cukup
f. Lokasi yang nyaman kondusif
g. Temperatur udara dan
pencahayaan baik
2 Lingkungan a. Jadwal mata pelajaran tidak a. Guru memberikan a. Guru dalam a. Adanya evaluasi
Belajar terlalu padat tugas/pekerjaan rumah pemberian tugas dan asesmen
b. Mata pelajaran sesuai kepada siswa sesuai dengan tidak terstruktur pembelajaran
dengan kurikulum keinginan orang tua siswa dan sistematis yang jelas
c. Tugas diberi dengan (tidak setiap hari) yang diberikan b. Perlu adanya
pertimbangan b. Setiap ada siswa yang guru pemahaman/pelati
d. Memberikan penghargaan/ melakukan kesalahan guru b. Guru tidak han guru tentang
pujian ketika berhasil memberikan teguran secara melakukan konseling agar
mengerjakan sesuatu lisan tanpa memarahinya pendekatan mampu

2
e. Memberikan teguran secara c. Guru selalu melerai ketika konseling melakukan
verbal sesuai dengan ada siswa yang berkelahi, mengenai perilaku pendekatan secara
kesalahan nakal, dan berbuat tidak tidak baik yang langsung kepada
f. Memberikan konsekuensi baik dilakukan siswa siswa yang
alamiah dan logis sesuai bermasalah
pelanggarannya
3 Pelayanan a. Adanya pelayanan makan/ a. Terdapat kantin untuk siswa a. Kantin sekolah Sekolah mengadakan
kantin sekolah b. UKS di sekolah hanya yang kurang pembenahan terhadap
b. Adanya pelayanan sebuah formalitas higienis kantin dan UKS agar
kesehatan/ UKS c. Semua guru menerapkan b. UKS sekolah menjadi lebih nyaman
c. Adanya layanan layanan konseling kepada yang kurang dirasakan siswa
konseling/konsultasi untuk semua siswa di sekolah memadai seperti
siswa di sekolah kurangnya P3K
dan kurangnya
obat-obatan

B. LOVING

No Komponen Ideal Real Masalah Intervensi

1 Ajang a. Laporan mingguan anak a. Laporan a. Belum adanya a. Adanya evaluasi


komunikasi untuk b. Grup WhatsApp kelas yang diberikan/ditunjukkan rencana sekolah yang dilakukan
orang tua dikelola sekolah; kepada orangtua siswa yang yang berkaitan bersama wali
c. Parent Meeting atau ingin mengecek dengan rapat murid dalam
pertemuan orang tua yang perkembangan siswa wali murid upaya mencari

3
dilakukan setahun 3 kali b. Terdapat grup whatsapp secara berkala solusi bersama
d. Konsultasi guru setiap akhir perkelas yang dilakukan b. Takutnya guru dalam masalah
semester pada saat guru untuk memberikan akan siswa serta
penerimaan rapor atau informasi terkait tersinggungnya pentingnya
sesuai perjanjian; pembelajaran dan wali murid peran orang tua
e. Membuat jadwal dengan perkembangan siswa karena dalam
guru dan kepala sekolah c. Guru memberikan laporan memberikan perkembangan
untuk beberapa hal penting hasil belajar dan informasi siswa
yang bersifat mendesak perkembangan siswa kepada perkembangan b. Adanya
orang tua saat penerimaan peserta didik komunikasi guru
lapor di akhir semester secara spesifik dan orang tua
saat yang baik
pembelajaran mengenai
c. Beberapa orang perkembangan
tua acuh tak acuh peserta didik
dalam
perkembangan
siswa di sekolah
2 Relasi antara Saling menghargai antara guru Guru dan siswa saling Ada siswa yang Guru melakukan
guru dan murid dan murid menghargai susah diatur dan layanan konseling
semaunya sendiri dan pendekatan
khusus kepada
peserta didik dalam
membentuk
karakter siswa yang
baik
3 Relasi dengan Adanya hubungan yang baik Siswa mampu berbaur dengan a. Siswa melakukan a. Guru perlu
teman kelas dengan teman kelas teman-teman interaksi dengan memberikan

4
sesama secara konsekuensi dan
berlebihan yang aturan kelas bagi
menyebabkan siswa yang
ketidaknyamana berkarakter
n diantara tidak baik
sesama b. Peran guru
b. Seringkali dalam menarik
adanya siswa perhatian orang
yang menggangu tua agar mampu
teman lainnya ikut melakukan
sehingga pendampingan
berkelahi/salah anak ketika
satu pihak dirumah
menangis
4 Relasi sekolah Adanya kerjasama yang baik Kurangnya bentuk kerja sama Bentuk kerjasama a. Perlu adanya
dengan orang tua antara pihak sekolah dan orang dan komunikasi sekolah dan yang dilakukan rapat triwulan
tua guru adalah setahun dua yang dilakukan
kali saat pembagian sekolah
rapor siswa diakhir b. Sekolah perlu
semester dengan mengenalkan
memberikan dirinya kepada
informasi hasil masyarakat agar
perkembangan masyarakat ikut
peserta didik andil dalam
peran
pengembangan
sekolah

5
C. BEING

No Komponen Ideal Real Masalah Intervensi


1 Bimbingan dan a. Guru menjadi fasilitator a. Guru memberikan motivasi a. Kurangnya a. Sekolah
dorongan dalam membantu masalah dan pendekatan langsung pembelajaran melakukan
siswa kepada siswa yang sifatnya revisi/pembahar
b. Memberikan informasi dan b. Guru memperhatikan bakat outdoor agar uan kurikulum
motivasi pada siswa untuk minat siswa dan siswa lebih dengan lebih
membantu memahmi dirinya memfasilitasi terkait potensi mengenal dirinya menekankan
c. Membantu mengenali minat siswa tersebut dan lingkungan pada
dan bakatnya c. Guru dalam memahami b. Keterbatasan pembelajaran
bakat dan minat siswa media yang intrakurikuler
melalui hal-hal yang disukai difasilitasi dan kokurikuler
siswanya baik dalam sekolah dalam b. Kreatifitas guru
pembelajaran ataupun menunjangpelaks dalam
aktivitas diluar anaan mengembangka
pembelajaran pembelajaran n desain dan
media
pembelajaran
2 Bimbingan Guru dan siswa saling Guru memberikan apresiasi dan Tidak asanya reward Sekolah perlu
terhadap siswa menghargai hasil kerja siswa penghargaan kepada semua yang diberikan membuat anggaran
siswa kepada siswa yang bagi siswa yang
berprestasi berprestasi

D. HEALTY

6
No Komponen Ideal Real Masalah Intervensi
1 Simptom Masyarakat sekolah sehat secara Pengecekan kesehatan seperti Keterbatasan dana a. Sekolah
Psikosomatis pikiran/ psikis sehingga tidak gigi, telinga, kuku, dan sekolah untuk mengajukan
mengganggu kondisi tubuh/ fisik imunisasi dengan bekerjasama mengadakan pelayanan/kerjas
dengan puskesmas pelayanan kesehatan ama kesehatan
secara psikis dan psikis dan
mental siswa karena mental kepada
biayanya yang puskesmas
mahal b. Pemberian
sosialisasi/kegiat
an yang
diberikan pihak
sekolah yang
menekankan
pada
pengembangan
psikis dan
mental siswa
2 Penyakit yang Memberikan bantuan dan Sekolah tidak maksimal dalam Bagi siswa yang Perlu adanya
ada layanan pada masyarakat sekolah memberikan pelayanan sakit sekolah pelayanan
yang terkena penyakit kesehatan kepada siswa yang menghubungi orang kesehatan dan
sakit tua untuk dijemput pemaksimalan
dan beristirahat di peran dan fungsi
rumah UKS di sekolah
E. KESIMPULAN

7
Berdasarkan hasil observasi School Well Being asesmen yang telah dilaksanakan di SLB Yakut Purwokerto
didapatkan bahwa terdapat empat aspek yaitu kondisi sekolah (having), hubungan sosial (loving), pemenuhan diri disekolah
(being), dan kesehatan (health). Pertama, Kondisi sekolah di SLB Yakut Purwokerto sudah dianggap memperhatikan
keamanan dan kenyamanan dalam pelaksanaan pembelajaran. Namun ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dan perlu
dikembangkan dalam menciptakan kondisi sekolah yang lebih baik lagi seperti melakukan pembaharuan peningkatan pada
sarana dan prasarana sekolah serta menciptakan lingkungan sekolah yang asri serta mengadakan pelatihan konseling atau
sejenisnya yang diberikan kepada guru. Kedua hubungan sosial yang terjadi di SLB Yakut Purwokerto mampu mencipatakan
iklim belajar yang baik dalam mencapai kepuasaan belajar peserta didik. Tetapi sekolah perlu melakukan hubungan lebih
dekat lagi dengan orang tua siswa kaitannya dengan laporan perkembangan peserta didik serta hubungan dengan masyarakat
dalam rangka memperkenalkan dan mengajak masyarakat untuk ikut serta dan andil dalam pengembangan sekolah. Ketiga,
dalam pemenuhan diri sekolah di SLB Yakut Purwokerto, guru memberikan peluang kepada peserta didik untuk berpartisipasi
dalam pengambilan keputusan melalui pengawasan dan bimbingan yang dilakukan oleh guru. Guru dalam pelaksanaan
pembelajaran mampu memberikan peluang, penghargaan, dan pembinaan sehingga berdampak positif pada pengalaman
peserta didik. Namun guru juga menciptakan pembelajaran yang kokurikuler dan menyiapkan desain media pembelajaran
dalam menunjang ketercapaiannya pembelajaran. Keempat, kesehatan yang diberikan sekolah kepada peserta didik baru pada
aspek fisik bukan pada psikis dan mentalnya. Selain itu pelayanan kesehatan di SLB Yakut perlu diperhatikan dan
ditingkatkan karena aspek kesehatan sangat penting bagi siswa penyandang disabilitas.

8
LAMPIRAN DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai