Grafik
Berdasarkan grafik diketahui penduduk provinsi jawa timur pada tahun 2021
didominasi oleh lansia yang berusia lebih dari 65 tahun atau lebih dimana penduduk
berusia ini berjumlah lebih dari 3,5 juta orang. Terlihat bahwa kelompok usia 30-34
tahun memiliki jumlah penduduk yang cukup besar kedua, mencapai 3 juta jiwa,
sementara kelompok usia 60-64 tahun memiliki jumlah penduduk terkecil dengan 1,9
juta jiwa. Data ini menggambarkan bahwa populasi cenderung lebih muda pada
kelompok usia muda (0-24 tahun), namun demografi mengindikasikan adanya
penuaan populasi dengan jumlah penduduk yang cukup signifikan pada kelompok usia
yang lebih tua (di atas 60 tahun).
Produksi Tanaman Perkebunan Provinsi
Jawa Timur 2022
1.99% 1.67% 0.43%
4.15%
5.89%
Tebu
Kelapa
Tembakau
14.14%
Kopi
Kakao
71.73% Karet
Teh
Terdapat 7 tanaman perkebunan utama yang diproduksi di jawa timur yaitu tebu,
kelapa, tembakau, kopi, kakao, karet, dan teh. Tanaman perkebunan di provinsi jawa
timur tahun 2022 didominasi oleh produksi tebu yang mencapai 71.73% kemudian
diikuti dengan kelapa sebanyak 14.14% dari total produksi tanaman perkebunan dan
tembakau yang mencapai 5.89%. Produksi kopi menyumbang 4.15% produksi
tanaman perkebunan di jawa timur tahun 2022. Kakao dan karet memiliki produksi
yang cukup kecil di angka 1.99% dan 1.67% dan produksi paling sedikit di jawa timur
adalah teh di angka 0.43% produksi.
2. Boxplot
Boxplot diatas menjukukan indeks ketimpangan gender di jawa timur pada 2 tahun
yang berbeda. Indeks ketimpanga gender menjelaskan ukuran ketimpangan
gender yang mengukur seberapa jauh ketidakoptimalan pembangunan manusia yang
disebabkan oleh ketimpangan gender dilihat dari tiga aspek pembangunan manusia,
yaitu kesehatan reproduksi, pemberdayaan, dan partisipasi ekonomi. Diketahui kedua
tahun tersebut tidak memiliki perbedaan yang signifikan. Perbedaan yang paling
signifikan terletak pada range IKG pada tahun 2021 lebih besar yang ditunjukan oleh
whisker bagian atas IKG tahun 2021 lebih Panjang dibanding 2022 yang artinya
terdapat IKG yag lebih tinggi pada tahun 2021 dibandingkan 2022. Kedua nya juga
memiliki whisker atas dan bawah yang cukup sehimbang sehingga niali IKG
terdistribusi cukups simetris.
3. Analisis komparasi
HIPOTESIS
𝐻0 : 𝑀1 = 𝑀2 = 𝑀3 = 𝑀4 = 𝑀5 Tidak terdapat perbedaan IPM antara kelima
tahun
𝐻1 : 𝑚𝑖𝑛. 1 𝑀𝑖 ≠ 𝑀𝑗 Terdapat perbedaan IPM antara ketiga kelima
tahun
TARAF SIGNIFIKANSI
𝛼 = 0.05
STATISTIK UJI
(𝐹𝑜 − 𝐹𝑒)2
2
Tahun IPM Surabyaa Fe (Fo-Fe) (Fo-Fe) 𝐹𝑒
2010 65.36 66.77 -1.41 1.9881 0.029775
2011 66.06 66.77 -0.71 0.5041 0.00755
2012 66.74 66.77 -0.03 0.0009 1.35E-05
2013 67.55 66.77 0.78 0.6084 0.009112
2014 68.14 66.77 1.37 1.8769 0.02811
Total 0.07456
(𝐹𝑜 − 𝐹𝑒)2
𝜒2 = ∑ = 0.07456
𝐹𝑒
KRITERIA KEPUTUSAN
2
𝜒0.05,(5−1) = 9.488
Tolak H0 jika chi square hitung > chi square kritis (chi square > 9.488)
KEPUTUSAN
Gagal tolak H0 karena chi square hitung < chi square kritis yaitu 0.07456 < 9.488
KESIMPUPLAN
Dapat disimpulkan tidak terdapat perbedaan IPM pada kelima tahun tersebut.