Anda di halaman 1dari 10

ATPH

(KK.2)MENYIAPKAN BENIH
A. Pengertian Benih
Benih adalah :
 Tanaman atau bagiannya yang digunakan untuk memperbanyak dan
mengembangbiakkan tanaman.
 Bagian-bagian tanaman dalam bentuk biji (organ vegetative)
 Biji tanaman yang dipergunakan untuk keperluan dan pengembangan usaha tani,
memiliki fungsi agronomi atau merupakan komponen agronomi.

B. Mengidentifikasi karakteristik dormansi benih


Dormansi benih adalah :
1. Kondisi benih yang tidak mampu berkecambah meski kondisi lingkungannya optimum
untuk perkecambahan.
2. Suatu keadaan sementara tanaman atau bagian tanaman yang sedang dalam
keadaan tidak tumbuh akibat factor genetic atau pengaruh lingkungan.
Berdasarkan karakter dan faktor-faktor yang menjadi penyebabnya, dormansi dapat
dibedakan menjadi 3 (tiga) macam:
a. Dormansi Bawaan.
Dormansi bawaan merupakan dormansi disebabkan oleh beberapa faktor dan
mekanisme yang bersifat genetis. Faktor dan mekanisme penyebabnya antara lain ialah :
1. Embrio yang belum matang.
Pada bebepara jenis biji yang terlihat telah sempurna dan terpisah dari induknya,
embryonya masih dalam proses pertumbuhan dan perkembangan. Biji-biji tersebut
akan berkecambah setelah pertumbuhan dan perkembangan embryonya sempurna.
2. Kulit biji yang keras.
Kulit biji yang keras merupakan penghalang perkecambahan, karena impermeable
(tidak dapat ditembus) oleh gas, air atau tahan terhadap tekanan. Meskipun air dan
gas telah dapat menembus, tetapi bila kulit biji keras (tahan tekanan) maka biji belum
dapat berkecambah. Biji yang mempunyai sifat seperti ini akan berkecambah bila
kulit bijinya menipis karena kerusakan mekanis seperti kebakaran, hewan dan
mikroorganisme atau penyebab fisik lain.
3. Hambatan kimiawi.
Hambatan kimiawi dalam kulit biji atau buah, dalam embryo atau endosperm dapat
menyebabkan biji tidak dapat berkecambah. Biji-biji yang mempunyai sifat dorman
seperti ini biasanya dapat berkecambah setelah hambatan tersebut hilang karena
perlakuan pencucian, suhu atau cahaya.

Page | 33
ATPH

(KK.2)MENYIAPKAN BENIH

b. Dormansi Rangsangan (Induced Dormancy).


Istilah ini sering juga disebut dormansi sekunder, digunakaan untuk biji-biji yang
biasanya berkecambah bila keadaan menguntungkan, kemudian menjadi dorman karena
lingkungan yang tidak menguntungkan seperti kurang air, kurang oksigen, kurang cahaya
dan sebagainya. Biji-biji yang terbenam dalam tanah tidak dapat segera berkecambah
setelah terbawa ke permukaan tanah karena telah mengalami induced dormancy.
Pada beberapa jenis biji seringkali ditemukan adanya interaksi antara dormansi
bawaan dan dormansi rangsangan. Sebagian besar biji mempunyai dormansi bawaan dan
dengan pembenaman ke dalam tanah dormansi sekunder menjadi terangsang. Hal ini akan
mengakibatkan umur biji-biji dalam tanah menjadi lebih panjang.
c. Dormansi Paksaan (Enforced dormancy).
Dormansi paksaan merupakan istilah yang digunakan untuk biji-biji yang tidak
berkecambah selama factor lingkungan (kelembaban, cahaya, oksigen) kurang
menguntungkan dan segera akan berkecambah bila lingkungannya menguntungkan.
Beberapa faktor lingkungan yang mempengaruhi dormansi dan perkecambahan biji
adalah :
1. Suhu
Suhu yang diperlukan biji untuk dapat berkecambah beragam antar jenis tanaman.
Batas suhu terendah disebut suhu minimum dan batas suhu tertinggi disebut suhu
maksimum.
1. Kelembaban
Perkecambahan merupakan suatu periode dimana metabolisme dan pembesaran
sel-sel terjadi dengan suatu kecepatan yang tinggi. Hal ini akan dapat berlangsung bila biji
dapat menyerap (imbibisi) air yang cukup. Ada tiga faktor yang mempengaruhi kecepatan
dan tingkat imbibisi air yang diperlukan untuk perkecambahan biji dalam tanah yaitu :
a. Sifat-sifat dan struktur biji
b. Sifat-sifat dan struktur tanah, dan
c. Tingkat hubungan antara tanah dan biji.
3. Oksigen
Selain suhu dan kelembaban yang optimum, proses perkecambahan tergantung dari
kandungan oksigen dalam tanah. Persentasi oksigen di dalam tanah bervariasi tergantung
pada porositas tanah, kedalaman, dan banyaknya organisme yang mempengaruhinya. Pada
umumnya biji-biji tanaman yang berukuran kecil berkecambah pada lapisan tanah setebal
kurang dari satu sentimeter. Pada tanah pasir biji-biji tanaman dapat berkecambah pada
lapisan yang lebih dalam dari pada tanah liat.
Page | 34
ATPH

(KK.2)MENYIAPKAN BENIH

4. Cahaya
Telah umum diketahui bahwa kebanyakan biji-biji memerlukan cahaya untuk
perkecambahannya. Selain itu pada umumnya mempunyai biji yang berukuran relatif sangat
kecil, sehingga mempunyai persediaan makanan yang sangat sedikit. Kedua hal itu
mengakibatkan biji-biji harus dapat berkecambah pada permukaan tanah antara pada
kedalaman beberapa milimeter saja sehingga kecambahnya dapat hidup dan tumbuh.

C. Menguji daya kecambah benih


Berkecambah adalah berkembangnya suatu benih melalui tahapan-tahapan dimana
unsure-unsur esensial menunjukkan kemampuan untuk berkembang lebih lanjut secara
maksimal dalam kondisi lingkungan yang sesuai.
Tujuan pengujian daya kecambah benih adalah untuk menentukan potensi
perkecambahan maksimum dari suatu lot benih yang dapat digunakan untuk :
 Membandingkan mutu benih dari lot berbeda
 Menduga mutu benih sebagai bahan tanam (the field planning value)
Macam-macam metode pengujian daya kecambah benih yaitu :
1. Substrat Kertas
 Uji Pada Kertas/UPK (Top of Paper Test/TPT)
Kertas yang telah dilembabkan diletakkan pada wadah perkecambahan (boks,
petridish, baki plastic atau wadah lain yang bersih). Kertas dapat berupa kertas
stensil, kertas merang atau tissue. Benih ditebarkan dengan posisi teratur pada
permukaan kertas lembab kemudian ditutup agar kelembaban kertas terjaga. Wadah
perkecambahan yang telah berisi benih tersebut disimpan dalam ruang
perkecambahan.
 Uji Antar Kertas/UAK (Between of Paper Test/BPT)
Benih ditabur dengan posisi teratur diantara kertas lembab lalu dilipat atau digulung
dan dimasukkan kedalam plastic untuk menjaga kelembaban kertas, kemudian
disimpan dalam germinator. Bila kertas dilipat, posisi meletakkan dalam germinator
mendatar, tetapi bila kertas digulung maka posisi meletakkan dalam germinator
didirikan.
2. Substrat pasir
 Uji pada pasir
Pasir disaring dengan ayakan pasir, disterilkan, dimasukkan dalam wadah lalu
dilembabkan. Benih ditabur di atas permukaan pasir dengan posisi teratur lalu

Page | 35
ATPH

(KK.2)MENYIAPKAN BENIH
ditekan menggunakan papan yang permukaannya rata. Wadah pengujian kemudian
disimpan di ruang yang dapat diatur kelembaban udaranya.
 Uji dalam pasir
Pasir disaring dengan ayakan pasir, disterilkan, dimasukkan dalam wadah pengujian,
lalu dilembabkan secukupnya. Benih ditanam pada permukaan pasir kemudian
ditutup pasir setebal 1-2 cm tanpa ditekan.
3. Substrat tanah dan kompos
Tanah dan kompos umumnya tidak direkomendasikan sebagai substrat untuk pengujian
daya kecambah benih tetapi dapat digunakan apabila hasil pengujian menunjukkan
gejala keracunan atau hasil evaluasinya meragukan.

D. Memberi perlakuan benih terhadap hama dan penyakit


Perlakuan benih adalah cara penggunaan bahan biologis, fisik dan bahan kimia serta
teknis tertentu terhadap benih yang menjadikan benih dan tanaman mudah terlindungi serta
meningkatkan mutu kesehatan tanaman.
Perlakuan kimia adalah perlakuan dengan menggunakan bahankimia. Maksud dari
perlakuan kimia ini adalah untuk mencegah atau memberantas patogen yang terbentuk oleh
benih.Perlakuan kimia yang dilakukan untukmencegah atau mengendalikan hama penyakit
dapat dilakukan dengan cara memberikan pestisida tertentu kepada benih, baiksebelum
benih dikemas untuk disimpan maupun sewaktu benihakan ditanam di lahan. Hal ini
tergantung pada karakter daribenih.Bahan kimia yang bisa digunakan dalam perlakuan
secara kimiaini adalah pestisida.
Beberapa cara perlakuan benih yang dapat dilakukan untuk mencegah hama dan
penyakit adalah :
a. Seed dressing yaitu melapisi benih/biji dengan fungisida atau insektisida sebelum
pengepakan/pengemasan.
b. Seed coating yaitu memberikan lapisan tipis polimen atau suatu formula pestisida
yang digabungkan dengan beberapa perlakuan seperti zat adiktif dan zat aktif yang
bertujuan agar aman dan bebas dari debu.

E. Mengidentifikasi perlakuan benih untuk mencegah dormansi benih


Beberapa cara perlakuan benih yang dapat diberikan untuk mematahkan masa
dormansi :
a. Perlakuan mekanis
Umumnya perlakuan mekanis dipergunakan untuk memecahkanbenih yang mempunyai
kulit benih bersifat impermiabel terhadapair dan oksigen serta kulit benih yang terlalu
Page | 36
ATPH

(KK.2)MENYIAPKAN BENIH
keras menyebabkanresistensi mekanis. Adapun cara yang dapat dilakukan
denganperlakuan mekanis antara lain ; mengikir, menggosok kulit benihdengan ampelas,
melubangi kulit benih dengan pisau danmenggoncang benih.
b. Perlakuan kimia
Perlakuan kimia adalah perlakuan dengan menggunakan bahankimia. Maksud dari
perlakuan kimia ini adalah :
 Untuk menjadikan agar kulit benih menjadi lebih lunak sehingga mudah dilalui air pada
waktu penyerapan.
Perlakuan kimia ini dapat dilakukan dengan cara merendambenih dalam larutan kimia
dengan konsentrasi dan waktutertentu. Bahan kimia yang bisa digunakan dalam
perlakuan secara kimiaini antara lain asam sulfat, asam nitrat, potassium hydroxide,asam
hidrochlorit potassium nitrat, urea, hormon tumbuh.
c. Perlakuan fisik
Perlakuan fisik adalah perlakuan yang dilakukan terhadap benih dengan memberi
tindakan yang bersifat fisik.Perlakuan fisik ini dapat dilakukan dengan cara :
 Perendaman dengan air panas
Benih dimasukkan ke dalam air panas dan dibiarkan sampaimenjadi dingin selama
beberapa waktu tertentu, agar kulitmenjadi lunak sehingga mudah dilalui air dan
udara.
 Perlakuan temperatur tertentu
Benih disimpan pada temperatur tertentu sebelum disemaipada temperatur yang
cocok untuk perkecambahannya.Perlakuan ini dimaksudkan untuk menghilangkan
bahan-bahanpenghambat pertumbuhan atau agar terjadipembentukan bahan-bahan
yang dapat merangsangpertumbuhannya.

F. Menyemai benih
Menyemai merupakan kegiatan untuk menumbuhkan benih/kecambahdalam
media tumbuh pot/polibag pada tempat pembibitan. Untuk mendapatkan hasil
pertumbuhan yang baik maka benih yang digunakanharus dipilih berdasarkan kriteria
sebagai berikut :
a. Benih murni yaitu benih tidak tecemar atau tercampur dengan benda-benda lain
seperti pasir atau biji-bijian jenis lain.
b. Bebas dari hama dan penyakit
c. Jenis unggul
d. Benih berisi atau bernas
Page | 37
ATPH

(KK.2)MENYIAPKAN BENIH
e. Ukuran benih normal dan seragam
f. Benih benar-benar masak dan tua
g. Tingkat tumbuhnya lebih dari 85%
Banyak cara untuk melakukan penanaman benih dalam budidaya tanaman, selain
disemai langsung tumbuh jadi bibit dapat juga melalui proses perkecambahan terlebih
dahulu.
Adapun tujuan dilakukannya perkecambahan benih ini, antara lain :
a. Untuk mengetahui persentase benih yang tumbuh
b. Untuk memisahkan benih yang tumbuh baik dan cepat dengan pertumbuhan yang
lemah dan lambat
c. Untuk memperoleh pertumbuhan bibit yang seragam.
Proses berkecambahnya benih, ditandai dengan munculnya radicula (calon akar)
dan plumula yang tumbuh normal dalam jangka waktu tertentu sesuai dengan
karakteristik dari masing-masing benih. Salah satu syarat benih dapat berkecambah
dengan baik apabila media yang digunakan cocok untuk pertumbuhannya.
Media yang baik untuk perkecambahan benih apabila memenuhi beberapa syarat
antara lain :
a. Tidak mengandung racun
b. Mudah menyerap air dan melepaskan kelebihan air

c. Memiliki pH netral

d. Bebas hama dan penyakit


e. Memiliki aerasi yang cukup
Untuk mendapatkan media perkecambahan sesuai dengan syarat tersebut, maka
bahan media yang dapat digunakan adalah kertas buram, koran, kertas saring, tissue,
pasir, tanah, batu merah dan lain-lain. Sedangkan wadah sebagai tempat
perkecambahan dapat digunkan kotak plastik/nyiru, bedengan pembibitan dan lain-lain.
Dilihat dari jenis dan ukurannya benih dapat dikecambahkan dengan cara sebagai
berikut :
a. Perkecambahan benih kecil
Untuk mengecambahkan benih yang berukuran kecil seperti benih semangka, sengon,
labu siam dan lain-lain, dapat dilakukan pada media kertas, koran, tissue dan kain
dengan cara dihamparkan di atas atau di antaranya. Untuk benih yang tidak suka

Page | 38
ATPH

(KK.2)MENYIAPKAN BENIH
cahaya menggunakan cara pengecambahan di antara kertas atau kain, sedang untuk
benih yang membutuhkan banyak cahaya dikecambahkan di atas hamparan kertas.

b. Perkecambahan benih besar


Untuk mengecambahkan benih yang berukuran besar seperti kopi, karet, durian dapat
dilakukan dengan menggunakan media semai pasir atau tanah yang ditempatkan
dalam wadah bak perkecambahan atau bedengan pembibitan.
Benih yang telah berkecambah agar dapat tumbuh dengan baik menjadi bibit,
maka perlu dilakukan penyemaian. Penyemaian kecambah merupakan suatu cara untuk
menyemai kecambah agar tumbuh dan berkembang menjadi bibit. Penyemaian
kacambah ini dilakukan apabila kecambah sudah cukup memenuhi syarat untuk disemai.
Hal ini untuk menghindari resiko gagalnya kecambah tumbuh di tempat yang baru
Secara umum kecambah dapat disemai apabila memenuhi beberapa kriteria,
diantaranya :
 Tumbuh sehat dan tidak terserang hama dan penyakit
 Memiliki sistem perkembangan akar yang baik
 Perkembangan hypocotyl (calon batang) baik, lurus, dan tidak bengkak
 Pertumbuhan plumula sempurna dengan daun lembaga tumbuh baik dan berwarna
hijau dengan kuncup yang normal
 Memiliki satu cotiledons untuk kecambah dari monokotil, dan dua katiledon untuk
dikotil.
Tempat untuk menyemai kecambah dapat dilakukan dengan menggunakan pot,
polybag bedengan dan lain-lain.
 Kecambah disemai di pot/polybag
Sebelum kecambah disemai, terlebih dahulu dibuat lubang semai dengan kedalaman
sesuai jenis kecambah yang akan disemai, masing-masing tanaman menghendaki
kedalaman semai yang berbeda.
Sebaiknya dalam melakukan penyemaian kecambah tidak terlalu dalam dan juga tidak
terlalu dangkal. Jika terlalu dalam kecambah akan susah tumbuh ke permukaan media
tumbuh yang akhirnya mati, begitu juga sebaliknya terlalu dangkal kecambah akan cepat
kering karena pengaruh kondisi lingkungan (sinar matahari, kelembaban dan suhu). Jika
lubang tanam semai sudah siap, kemudian kecambah disemai dengan hati-hati dengan

Page | 39
ATPH

(KK.2)MENYIAPKAN BENIH
memperlihatkan struktur kecambah, calon akar menghadap ke bawah jangan sampai
terbalik dan kemudian lubang semai ditutup dengan media semai secara hati -hati.
 Kecambah disemai di bedengan pembibitan
Prinsip penyemaian di pembibitan dengan perkecambahan di pot/polibag hampir sama.
Perbedaannya pada penyemaian dibedengan pembibitan, jarak penyemaian diatur
sedemikian rupa agar populasi kecambah yang disemai dapat tumbuh beraturan tidak
berdesak-desakan sehingga dapat mempermudah pemeliharaan, dan untuk
mengoptimalkan penggunaan cahaya sinar matahari.

Page | 40
ATPH

(KK.2)MENYIAPKAN BENIH
UJI KOMPETENSI BAB III

A. Pilihlah salah satu jawaban yang tepat

1. Bagian-bagian tanaman dalam bentuk biji (organ vegetative), adalah pengertian dari….
a. Cangkok
b. Bibit
c. Benih
d. Stek
e. Sambung

2. Salah satu factor yang menyebabkan dormancy bawaan adalah….


a. Kulit biji terlalu lunak
b. Biji sudah busuk
c. Embrio yang belum matang
d. Hambatan fisik
e. Hambatan biologis

3. Berikut adalah beberapa faktor lingkungan yang mempengaruhi dormansi dan perkecambahan
biji, kecuali…..
a. Suhu
b. Cahaya
c. Oksigen
d. Kelembaban
e. Tanah

4. Berikut ini adalah macam-mcam pengujian daya kecambah kecuali…..


a. Uji pada Kertas
b. Uji pada Pasir
c. Uji antar Kertas
d. Uji dalam Karton
e. Uji dalam pasir

5. Melapisi benih/biji dengan fungisida atau insektisida sebelum pengepakan/pengemasan disebut


dengan….
a. Seed Colecting
b. Seed Dressing
c. Seed treatment
d. Seed Coating
e. Seed Triming

6. Benih padi sebelum disemai terlebih dahulu direndam dengan air dingin selama satu malam.
Jenis perlakuan ini adalah….
a. Fisik
b. Kimia
c. Biologi
d. Teknis
e. Non teknis

Page | 41
ATPH

(KK.2)MENYIAPKAN BENIH
7. Mengampelas kulit biji yang keras adalah salah satu cara mematahkan masa dormancy biji
dengan cara….
a. Mekanis
b. Biologis
c. Kimiawi
d. Kultur teknis
e. Teknis

8. Berikut ini adalah beberapa criteria benih, kecuali…..


a. Benih murni
b. Bebas dari hama dan penyakit
c. Jenis unggul
d. Ukuran benih tidak seragam
e. Benih berisi atau bernas

9. Berikut ini adalah criteria media perkecambahan kecuali….


a. Tidak mengandung racun
b. Tidak menyerap air dan melepaskan kelebihan air
c. Memiliki pH netral
d. Bebas hama dan penyakit
e. Memiliki aerasi yang cukup

10. Plumula adalah istilah lain dari….


a. Calon daun
b. Calon akar
c. Calon batang
d. Calon buah
e. Calon bunga

B. Jawablah pertanyaan berikut dengan benar


1. Apakah yang dimaksud dengan benih?
2. Tuliskan kembali macam-macam metode pengujian daya kecambah benih.
3. Tuliskan beberapa cara perlakuan benih yang digunakan untuk memecahkan masa
dormansi
4. Tuliskan tujuan dilakukannya perkecambahan benih
5. Jelaskan uji kecambah pada subrat pasir.

Page | 42

Anda mungkin juga menyukai