Anda di halaman 1dari 11

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/348136089

Analisis Pembangunan Kesehatan di Indonesia Pada Era Covid-19

Article · January 2021

CITATION READS
1 5,452

3 authors, including:

Andhini Wulandari Muhammad Hafiidh Mu'izz


University of Indonesia University of Indonesia
2 PUBLICATIONS 1 CITATION 1 PUBLICATION 1 CITATION

SEE PROFILE SEE PROFILE

All content following this page was uploaded by Muhammad Hafiidh Mu'izz on 01 January 2021.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


ANALISIS PEMBANGUNAN KESEHATAN DI INDONESIA PADA ERA PANDEMI
COVID-19
ANALYSIS OF HEALTH DEVELOPMENT IN INDONESIA ON THE ERA OF COVID-19
PANDEMIC

Andhini Wulandari Leksono, Inayah, Muhammad Hafiidh Mu’izz


Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia, Depok 16424, Indonesia
Email: ​andhini.wulandari@ui.ac.id​, ​inayah82@ui.ac.id​, ​muhammad.hafiidh@ui.ac.id

ABSTRAK
Pendahuluan: ​Pembangunan kesehatan menjadi salah satu fokus pemerintah dalam
membuat perencanaan dalam Rancangan Pembangunan Jangka Panjang baik di tingkat
Nasional maupun di bidang Kesehatan. Namun, dalam pelaksanaannya sendiri pembangunan
kesehatan di Indonesia menemui berbagai tantangan yang dapat mengancam derajat
kesehatan masyarakat. ​Tujuan: ​Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui gambaran
pembangunan kesehatan di Indonesia pada era pandemi COVID-19​. Metode: ​Metode
penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Literatur Review dan data didapatkan
dari berbagai sumber, seperti jurnal, artikel ilmiah, ​website​, artikel surat kabar, WHO, UUD
1945, UU, Kemenkes RI, Depkes RI, Bappenas, IAKMI, Google Scholar, dan Media Neliti
dengan kata kunci tertentu. ​Hasil: ​ Saat ini, masalah kesehatan yang dihadapi Indonesia
belum menunjukkan penurunan yang signifikan, adanya pandemi Covid-19 juga
memunculkan risiko meningkatnya masalah kesehatan yang ada diakibatkan oleh
terhambatnya pelaksanaan pembangunan kesehatan.
Kata Kunci​: ​RPJPN, RPJMN, RPJPK, Pembangunan Kesehatan, Pandemi COVID-19,
Indonesia

ABSTRACT
Introduction: ​Health development is one of the government's focuses in making plans in the
Long-Term Development Plan, both in the national level and in the health sector. However in
its implementation, health development in Indonesia faces various challenges that can
threaten the public health status. ​Purpose: ​The aim of the study is to find out the description
of health development in Indonesia on the era of COVID-19 pandemic. Method: ​The
research method used in this research is Literature Review and data obtained from various
sources, such as journals, scientific articles, website, newspaper articles, WHO, UUD 1945,
UU, Kemenkes RI, Depkes RI, Bappenas, IAKMI, Google Scholar, and Media Neliti with
certain keywords​. Result: ​At this time, the health problems in Indonesia have not shown
significant improvement, the Covid-19 pandemic also raises the risk of increasing existing
health problems caused by the hampering of the implementation of health development.
Keywords: RPJPN, RPJMN, RPJPK, Health Development, COVID-19 pandemic,
Indonesia

1
PENDAHULUAN karena itu, pembangunan di bidang
Kesehatan merupakan hak bagi kesehatan menjadi hal yang penting guna
setiap orang, baik itu secara fisik, mental, meningkatkan kesadaran, kemauan, dan
spiritual, maupun sosial ekonomi. kemampuan hidup sehat bagi setiap orang
Kesehatan menjadi bagian dasar dari untuk mewujudkan derajat kesehatan
diakuinya derajat kemanusiaan dan setinggi-tingginya (Isriawaty, 2015).
tanpanya seseorang tersebut tidak akan Pembangunan kesehatan menjadi salah
mampu memperoleh hak-hak lainnya satu fokus pemerintah dalam membuat
(Rosida, 2020). Negara juga memiliki perencanaan dalam Rancangan
kewajiban untuk memenuhi hak kesehatan Pembangunan Jangka Panjang baik di
warga negara dan menjamin hak tersebut Nasional maupun di bidang Kesehatan.
dengan salah satunya melalui regulasi Tentunya rancangan tersebut harus
undang-undang. Kesehatan beberapa kali berfokus pada pokok-pokok permasalahan
dibahas di dalam UUD 1945, dimulai dari kesehatan masyarakat dan mengikuti
pasal 28H ayat 1 tentang hak untuk sesuai perkembangan zaman. Namun,
memperoleh hidup yang baik dan sehat. dalam pelaksanaannya sendiri
Selain itu, dalam UUD 1945 pasal 34 ayat pembangunan kesehatan di Indonesia
3 pemerintah bertanggung jawab atas sendiri masih menemui berbagai tantangan
penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan yang tentunya dapat mengancam derajat
bagi seluruh warga negara. kesehatan masyarakat sehingga diperlukan
Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 analisis yang menyeluruh untuk mengatasi
tentang Kesehatan juga menjadi pondasi berbagai tantangan-tantangan tersebut.
dasar dari regulasi pelaksanaan layanan
kesehatan di Indonesia. Dalam METODE PENELITIAN
undang-undang tersebut secara garis besar Desain yang digunakan pada
menyatakan bahwa setiap individu, penelitian ini adalah kajian literatur
keluarga, dan masyarakat berhak (​literature review​). Kajian literatur adalah
memperoleh perlindungan terhadap pengumpulan data mengenai topik yang
kesehatannya dan negara bertanggung diangkat dengan menggali berbagai
jawab mengatur agar hak hidup sehat bagi informasi dari kepustakaan. Kajian
seluruh penduduknya dapat terpenuhi literatur dilakukan melalui penelusuran
tanpa terkecuali. dan penelitian kepustakaan dengan
Kesehatan masyarakat merupakan membaca berbagai buku, jurnal, dan
pilar bagi pembangunan bangsa. Oleh terbitan-terbitan lain yang berkaitan

2
dengan topik penelitian demi (lima) tahunan, yang dituangkan dalam
menghasilkan satu tulisan yang berkenaan RPJM Nasional I Tahun 2005–2009,
dengan satu topik atau isu tertentu. RPJM Nasional II Tahun 2010–2014,
Data yang digunakan pada RPJM Nasional III Tahun 2015–2019, dan
penelitian ini adalah data sekunder, yaitu RPJM Nasional IV Tahun 2020–2024 (UU
data yang tidak diambil langsung oleh Nomor 17 Tahun 2007).
peneliti. Data sekunder penelitian ini Tahun ini, RPJP Nasional sudah
adalah sumber kepustakaan yang berasal memasuki tahap ke-4, yaitu RPJMN
dari jurnal, artikel ilmiah, ​website,​ artikel 2020-2024. Tahapan ini akan
surat kabar, WHO, UUD 1945, UU, mempengaruhi pencapaian target
Kemenkes RI, Depkes RI, Bappenas, pembangunan dalam RPJPN. RPJMN ke-4
IAKMI, Google Scholar, dan Media Neliti diarahkan untuk mewujudkan masyarakat
dengan kata kunci tertentu. Indonesia yang mandiri, maju, adil, dan
makmur melalui percepatan pembangunan
HASIL DAN PEMBAHASAN di berbagai bidang dengan menekankan
RPJP Nasional terbangunnya struktur perekonomian yang
Rencana Pembangunan Jangka kokoh berlandaskan keunggulan
Panjang (RPJP) Nasional adalah dokumen kompetitif di berbagai wilayah dengan
perencanaan pembangunan nasional yang dukungan dari SDM yang berkualitas dan
merupakan penjabaran dari tujuan berdaya saing (Bappenas, 2019).
dibentuknya Pemerintahan Negara Adanya wabah Covid-19
Indonesia yang tercantum dalam berdampak kepada berbagai sektor
Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara pembangunan negara. Hal itu
Republik Indonesia Tahun 1945 dalam mengharuskan semua negara untuk
bentuk visi, misi, dan arah pembangunan merevisi perencanaan pembangunan
nasional untuk masa 20 tahun ke depan mereka. Target pembangunan harus
mulai dari tahun 2005 hingga tahun 2025 disesuaikan secara realistis, asumsi diubah
(UU Nomor 17 Tahun 2007). sesuai dengan keadaan sekarang, dan
Kurun waktu RPJP Nasional yang prioritas program jangka pendek dialihkan
panjang membuat pelaksanaan RPJP sebagian besar untuk mengatasi pandemi
Nasional 2005-2025 terbagi dalam Covid-19. Dengan itu, akhirnya
tahap-tahap perencanaan pembangunan Pemerintah Indonesia mengeluarkan 3
dalam periodisasi perencanaan alternatif pilihan strategi.
pembangunan jangka menengah nasional 5

3
Pertama, tetap dengan rencana pembangunan nasional di bidang
awal yang sudah tertuang dalam RPJMN kesehatan untuk masa 20 tahun ke depan,
2020-2024, dengan sedikit penyesuaian yang mencakup kurun waktu sejak tahun
program untuk mengakomodir kehidupan 2005 sampai dengan tahun 2025. RPJP
normal baru dalam ancaman Covid-19. Kesehatan ditetapkan dengan maksud
Kedua, melakukan penyesuaian memberikan arah sekaligus menjadi acuan
program dan target secara moderat dengan bagi pemerintah dan masyarakat termasuk
mendasarkan asumsi yang sudah swasta dalam mewujudkan tujuan
diperbaharui sesuai situasi dan kondisi pembangunan kesehatan sesuai dengan
pandemi Covid-19, kemudian dasar, visi, misi dan arah pembangunan
mempertahankan program dimana kesehatan yang telah disepakati. Dengan
asumsi-asumsi yang menjadi dasar masih demikian diharapkan seluruh upaya yang
relevan dan masih bisa disesuaikan dengan dilakukan oleh masing-masing pelaku
keadaan pasca Covid-19. pembangunan kesehatan dapat bersinergi
Ketiga, merombak seluruh program dan saling melengkapi antara satu pelaku
dan target-target yang ditetapkan dengan pelaku pembangunan kesehatan
berdasarkan berbagai asumsi dan lainnya.
perkembangan baru pasca Covid-19 dan
krisis ekonomi yang mengiringinya. Untuk Pembangunan Kesehatan di Era
melaksanakan beberapa alternatif tersebut, Pandemi Covid-19
semua program yang telah ditetapkan di Hingga saat ini, Indonesia masih
RPJMN 2020-2024 dikaji ulang,
menghadapi berbagai tantangan dalam
dirumuskan kembali strateginya, dan
pembangunan kesehatan. Tantangan yang
dijadwalkan ulang periode pelaksanaannya
masih harus dihadapi antara lain adanya
(Muhyiddin, 2020).
bonus demografi yang juga berdampak
pada peningkatan angka kematian ibu,
RPJP Kesehatan
angka kematian bayi, angka kematian
Rencana Pembangunan Jangka
balita, serta balita yang mengalami gizi
Panjang Kesehatan (RPJP Kesehatan)
kurang. Kemudian, penyakit menular yang
adalah rencana pembangunan nasional masih banyak terjadi dan penyakit tidak
bidang kesehatan, yang merupakan
menular yang mulai meningkat secara
penjabaran dari RPJP Nasional Tahun
signifikan menyebabkan terjadinya beban
2005-2025, dalam bentuk dasar, visi, misi,
penyakit ganda di Indonesia. Bahkan
arah dan kebutuhan sumber daya

4
beberapa penyakit menular cenderung pelayanan kesehatan dengan berbagai
mulai kembali mengalami peningkatan masalah yang dihadapi seperti masih
seperti TB dan hadirnya penyakit infeksi kurangnya pemerataan dan pemberdayaan
baru seperti Covid-19 yang menjadi jumlah serta kualitas SDM kesehatan di
ancaman besar terhadap pembangunan seluruh daerah, masih terjadinya
kesehatan Indonesia saat ini. kesenjangan terhadap akses dan kualitas
Tantangan selanjutnya yang masih pelayanan kesehatan antar wilayah,
dihadapi oleh Indonesia saat ini yaitu kesenjangan pelayanan kesehatan berbasis
desentralisasi bidang kesehatan dan gender dan antar kelompok tingkat sosial
komitmen pemerintah yang masih belum ekonomi, pelayanan kesehatan produksi
dapat berjalan sesuai harapan. Kerjasama yang masih lemah, serta terbatasnya
lintas sektor dan dukungan peraturan jumlah dan belum optimalnya alokasi
perundangan merupakan tantangan yang pembiayaan kesehatan (Depkes RI, 2009).
sangat penting. Manajemen kesehatan
Sepanjang tahun 2020, pandemi
yang meliputi kebijakan kesehatan, Covid-19 menjadi fokus perhatian utama
administrasi kesehatan, sistem informasi
di seluruh dunia. Seluruh negara saat ini
kesehatan, dan hukum kesehatan yang
sedang berjuang untuk mengendalikan
mencakup perlindungan masyarakat,
penyakit ini, tak terkecuali Indonesia.
penegakan dan kesadaran hukum belum
Sejak Covid-19 mulai menyebar di
sepenuhnya mendukung pembangunan
Indonesia pada awal Februari lalu, banyak
kesehatan. Hal tersebut mengindikasikan
tantangan yang dihadapi oleh
bahwa desentralisasi kesehatan di
pemerintahan termasuk dalam aspek
Indonesia belum mampu berjalan secara
kesehatan. Tantangan kesehatan yang
optimal (Depkes RI, 2009).
dihadapi pemerintah selain pengendalian
Pemberdayaan masyarakat di Covid-19, tantangan lain yang dihadapi
bidang kesehatan masih menempatkan antara lain potensi meningkatnya
masyarakat sebagai objek bukan sebagai prevalensi penyakit tidak menular seperti
subjek sehingga pemantauan pada PJK, kanker, diabetes melitus, dan masih
pengetahuan, sikap, perilaku, serta banyak lagi. Pelayanan kesehatan dasar
kemandirian masyarakat untuk hidup sehat juga mengalami hambatan selama
masih belum memadai. Dari sisi pelayanan pandemi ini berlangsung. Berdasarkan data
kesehatan, Indonesia masih terkendala dari Kemenkes RI yang dikutip oleh
dalam upaya untuk meningkatkan kualitas IAKMI yaitu sebanyak 83,9% pelayanan

5
kesehatan dasar tidak mampu berjalan 2020):
dengan optimal, terutama pada posyandu
a. memperkuat sistem untuk kesiapan
yang hanya sedikit sekali tetap buka
menghadapi pandemi dan PHEIC
selama pandemi Covid-19 (IAKMI, 2020).
(Public Health Emergency of
Akibatnya, banyak ibu hamil tidak
International Concern);
mendapatkan pelayanan antenatal yang
b. menguatkan recovery pasca
memadai dan banyak balita yang
Covid-19 dan pengendalian
pemantauan pertumbuhan dan
masalah kesehatan seperti TB,
perkembangannya terhambat ​karena
Malaria, AKI dan AKB, dll;
tutupnya Posyandu sehingga hal tersebut
c. penguatan promotif dan preventif;
akan memberikan dampak sangat besar
serta
pada ​pelayanan Kesehatan masyarakat,
d. peningkatan anggaran kesehatan
khususnya pada pelayanan kesehatan ibu
oleh pemerintah.
dan anak. Selain ​itu, tantangan kesehatan
Untuk fokus penguatan pembangunan
yang sudah ada sejak sebelum pandemi ini
kesehatan yang akan dilakukan di tahun
berlangsung juga masih ​belum dapat
2021, RPJMN akan ​berpusat pada 3
teratasi sepenuhnya hingga saat ini.
faktor antara lain:
Karena pandemi ini mengakibatkan
dampak ​perubahan yang besar pada a. Penguatan GERMAS (preventif dan
promotif) dengan meningkatkan:
hampir seluruh sektor, pemerintah kembali
air bersih, ​sanitasi, cuci tangan
menyusun dan ​meluncurkan RPJMN
pakai sabun, olahraga, kesehatan
terbaru tahun 2020 - 2024 yang isinya
lingkungan, kawasan sehat, dan
disesuaikan dengan pandemi ​Covid-19
saat ini dan perencanaan ke depan setelah pengelolaan limbah medis.

penyembuhan dari penyakit ini. Dalam b. Penguatan ​health security d​engan

bidang kesehatan, perencanaan yang memanfaatkan kemampuan untuk

dibuat sebagian besar berfokus pada prevent, detect, r​esponse y​aitu:

penanganan segera ​Covid-19 dan sistem peringatan dini (​alert

membuat reformasi baru untuk Sistem system)​, surveilans penyakit ​real

Kesehatan Nasional hingga tahun 2024 time,​ ​kapasitas dan jejaring

mendatang. Ringkasan untuk Reformasi laboratorium, kapasitas SDM,

Sistem Kesehatan Nasional adalah protokol dan tata laksana respon

memperkuat sistem ​kesehatan dengan cepat, litbang, serta perluasan

penjabarannya sebagai berikut (Rudiyanto, untuk ​case detection​, skrining dan

6
karantina kesehatan. pemerintah j​uga memiliki waktu berlaku
c. Penguatan sumber daya kesehatan yang bersifat inkonsisten karena
antara lain: pemenuhan fasilitas dikeluarkannya ​kembali kebijakan baru
dan alkes sesuai ​kelas RS dan lainnya untuk menggantikan kebijakan
sistem rujukan, pemenuhan dokter lama. Kebijakan yang kurang konsisten
dan 9 jenis nakes di Puskesmas, tersebut akhirnya berdampak pada
pemenuhan vaksin dan obat, serta peningkatan signifikan terhadap jumlah
dukungan insentif bagi industri kasus Covid-19 yang per harinya mencapai
farmasi dan alkes ​ ​dalam negeri. 5.854 kasus (Satgas Penanganan Covid-19,

Pemerintah hingga saat ini masih 2020). Faktor terakhir yaitu pengendalian
mencari berbagai formula yang tepat untuk Covid-19 saat ini masih bersifat ​kuratif
berhasil ​mengendalikan Covid-19. Dalam bukan lebih mengarah pada
proses perjalanannya, terdapat beberapa preventif-promotif. Hal tersebut akhirnya
faktor yang dapat ​menggambarkan menyebabkan banyaknya tenaga medis

mengapa pengendalian kasus Covid-19 di yang kewalahan dan hingga banyak tenaga
Indonesia masih belum melandai. Faktor medis yang gugur karena pasien yang
pertama yaitu hingga saat ini pemerintah terinfeksi Covid-19 semakin hari
masih kurang dalam mengutamakan meningkat secara signifikan (Tirto.id,
pembangunan kesehatan sebagai kunci 2020). Dalam pandemi saat ini, kegiatan

untuk pengendalian pandemi ini, hal ini preventif dan promotif kesehatan sangat
terlihat dari upaya yang dilakukan oleh amat diperlukan karena kunci dari
pemerintah masih lebih mengarah kepada penyelesaian ​pandemi ini adalah dengan
pembangunan ekonomi dibandingkan ke meningkatkan pencegahannya mengingat
pembangunan kesehatan yang seharusnya saat ini vaksin untuk ​Covid-19 belum
menjadi prioritas utama saat ini. Selain itu, ditemukan sehingga pemerintah perlu
kebijakan-kebijakan yang ​dikeluarkan menggencarkan upaya-preventif dan
untuk mengendalikan kasus Covid-19 promotif Covid-19.
masih bersifat lemah dan kurang Dalam pengendalian Covid-19, ada
konsisten. ​Ketika pemerintah beberapa upaya yang mungkin dapat
mengeluarkan suatu kebijakan yang terkait dilakukan oleh ​pemerintah untuk
dengan Covid-19, terkadang ​tidak semua menyelesaikan permasalahan pandemi ini
daerah melaksanakan kebijakan tersebut dengan baik. Beberapa saran untuk ​upaya
dan kebijakan yang dikeluarkan pengendalian tersebut antara lain:

7
a. Penguatan dan perbaikan sistem kesehatan masyarakat sebagai
komando dalam pengendalian inovator untuk membuat
Covid-19 yang terpusat pada rencana-rencana strategis dalam
Presiden dan Menteri Kesehatan pengendalian dan pencegahan
RI. Covid-19 (KEMENKO PMK,
b. Menguatkan kebijakan terkait 2020).
pengendalian Covid-19 dan
penerapannya di seluruh daerah. KESIMPULAN DAN SARAN
c. Penguatan terhadap skrining dan Pembangunan kesehatan di
deteksi dini Covid-19 secara Indonesia yang telah direncanakan melalui
menyeluruh. RPJP Kesehatan yang sudah memasuki
d. Penguatan kegiatan preventif dan tahap keempat pelaksanaan, belum
promosi kesehatan terutama untuk menunjukkan hasil yang sesuai dari yang
pencegahan Covid-19 melalui diharapkan. Hal ini dapat dilihat dari
kader kesehatan di lingkungan masalah kesehatan yang dihadapi
masyarakat (Kemenkes RI, 2020). Indonesia saat ini belum menunjukkan
e. Penguatan surveilans dan sistem penurunan yang signifikan, ditambah
informasi kesehatan. adanya pandemi Covid-19 memunculkan
f. Meningkatkan kuantitas dan risiko meningkatnya masalah kesehatan
kualitas serta pemerataan SDM yang ada diakibatkan oleh terhambatnya
kesehatan. pelaksanaan pembangunan kesehatan.
g. Meningkatkan peran Fasyankes Oleh karena itu, diharapkan pemerintah
tingkat pertama serta peran mampu untuk menyeimbangkan antara
Posyandu untuk memantau pengendalian Covid-19 dengan
kesehatan masyarakat dengan pembangunan kesehatan agar tidak
mengikuti protokol kesehatan yang terjadinya peningkatan masalah kesehatan.
berlaku (IAKMI, 2020). Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara
h. Meningkatkan pelayanan kesehatan menyesuaikan program pembangunan
berbasis komunitas dengan kesehatan yang ada dengan kondisi
mengikuti standar protokol pandemi Covid-19.
kesehatan (WHO, 2020).
i. Penguatan desentralisasi kesehatan DAFTAR PUSTAKA
di tiap daerah. Bappenas. 2019. ​Rancangan Teknokratik:
j. Menguatkan peran tenaga Rencana Pembangunan Jangka

8
Menengah Nasional 2020-2024​. <​https://media.neliti.com/media/publ
Available at: ications/145729-ID-tanggung-jawab-
https://www.bappenas.go.id/files/rpj negara-dalam-pemenuhan-ha.pdf​>
mn/Narasi%20RPJMN%20IV%202 [Accessed 29 December 2020].
020-2024_Revisi%2014%20Agustus KEMENKO PMK. 2020. Pentingnya
%202019.pdf​. Peran Tenaga Kesehatan Masyarakat
Departemen Kesehatan RI. 2009. Rencana Dalam Penanganan Covid-19.
Pembangunan Jangka Panjang [online] Available at:
Bidang Kesehatan 2005 -2025. <​https://www.kemenkopmk.go.id/pe
[online] Available at: ntingnya-peran-tenaga-kesehatan-ma
<http://www.kmpk.ugm.ac.id/image syarakat
s/Semester_2/Blok%201%20-%20Si dalam-penanganan-covid-19>
stem%20Kesehatan/Referensi%20Se [Accessed 29 December 2020].
si_3_Blok_I_Rencana_RPJPK_2005 Kementerian Kesehatan RI. 2020.
-2025.pdf> [Accessed 29 December Pedoman Pemberdayaan Masyarakat
2020]. dalam Pencegahan Covid-19 di
Ikatan Kesehatan Masyarakat Indonesia. RT/RW/Desa. [ebook] Jakarta:
2020. Seruan Nasional Dampak Satuan Petugas Penanganan
Pandemi COVID-19: Selamatkan Covid-19, pp.5-6. Available at:
Masa Depan 25 Juta Anak <​https://covid19.go.id/edukasi/masy
Indonesia!. [online] Available at: arakat-umum/pedoman-pemberdayaa
<​http://www.iakmi.or.id/web/news/d n-masyarakat-dalam-pencegahan-co
etail/18/Seruan-Nasional-Dampak-P vid-19-di-rtrwdesa​> [Accessed 29
andemi December 2020].
COVID-19-Selamatkan-Masa-Depa Muhyiddin. 2020. ‘Covid-19, New Normal
n-25-Juta-Anak-Indonesia-> dan Perencanaan Pembangunan di
[Accessed 29 December 2020]. Indonesia’, ​The Indonesian Journal
Isriawaty, F., 2015. Tanggung Jawab of Development Planning, ​4(2), pp.
Negara dalam Pemenuhan Hak Atas 240-252. Available at:
Kesehatan Masyarakat Berdasarkan https://journal.bappenas.go.id/index.
Undang-Undang Dasar Negara php/jpp/article/download/118/89/​.
Republik Indonesia Tahun 1945. Rosida, I., 2012. Setiap Orang Berhak
Jurnal Ilmu Hukum Legal Opinion, Sehat. [online] LBH Yogyakarta.
[online] 3(2), pp.1-2. Available at: Available at:

9
View publication stats

<https://lbhyogyakarta.org/2012/08/ harus-dibentuk-f38h> [Accessed 29


09/setiap-orang-berhak-seha/> December 2020].
[Accessed 29 December 2020]. Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan
Rudiyanto, A., 2020. Pengaruh Covid-19 Republik Indonesia Tahun 1945.
Terhadap Tujuan Pembangunan Undang-Undang RI Nomor 17 Tahun 2007
Berkelanjutan. [online] Kkp.go.id. tentang Rencana Pembangunan
Available at: <https://kkp.go.id/an Jangka Panjang Nasional Tahun
component/media/upload-gambar-pe 2005-2025.
ndukung/DitJaskel/publikasi-materi- Undang-Undang RI Nomor 36 Tahun 2009
2/SDGs Talks-Menjaga tentang Kesehatan.
Momentum/20200506%20Final%20 World Health Organization. 2020.
Paparan%20Deputi%20KSDA%20S Pelayanan Kesehatan Berbasis
DG%20IPB %20-%20sec.pdf> Komunitas, Termasuk
[Accessed 29 December 2020]. Penjangkauan dan Kampanye dalam
Satuan Petugas Penanganan Covid-19. Konteks Pandemi Covid-19. [online]
2020. Peta Sebaran Covid-19. Available at:
[online] Available at: <https://www.who.int/docs/default-s
<https://covid19.go.id/peta-sebaran- ource/searo/indonesia/covid19/who
covid19> [Accessed 29 December 2019-ncov-comm-health-care-2020-
2020]. 1-eng-indonesian-final.pdf?sfvrsn=4
Setiawan, R., 2020. Ambyar Lawan 2bf97f9_2> [Accessed 29 December
Corona, Komite Penyelamat Tenaga 2020].
Medis Harus Dibentuk. [online]
Tirto.id. Available at:
<https://tirto.id/ambyar-lawan-coron
a-komite-penyelamat-tenaga-medis-

10

Anda mungkin juga menyukai