Anda di halaman 1dari 4

Nama : M Ilyas Jaza

Nim : E2A021527

RESUME BEDAH BUKU

RESEARCH METHOD: KUALITATIF VS KUANTITATIF

Jumat, 24 Nov 2023 09:00 Online Zoom

Penulis : DR. Hj. KMT Lasmiatun, SE.,Msi.

Penbedah : Prof. Augusty Tae Ferdinand. DBA

Agenda : Bedah Buku

Judul Buku : Riset Methodic Qualitative vs Quantitative

Pakaran dari DR. Hj. KMT Lasmiatun, SE.,Msi. sebagai penulis :

Fokus buku ini adalah proses induksi enumeratif, juga dikenal sebagai induksi yang
ditarik berdasarkan perhitungan. Induksi enumeratif juga dibahas dalam penelitian ini. Namun,
induksi analitik menghasilkan abstraksi melalui generasi, sedangkan induksi enumeratif
menghasilkan abstraksi melalui generalisasi.

Induksi analitik sangat umum dalam etnografi. Prosesnya dimulai dengan peneliti
melakukan penelitian diri di lapangan. Masalah yang diteliti hanya dijelaskan secara singkat,
kasus nyata diamati, dan hipotitik yang terkait dengan fenomena tersebut dijelaskan dengan
menggunakan jenis diabstraksikan mendasar ini. Ini dibuat untuk melihat apakah bagian-
bagian ini sesuai dengan penjelasan dalam kasus dasar.

Perbedaan antara metode kuantitatif dan kualitatif dalam penelitian Poin satu adalah
bahwa ketika metode kualitatif membantu proyek, mereka tampaknya memiliki keunggulan.
Mereka dapat digunakan sebagai sumber untuk dugaan atau hipotesis yang akan diuji dalam
penelitian kualitatif, misalnya. Poin dua berkaitan dengan pengembangan dan pedoman
instrumen penelitian kusener skala dan indeks, baik untuk interaksi dan klarifikasi data
kuantitatif yang samar-samar. Ketika mempertimbangkan sifat hubungan yang ditemukan
secara statistik signifikan, penelitian kuantitatif ini dapat mengambil di sini, tetapi tidak harus
menjawab materi kualitatif.

Selain itu, untuk mengkonteksualisasi belakangan yang terukur, metode kuantitatif ini
menyediakan data latar belakang yang terukur. Data statistik resmi, seperti data sensus,
analisis kundir, dan studi skala besar, biasanya menjadi sumber studi intensif skala kecil ini.
Menurut poin dua, metode kuantitatif dapat digunakan untuk menguji hipotesis yang
dihasilkan oleh survei. Namun, dalam kasus ini, peran survei cenderung menjadi yang paling
penting karena metode kuantitatif sangat membantu dalam membuat sampel kasus dari
kelompok-kelompok pembanding untuk membentuk studi intensif.

DR. Hj. KMT Lasmiatun, SE.,Msi. “ saya pernah mengutip di dalam Bremen “

Hubungan antara teknik kuantitatif dan kualitatif dapat diperiksa dengan berbagai cara.
Ini disebabkan oleh fakta bahwa pendekatan kuantitatif, di sisi lain, menghasilkan polamik
karena logika kuantitatif memungkinkan triangulasi hasil. Misalnya, penelitian kuantitatif dapat
memberikan informasi dasar yang lebih baik, dan hasilnya dapat dibandingkan dengan

1
penelitian lain. Dalam penelitian kehidupan sosial, peneliti biasanya memperhatikan aspek
fungsional penelitian kuantitatif ini. Fokus penelitian kuantitatif ini adalah satu. Kelemahan
penelitian kuantitatif ini adalah mereka dapat menyederhanakan informasi dalam situasi di
mana seringkali tidak mungkin untuk menggeneralisasikannya dengan benar.

Pendekatan kuantitatif dan kualitatif juga dapat membantu menjelaskan hubungan


antara perubahan karena kedua pendekatan ini dapat mengidentifikasi perbedaan makro-
mikro. Aspek struktural kehidupan sosial sering ditemukan dalam penelitian kuantitatif.

Meskipun data kualitatif menarik karena banyaknya data yang dapat diperoleh,
mereka sangat sulit untuk dianalisis. Ini karena penelitian kualitatif hanya menggunakan
beberapa prosedur analisis yang disepakati secara luas dan jarang memberikan penjelasan
yang jelas tentang bagaimana proses analisis dilakukan. karena semakin banyak program
penelitian kuantitatif yang dapat diakses. Beberapa inisiatif yang dapat membantu
pengangkatan teori etnografi ini termasuk kategorisasi ganda naskah, perubahan ide, dan
penambahan kategori baru untuk memulai analisis.

Bagaimana hubungan terhadap pendekatan kualitatif dan kuantitatif ?

Dalam penelitian sosial bisa memberi kontribusi yang dapat diberikan oleh pendekatan
kualitatif dan kualitatif ini terhadap label silang atau kombinasi studi kasus pemakaian temuan-
temuan kualitatif. untuk menjelaskan hasil kuantitatif pemakaian penelitian tersebut,
mengembangkan hipotesis yang dapat diuji secara kuantitatif dan mengembangkan teologi-
teologi yang dapat diterliti secara kualitatif meskipun model-model ini tentunya berguna untuk
menuntut kami untuk memikirkan kembali metode-metode tentang pertimbangkan
penggunaan pendekatan kuantitatif, kualitatif namun model ini dapat menyesatkan karena
penelitian sebuah polosi ini menjadikan bagian kompleks yang berakar pada tradisi filosofis
yang berbeda-beda termasuk lingkup, disiplin, jawaban-jawaban terhadap beragam audien.
konsekuensinya pendekatan kuantitatif seseorang menjadi studi kualitatif ini bukan sekedar
kategori hubungan antara masing-masing pendekatan kita juga perlu memulai dengan
rumusan teoritis lalu kemudian memilih metode yang tepat. Hubungan kualitatif dan kuantitatif
ini memproses berbagai jenis data. Bagian-bagian dari wawancara terstruktur ini dikodekan
dan diolah sehingga dapat dimasukkan ke dalam data besar yang menyimpan informasi
tentang studi epidemiologi. Selain itu, kemampuan untuk mengolah data secara hierarki dan
membuat file sistem SPSS pada berbagai tingkat hierarki, yang kemudian dapat digunakan
untuk menganalisir dan menganalisis data dalam skala yang lebih besar.

Kesimpulan dari paparan sebagai penulis DR. Hj. KMT Lasmiatun, SE.,Msi.

Tujuan penelitian adalah komponen utama yang mempengaruhi penentuan metode


penelitian. Sebagian besar literatur menghubungkan data kualitatif dengan metode induksi
analisis, dan data kuantitatif dengan metode deduksi hipotesis. Faktor lain yang
mempengaruhi metode penelitian adalah subjek penelitian, hubungannya dengan organisasi,
dan, lebih penting lagi, apakah peneliti adalah pengamat luar atau karyawan organisasi.

2
Pembedah : Prof. Augusty Tae Ferdinand. DBA

Riset kuantitatif biasanya dimulai dengan masalah, atau gap riset. Jika kita
menggunakan pendekatan deduktif, kita harus menentukan teori dari mana riset akan dimulai.
Penulis menjelaskan metode penelitian mereka bahwa penelitian kuantitatif selalu
menggunakan pendekatan deduktif dengan menggunakan penalaran deduktif atau penalaran
deduktif. Teori ini menghasilkan konsep baru, hipotesis, dan model penelitian; proses ini
dikenal sebagai proses penarikan perspektif dari teori. jadi kalau kita riset dalam kuantitatif
kita pasti berangkat dari teori nah ini tentu susahnya adalah Ketika mahasiswa tidak
mempelajarinya.

Jika pendekatan kuantitatif dan deduktif tidak menggunakan teori, akan sulit mencapai
hasil. Ini terlihat dari penggunaan alat analisis seperti AMOS dalam SPSS atau pendekatan
lain seperti LISERL. Model PLS yang dianalisis adalah model berbasis teori, yang berarti
bahwa itu dideduksi dari teori.

Gambaran pendekatan induktif juga dikenal sebagai penelitian kualitatif—adalah


kualitatif dibandingkan dengan kuantitatif, jadi kita mulai dengan melihat. Artinya melihat
dating ke lokasi lapangan yang kemungkinan kita terlibat, jadi ada istilah epik dan emik, jadi
kita terlibat dalam penelitian, dan dari observasi yang kita lakukan kita bisa munculkan pattern
supaya kita bisa bangun teori dari pola.

Kesimpulan :

Jadi, jika kita melakukan penelitian kuantitatif, kuncinya disebut penalaran induktif atau
penalaran induktif, sedangkan penalaran kuantitatif disebut penalaran deductive. Jika
penelitian kualitatif, biasanya disebut penelitian yang menghasilkan hipotesis karena
observasi, melihat pola, membuat rancangan hipotesis, dan akhirnya membuat teori. Ini
berbeda dengan penelitian yang memeriksa hipotesis. Oleh karena itu, kita memulai dengan

3
teori kita dan mengolah pikiran kita untuk menghasilkan hipotesis model, variable, atau
konsep hipotesis model. Setelah itu, kita melihatnya dan kemudian memvalidasi atau
menolaknya.

Gambar diatas diambil dari jurnal modern applied science ini ditulis oleh orang-orang
dari Malaysia. Beberapa cara berpikir dalam research namanya pendekatan induksif
namanya pendekatan deduktif dan ada namanya pendekatan abduktif atau abdaktif. karena
kita uji dengan data artinya kita dapat bukti empiriknya dengan memastikan kebenarannya
karena adanya uji-uji statistik, nah, sementara pendekatan induktif reasoning atau induktif
reasoningini probably true mungkin benar, Tapi abdaktif logic ini abdaktif reasoning konklusi
kita kayaknya oh ya ini jawaban yang paling baik Kesimpulan ditulis dalam buku ini
menjelaskan didaktifnya, induktif sehingga kalau kita bisa membuat menulis dengan
penelitian seperti ini maka yang dibahas bisa memberikan sebuah solusi. yang mungkin solusi
yang paling baik bagi masalah kita atau bagi apa yang kita riset hanya bagaimana prosesnya
ya tentu tidak gampang kecuali kita berlatih.

Catatan dalam buku :

Karena penulisnya diapit oleh tiga orang, pendekatan yang saya gunakan dalam
banyak tulisan di mana "saya menyampaikan pendapat saya ini" mungkin tidak tepat. Oleh
karena itu, daripada menulis apa yang ditulis oleh penulis pertama, apa yang ditulis oleh
penulis kedua, dan apa yang disebutkan oleh tiga orang yang menyebut saya, saya akan
menulis “ mereka “ agar pembaca dapat mudah memahami maksud mereka.

Anda mungkin juga menyukai