Anda di halaman 1dari 3

RESUME BAB II

HAKIKAT KODE ETIK PROFESI

Nama : Lela Nurmnala


Kelas : Linieritas PIAUD semester 3

A. Pengertian Kode Etik Profesi


Pada kamus besar bahasa Indonesia, kode diartikan sebagai tanda dalam bentuk
kata-kata, tulisan ataupun gambar yang telah disepakati dengan maksud tertentu untuk
menjamin kerahasiaan suatu hal.
Dapat juga diartikan sebagai dua pengertian berikut :
1. kode adalah kumpulan peraturan yang bersistem
2. kode adalah kumpulan prinsip yang bersistem
Berdasarkan deskripsi diatas maka kode dapat diartikan sebagai peraturan-
peraturan yang bersifat prinsipil atau mendasar yang dibuat dan ditetapkan secara
bersistem oleh sekelompok orang dalam suatu organisasi.
Pada kamus besar bahasa Indonesia, etik diartikan dalam dua pengertian berikut :
kumpulan asas atau nilai yang harus dipahami melalui pemikiran dan diaktualisasikan
melalui perbuatan oleh seseorang sebagai bagian dari suatu organisasi.
Kata profesi berasal dari bahasa Inggris yaitu profession yang berarti pekerjaan
yang memerlukan pendidikan, pelatihan, dan karir.
Jadi kode etik profesi adalah norma atau asas yang diterima oleh sekelompok
pekerja sebagai landasan tingkah lakunya dalam bekerja disuatu organisasi atau lembaga.

B. Tujuan dan fungsi kode etik profesi


Tujuan umum ditetapkannya kode etik profesi adalah untuk menciptakan perilaku
para pekerja yang mengarah pada tujuan organisasi yang telah ditetapkan.
Secara khusus, tujuan kode etik profesi adalah :
1. Untuk menjunjung tinggi martabat suatu profesi
2. Untuk menjaga dan memelihara kesejahteraan anggota organisasi profesi
3. Untuk meningkatkan pengabdian para anggota organisasi profesi
4. Untuk meningkatkan mutu profesi
5. Untuk meningkatkan mutu organisasi profesi
6. Untuk meningkatkan layanan diatas kepentingan pribadi
7. Untuk menciptakan organisasi profesi yang kuat
8. Untuk menciptakan hubungan yang harmonis antar anggota organisasi profesi
9. Untuk menentukan suatu standar kinerja anggota organisasi profesi

Sedangkan fungsi kode etik profesi adalah sebagai berikut :


1. Memberikan pedoman bagi setiap anggota organisasi profesi mengenai perbuatan
baik apa yang harus dilakukan.
2. Sebagai sarana kontrol sosial bagi masyarakat atas profesi yang bersangkutan
3. Mencegah campur tangan pihak luar organisasi profesi terkait dengan hubungan
etika dalam anggota profesi

Agar kode etik profesi dapat berfungsi dengan baik, maka ada tiga hal yang harus
diperhatikan :
1. Harus dibuat oleh sekelompok profesi itu sendiri
2. Harus menjadi hasil pengaturan diri dari profesi tersebut
3. Harus diawasi secara terus-menerus dengan prosedur-prosedur yang humanis

C. Penetapan, pengawasan dan sanksi kode etik profesi


Penetapan kode etik suatu profesi pada umumnya dilakukan pada suatu acara
tertentu, misalnya dalam kongres organisasi suatu profesi. semua orang yang tergabung
dengan organisasi profesi tersebut secara otomatis terikat dengan kode etik profesi yang
telah disepakati bersama-sama.
Pengawasan terhadap pelaksanaan kode etik profesi biasanya dibentuk Dewan
Kehormatan Profesi (DKP) atau Majelis Pertimbangan Profesi (MPP), tugasnya adalah
mengawasi para anggota profesi dalam pelaksanaan kode etrik sehari-hari.

D. Hubungan antara etika dan kode etik profesi


Pada dasarnya kode etik profesi diambil dari nilai-nilai etika yang menjadi dasar
manusia berbuat baik dalam kehidupannya.

Anda mungkin juga menyukai