Anda di halaman 1dari 23

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian Yang Digunakan

Metode penelitian merupakan cara penelitian yang digunakan unuk

mendapatkan data untuk mencapai tujuan tertentu. Keberhasilan suatu

penelitian dapat dilihat dari metode atau teknik yang digunakan selama

proses penelitian. Menurut Sugiono (2010:2), menjelaskan bahwa:

“Metode penellitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk

mendapatkan data dengan tujuan atau kegunaan tertentu”.

Menurut I Made Wirartha (2007:73), metode penelitian dijelaskan:

“Suatu cabang ilmu yang membicarakan atau mempersoalkan

cara-cara melaksanakan penelitian (yaitu meliputi kegiatan-

kegiatan mencari, mencatat, merumuskan, menganalisis sampai

penyusunan laporannya) berdasarkan fakta-fakta atau gejala-gejala

secara alamiah”.

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian

deskriptif dan analisis verifikatif yaitu mengumpulkan, mengolah,

menyajikan data, menganalisis data dan melakukan pengujian hipotesis

serta mengambil kesimpulan dan saran-saran sari analisis yang dilakukan.

69
70

Menurut Sugiono (2006:68), analisis deskriptif adalah: “Penelitian yang

dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau

lebih (independen) tanpa membuat perbandingan atau menghubungkan

dengan variabel lain.

Sedangkan pengertian verifikatif menurut Sugiono (2012:8) adalah

sebagai berikut:

“Metode verifikatif diartikan sebagai penelitian yang dilakukan

terhadap populasi atau sample dengan tujuan untuk menguji

hipotesis yang telah ditetapkan.”

Dengan menggunakan metode penelitian akan diketahui hubungan

yang signifikan antara variabel yang diteliti sehingga menghasilkan

kesimpulan yang akan memperjelas gambaran mengenai objek yang

diteliti.

3.2 Tempat Dan Waktu Penelitian

Dalam rangka penyusunan skripsi ini penulis melakukan penelitian

pada PT. Tas Centre Cemerlang (Travel Time Yogya Ciwalk Bandung)

yang berlokasi di Jl. Cihampelas No.160 Bandung. Penelitian dimulai pada

bulan Januari 2019 sampai dengan bulan Juni 2019.


71

Tabel 3.1
Rencana Jadwal Penelitian

TAHAP
NO KEGIATAN
JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGS
Melakukan prosedur
1
permohonan penelitian
Meminta surat balasan
2
permohonan penelitian
Observasi dan wawancara
dan dengan individu yang
3
berada di gudang
penyimpanan barang
Meminta data atau dokumen
4
yang dibutuhkan
Penyebaran kuisioner
5
kepada divisi yang terkait
6 Penarikan kuisioner
7 Pengolahan data
8 Sidang skripsi
(Sumber: Olahan Penulis, 2019)

3.3 Operasional Variabel

Operasional variabel menurut Sugiono (2010:58) adalah:

“Segala sesuatu yang bentuk apa saja diterapkan oleh peneliti

untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut,

kemudian ditarik kesimpulan”.

Maka dapat disimpulkan bahwa variabel penelitian adalah suatu

atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang

mempunyai variabel tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari

dan kemudian sitarik kesimpulan.


72

Adapun variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah

variabel bebas (independent variable). Pengertian Variabel bebas

(independent variable) menurut Sugiono (2010:4), menyatakan bahwa:

“variabel independen (variabel bebas) adalah variabel yang

mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya

variabel tidak bebas/terikat (dependent variable)”.

Berdasarkan pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa

variabel yang digunakan adalah variabel bebas (independent variable)

yang merupakan suatu variabel bebas yang dimana keberadaannya tidak

dipengaruhi oleh variabel lain, bahkan variabel ini merupakan suatu

variabel yang dapat mempengaruhi variabel lain.

Sesuai dengan judul yang dipilih, yaitu : “Pengaruh Sistem

Informasi Akuntansi Persediaan Terhadap Pengendalian Internal

Persediaan”, maka terdapat dua variabel, yaitu:

1. Variabel Independen (X)

Variabel independen atau variabel bebas, yaitu variabel yang

mempengaruhi variabel lain yang tidak bebas. Menurut Sugiono

(2010:39), mengemukakan bahwa:

“Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab

perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat)”.

Dalam penelitian ini yang merupakan variabel independen atau

variabel bebas adalah sistem informasi akuntansi persediaan.


73

2. Variabel Dependen (Y)

Variabel dependen atau variabel tidak bebas, yaitu variabel yang

dapat dipengaruhi oleh variabel lainnya. Menurut Sugiono (2010:39)

mengemukakan bahwa:

“Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi

akibat, karena adanya variable bebas”.

Dalam penelitian ini yang merupakan variabel tidak bebas adalah

pengendalian internal persediaan.

Tabel 3.2
Operasional variabel
Variabel Devinisi konsep Dimensi Variabel Indikator Variabel Skala
Sistem Cara-cara yang 1. Tujuan - Sistem yang Ordinal
Informasi diorganisasi untuk dirancang sesuai
Akuntansi mengumpulkan, tujuan
persediaan memasukkan, 2. Input - Jurnal
(X) mengolah dan 3. Output - Laporan
(Krismiaji, menyimpan data, keuangan
2010:16) dan cara-cara 4. Penyimpanan - Data yang update
yang diorganisasi Data
untuk 5. Pemrosesan - Komputer
menyimpan, - Informasi cepat
mengelola, dan akurat
mengendalikan,
6. Instruksi dan - Software
dan melaporkan
Prosedur - Flowchart
informasi
sedemikian rupa - Prosedur
sehingga sebuah dijalankan sesuai
organisasi dapat dengan yang
mencapai tujuan ditetapkan
yang telah - Prosedur yang
ditetapkan jelas dan dapat
dipahami
7. Pemakai - Kemampuan
mengendalikan
sistem terkait
persediaan
- Kemampuan
Mengelola sistem
Informasi
akuntansi terkait
persediaan
74

- User menyimpan
dan memelihara
berbagai bentuk
dokumentasi
terkait persediaan
8. Pengamanan - Adanya
dan Pengawasan pengamanan
data persediaan
- Adanya
pengawasan
data persediaan
Sistem Suatu proses 1. Lingkungan - Integritas Ordinal
Pengendali yang dipengaruhi Pengendalian Karyawan terkait
an Internal oleh dewan persediaan
(Y) direksi, - Standar etika
(Azhar manajemen dan karyawan terkait
Susanto,20 karyawan yang persediaan
13:96) dirancang untuk - Pelatihan bagi
memberikan karyawan
jaminan yang - Karyawan
meyakinkan ditempatkan
bahwa tujuan berdasarkan
organisasi akan kompetensi
dapat dicapai - Sruktur organisasi
melalui: efisiensi yang jelas
dan efektivitas 2. Penilaian Resiko - Identifikasi resiko
operasi, penyajian Yang muncul
laporan keuangan
- Analisis resiko
yang dapat
yang muncul
dipercaya dan
ketaatan terhadap 3. Pengendalian - Penilaian kinerja
undang-undang Aktivitas Secara periodik
dan aturan yang - Adanya prosedur
berlaku otorisasi
- Adanya
pencatatan
transaksi terkait
persediaan
- Adanya
pengamanan
terhadap asset
dan dokumen
terkait persediaan
4. Informasi dan - Informasi tersedia
Komunikasi dengan tepat
waktu
- Penyajian
informasi yang
terstruktur
5. Monitoring - Adanya
pemeriksaan
secara
independen
- Adanya
pengawasan
secara
75

independen

3.4 Teknik dan Cara Pengumpulan Data

3.4.1 Teknik Pengumpulan Data

Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan penulis dalam

penelitian ini yaitu:

1. Penelitian Kepustakaan (Library Research)

Penelitian yang dilakukan dengan cara membaca dan

mempelajari buku,referensi, artikel-artikel dan sumber lain dengan

maksud untuk menggali teori-teori dasar dan konsep yang berhubungan

dengan topik pembahasan skripsi ini guna mendapatkan data sekunder.

2. Penelitian Lapangan (Field Research)

Penelitian yang dilakukan dengan menggunakan peninjauan

langsung pada lokasi perusahaan dengan maksud untuk memperoleh

data primer yang diperlukan. Penelitian lapangan (field research) adalah

merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

melakukan pengamatan langsung atas objek yang diteliti untuk

memperoleh data primer. Sumber Primer adalah sumber data yang

langsung memberikan data kepada pengumpul data (Sugiyono,

2010:137).

3.4.2 Cara Pengumpulan Data


76

Data yang dikumpulkan untuk melakukan penelitian ini

meliputi data primer dan data sekunder. Data primer yaitu data atau

segala informasi yang diperoleh dan didapat oleh penulis secara

langsung dari sumber-sumber pertama baik individu atau

sekelompok bagian dari objek penelitian. Sedangkan, data

sekunder yaitu data primer yang telah diolah lebih lanjut dan

disajikan dengan baik oleh pengumpul data primer atau pihak lain.

1. Data Primer

Menurut Sutrisno Badri (2012:64) Data Primer adalah data

yang diperoleh atau dikumpulkan oleh orang yang melakukan

penelitian atau yang bersangkutan yang memerlukannya. Data

primer disebut pula data asli atau data baru.

2. Data Sekunder

Menurut Sutrisno Badri (2012:64) Data Sekunder adalah

data yang diperoleh atau dikumpulkan dari sumber-sumber yang

telah ada. Data itu biasanya diperoleh dari perpustakaan atau dari

laporan-laporan peneliti yang terdahulu. Data sekunder disebut

juga data tersedia.

Dan ada data yang dikumpulkan diperoleh dengan cara sebagai berikut :
77

1. Wawancara

Wawancara adalah suatu cara pengumpulkan data yang digunakan

untuk memperoleh informasi langsung dari sumber. Informasi yang

digunakan untuk tujuan penelitian ini, diperoleh dengan cara tanya jawab

antara penulis dengan pihak yang terkait, sehingga diharapkan penulis

mendapatkan informasi yang dibutuhkan untuk penelitian ini.

2. Kuesioner

Menurut Umar (2008: 49) kuesioner merupakan suatu

pengumpulan data dengan memberikan atau menyebarkan daftar

pernyataan atau pertanyaan kepada responden dengan harapan

memberikan respon atas daftar pertanyaan tersebut. Jenis angket yang

digunakan penulis adalah angket tertutup dan terstruktur, artinya jawaban

responden pada setiap pernyataan atau pertanyaan terikat pada sejumlah

alternatif yang disediakan dan responden tidak diberi kesempatan untuk

memberikan jawaban lain selain jawaban-jawaban yang disediakan.

Pengisian kuisioner dilakukan secara langsung oleh responden dengan

memberi tanda pada jawaban yang telah disediakan.

3. Dokumentasi

Dokumentasi ditujukan untuk memperoleh informasi, pengumpulan

data dilakukan dengan cara mengamati dokumen-dokumen perusahaan

yang sesuai dengan objek yang sedang diteliti misalnya saja dengan

menelaah struktur organisasi yang berlaku serta job description dari

masing-masing bagian atau karyawan.


78

Seluruh data yang telah berhasil dikumpulkan kemudian

dibandingkan dengan teori yang telah diperoleh dari perkuliahan, buku-

buku atau sumber lainnya untuk memperoleh kesimpulan yang

selanjutnya dibuat laporan, yaitu berupa rancangan mengenai pengaruh

Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Barang Dagang Terhadap

Pengendalian Intern Persediaan Barang Dagang pada PT. Tas Centre

Cemerlang (Travel Time Yogya Ciwalk Bandung).

3.5 Penentuan Sample

3.5.1 Populasi

Menurut Sugiyono (2013:115) “Populasi adalah wilayah

generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang mempunyai kualitas

dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh penulis untuk dipelajari dan

kemudian ditarik kesimpulannya.”

Populasi sasaran adalah populasi yang akan digunakan untuk

menjadi sasaran penelitian. Populasi merupakan sekumpulan objek yang

mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditentukan penelitian

melalui criteria tertentu untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya. Populasi terdiri dari manusia atau orang, data-data atau

dokumen yang dapat dipandang sebagai objek penelitian.

Penelitian ini dilakukan dengan membagikan kuisioner yang

berjumlah 30 orang kepada pihak yang bersangkutan dengan masalah

yang diteliti.
79

3.5.2 Sample

Pengertian sampel menurut Sugiyono (2013:116) adalah bagian

dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sample

tersebut digunakan sebagai ukuran sample dimana ukuran sample

merupakan suatu langkah untuk mengetahui besarnya sample yang akan

diambil dalam melaksanakan suatu penelitian.

Sample dalam penelitian ini adalah orang-orang yang terlibat dalam

pengaruh sistem informasi akuntansi persediaan terhadap sistem

pengendalian internal persediaan yang berjumlah 30 orang.

3.6 Metode Pengujian Data

Perlu dibedakan antara hasil penelitian yang valid dan reliabel,

dengan instrumen yang valid dan reliabel. Hasil penelitian yang valid

adalah bila terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data

yang sesungguhnya terjadi pada objek yang diteliti. Sedangkan hasil

penelitian yang reliabel adalah bila terdapat kesamaan data dalam waktu

yang berbeda. Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan

untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Maksud valid disini berarti

instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang

seharusnya diukur. Sedangkan instrumen yag reliabel adalah instrumen

yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama akan

menghasilkan data yang sama.

3.6.1 Uji Validasi


80

Uji validitas, yaitu salah satu cara untuk menguji apakah benar kita

mengukur apa yang seharusnya diukur. Validitas adalah tingkat keandalan

dan kesahihan alat ukur yang digunakan. Instrumen dikatakan valid berarti

menunjukkan alat ukur yang dipergunakan untuk mendapatkan data itu

valid atau dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya di ukur

(Sugiyono, 2004:137). Dengan demikian, instrumen yang valid merupakan

instrumen yang benar-benar tepat untuk mengukur instrumen yang tepat.

Uji validitas dalam setiap butir digunakan analisis item, yaitu

mengkorelasikan skor setiap butir pernyataan kuesioner dengan skor total

yang merupakan jumlah dari tiap skor butir pernyataan kuesioner. Dalam

hal analisis item ini, maka teknik korelasi untuk menentukan validitas item

ini merupakan teknik yang paling banyak digunakan sampai saat ini.

Korelasi yang digunakan adalah korelasi pearson moment, dengan rumus:

rxy = nΣxy – (Σx) (Σy)


√{nΣx² – (Σx)²} {nΣy2 – (Σy)2}
Keterangan:

rxy = Koefisien kolerasi person antara item instrument yang akan

digunakan dengan variabel yang digunakan

n = Jumlah instrument sementara

X = Skor instrument yang akan digunakan

Y = Skor semua item instrument dalam variabel tersebut


81

Σx = Jumlah skor dalam distribusi X

Σy = Jumlah skor dalam distribusi Y

Σx2 = Jumlah kuadrat dalam skor distribusi X

Σy2 = Jumlah kuadrat dalam skor distribusi Y

Σxy = Hasil Perkalian dari Total Jumlah Variabel X dan Variabel Y

Dimana syarat minimum yang dianggap memenuhi syarat adalah

kalau koefisien (r) adalah 0,3. Menurut Sugiyono yang mengacu pada

Masrun menyatakan bahwa “Syarat minimum yang dianggap memenuhi

syarat adalah kalau koefisien (r) adalah 0,3. Jadi bila korelasi antar butir

dengan skor total kurang dari 0,3 maka item dalam instrumen dinyatakan

tidak valid.”

3.6.2 Uji Reliabilitas

Setelah dilakukan uji validitas atas pertanyaan atau pernyataan

yang digunakan dalam penelitian ini, selanjutnya di uji keandalannya

(Reliabilitas), reliabilitas berarti dapat dipercaya dan dapat diandalkan. Uji

reliabilitas berguna untuk menetapkan apakah instrumen dalam kuisioner

dapat digunakan lebih dari satu kali, paling tidak oleh responden yang

sama (Husein Umar, (2008: 54). Reliabilitas instrumen diperlukan untuk

mendapatkan data sesuai dengan tujuan pengukuran. Instrumen dapat

dikatakan handal (reliable) bila memiliki koefisien Cronbach Alpha pada

kisaran 0,70 adalah dapat diterima, diatas 0.80 baik (Sekaran, 2006).

Untuk menguji tingkat realibilitas dapat dilakukan dengan menggunakan


82

test belah dua dari Spearman Brown (Split Half) dengan langkah-langkah

sebagai berikut :

a. Membagi nilai item-item yang valid menjadi dua belahan

berdasarkan nomor genap dan ganjil. Item ganjil dimasukkan ke

dalam belahan pertama (X) dan item genap dimasukkan ke dalam

belahan kedua (Y).

b. Korelasi skor total belahan pertama dengan skor total belahan

kedua dapat dicari dengan menggunakan tehnik korelasi Product

Moment.

c. Karena angka yang diperoleh adalah angka korelasi dari suatu alat

ukur yang dibelah, maka harus dicari angka realibilitas untuk

keseluruhan item tanpa dibelah dengan menggunakan :

r 2 rb
i=
1+ rb

Keterangan:

r i = Reliabilitas internal seluruh item.

r b = Korelasi produk moment antara belahan pertama dan kedua.

Untuk memperoleh data tentang pengaruh audit internal

pendapatan terhadap pengendalian internal pendapatan dibuat

pertanyaan-pertanyaan dengan menggunakan skala likert. Dengan skala

likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator


83

variabel, kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk

menyusun item-item instrumen yang berupa pertanyaan atau pernyataan,

(Sugiyono, 2008: 107).

3.7 Metode Analisis Data

Analisis data merupakan suatu cara untuk menguji anggapan dasar

yang bersifat sementara, sehingga dapat disimpulkan mengenai diterima

atau ditolaknya hipotesis yang diajukan penulis.

3.7.1 Analisis Deskriptif

Menurut Sugiyono (2013:206), “analisis deskriptif adalah suatu

metode yang digunakan untuk menganalisa data dengan cara

mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul

sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang

berlaku untuk umum atau generalisasi.”

Menurut sifatnya data yang di peroleh dapat dikelompokan menjadi

dua bagian, yaitu:

1. Data Kualitatif, yaitu data yang tidak berbentuk numerik dan dapat

digunakan untuk mendukung penelitian sehingga dapat

menyatakan kebenaran dari hipotesanya.

2. Data Kuantitatif, yaitu data yang berbentuk numerik dan dapat

digunakan untuk menjawab hipotesa yang diajukan.

Apabila data hasil penelitian sudah terkumpul diproses dan

dianalisa, maka analisa dilakukan secara kuantitatif maupun kualitatif.


84

Analisa secara kualitatif dilakukan dengan cara mendeskripsikan jawaban

responden yang kemudian disajikan dalam bentuk tabel-tabel, sedangkan

analisa kuantitatif dilakukan dengan menggunakan statistik.

Untuk mengolah data yang di dapat dari hasil angket yang telah

dijawab oleh responden maka diberi angka atau skala yang dipakai untuk

pengukuran yaitu skala likert. Skala likert adalah skala yang digunakan

untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau

sekelompok orang tentang fenomena sosisal (Sugiyono, 2010:93)

Skala likert adalah skala yang menggunakan ukuran ordinal

dengan membuat ranking. Cara pengukurannya adalah dengan

menghadapkan seorang responden dengan sebuah pertanyaan dan

kemudian diminta untuk memberikan jawaban-jawaban “Sangat Setuju

(SS)”, “Setuju (S)”, “Cukup Setuju (CS)”, Tidak Setuju (TS)”, dan “Sangat

Tidak Setuju (STS)”. Dimana jawaban-jawaban ini diberi skor sampai 1

sampai 5 seperti berikut ini :

Tabel 3.3
Bobot atau Skala Nilai

No. Jawaban Pertanyaan Skor Jawaban

1 Sangat Setuju (SS) 5

2 Setuju (S) 4

3 Cukup Setuju (CS) 3

4 Tidak Setuju (TS) 2

5 Sangat Tidak Setuju (STS) 1


85

Untuk mengetahui bagaimana tingkat interval kedua variabel maka

selanjutnya dicari rata-rata dari setiap jawaban responden. Untuk

memudahkan penilaian dari rata-rata tersebut, maka dibuat interval

sebesar 5(lima). Rumus yang digunakan untuk mencari panjang kelas

interval menurut Sudjana (2001:47) adalah sebagai berikut :

𝐏𝐚𝐧𝐣𝐚𝐧𝐠 𝐢𝐧𝐭𝐞𝐫𝐯𝐚𝐥 𝐤𝐞𝐥𝐚𝐬 = 𝐑𝐞𝐧𝐭𝐚𝐧𝐠 𝐊𝐞𝐥𝐚𝐬

𝐁𝐚𝐧𝐲𝐚𝐤 𝐤𝐞𝐥𝐚𝐬 𝐢𝐧𝐭𝐞𝐫𝐯𝐚𝐥

Keterangan:

Rentang nilai = Nilai tertinggi – Nilai terendah

Banyak Kelas Interval =5

Berdasarkan rumus diatas, maka panjang interval adalah:

5−1
Panjang Kelas Interval ¿ =0 , 8
5

Maka interval dari criteria penilaian adalah sebagai berikut:

Tabel 3.4
Keiteria Penilaian

Interval Keterangan
86

1,00 – 1,80 Sangat Kurang

1,81 – 2,60 Kurang

2,61 – 3,40 Cukup Baik

3,41 – 4,20 Baik

4,21 – 5,00 Sangat Baik

3.7.2 Analisis Verifikatif

Analisis verifikatif adalah sebuah metode yang mempelajari

kesimpulan mengenai keseluruhan sampling berdasarkan data-data yang

terdapat dalam sample penelitian.

Untuk mengetahui pengaruh antara Variabel X terhadap Variabel Y,

peneliti menggunakan beberapa teknik statistic, antara lain: analisis

koefisien korelasi pearson product moment, analisis regresi linier

sederhana dan analisis determinasi.

3.7.2.1 Analisis Korelasi Pearson Product Moment

Menurut Sugiono (2007:102), bahwa analisis korelasi Pearson

product Moment digunakan untuk mengetahui hubungan antara variabel X

(Sistem Informasi Akuntansi Persediaan) terhadap Variabel Y

(Pengendalian Internal Persediaan) dengan rumus korelasi Pearson

product Moment sebagai berikut:

r = nΣxy – (Σx) (Σy)


√{nΣx² – (Σx)²} {nΣy2 – (Σy)2}
87

Dimana :

rxy = Koefisien kolerasi person antara item instrument yang akan

digunakan dengan variabel yang digunakan

n = Jumlah instrument sementara

X = Skor instrument yang akan digunakan

Y = Skor semua item instrument dalam variabel tersebut

Σx = Jumlah skor dalam distribusi X

Σy = Jumlah skor dalam distribusi Y

Σx2 = Jumlah kuadrat dalam skor distribusi X

Σy2 = Jumlah kuadrat dalam skor distribusi Y

Σxy = Hasil Perkalian dari Total Jumlah Variabel X dan Variabel Y

Untuk dapat menjelaskan pengaruh kuatnya hubungan antara variabel X

dan variabel Y, maka dapat digunakan pedoman yang tertera pada tabel

yang terlampir dibawah ini:

Tabel 3.5
Interprestasi Koefisien Korelasi

Interval Tingkat

Koefisien hubungan

0,00 – 0,199 Sangat Rendah

0,200 – 0,399 Rendah

0,400 – 0,599 Sedang


88

0,600 – 0,799 Kuat

0,800 – 1,000 Sangat Kuat

Sumber: Sugiyono (2012:184)

3.7.2.2 Analisa Regresi Linear Sederhana

Analisa regresi digunakan bila kita ingin mengetahui bagaimana

variabel dependen dapat di prediksikan melalui variabel independen

secara individual. Dampak dari penggunaan analisis regresi dapat

digunakan untuk memutuskan apakah naik dan menurunnya variabel

dependen dapat dilakukan melalui menaikkan dan menurunkan keadaan

variabel independen, atau untuk meningkatkan keadaan variabel

dependen dapat dilakukan dengan meningkatkan variabel independen

dan sebaliknya.

Antara korelasi dan regresi keduanya mempunyai hubungan yang

sangat erat. Setiap regresi keduanya mempunyai hubungan yang sangat

erat. Setiap regresi pasti ada korelasinya, tetapi korelasi belum tentu

dilanjutkan dengan regresi. Korelasi yang tidak dilanjutkan dengan regresi

adalah korelasi antara dua variabel yang tidak mempunyai hubungan

kausal atau hubungan fungsional. Untuk menetapkan kedua variabel

mempunyai hubungan kausal atau tidak maka harus didasarkan pada

teori atau konsep-konsep tentang dua variabel tersebut. Analisa regresi

sederhana didasarkan pada hubungan fungsional ataupun kausal satu


89

variabel independen dan satu variabel dependen. Persamanaan umum

regresi umum linear sederhana adalah:

Y = a + bx

Dimana:

Y = Variabel dependen atau terikat (nilai yang diprediksikan)

X = Variabel independen atau bebas

a = Konstanta (nilai Y apabila X = 0) atau

b = Koefisien regresi (nilai peningkatan ataupun penurunan) merupakan

besarnya perubahan variabel Y akibat perubahan tiap unit variabel X.

Dan untuk mencari persamaan regresi y = a + bx dapat

menggunakan rumus:

a=¿ ¿

n ∑ xy−∑ xb
b=
n ∑ 2−¿ ¿ ¿
x

Keterangan:

y = Subjek dalam variabel dependen

a = Kontanta (harga y bila x = 0)

b = Angka arah atau koefisien regresi, yang menunjukan peningkatan atau

penurunan variabel dependen yang didasarkan pada variabel independen

x = Subjek pada variabel independen yang mempunyai nilai tertentu.


90

3.7.2.3 Koefisien Determinasi

Dalam analisis korelasi terdapat suatu angka yang disebut dengan

koefisien determinasi. Koefisien ini disebut sebagai koefisien penentu

karena varian yang terjadi pada variabel dependen dapat dijelaskan

melalui varian yang terjadi pada variabel independen untuk mengetahui

seberapa besar pengauh antara variabel X terhadap variabel Y yaitu

dengan jalan menghitung sebagai berikut :

2
KD=r ×100 %

Dimana:

KD = Derajat Kebebasan

2
r = Koefisien Korelasi

3.8 Rancangan Pengujian Hipotesis

Dalam prosedur pembuatan keputusan mengenai pengujian kedua

variabel (X dan Y) biasanya diawali dengan penetapan hipotesis nol dan

hipotesis penelitian. Jika Ho ditolak maka Hi diterima, dan sebaliknya jika

Ho diterima maka Hi ditolak. Adapun Ho dan Hi yang dirumuskan penulis

untuk menguji apakah audit internal pendapatan pada perusahaan

memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pengendalian internal

pendapatan adalah sebagai berikut :

a. Menguji Hipotesis
91

Ho : p = 0, artinya tidak terdapat pengaruh antara audit internal

pendapatan dengan pengendalian internal pendapatan.

Ha : p ˃ 0, artinya terdapat pengaruh audit internal pendapatan

dengan pengendalian internal pendapatan

b. Taraf signifikan dinyatakan sebesar α = 5 % atau 0,05 dengan

derajat kebebasan sebesar dk = n - 2.

Kriteria Pengambilan Keputusan :

1. Jika t hitung ˃ t tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima

2. Jika t hitung < t tabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak

Uji hipotesis dilakukan secara parametris dengan instrumen uji

sebagai berikut. Menurut Sugiyono (2010:204), analisis regresi digunakan

untuk mengetahui bagaimana variabel dependen dapat diprediksi melalui

variabel independen secara individual.

Anda mungkin juga menyukai