Anda di halaman 1dari 14

BAB III

METODE PENELITIAN

III.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian

deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Peneliti menggunakan

pendekatan kualitatif untuk mengamati kondisi obyek alamiah, peneliti sebagai

instrument kunci, teknik pengumpulan data yang dilakukan secara triangulasi

(gabungan), analisis data bersifat induktif atau kualitatif, dan hasil penelitian

kualitatif lebih memfokuskan makna dari generalisasi (Sugiyono, 2014:9).

Menurut Sugiyono (2014:7) penelitian deskriptif adalah suatu penelitian yang

dilakukan untuk mengetahui nilai variabel, dalam penelitian deskriptif

variabelnya mandiri, baik satu variabel atau lebih untuk membuat perbandingan

atau menghubungkan dengan variabel lainnya.

Penelitian ini berusaha menganalisis dan selanjutnya mendeskripsikan

bagaimana pelaksananaan program konservasi sumber daya air di Kota Batu

dengan melakukan wawancara kepada beberapa stakeholders yakni Dinas

Lingkungan Hidup (DLH) Kota Batu, Himpunan Penduduk Pengguna Air

Minum (HIPPAM), dan Himpunan Petani Pengguna Air Minum (HIPPA).

Selanjutnya hasil wawancara di evaluasi dengan pendekatan evaluasi conteks,

input, process, dan output (CIPP). Tujuan peneliti menggunakan jenis penelitian

deskriptif adalah untuk mengkaji, menguraikan, serta mengevaluasi program

konservasi sumber daya air di Kota Batu serta memaparkan beberapa faktor

42
yang menjadi faktor pendukung dan penghambat evaluasi program konservasi

sumber daya air.

43
43

Digunakanya pendekatan kualitatif diharapkan data yang diperoleh lebih

lengkap dan mendalam sehingga tercapainya tujuan dari penelitian ini.

III.2 Fokus Penelitian

Menurut Moleong (2005), fokus penelitian dimaksudkan untuk membatasi

studi kualitatif sekaligus membatasi penelitian guna memilih mana data yang

relevan dan mana data yang tidak relevan. Dengan demikian dalam penelitian

kualitatif, hal yang harus diperhatikan adalah masalah dan fokus penelitian

karena fokus penelitian memberikan batasan dalam studi dan batasan dalam

pengumpulan data sehingga dengan batasan ini peneliti akan fokus memahami

masalah-masalah yang menjadi tujuan penelitian. Penelitian ini difokuskan pada

1. Evaluasi yang dilakukan peneliti mengenai pelaksanaan program

konservasi sumber daya air di Kota Batu dengan menggunakan pendekatan

model evaluasi program CIPP (Context, Input, Process, dan Product)

a. Context Evaluation: Evaluasi terhadap konteks

Pemahaman akan konteks konservasi sumer daya air yaitu kondisi

lingkungan, ancaman-ancaman yang dihadapi, kerawanan, peluang-

peluang yang tersedia, dan para pihak yang terlibat.

b. Input Evaluation: Evaluasi terhadap masukan

Penilaian akan sumberdaya yang diperlukan untuk menyelenggarakan

pengelolaan. Alokasi sumberdaya yang meliputi personil/staf, alokasi

anggaran yang tersedia, dan peralatan pendukung pengelolaan.

c. Process Evaluation: Evaluasi terhadap proses


44

Penilaian akan penyelenggaraan pengelolaan. Kegiatan-kegiatan

pengelolaan yang dilakukan sesuai dengan standar yang bisa diterima.

d. Product Evaluation: Evaluasi terhadap hasil

Penilaian akan implementasi program konservasi sumber daya air dan

tindakan-tindakan. Produk dan jasa yang dihasilkan sesuai dengan

yang direncanakan.

Dari penjelasan diatas dapat diuraikan pada tabel berikut:

Elemen- Penjelasan Kriteria yang Fokus dari


elemen dinilai evaluasi
dari
evaluasi
Konteks Dimana kita  Arti penting Status
sekarang?  Ancaman-
Penilaian akan arti ancaman
penting, ancaman  Kerawanan
dan iklim  Mitra
kebijakan
Input Apa yang  Pengadaan Sumberdaya
diperlukan? badan
Penilaian akan  Sarana
sumberdaya yang prasarana
diperlukan untuk  Strategi
menyelenggarakan mencapai
pengelolaan program,
bisa berupa
panduan
pelaksanaan
/ KAK
Proses Bagaimana cara  Kesesuaian Efisiensi dan
melakukanya? proses kesesuaian
Penilaian akan pengelolaan
penyelenggaraan yang
pengelolaan digunakan
dengan
standar
Product Apa hasilnya?  Hasil dari Efektivitas
Penilaian akan tindakan
implementasi pengelolaan
45

program  Jasa dan


pengelolaan dan produk
tindakan;
penghasilan
produk dan jasa

III.3 Lokasi dan Situs Penelitian

Lokasi dan situs penelitian adalah tempat yang berkaitan dengan sasaran

atau permasalahan penelitian, serta merupakan salah satu sumber jenis data yang

dapat dimanfaatkan oleh peneliti (Sutopo, 2002:52). Berdasarkan pengertian

diatas, dapat diketahui bahwa lokasi penelitian adalah tempat dimana peneliti ini

melakukan penelitian untuk mendapatkan data dan informasi yang dibutuhkan

untuk kebutuhan peneliti dapat mendapatkan validitas data dan aktualisasi data

yang berhubungan dengan penelitian. Dalam penelitian ini peneliti menentukan

lokasi di Kota Batu. Peneliti mengambil lokasi tersebut karena sebagian besar

kawasan hutan lindung ada di Kota Batu serta beberapa gunung yang ada di

Kota Batu dijadikan tempat pusat konservasi sumber daya air, oleh karena itu

peneliti tertarik untuk melakukan penelitian terkait evaluasi program konservasi

sumber daya air

III.4 Sumber Data

Menurut Loftland dalam Meolong (2004:157), sumber data utama dalam

penelitian kualitatif adalah kata-kata dan tindakan, selebihnya adalah data

tambahan seperti dokumen dan lain-lain. Dalam penelitian ini peneliti

memperoleh data yang dibutuhkan melalui dua sumber yakni sebagi berikut:
46

1. Data Primer

Menurut Sugiyono (2019:296) data primer merupakan sumber data

yang langsung memberikan data kepada pengumpul data di lapangan. Data

primer akan dikumpulkan oleh peneliti dengan cara melakukan wawancara

langsung dengan informan. Informan sendiri adalah seorang yang dapat

memberikan informasi kepada peneliti terkait kebutuhan data dalam

penelitiannya. Adapaun sumber data ini didapat melalui wawancara

kepada:

a. Dinas Lingkungan Hidup yang terdiri dari

1) Kepala Seksi Pemeliharaan lingkungan: Bapak Muhammad

Attar

b. Pemerintah Desa yang terdiri dari

1) Seksi Kesejahteraan Masyarakat: Ibu Srihantanti

c. Masyarakat atau komunitas

1) HIPPA (Himpunan Petani Pengguna Air): Bapak Surahmat

2) HIPAM (Himpunan Pengelola Air Minum): Bapak Armadi

2. Data Sekunder

Data sekunder merupakan data secara tidak langsung memberikan

data pada peneliti. Data sekunder dapat diperoleh dari laporan-laporan,

dokumen-dokumen maupun informasi tertulis hasil studi pustaka yang

bersumber pada literatur, surat kabar, maupun media lainnya. Menurut

(Sugiyono, 2019:296) data sekunder adalah sumber yang tidak langsung


47

memberikan data kepada pengumpul data, misalnya melalui orang lain

atau dokumen. Dalam penelitian ini data sekunder yang diperoleh yaitu

berasal dari dokumen-dokumen terkait program konservasi sumber daya

air yaitu

1) Dokumen RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Daerah) Kota Batu Tahun 2017-2022

2) Dokumen Peraturan Daerah Kota Batu Nomor 16 Tahun 2011

tentang perlindungan, pelestarian, dan pengelolaan lingkungan

hidup

3) Dokumen Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2014 tentang

Konservasi Tanah dan Air

4) Dokumen Laporan Akuntabilitas Kinerja Pegawai Dinas

Lingkungan Hidup

5) Rencana Strategis Dinas Lingkungan Hidup 2017-2022

III.5 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan suatu cara atau metode yang dapat

digunakan untuk mendapatkan atau mengumpulkan data atau informasi yang

dibutuhkan dalam suatu penelitian, beberapa teknik pengumpulan data yang

digunakan oleh peneliti antara lain:

1. Observasi

Menurut Sugiyono (2014:204) menyatakan bahwa melalui observasi

langsung ditempat penelitian, peneliti dapat mempelajari tingkah laku


48

masyarakat dan kondisi dari perilaku tersebut untuk mengetahui situasi

sosial yang terjadi di lokasi penelitian. Observasi dilakukan dengan

pengamatan, melihat, mendengar, merasakan situasi sosial yang terjadi di

lokasi penelitian kemudian dicatat secara obyektif. Melalui observasi

peneliti dapat memperoleh ilmu dan pengalaman baru karena dapat

berpartisipasi secara langsung di lingkungan pemerintah dan masyarakat

dalam pelaksanaan dapat dilakukan dengan menggunakan dua jenis

observasi yaitu observasi partisipatif dan observasi non-partisipatif.

Observasi partisipatif merupakan kegiatan pengamatan yang

menekankan keterlibatan secara langsung peneliti dalam program yang

berlangsung. Sedangkan observasi non-partisipatif peneliti tidak

dianjurkan untuk ikut serta dalam kegiatan tersebut, melainkan hanya

melakukan pengamatan saja. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan

model observasi non-partisipatif karena peneliti hanya melihat bagaimana

pelaksanaan konservasi sumber daya air di Kota Batu. Dalam konteks ini

peneliti melihat secara langsung bagaimana keberlanjutan dari konservasi

sumber daya air dengan melihat kondisi konservasi dengan media tanaman

yang ditaman oleh dinas setiap tahunya dan pengaruhnya terhadap debit

air.

2. wawancara

Menurut Esterberg (2002) yang dikutip oleh Sugiyono (2019:304)

wawancara merupakan pertemuan dua orang atau lebih untuk saling

bertukar informasi dan ide malalui tanya jawab sehingga dapat


49

dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu. Dengan melakukan

wawancara peneliti dapat mengetahui hal-hal yang mendalam tentang

suatu fenomena yang terjadi secara riil karena data yang diperoleh berasal

dari pihak-pihak terkait yang terlibat dalam suatu kegiatan. Dimana hal itu

tidak dapat diperoleh melalui metode observasi karena dalam metode

observasi peneliti hanya sebatas melakukan pengamatan saja.

Peneliti melakukan wawancara kepada tiga stakeholders yakni Dinas

Lingkungan Hidup, HIPPAM, dan HIPPA. Dalam proses wawancara

peneliti menemukan pendapat yang berbeda-beda dari setiap stakeholders

mengenai pelaksanaan konservasi sumber daya air. Lebih lanjutnya hal ini

akan diurai di bab pembahasan.

3. Dokumentasi

Kegiatan mengumulkan dan memperlajari data-data sekunder yang

meliputi dokumen-dokumen, arsip, dan laporan yang berhubungan dengan

fokus penelitian guna mendapatkan fakta mengenai hal-hal yang

berhubungan dengan masalah peneliti.

III.6 Instrument Penelitian

Suatu penelitian memerlukan instrumen dalam pelaksanaanya. Menurut

Meolong (2014:168) bahwa dalam penelitian kualitatif, manusia (peneliti)

sekaligus perencana, pelaksana, pengumpul data, analisis, penafsir data dan pada

akhirnya peneliti menjadi pelapor hasil penelitiannya. Berdasarkan teknik

pengumpulan data yang lebih dijabarkan, maka instrumen penelitiannya adalah:


50

1. Peneliti Sendiri

Dalam penelitian ini, peneliti menjadi instrumen utama dengan

menggunakan panca indra untuk melakukan pengamatan terhadap

fenomena yang terjadi di lapangan secara langsung. Peneliti sebagai

responden yang dapat berhubungan langsung dengan responden.

2. Pedoman Wawancara

Pedoman wawancara dalam penelitian ini berisikan pokok-pokok

pertanyaan yang akan diajukan pada narasumber dalam penelitian,

pedoman wawancara terdapat pada halaman lampiran.

3. Perangkat Penunjang Lapangan

Perangkat penunjang lapangan dalam penelitiam ini adalah recorde,

handphone dan kamera untuk merekam suara dan mengabadikan

gambar dari aktivitas-aktivitas yang dilakukan dalam penelitian. Hal ini

tentunya agar dapat memudahkan seorang peneliti dalam

mengumpulkan data hasil wawancara ketika terdapat bagian yang tidak

dapat ditangkap secara langsung oleh peneliti.

III.7 Analisis Data

Analisis data merupakan bagian sangat penting dalam sebuah penelitian.

Dalam penelitian yang menggunakan metode kualitatif proses analisis data

dilakukan sejak sebelum melakukan penelitian di lapang, pada saat di lapang,

dan setelah penelitian di lapang. Dalam Sugiyono (2016:245) menyatakan


51

analisis telah dimulai sejak merumuskan dan menjelaskan masalah, sebelum

penelitian di lapangan dan berlansung terus sampai penulisan hasil penelitian.

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data

interaktif Miles Huberman yang menjelaskan metode analisis data interaktif

sebagai berikut:

Data Collection Data Display

Conclusion
Data
Drawing
Condensation
Verifying

Gambar 3.1 Analisis Data Model Interaktif


Sumber: miles, Huberman dan saldana (2014:33)

1. Data Collection (pengumpulan data)

Kegiatan utama pada setiap penelitian adalah mengumpulkan data.

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan tiga teknik yaitu observasi,

wawancara mendalam, dan dokumentasi. Pada tahapan ini

pengumpulan data dilakukan selama 2 bulan yaitu pada bulan Maret

dan Juli di berbagai tempat dan narasumber di Kota Batu agar dapat

memperoleh data yang banyak dan bervariasi.

2. Data Condensation (kondensasi data)


52

Kondensasi data merupakan proses pemilihan, penyederhanaan dan

transfromasi data mentah yang didapat dari lapangan. Saat melakukan

penelitian, kondensasi data dilakukan secara berkelanjutan. Kondensasi

data juga dapat dilakukan sebelum semua data terkumpul secara penuh.

Kondensasi data dilakukan dengan membuat uraian atau laporan secara

lengkap dan rinci dari data yang ditemukan. Laporan itu kemudian

dibuat sederhana, dirangkum dan dipilih intinya. Data yang

dikumpulkan dalam bentuk rekaman suara di kondensasi oleh peneliti

kedalam bentuk transkrip dan kemudian dipilah dan disusun sesuai

dengan metode yang digunakan dalam hal ini kerangka CIPP.

3. Data Display (penyajian data)

Setelah kondensasi data dilakukan langkah selanjutnya adalah

melakukan penyajian data. Dalam penelitian ini penyajian data dapat

dilakukan dalam bentuk uraian singkat, hubungan antar kategori dan

sejenisnya. Penyajian data berisi kumpulan informasi dalam bentuk

laporan maupun teks naratif yang didapatkan dari lapangan. Penyajian

data dimaksudkan untuk memudahkan dan memahami serta

merencanakan kegiatan kerja selanjutnya. Dalam penyajian data tidak

hanya dapat berupa teks saja, tetapi juga berbentuk grafik yang

berkaitan dengan tema penelitian.

4. Conclusion Drawing and Verifying Conclusion (menarik kesimpulan

dan verifikasi)
53

Penarikan kesimpulan merupakan tahapan akhir dalam kegiatan

penelitian. Kesimpulan awal yang ditemukan masih bersifat sementara

dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat

mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Penarikan

kesimpulan ini akan disusun dengan kerangka CIPP dengan

membandingkan persepsi dari berbagai sumber.

III.8 Keabsahan Data

Keabsahan data dalam penelitian kualitatif berhubungan dengan validitas

dan realibilitas data hasil penelitian. Validitas data adalah derajat ketetapan

antara data yang dilaporkan oleh peneliti dengan fenomena sesungguhnya yang

terjadi di lapangan, sedangkan reabilitas data adalah derajat konsistensi atau

stabilitas data yang dihasilkan dari penelitian. Penelitian kualitatif menggunakan

standar tertentu dalam menguji keabsahan data penelitian yang telah dilakukan.

Peneliti memilih teknik triangulasi untuk menentukan keabsahan data hasil

penelitian. Triangulasi digunakan untuk menguji kreadibilitas data dengan

mengecek data hasil penelitian dari berbagai sumber dengan berbagai macam

cara dan pemilihan waktu yang tepat (Sugiyono, 2018:189). Dalam penelitian ini

peneliti memilih untuk menggunakan triangulasi sumber dan teknik sebagai

berikut:

1. Triangulasi Sumber

Triangulasi sumber dilakukan dengan cara mengecek data yang telah

diperoleh melalui beberapa sumber. Dalam penelitian ini, peneliti


54

melakukan pengumpulan data melalui wawancara kepada pihak-pihak

terkait yakni Dinas Lingkungan Hidup dan masyarakat dalam hal ini

Himpunan Petani Pengguna Air (HIPPA) dan HIPAM (Himpunan

Pengelola Air Minum)

2. Triagulasi Teknik

Triangulasi teknik dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber

yang sama dengan teknik yang berbeda. Dalam penelitian ini, peneliti

melakukan wawancara, observasi, dan dokumentasi terkait dengan

konservasi air kepada Dinas Lingkungan Hidup dan masyarakat dalam

hal ini Himpunan Petani Pengguna Air (HIPPA) dan HIPAM (Himpunan

Pengelola Air Minum)

Anda mungkin juga menyukai